BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

BAB III PEMBAHASAN. tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernafas. Pada kasus Avian Influenza, gejala

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN FLU BURUNG DARI UNGGAS KE MANUSIA

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit virus Ebola merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.501 MODEL MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI MANUSIA

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

BAB I PENDAHULUAN. Gejala awal campak berupa demam, konjungtivis, pilek batuk dan bintik-bintik

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. Feces (kotoran manusia) yang terinfeksi oleh bakteri Vibrio cholerae

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada pengembangan aplikasi matematika di seluruh aspek kehidupan manusia. Peran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS. Dian Permana Putri, 2 Herri Sulaiman 1,2

SKRIPSI. Oleh. Moza Gandhi Prakoso NIM PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

Esai Kesehatan. Disusun Oleh: Prihantini /2015

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Unnes Journal of Mathematics

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

ANALISA KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS FLU BURUNG PADA POPULASI MANUSIA DAN BURUNG SKRIPSI. Oleh : Septiana Ragil Purwanti J2A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

III MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aset terpenting dari kehidupan. Kita bisa melakukan

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

Bab I. Pendahuluan. Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pencabangan model DTMC SIR

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN FLU BURUNG DARI UNGGAS KE MANUSIA

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

Analisis Stabilitas dan Sensitivitas Model Epidemik Flu Burung pada Unggas-Manusia dengan Vaksinasi

MODEL SEIR PADA PENULARAN HEPATITIS B

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

STRATEGI MODEL PENGENDALIAN PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA. Noviana Pratiwi 1 dan Kartono 2. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

Minggu 9. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. Wabah penyakit infeksi seperti penyakit SARS, flu burung, flu babi yang

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE

ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME- CORONA VIRUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 11 Agent-Based Model. MA 2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza

Kestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

FLU BURUNG. HA (Hemagglutinin) NA (Neoraminidase) Virus Flu Burung. Virus A1. 9 Sub type NA 15 Sub type HA. 3 Jenis Bakteri 1 Jenis Parasit

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

Transkripsi:

BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Masalah lingkungan adalah masalah dasar dalam kehidupan manusia dan menjadi tanggung jawab bersama. Banyak permasalahan lingkungan yang bermunculan terkait lingkungan yang tidak bersih dan sehat seperti mewabahnya penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza), virus yang disebabkan oleh virus influenza tipe A ini termasuk dalam famili Orthomyxoviridae dan mempunyai diameter 90-120 nanometer. Dalam hal ini virus influenza yang lain yaitu B dan C dapat diisolasi dari manusia dan sifatnya kurang patogen dibandingkan dengan virus A (Asmara, 2007). Penularan virus Avian Influenza secara umum dapat terjadi melalui inhalasi, kontak langsung, ataupun kontak tidak langsung (Radji: 2006). Sebagian besar kasus HPAIV (High Pathogenic Avian Influenza Virus) pada manusia disebabkan penularan virus dari unggas ke manusia (Radji: 2006). Dari tahun 2003 sampai tahun 2006, tercatat bahwa jumlah kasus Avian Influenza di dunia mencapai 172 kasus dengan 93 kasus atau 55% di antaranya meninggal dunia. Negara dengan jumlah kasus Avian Influenza terbanyak adalah Vietnam dengan 93 kasus (sekitar 58% dari total kasus di dunia) dan 45,16% kematian. Selanjutnya, Indonesia menempati urutan kedua kasus flu burung dengan 28 kasus (sekitar 15% dari total kasus di dunia) dan 74,1% kematian, kemudian 1

Thailand dengan 22 kasus (12,72%) dan 63,6% kematian (Budiman: 6). Perlu adanya upaya penanganan virus flu burung secara berkelanjutan karena akan mempengaruhi segi kesehatan, sosial, serta tantangan di bidang ekonomi dan secara tidak langsung akan menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Salah satu upaya guna menangani virus Avian Influenza adalah vaksinasi terhadap unggas. Vaksinasi dalam industri unggas menjadi salah satu pilihan yang efektif guna menangani wabah virus tersebut. Vaksinasi dilakukan dengan menggunakan vaksin in aktif yang mengandung suspensi virus dengan homologi yang tinggi dengan virus penyebab wabah. Vaksin influenza in aktif hanya dapat melindungi sekitar 60-80% terhadap galur yang homolog (keturunan yang sejenis). Dalam hal ini vaksinasi dengan strain virus homolog telah terbukti menurunkan angka kematian pada unggas (Asmara: 2007). Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang matematika memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah di kehidupan nyata. Menurut Widowati dan Sutimin, (2007) mengungkapkan bahwa representasi matematika yang dihasilkan dari proses pengubahan masalah dunia nyata ke permasalahan matematika disebut dengan model matematika. Oleh karena itu, maka diperoleh pemahaman dari permasalahan dunia nyata menjadi lebih tepat (Widowati dan Sutimin, 2007:1). Model matematika yang digunakan untuk melihat tingkat penyebaran suatu penyakit menular disebut dengan model epidemi. Salah satu contoh model matematika epidemi adalah model epidemi SIR (Susceptible Infected Recovered ). Model SIR pertama kali dikenalkan oleh W.O. Kermack dan Mc. Kendrick dengan membagi populasi manusia menjadi tiga 2

kelompok yaitu populasi yang rentan terhadap penyakit Susceptible (S), populasi yang terinfeksi yaitu Infected (I) dan populasi yang telah sembuh dari penyakit Recovered (R) yang masing-masing diberikan dalam waktu t (Iswanto, 2012: 152). Penelitian mengenai model penyakit menular telah banyak dilakukan. Adapun penelitian yang berkaitan dengan penyakit menular adalah pemodelan penyebaran virus flu burung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mohamed Derouich dan Abdesslam Boutayeb pada tahun 2008 terkait pembentukan model matematika SIRS 0 I 0 untuk penyebaran virus flu burung, model kemudian disederhanakan menjadi model siri 0. Pada tahun 2013 penelitian tersebut kemudian diterjemahkan kembali oleh Siswanto dengan menyimpulkan bahwa jika semakin kecil penyebaran flu burung dari unggas sakit ke unggas rentan maka bilangan reproduksi dasar (R 0 ) kurang dari 1 atau tidak terjadi epidemi. Begitu pula sebaliknya jika R 0 > 1 maka penyebaran flu burung semakin besar dari unggas sakit ke unggas rentan sehingga menimbulkan terjadinya epidemi. FS Setiani Sya baningtyas (2013) melakukan sebuah penelitian yang memodelkan penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dengan model SIV (Susceptible Infected Vactination). Analisis dari model SIV menunjukkan bahwa jika semakin tinggi tingkat vaksinasi pada populasi unggas maka bilangan reproduksi dasar (R 0 ) akan semakin menurun dan semakin besar tingkat vaksinasi pada populasi unggas maka semakin cepat penyakit menghilang dari populasi. Pentingnya vaksinasi dalam pengendalian mewabahnya suatu penyakit menular seperti flu burung (Avian Influenza) dan berdasarkan kajian dari penelitian- 3

penelitian sebelumnya mengenai model penyebaran virus flu burung maka dalam skripsi ini akan dibahas tentang model matematika penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh vaksinasi pada unggas. Model yang digunakan adalah model Susceptible pada manusia Infected pada manusia Recovered pada manusia Susceptible pada unggas Infected pada unggas Vactination pada unggas (SIRS 0 I 0 V 0 ) antara populasi manusia dan unggas dengan pertimbangan yang diberi vaksin hanya unggas. Pemberian vaksin pada unggas dilakukan karena belum ditemukan vaksin pada manusia guna mengurangi penyebaran virus (Savitri: 2008). Vaksinasi pada unggas dilakukan sebagai tindakan awal guna mengurangi peluang kematian unggas yang mengakibatkan mewabahnya flu burung terhadap manusia. Model ini mengasumsikan adanya kelahiran dan kematian alami yang terjadi dalam populasi manusia dan unggas yang mana laju kelahiran diasumsikan sama dengan laju kematian alami. Melalui model tersebut akan dianalisis kestabilan titik ekuilibrium dan akan ditentukan bilangan reproduksi dasar untuk menganalisis apakah flu burung terjadi epidemi atau tidak. Kemudian dilakukan simulasi model penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dengan menggunakan aplikasi Software Mapple 17. Harapannya, dengan penelitian ini dapat mengambil kebijakan untuk mencegah penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia. 4

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah dalam skripsi ini adalah: 1. Virus flu burung (Avian Influenza) disebabkan oleh virus influenza tipe A. 2. Penularan virus dapat terjadi melalui inhalasi, kontak langsung maupun kontak tidak langsung. 3. Wabah virus flu burung (Avian Influenza) menjangkit beberapa daerah dengan cepat. 4. Perlu adanya tindakan vaksinasi baik pada populasi unggas maupun manusia. C. Batasan Masalah Skripsi ini hanya membahas tentang penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia, dengan pertimbangan bahwa yang diberi vaksin hanya unggas. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana membentuk model matematika SIRS 0 I 0 V 0 pada penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas? 5

2. Bagaimana analisis kestabilan titik ekuilibrium model penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas? 3. Bagaimana simulasi model penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas? E. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1. Menjelaskan model matematika SIRS 0 I 0 V 0 pada penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas. 2. Menjelaskan analisis kestabilan titik ekuilibrium model penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas. 3. Menjelaskan simulasi model penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas. F. Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1. Bagi penulis 6

a. Dapat memformulasikan model matematika SIRS 0 I 0 V 0 pada penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) dari unggas ke manusia dengan pengaruh pemberian vaksinasi terhadap unggas. b. Dapat menganalisis kestabilan di sekitar titik ekuilibrium. c. Menginterpretasikan perilaku model pada kasus penyebaran virus flu burung. d. Memperdalam pengetahuan tentang model matematika penyebaran virus dengan pengaruh vaksinasi khususnya untuk virus flu burung (Avian Influenza). 2. Bagi Instansi a. Menambah bahan pustaka bagi Universitas Negeri Yogyakarta pada umumnya dan FMIPA pada khususnya. b. Menambah bahan acuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang model penyebaran virus khususnya virus flu burung. c. Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi instansi kesehatan mengenai hasil penelitian ini sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi ataupun menanggulangi penyebaran virus flu burung. 3. Bagi Pembaca a. Memberi pengetahuan mengenai model matematika SIRS 0 I 0 V 0 pada penyebaran virus flu burung dari unggas ke manusia dengan pengaruh vaksinasi. b. Sebagai referensi pengembangan model matematika untuk kasus lain. c. Diharapkan dapat memberi masukan pada penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian tentang model penyebaran virus flu burung. 7