PROSEDUR PENGGAJIAN PNS PADA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN)

dokumen-dokumen yang mirip
4.1 Aktivitas Kerja Praktek

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

N O M O R 1 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

Standard Operating Prosedures KEUANGAN PENGADILAN AGAMA TABANAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Struktur Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBAYARAN UANG MAKAN

SOP BAGIAN KEUANGAN ADMINISTRASI KEUANGAN

PROSEDUR PENGAJUAN KEKURANGAN GAJI PADA KANTOR KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI PADA SEKRETARIAT BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL.

Sistem akuntansi pembayaran gaji pegawai. pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) bekasi

III. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.05/2014 TENTANG DANA PERHITUNGAN FIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN GAJI LS (GAJI INDUK, GAJI SUSULAN, DAN KEKURANGAN GAJI)

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV UANG LEMBUR DAN UANG MAKAN

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN GAJI PPNPN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOP PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN (PEMBUATAN SPECIMEN TANDA TANGAN)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

ANALISIS PERBEDAAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL BERGOLONGAN SAMA PADA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PASAR KOTA DEPOK

PELAKSANA. Kegiatan MAHKAMAH AGUNG RI : KETUA PENGADILAN TINGGI BALI. Jalan Tantular Barat Nomor 1 Denpasar SOP UANG LEMBUR

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

Arsip Nasional Republik Indonesia

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 110/PMK.05/2010 TENTANG PEMBERIAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengertian prosedur menurut Mulyadi, menyatakan bahwa : perusahaan yang terjai secara berulang ulang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN LS PIHAK KETIGA

SOP AKUNTANSI DAN PELAPORAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MANUAL

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

Tanggal Revisi - SOP PENGAJUAN GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI. Kualifikasi Pelaksana : Mutu Baku Aktifitas. Pelaksana. Kasubbag. PDG/

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

1. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk mengatur pengeluaran kas, yang bersumber dari uang persediaan (UP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan menganalisis pengendalian intern atas sistem penggajian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 5 4 /PB/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menemukan teori. Kajian pustaka menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PELAPORAN KEUANGAN REALISASI ANGGARAN PADA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN)

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

F. Pertanggungjawaban Fungsional

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

1. Unit pengolah membuat Surat Permintaan Pem-bayaran (SPP) yang ditanda-tangani oleh

SUB BAGIAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KEDIRI

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

Transkripsi:

PROSEDUR PENGGAJIAN PNS PADA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) Nama : Adelia Nurul Awaliya NPM : 50213162 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE, MM

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Prosedur penggajian melibatkan manajemen personalia yang prosesnya mencari tenaga kerja bagi instansi dan sebaliknya yang bersangkutan mendapatkan kepuasan dari perusahaan dimana ia kerja. 2. Prosedur penggajian memerlukan dokumen-dokumen untuk menyusun prosedur penggajian seperti SPM, SPP, SP2D. Kebijakan yang di berlakukan dalam prosedur penggajian pada kantor BPHN adalah gaji pokok, tunjangan-tunjangan, dan potongan. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil, perlu menaikan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil.

Materi Kerja Praktik BAB I PENDAHULUAN Prosedur penggajian PNS pada Kantor Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), mengacu pada prosedur-prosedur yang digunakan dalam prosedur penggajian pegawai. TUJUAN KERJA PRAKTIK Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari proses prosedur penggajian pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN).

BAB I PENDAHULUAN Manfaat Kerja Praktik 1. Bagi penulis, Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang prosedur penggajian pada BPHN. 2. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh pada saat kerja praktik. 3. Dapat membantu Instansi/Lembaga dalam menyelesaikan tugas seharihari selama Magang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kerja Praktik Hasil yang didapat selama praktik lapangan di BPHN yaitu dapat memahami Prosedur Penggajian PNS pada Kantor BPHN yang sesuai dengan Standar Operasional & Prosedur (SOP). Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Untuk Pembayaran Gaji 1. SPM (Surat Perintah Membayar) 2. SPP (Surat Permintaan Pembayaran) 3. Daftar Gaji 4. Rekap Daftar Gaji 5. Kartu Gaji Pegawai 6. Surat Pernyataan Gaji 7. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur penggajian pada Badan Pembinaan Hukum Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kebijakan Yang Diberlakukan Atas Sistem Penggajian 1. Gaji Pokok 2. Tunjangan NO Jenis Tunjangan Besarnya Tunjangan 1 Tunjangan Keluarga Suami/Istri : 10% dalam gaji pokok Anak : 2% dalam gaji pokok 2 Tunjangan umum Berdasarkan Golongan Golongan I : Rp.175.000 Golongan II : Rp. 180.000 Golongan III : Rp. 185.000 Golongan IV : Rp. 190.000

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN No Jenis Tunjangan Besarnya Tunjangan 3 Tunjangan Irian Jaya/Papua Diberikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. 4 Tunjangan Jabatan Berdasarkan eselon: Eselon I : Rp.5.500.000 Eselon II : Rp.3.250.000 Eselon III : Rp.1.260.000 Eselon IV : Rp.540.0000 5 Pembulatan Untuk penghasilan dibulatkan ke atas menjadi satuan rupiah, potongan dibulatkan ke bawah menjadi nol rupiah. 6 Tunjangan Beras Diberikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. 7 Tunjangan Khusus Pajak Penghasilan Pasal 21 atas gaji sama besar dengan PPH yang dipotong

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Potongan No Jenis Potongan Besarnya potongan 1 Potongan Beras Jumlah potongannya sebesar tunjangan beras. 2 Iuran Wajib Pegawai (IWP) 3 Potongan Pajak Penghasilan 4 Tabungan Perumahan IWP dikenakan sebesar 10% sedangkan untuk gaji terusan sebesar 2%. Tunjangan PPh di atas gaji sama besarnya dengan PPh yang dipotong. Berdasarkan golongan: -Golongan I : Rp. -Golongan II : Rp. 5000 -Golongan III : Rp. 7.000 -Golongan IV : Rp. 10.000

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Cara Pembayaran Gaji di BPHN Gaji disetorkan langsung ke rekening pegawai. Bagian pelaksaan pengelolaan gaji akan menyampaikan slip gaji untuk masing-masing pegawai sebagai bukti bahwa gaji pegawai yang bersangkutan sudah tersimpan direkening yang diinginkan kemudian kasir akan bawa uang pegawai yang terdapat di rekening tabungan telah bertambah secara otomatis, bank akan menyampaikan slip setoran ke satuan pengawas intern dan bank juga akan menyerahkan rekening koran periodik atas rekening khusus gaji sebagai bahan untuk menyusun rekonsiliasi.

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktik di Kantor BPHN dapat disimpulkan bahwa prosedur penggajian PNS pada Kantor BPHN terdapat 7 (Tujuh) tahapan yaitu: 1. PPABP menginput dan menyiapkan daftar gaji induk/susulan/kekurangan gaji dan menyiapkan daftar pembayaran perhitungan uang makan dan lembur berdasarkan data pendukung dari bagian kepegawaian (SK dan absensi kehadiran) 2. Bendahara melakukan checking list kelengkapan dan menandatangani selanjutnya diajukan kepada PPK untuk diterbitkan SPP-LS gaji. 3. PPK meneliti dan memverifikasi kelengkapan dan menandatangani berkas serta SPP- LS gaji untuk selanjutnya sebelum diajukan kepada pejabat penguji dan penerbit SPM untuk diterbitkan SPM, Daftar perincian pembayaran gaji dimintakan persetujuan dan ditandatangani SPM-LS.

BAB V PENUTUP Kesimpulan 4. KPA menyetujui dan menandatangani berkas daftar rincian permintaan gaji serta SPP-LS tersebut selanjutnya diajukan kepada Pejabat Penguji dan Penerbit SPM untuk diterbitkan SPM-LS. 5. PPSPM meneliti/memverifikasi kelengkapan SPP-LS untuk kemudian diterbitkan SPM-LS kepada rekening masing-masing pegawai yang berhak menerima dan rekening Bendahara untuk uang lembur. Selanjutnya SPM berikut kelengkapannya diajukanke KPPN. 6. Berdasarkan SPM-LS yang diajukan Satker, setelah diverifikasi kelengkapannya selanjutnya KPPN menerbitkan SP2D kepada rekening masing-masing pegawai yang berhak menerima.

BAB V PENUTUP Kesimpulan 7. SP2D dibukukan pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang terdiri dari Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, dan Buku pembantu Pengawasan Kredit. Saran.Diharapkan untuk tetap berinovasi dalam menjalankan fungsinya sebagai badan pemerintahan serta dapat mengembangkan sistem pengawasan dan pengendalian pegawai, sehingga tercapainya tujuan organisasi dengan baik lagi dimasa yang akan datang.