ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi

1 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT NAMA : ELIETA LIESTIANI SUGANDA KELAS : 4EB15 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

2 Latar Belakang Masalah Definisi gaji Sistem akuntansi penggajian mempunyai peranan yang sangat besar bagi suatu instansi Penentuan gaji pegawai Peranan sistem informasi akuntansi penggajian sangat penting bagi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat

3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan? 2. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan. 2. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern.

4 Bagian yang Terkait Dalam Sistem Penggajian 1. Bagian Kepegawaian Bagian kepegawaian bertanggungjawab untuk penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), memeriksa daftar pegawai seperti kenaikan pangkat/golongan, mutasi pegawai, membuat surat pemberhentian pegawai menurut masa jabatan (pensiun), merekap daftar hadir pegawai setiap harinya dan memverifikasinya setiap 1 bulan sekali pada akhir bulan. 2. Bagian Keuangan Bagian keuangan bertugas menerima SK (Surat Keputusan) dari bagian kepegawaian dan daftar gaji dari Pemerintah Daerah (Pemda), membuat rekap gaji, membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran)/SPM (Surat Perintah Membayar), menerima SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dari Pemerintah Daerah (Pemda), merekap SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) ke BKU (Buku Kas Umum) dan menyiapkan kwitansi.

5 Alir Sistem Penggajian DISHUB Prov. JABAR Bagian Kepegawaian

6 Alir Sistem Penggajian DISHUB Prov. JABAR Bagian Keuangan

7 Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Analisis Fungsi Analisis fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat belum memiliki fungsi pencatatan waktu yang terpisah dengan fungsi kepegawaian, dan belum memiliki fungsi akuntansi. Analisis Dokumen Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat adalah Daftar Hadir, Surat Keputusan (SK) 3 salinan, Daftar Gaji, Rekap Gaji, Surat Permintaan Membayar (SPM), Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 3 rangkap, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dan Kwitansi. Analisis Catatan dan Pelaporan Catatan yang digunakan dalam sistem penggajian pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mencatat Buku Kas Umum (BKU). Sedangkan laporan yang dihasilkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat adalah laporan penggajian. Laporan tersebut dirasa cukup memberikan informasi yang lengkap kepada Kepala Dinas.

8 Evaluasi Sistem Penggajian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Sistem Pengendalian Internal 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi yang diterapkan pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaannya belum terdapat pemisahan tanggung jawab fungsional. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah memiliki otorisasi umum yaitu terdapatnya dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penggajian pada bagian keuangan. 3. Praktik yang sehat. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah menerapkan praktik yang sehat yaitu dengan dilakukan pemeriksaan mendadak dan setiap transaksi tidak dilaksanakan oleh satu fungsi/bagian. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan (fraud) atau manipulasi data. 4. Pegawai yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melakukan training kepada pegawai baru dan pelatihan kepada pegawai lama untuk diperbaharui kemampuannya, sehingga mampu menguasai pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab.

9 Usulan Bagan Alir Penggajian DISHUB Prov. JABAR

10 Diagram Konteks Sistem Penggajian

11 Diagram Zero Sistem Penggajian

12 Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Penggajian

13 Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Penggajian

14 Kesimpulan 1. Sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan melibatkan fungsi-fungsi penting yaitu Bagian Kepegawaian dan Bagian Keuangan dan masih dilakukan secara manual. 2. Sistem informasi akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat belum sesuai dengan sistem pengendalian intern, karena masih terdapat kelemahan yaitu: Belum terdapat pemisahan fungsi kepegawaian dengan fungsi pencatatan waktu. Belum ada fungsi pencatatan waktu yang terpisah untuk merekap daftar hadir pegawai. Fungsi Kepegawaian bertanggungjawab untuk penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), memeriksa daftar pegawai seperti kenaikan pangkat/golongan, mutasi pegawai, membuat surat pemberhentian pegawai menurut masa jabatan (pensiun). Belum terdapat fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji pegawai. Sehingga untuk mencatat kewajiban tersebut masih dilakukan oleh fungsi keuangan.

15 Saran 1. Pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, fungsi pencatatan waktu seharusnya terpisah dengan fungsi kepegawaian agar tidak terjadinya kecurangan dan manipulasi data. 2. Pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sebaiknya menambah fungsi akuntansi yang bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji pegawai.

16 Terima Kasih