PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah"

Transkripsi

1 Format dan Cara Pengisian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Contoh Register SPP PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS SKPD: No. Urut Tanggal Uraian UP Halaman :. Jumlah SPP (Rp) LS GU TU Barang Gaji & Jasa 5 Jumlah.,. tanggal Mengetahui, Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda tangan) (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

2 Cara Pengisian Register SPP 1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) 2. Kolom 2 diisi dengan tanggal diajukannya SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPPLS (Gaji, barang dan jasa) 3. Kolom 3 diisi dengan nomor SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) yang diajukan 4. Kolom 4 diisi dengan uraian SPP yang diajukan SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) 5. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) ~ 226 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

3 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) BAGAN ALIR Pengajuan SPP-UP Uraian 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-UP - Ringkasan SPP-UP - Rincian SPP-UP - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain (daftar rincian rencana penggunaan dana s.d. jenis belanja) Bendahara Pengeluaran PPK SKPD SPD Pengguna Anggaran SPD SPD SPP-UP dan Dokumen Lain SPP-UP dan Dokumen Lain 3. Bendahara menyerahkan SPP-UP beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD. DPA 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP dan kesesuaiannya dengan SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP UP 5. SPP UP yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-UP diterima. Tidak Lengkap 6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi Lengkap 2 hari kerja sejak SPP diterima Rancangan SPM 7. Jika SPP-UP dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-UP diterima. 1 hari kerja sejak SPP diterima SPM SPP-UP dan Dokumen Lain 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-UP. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-UP dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 227 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

4 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Pengajuan SPP-GU Uraian Bendahara Pengeluaran PPK SKPD SPD 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. Pengguna Anggaran SPD SPD SPJ 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-GU - Ringkasan SPP-GU - Rincian SPP-GU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-GU sebelumnya - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain SPP-GU dan Dokumen Lain SPP-GU dan Dokumen Lain 3. Bendahara menyerahkan SPP-GU beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD. DPA 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-GU berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP GU 5. SPP GU yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-UP diterima. Tidak Lengkap 6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi Lengkap 2 hari kerja sejak SPP diterima Rancangan SPM 7. Jika SPP-GU dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-GU diterima. 1 hari kerja sejak SPP diterima SPM SPP-GU dan Dokumen Lain 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-GU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 228 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

5 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Pengajuan SPP-TU Uraian Bendahara Pengeluaran 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-TU - Ringkasan SPP-TU - Rincian SPP-TU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-TUsebelumnya - Salinan SPD - Surat Keterangan penjelasan keperluan pengisian TU - Lampiran lain PPK SKPD SPD Pengguna Anggaran SPD SPD SPJ SPP-TU dan Dokumen Lain SPP-TU dan Dokumen Lain 3. Bendahara menyerahkan SPP-TU beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD. DPA 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-TU berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP TU 5. SPP-TU yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-TU diterima. Tidak Lengkap 6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi Lengkap 2 hari kerja sejak SPP diterima Rancangan SPM 7. Jika SPP-TU dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-TU diterima. 1 hari kerja sejak SPP diterima SPM SPP-TU dan Dokumen Lain 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-TU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 229 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

6 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan Uraian 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-LS beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-LS Gaji - Ringkasan SPP-LS Gaji - Rincian SPP-LS Gaji - Lampiran yang terdiri dari : - Pembayaran Gaji Induk - Gaji Susulan - Kekurangan Gaji - Gaji Terusan - Dll. Bendahara Pengeluaran PPK SKPD SPD Pengguna Anggaran SPD SPD SPP-LS dan Dokumen Lain SPP-LS dan Dokumen Lain 3. Bendahara menyerahkan SPP-LS Gaji beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD. DPA 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS Gaji berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP LS Gaji 5. SPP-LS Gaji yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-TU diterima. Tidak Lengkap 6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi Lengkap 2 hari kerja sejak SPP diterima Rancangan SPM 7. Jika SPP-LS Gaji dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima. 1 hari kerja sejak SPP diterima SPM SPP-LS dan Dokumen Lain 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-LS Gaji. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 230 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

7 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Pengajuan SPP-LS Subsidi, Bunga, Hibah, Bantuan, Bagi Hasil dan Pembiayaan Uraian 1. PPKD menyerahkan SPD dan Keputusan KDH Subsidi, Bunga, Hibah kepada Bendahara Pengeluaran SKPKD 2. Berdasarkan Kedua dokumen ini, Bendahara Pengeluaran SKPKD membuat SPP-LS & dokumen lainnya yang terdiri dari : - Surat Pengantar SPP-LS - Ringkasan SPP-LS - Rincian SPP-LS - Lampiran yang terdiri dari : - Salinan SPD - Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD terkait. - SSP disertai faktur pajak yang ditandatangani WP. - Dll Bendahara Pengeluaran SKPKD PPKD SPD SPD Keputusan KDH-Subsidi, Bunga, Hibah Keputusan KDH-Subsidi, Bunga, Hibah SPP-LS dan Dokumen Lain SPP-LS dan Dokumen Lain DPA 3. Bendahara PengeluaranSKPKD menyerahkan SPP-LS beserta dokumen lain kepada PPK SKPKD untuk diteliti. Penelitian SPP LS Gaji 4. PPK-SKPD meneliti SPP-LS beserta dokumenlain berdasar SPD yang diterima dari Pengguna Anggaran dan DPA-SKPD. 2 hari kerja sejak SPP diterima 5. Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap, PPKSKPKD membuat SPM, paling lambat 2 hari kerja sejak diterimanya SPP. Lengkap Rancangan SPM Tidak Lengkap 6. PPK-SKPKD menyerahkan SPM kepada PPKD untuk diotorisasi. 1 hari kerja sejak SPP diterima 7. Jika SPP-LS dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima. 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-LS. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. PPK SKPD SPM SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 231 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

8 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) D. SURAT PERINTAH MEMBAYAR 1. PENGERTIAN Proses penerbitan SPM merupakan tahapan dalam penatausahaan pengeluaran, yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Surat Perintah Membayar diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran setelah Surat Permintaan Pembayaran(SPP) dinyatakan lengkap dan sah. SPM ini diterbitkan pada Kuasa BUD dalam rangka penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D). SPM dibedakan menjadi 4(empat) sesuai dengan jenis SPP nya, yaitu SPM UP,GU,TU dan LS. SPM dapat diterbitkan jika: a) Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia; b) Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangundangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SPM: Diterbitkan bersamaan sejak SPP diterima. 2. UNIT DAN FUNGSI PELAKSANA a. PPK-SKPD PPK- SKPD bertugas: 1) Menguji SPP beserta kelengkapannya. 2) Membuat rancangan SPM atas SPP yang telah duji kelengkapan dan kebenarannya dan mengajukannya kepada Pengguna Anggaran. 3) Menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran SKPD tidak lengkap. 4) Membuat register SPM. b. Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran bertugas: 1) Mengotorisasi dan menerbitkan SPM. 2) Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PPK-SKPD bila SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap. 3. PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR ~ 232 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

9 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) a. Pengujian SPP PPK-SKPD meneliti: 1) Kelengkapan dokumen SPP-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan. Khusus untuk SPP-GU dan SPPTU, kelengkapan dokumen tersebut mencakup juga SPJ yang telah disahkan. 2) Kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait dengan batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah lengkap PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM b. Pembuatan SPM PPK-SKPD membuat rancangan SPM. Rancangan SPM ini dibuat rangkap 2(dua) satu dokumen akan diregister dalam register SPMUP/GU/TU/LS, sementara dokumen aslinya dikirim kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi. SPM yang telah diotorisasi dikirimkan kepada kuasa BUD dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: Untuk SPM UP 1) Dilengkapi dengan surat Pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Untuk SPM-GU 1) Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran 2) Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya 3) Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap; dan 4) Bukti atas penyetoran PPN/PPh. Untuk SPM-TU 1) Dilengkapi Surat Pernyataan tanggung jawab pengguna/kuasa pengguna anggaran. Untuk SPM-LS 1) Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; ~ 233 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

10 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) 2) SPM harus ditandatangani Kepala SKPD dan Stempel SKPD serta ditandatangani Direktur Perusahaan dan Stempel Perusahaan (Khusus untuk Tagihan Pihak Ketiga); dan 3) Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. ~ 234 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

11 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) 4. FORMAT DAN CARA PENGISIAN SPM Contoh Dokumen SPM Format Surat Perintah Membayar (SPM) PEMERINTAH KABUPATEN... SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) TAHUN ANGGARAN. Format: UP/GU/TU/LS*) Nomor SPM : (Disi oleh PPK-SKPD) KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH KABUPATEN. Supaya menerbitkan SP2D kepada: SKPD : Dinas Kesehatan Potongan-potongan: No. Bendahara Pengeluaran/ Pihak Ketiga*)..... Nomor Rekening Bank : NPWP :.... Dasar Pembayaran/ No. Dan Tanggal SPD :. Untuk Keperluan : Uraian Jumlah (No. Rekening) Iuran Wajib Pegawai Negeri Tabungan Perumahan Pegawai PPh 21 ~ 235 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Keterangan

12 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) 1. Belanja Tidak Langsung**) 2. Belanja Langsung **) Pembebanan pada Kode Rekening : Kode Rekening Jumlah Potongan Rp.. Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM) Uraian Jumlah No Uraian PPN PPh Jumlah Jumlah SPM Uang sejumlah : Jumlah Rp. Rp.,., Kepala SKPD, Jumlah SPP yang Diminta Nomor dan Tanggal SPP (Tanda tangan) :. Keterangan (nama lengkap) NIP. *) coret yang tidak perlu Pilih yang sesuai SPM ini sah apabila telah di tandatangani dan di stempel oleh SKPD **) ~ 236 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

13 Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Contoh Dokumen Register/Register Penolakan SPM PEMERINTAH KABUPATEN.. REGISTER SPM-UP/SPM-GU/SPM-TU/SPM-LS SKPD: No. Urut Tanggal Nomor SPM Uraian UP GU Halaman :.. Jumlah SPM (Rp) LS TU Barang & Gaji Jasa 5 Jumlah., tanggal. Mengetahui, Pengguna Anggaran Tanda Tangan PPK-SKPD Tanda Tangan (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. ~ 237 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

14 Format register SPM maupun format register penolakan SPM adalah sama. Yang membedakan hanya Register SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang telah dinyatakan lengkap oleh PPK-SKPD, sementara Register penolakan SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang ditolak oleh PPK-SKPD. Cara pengisian Register/Register penolakan SPM-UP/GU/TU/LS 1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 2. Kolom 2 diisi dengan tanggal diajukannya SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 3. Kolom 3 diisi dengan nomor SPM-UP/GU/TU/LS yang diajukan 4. Kolom 4 diisi dengan uraian SPM yang diajukan SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 5. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPM-UP/GU/TU/LS (gaji, barang dan jasa) ~ 238 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

15 BAGAN ALIR ~ 239 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

16 ~ 240 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

17 Pengajuan SPM-TU Uraian Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD SPD SPD 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara Pengeluaran dan PPK -SKPD. SPD SPJ 2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara Pengeluaran membuat SPP -TU beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP -TU - Ringkasan SPP -TU - Rincian SPP -TU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-GU sebelumnya - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain Pengguna Anggaran SPP-TU dan Dokumen Lain SPP-TU dan Dokumen Lain 3. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP -TU beserta dokumen lain kepada PPK -SKPD. DPA 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-TU berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP TU 5. Apabila SPP -TU dinyatakan lengkap maka PPK-SKPD membuat Rancangan SPM, paling lambat 2 hari kerja sejak SPP.diterima. Tidak Lengkap 2 hari kerja sejak SPP Lengkap diterima Rancangan SPM Rancangan SPM 6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi 1 hari kerja sejak SPP diterima SPP-TU dan Dokumen Lain 7. Jika SPP -TU dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-TU diterima. 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara Pengeluaran agar melakukan penyempurnaan SPP -TU. Kemudian diserahkan kepada PPK -SKPD untuk diteliti kembali. SPM Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-TU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 241 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

18 Pengajuan SPM-LS Gaji dan Tunjangan Uraian Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD SPD SPD 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara Pengeluaran dan PPK -SKPD. 2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara Pengeluaran membuat SPP -GU beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP -LS Gaji - Ringkasan SPP -LS Gaji - Rincian SPP -LS Gaji - Lampiran yang terdiri dari : - Pembayaran Gaji Induk - Gaji Susulan - Kekurangan Gaji - Gaji Terusan - Dll SPD SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain DPA 3. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP -LS Gaji beserta dokumen lain kepada PPK -SKPD. 4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS Gaji berdasar SPD dan DPA -SKPD. Penelitian SPP- LS 5. Apabila SPP -LS Gaji dinyatakan lengkap maka PPK SKPD membuat Rancangan SPM, paling lambat 2 hari kerja sejak SPP.diterima. Tidak Lengkap Lengkap 2 hari kerja sejak SPP diterima Rancangan SPM Rancangan SPM 6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi 1 hari kerja sejak SPP diterima 7. Jika SPP -LS Gaji dinyatakan tidak lengkap, PPKSKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima. 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara Pengeluaran agar melakukan penyempurnaan SPP -LS Gaji. Kemudian diserahkan kepada PPK -SKPD untuk diteliti kembali. Pengguna Anggaran SPM SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM ~ 242 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

19 E. SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) 1. PENGERTIAN Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D) adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D ini akan diterbitkan oleh Kuasa BUD setelah Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. SP2D dapat diterbitkan jika: a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia. b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D: a. Diterbitkan paling lambat 3(tiga) hari sejak SPM diterima. b. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM. Dalam hal SP2D yang diterbitkan untuk keperluan Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan/Tambahan Uang, Kuasa BUD menyerahkan SP2D pada Pengguna Anggaran, sedangkan dalam hal SP2D yang diterbitkan yuntuk keperluan pembayaran langsung, Kuasa BUD menyerahkan langsung kepada pihak ketiga. 1) UNIT DAN FUNGSI PELAKSANA a. Kuasa BUD Kuasa BUD bertugas: b. 1) Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM. 2) Mencetak SP2D. 3) Mengirim SP2D kepada bank. 4) Membuat register SP2D. Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran bertugas menandatangani SPM yang akan diajukan kepada BUD. c. Bendahara Pengeluaran SKPKD Bendahara Pengeluaran SKPKD bertugas mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan. ~ 243 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

20 2. PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) a. Penelitian SPM Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratan dalam pengajuan SPM. Pengujian berikutnya adalah dengan melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka Kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D. b. Pembuatan SP2D Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka Kuasa BUD menerbitkan SP2D dalam 4 rangkap: 1) Berkas pertama diberikan kepada bendahara pengeluaran SKPKD. 2) Berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet kedalam dokumen penatauasahaan. 3) Berkas ketiga diberikan kepada PPK-SKPD. 4) Berkas keempat diberikan kepada Pihak ketiga. Penerbitan SP2D paling lambat 3(tiga) hari kerja sejak SPM UP/GU/TU/LS diterima. ~ 244 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

21 Contoh Dokumen SP2D 3. FORMAT DAN CARA PENGISIAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) PEMERINTAH KABUPATEN Nomor SPM Tanggal SKPD : : : SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) Dari Tahun Anggaran : : Kuasa BUD Bank / Pos :.. Hendaklah mencairkan/ memindahbukukan dari bank Rekening Nomor Uang sebesar Rp. (Terbilang :...) Kepada NPWP No. Rekening Bank Bank/Pos Keperluan Untuk : : : : : NO. KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp) Jumlah ~ 245 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

22 Potongan-potongan : NO. Uraian (No. Rekening) Jumlah (Rp) Keterangan Iuaran wajib Pegawai Negeri Tabungan Perunmahan Pegawai. Jumlah Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D) NO. Uraian Masih kolom 3 Jumlah (Rp) Keterangan PPN PPh. Jumlah SP2D yang Dibayarkan Jumlah yang Diminta Rp,Jumlah Potongan Rp,Jumlah yang Dibayarkan Rp,Uang Sejumlah :. Lembar Asli Salinan 1 Salinan 2 Salinan 3 Salinan 4 : : : : : Bank yang ditunjuk Bank Bagian Keuangan Bendahara Pengeluaran/PPK-SKPD Bag Pembukuan dan Pelaporan.., tanggal.. Kuasa Bendahara Umum Daerah ~ 246 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

23 Salinan 5 : Arsip Register SP2D (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. ~ 247 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

24 Cara Pengisian SP2D Kolom 1 a. Nomor SPM diisi dengan nomor SPM. b. Tanggal diisi dengan tanggal SPM. c. SKPD diisi dengan nama SKPD. d. Dari diisi dengan Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD). e. Tahun Anggaran diisi dengan tahun anggaran berkenaan. f. Bank/Pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. g. Hendaklah mencairkan/memindahbukukan ke Rekening Nomor diisi dengan nomor rekening kas umum daerah (nomor rekening bank kuasa BUD). h. Uang sejumlah diisi dengan uang sejumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan. Kolom 2 Khusus SPP-UP/GU/TU a. Kepada diisi dengan bendahara pengeluaran yang berhak atas SP2D. b. NPWP diisi dengan nomor pokok wajib pajak bendahara pengeluaran atau yang berhak atas SP2D. c. Kode rekenig bank diisi dengan nomor rekening bank bendahara pengeluaran yang berhak atas SP2D. d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D. Khusus SPP LS gaji/barang dan jasa pihak ketiga a. Kepada diisi dengan pihak ketiga yang berhak atas SP2D. b. NPWP diisi dengan nomor NPWP pihak ketiga yang berhak atas SP2D. c. Kode rekenig bank diisi dengan nomor rekening bank milik pihak ketiga yang berhak atas SP2D. d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D. Kolom 3 a. Nomor diisi dengan nomor urut. b. Kode rekening diisi dengan kode rekening peruntukan SP2D. c. Uraian diisi dengan uraian nama kode rekening peruntukan SP2D. d. Jumlah diisi dengan jumlah rupiah atas masing-masing kode rekening peruntukan SP2D. Khusus hanya ada pada SPP LS Gaji (nomor 4 dan 5) ~ 248 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

25 Potongan-potongan: a. Iuran wajib pegawai negeri sipil diisi dengan jumlah potongan gaji pegawai sesuai ketentuan perundang-undangan. b. Tabungan perumahan diisi dengan jumlah potongan tabungan perumahan pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Khusus hanya ada pada SPP LS barang dan jasa Informasi (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D) a. PPN diisi dengan jumlah potongan PPN sesuai ketentuan perundangundangan. b. PPN diisi dengan jumlah potongan PPh sesuai dengan peraturan perundangundangan. SP2D yang dibayarkan: a. Jumlah yang diminta diisi dengan jumlah SPM yang diajukan. b. Jumlah potongan diisi dengan jumlah potongan (No. 4). c. Jumlah yang dibayarkan diisi dengan jumlah yang diminta dikurangi dengan jumlah potongan. d. Uang sejumlah diisi dengan jumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan. ~ 249 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

26 Contoh Dokumen Register SP2D PEMERINTAH KABUPATEN REGISTER SP2D Halaman.. Nomor SP2D No. Urut 1 UP GU TU Gaji 2 Jumlah SP2D (Rp) LS Tanggal : LS Uraian Barang & Jasa UP 3 GU TU 4 Gaji 5 Jumlah., tanggal. Kuasa Bendahara Umum Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap) ~ 250 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Barang & Jasa

27 Cara pengisian Register SP2D Kolom 1 diisi dengan nomor urut SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) yang diterbitkan. Kolom 2 diisi dengan tanggal diterbitkannya SP2D. Kolom 3 diisi dengan nomor SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS yang diterbitkan. Kolom 4 diisi dengan uraian SP2D yang diterbitkan. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah dikeluarkan untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS. ~ 251 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

28 Cara pengisian Register SP2D Kolom 1 diisi dengan nomor urut SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) yang diterbitkan. Kolom 2 diisi dengan tanggal diterbitkannya SP2D. Kolom 3 diisi dengan nomor SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS yang diterbitkan. Kolom 4 diisi dengan uraian SP2D yang diterbitkan. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah dikeluarkan untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS. Bendahara pengeluaran mencatat SP2D ke dalam dokumen penatausahaan yang terdiri dari: 1. BKU Pengeluaran. 2. Buku Pembantu Simpanan/Bank. 3. Buku Pembantu Pajak. 4. Buku Pembantu Panjar. 5. Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Objek Apabila ternyata kuasa BUD menyatakan bahwa dokumen yang diperlukan belum lengkap, maka kuasa BUD membuat surat penolakan penerbitan SP2D dalam dua rangkap. Satu dokumen diberikan kepada PPKD yang kemudian akan diberikan pada pengguna anggaran agar menyempurnakan SPM, sementara yang satu akan diarsipkan dalam Register surat penolakan penerbitan SP2D. Proses penolakan SP2D dilakukan paling lambat 1 hari kerja sejak SPM diterima. ~ 252 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

29 SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D Agats,... Kepada Nomor :... SKPD... Perihal : Penolakan Surat Perintah... Membayar (SPM) Yth. Pimpinan di_ Agats Menunjuk pada Peraturan Bupati Nomor Tahun... tentang... dan untuk tertib administrasi pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Asmat Sub Bagian Perbendaharaan Dan Akuntansi, maka dengan ini kami menyatakan menolak pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) dengan alasan sebagai berikut : 1. SPM Nomor :.../SPM/.../.../2XXX tentang..., terdapat kekurangan SPM Nomor :.../SPM/.../.../2XXX tentang..., terdapat kekurangan dst. Bahwa kami akan memproses kembali pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah kekurangan lampiran tersebut dilengkapi Demikian untuk diketahui, terima kasih. Kuasa Bendahara Umum Daerah (tanda tangan (nama lengkap) NIP. ~ 253 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

30 7.4. Bagan Alir ~ 254 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

31 ~ 255 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

32 ~ 256 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

33 ~ 257 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

34 ~ 258 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

35 Penerbitan SP2D-LS Barang dan Jasa Non Pihak Ketiga Uraian Bendahara Pengeluaran/ SKPKD Pengguna Anggaran Kuasa BUD SPM SPM 1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPM kepada Kuasa BUD 2. Kuasa BUD meneliti kelengkapan SPM yang diajukan Penelitian Kelengkapan 3. Bila SPM dinyatakan lengkap, Kuasa BUD menerbitkan SP 2D paling lambat 2 hari kerja sejak diterimanya pengajuan SPM 2 hari kerja sejak SPM diterima Kelengkapan dokumen untuk penerbitan SP 2D yaitu : - Surat Pernyataan tanggung jawab pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran - Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap. Lengkap SP2D SP2D SP2D SP2D SP2D Nota Debet 4. Kuasa BUD menyerahkan SP 2D kepada Pengguna Anggaran 5. Kuasa BUD sendiri harus mencatat SP 2D dan Nota Debet (Dari Bank) pada dokumen Penatausahaan. 6. Pengguna Anggaran menyerahkan SP 2D kepada Bendahara Pengeluran. 7. Bendahara mencatat SP 2D pada Dokument Penatausahaan, yang terdiri atas : - BKU Pengeluaran - Buku Pembantu Simpanan Bank - Buku Pembantu Pajak - Buku Pembantu Panjar - Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Objek Dokumen Penatausahaan SP2D Dokumen Penatausahaan 1 hari kerja sejak SPM diterima 8. Apabila SPM dinyatakan tidak lengkap, Kuasa BUD menerbitkan surat penolakan penerbitansp 2D paling lambat 1 hari kerja sejak SPM diterima. 9. Surat penolakan penerbitan SP 2D ini diserahkan kepada Pengguna Anggaran agar dilakukan penyempurnaan SPM. Kemudian diserahkan kembali kepada Kuasa BUD untuk diteliti kembali. Tidak Lengkap Surat Penolakan Penerbitan SP2D Surat Penolakan Penerbitan SP2D ~ 259 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

36 F. PENATAUSAHAAN DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD 1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH a. Bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau pihak ketiga penerimaan yang SKPD berada dalam mempunyai pengurusannya. kewajiban untuk Bendahara melakukan pemeriksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan. b. Bendahara penerimaan SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib retribusi. c. Bendahara penerimaan SKPD harus menyetorkan ke rekening kas umum Daerah paling lambat 1 (satu) hari kerja berikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda Setoran (STS). ~ 260 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

37 CONTOH FORMAT SURAT KETETAPAN PAJAK(SKP) DAERAH, SURAT KETETAPAN RETRIBUSI (SKR) DAERAH, SURAT TANDA SETOR (STS) DAN TANDA BUKTI PEMBAYARAN. PEMERINTAH KABUPATEN.. SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKP-DAERAH) MASA TAHUN NAMA ALAMAT NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWPD) TANGGAL JATUH TEMPO NO KODE REKENING Contoh Dokumen SKP Daerah NO. URUT :.. : : : : : : URAIAN PAJAK DAERAH Jumlah Ketetapan Pokok Pajak Jumlah Sanksi: a. Bunga b. Kenaikan Jumlah Keseluruhan Dengan huruf :.. PERHATIAN : 1. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/ Bendahara Penerimaan. ~ 261 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah JUMLAH (Rp)

38 2. Apabila SKPD ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKPD diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % perbulan...tanggal Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. potong di sini _ NO. URUT : TANDA TERIMA NAMA ALAMAT NPWPD : : :...Tanggal Yang menerima, (Tanda tangan) (nama lengkap) ~ 262 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

39 Contoh Dokumen SKR PEMERINTAH KABUPATEN.. SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKP-DAERAH) MASA TAHUN NAMA ALAMAT NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWPD) TANGGAL JATUH TEMPO NO KODE REKENING NO. URUT :.. : : : : : : URAIAN PAJAK DAERAH Jumlah Ketetapan Pokok Pajak Jumlah Sanksi: a. Bunga b. Kenaikan Jumlah Keseluruhan ~ 263 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah JUMLAH (Rp)

40 Dengan huruf :.. PERHATIAN : 1. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/ Bendahara Penerimaan. 2. Apabila SKPD ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKPD diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % perbulan...tanggal Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. potong di sini _ NO. URUT : TANDA TERIMA NAMA :...Tanggal ALAMAT : NPWPD : Yang menerima, (Tanda tangan) (nama lengkap) ~ 264 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

41 PEMERINTAH KABUPATEN SURAT TANDA SETORAN (STS) STS No. Bank : No. Rekening : Harap diterima uang sebesar (dengan huruf) (...) Dengan rincian penerimaan sebagai berikut: No. Kode Rekening Uraian Rincian Jumlah (Rp) Obyek Jumlah Uang tersebut diterima pada tanggal.. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan (Tanda tangan) (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. (Catatan: STS dilampiri Slip Setoran Bank) PEMERINTAH KABUPATEN.. TANDA BUKTI PEMBAYARAN NOMOR BUKTI. a. Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu ~ 265 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

42 b. c. d. Telah menerima uang sebesar Rp (dengan huruf ) Dari Nama : Alamat : Sebagai pembayaran : Kode Rekening f. Tanggal diterima uang :... Mengetahui, Bendahara Penerimaan Lembar asli Salinan 1 Salinan 2 2. Jumlah (Rp.) Pembayar/Penyetor (Tanda tangan) (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) : Untuk pembayar/ penyetor/ pihak ketiga : Untuk Bendahara penerimaan/ Bendahara Pembantu : Arsip PEMBUKUAN PENERIMAAN PENDAPATAN Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan menggunakan Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan. ~ 266 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

43 Dokumen yang digunakan untuk pencatatan oleh bendahara penerimaan antara lain: a) Surat Tanda Bukti Pembayaran b) Nota Kredit c) Bukti Penerimaan Yang Sah, dan d) Surat Tanda Setoran Daftar STS yang dibuat oleh bendahara penerimaan menggunakan Register STS. Prosedur Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai ~ 267 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

44 Penerimaan Nomor Tanggal 1 SKPD Periode 2 No Bukti Penyetoran Cara Pembayaran Kode Rekening Ket Uraian 6 Jumlah 7 Tanggal 8 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN : : Jumlah Penerimaan Jumlah Yang disetorkan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Terdiri atas: Tunai sebesar.. :.. : : ~ 268 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah No STS 9 Jumlah 10 11

45 Bank sebesar.. Lainnya Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran.., tanggal Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (Nama Jelas) NIP ~ 269 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

46 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan dan Periode 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor bukti penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan cara pembayaran : melalui kas bendahara penerimaan, bank, atau melalui kas umum daerah 6. Kolom 5 diisi dengan detail kode rekening pendapatan asli daerah 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan sesuai dengan kode rekening 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan asli daerah 9. Kolom 8 diisi dengan tanggal penyetoran 10. Kolom 9 diisi dengan Nomor STS 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah uang yang disetor 12. Kolom 11 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 13. Jumlah penerimaan diisi dengan total jumlah pendapatan selama 1 bulan* 14. Jumlah disetorkan adalah jumlah total penyetoran pendapatan selama 1 bulan* 15. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diisi dengan sisa kas yang masih di pegang oleh bendahara penerimaan baik dalam bentuk kas tunai, simpanan di bank ataupun lainnya* 16. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan ~ 270 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

47 PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER STS SKPD. TAHUN ANGGARAN. Bendahara Penerimaan No No STS Tanggal Kode Rekening 4 Uraian Jumlah Penyetor Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran.., tanggal Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (Nama Jelas) NIP ~ 271 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Keterangan 8

48 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan, tahun anggaran dan Nama Bendahara Penerimaan 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan nama STS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal STS 5. Kolom 4 diisi Kode Rekening pendapatan yang disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. Dalam satu STS bisa terdiri dari beberapa pendapatan 6. Kolom 5 diisi dengan uraian pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah pendapatan yang disetorkan 8. Kolom 7 diisi dengan nama penyetor 9. Kolom 8 diisi Keterangan jika diperlukan 10. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan ~ 16 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

49 a. PROSEDUR PEMBUKUAN ATAS PENDAPATAN YANG DIBAYAR TUNAI: Bendahara penerimaan menerima pembayaran tunai dari wajib pajak atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Selanjutnya pencatatan dilakukan pada saat bendahara penerimaan menyetorkan pendapatan yang dlterlmanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur pembukuan pada saat penerimaan tunai sebagai berikut: 1. Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom tanggal dan kolom nomor bukti. Setelah itu bendahara penerimaan mengisi kolom cara pembayaran dengan pembayaran tunai. 2. Bendahara penerimaan mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan. Kemudian bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening. 3. Bendahara penerimaan mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah. Prosedur pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai berikut: 1. Bendahara penerimaan membuat STS dan melakukan penyetoran pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum daerah. 2. Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umum daerah pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pada bagian penyetoran kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah Penyetoran. 3. Selain pembukuan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan, bendahara penerimaan mengisi register STS. ~ 17 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

50 BAGAN ALIR PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN DAN PENYETORAN ATAS PENERIMAAN SECARA TUNAI: A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan Proses Penerimaan Tunai 1. Bendahara Penerimaan menyiapkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/ Bukti Lain Yang Sah Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang Sah 2. Berdasarkan Dokumen Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang Sah tersebut, bendahara penerimaan melakukan pengisian buku penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian penermaan. Kolom yang diii ialah no, bukti, tanggal transaksi, cara pembayaran, kode rekening, uraian dan jumlah 3. Hasil dari penatausahaan ini adalah buku penerimaan dan penyetoran Bendahara Penerimaan yang sudah terupdate Melakukan Pengisian buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerima Bukti Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan ~ 18 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

51 A.2 Pencatatan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan Proses penyetoran penerimaan tunai ke kas umum daerah 1. Bendahara peneriman menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening kas umum daerah 2. Berdasarkan STS tersebut, bendahara penerimaan mengisi buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian Penyetoran Kolom Tanggal, No.STS dan Jumlah Pembayaran 3. Kemudian Bendahara Penerimaan mengisi register STS 4. Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan dan Register STS yang sudah terupdate Surat Tanda Setoran Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Melakukan Pengisian Register STS Register STS Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan ~ 19 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

52 b. PEMBUKUAN ATAS PENDAPATAN MELALUI REKENING BANK BENDAHARA PENERIMAAN Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. Pencatatan dilakukan pada saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening bendahara penerimaan hingga penyetorannya. Pencatatan dilakukan pada Buku Penerlmaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur pembukuan penerimaan yang diterima di rekening bank bendahara penerimaan sebagai berikut: 1) Bendahara penerimaan menerima pemberitahuan dari bank (pemberitahuan tergantung dari mekanisme yang digunakan) mengenai adanya penerimaan di rekening bendahara penerimaan 2) Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari wajib pajak/retribusi (bisa berupa slip setoran atau bukti lain yang sah), bendahara penerimaan melakukan verifikasi dan rekonsiliasi atas penerimaan tersebut 3) Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal penerimaan, bendahara penerimaan mencatat penerimaan di Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom no. Bukti, kolom tanggal dan kolom cara pembayaran. Pada kolom cara pembayaran diisi dengan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. 4) Kemudian bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening sesuai dengan jenis pendapatan yang diterima. Setelah itu bendahara mengisi kolom jumlah sesuai dengan jumlah penerimaan yang didapat. Prosedur pembukuan penyetoran ke rekening kas umum daerah atas penerimaan pendapatan melalui rekening bank bendahara penerimaan sebagai berikut. 3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA a. Pertanggungjawaban Administratif Bendahara penerimaan SKPD wajib mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara administratif kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. ~ 20 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

53 Laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara penerimaan merupakan penggabungan dengan LPJ bendahara penerimaan pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi penerimaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. LPJ tersebut dilampiri dengan: 1) Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan 2) Register STS 3) Bukti penerimaan yang sah dan lengkap 4) Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu Prosedur penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut: 1) Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 2) Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaan pembantu. 3) Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses pembuatan penerimaan yang laporan pertanggungjawaban merupakan gabungan bendahara dengan laporan pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4) Bendahara penerimaan memberikan Laporan Pertanggungjawaban kepada PA/KPA melalui PPK SKPD 5) Atas Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaa 6) n, maka PPK SKPD akan melakukan verifikasi kebenaran terhadap Laporan Pertanggungjawaban tersebut. 7) Apabila disetujui, menandatangani maka Laporan Pengguna Anggaran Pertanggungjawaban akan (administratif) sebagai bentuk pengesahan. Pertanggungjawaban administratif pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. ~ 21 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

54 FORMAT DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN: (halaman selanjutnya) LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF BENDAHARA PENERIMAAN SKPD : PERIODE : A. PENERIMAAN Rp Tunai melalui Bendahara Penerimaan Rp... B. Jumlah Penerimaan yang harus disetorkan Rp... C. Jumlah Penyetoran Rp... D. Saldo Kas di Bendahara Rp Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pembantu Dst Rp... Rp... Rp... Menyetujui...tanggal... Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP ~ 22 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

55 b. Pertanggungjawaban Fungsional Bendahara penerimaan SKPD juga menyampaikan pertanggungjawaban secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan format LPJ yang sama dengan pertanggungjawaban administratif. LPJ fungsional ini dilampiri dengan: 1) Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan 2) Register STS 3) Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu Prosedur penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut: 1) Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 2) Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaan pembantu. 3) Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses pembuatan penerimaan yang laporan pertanggungjawaban merupakan gabungan bendahara dengan laporan pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4) Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat masukan dari PPK SKPD ketika melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban administratif. 5) Bendahara penerimaan menyerahkan 1 (satu) lembar laporan pertanggungjawaban kepada PPKD sebagai bentuk pertanggungjawaban fungsional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 6) PPKD kemudian melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis dalam rangka rekonsiliasi pendapatan. Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. ~ 23 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

56 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FUNGSIONAL BENDAHARA PENERIMAAN SKPD PERIODE : : A. PENERIMAAN 1. Rp... Tunai melalui Bendahara Penerimaan Rp... B. Jumlah Penerimaan yang harus disetorkan Rp... C. Jumlah Penyetoran Rp... D. Saldo Kas di Bendahara 1. Bendahara Penerimaan 2. Bendahara Penerimaan Pembantu 3. Dst Menyetujui Rp... Rp... Rp... Rp......tanggal... Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP ~ 24 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

57 Uraian 1. PPKD Pengguna Anggaran PPK SKPD Berdasarkan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan bendahara penerimaan pembantu Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan serta Register STS, bendahara penerimaan membuat Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu Bukti-bukti yang sah Register STS Buku Penerimaan dan penyetoran Bendahara Penerimaan Pertanggungjawaba n Bendahara Penerimaan 2. Pertanggungjawaba n Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan menyerahkan Pertanggungjawaban bendahara penerimaan ke pengguna anggaran melalui PPK SKPD Apakah disetujui? 3. PPK SKPD melakukan verifikasi atas Pertanggungjawaban yang disampaikan Pertanggungjaw dan kemudian memberikan kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan aban Bendahara Penerimaan 4. Bendahara Penerimaan menyerahkan pertanggungjawaban fungsional kepada PPKD Pertanggungjaw aban Bendahara Penerimaan ~ 25 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Bendahara Penerimaan Pembantu

58 BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD 1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENDAPATAN a. Bendahara penerimaan pembantu SKPD menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya. b. Bendahara penerimaan pembantu SKPD mempunyai kewajiban untuk melakukan pemeriksaaan kesesualan antara Jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan. c. Bendahara penerimaan pembantu SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib retribusi. Setiap penerimaan yang diterima oleh bendahara penerimaan pembantu SKPD harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lambat 1(satu) hari kerja berikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda Setoran (STS). 2. PEMBUKUAN PENDAPATAN Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan pembantu menggunakan Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu. Dokumen yang dipergunakan: a. Surat Tanda Bukti Pembayaran b. Bukti Penerimaan Yang Sah, dan c. Surat Tanda Setoran Daftar STS yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu didokumentasikan dalam Register STS. Khusus bendahara penerimaan pembantu ada satu prosedur pembukuan penerimaan dan cara pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak atau wajib retribusi. Prosedur tersebut adalah pembukuan atas pendapatan yang dilakukan secara tunai. ~ 26 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

59 Penerimaan Nomor 1 SKPD Periode Tanggal 2 No Bukti 3 Cara Kode Pembayaran 4 Rekening 5 Penyetoran Ket Uraian 6 Jumlah 7 Tanggal 8 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU : : Jumlah Penerimaan Jumlah Yang disetorkan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Terdiri atas: a. Tunai sebesar.. b. Bank sebesar.. :. : : ~ 27 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah No STS 9 Jumlah 10 11

60 c. Lainnya Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran.., tanggal Bendahara Penerimaan Pembantu (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (Nama Jelas) NIP ~ 28 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

61 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran. 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor bukti penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan cara pembayaran melalui kas bendahara penerimaan pembantu. 6. Kolom 5 diisi dengan kode rekening Pendapatan Asli Daerah 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah Penerimaan Asli Daerah 9. Kolom 8 diisi dengan tanggal penyetoran 10. Kolom 9 diisi dengan nomor STS 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah uang yang disetor 12. Kolom 11 diisi dengan Keterangan jika diperlukan. 13. Jumlah penerimaan diisi dengan total jumlah penerimaan pendapatan selama 1 bulan * 14. Jumlah disetorkan adalah total jumlah penyetoran pendapatan selama 1 bulan* 15. Saldo kas di bendahara Penerimaan Pembantu diisi dengan sisa kas yang masih dipegang oleh Bendahara penerimaan pembantu baik dalam bentuk kas tunai, tabungan ataupun lainnya* 16. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas* *Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu. ~ 28 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

62 PEMERINTAH KABUPATEN... REGISTER STS SKPD... TAHUN ANGGARAN... Bendahara Penerimaan Pembantu :... No No STS Tanggal Kode Rekening Uraian Jumlah Penyetor Keterangan 8 Mengetahui: Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran..., tanggal... Bendahara Penerimaan Pembantu (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. (Nama Jelas) NIP. ~ 29 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

63 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan nomor STS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal STS 5. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pendapatan yang disetorkan ke kasda. Dalam satu STS bisa terdiri dari beberapa pendapatan. 6. Kolom 5 diisi dengan uraian pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah pendapatan yang disetorkan 8. Kolom 7 diisi dengan nama penyetor 9. Kolom 8 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 10 Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas * * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara penerimaan pembantu menerima pembayaran tunai dari wajib pajak atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Sedangkan pencatatan bendahara penerimaan transaksi pembantu penyetoran dilakukan menyetorkan pada pendapatan saat yang diterimanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur Pembukuan pada saat penerimaan tunai sebagai berikut: 1. Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara penerimaan pembantu mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom tanggal Dan kolom nomor bukti. Setelah itu Bendahara penerimaan pembantu mengisi kolom cara pembayaran dengan pembayaran tunai. 2. Bendahara penerimaan pembantu mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan. Lalu bendahara penerimaan pembantu mengisi kolom kode rekening. ~ 30 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

64 3. Bendahara penerimaan pembantu mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah. Prosedur pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai berikut: 1. Bendahara penerimaan pembantu membuat STS dan melakukan penyetoran pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum daerah. 2. Bendahara penerimaan pembantu mencatat penyetoran ke kas umum daerah pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pembantu pada bagian penyetoran kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah Penyetoran. 3. Selain pembukuan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan, bendahara penerimaan mengisi register STS. ~ 31 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

65 BAGAN ALIR PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN DAN PENYETORAN ATAS PENERIMAAN SECARA TUNAI 2.1 Pembukuan atas Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan Pembantu Proses Penerimaan Tunai 1. Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan Surat Tanda Bukti pembayaran/bukti Lain yang Sah Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah 2. Berdasarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah tersebut bendahara penerimaan pembantu melakukan pengisian Buku Penerimaan/Penyetoran bendahara penerimaan pada bagian penerimaan. Kolom yang diisi ialah No.Bukti, Melakukan pengisian buku Penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pembantu 3. Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu yang sudah terupdate Buku penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu ~ 32 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

66 2.1 Pembukuan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan Pembantu proses penyetoran penerimaan tunai ke kas umum daerah 1. Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan bukti surat Tanda setoran ke rekening kas umum daerah 2. Berdasarkan STS dan nota credit tersebut, bendahara penerimaan pembantu mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian Penyetoran Kolom Tanggal No. STS dan jumlah penyetoran 3. Kemudian bendahara penerimaan pembantu mengisi register STS 4. Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu dan Register SPP yang sudah terupdate Surat Tanda Setoran Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Melakukan Pengisian Register STS Register STS Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Peneriman Pembantu ~ 33 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

67 3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Bendahara penerimaan pembantu SKPD menyampaikan pertanggungjawaban kepada bendahara penerimaan paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban ini berupa Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan: a. Register STS b. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir bulan tersebut. Prosedur pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu adalah sebagai berikut: 1) Bendahara penerimaan pembantu melakukan penutupan buku penerimaan dan penyetoran, melakukan perhitungan total penerimaan, total penyetoran dan sisa kas yang dipegang olehnya. 2) Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan register STS dan bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap. 3) Bendahara penerimaan pembantu menyampaikan Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan Register STS dan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada bendahara penerimaan SKPD, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. ~ 34 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

68 BAGAN ALIR PROSES PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD. 3. Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu PA PPK Uraian PPKD SKPD 1. Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pembantu Bukti-bukti yang Sah STS Register Berdasarkan Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan, Register STS dan bukti-bukti Pengeluaran yang Sah, bendahara Buku Penerimaan dan Penyetoran penerimaan pembantu membuat SPJ Bendahara Penerimaan pembantu. 2. Bendahara penerimaan pembantu memberikan Pertanggungjawaban penerimaannya ke Bendahara Penerimaaan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya 3. Bendahara Penerimaan melakukan proses verifikasi evaluasi dan analisis 4. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu Bendahara Penerimaan Pembantu Apakah Disetujui? Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu Pembantu akan dijadikan dokumen dalam melakukan Pertanggungjawaban di bendahara penerimaan Pertanggungjawaban Arsip ~ 35 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

69 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD 1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PPKD a. Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan penerimaan. Penerimaan-penerimaan tersebut diterima secara langsung di Kas Umum Daerah. b. Berdasarkan penerimaan tersebut, Bank membuat Nota Kredit yang memuat informasi tentang penerimaan tersebut, baik berupa informasi pengiriman, jumlah rupiah maupun kode rekening yang terkait. Bendahara penerimaan wajib mendapatkan nota kredit tersebut melalui mekanisme yang telah ditetapkan. 2. PEMBUKUAN PENERIMAAN PPKD Pembukuan Pendapatan oleh bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku Penerimaan Pendapatan PPKD. Dokumen yang digunakan: a. Nota Kredit b. Bukti Penerimaan Lainnya Yang Sah Pembukuan Pendapatan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya penerimaan di rekening kas umum daerah. Prosedur Pencatatan: 1) Berdasarkan Nota Kredit atau Bukti Penerimaan Lain yang sah, bendahara penerimaan PPKD Buku Penerimaan PPKD pada bagian penerimaan kolom tanggal dan kolom nomor bukti 2) Bendahara penerimaan PPKD mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan 3) Bendahara penerimaan PPKD mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah ~ 36 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

70 FORMAT PENERIMAAN PPKD & PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN PENDAPATAN PPKD BUKU PENERIMAAN PPKD BENDAHARA PENERIMAAN PPKD Nomor Tanggal Nota Kredit Bukti Lain Kode Rekening 5 Uraian Jumlah Keterangan Jumlah Bulan ini Jumlah s/d bulan lalu Jumlah Akhir ~ 37 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

71 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten 2. Kolom 1 diisi dengan Nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor nota kredit penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan nomor bukti lain apabila tidak menggunakan nota kredit 6. Kolom 5 diisi dengan kode rekening pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan 9. Kolom 8 diisi dengan keterangan jika diperlukan 1. Jumlah bulan ini adalah total penerimaan selama satu bulan* 2. Jumlah sampai dengan bulan lalu adalah saldo pendapatan sampai dengan bulan lalu* 3. Jumlah akhir adalah jumlah antara jumlah bulan ini ditambah jumlah sampai dengan bulan lalu* 4. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas* 2) Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu. ~ 38 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

72 3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawab kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebut berupa Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap. Prosedur penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD : 1) Berdasarkan penerimaan PPKD melakukan penutupan Buku Penerimaan PPKD dan melakukan rekapitulasi perhitungan 2) Bendahara penerimaan PPKD bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap 3) Bendahara penerimaan PPKD menyampaikan Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada PPKD, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. ~ 39 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

73 BAGAN ALIR PROSES PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD. 2.1 Pembukuan atas Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan PPKD Proses penerimaan di kas umum daerah yang telah diatur dalam per KDH mengenai sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah Bendahara Penerimaan PPKD menerima nota kredit/ bukti lain yang sah dari penyetoran melalui rekening kas daerah Berdasarkan Nota Kredit/bukti lain yang sah Bendahara Penerimaan PPKD mencatat penerimaan di Rekening kas umum daerah itu pada Buku Penerimaan PPKD Nota Kredit/Bukti Lain yang Sah Melakukan Pengisian Buku Penerimaan PPKD Buku Penerimaan PPKD 3. Hasil akhir dari proses ini adalah Buku Pendapatan PPKD ~ 40 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

74 3. Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara PenerimaanPPKD Uraian PPKD Fungsi Bendahara Penerimaan Buku Pedoman PPKD 1. Berdasarkan Buku Penerimaan PPKD dan Bukti Penerimaan yang sah Bukti Penerimaan yang Sah Bendahara Penerimaan PPKD menyusun Pertanggungjawabannya 2. Pertanggungjawab an Bendahara Penerimaan PPKD Bendahara Penerimaan PPKD menyerahkan PertanggungjawabanBendahara Penerimaan PPKD kepada fungsi verifikasi PPKD 3. Proses verifikasi Pertanggungjawaba n bendahara Dilakukan proses verifikasi, evaluasi dan analisis penerimaan PPKD Untuk mendapatkan informasi pendapatan PPKD yang sinkron dan kredibel 4. PPKD melakukan menandatangani pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagai bentuk persetujuan Pertanggungj awaban Bendahara Penerimaan PPKD Pertanggungjawa ban Bendahara Penerimaan PPKD ~ 41 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD

75 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD A. BENDAHARA PENGELUARAN SKPD 1. PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan belanja. SPP dapat berupa: a. Uang Persediaan (UP) b. Ganti Rugi (GU) c. Tambah Uang (TU) d. Langsung (LS) 1) LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan 2) LS untuk pengadaan barang dan jasa Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara. a. SPP Uang Persediaan (UP) Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Bupati tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP UP, selain dari dokumen SPP UP itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Lampiran lain yang diperlukan Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian uang persediaan yang dikelolanya kepada bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan pengguna anggaran. b. SPP Ganti Uang Persediaan (GU) Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk ~ 42 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

76 satu kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP GU, selain dari dokumen SPP GU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan 4) Bukti-bukti belanja yang lengkap dan sah 5) Lampiran lain yang diperlukan c. SPP Tambahan Uang (TU) Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran, dan uang persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP-TU. Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperlihatkan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan. Jumlah dana yang dipertanggungjawabkan dimintakan tersendiri dalam dan bila SPP-TU tidak ini harus habis, harus disetorkan kembali. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk: 1) kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan 2) kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP TU, selain dari dokumen SPP TU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU 4) Lampiran lain yang diperlukan d. SPP Langsung (LS) SPP Langsung (SPP-LS); yang dipergunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi: ~ 43 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

77 1) SPP-LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan 2) SPP-LS untuk pengadaan Barang dan Jasa Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP LS, selain dari dokumen SPP LS itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: Untuk SPP-LS Gaji dan Tunjangan 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Dokumen-dokumen Pelengkap Daftar Gaji yang terdiri atas: a) Pembayaran gaji induk; b) Gaji susulan; c) Kekurangan gaji; d) Gaji terusan; e) Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas; f) SK CPNS; g) SK PNS; h) SK Kenaikan pangkat; i) SK Jabatan j) kenaikan gaji berkala; k) surat pernyataan pelantikan; l) surat pernyataan masih menduduki jabatan; m) surat pernyataan melaksanakan tugas; n) daftar keluarga (KP4); o) fotokopi surat nikah; p) fotokopi akte kelahiran; q) surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji; r) daftar potongan sewa rumah dinas; s) surat keterangan masih sekolah/kuliah; t) surat pindah; u) surat kematian; v) SSP PPh Pasal 21; dan w) peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah/wakil kepala daerah. 4) Lampiran lain yang diperlukan Untuk SPP-LS Barang dan Jasa a) Salinan SPD b) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran ~ 44 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

78 c) Dokumen-Dokumen Terkait Kegiatan (dislapkan, oleh PPTK) yang terdiri atas: i. salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait; ii. SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut; iii. surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga; iv. berita acara penyelesaian pekerjaan; v. berita acara serah terima barang dan Jasa; vi. berita acara pembayaran; vii. kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga dan PPTK sertai disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; viii. surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh batik atau lembaga keuangan non bank; ix. dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negeri; x. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa; xi. surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja; xii. surat pemberitahuan pekerjaan dan PPTK potongan apabila denda keterlambatan pekerjaan mengalami keterlambatan; xiii. foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan penyelesaian pekerjaan; xiv. potongan Jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan Jamsostek); dan xv. khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan biaya personal (billing rate), berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesual pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran. d) Lampiran lain yang diperlukan ~ 45 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

79 PEMERINTAH KABUPATEN... REGISTER SPP/SPM/SP2D SKPD... SPP Nomor 1 SPM Jenis UP/GU/TU/LS Tanggal Nomor Tanggal 5 SP2D Nomor 6 Tanggal 7 Nomor Uraian Jumlah Keterangan ,Tanggal... Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. ~ 46 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

80 Cara Pengisian 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN dan nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolam 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolam 2 diisi dengan Jenis pengajuan dengan UP/GU/TU/LS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal pengajuan SPP 5. Kolom 4 diisi dengan Nomor SPP yang diajukan 6. Kolom 5 diisi dengan tanggal penerbitan SPM terkait pengajuan SPP pada kolom sebelumnya 7. Kolam 6 diisi dengan Nomor SPM yang diterbitkan 8. Kolom 7 diisi dengan tanggal penerbitan SP2D terkait dengan penerbitan SPM pada kolom sebelumnya 9. Kolom 8 diisi dengan Nomor SP2D yang diterbitkan 10. Kolom 9 diisi dengan Uraian Pengajuan 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah pencairan 12. Kolom 11 diisi dengan keterangan yang diperlukan 13. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran disertai nama jelas 2. PEMBUKUAN BELANJA a. Buku-Buku yang digunakan bendahara pengeluaran: 1) Buku Kas Umum (BKU) 2.) Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan seperti: a) Buku Pembantu Kas Tunai; b) Buku Pembantu Simpanan/Bank; c) Buku Pembantu Panjar; d) Buku Pembantu Pajak; e) Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja f) Laporan Keadaan Kas Penerimaan g) Laporan Keadaan Kas Pengeluaran h) Register Penutupan Kas Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembukuan adalah: 1) SP2D UP/GU/TU/LS 2) Bukti transaksi yang sah dan lengkap. 3) Dokumen-dokumen pendukung lainnya sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku. ~ 47 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

81 PEMERINTAH KABUPATEN... BUKU KAS UMUM BENDAHARA PENGELUARAN SKPD No : Tanggal Uraian Kode Rekening Penerimaan Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran Rp... (...dengan huruf) Terdiri dari: a. Tunai Rp... b. Saldo Bank Rp... c. Surat Berharga Rp Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NI ~ 48 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Saldo

82 Cara pengisian 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom No. diisi dengan nomor urut transaksi BKU Bendahara Pengeluaran, (dimulai dari nomor 1 dan seterusnya). Nomor urut yang digunakan adalah nomor urut per transaksi bukan per pencatatan. Maksudnya apabila satu transaksi menghasilkan dua atau lebih pencatatan, maka terhadap pencatatan kedua dan seterusnya cukup menggunakan nomor urut transaksi yang pertama kali dicatat. 3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi 4. Kolom uraian diisi dengna uraian transaksi 5. Kolom kode rekening diisi dengan nomor kode rekening, kolom ini idisi hanya untuk transaksi belanja 6. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan 7. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran 8. Kolom saldo diisi dengan jumlah atau saldo akumulasi 9. Kas di bendahara pengeluaran diisi nilai yang tercantum pada kolom saldo pada saat penutupan akhir bulan. Kas di bendahara pengeluaran dapat berupa kas tunai atau simpanan di Bank* 10. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran ~ 49 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

83 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : Tanggal No BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo...Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP NIP ~ 50 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

84 Cara Pengisian 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan. 2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai bendahara pengeluaran. 3. Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran tunai pada BKU 4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran tunai 5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan tunai 6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran tunai 7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo kas tunai 8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. ~ 51 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

85 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PEMBANTU SIMPANAN BANK BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : Tanggal No BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran...Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP NIP ~ 52 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Saldo

86 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran melalui rekening bank bendahara pengeluaran. 3. Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran melalui bank pada BKU 4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran melalui bank 5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan melalui bank 6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran melalui bank 7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo bank 8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. ~ 53 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

87 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PEMBANTU PANJAR BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : Tanggal No BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran...Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP NIP ~ 54 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Saldo

88 Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran panjar. 3. Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pertanggungjawaban panjar pada BKU 4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pertanggungjawaban panjar 5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah SPJ panjar 6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pemberian panjar 7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo sisa panjar yang masih berada pada PPTK. 9. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. ~ 55 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

89 PEMERINTAH KABUPATEN BUKU PEMBANTU PAJAK BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : Tanggal No BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran...Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP NIP ~ 56 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Saldo

90 Cara Pengisian 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal pemotongan atau penyetoran pajak 3. Kolom no BKU diisi dengan nomor urut pemotongan atau penyetoran pajak pada BKU 4. Kolom uraian diisi dengan uraian pemotongan atau penyetoran pajak. 5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak 6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah penyetoran pajak 7. Kolom saldo diisi dengan saldo/jumlah pemotongan atau penyetoran pajak 8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. ~ 57 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

91 PEMERINTAH KABUPATEN. BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : KODE REKENING : NAMA REKENING : JUMLAH ANGGARAN(DPA) :Rp JUMLAH ANGGARAN(DPPA) :Rp Tanggal No BKU Uraian Belanja Belanja Belanja LS TU UP/GU Jumlah...Tanggal,... Mengetahui Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP NIP ~ 58 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

92 Cara Pengisian 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan, kode rekening, nama rekening, jumlah anggaran dan tahun anggaran 2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran. 3. Kolom no BKU diisi dengan nomor urut BKU Bendahara pengeluaran 4. Kolom uraian diisi dengan uraian belanja 5. Kolom belanja LS diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP LS 6. Kolom belanja TU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP TU 7. Kolom belanja UP/GU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP UP/GU. 8. Kolom jumlah diisi akumulasi dari setiap transaksi SPP UP/GU, TU dan LS 9. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. ~ 59 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

93 LKK Penerimaan : LAPORAN KEADAAN KAS (LKK) Penerimaan SKPD Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran Bulan : 1) : 2) : 3) : 4) : 5) SPJ LS Gaji Kode Rekening Uraian Jumlah Anggaran s.d. Bulan Lalu 4 SPJ LS Barang & Jasa Bulan ini s.d. Bulan ini s.d. Bulan lalu 5 6=(4+5) 7 SPJ LS UP/GU/TU Bulan ini s.d. Bulan ini s.d. Bulan Lalu Bulan ini s.d. Bulan ini 8 9=(7+8) =(10+11) Jumlah Penerimaan *)coret yang tidak perlu.., Tanggal.. Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. NIP. ~ 60 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

94 Cara Pengisian : 1. 1) Diisi dengan Nama Satuan Perangkat Kerja. 2. 2) Diisi dengan Nama Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. 3. 3) Diisi dengan Nama Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4. 4) Diisi dengan Tahun Anggaran Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5. 5) Diisi dengan Bulan Pertanggungjawaban Pengeluaran. 6. Kolom 1 diisi dengan kode Rekening. 7. Kolom 2 diisi dengan Uraian Nama Kode Rekening. 8. Kolom 3 diisi dengan Jumlah Anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing Kode Rekening. 9. Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang diterbitkan / SPJ sampai dengan bulan lalu. 10. Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas Pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah diterbitkan/spj bulan ini. 11. Kolom 6 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah ditebitkan/spj sampai dengan bulan ini. 12. Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj sampai dengan Bulan Lalu. 13. Kolom 8 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj Bulan ini. 14. Kolom 9 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran Ls-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj sampai dengan Bulan ini. 15. Kolom 10 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu. 16. Kolom 11 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU Bulan ini. 17. Kolom 12 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 18. Kolom 13 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. ~ 61 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

95 19. Kolom 14 diisi dengan Jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 20. *) Coret yang tidak perlu. ~ 62 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

96 LKK Pengeluaran LAPORAN KEADAAN KAS Pengeluaran SKPD Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran Bulan : : : : : 1) 2) 3) 4) 5) SPJ LS Gaji SPJ LS Barang & Jasa Kode Rekening Uraian JUmlah Anggaran s.d. Bulan Lalu Bulan ini s.d. Bulan ini =(4+5) SPJ LS UP/GU/TU s.d. Bulan Lalu Bulan ini s.d. Bulan ini s.d. Bulan Lalu Bulan ini s.d. Bulan ini Jumlah SPJ (LS+UP/GU/TU) s.d Bulan ini Sisa Saldo 7 8 9=(7+8) =(10+11) 13=(6+9+12) 14 Jumlah Pengeluaran T O TAL *)coret yang tidak perlu.., Tanggal.. Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. ~ 62 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

97 Cara Pengisian : 1. 1) Diisi dengan Nama Satuan Perangkat Kerja. 2. 2) Diisi dengan Nama Pengguna 3) Diisi dengan Nama Bendahara Diisi dengan Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. 3. Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4. 4) Tahun Anggaran dengan Bulan Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5. 5) Diisi Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5) Kolom 1 diisi dengan kode Rekening. 6) Kolom 2 diisi dengan Uraian Nama Kode Rekening. 7) Kolom 3 diisi dengan Jumlah Anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masingmasing Kode Rekening. 8) Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang diterbitkan / SPJ sampai dengan bulan lalu. 9) Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas Pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah diterbitkan/spj bulan ini. 10)Kolom 6 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah ditebitkan/spj sampai dengan bulan ini. 11) Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj sampai dengan Bulan Lalu. 12)Kolom 8 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj Bulan ini. 13)Kolom 9 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran Ls-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/spj sampai dengan Bulan ini. 14)Kolom 10 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu. 15)Kolom 11 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU Bulan ini. 16)Kolom 12 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 17)Kolom 13 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 18)Kolom 14 diisi dengan Sisa Saldo yang diperoleh dari Jumlah SP2D dikurangi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 19)*) Coret yang tidak perlu. ~ 63 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

98 Laporan Penutupan Kas PEMERINTAH KABUPATEN ASMAT REGISTER PENUTUPAN KAS Tanggal Penutupan Kas : Nama Penutup Kas : Tanggal Penutupan Kas Yang Lalu : Jumlah Transaksi s/d Bulan : - Jumlah Penerimaan s/d tanggal Rp... - Jumlah Pengeluaran s/d tanggal.. Rp... Saldo Buku Rp... Saldo Kas Rp... Terdiri atas : 1. Uang Kertas : Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp = lembar Rp... Pecahan Rp 500 = lembar Rp Uang logam : Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp = = = = = = keping keping keping keping keping keping 3. Kertas berharg dan bagian Kas yang diizinkan ordonasi SP2D. wesel, cek, saldo bank, materai. dan sebagainya Jumlah Perbedaan Positif, Negatif Rp... Rp... Rp... Rp... Rp... Rp... Rp... Rp... Rp Penjelasan perbedaan baik positif maupun negative. *)coret yang tidak perlu Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (nama lengkap) NIP. Mengetahui, Bendahara Pengeluaran (nama lengkap) NIP. ~ 64 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

99 Lampiran Pendukung Bukti Kas Pengeluaran A Anggaran ` BELANJA PEGAWAI Gaji dan Tunjangan Tambahan Penghasilan Penerimaan lainnya Biaya Pemungutan Pajak Daerah Honorarium B. PEMBAYARAN HUTANG 1. Pokok hutang 2. Bunga hutang C.SUBSIDI/HIBAH/BAGI HASIL/BANTUAN KEUANGAN D. BELANJA TIDAK TERDUGA Bukti Pendukung Daftar Penerimaan yang ditandatangani personil yang bersangkutan. Untuk honorarium PNS ditambah dengan: - SK Tim pada saat pembayaran pertama dalam satu tahun anggaran sepanjang tidak ada perubahan, - Pembayaran dengan ok (Orang Kegiatan) di dukung surat tugas, jadual dan hasil kegiatannya. - Pembayaran dengan ok yang dilakukan oleh Inspektotat cukup didukung dengan surat tugas pemeriksaan. Untuk honorarium non Pegawai Kabupaten Asmat ditambah Surat Perjanjian Kerja/kontrak dan Daftar hadir kecuali Narasumber dengan harga satuan hari (OH) atau orang jam (OJ). Catatan: Susunan Tim diatur dalam SK Bupati tentang standar harga barang dan jasa. Bukti transfer yang diotorisasi petugas bank. Kwitansi atau Daftar Penerimaan yang ditandatangani oleh penerima dan dibubuhi Cap Instansi penerima. Pembayaran melalui bank dilampiri dengan bukti transfer yang diotorisasi petugas bank dan dokumen lain yang menguatkan keberadaan rekening penerima sebagai pemilik rekening yang berhak atas subsidi/hibah/bagi hasil/bantuan Bukti pendukung disesuaikan dengan penggunaan dana tersebut, bila: diperbantukan dalam bentuk uang maka dilengkapi dengan Kwitansi atau Daftar Peneri maan yang ditandatangani oleh penerima dan dibubuhi Cap Instansi penerima (jika tidak pu nya cap, diketahui pemerintah setempat) untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dilengkapi dengan Otorisasi pencairan kas (asli dan foto kopi) beserta lampirannya. Catatan: Untuk pelaksanaannya mengacu pada Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ~ 65 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

100 E. RAPAT/PERTEMUAN/ KELEBIHAN JAM KERJA 1. Makan dan minum : - Harian pegawai - Rapat - Tamu - Peninjauan - Lembur 2. Uang lembur F. PENGEMBANGAN SDM 1. Tugas belajar 2. Kursus/Diklat/Bintek dan sejenisnya G. BARANG dan JASA 1. BHP/Material 2. Jasa Kantor 3. Asuransi 4. Sewa H. PERJALANAN DINAS 1. Dalam daerah/luar daerah 2. Uang transport Kwitansi dari rekanan/nota Daftar hadir Notulen rapat Foto copi buku tamu (untuk tamu) Surat tugas peninjauan Surat perintah lembur Daftar penerimaan yang ditandatangani personil yang bersangkutan Surat perintah lembur Daftar hadir lembur Surat tugas Daftar peserta Bukti pembayaran yang diotorisasi bank/penyelenggara Kuitansi dari penyedia barang/jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dilengkapi dengan Otorisasi pencairan kas (asli dan foto kopi) beserta lampirannya. Untuk pembelian barang/jasa berupa BBM dan pelumas dilengkapi dengan daftar penggunaan/distribusi. Untuk pembayaran sewa dilengkapi dengan surat perjanjian sewa. Catatan: Untuk pelaksanaannya mengacu pada Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Surat Perintah Tugas (SPT) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), dibubuhi cap dan tanda tangan dari pejabat yang dituju, apabila tempat yang dituju tidak mempunyai cap, maka SPPD diketahui pemerintah setempat. SPT dan SPPD ditandatangani oleh: - Bupati untuk pejabat eselon II/a - Sekretaris Daerah untuk pejabat eselon II/b dan pejabat eselon III yang menjabat sebagai kepala satuan kerja - Kepala SKPD, atau asisten sekretaris daerah yang membidangi atau kepala bagian tata usaha atau sekretaris atas nama kepala satuan kerja untuk pejabat eselon III. - Kepala satuan kerja atau pejabat eselon III untuk pejabat eselon IV dan staf ~ 66 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

101 H. PERJALANAN DINAS (lanjutan) F. - - G. H. I. B. Belanja Operasional: Honorarium/kegiatan Belanja ATK/BBM/Makan minum. Belanja Rutin : - ATK/BBM/Makan Minum Belanja Sosialisasi Laporan Hasil Perjalanan Dinas Untuk pembelian tiket perjalanan dinas, dilampiri dengan tiket perjalanan. Untuk pembelian tiket perjalanan dinas dengan pesawat, dilampiri dengan tiket perjalanan dan boarding pass. kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan. Rekapan bukti penerimaan dalam bentuk tabel. Daftar penerimaan honor ditandatangani oleh si penerima (asli). Pemotongan PPh 15%. - - Kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan. - Pembelanjaan Rp. dari 5 juta keatas menggunakan SPK - Pembelanjaan RP. 50 juta keatas menggunakan kontrak. Melampirkan pemotongan pajak PPN 10%. - Kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan. - Pembelanjaan Rp. dari 5 juta keatas menggunakan SPK - Pembelanjaan RP. 50 juta keatas menggunakan kontrak. Melampirkan pemotongan pajak PPN 10%. Belanja Penunjang - kwitansi serta bukti yang mendukung. - kwitansi serta bukti yang mendukung Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU ~ 67 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

102 Pembukuan penerimaan SP2D UP/GU/TU merupakan proses pencatatan transaksi penerimaan SP2D UP/GU ke dalam BKU dan Buku pembantu yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D UP/GU/TU dari UD/Kuasa BUD. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang tercantum di SP2D sebagai "penerimaan SP2D" di : 1. BKU pada kolom penerimaan. 2. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom penerimaan. Bendahara pengeluaran dapat mencairkan UP/GU/TU yang terdapat di bank ke kas tunai. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang dicairkan sebagai "pergeseran uang" di : 1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluarari 3. BKU pada kolom penerimaan 4. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom penerimaan Apabila atas persetujuan Pengguna Anggaran, bendahara pengeluaran melakukan pelimpahan uang persediaan ke bendahara pengeluaran pembantu maka pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang dilimpahkan sebagai "pelimpahan UP" di : 1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluaran Untuk keperluan pengendalian, bendahara pengeluaran dapat membuat buku pembantu yang dioperasikan secara khusus untuk memantau jumlah uang persediaan pada bendahara pembantu. ~ 68 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

103 BAGAN ALIR B.1 Penatausahaan Penerimaan SP2D UP/GU/TU Uraian Bendahara Pengeluaran Proses penerbitan SP2D UP/Gu/TU 1 Bendahara Pengeluaran menerima SP2DUP/GU/TU 2 Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan 3 Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom penerimaan 4 Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu Simpanan/Bank yang sudah ter-update SP2D UP/GU/TU Melakukan pengisian BKU Melakukan Pengisian Buku Pembantu Simpanan/Ban k BKU Buku Pembantu Simpanan/Bank ~ 69 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

104 Uraian Bendahara Pengeluaran Proses pergeseran dana 1 2 Bendahara pengeluaran menyiapkan bukti pergeseran dana Berdasarkan bukti tersebut, bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom pengeluaran 3 Bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom penerimaan. Jumlah yang dicatat sama dengan jumlah yang dicatat pada kolom pengeluaran 4 Kemudian Bendahara pengeluaran mencatat di Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran 5 Selanjutnya Bendahara Pengeluaran mencatat di buku pembantu kas tunai pada kolom penerimaan 6 Hasil dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang ter-update Slip penarikan/bukti lainnya yang sah Melakukan pengisian BKU pada kolom pengeluaran Melakukan pengisian BKU pada kolom penerimaan Melakukan pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank Melakukan pengisian Buku Pembantu Kas Tunai BKU Buku Pembantu Simpanan/Bank Buku Pembantu Kas Tunai ~ 70 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

105 Uraian Bendahara Bendahara Pengeluaran Pengeluaran Pembantu Proses pergeser an dana 1 Bendahara Pengeluaran melakukan transfer dana ke rekening bank bendahara pengeluaran pembantu 2 Berdasarkan bukti transfer, bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom pengeluaran 3 Bendahara pengeluaran mencatat di buku pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluaran 4 Bendahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di BKU 5 Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian Buku pembantu simpanan bank Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian buku pembantu simpanan/bank Bendahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di Buku Pembantu Simpanan/Bank BKU 6 Hasil dari proses ini adalah BKU pembantu dan Buku Pembantu BKU yang ter-update Nota Credit bukti transfer BKU Buku pembantu simpanan bank ~ 71 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Buku pembantu simpanan /bank

106 C. Pembukuan Belanja menggunakan Uang Persediaan Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengeluaran dalam melakukan pembayaran: 1. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran tanpa melalui panjar. 2. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran melalui panjar terlebih dahulu kepada PPTK. 1. Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar Bendahara pengeluaran membayarkan sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan. Pembayaran dapat menggunakan uang yang ada di kas tunai maupun uang yang ada di rekening bank bendahara pengeluaran. Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK, bendahara melakukan pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" di: a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran. c. Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU. Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" di: a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran. c. Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU. Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" di: a. BKU pada kolom penerimaan. b. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan. Pada saat bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" di: ~ 72 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

107 a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran. A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Pengeluaran Proses Belanja UP/Gu/TU 1 Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2 Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran 3 Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran 4 5 Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update Bukti Belanja Bukti Pembayaran Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian Buku Pembantu simpanan /bank Melakukan pengisian buku pembantu rincian proyek BKU Buku Pembantu Kas Tunai Buku pembantu Rincian Obyek Belanja 2. Pembukuan belanja melalui uang panjar ~ 73 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

108 Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan pemberian uang panjar ke PPTK termasuk didalamnya pencatatan atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK untuk uang panjar yang diterimanya. Bendahara Pengeluaran memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran uang/bukti lalnnya yang sah, Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan di: a. BKU pada kolom pengeluaran b. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran c. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran Apabila pemberian panjar dilakukan dengan transfer dari rekening bank, Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan di : a. BKU pada kolom pengeluaran b. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran c. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran Prosedur dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar adalah sebagai berikut: a. Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dari PPTK sebagai bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar di : 1) BKU pada kolom penerimaan 2) Buku pembantu panjar pada kolom penerimaan Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diberikan. b. Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. Belanja tersebut dicatat di: 1) BKU pada kolom pengeluaran 2) Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja c. Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut. Atas pengembalian itu Bendahara Pengeluaran mencatat di : 1) Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Pembantu Bank/Simpanan pada kolom penerimaan sebesar jumlah yang dikembalikan ~ 74 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

109 d. Apabila uang panjar yang diberikan lebih kecil daripada belanja yang dilakukan, Bendahara Pengeluaran membayar kekurangannya kepada PPTK. Atas pembayaran itu Bendahara Pengeluaran mencatat di : 1) Buku Pembantu Kas Tunal atau Buku Pembantu Bank/Simpanan pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dibayarkan A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian 1 Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2 Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian bku pada kolom pengeluaran 3 Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran 4 Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja 5 Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update Bendahara Pengeluaran ~ 75 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) LAMPIRAN B.8. : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA () Deskripsi Kegiatan atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan

Lebih terperinci

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN B.7. : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR () Deskripsi Kegiatan 1. Cara Pengisian 2. Pengujian / verifikasi 3. Proses Penerbitan adalah tahapan penting

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu LAMPIRAN A.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu Pihak Terkait 1. PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki

Lebih terperinci

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG TATA C AR A PEN ATAU SAH AAN D AN PENYUSUN AN LAPOR AN PERTANGGUNGJAW ABAN BEND AH AR A SERTA PENY AMP AI ANNYA DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M

Lebih terperinci

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 202 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH [B.] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT

Lebih terperinci

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan LAMPIRAN A.2 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pendapatan Daerah Melalui Pihak Terkait a. PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki wewenang untuk : Menetapkan SKP

Lebih terperinci

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD SERTA PENYAMPAIANNYA

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 55 TAHUN 2008 TANGGAL : 1 DESEMBER 2008 TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1. Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) LAMPIRAN III.8 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 32 TAHUN 2014

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 32 TAHUN 2014 BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN KARTU KENDALI KEGIATAN

PROVINSI BANTEN KARTU KENDALI KEGIATAN 21. FORMAT XXI KARTU KENDALI KEGIATAN KARTU KENDALI KEGIATAN SKPD Nama Program Nama Kegiatan Nama PPTK :. :. :. :. Halaman : Urut KODE REKENING PAGU ANGGARAN KEGIATAN (Rp) Uraian REALISASI KEGIATAN (SP2D)

Lebih terperinci

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN LAMPIRAN B.11 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 1. Bendahara PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN Pihak Terkait Dalam kegiatan, Bendahara memiliki

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) LAMPIRAN B.9. : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) Deskripsi Kegiatan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU LAMPIRAN B.12 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN () PENGELUARAN PEMBANTU 1. Bendahara Pihak Terkait Dalam kegiatan, Bendahara

Lebih terperinci

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN LAMPIRAN B.11 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN Deskripsi Kegiatan Bendahara pengeluaran secara admstratif wajib mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Deskripsi Kegiatan Pengeluaran yang dikelola dapat berupa Belanja Bunga, Belanja Subsidi,

Lebih terperinci

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD, BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN SERTA PENYAMPAIANNYA

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD, BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN A.2.b. PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN Pelaksanaan dan Penatausahaan Penerimaan 1. Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan 2. Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Pembantu 3. Pendapatan Daerah Melalui Bank

Lebih terperinci

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN [6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN () PENGELUARAN 6.10.1.Kerangka Hukum Surat Pertanggungjawaban () merupakan dokumen yang menjelaskan penggunaan dari danadana yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Pencairan Dana Pencairan dana yaitu suatu tindakan atau kegiatan menguangkan dana yang telah dianggarkan secara tunai selama satu bulan dan digunakan

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN

Lebih terperinci

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara Pihak Terkait a. Dalam kegiatan ini, memiliki wewenang untuk : Memberikan

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16 PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16 Asas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan/pengeluaran dan orang atau

Lebih terperinci

F. Pertanggungjawaban Fungsional

F. Pertanggungjawaban Fungsional F. Pertanggungjawaban Fungsional Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara pengeluaran pembantu dan disampaikan kepada bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN SKPD :... PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo Mengetahui:..., Tanggal... Pengguna Anggaran Bendahara

Lebih terperinci

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara. LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 55 TAHUN 2008 TANGGAL : 1 DESEMBER 2008 TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD DAN BENDAHARA

Lebih terperinci

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU LAMPIRAN B.12 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU Deskripsi Kegiatan Bendahara pengeluaran pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan

Lebih terperinci

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) [B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara

Lebih terperinci

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS URUTAN PENGERJAAN FORM 1 Surat Pengantar SPP 2 SPP - 1 3 Rincian SPP - LS 4 SPP - 2 5 Register SPP Bendahara Pengeluaran 6 Register SPP PPK SKPD 7 SPM 8 Register SPM 9 Registrasi Penolakan SPM - 182 -

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016 - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016 NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN OPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN OPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di 34 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksankan kerja praktek, penulis ditempatkan di Sub Bagian Keuangan Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 07 Tahun : 2009 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.1 Prosedur Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung adalah sebagai berikut: 1. Daftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa guna untuk menyediakan

Lebih terperinci

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan LAMPIRAN A.6 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pertanggungjawaban Pihak Terkait 1. Dalam kegiatan ini, memiliki tugas sebagai berikut : Melakukan penatausahaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Wastukancana No. 2 Telp. 432338 432339 432369 432370 Bandung SALINAN KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR : 954/Kep. 001-BPKA/2018 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT

Lebih terperinci

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) [B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TU) adalah sistem dan prosedur dalam rangka permintaan tambahan

Lebih terperinci

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan PERMENDAGRI Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA 12 JUNI 2006 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS URUTAN PENGERJAAN FORM 1 Kerjakan form Surat Pengantar SPP LS terlebih dahulu 2 Kemudian kerjakan form SPP1 yang Surat Pengantar SPP-LS 3 Kemudian kerjakan form SPP2 yang merupakan Ringkasan SPP-LS 4 Kemudian

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI [B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH. Menurut Mardiasmo (2003), paradigma pengelolaan keuangan daerah

BAB II PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH. Menurut Mardiasmo (2003), paradigma pengelolaan keuangan daerah 11 BAB II PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH II.1. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah : Menurut Mardiasmo (2003), paradigma pengelolaan keuangan daerah 1. Pengelolaan keuangan daerah harus bertumpu

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi sistem akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri daridua elemen yaitu: sistem dan akuntansi dimana setiap sistem memiliki

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANDAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU OPD

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANDAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU OPD LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHKABUPATEN SRAGENTAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN

Lebih terperinci

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) LAMPIRAN B.6. : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Pihak Terkait 1. Dalam kegiatan ini, mempunyai tugas sebagai berikut : Mempersiapkan dokumen SPP

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan Sistem memiliki peran penting dalam perusahaan atau pemerintahan. Sistem membantu dalam mempermudah jalannya kegiatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI PENERIMAAN PENDAPATAN, PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP), DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU) [B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pengesahan Penggunaan Uang Persediaan (GU) adalah sistem dam prosedur dalam

Lebih terperinci

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 55 TAHUN 2008 TANGGAL : 1 DESEMBER 2008 TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN SERTA PENYAMPAIANNYA

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TAPIN, : a.

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya - 1 - Diubah dengan Perwal 50 Tahun 2014 Menimbang : a. Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 27 Januari 2011 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA [B.6] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung (LS) Barang dan Jasa adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

AZAS UMUM PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; KEUANGAN DAERAH; PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

AZAS UMUM PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; KEUANGAN DAERAH; PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN PENATAUSAHAAN PENGELUARAN Department of Business Adminstration Brawijaya University AZAS UMUM PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; PENATAUSAHAAN KEUANGAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENATAUSAHAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp. 432338 432339 432369 432370 BANDUNG SALINAN KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR : 954/Kep. 398-BPKA/2018 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 22 BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Laporan Arus Kas Laporan arus kas (statement of cash flow) memenuhi salah satu dari tujuan pelaporan keuangan, membantu pemakai

Lebih terperinci

BENDAHARA PENGELUARAN SKPD. A. PENATAUSAHAAN 1. PENGAJUAN SPP a. PENGAJUAN SPP UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

BENDAHARA PENGELUARAN SKPD. A. PENATAUSAHAAN 1. PENGAJUAN SPP a. PENGAJUAN SPP UANG PERSEDIAAN (SPP-UP) LAMPIRAN A.2.c. PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos

Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos LAMPIRAN A.5 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH PERTEMUAN 7 Penatausahaan keuangan daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses Pengelolaan Keuangan Daerah, baik menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

Lebih terperinci

MODUL SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

MODUL SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MODUL SISEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS UJUAN INSRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran kas, baik sistem akuntansi pengeluaran

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa Sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 11 Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI POLEWALI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat Pada setiap awal tahun anggaran, setiap OPD mengajukan anggaran yang dibutuhkan dan

Lebih terperinci

NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012

NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

Lebih terperinci

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R L J S T A H U N 2 0 1 5 T E N T A N G P E R U B A H A N K E D U A ATAS P E R A T U R A N BUPATI B A T

Lebih terperinci

BAB IX PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB IX PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB IX PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. PENGERTIAN PENGELOLA KEUANGAN 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna

Lebih terperinci

tedi last 08/17 C D E Batasan Keuangan Negara Pengelolaan Keuangan Negara Penatausahaan Keuangan Daerah (Contoh Aplikasi)

tedi last 08/17 C D E Batasan Keuangan Negara Pengelolaan Keuangan Negara Penatausahaan Keuangan Daerah (Contoh Aplikasi) tedi last 08/17 A B C D E Batasan Keuangan Negara Pengelolaan Keuangan Negara Penatausahaan Keuangan Daerah (Contoh Aplikasi) Keuangan negara adalah : semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BATAS WAKTU PENERBITAN SURAT PENGESAHAN SPJ BENDAHARA PENGELUARAN DAN SANKSI KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 451 / /2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 451 / /2009 TENTANG WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/ 451 /436.1.2/2009 TENTANG PENUNJUKAN PENGGUNA ANGGARAN, KUASA PENGGUNA ANGGARAN, BENDAHARA PENGELUARAN, BENDAHARA PENERIMAAN DAN BENDAHARA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7.1 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7.1 TAHUN 2007 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7.1 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH TEKNIS DAN FORMAT-FORMAT SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LANGKAH-LANGKAH TEKNIS DAN FORMAT-FORMAT SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 3 TAHUN 2011 Tanggal : 1 Februari 2011 Tentang : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LANGKAH-LANGKAH TEKNIS DAN FORMAT-FORMAT

Lebih terperinci

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu LAMPIRAN A.7 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pertanggungjawaban Pihak Terkait 1. Dalam kegiatan ini, memiliki tugas sebagai berikut : Melakukan penatausahaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3.a TAHUN 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3.a TAHUN 2011 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3.a TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA BANJAR TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTANTIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTANTIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTANTIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN DOKUMEN ADMINISTRASI PEMBAYARAN BELANJA DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN A. REGISTER PENERIMAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN A. REGISTER PENERIMAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN LAMPIRAN I : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2013 TANGGAL 27 PEBRUARI 2013 FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN A. REGISTER PENERIMAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PSRATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PSRATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PSRATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 20 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 20 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 20 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR, 1 WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan akuntabilitas

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2015 NOMOR 22 SERI F NOMOR 356 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Satuan Kerja

Lebih terperinci