BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

Kisi-Kisi Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (SMA) kelas X dengan pendekatan guided discovery. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Memahami bentuk penyajian fungsi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP. : 10 Jam Pelajaran

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB IV PEMBAHASAN. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan atau Research and

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/ I. Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (5 JP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Lampiran A Media Pembelajaran dan Dokumentasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

LAMPIRAN A. A.1 Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP. A.2 Lembar Penilaian RPP. A.3 Deskripsi Lembar Penilaian RPP. A.4 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS

Nama Kegiatan. Analisis Situasi Pembelajaran. Desain. Analisis Kompetensi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Penjabaran dari masing-masing tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. a. Tahap Analisis (Analysis) Tahap analisis ini dilakukan untuk memeroleh data-data awal baik yang didapatkan dari lapangan maupun melalui sumber bacaan. Selain itu, tahap analisis digunakan untuk mengetahui harapan serta pemilihan alternatif penyelesaian masalah dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan tiga analisis yaitu analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis instruksional (analisis pembelajaran) yang dijabarkan sebagai berikut. 1) Analisis Kompetensi Kompetensi yang digunakan mengacu pada kurikulum 2013 yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi dasar. Selanjutnya dikembangkan menjadi indikator pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut. 68

a) Kompetensi Inti 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. b) Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Tabel 12. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 3.6. Menjelaskan dan 3.6.1. Menjelaskan dan merumuskan membuktikan teorema teorema Pythagoras Pythagoras dan tripel 3.6.2. Menghitung panjang salah satu Pythagoras sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3.6.3. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisi-sisinya. 3.6.4. Menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 3.6.5. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga sikusiku khusus (salah satu sudutnya 30, 4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras 45, atau 60 ) 4.6.1. Menggunakan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata 69

2) Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa digunakan untuk proses penyusunan LKS sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan penalaran dan keterampilan anak di sekolah. Peneliti memeroleh data mengenai karakter siswa melalui observasi pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran di kelas, proses kegiatan belajar menggunakan slide power point sebagai media guru untuk mengajar. Penggunaan slide power point tersebut kurang memerhatikan aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep atau menyelesaikan permasalahan dengan baik. Meskipun demikian, siswa SMP N 1 Mlati aktif ketika proses pembelajaran berlangsung yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang siswa ajukan serta keaktifan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru. Di sisi lain, soal-soal yang diberikan sebatas penerapan rumus, sehingga siswa dengan mudah untuk menjawabnya. Sehingga ketika diberikan soal yang melatih keterampilan memecahkan suatu masalah yang tidak secara langsung menerapkan rumus, siswa belum dapat menyelesaikan dengan baik. Kemampuan pemecahan masalah siswa dinilai masih sangat kurang ketika dihadapkan dengan masalah yang harus membutuhkan pemahaman terlebih dahulu. Siswa SMP kelas VIII berada pada tahap operasional formal, artinya anak sudah mampu menuliskan masalah matematika menggunakan simbol atau notasi maupun model matematika yang menggambarkan suatu permasalahan. Penggunaan simbol atau menggambarkan model merupakan 70

salah satu indikator dari kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu, perlunya soal-soal yang dapat melatih keterampilan pemecahan siswa. Berdasarkan pemasalahan tersebut akan dikembangkan suatu perangkat pembelajaran berupa LKS Matematika berbasis pendekatan pemecahan masalah yang dapat memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan matematika. 3) Analisis Instruksional (Analisis Pembelajaran) Analisis instruksional diperoleh melalui observasi di kelas. Hasil yang didapatkan yaitu pembelajaran yang dilakukan mengacu pada buku paket yang berisi teori serta LKS yang berupa soal-soal. Proses pembelajaran juga tergolong teacher-centered artinya pembelajaran yang terpusat pada guru. Sehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan perhatian pada guru ketika menjelaskan. Ketika mempelajari suatu konsep matematika, siswa lebih mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru baik itu merupakan penjelasan konsep yang dipelajari maupun contoh soal yang diberikan. Meskipun demikian, siswa juga tergolong aktif bertanya dan menjawab ketika guru memberikan umpan pertanyaan maupun persoalan kepada siswa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak memberikan aktivitas-aktivitas yang cukup bagi siswa dalam mempelajari suatu konsep. Selain itu, guru tidak begitu memerhatikan cara berpikir atau cara siswa dalam belajar karena guru hanya terfokus pada penjelasan materi kepada siswa. Sehingga lintasan belajar (learning trajectory) siswa disini tidak 71

begitu diperhatikan. Untuk itu, perlu dikembangkan pula RPP dan LKS Matematika berbasis pendekatan pemecahan masalah yang mengacu pada learning trajectory yang memberikan fasilitas siswa maupun guru untuk mempermudah dalam pengajaran. b. Tahap Desain (Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dijabarkan sebagai berikut. 1) Penyusunan Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan rumusan KI, KD dan indikator, disusunlah enam RPP untuk 6 pertemuan. Setiap pertemuan membutuhkan waktu 2 40 menit sehingga total waktu yang diperlukan sebanyak 12 40 menit atau 12 jam pelajaran. Pada tahap perancangan RPP diperoleh hasil sebagai berikut: a) Menentukan kolom identitas yang meliputi nama satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan jumlah pertemuan. b) Menuliskan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pembelajaran serta Tujuan Pembelajaran c) Menentukan skema pembelajaran Skema pembelajaran berisi alur belajar siswa yang terdiri dari materi apersepsi, materi yang akan diajarkan serta materi yang akan datang. Skema ini memudahkan guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa. 72

d) Menentukan materi pembelajaran e) Penentuan metode pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah, pendekatan saintifik dan mengacu pada learning trajectory. f) Menentukan Media Pembelajaran /Alat, Bahan dan Sumber Belajar g) Menentukan kegiatan pembelajaran Hypothetical learning trajectory sebagai salah satu hal yang diperlukan dalam pembelajaran dicantumkan dalam RPP pada bagian kegiatan pembelajaran. Seperti yang telah dikatakan oleh Simon (1995:136) bahwa hypothetical learning trajectory memuat tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan proses hipotesis belajar. Berdasarkan analisis instruksional, guru tidak mementingkan aktivitas pembelajaran serta hipotesis bagaimana siswa berpikir dan belajar terhadap suatu materi tertentu. Oleh karena itu, pada bagian kegiatan pembelajaran RPP dituliskan kegiatan siswa dalam mempelajari suatu konsep/materi dan dugaan-dugaan jawaban/kegiatan siswa yang akan dilakukan. Selain itu, diberikan pula motivasi guru atau dukungan guru dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran. h) Teknik Penilaian Penilaian terdiri dari penilaian keterampilan dan penilaian pengetahuan. Penilaian keterampilan menggunakan jurnal keterampilan sikap sedangkan untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes hasil belajar siswa yang berbentuk soal uraian. Soal uraian dipilih untuk 73

melatih ketrampilan siswa dalam memecahkan suatu masalah matematika dan mengukur pemahaman siswa. 2) Penyusunan Rancangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Pada proses penyusunan rancangan LKS menghasilkan sebagai berikut. a) Kerangka LKS LKS terbagi atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir/penutup. Pada bagian awal terdiri dari: (1) Halaman sampul (2) Halaman identitas pemilik LKS (3) Halaman identitas LKS (4) Kata pengantar (5) Daftar isi Bagian inti LKS berupa kegiatan-kegiatan maupun soal-soal pemecahan masalah yang disusun sesuai pendekatan pemecahan masalah dan mengacu pada learning trajectory. Pada bagian inti LKS terdiri atas 6 LKS untuk 6 pertemuan. Masing-masing LKS terdiri atas KD, indikator, tujuan pembelajaran dan petunjuk pengerjaan LKS. Selanjutnya untuk memulai kegiatan pembelajaran diberikan apersepsi yang dilanjutkan ke masalah yang dapat diselesaikan setelah melakukan kegiatan penemuan konsep. Diberikan pula uji pemahaman untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang sedang dipelajari. Kolom refleksi juga diberikan pada akhir LKS sebagai tempat 74

penulisan kesimpulan maupun refleksi pembelajaran. Bagian akhir/penutup LKS merupakan daftar pustaka yang berisi sumber referensi yang digunakan untuk menyusun LKS. b) Sumber Referensi LKS LKS berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory disusun berdasarkan sumber referensi tentang teorema Pythagoras baik berupa materi maupun rujukan soal. Berikut ini referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS: (1) As ari, A. dkk. 2015. Buku Siswa Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. (2) Nuharini, D. & Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (3) Adinawan, C. & Sugijono. 2007. Matematika 2A Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. (4) Siswono, T.Y.E. & Lastiningsih, N. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. 3) Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian Pada proses ini dihasilkan kisi-kisi dan deskripsi kisi-kisi dari lembar penilaian RPP dan LKS, angket respon siswa, angket respon guru dan soal tes kemampuan pemecahan masalah. a) Lembar penilaian RPP 75

Lembar penilaian RPP disusun berdasarkan pedoman ketersediaan komponen RPP berdasarkan Permendiknas yang dilengkapi dengan pengembangan RPP berbasis pemecahan masalah dan mengacu pada learning trajectory. Berikut ini merupakan komponen lembar penilaian RPP serta jumlah butir penilaian tiap komponen. Tabel 13. Komponen Penilaian RPP dan Banyak Butir Aspek Penilaian Indikator Penilaian Banyak butir I. Identitas A. Kejelasan identitas 5 Sekolah B. Kelengkapan identitas 4 II. Rumusan C. Kejelasan rumusan tujuan 3 Tujuan Pembelajaran dengan SK dan KD III. Materi pokok D. Kesesuaian dengan tujuan 1 pembelajaran E. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa 1 IV. Alokasi waktu F. Ketepatan alokasi waktu 1 V. Metode G. Kesesuaian pendekatan dan 2 Pembelajaran model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran H. Kesesuaian pendekatan dan model pembelajaran dengan karakteristik siswa 2 VI. VII. Media dan sumber belajar Langkahlangkah kegiatan pembelajaran I. Kesesuaian media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran J. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran K. Kesesuaian dengan standar proses VIII. Penilaian L. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran M. Keberadaan dan kejelasan prosedur penilaian 1 2 16 2 2 76

Kisi-kisi lembar penilaian RPP dapat dilihat secara detail pada Lampiran A.1, deskripsi penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran A.2, dan lembar penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran A.3. b) Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian LKS disusun berdasarkan syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmojo dan Kaligis (1992:42-45) dilengkapi dengan penilaian berdasarkan pengembangan LKS berbasis pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory. Berikut ini komponen lembar penilaian LKS serta jumlah butir penilaian tiap komponen. Tabel 14. Komponen Penilaian LKS dan Banyak Butir Aspek Penilaian Banyak Butir I. Kesesuaian dengan syarat didaktik 4 II. Kesesuaian dengan syarat konstruksi 6 III. Kesesuaian materi/isi 6 IV. Kesesuaian LKS berbasis pendekatan pemecahan masalah mengacu pada learning trajectory V. Kesesuaian dengan syarat teknis 15 12 Kisi-kisi lembar penilaian LKS dapat dilihat secara detail pada Lampiran A.4, deskripsi penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran A.5, dan lembar penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran A.6. c) Angket Respon Siswa Berikut ini merupakan komponen serta jumlah butir penilaian yang terdapat pada angket respon siswa. 77

Tabel 15. Komponen dan Banyak Butir pada Angket Respon Siswa No. Aspek Banyak butir 1. Ketepatan penggunaan bahasa 3 2. Materi/Isi LKS 6 3. Penggunaan LKS dalam 3 pembelajaran 4. Kemenarikan 3 Total 15 Kisi-kisi dan angket respon siswa secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A.7. dan A.8. d) Angket Respon Guru Penyusunan angket respon guru dimulai dengan menuliskan komponen beserta butir penilaian yang menilai perangkat yang sudah dikembangkan. Kisi-kisi dan angket respon guru secara detail dapat dilihat pada Lampiran A.10. dan A.11 e) Soal tes kemampuan pemecahan masalah Kisi-kisi soal tes hasil belajar berupa tes kemampuan pemecahan masalah dibuat dengan memuat seluruh indikator pembelajaran dan mencakup semua materi yang dipelajari. Soal tes kemampuan pemecahan masalah juga dibuat menurut indikator kemampuan pemecahan masalah. Soal yang dibuat sebanyak 6 soal yang berbentuk uraian. Secara lebih detail, kisi-kisi soal tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Lampiran A.13. 78

c. Tahap Pengembangan (Development) Draft perangkat pembelajaran dikembangan sesuai dengan kerangka awal yang telah dirancang sebelumnya. Perangkat pembelajaran baik RPP maupun LKS berbentuk media cetak. RPP yang dikembangkan sebanyak 6 RPP. LKS yang dikembangkan juga sebanyak 6 LKS. Pada tahap ini terdapat 4 kegiatan utama yaitu penyusunan RPP dan LKS, penyusunan instrumen penelitian, validasi perangkat pembelajaran dan revisi perangkat pembelajaran. Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut. 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Proses yang dilalui dalam penyusunan RPP ini sebagai berikut. a) Menuliskan Identitas RPP Identitas RPP yang dituliskan meliputi nama satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan jumlah pertemuan. Berikut merupakan tampilan dari kolom identitas RPP. Gambar 8. Tampilan Kolom Identitas RPP b) Menuliskan Kompetensi Inti Berisi uraian mengenai kompetensi inti yang telah ditetapkan pada kurikulum 2013. 79

c) Menuliskan Kompetensi Dasar dan Mengembangkan Indikator Berisi uraian mengenai kompetensi dasar yang dijabarkan dari kompetensi inti kemudian dikembangkan lagi menjadi indikatorindikator pembelajaran. Kompetensi dasar dan indikator sudah tertera pada Tabel 16. Kompetensi dasar dan indikator pada tiap-tiap RPP sebagai berikut. Tabel 16. Kompetensi Dasar dan Indikator pada Tiap RPP RPP ke- Kompetensi Dasar Indikator 1 3.6. Menjelaskan dan 3.6.1. Menjelaskan dan membuktikan teorema merumuskan teorema Pythagoras 2 Pythagoras dan tripel 3.6.2. Menghitung panjang salah Pythagoras satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3 3.6.3. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisisisinya. 4 3.6.4. Menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 5 3.6.5. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu sudutnya 30, 45, atau 60 ) 6 4.6. Menyelesaikan masalah 4.6.1. Menggunakan teorema yang berkaitan dengan Pythagoras untuk menyelesaikan teorema Pythagoras dan tripel masalah dalam kehidupan nyata Pythagoras d) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai indikator pembelajaran yang telah dikembangkan. Berikut ini merupakan tujuan pembelajaran dari masing-masing RPP. 80

Tabel 17. Tujuan Pembelajaran Pada Tiap RPP RPP Tujuan Pembelajaran ke- 1 Siswa mampu menjelaskan dan merumuskan teorema Pythagoras 2 Siswa mampu menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3 Siswa mampu menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisi-sisinya. 4 Siswa mampu menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 5 Siswa mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu sudutnya 30, 45, atau 60 ) 6 Siswa mampu menggunakan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata e) Membuat Skema Pembelajaran Berikut ini merupakan skema pembelajaran pada tiap-tiap RPP. Tabel 18. Skema Pembelajaran Pada Tiap RPP RPP Skema Pembelajaran 1 81

RPP 2 Skema Pembelajaran 3 4 82

RPP 5 Skema Pembelajaran 6 f) Menentukan Materi Pembelajaran Berisi uraian mengenai materi teorema Pythagoras yang disampaikan setiap pertemuan, baik berupa teori maupun contoh-contoh soal. Uraian materi tersebut sebagai pedoman guru untuk menyiapkan pembelajaran di kelas. Berikut ini materi yang disajikan pada tiap RPP. 83

Tabel 19. Materi yang Disajikan pada Tiap RPP RPP Materi ke- 1 Konsep Pythagoras 2 Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika kedua panjang sisi yang lain diketahui 3 Menentukan jenis segitiga berdasarkan sudut 4 Tripel Pythagoras 5 Perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku khusus (salah satu sudutnya 30, 45 atau 60 ) 6 Menggunakan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari g) Menentukan Media Pembelajaran /Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media pembelajaran yang digunakan adalah laptop, LCD serta alat tulis. Sedangkan untuk bahan belajar menggunakan LKS berbasis pemecahan masalah. Secara keseluruhan, pada setiap pertemuan menggunakan acuan sumber belajar yang sama yaitu: 1. Buku Siswa: Abdurrahman As ari, dkk. 2015. Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. 2. Buku Guru: Abdurrahman As ari, dkk. 2015. Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. 3. Nuharini, D. & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Pada pembelajaran menggunakan slide power point sebagai media pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar dan masingmasing pertemuan disiapkan slide presentasi materi/kegiatan sesuai LKS yang dikembangkan. 84

h) Menentukan Metode Pembelajaran Model pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah sedangkan metode yang digunakan adalah saintifik. Untuk strategi pembelajaran menggunakan diskusi dan tanya jawab. i) Menyusun Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi: 1) Penyiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2) Membuka kelas 3) Pemberian motivasi dalam belajar 4) Penyampaian tujuan pembelajaran 5) Penyampaian apersepsi Berikut ini merupakan tampilan kegiatan pendahuluan yang terdapat pada RPP. Gambar 9. Tampilan Kegiatan Pendahuluan pada RPP Pada kegiatan inti berisikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran 85

berbasis pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory, kegiatan inti meliputi kegiatan siswa maupun guru dalam pembelajaran. Siswa dituntut lebih banyak berperan dalam proses belajar, sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator dalam belajar. Menurut analisis instruksional, siswa yang harus berperan pokok dalam pembelajaran, bukan berpusat pada guru terus menerus. Pada kegiatan inti diberikan pula dugaan cara berpikir siswa dalam mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan dari kegiatan inti yang terdapat pada RPP. Gambar 10. Tampilan Kegiatan Inti pada RPP 86

Pada kegiatan inti dijelaskan secara detail tahapan proses pembelajaran baik menurut model pemecahan masalah maupun pendekatan 5M sesuai kurikulum 2013. Sedangkan pada akhir kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan penutup yang berisi kegiatan refleksi pembelajaran serta penyampaian materi yang akan dipelajari. Berikut ini tampilan dari kegiatan penutup yang terdapat pada RPP. Gambar 11. Tampilan Kegiatan Penutup pada RPP j) Menentukan Teknik Penilaian Teknik penilaian yang digunakan yaitu teknik penilaian sikap dan pengetahuan. Teknik penilaian sikap menggunakan jurnal penilaian sikap sedangkan teknik penilaian pengetahuan berupa soal uraian sesuai kisi-sisi. Berikut merupakan tampilan dari teknik penilaian pada RPP. 87

Gambar 12. Tampilan Teknik Penilaian Sikap pada RPP Gambar 13. Tampilan Teknik Penilaian Pengetahuan pada RPP 88

2) Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Penyusunan Lembar Kerja Siswa berawal dari penyusunan kerangka (outline) LKS yang menggambarkan keseluruhan isi materi di LKS dan urutan penyajian. Proses penyusunan LKS menghasilkan sebagai berikut. a) Bagian Awal (1) Halaman sampul LKS Halaman sampul LKS memuat judul, materi ajar, identitas penulis, logo K-13 dan instansi penulis, kelas dan semester. Tampilan halaman sampul LKS yang dikembangkan sebagai berikut. Gambar 14. Tampilan Halaman Sampul LKS (2) Halaman identitas pemilik LKS Berisi identitas siswa pemilik LKS dan instansi penulis LKS. Tampilan halaman identitas pemilik LKS yang dikembangkan sebagai berikut. 89

Gambar 15. Tampilan Halaman Identitas Pemilik LKS (3) Halaman identitas LKS Berisi struktur penyusun LKS mulai dari penulis, pembimbing, validator, desain sampul dan layout. Berikut merupakan tampilan dari halaman identitas LKS. Gambar 16. Tampilan Halaman Identitas LKS 90

(4) Kata pengantar Kata pengantar berisi ucapan syukur, kegunaan LKS yang dikembangkan serta berisi motivasi kepada para pembaca (siswa) dalam belajar matematika. Kata pengantar yang dikembangkan tertera pada Gambar 17. Gambar 17. Kata Pengantar LKS (5) Daftar isi Daftar isi berisi bagian-bagian dari LKS beserta nomor halamannya yang memudahkan siswa dalam mencari materi yang diinginkan. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 18. berikut. 91

Gambar 18. Tampilan Daftar isi b) Bagian Inti Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan sebanyak 6 LKS dimana masing-masing LKS digunakan untuk satu pertemuan. Pada lembar kegiatan terdiri dari kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk umum penggunaan LKS, dan kegiatan siswa. Judul LKS KD dan indikator Tujuan pembelajaran Petunjuk umum penggunaan LKS Gambar 19. Tampilan Halaman Awal LKS 92

Gambaran dari isi tiap LKS dapat diuraikan sebagai berikut. (1) LKS 1 membahas penemuan konsep Pythagoras. Siswa melakukan kegiatan penemuan konsep Pythagoras melalui percobaan. Diberikan suatu peraga yang berupa segitiga siku-siku dengan bangun persegi pada masing-masing sisi segitiga. Siswa diminta untuk menutupi bangun persegi yang terdapat pada sisi miring dengan menggunakan potongan papan penyusun dari bangun persegi yang ada pada sisi siku-siku segitiga. Melalui kegiatan tersebut siswa akan menemukan konsep bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga merupakan jumlah kuadrat dari sisi sikusiku segitiga. (2) LKS 2 membahas mengenai cara menghitung salah satu panjang sisi segitiga siku-siku jika diketahui kedua sisi yang lain. LKS berisi latihan soal berupa pemahaman soal pada kehidupan seharihari yang dapat diselesaikan menggunakan teorema Pythagoras. (3) LKS 3 membahas bagaimana cara menentukan jenis suatu segitiga dilihat dari sudut-sudutnya jika diketahui panjang sisi dari segitiga tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan mengukur panjang sisi dari segitiga lancip, siku-siku maupun tumpul. Kemudian siswa membandingkan kuadrat dari sisi terpanjang dengan kuadrat dari kedua sisi yang lain. Dengan menggunakan konsep Pythagoras siswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan jenis dari segitiga tersebut. 93

(4) LKS 4 membahas mengenai tripel Pythagoras. Siswa diminta untuk menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras yaitu kelompok tiga bilangan yang memenuhi teorema Pythagoras. (5) LKS 5 membahas perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu sudutnya 30, 45, atau 60 ). Siswa melakukan kegiatan untuk mengetahui perbandingan sisi tersebut yang diperoleh melalui segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sama sisi. LKS terdapat kegiatan siswa untuk menemukan konsep perbandingan sisi dengan menggunakan teorema Pythagoras. (6) LKS 6 membahas penggunaan teorema Pythagoras pada permasalahan kehidupan nyata. LKS 6 berisi permasalahanpermasalahan yang membutuhkan pemahaman yang lebih. LKS disusun dengan berbasis pendekatan pemecahan masalah. Siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan melalui 4 tahapan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan strategi penyelesaian, melaksanakan strategi dan memeriksa kembali jawaban. Berikut merupakan tampilan dari LKS dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah. 94

Gambar 20. Tampilan Langkah-langkah Pemecahan Masalah pada LKS LKS juga dibuat mengikuti alur belajar siswa (learning trajectory) yang ditandai dengan adanya tujuan pembelajaran setiap LKS kemudian materi prasyarat dan aktivitas-aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep. Berikut merupakan tampilan LKS yang mengacu pada learning trajectory. 95

Tujuan pembelajaran Materi prasyarat Aktivitas siswa Gambar 21. Tampilan LKS yang Mengacu Pada Learning Trajectory Pada lembar kegiatan siswa diawali dengan materi prasyarat kemudian siswa akan dihadapkan dengan suatu persoalan untuk memancing rasa penasaran siswa dalam menjawab. 96

Gambar 22. Tampilan Materi Prasyarat dan Permasalahan Awal Untuk menjawab persoalan yang diberikan di LKS, siswa dibimbing untuk melakukan kegiatan pada bagian Ayo Mencoba. Pada bagian Ayo Mencoba terdapat kegiatan siswa untuk menemukan atau mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan kegiatan yang disajikan pada kolom Ayo Mencoba yang terdapat pada LKS. Gambar 23. Tampilan Ayo Mencoba pada LKS 97

Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pada Ayo Mencoba, siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan awal yang diberikan dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah. Kemudian siswa melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kolom Uji Pemahaman berupa soal-soal untuk menguji pemahaman siswa dalam mempelajari konsep. Pada akhir LKS terdapat kolom refleksi untuk menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan. Gambar 24. Tampilan Kolom Uji Pemahaman dan Kolom Refleksi LKS disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, desain LKS dibuat sederhana namun tetap menarik perhatian sehingga menambah motivasi siswa untuk belajar. Kegiatankegiatan siswa dirancang agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam menemukan suatu konsep yang dipelajari. Sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga memahami apa yang mereka peroleh. 98

c) Bagian akhir Bagian akhir berisi daftar pustaka berupa sumber bacaan yang digunakan penulis untuk menyusun LKS. 3) Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang disusun digunakan untuk menilai kevalidan, keefektifan dan kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang digunakan. Instrumen untuk menilai kevalidan perangkat pembelajaran berupa lembar validasi yang berisi penilaian mengenai LKS dan RPP menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Untuk menilai keefektifan perangkat pembelajaran yang berupa LKS, digunakan tes hasil belajar siswa. Sedangkan kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan lembar angket respon siswa dan angket respon guru setelah menggunakan LKS dalam pembelajaran. Lembar validasi perangkat pembelajaran akan diisi oleh ahli materi yang berasal dari UNY dan SMP N 1 Mlati. Kemudian untuk tes hasil belajar siswa dibuat berdasarkan indikator pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Setelah tahap penyusunan instrumen selesai dilakukan validasi oleh dosen ahli untuk menilai kelayakan dari instrumen sebelum digunakan. Revisi dilakukan pada seluruh instrumen baik instumen tes kemampuan pemecahan masalah, angket respon guru maupun angket respon siswa untuk mendapatkan instrumen yang layak untuk digunakan. 99

4) Validasi Perangkat Pembelajaran Setelah proses penyusunan LKS dan RPP selesai, produk yang dikembangkan dikonsultasikan ke dosen pembimbing untuk memperoleh persetujuan. Setelah produk pengembangan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli materi dari dosen pendidikan matematika dan guru matematika SMP. Validasi dilakukan untuk memeroleh hasil kevalidan dari perangkat pembelajaran. Hasil validasi berupa hasil penilaian angket validasi dan masukan atau saran dari berbagai ahli materi tersebut. 5) Revisi Perangkat Pembelajaran Tahapan selanjutnya adalah revisi perangkat pembelajaran berdasarkan koreksi, saran dan masukan dari dosen. Tahap revisi merupakan tahapan final penyuntingan produk sebelum implementasi. Produk berupa RPP megalami perbaikan sebagai berikut. a) Memerhatikan kembali penulisan yang masih salah ketik. b) Memerhatikan kembali pilihan kata yang tepat dalam RPP. c) Penambahan kegiatan siswa yang mungkin dilakukan pada kolom dugaan jawaban siswa yang terdapat pada kegiatan pembelajaran. d) Penulisan kata pedoman penskoran yang tertulis pada teknik penilaian soal tidak tepat, seharusnya diganti kata kunci jawaban. 100

Berikut ini merupakan ilustrasi revisi RPP berdasarkan saran dan komentar dari dosen ahli. Tabel 20. Revisi RPP Menurut Saran dan Komentar Dosen Sebelum revisi Setelah revisi Penulisan kata Pythagoras salah ketik. Revisi penulisan kata Pythagoras. Penulisan kata penilaian tidak tepat Kata penilaian diganti dengan kata kunci jawaban Sedangkan LKS yang dikembangkan juga mengalami beberapa perbaikan atas dasar saran dan komentar dari dosen maupun guru matematika. Berikut merupakan saran dan komentar yang dilakukan pada produk LKS menurut dosen pendidikan matematika. 101

(1) Penggunaan istilah matematika harus konsisten. Contohnya jika menggunakan kata tripel maka kata tersebut akan digunakan seterusnya pada kegiatan yang ada di LKS. (2) Penulisan kata-kata yang tidak perlu pada LKS dihilangkan. (3) Penomoran pada kolom petunjuk pengisian masih salah. (4) Penulisan kata-kata asing harus disesuaikan menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik. (5) Keserasian warna pada LKS diperbaiki. (6) Penulisan indikator yang tidak menggunakan kata kerja operasional. (7) Untuk menarik kesimpulan, diperlukan minimal tiga contoh. (8) Perlu ditambahkan petunjuk pengerjaan soal pada soal tertentu. (9) Penulisan kalimat matematika yang belum tepat. Berikut ini merupakan tabel hasil tampilan LKS sebelum revisi dan sesudah revisi berdasarkan komentar dari berbagai validator. Tabel 21. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar dari Dosen Matematika Sebelum revisi Setelah revisi 102

Sebelum revisi a. Penulisan kata untuk digunakan tidak perlu. b. Penulisan istilah asing learning trajectory tidak menggunakan huruf miring Setelah revisi a. Kata untuk digunakan dihapus. b. Penulisan istilah asing learning trajectory menggunakan huruf miring Penulisan nomor urut pada bagian petunjuk umum tidak urut dari nomor 1. Penulisan nomor urut pada bagian petunjuk umum sudah urut dari nomor 1. Penulisan istilah matematika yang belum tepat Penulisan istilah matematika sudah ditulis dengan tepat 103

Sebelum revisi Setelah revisi Indikator yang digunakan tidak menggunakan kata kerja operasional Indikator menggunakan kata kerja operasional a. Penggunaan kata yang tidak konsisten, ada yang menggunakan tripel dan ada yang menggunakan tigaan. b. Pada nomor 2 tidak diberikan petunjuk cara mengerjakan. a. Penggunaan kata tripel sudah konsisten b. Pada nomor 2 sudah diberikan petunjuk cara mengerjakan 104

Sebelum revisi Setelah revisi a. Penggunaan istilah matematika yang belum benar b. Penulisan kata panjang segitiga sikusiku kurang kata sisi c. Background warna berbeda dengan background warna pada kegiatan sebelumnya yaitu warna abu-abu a. Penggunaan istilah matematika sudah tepat b. Penulisan kata panjang segitiga sikusiku diganti panjang sisi siku-siku c. Background warna sudah disamakan dengan background warna sebelumnya yaitu biru Perbaikan pada LKS juga dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari guru matematika yang memberikan catatan sebagai berikut. (1) Pemberian keterangan pada gambar harus diperjelas, jangan menimbulkan kebingungan kepada siswa. (2) Gambar/ilustrasi soal sebaiknya disesuaikan berdasarkan keterangan soal. (3) Pemilihan angka yang tidak terlalu memberatkan siswa dalam menghitung. Berikut merupakan tabel hasil revisi menurut saran dan komentar dari guru matematika. 105

Tabel 22. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar Dari Guru Matematika Sebelum revisi Setelah revisi Pada nomor 1, penulisan nama segitiga dan nama panjang sisi yang ditanyakan membuat bingung dikarenakan berbeda fungsi dan arti. Pada nomor 1, penulisan nama segitiga dihapus. Sedangkan pada nomor 2 penulisan nama segiempat disesuaikan. a. Gambar pada nomor 2 tidak proporsional jika disesuaikan ukuran sisi-sisinya. b. Pada nomor 3, soal belum valid, karena hasil yang diperoleh bukan bilangan. a. Gambar pada nomor 2 dibuat proporsional sesuai ukuran sisisisinya. b. Pada nomor 3, data yang diketahui diganti agar hasil yang diperoleh merupakan bilangan bulat. 106

c. Tahap Implementasi (Implementation) Setelah perangkat pembelajaran sudah direvisi menurut saran dan komentar dari validator, langkah selanjutnya adalah uji coba perangkat pembelajaran di sekolah. Uji coba dilakukan di SMP N 1 Mlati dengan subjek penelitian kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru, proses uji coba dilakukan oleh guru. Berikut merupakan jadwal uji coba perangkat pembelajaran di sekolah. Pertemuan ke- Tabel 23. Jadwal Uji Coba Produk Waktu ujicoba Sub materi yang diajarkan 1 4 Februari 2017 Konsep Pythagoras 2 6 Februari 2017 Konsep Pythagoras 3 8 Februari 2017 Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika kedua panjang sisi lain diketahui 4 18 Februari 2017 Menentukan jenis segitiga 5 20 Februari 2017 Tripel Pythagoras 6 22 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga siku-siku khusus 7 25 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga siku-siku khusus 8 27 Februari 2017 Penggunaan Pythagoras dalam kehidupan nyata Proses uji coba di dalam kelas diawali dengan menyiapkan peserta didik dan membuka kelas untuk memulai pelajaran. Guru menjelaskan tentang penggunaan LKS berbasis pemecahan masalah selama materi Teorema Pythagoras. Guru juga menjelaskan apa itu pemecahan masalah dan menyinggung mengenai Kurikulum 2013. Setelah itu guru memulai materi dengan menyampaikan apersepsi terlebih dahulu, contohnya tentang luas 107

persegi dan luas segitiga, bilangan kuadrat serta akar kuadrat. Kemudian guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi selama proses kegiatan di LKS. Guru meminta siswa untuk mengamati masalah yang ada di LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada. Dugaan dugaan yang guru siapkan dalam RPP sebagai salah satu indikator adanya learning trajectory. Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan pada LKS untuk menemukan sebuah konsep terlebih dahulu. Guru membimbing diskusi kelompok dalam melakukan kegiatan. Banyak siswa yang sudah bisa melakukan kegiatan yang ada di LKS, namun ada pula siswa yang belum jelas cara melakukan kegiatan. Gambar 25. Siswa Melakukan Kegiatan yang Ada di LKS Peran guru saat proses kegiatan menemukan suatu konsep berlangsung yaitu membimbing dan memantau hasil diskusi setiap kelompok. Guru memberikan arahan kepada siswa yang belum sesuai pada arah pencapaian tujuan pembelajaran. Guru memfasilitasi kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa. 108

Gambar 26. Proses Pendampingan Diskusi Kelompok Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Ketika salah satu kelompok presentasi, kelompok lain diminta untuk mendengarkan kemudian setelah selesai memberikan tanggapan. Kegiatan presentasi berjalan dengan lancar. Gambar 27. Suasana Ketika Salah Satu Kelompok Presentasi di Depan Kelas Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan kosep yang sedang dipelajari. Guru mempertegas kembali di akhir diskusi dan menunjuk salah satu siswa sebagai pengecekan pemahaman siswa. Guru kembali meminta siswa untuk mengamati masalah di awal dan mengerjakan menggunakan tahapan pemecahan masalah. Setelah itu dibahas bersama pembahasan dari permasalahan yang diberikan. Menjelang akhir pelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan uji pemahaman untuk mengecek tingkat pemahaman siswa. 109

Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS berbasis pendekatan masalah dan mengacu learning trajectory, tidak setiap pertemuan dapat berjalan sesuai rencana. Berikut ini beberapa catatan pembelajaran pada setiap uji coba produk. 1) Hasil Uji Coba LKS 1 Data yang diperoleh selama uji coba produk LKS 1 dalam pembelajaran sebagai berikut. a) Kegiatan siswa dalam menemukan konsep Pythagoras menggunakan peraga secara keseluruhan berjalan dengan baik. Tetapi ada salah satu kelompok yang kesulitan dalam menyusun potongan-potongan kayu ke dalam persegi yang terletak pada sisi miring segitiga, sehingga menyebabkan waktu yang dihabiskan lebih lama dari kelompok lainnya. b) Siswa masih belum mengerti dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang disajikan pada LKS. Waktu yang digunakan juga cukup lama untuk membimbing siswa sesuai dengan rencana. c) Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih lama dari yang direncanakan. 2) Hasil Uji Coba LKS 2 Hasil yang diperoleh pada uji coba LKS 2 adalah kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai rencana. Kendala yang dialami yaitu proses perhitungan yang membutuhkan waktu lebih lama. 110

3) Hasil Uji Coba LKS 3 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 3 yaitu beberapa siswa masih kebingungan untuk membandingkan panjang sisi-sisi segitiga dalam menarik kesimpulan jenis segitiga yang diperoleh. 4) Hasil Uji Coba LKS 4 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 4 adalah siswa dapat melakukan kegiatan pada LKS dengan baik. Pada saat kegiatan Ayo Berpikir, siswa agak kesulitan dalam memberi jawaban pada nomor dua, karena tidak mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut. 5) Hasil Uji Coba LKS 5 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 5 sebagai berikut. a) Siswa masih banyak yang belum paham mengenai sub materi perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus. Pada saat melakukan kegiatan siswa terlalu lama berkutat pada kegiatan karena masih bingung. Sehingga waktu yang digunakan pada kegiatan Ayo Mencoba cukup lama. b) Ada beberapa siswa yang kebingungan untuk memahami masalah yang disajikan di LKS yang ditunjukkan dengan tidak tahunya soal yang akan dikerjakan pada lembar langkah pemecahan masalah. c) Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih lama dari yang direncanakan. 111

6) Hasil Uji Coba LKS 6 Pada uji coba produk LKS 6, siswa tidak ada kesulitan yang berarti, namun hanya dibutuhkan lebih banyak pemahaman dan ketelitian dalam menghitung. d. Tahap Evaluasi (Evaluation) Hasil evaluasi berupa hasil analisis kepraktisan dan analisis keefektifan perangkat pembelajaran. 1) Analisis Kepraktisan Analisis kepraktisan dilakukan dengan menggunakan angket respon siswa yang diberikan kepada 32 siswa setelah proses uji coba penggunaan LKS selesai. Dari hasil analisis angket respon siswa diperoleh skor 3,01 dengan kategori praktis. Angket respon guru juga digunakan untuk mengetahui kepraktisan dari perangkat pembelajaran. Dari hasil analisis angket respon guru, diperoleh skor rata-rata 3,45 dengan kategori sangat praktis. 2) Analisis Keefektifan Analisis keefektifan menggunakan hasil tes belajar siswa sebagai penilaian pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan melalui LKS yang dikembangkan. Berdasarkan hasil tes, persentase ketuntasan siswa mencapai 84,34% dan nilai rata-rata kelas diperoleh 81,8125 artinya nilai tersebut sudah melebihi dari KKM yaitu 75, sehingga dapat dikatakan efektif. 112

2. Kualitas Perangkat Pembelajaran a. Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran Analisis kevalidan perangkat pembelajaran terdiri dari penilaian LKS dan penilaian RPP oleh ahli dari dosen pendidikan matematika dan guru matematika. 1) Penilaian RPP Penilaian RPP dilakukan oleh 3 validator yang terdiri dari 2 validator yang berasal dari dosen pendidikan matematika dan 1 validator yang berasal guru matematika SMP. Penilaian RPP mencakup beberapa aspek yaitu identitas sekolah, rumusan tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi waktu, metode pembelajaran, media dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penilaian. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi RPP oleh ahli dosen dan guru. Untuk rincian hasil analisis dapat dilihat pada Lampiran C.1. Tabel 24. Hasil validasi RPP No Aspek penilaian Skor Kategori rata-rata 1 Identitas Sekolah 5 Sangat Valid 2 Rumusan Tujuan Pembelajaran 4,11 Valid 3 Materi pokok 4,17 Valid 4 Alokasi waktu 4 Valid 5 Metode Pembelajaran 4,17 Valid 6 Media dan sumber belajar 4,05 Valid 7 Langkah-langkah kegiatan 4,11 Valid pembelajaran 8 Penilaian 4,09 Valid Skor rata-rata 4,24 Sangat Valid 113

2) Penilaian LKS Penilaian LKS dilakukan oleh 3 validator yang berasal dari dosen pendidikan matematika dan guru matematika. Penilaian LKS mencakup beberapa aspek yaitu keseuaian dengan syarat didaktis, kesesuaian dengan syarat konstruksi, kesesuaian materi/isi, kesesuaian dengan pendekatan pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory, dan keseuaian dengan syarat teknis. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi LKS oleh ahli dosen dan guru. Untuk rincian hasil analisis dapat dilihat pada Lampiran C.2. Tabel 25. Hasil validasi LKS No. Aspek Penilaian Skor ratarata Kategori 1 Kesesuaian dengan syarat didaktis 3,95 Valid 2 Kesesuaian dengan syarat 4,37 Sangat Valid konstruksi 3 Kesesuaian materi/isi 4,11 Valid 4 Kesesuaian LKS berbasis 3,94 Valid pendekatan pemecahan masalah mengacu pada learning trajectory 5 Kesesuaian dengan syarat teknis 4,31 Sangat Valid Skor rata-rata 4,15 Valid b. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran berupa LKS dilakukan dengan memberikan angket respon siswa setelah penggunaan LKS selama pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil analisis kepraktisan dari LKS dari angket respon siswa. 114

Tabel 26. Hasil Angket Respon Siswa No. Aspek Penilaian Skor ratarata Kategori 1. Ketepatan penggunaan 3,01 Praktis bahasa 2. Materi/Isi LKS 2,98 Praktis 3. Penggunaan LKS dalam 3,18 Praktis pembelajaran 4. Kemenarikan 2,88 Praktis Skor rata-rata 3,01 Praktis Berdasarkan Tabel 26. perangkat pembelajaran termasuk ke dalam kategori praktis. Untuk mengetahui rincian analisis angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C.3. Dan berikut ini merupakan hasil analisis dari angket respon guru. Tabel 27. Hasil Angket Respon Guru No. Aspek Penilaian Skor ratarata Kategori 1. Materi 4 Sangat Praktis 3. Kemenarikan 3,25 Sangat Praktis 4. Penggunaan LKS dalam pembelajaran 3,36 Sangat Praktis Skor rata-rata 3,45 Sangat Praktis Berdasarkan Tabel 27. Perangkat pembelajaran dikatakan sangat praktis. Untuk melihat lebih detail hasil analisis angket respon guru dapat dilihat pada Lampiran C.4. c. Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran Keefektifan perangkat pembelajaran diukur melalui hasil tes belajar siswa. 1) Hasil perhitungan tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 28. berikut. 115

Tabel 28. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No Aspek Penilaian Persentase ketercapaian 1. Kemampuan memahami masalah 87% 2. Kemampuan merencanakan strategi 79% penyelesaian 3. Kemampuan menjalankan rencana 80% penyelesaian 4. Kemampuan memeriksa kembali 79% Rata-rata persentase seluruh aspek 81% 2) Persentase siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75 Berikut ini merupakan persentase ketuntatan dari tes hasil belajar siswa dengan KKM 75. Tabel 29. Hasil tes belajar siswa Siswa tuntas 27 Persentase ketuntasan Siswa tidak tuntas 5 = 84,34% Jumlah siswa 32 Ketuntasan tes hasil belajar sebesar 84,34%. Artinya perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria keefektifan yang menyatakan bahwa persentase siswa yang mencapai KKM >75%. 3) Perolehan nilai rata-rata kelas lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 75 a) Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS statistic dengan uji one-sample komogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tes siswa berdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikasinya lebih besar dari α = 0,05. Hasil uji 116

normalitas menggunakan one-sample Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp. sig (2-tailed) = 0,282 artinya lebih besar dari taraf signifikansi α=0,05. Berdasarkan kriteria keputusannya H 0 diterima jika nilai signifikasinya > α = 0,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Lampiran C.6. b) Pengujian hipotesis Berdasarkan hasil uji SPSS menggunakan one-sample t-test, diperoleh data bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 81,8125 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas lebih dari 75. Hasil SPPS menunjukkan juga bahwa nilai t hitung dengan derajat kebebasan (df)=31 adalah 4,069 dan nilai sig. (2-tailed) = 0.000 artinya lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan kriteria keputusannya dapat dikatakan bahwa pembelajaran efektif dengan nilai rata-rata kelas lebih dari KKM yaitu 75. Hasil uji one-sample t- test dapat dilihat pada Lampiran C.6. Berdasarkan analisis keefektifan, perangkat pembelajaran dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria persentase siswa yang mencapai ketuntasan KKM sebesar 84,34% dan nilai rata-rata kelas terhadap tes kemampuan pemecahan masalah adalah 81,8125 yang berarti sudah melebihi nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. 117

B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari RPP dan LKS berbasis pendekatan pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory pada materi teorema Pythagoras ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model pengembangan ADDIE dari Dick & Carey yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tahap analysis meliputi analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis instruksional (pembelajaran). Hasil analisis tersebut digunakan sebagai pedoman penyusunan perangkat pembelajaran berupa LKS dan RPP. Hasil analisis kompetensi dilakukan penjabaran Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan pengembangan indikator pembelajaran. Berdasarkan analisis karakteristik siswa menunjukkan bahwa siswa tergolong aktif dalam pembelajaran namun belum mampu menyelesaikan persoalan dengan baik. Siswa SMP kelas VIII berada pada tahap operasional formal artinya siswa mampu membuat model matematika dan mampu menuliskan permasalahan dalam bentuk yang sederhana berupa simbol dan notasi. Siswa pada tahap formal sudah mempunyai kapasitas dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak sehingga penyelesaian masalah yang kompleks dapat diberikan kepada siswa SMP kelas VIII (Siswoyo, 2013:101). Berdasarkan analisis instruksional, peran guru masih banyak mendominasi di kelas serta tidak selalu memerhatikan cara berpikir anak. Guru juga menggunakan LKS yang diberikan dari sekolah tanpa mengembangkan LKS sendiri. Oleh sebab 118

itu, perlunya pengembangan LKS pendekatan pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory. Pada tahap design melakukan penyusunan rancangan produk berupa RPP dan LKS yang kemudian dilakukan peninjauan oleh dosen pembimbing. Penyusunan RPP digunakan untuk merancang sebuah proses pembelajaran di kelas agar teratur dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Proses penyusunan RPP dicantumkan pula dugaan cara belajar atau cara berpikir siswa sebagai salah satu komponen dari learning trajectory. Sejalan dengan pernyataan Nurdin (2011:2), dalam mendesain pembelajaran menggunakan alur belajar hipotetik perlu mencantumkan hipotesis tentang bagaimana siswa belajar dan bagaimana siswa berpikir. Dugaan cara berpikir siswa yang dituliskan pada RPP dibuat berdasarkan hasil analisis karakteristik siswa yang diperoleh dari hasil observasi di kelas. Penulisan dugaan cara berpikir siswa berupa jawaban siswa atau reaksi siswa ketika dihadapkan pada suatu masalah yang disajikan. Selain penulisan dugaan jawaban siswa, dituliskan pula dukungan/motivasi guru ketika menghadapi jawaban dan reaksi siswa yang beragam. Penyusunan LKS berawal dari penyusunan desain cover/halaman sampul kemudian layout dan isi LKS. LKS dirancang sebanyak 6 LKS untuk 6 pertemuan. LKS disusun dengan berbasis pendekatan pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory. Pada setiap LKS diberikan suatu masalah yang akan diselesaikan melalui aktivitas siswa terlebih dahulu. LKS juga memberikan fasilitas langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah yang meliputi memahami masalah, merencanakan strategi penyelesaian dan memeriksa hasil yang diperoleh. 119

Salah satu indikator learning trajectory yang dimasukkan pada LKS adalah adanya aktivitas-aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep Pythagoras. Tahap development meliputi proses pengembangan produk, penyusunan instrumen, validasi oleh dosen ahli dan guru serta revisi. Proses pengembangan produk dibuat sesuai rancangan RPP dan LKS berbasis pendekatan pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi penilaian LKS dan RPP, tes hasil belajar siswa, dan lembar angket respon siswa dan guru. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dosen ahli pendidikan matematika dan guru matematika. Setelah dilakukan analisis hasil penilaian perangkat pembelajaran, validator memberikan penilaian RPP sebesar 4,24 dengan kategori sangat valid dan memberikan penilaian LKS sebesar 4,15 dengan kategori valid pada skala 5. Berdasarkan hasil penilaian RPP menunjukkan bahwa RPP telah memenuhi komponen penyusunan RPP menurut Permendikbud No 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman untuk Pembelajaran, sedangkan berdasarkan hasil penilaian LKS menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmodjo dan Kalligis (1992:40-45). Selanjutnya menurut validator, perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dengan revisi. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan saran dari berbagai validator diberikan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang layak untuk diujicobakan. Pada tahap implementation dilakukan uji coba perangkat pembelajaran setelah dilakukan revisi. Uji coba dilakukan di kelas VIII B SMP N 1 Mlati sebanyak 8 kali 120