BAB I PENDAHULUAN Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,1% untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak krisis moneter. tahun 1998 mengalami percepatan terutama dalam periode

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

Gambar 1.1 Logo PT. Tokopedia (Sumber: Tokopedia, 2012)

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perkembangan dan kemakmuran dunia industri modern Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOL.VIII, NO. 2, OKTOBER 2017; p-issn: e-issn: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI MEA?

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain

BAB 1 PENDAHULUAN I.1.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang, hal ini

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

TANTANGAN EKSTERNAL : Persiapan Negara Lain LAOS. Garment Factory. Automotive Parts

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

E KLASTER: STRATEGI OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM DI D.I YOGYAKARTA MENGHADAPI MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BABII LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di Negara ASEAN. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia secara rata-rata sebesar 5,7% selama tahun 2011-2014. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,1% untuk tahun 2015, 2016, dan 5,3% untuk tahun 2017. Meski melambat dan hanya mencapai 5% pada tahun 2014, namun nilai GDP Indonesia masih cukup baik, mencapai USD 888,5 miliar pada 2014. Nilai ini menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan perekonomian di ASEAN yang baik. 8,0% 6,0% 4,0% 2,0% 6,2% 6,0% 5,6% 5,0% 0,0% 2011 2012 2013 2014 Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sumber: World Bank, 2015 1

Pertumbuhan ekonomi dan ukuran ekonomi Indonesia ini ditunjang oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang paling besar adalah tingginya permintaan bahan baku industri dan energi dari negara-negara berkembang seperti Cina dan India. Pertumbuhan ekonomi tersebut meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia, yang pada akhirnya menumbuhkan geliat pasar dan ekonomi Indonesia. Selain itu, pertumbuhan dan ukuran ekonomi tersebut juga meningkatkan minat perusahaan asing dalam turut menikmati kue pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingginya minat perusahaan untuk berinvestasi dan beroperasi di Indonesia, disebabkan masih banyak nya kesempatan yang ada untuk bersaing dalam merebut pasar di Indonesia. Hal ini menjadikan perusahaan perlu berinovasi untuk menciptakan daya saing terhadap pesaing di industri serupa. Salah satu inovasi yang dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Indonesia, adalah inovasi di bidang Information and Communication Technologies (ICT), melalui ICT perusahaan menciptakan daya saing dalam meningkatkan kualitas layanan dan merebut pelanggan. Industri ICT di Indonesia merupakan industri yang sedang berkembang. Meningkatnya daya beli masyarakat, meningkatkan permintaan terhadap produkproduk ICT, seperti smartphone, laptop dan alat komunikasi yang lain merupakan salah satu contoh berkembang industri ICT. Berbagai perusahaan untuk ikut berperan aktif dalam kemajuan teknologi ini. Perusahaan perangkat 2

keras (hardware) seperti Apple dan Samsung, berlomba membuat produk yang bisa memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitas. Hal serupa juga dilakukan oleh perusahaan software seperti Google yang membuat aplikasi yang sangat memudahkan pengguna untuk mengakses internet dan mencari tahu segala informasi yang ada di manapun kapanpun dengan secepat mungkin. Begitu juga dengan perusahaan lain yang berhubungan dengan hardware dan software dari dalam dan luar negeri bersaing memberikan produk terbaik ke masyarakat. Penggunaan smartphone di dukung oleh akses internet yang semakin cepat dan terjangkau. Teknologi seperti kabel optic, 4G, dan lain-lain menyebabkan tingkat jangkauan internet masyarakat Indonesia tumbuh dengan pesat. Informasi bisa sangat cepat tersebar dan dapat dengan mudah diakses melalui perangkat yang mudah di bawa masyarakat seperti smartphone dan tablet. Hal ini sejalan dengan Rencana Strategis Kementrian Kominfo yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan agenda (Nawacita) Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Kemajuan teknologi ICT juga sangat berpengaruh terhadap industri, industri E-bussiness dan E-commerce menjadi salah satu industri yang berdampak besar dalam kemajuan ICT. E-commerce menurut Turban (2008) adalah proses pembelian, penjualan, perpindahan atau pertukaran produk, melalui jaringan computer 3

melalu jaringan internet. E-commerce sendiri di golongkan kedalam beberapa jenis yang di gunakan. Dalam sudut pandang bisnis, e-commerce adalah membantu proses bisnis dalam suatu perusahaan melalui jaringan internet, melalui jaringan terjadi pergantian informasi fisik terhadap jaringan elektronik (Turban 2008) Industri e-commerce pada dasarnya dapat mendukung berbagai industri lainnya, tidak hanya berguna pada proses perdagangan barang atau jasa. E- commerce dapat membantu proses administrasi dan informasi di pemerintahan. Di perusahaan, e-commerce dapat membantu memotong biaya, meningkatkan customer service serta menaikan kecepatan jasa. Dalam proses mengajar dan belajar, e-commerce dapat memudahkan pelatihan online di sekolah, universitas, dan organisasi. Serta banyak kegunaan lainnya dari perkembangan industri e-commerce. E-Commerce sendiri terbagi dengan beberapa kategori: 1. Business to Business (B2B) 2. Business to Consumer (B2C) 3. Business to Business to Consumer (B2B2C) 4. Consumer to Business (C2B) Jumlah dan penetrasi internet di Indonesia tahun 2005 sampai 2014 berdasarkan data Tabel 1.1 sampai tahun 2014 persentase nya masih sekitar 4

34% masih sedikit dari jumlah penduduk di Indonesia, sehingga kedepan pemerintah mempunyai peluang 66 % untuk menaikan jumlah pengguna internet agar masyarakat dan industri yang terkait bisa berkembang dan tumbuh. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna dan persentase Internet Indonesia Tahun Jumlah penduduk Indonesia Jumlah Pengguna Internet Persentase 2005 206,3 juta jiwa 16 Juta jiwa 7,8% 2006 212,7 juta jiwa 20 Juta jiwa 9,4% 2007 219,2 Juta jiwa 20 Juta jiwa 9,10% 2008 225,6 Juta jiwa 25 juta jiwa 11,1% 2009 232,1 Juta Jiwa 30 juta jiwa 12,9% 2010 238,5 juta jiwa 42 juta jiwa 17,6% 2011 242 juta jiwa 55 juta jiwa 22,7% 2012 245,5 juta jiwa 63 juta jiwa 25,7% 2013 248,9 Juta jiwa 71,2 juta jiwa 28,6% 2014 252,4 Juta jiwa 88,1 juta jiwa 34,9% Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 2015 Pertumbuhan e-commerce juga di dukung dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pada saat di lakukan KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 5

yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II. Selanjutnya didukung dengan penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan Tabel 1.2 Perbandingan populasi serta pengguna internet dan e-commerce di Negara ASEAN Negara Populasi Pengguna Internet Pengguna e-commerce Malaysia 30 Juta Jiwa 20 Juta Jiwa 16 Juta Jiwa Singapore 5.5. Juta Jiwa 4 juta Jiwa 3.2 Juta Jiwa Vietnam 91 Juta Jiwa 40 Juta Jiwa 24 Juta jiwa Philipina 97 Juta Jiwa 36 Juta jiwa 25 Juta jiwa Thailand 65 Juta Jiwa 19 Juta Jiwa 14 Juta jiwa Indonesia 248 Juta Jiwa 39 Juta Jiwa 5 Juta jiwa Sumber: AT Kearney Analysis (2013) Data Tabel 1.2 menjadi sebuah perbandingan Indonesia dengan Negara Asean yang lain, dalam Tabel 1.2 pengguna e-commerce d Indonesia mencapai angka 5 juta jiwa masih sangat jauh di bandingkan dengan Negara Asean lain. Kemajuan industri e-commerce di Indonesia juga di rasakan Negara sekitar khusus nya anggota asean, kemajuan tersebut juga sejalan dengan diberilakukan nya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Ciri-ciri dan Unsur Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 1. MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut di dalam ASEAN 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para 6

negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. 2. Dalam mendirikan Masyakat Ekonomi Asean, ASEAN mesti melakukan kegiatan sesuai dengan pada pedoman keterbukaan, berorientasi untuk mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang teguh pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk pelaksanaan dan kepatuhan komitmen ekonomi yang efektif berdasarkan aturan. 3. MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAN. 4. Di saat yang sama, MEA akan dapat mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan melakukan percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, Vietnam dan Kamboja melalui Initiative for ASEAN integration dan inisiatif dari regional yang lainnya. 7

Adapun bentuk kerjasama ialah: 1. Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas. 2. Pengakuan terkait kualifikasi professional. 3. Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi. 4. Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan. 5. Meningkatkan infrastruktur. 6. Melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e- ASEAN. 7. Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah. 8. Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pentingnya MEA membuat pemerintah Indonesia harus bersaing di segala sektor, sehingga mampu untuk terus bersaing dengan negara lain yang tergabung dalam ASEAN. Karena ciri-ciri MEA itu sendiri ialah: 1. Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif. 2. Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata. 8

3. Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global 4. Basis dan pasar produksi tunggal Potensi bisnis yang sangat besar dan pertumbuhan ekonomi yang baik membuat banyak perusahaan e-commerce melakukan bisnis ini dengan keunggulan masing masing, sehingga secara tidak langsung tercipta persaingan satu perusahaan dengan yang lain, kemajuan e-commerce dan persaingan MEA dapat membuat kesempatan besar bagi sektor UMKM yang ada Indonesia untuk mengembangkan produk tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke luar negeri, sehingga mampu bersaing di ASEAN. Dalam mempertahankan daya saing, Thompson (2012:57) mengemukakan bahwa: The appeal of strategy that yields a sustainable competitive advantage is that it offers the potential for an enduring edge over rivals. However, managers of every company must be willing and ready to modify the strategy in response to changing market conditions, advancing technology, the fresh moves of competitors, shifting buyer needs, emerging market opportunities, and new ideas for improving the strategy. Dengan demikian dalam mempertahankan keunggulan bersaing dengan pengembangan setiap potensi yang dimiliki yang ada di dalam perusahaan agar selalu lebih baik dari para pesaing lain. Telah menjadi kewajiban bagi pemerintah dan perusahaan untuk senantiasa berupaya mengetahui dinamika pasar, peraturan, teknologi, kelebihan pesaing, kebutuhan klien, peluang yang 9

ada di depan, untuk memperbaiki strategi dari yang sudah ada sekarang dengan memanfaatkan potensi internal. Tabel 1.3 Online User & Shopper di ASEAN Negara Pengguna internet (juta) % dari total populasi Jumlah pembeli online (juta) % menggunakan mobile untuk pembelian ASEAN 6 158 29% 87 57% Indonesia 39 16% 5 61% Malaysia 20 67% 16 47% Filipina 36 37% 25 62% Singapura 4 73% 3 48% Thailand 19 29% 14 58% Vietnam 40 44% 24 58% Sumber: emarketer dan A.T Kearney analysis 2014 1.2 Rumusan Masalah Penilitian ini untuk menganalisis permasalahan industri e-commerce yang sedang tumbuh, di dukung oleh MEA membuat industri ini semakin menarik. Dengan laju pertumbuhan yang terus di maksimalkan oleh pemerintah, industri e-commerce bisa menjadi ujung tombak untuk pertumbuhan ekonomi karena bisa membantu bisnis UKM yang ada di Indonesia untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri dan dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia pada umum nya. Masalah yang dihadapi dengan perkembangan e-commerce di Indonesia adalah pangsa pasar hanya mencapai 12% dari jumlah pemakai internet di Indonesia dan 10

hanya berjumlah 5 juta jiwa berdasarkan data gambar 1.3. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 255.461.700 orang, sementara pertumbuhan pengguna internet pada tahun ini versi Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII) adalah sekitar 139 juta pengguna. Sehingga di perlukan strategi yang khusus dari perusahaan yang bergerak di industri e- commerce untuk menerapkan strategi agar bisa meningkatkan pangsa pasar yang lebih baik. Dukungan pemerintah serta sosialisasi kepada masyarakat juga sangat diperlukan untuk membantu agar Indonesia siap dan mampu bersaing di era MEA melalui industri e-commerce. 1.3 Pertanyaan penelitian Berdasarkan indentifikasi yang di dapat, terdapat masalah pokok yang di hadapi: 1. Bagaimana perkembangan industri e-commerce di Indonesia? 2. Strategi apa yang di butuhkan perusahaan yang berada di dalam industri e-commerce dalam mengembangkan perusahaan tersebut? 3. Apa saja faktor-faktor kunci kesuksesan industri e-commerce di Indonesia untuk menghadapi persaingan Masyrakat Ekonomi ASEAN (MEA)? 1.4 Batasan Penelitian 11

Pada penelitian ini penulis memberi beberapa batasan, yaitu bahwa penelitian ini lebih menitik beratkan pada industri e-commerce di Indonesia dan juga perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam nya agar perusahaan mampu bersaing dan siap menghadapi era MEA. 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah, tujuan penelitian adalah: 1. Menganalisa industry attractiveness dari industri e-commerce di Indonesia 2. Merancang strategi bersaing yang berkelanjutan dari perusahaan yang bergerak di dalam industri e-commerce. 3. Mengidentifikasi faktor faktor kunci sukses Indonesia dalam bersaing dengan Negara ASEAN yang lain di Industri e- commerce. Disamping itu, penelitian ini juga berguna sebagai bahan referensi maupun literatur untuk penelitian lanjutan pada objek dan tema yang sama maupun pada industri yang berbeda. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 12

1. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan peneliti dapat menganalisa industri e-commerce dan juga langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi MEA. 2. Penelitian ini juga bisa memberikan tambahan pengetahuan dan juga masukan bagi pemerintah dan perusahaan mengenai faktor-faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. 1.7 Metode penelitian dan analisis Penelitian ini menggunakan model deskriptif kualitatif yang fokus pada analisis keunggulan industri yang dihadapi dan juga formulasi strategi bisnis perusahaan untuk menghadapi persaingan MEA. Analisis dalam penelitian ini dilakukan juga menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan persaingan industri dan menemukan faktor yang dominan yang dapat menganalisa industri e- commerce dalam menghadapi era MEA 1.8 Sistematika penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas dan terarah, maka peneliti mengemukakan sistematika penulisan tesis terdiri dari bab dan sub bab sebagai berikut: 13

BAB I : PENDAHULUAN Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang meliputi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab 2 merupakan bab landasan teori yang meliputi uraian mengenai: Teori tentang manajemen strategis, Teori Five Forces, Teori Diamond dan Key Succes Factor yang di gunakan sebagai pedoman teori dalam penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM INDUSTRI Bab 3 merupakan bab metodologi penelitian dan gambaran umum Industri yang meliputi uraian sumber dan jenis data, metode pengumpulan dan análisis data, serta profil Industri dan Masyarakat Ekonomi Asean yang dijadikan bahan penelitian. BAB IV : ANALISIS DATA Bab 4 merupakan bab hasil dan pembahasan yang meliputi uraian mengenai lingkungan eksternal industri serta melakukan 14

evaluasi strategi yang ada dengan menggunakan analisis terori Diamond dan Five forces dan juga KSFs BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab 5 merupakan bab kesimpulan dan saran dari analisis dan evaluasi yang telah dilakukan sehubungan dengan permasalahan yang telah dibahas serta saran-saran untuk perbaikan strategi industri dan juga perusahaan. 15