FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang Norm-2 dan Ruang Hasil Kali Dalam-2

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

REPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l p. Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

Ketaksamaan Cauchy-Schwarz, Ketaksamaan Bessel, dan Kesamaan Parseval di Ruang n-hasilkali Dalam Baku. Hendra Gunawan

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

Ekuivalensi Norm-n dalam Ruang R d

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

BEBERAPA KONSEP ORTOGONALITAS DI RUANG NORM

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

Rumus eksplisit untuk sudut antara dua subruang dari suatu ruang hasilkali dalam 1. Hendra Gunawan 2

JMP : Volume 1 Nomor 1, April 2009 KETAKSAMAAN CAUCHY SCHWARZ PADA RUANG HASIL KALI DALAM-2

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BARISAN p-summable DALAM NORM-n

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

ORTOGONALITAS DI RUANG BERNORM

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

ALJABAR-C* KOMUTATIF Commutative C*-algebra

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

KAJIAN OPERATOR ACCRETIVE DAN SIFAT KETERBATASAN PADA RUANG HILBERT

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

1. PENDAHULUAN 2. METODE PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN. Abstrak

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

ANALISA KETUNGGALAN TITIK TETAP PADA PEMETAAN KONTRAKTIF DI RUANG METRIK LENGKAP DENGAN MEMANFAATKAN JARAK-W

KETERBATASAN OPERATOR INTEGRAL FRAKSIONAL PADA RUANG KUASI METRIK TAK HOMOGEN TERBOBOTI

ANALISIS TITIK TETAP SET- VALUED FUNCTION MENGGUNAKAN METRIK HAUSDORFF TESIS

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

Beberapa Pertidaksamaan Tipe Ostrowski

DEKOMPOSISI PRA A*-ALJABAR

RUANG-RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

PEMETAAN KONTRAKSI CIRIC-MATKOWSKI PADA RUANG METRIK TERURUT. Mariatul Kiftiah

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

HUBUNGAN ANTARA PEMETAAN LINEAR DAN BILINEAR

SIFAT-SIFAT PEMETAAN BILINEAR

ALJABAR LINEAR SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

PRODUK SILANG TEREDUKSI DARI ALJABAR- OLEH SEMIGRUP PADA AUTOMORFISMA

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

SEMI-HOMOMORFISMA BCK-ALJABAR. Deffyana Prastya A. 1 dan Suryoto 2. Program Studi Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang, 50275

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

OPERATOR SELF ADJOINT PADA RUANG HILBERT

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

II. TINJAUAN PUSATAKA

Sifat-sifat Ruang Banach

BAB I PENDAHULUAN. umum ruang metrik dan memperluas pengertian klasik dari ruang Euclidean R n, sehingga

Keterbatasan Operator Riesz di Ruang Morrey

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

ANALISIS NUMERIK LANJUT. Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

Euclidean n & Vector Spaces. Matrices & Vector Spaces

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

KETAKSAMAAN TIPE LEMAH UNTUK OPERATOR INTEGRAL FRAKSIONAL DI RUANG MORREY ATAS RUANG METRIK TAK HOMOGEN

MODEL VEKTOR DAN MATRIKS DARI DOKUMEN SERTA SUDUT ANTARA DUA VEKTOR DAN DUA SUBRUANG UNTUK MENDUGA DINI PLAGIARISME DOKUMEN

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR SERTA BEBERAPA PENGEMBANGANNYA. Suwandi 1.

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

KETAKSAMAAN OLSEN UNTUK OPERATOR RIESZ YANG DIPERUMUM. Oleh. Hendra Gunawan* dan Yudi Soeharyadi. Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fungsional merupakan salah satu cabang dari kelompok analisis

Transkripsi:

Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 1 7 FUNGSIONAL LINEAR- DALAM RUANG NORM- Harmanus Batkunde 1, Meilin I. Tilukay dan F. Y. Rumlawang 3 1,,3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon, Indonesia e-mail: 1 hbatkunde@fmipa.unpatti.ac.id; meilin.tilukay@fmipa.unpatti.ac.id Abstrak Ruang norm- merupakan perluasan dari ruang norm yang telah kita kenal. Ruang norm- dan perumumannya ruang norm-n (n ), pertama kali diperkenalkan oleh Gähler pada tahun 1960-an, [3, 4, 5, 6]. Kemudian Misiak di tahun 1989 memperkenalkan ruang hasil kali dalam-n (n ) [16]. Setelah itu, banyak peneliti yang mengkaji sifat-sifat ataupun aspek-aspek dalam ruang norm- maupun ruang norm-n. Hal ini dapat dilihat pada beberapa penelitian dalam [1,,7,8,9,10,11,1,13,14,15,18,19]. Dalam penelitian ini aspek yang akan ditinjau adalah fungsional linear- terbatas pada ruang norm-. Untuk meninjau beberapa sifatnya, sebelumnya akan diperkenalkan fungsional linear- di ruang norm- dengan beberapa tipe keterbatasn. Berdasarkan tipe keterbatasan ini akan dibentuk ruang-ruang dual. Ruangruang dual ini memuat semua fungsional linear- masing-masing berdasarkan tipe keterbatasannya. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa ruang-ruang dual ini ekuivalen. Kata Kunci: Fungsional linear- terbatas, norm-, ruang dual, ruang norm-. Abstract -LINEAR FUNCTIONALS IN -NORMED SPACE A -normed space is a generalization of a normed space that we have known. -normed space and n- normed spaces were initially introduced by Gähler on 1960 s. Then in 1989 Misiak introduced n-inner product space. Later, many researchers studied some properties and aspects in -normed spaces or n- normed spaces. For instance we can see at [1,,7,8,9,10,11,1,13,14,15,18,19]. In this paper we will observe about bounded -linear functional in -normed spaces. Before that, we will introduce -linear functional with several type of boundedness. Moreover, we will form some dual spaces with respect to these type of boundedness. Furthermore, we will show that these dual spaces are equivalence. Keywords: bounded -linear functional, dual spaces, -norm, -normed spaces. 1. Pendahuluan Jika dalam ruang norm kita membahas panjang vektor, maka dalam ruang norm- yang dibicarakan adalah luas jajargenjang yang direntang oleh vektor. Berikut adalah definisi ruang norm- yang diajukan oleh Gähler yang dapat dilihat dalam [3, 4, 5, 6]. Definisi 1.1. [3] Misal X dengan dim(x). Pemetaan.,. : X X R yang memenuhi sifat: i. x, y 0 ; x, y X ii. x, y = 0 jika dan hanya jika x, y bergantung linier; x, y = y, x, x, y X; iii. αx, y = α x, y, x, y X; iv. x + y, z x + z + y + z ; x, y, z X; merupakan norm- pada X, dan pasangan (X,.,. ) disebut ruang norm-. 1

Batkunde dkk. Fungsional Linier- dalam Ruang Norm- Sebagai contoh, perhatikan bahwa (R,, ) merupakan ruang hasil kali dengan hasil kali dalamnya didefinisikan oleh: dengan norm- didefinisikan oleh x, y = x 1 y 1 + x y, x, y R x, x x, y x, y s = y, x y, y Dapat diperiksa bahwa (R,, )merupakan suatu ruang norm-. Lebih lanjut secara geometri x, y s menyatakan luas jajargenjang yang direntang oleh x dan y. Berikut beberapa sifat yang dapat ditinjau mengenai luasan yang direntang oleh vektor x dan y. 1 Proposisi 1.. [10] Diberikan (X,, ) adalah suatu ruang norm-, maka x, y X berlaku: x + αy, y = x, y, α R. Proposisi di atas menyatakan bahwa jika suatu luasan dibentuk oleh dua vektor x dan y, maka luasnya akan sama dengan luasan yang dibentuk oleh vektor (x + αy) dan y untuk sembarang α R. Di sisi lain, Misiak juga mengembangkan teori ruang hasil kali dalam-n (n ) dalam [16]. Berikut definisi dari ruang hasil kali dalam-. Definisi 1.3. [17] Misalkan X ruang vektor. Maka pemetaan, : X X X R, yang bersifat: i. x, x z 0, x, z X; ii. x, x z = 0 jika dan hanya jika x dan z bergantung linier; iii. x, x z = z, z x, x, z X; iv. x, y z = y, x z, x, y, z X; v. αx, y z = α x, y z, x, y, z X, α R; vi. x + x, y z = x, y z + x, y z, x, x, y, z X; merupakan hasil kali dalam- pada X, dan pasangan (X,, ) merupakan ruang hasil kali dalam-. Sebagai contoh, perhatikan bahwa (R n,, ) dengan n N, dan hasil kali dalam- yang didefinisikan sebagai merupakan ruang hasil kali dalam-. x, y x, y z = z, y x, z ; x, y, z Rn z, z Dalam ruang hasil kali dalam- juga berlaku ketaksamaan Cauchy Schwarz [8] yaitu x, y z x, x z 1 y, y z 1. Berikut beberapa teorema yang menunjukkan hubungan antara ruang norm- dan ruang hasil kali dalam-.

Barekeng: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 1 7 3 Teorema 1.4. [8] Misal (X,, ) ruang hasil kali dalam-, maka x, y = x, x y 1 merupakan norm- pada X. Lebih lanjut, norm- ini disebut norm- yang diinduksi oleh hasil kali dalam-. Teorema berikut menyatakan bahwa dalam ruang hasil kali dalam- berlaku hukum jajargenjang, dengan akibat langsung yang merupakan kesamaan polarisasi. Teorema 1.5. [8] Misal (X,, ) ruang hasil kali dalam-, maka berlaku hukum jajargenjang berikut x + y, z + x y, z = ( x, z + y, z ) ; x, y, z X Akibat 1.6. [8] Misal (X,, ) ruang hasil kali dalam-, maka berlaku kesamaan polarisasi, yaitu: x, y z = 1 4 ( x + y, z x y, z ). Karena dalam penelitian ini aspek yang akan ditinjau adalah fungsional linear- terbatas di ruang norm-, maka berikut akan ditinjau definisi dasar dari fungsional linear terbatas di ruang norm. Definisi 1.7. [16] Misal X dan Z adalah ruang-ruang vektor. Suatu fungsional linear- pada X Z adalah suatu pemetaan f: X Z R sehingga untuk setiap x, x 1, x X dan z, z 1, z Z dan skalar α, β memenuhi i. f(x 1 + x, z) = f(x 1, z) + h(x, z); ii. f(x, z 1 + z ) = f(x, z 1 ) + f(x, z ); iii. f(αx, z) = αf(x, z); iv. f(x, βz) = βf(x, z). Definisi 1.8. [16] Misal (X, X ) dan (Z, Z ) adalah ruang-ruang norm dan f adalah suatu fungsional linear-, dan jika terdapat suatu bilangan k > 0 sedemikian hingga f(x, z) k x X z Z, (1) untuk setiap x X, z Z, maka f dikatakan terbatas, dan f = disebut norm dari f. sup z X\{0},z Z\{0} f(x,z) x X z Z = sup x X =1, z Z =1 h(x, z) () Selanjutnya dapat dilihat bahwa pendefinisian () identik dengan f = inf{k > 0: (1) berlaku}.

4 Batkunde dkk. Fungsional Linier- dalam Ruang Norm-. Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini akan diperkenalkan tentang fungsional linear- di ruang norm-. Misalkan (X,, X ) dan (Z,, Z ) adalah ruang-ruang norm- dan f: X Z R adalah suatu fungsional linear- pada X Z, maka kita dapat mendefinisikan suatu fungsional linear- terbatas pada X Z dalam bebrapa cara..1. Fungsional Linear- Terbatas-1 Definisi.1.1. Misal (X,, X ) dan (Z,, Z ) adalah ruang-ruang norm- dan Y = {y 1, y } dan W = {w 1, w } adalah himpunan bebas linear masing-masing di X dan Z. Suatu fungsional linear- f dikatakan terbatas-1 (tipe 1) terhadap pasangan himpunan Y dan W jika terdapat k > 0 sehingga f(x, z) k ( x, y 1 X + x, y X )( z, w 1 Z + z, w Z ), (3) untuk setiap x X, z Z. Selanjutnya kita bentuk ruang dual dari X Z, notasikan dengan (X Z) 1. Ruang (X Z) 1 memuat semua fungsional linear- terbatas-1 (tipe 1) pada X Z. Untuk f (X Z) 1 kita definisikan f 1 inf{k > 0 (3) berlaku}. (4) Jelas dapat terlihat bahwa definisi (4) identik dengan f 1 sup{ f(x, z) x, y 1 X + x, y X 1 dan z, w 1 Z + z, w Z 1 }. (5) Lebih lanjut, dapat dilihat bahwa formula (4) dan (5) mendefinisikan suatu norm di (X Z) 1. Berikut kita tinjau contoh dari fungsional linear- terbatas. Misalkan (X,, X ) dan (Z,, Z ) adalah ruang-ruang hasil kali dalam-. Misal Y = {y 1, y } dan W = {w 1, w } adalah himpunan bebas linear masing-masing di X dan Z. Definisikan suatu f: X Z R oleh f(x, z) ( x, y 1 y X + x, y y 1 X )( z, w 1 w Z + z, w w 1 Z ), (6) mudah dilihat bahwa f yang didefinisikan pada (6) merupakan fungsional linear-. Fungsional linear- yang ditunjukkan pada (6) terbatas-1 dan normnya ditunjukkan dalam fakta berikut. Fakta.1.. Fungsional linear yang ditunjukkan dalam (6) terbatas-1 dan f 1 = y 1, y X w 1, w Z. Bukti. Dengan menggunakan ketaaksamaan segitiga dan ketaksamaan Cauchy-Schwarz, perhatikan bahwa untuk x X dan z Z kita peroleh f(x, z) y 1, y X w 1, w Z ( x, y 1 X + x, y X )( z, w 1 Z + z, w Z ), sehingga f adalah terbatas-1. Lebih lanjut dengan memperhatikan definisi (4) dapat dilihat bahwa f 1 y 1, y X w 1, w Z Untuk menunjukkan bahwa f 1 = y 1, y X w 1, w Z, kita dapat menggunakan definisi (5) dan cukup pilih x = y 1, y 1 y 1 dan z = w 1, w 1 w 1. Maka kita peroleh x, y 1 X + x, y X = 1, (7)

Barekeng: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 1 7 5 dan z, w 1 Z + z, w Z = 1. (8) Selanjutnya, f(x, z) = y 1, y 1 w 1, w 1 ( y 1, y 1 y X + y 1, y y 1 X )( w 1, w 1 w Z + w 1, w w 1 Z ) sehingga diperoleh f(x, z) = y 1, y 1 w 1, w 1 y 1, y w 1, w = y 1, y w 1, w Berdasarkan definisi (5) maka f 1 = y 1, y X w 1, w Z... Fungsional Linear- Terbatas-p (p 1) Definisi..1. Misal (X,, X ) dan (Z,, Z ) adalah ruang-ruang norm- dan Y = {y 1, y } dan W = {w 1, w } adalah himpunan bebas linear masing-masing di X dan Z. Suatu fungsional linear- f dikatakan terbatas-p (tipe p) terhadap pasangan himpunan Y dan W jika terdapat k > 0 sehingga f(x, z) k ( x, y 1 X p + x, y X p )( z, w 1 Z p + z, w Z p ), (9) untuk setiap x X, z Z. di X Z. Kita bentuk (X Z) p yang merupakan ruang dual yang memuat semua fungsional linear- terbatas-p Untuk setiap f (X Z) p kita definisikan f p inf{k > 0 (9) berlaku} (10) Dapat dilihat bahwa (10) identik dengan f p sup{ f(x, z) x, y 1 X p + x, y X p 1 dan z, w 1 Z p + z, w Z p 1}. (11) Ternyata fungsional yang didefinisikan pada (6) juga terbatas-p dan normnya ditunjukkan oleh fakta berikut. Fakta... Fungsional linear yang didefinisikan pada (6) terbatas-p dengan f p = nq y 1, y X w 1, w Z. Bukti. Bukti analog dengan bukti dari Fakta.1.. (Gunakan ketaksamaan segitiga dan ketaksamaan Hölder) Untuk mendapatkan kesamaan pilih x = n 1 p y 1, y X 1 (y 1 + y ) dan y = n 1 p w, w X 1 (w 1 + w ). Selanjutnya kita akan berpikir bahwa akan ada banyak ruang dual yang terbentuk, mengingat banyaknya bilangan p yang memenuhi (karena p 1). Tetapi dalam teorema berikut akan ditunjukkan bahwa ruang-ruang dual yang dibentuk tadi ekuivalen.

6 Batkunde dkk. Fungsional Linier- dalam Ruang Norm- Teorema..3. Misal (X,, X ) dan (Z,, Z ) adalah ruang-ruang norm-. Jika f adalah suatu fungsional linear- di X Z, maka f terbatas-p jika dan hanya jika f terbatas-1. Bukti. Misal f sebarang fungsional linear- terbatas-p (terhadap pasangan himpunan bebas linear Y = {y 1, y } dan W = {w 1, w } adalah himpunan bebas linear masing-masing di X dan ). Jika x X dan z Z memenuhi x, y 1 X + x, y X 1 dan z, w 1 Z + z, w Z 1, Hal ini berarti tiap suku dari penjumlahan di atas juga nilainya akan kurang dari atau sama dengan 1. Dengan demikian kita peroleh atau x, y 1 X p + x, y X p 1 dan z, w 1 Z p + z, w Z p 1, ( x, y 1 X p + x, y X p )( z, w 1 Z p + z, w Z p ) 1. Sehingga kita peroleh f(x, z) f p atau dengan kata lain f terbatas-1. Sebaliknya, misal f adalah fungsional linear terbatas-1 (terhadap pasangan himpunan bebas linear Y = {y 1, y } dan W = {w 1, w } adalah himpunan bebas linear masing-masing di X dan Z ). Jika x X dan z Z memenuhi dan x, y 1 X p + x, y X p 1, z, w 1 Z p + z, w Z p 1, maka dengan menggunakan ketaksamaan Hölder kita peroleh Hal ini mengakibatkan ( x, y 1 p X + x, y p X )( z, w 1 p Z + z, w p Z ) nq. atau dengan kata lain Dengan demikian f terbatas-p, dengan f ( x n1 q z, 1) h 1, nq f(x, z) nq h 1. f p nq f 1. Teorema di atas menyatakan bahwa norm 1 dan p ekuivalen dengan f 1 f p nq f 1 dengan 1 p + 1 = 1 dan p 1. q Lebih lanjut karena untuk sembarang fungsional linear terbatas-1 juga terbatas-p dan juga sebaliknya, maka ruang dual yang dibentuk oleh tiap tipe keterbatasan ekuivalen.

Barekeng: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 1 7 7 Daftar Pustaka [1] Batkunde, H., Gunawan, H. dan Pangalela, Y. E. (013): Bounded linear functionals on the n-normed space of p- summable sequences, Acta Univ. M. Belii Ser. Math, 1, 66 75. [] Ekariani, S., Gunawan, H. dan Idris, M. (013): A contractive mapping theorem for the n-normed space of p- summable sequences, J. Math. Analysis, 4, 1 7. Freese, R. W. dan Cho, Y. J. (001): Geometry of linear -normed spaces, Nova Publishers. [3] Gähler, S. (1964): Lineare -normierte R aume, Mathematische Nachrichten, 8(1-), 1 43. [4] Gähler, S. (1969a): Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische R aume. I, Mathematische Nachrichten, 40(1-3), 165 189. [5] Gähler, S. (1969b): Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische R aume. II, Mathematische Nachrichten, 40(4-6), 9 64. [6] Gähler, S. (1969c): Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische R aume. III, Mathematische Nachrichten, 41(1-3), 3 36. [7] Gozali, S., Gunawan, H. dan Neswan, O. (010): On n-norms and bounded n-linear functionals in a Hilbert space, Ann. Funct. Anal, 1(1), 7 79. [8] Gunawan, H. (001): On n-inner products, n-norms, and the Cauchy-Schwarz inequality, Scientiae Mathematicae Japonicae, 55(1), 53 60. [9] Gunawan, H. (00b): Inner products on n-inner product spaces, Soochow Journal of Mathematics, 8(4), 389 398. [10] Gunawan, H., Kikianty, E., Mashadi, S. G. dan Sihwaningrum, I. (006): Orthogonality in n-normed spaces, Indones Math. Soc,. [11] Gunawan, H. dan Mashadi, M. (001): On n-normed spaces, International Journal of Mathematics and Mathematical Sciences, 7(10), 631 639. [1] Gunawan, H., Neswan, O. dan Setya-Budhi, W. (005): A formula for angles between subspaces of inner product spaces, Contributions to Algebra and Geometry, 46(), 311 30. [13] Gunawan, H., Sukaesih, E. dan Neswan, O. (015): Fixed point theorems on bounded sets in an n-normed space, J. Math. Anal, 3, 51 58. [14] Kir, M. dan Kiziltunc, H. (014): On fixed point theorems for contraction mappings in n-normed spaces, Appl. Math. Inf. Lett,, 59 64. [15] Konca, S dkk., (014): Some remarks on Lˆ p as an n-normed space, Mathematical Sciences and Applications E- Notes, (). [16] E. Kreyszig, Introductory Functional Analysis with Applications, John Wiley and Sons Inc, (1978). [17] Misiak, A. (1989): n-inner Product Spaces, Mathematische Nachrichten, 140(1), 99 319. [18] Park, C.-G., Rassias, T. M. dan Campus, Z. (006): Isometries on linear n-normed spaces, J. Inequal. Pure Appl. Math, 7(5), 168. [19] Soenjaya, A. L. (01): On n-bounded and n-continuous operator in n-normed space, Journal of the Indonesian Mathematical Society, 18(1). [0] Trencevski, K. dan Malceski, R. (006): On a generalized n-inner product and the corresponding Cauchy-Schwarz inequality, J. Inequal. Pure and Appl. Math, 7().