Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Apa yang terjadi pada saat gula dilarutkan ke dalam air, mengapa bila gula yang dilarutkan dalam jumlah banyak tidak dapat terlarut semua? Mengapa gula tidak bisa larut di dalam bensin. Gula tersusun dari molekul-molekul gula dimana antar molekul-molekul tesebut saling tarik menarik membentuk zat padat. Bila zat padat tersebut dimasukkan ke dalam air maka terjadi tarik menarik antara molekul-molekul gula dengan molekul-molekul air yang mengakibatkan lepasnya gaya tarik antar molekul gula yang berakibat zat padat (gula) tersebut tersebar secara merata sebagai molekul-molekul yang berdiri sendiri. Karena hal tersebut maka pada saat kristal gula dilarutkan ke dalam air seakan-akan menghilang karena mata kita tidak mungkin dapat melihat partikel-partikel yang sangat kecil. Setiap molekul air akan menarik beberapa molekul gula sehingga gaya antar molekul gula terlepas. Karena gaya tarik molekul air terbatas maka ketika jumlah gula sudah sangat banyak pengaruh gaya tarik molekul air tidak mampu lagi melepaskan gaya tarik antar molekul gula dan akibatnya gula tidak melarut. Jumlah gula yang dapat larut dalam 1 liter air kurang lebih 1800 gram, dengan kata lain kelarutan gula dalam air adalah 1800 gram per liter air. Bagiamana jika senyawa ion seperti NaCl atau AgCl dilarutkan ke dalam air. Jika kristal NaCl dilarutkan ke dalam air maka terjadi proses ionisasi NaCl sebagai berikut, H 2 O NaCl(s) Na + (aq) + Cl (aq) Proses yang serupa terjadi pula pada waktu kristal AgCl dilarutkan ke dalam air, H 2 O AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) Proses peruraian tersebut diperlukan energi, dimana untuk pelarutan NaCl diperlukan 3,8 kj/mol dan untuk AgCl diperlukan 65,5 kj/mol. Harga energi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa NaCl lebih mudah larut di dalam air daripada AgCl pada suhu yang sama. Jika suatu zat melarut di dalam air, maka zat tersebut akan terurai menjadi partikelpartikel dasar (molekul-molekul atau ion-ion) penyusun zat tersebut. Kelarutan ( s ) Kelarutan (solubility) suatu zat di dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut di dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gram/l atau mol/l. Bila garam dapur sejumlah garam dapur dilarutkan ke dalam air dan ada sebagian yang tidak larut, maka larutan diatasnya merupakan larutan jenuh (gambar 4.1). Bila ke dalam
larutan jenuh NaCl ditambahkan lagi sedikit NaCl maka NaCL yang ditambahkan tersebut tidak bisa melarut dan akhirnya akan tetap sebagai endapan kristal NaCl. Konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuh adalah sama dengan kelarutannya. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, 1. Jenis Pelarut Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar, misalnya gula, NaCl, alkohol dan semua asam merupakan senyawa polar sehingga mudah larut dalam air yang juga merupakan senyawa polar. Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non polar, misalnya lemak mudah larut dalam minyak. Senyawa non polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar, misalnya NaCl tidak larut dalam minyak tanah. 2. Suhu Kelarutan zat padat dalam air akan semakin tinggi bila suhunya dinaikkan, hal ini disebabkan adanya kalor akan mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut. Merenggangnya gaya antar molekul yang bekerja pada molekul-molekul zat padat menjadikan kekutan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah dan akibat selanjutnya akan mudah terlepas oleh adanya pengaruh gaya tarik air molekul-molekul air. Grafik 4.1. menunjukkan pengaruh suhu terhadap kelarutan beberapa zat padat. Grafik. 4.1. Pengaruh suhu Terhadap Kelarutan Beberapa zat padat Berbeda dengan zat padat, adanya pengaruh kenaikan suhu akan menyebabkan kelarutan gas dalam air berkurang, hal ini disebabkan bila suhu meningkat mengakibatkan gas yang terlarut di dalam air akan terlepas meninggalkan air. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Senyawa senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar pembentuknya yang berupa ion positip dan ion negatif. Bila ke dalam larutan jenuh suatu senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion maka kristal tersebut tidak melarut dan akan mengendap. Kristal yang tidak larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam sistem tersebut ditambahkan air maka kristal
endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan sebaliknya bila air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal. Dalam peristiwa tersebut akan terjadi sistem kesetimbangan antaar zat padat dengan ion-ionnya di dalam larutan. Bila sejumlah AgCl dilarutkan ke dalam 100 ml air dan larut sebagian. AgCl yang melarut mengalami ionisasi AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) sedangkan AgCl yang tidak larut tetap sebagai kristal AgCl yang mengendap. Bila air diuapkan maka terjadi penggabungan ion Ag + dan ion Cl - menjadi kristal AgCl, Ag + (aq) + Cl (aq) AgCl (s) Proses sebaliknya bila ke dalam air tersebut ditambahkan air maka endapan AgCl akan segera larut dan terionisasi, AgCl(s) Ag + (aq) + Cl - (aq) Gambar. 4. 1. Proses Pelarutan AgCl Pada saat dilarutkan, sebagian AgCl larut dan sebagian tetap mengendap terjadi kesetimbangan: AgCl(s) Ag + (aq) + Cl - (aq) Kedalam larutan tersebut ditambahkan AgCl padat dan akan terus menjadi endapan. Pada saat ditambah air sebagian AgCl yang masih mengendap akan terlarut dan terionisasi. Dengan demikian di dalam larutan jenuh tersebut terdapat reaksi kesetimbangan, AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq)
Dari reaksi kesetimbangan tersebut maka dapat diperleh harga tetapan kesetimbangannya adalah K = [Ag + ] [Cl - ] Untuk larutan jenuh AgCl, maka konsentrasi ion Ag + dan Cl - akan setara dengan harga kelarutan AgCl dalam air, sehingga harga K pada kesetimbangan kelarutan hasil kali kelarutan dan dilambangkan sebagai Ksp. Ksp AgCl = [Ag + ][Cl - ] Untuk larutan jenuh senyawa ion A m B n di dalam air akan menghasilkan reaksi kesetimbangan, A m B n (s) ma n+ (aq) + nb m (aq) harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumusan, Ksp A m B n = [A n+ ] m. [B m - ] n Contoh : 1. Untuk senyawa ion sukar larut Ag 2 CrO 4 dengan reaksi kesetimbangan, Ag 2 CrO 4 (s) 2 Ag + (aq) + CrO 4 2 (aq) Ksp Ag 2 CrO 4 = [Ag + ] 2 [CrO 4 2 - ] 2. Untuk senyawa ion sukar larut Ca 3 (PO 4 ) 2 dengan reaksi kesetimbangan, Ca 3 (PO 4 ) 2 (s) 3Ca 2+ (aq) + 2PO 4 2 (aq) Ksp Ca 3 (PO 4 ) 2 = [Ca 2+ ] 3 [PO 4 2 - ] 2 Hubungan Kelarutan dengan Ksp Pada larutan jenuh senyawa ion A m B n konsentrasi zat didalam larutan adalah sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol/liter. Senyawa A m B n yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam sistem kesetimbangan, A m B n (s) ma n+ (aq) + nb m (aq) Jika harga kelarutan dari senyawa A m B n sebesar s mol/l, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion A n+ dan B m adalah, A m B n (s) ma n+ (aq) + nb m (aq) s mol/l m s mol/l n s mol/l
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah, Ksp A m B n = [A n+ ] m [B m - ] n = (m s) m ( n s) n = m m x n n x(s) m + n maka secara umum untuk reaksi kesetimbangan: A m B n (s) ma n+ (aq) + nb m (aq) Ksp A m B n yang mempunyai harga kelarutan s mol/l dinyatakan dengan Ksp A m B n m m x n n x m s n Dan harga kelarutan dari A m B n dapat dinyatakan sebagai s mn Ksp m m x n n Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada temperatur tetap. Bila terjadi perubahan temepratur maka harga Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan. Contoh : 1. Pada suhu tertentu kelarutan AgCl dalam air adalah 1,435 mg/liter. a) Berapa kelarutan AgCl dalam satuan mol/liter jika Mr AgCl = 143,5 b) Tentukan [Ag + ] dan [Cl - ] dalam larutan jenuh AgCl tersebut c) Tentukan Ksp-nya Jawab : a) s AgCl = 1,435 mg/l = 1,435 x 10 3 gram/l = 1,435/143,5 x 10 3 mol/l = 10 5 mol/l b) AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) 10 5 mol/l 10-5 mol/l 10 5 mol/l Jadi [Ag + ] = 10-5 mol/l [Cl - ] = 10 5 mol/l c) Ksp AgCl = [Ag + ][Cl - ] = 10 5 x 10 5 = 10 10
atau dengan rumus Ksp AgCl = s 2 = (10 5 ) 2 = 10-10 2. Pada suhu tertentu harga Ksp Ca(OH) 2 = 4 x 10-12, hitunglah kelarutan Ca(OH) 2 dalam air pada suhu tersebut. Penyelesaian : Ksp Ca(OH) 2 = 4 x 10 12 Reaksi kesetimbangan kelarutan : Ca(OH) 2 (s) Ca 2+ (aq) + 2 OH (aq) harga m = 1 dan n = 2, maka Ksp s 3 4 s 3 4 x10 4 12 = 10-4 mol/l Cara lain : Dimisalkan kelarutan Ca(OH) 2 = s mol/l maka, Ca(OH) 2 (s) Ca 2+ (aq) + 2 OH (aq) s mol/l s mol/l 2s mol/l Ksp Ca(OH) 2 = [Ca 2+ ]{OH - ] 2 = (s) (2s) 2 4 x 10-12 = 4s 3 10-12 = s 3 s = 10-4 mol/l 3. Berapa gram Mg(OH) 2 yang dapat larut dalam 250 ml air pada suhu t o C jika pada suhu tersebut Ksp Mg(OH) 2 = 3,2 x 10-11 ( Mr Mg(OH) 2 = 58) Penyelesaian : Ksp Mg(OH) 2 = 3,2 x 10 11 Mg(OH) 2 (s) Mg 2+ (aq) + 2OH - (aq) s 3 Ksp 4 s 3 3,2 x10 4 11 s = 2 x 10-4 mol/l
Jadi dalam 250 ml Mg(OH) 2 yang dapat larut sebanyak, M= gr/mr x 1000/v = 2 x 10-4 x (250/1000) 2x 10-4 = gr/58 x 1000/250 = 0,5 x 10 4 mol 4 gr= 2 x10-4 x 58 = 0,5 x 10 4 x 58 gram gr= 2/4 x 58 x10-4 = 0,0029 gram gr= 29x10-4 Latihan 4.1. 1. Tuliskan rumusan harga K sp untuk senyawa senyawa berikut : a. PbI 2 b. CdS c. Ca(OH) 2 2. 3. 4. 5. d. Ag 2 CrO 4 e. Cu 2 S Jika hasil kali kelarutan A x B y = K sp, hitunglah kelarutan (s) daria x B y. Kelarutan A x B y dalam air adalah s mol / liter hitunglah K sp A x B y? Bila pada suhu tertentu kelarutan PbI 2 = 1 x 10-4 mol/l, hitunglah K sp PbI 2.=4s 3 Bila Ksp Mg(OH) 2 pada 25 o C adalah 4 x 10-12 hitunglah ph larutan jenuh Mg(OH) 2. D. Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl maka akan segera terjadi pengendapan AgCl, demikian pula bila ke dalam larutan AgCl tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO 3. Larutan AgCl, semua AgCl terionisasi menjadi ion Ag + dan Cl Penambahan larutan yang mengandung ion Cl menyebabkan terjadinya endapan AgCl Penambahan larutan yang mengandung ion Ag + menyebabkan terjadinya endapan AgCl. Gambar.4.2. Pengaruh Ion senama terhadap kelarutan Mengapa penambahan NaCl atau AgCl ke dalam larutan jenuh AgCl tersebut mengakibatkan terjadinya endapan AgCl. Untuk menjawab peristiwa tersebut dapat dimulai dengan mempelajari reaksi kesetimbangan kelarutan AgCl, AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl - maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri sehingga mengakibatkan jumlah AgCl yang mengendap betambah. Demikian pula bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut
ditambahkan ion Ag +, maka sistem kesetimbangan akan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl yang mengendap. Kesimpulannya bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang senama akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang. Secara teoritis dapat dijelaskan dengan contoh berikut, Contoh: Ksp AgCl pada 25 o C adalah 2,0 x 10-10. a) Berapa kelarutan AgCl dalam air pada suhu tersebut. b) Berapa kelarutan AgCl di dalam larutan NaCl 0,1 M. Penyelesaian : a) misal kelarutan AgCl dalam air : s mol/l AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) s mol/l s mol/l s mol/l Ksp AgCl = [Ag + ][Cl - ] 2 x 10-10 = (s){s) 2 x 10-10 = s 2 s = 1,41 x 10-5 mol/l b) misal kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M = n mol/l AgCl(s) Ag + (aq) + Cl (aq) n mol/l n mol/l n mol/l [Cl - ] = (n + 0,1) mol/l NaCl(aq) Na + (aq) + Cl (aq) = 0,1 mol/l 0,1 mol/l 0,1 mol/l 0,1 mol/l yang dari AgCl diabaikan Di dalam sistem terdapat : [Ag + ] = n mol/l [Cl - ] = (n + 0,1) mol/l = 0,1 mol/l (Karena [Cl - ] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibanding [Cl - ] yang berasal dari NaCl, maka [Cl - ] yang berasal dari AgCl dapat diabaikan) Ksp AgCl = [Ag + ][Cl - ] 2 x 10 10 = (n) (0,1) n = 2 x 10 9 mol/l Kelarutan AgCl dalam air 1,41 x 10 5 mol/l jauh lebih besar daripada kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M yang besarnya 2 x 10 9 mol/l. Dari perhitungan tersebut akan makin jelas bahwa semakin besar konsentrasi ion yang senama (Cl - : klorida) semakin kecil kelarutannya, buktikan sendiri dengan mengambil konsentrasi NaCl 1 M. Latihan 4.2. 1. Hitunglah kelarutan PbI 2 di dalam larutan KI 0,2 M jika pada suhu tersebut diketahui hasil kali kelarutan (Ksp) PbI 2 = 7 x 10-9. 2. Pada suhu 25 o C Ksp Ni(OH) 2 = 6 x 10-18. Hitunglah kelarutan Ni(OH) 2 pada: a) larutan NaOH 0,001 M b) Larutan NiCl 2 0,001 M c) larutan yang mempunyai ph = 11 d) larutan yang berisi NH 3 0,1M dan NH 4 Cl 0,1 M, KbNH 3 = 10-5. E. Fungsi dan Manfaat Hasil Kali Kelautan (Ksp)
Harga hasil kali kelarutan (Ksp ) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Makin besar harga Ksp suatu zat makin mudah larut senyawa tersebut. Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan A m B n jika larutan yang mengandung ion A n+ dan B m dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp), dimana Qsp A m B n = [A n+ ] m [B m - ] n Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan A m B n ( LEWAT JENUH) Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh A m B n (TEPAT JENUH) Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan A m B n (BELUM JENUH) Contoh : Ke dalam 100 ml larutan AgNO 3 0,001 M ditambahkan 100 ml larutan Na 2 CO 3 0,001 M, selidikilah dengan perhitungan apakah pada penambahan tersebut sudah mengakibatkan terjadinya endapan Ag 2 CO 3. Diketahui Ksp Ag 2 CO 3 pada suhu 25 o C adalah 6,3 x 10 12. Penyelesaian : AgNO 3 = 0,001 M; 100 ml Na 2 CO 3 = 0,001 M; 100mL = 0,1 mmol = 0,1 mmol Ag + = 0,1 mmol 2- CO 3 = 0,1 mmol Volume campuran 200 ml sehingga, [Ag + ] = 0,1/200 mol/l 2 [CO - 3 ] = 0,1/200 mol/l = 5 x 10-4 = 5 x 10-4 mol/l Qsp Ag 2 CO 3 = [Ag + ] 2 2 [CO - 3 ] = ( 5x10-4 ) 2 ( 5x 10-4 ) = 1,25 x 10-10 Ksp Ag 2 CO 3 = 6,3 x 10 12 (diketahui) Karena Qsp > Ksp maka pada pencampuran terjadi endapan Ag 2 CO 3. Selain memberi informasi tentang kelarutan harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai sdalah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran dengan cara pengendapan selektif. Contoh: Untuk memisahkan ion Zn 2+ dan ion Cd 2+ yang terdapat secara bersama-sama dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi: Zn 2+ (aq) + S 2 - (aq) ZnS(s) Cd 2+ (aq) + S 2 (aq) CdS(s) Diketahui harga Ksp ZnS = 1,6 x 10-22 dan Ksp CdS = 8 x 10-27 dengan mengatur harga ph maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian
hingga Qsp ZnS < Ksp ZnS sehingga belum mengendap dan Qsp CdS > Ksp CdS sehingga CdS mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut dapat dipisahkan dari larutan. Contoh: Suatu larutan mengandung ion Mg 2+ dan ion Mn 2+ akan dipisahkan dengan menaikkan harga ph larutan (dengan menambahkan NH 3 ), Berapa ph larutan supaya Mn 2+ mengendap sebagai Mn(OH) 2 sedangkan Mg 2+ tetap di dalam larutan. Diketahui Ksp Mg(OH) 2 = 1,8 x 10-18 dan Ksp Mn(OH) 2 = 1,9 x 10 13 Penyelesaian : Jika diperhatikan dari harga Ksp dari kedua zat tersebut maka Mg(OH) 2 lebih mudah mengendap daripada Mn(OH) 2 sehingga dapat dicari [OH - ] untuk larutan jenuh Mn(OH) 2 Ksp s Mn(OH) 3 2 4 s Mn(OH) 2 3 1,8 x10 13 4 = 3,6 x 10 4 mol/l Mn(OH) 2 Mn 2+ + 2 OH - 3,6 x 10 4 mol/l 2 x 3,6 x 10 4 mol/l [OH - ] = 2 x (3,6 x 10 4 ) mol/l = 7,2 x 10 4 poh = - log [OH - ] = - log 7,2 x 10 4 = 4-0.85 = 3, 15 ph = 14 poh = 14-3,15 =10,85 Pada ph= 10,85 konsentrasi [OH - ] = 7,2 x 10-4 maka harga Qsp Mn(OH) 2 = Ksp Mn(OH) 2 sehingga Mn 2+ membentuk larutan jenuh Mn(OH) 2 dan belum mengendap, sedangkan Qsp Mg(OH) 2 > Ksp Mg(OH) 2 sehingga Mg 2+ akan mengendap sebagai Mg(OH) 2. Latihan 4.3. 1. Larutan CaCl 2 0,001M sebanyak 200 ml dicampur dengan 300 ml larutan Na 2 CO 3 0,001M. Apakah campuran yang terjadi timbul endapan (Ksp CaCO 3 = 5 x 10-9 ) 2. K sp Ag 2 S = 2,56 x 10-15. Jika Mr Ag 2 S = 248, hitunglah massa Ag 2 S yang dapat larut dalam 500 ml air! 3. ph larutan jenuh Pb(OH) 2 pada t o C adalah 9+log 2, hitunglah K sp Pb(OH) 2 pada t o C 4. Hitunglah kelarutan Al(OH) 3 yang terdapat dalam larutan penyangga dengan ph = 9 Jika diketahui Ksp Al(OH) 3 = 1,3 x 10-33. 5. Bila ke dalam 1 liter larutan yang mengandung ion Pb 2+, Fe 2+, Cu 2+ dan Cd 2+ dengan konsentrasi masing-masing 10-4 M dicampur dengan 1 liter larutan Na 2 S 10-4 M, dengan menggunakan perhitungan ion mana sajakah yang akan mengendap.diketahui :K sp PbS= 8 x 10-28 K sp CdS= 8 x 10-27 ;K sp CuS = 6,3 x 10-36 dan K sp FeS = 6,3 x 10-18.
Soal UH Ksp
Soal UH Ksp 1. Rumusan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag 2 CrO 4 dinyatakan sebagai. [Ag] [CrO 4 ] [Ag + ] [CrO 2-4 ] [Ag + ] 2 [CrO 2-4 ] D. [Ag + ] 2 [CrO - ] 4 E. [Ag 4+ ] 2 [CrO 2 ] 4 2. Jika kelarutan Ca(OH) 2 dalam air adalah s mol/l, maka hasil kali kelarutan Ca(OH) 2 adalah. s 2 D. 4s 3 s 3 E. 16s 4 2s 3 3. Jika konsentrasi Ca 2+ dalam larutan jenuh CaF 2 = 2 x 10-4 mol/l, maka hasilkali kelarutan CaF 2 adalah 8 x 10-8 D. 2 x 10-12 3,2 x 10-11 E. 4 x 10-12 1,6 x 10-11 4. Pada suhu tertentu 0,350 g BaF 2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentukl 1 liter larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF 2 pada suhu ini adalah 1,7 x 10-2 D. 3,2 x 10-9 3,2 x 10-6 E. 4,0 x 10-9 3,2 x 10-8 5. Ksp AgCl =1,6 x 10-10. Satu mol AgCl dimasukkan ke dalam satu lirter air, maka dalam larutan terdapat : konsentrasi AgCl = 1,6 x 10-10 M konsentrasi ion Ag + =1,6x 10-10 M konsentrasi ion Cl - = 1,6x10-10 M D. [Ag + ] + [Cl - ] = 1,6 x 10-10 E. [Ag + ][ Cl - ] = 1,6 x 10-10 6. Diantara senyawa berikut yang kelarutannya dalam air (dinyatakan dalam mol/l) paling kecil adalah AgCl (K sp = 1,56 x 10-10 ) AgBr (K sp = 7,7 x 10-13 ) AgSCN (K sp = 1,2 x 10-12 ) D. Ag 2 CrO 4 ( K sp = 2,4 x 10-12 ) E. Ag 3 PO 4 (K sp = 1,8 x 10-8 ) 7. K sp Ag 2 CrO 4 = 1 x 10-12. Jika dalam suatu larutan konsentrasi ion kromat 1 x 10-4 mol/l, maka ion Ag + yang dapat larut didalamnya adalah. 0,5 x 10-8 D. 0,5 x 10-4 1 x 10-8 E. 1 x 10-4 1 x 10-6 9x 5 E. 135 x 5 27x 5 10. Larutan AgCl mempunyai kelarutan terkecil bila dilarutkan dalam larutan. NaCl 0,1 M AgNO 3 0,1 M CaCl 2 0,1 M D. BaCl 2 0,2 M E. AgNO 3 0,3 M 11. Bila larutan NaCl 2 x 10-3 M dan larutan AgNO 3 0,1 x 10-3 M dengan volume yang sama dicampurkan maka ( K sp AgCl = 1 x 10-5 ) tidak terjadi endapan. larutan tepat jenuh larutan lewat jenuh D. terjadi endapan E. mengendap kemudian larut lagi 12. Larutan yang paling tepat untuk mengendapkan ion perak didalam suatu larutan adalah. NaCl (K sp AgCl = 10-10 ) Na 2 CrO 4 (K sp Ag 2 CrO 4 = 4 x 10-12 ) Na 2 S (K sp Ag 2 S = 5 x 10-19 ) D. Na 2 CO 3 (K sp Ag 2 CO 3 = 3,2 x 10-11 ) E. NaI (K sp AgI = 1 x 10-16 ) 13. Diantara garam sukar larut berikut yang mempunyai kelarutan terbesar adalah. NiCO 3 (K sp = 6,6 x 10-9 ) CrF 3 (K sp = 6,6 x 10-11 ) CaF 2 (K sp = 3,9 x 10-11 ) D. Ag 2 CrO 4 (K sp = 1,1 x 10-12 ) E. AgCl (K sp = 1,8 x 10-10 ) 14. Hasil kali kelarutan CaSO 4 = 2,5 x 10-5, maka kelarutan CaSO 4 dalam 100 ml air adalah. 3,5 x 10-2 mol 5,0 x 10-2 mol 3,5 x 10-3 mol D. 5,0 x 10-4 mol E. 5,5 x 10-5 mol 15 Diketahui K sp AgCl =1x10-10, kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M sebesar. 10-4 mol/l D. 10-8 mol/l 10-5 mol/l E. 10-9 mol/l 10-6 mol/l 8. Larutan Mg(OH) 2 jenuh mempunyai ph = 9. Harga K sp Mg(OH) 2 pada suhu tersebut adalah. 5 x 10-10 D. 5 x 10-16 5 x 10-15 E. 1 x 10-16 1 x 10-15 9. Bila kelarutan garam Ba 3 (PO 4 ) 2 x mol/l maka harga K sp Ba 3 (PO 4 ) 2 adalah 4x 5 D. 108 x 5