DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

RENCANA KINERJA TAHUNAN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i

Kebijakan PSO/Subidi Benih Untuk Padi, Kedelai dan Jagung

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR : TANGGAL :

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

Laporan Tahunan 2012

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK. 02/2006 TENTANG

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 46/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN BENIH NASIONAL

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TA. 2016

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

BERITA RESMI STATISTIK

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2014)

RENCANA KINERJA TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

Transkripsi:

EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masa Kabinet Kerja 2015-2019 telah ditetapkan pembangunan pangan merupakan prioritas pembangunan nasional. Sejalan dengan itu, Kementerian Pertanian telah menetapkan visi pembangunan pertanian 2015-2019, yaitu Terwujudnya Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019, telah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator strategis pembangunan tanaman pangan sebagaimana tertuang dalam Renstra Ditjen Tanaman Pangan tahun 2015-2019. VISI Terwujudnya Pemenuhan Kebutuhan Pangan yang Cukup Secara Berkelanjutan Dalam Memperkuat Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional MISI 1. Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan melalui pengembangan kawasan-kawasan yang terpadu. 2. Mengembangkan bio-industri komoditi yang memiliki nilai tambah strategis terutama dalam mendukung ketersediaan energi nasional. 3. Meningkatkan kualitas kinerja. 1

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 Tujuan 1. Mewujudkan swasembada padi, jagung dan kedelai. 2. Meningkatkan kapasitas dan mutu produksi komoditas utama tanaman pangan lainnya. 3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sasaran Strategis 1. Peningkatan luas areal tanam dan luas panen. 2. Peningkatan produktivitas. 3. Penurunan kehilangan hasil produksi. 4. Peningkatan mutu hasil produksi. Indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan TA. 2016 dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 (Tabel 1). Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2016 Sasaran Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Indikator Kinerja 1. Tercapainya peningkatan produktivitas padi (Ku/Ha) 2. Tercapainya peningkatan produktivitas jagung (Ku/Ha) 3. Tercapainya peningkatan produktivitas kedelai (Ku/Ha) 4. Tercapainya peningkatan produktivitas ubi kayu (Ku/Ha) 5. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat padi (%) 6. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat jagung (%) 7. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai (%) 8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI padi (%) 9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%) 10. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%) Target 1,50 2,00 1,50 10,00 50,00 50,00 35,00 93,00 98,00 97,00 2

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah: 1) Mengetahui perkembangan capaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016. 2) Mengetahui kendala dan masalah atas pelaksanaan kegiatan dan pencapaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016. 3) Mendapatkan masukan dan umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun berjalan dan perencanaan ke depan. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan kegiatan dan capaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016. 3

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 II CAPAIAN KINERJA 2.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama Pemantauan dan evaluasi triwulanan capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Menteri Pertanian. Capaian indikator kinerja sasaran program Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan I 2016 (Januari-Maret), dapat dilihat sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016 Triwulan Kemajuan Sasaran Program Indikator Kinerja Target TW I TW II TW III TW IV Pelaksanaan (%) 1. Tercapainya peningkatan produktivitas padi (Ku/Ha) 1,50 0 0,00 Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 2. Tercapainya peningkatan produktivitas jagung (Ku/Ha) 3. Tercapainya peningkatan produktivitas kedelai (Ku/Ha) 4. Tercapainya peningkatan produktivitas ubi kayu (Ku/Ha) 5. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat padi (%) 6. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat jagung (%) 7. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai (%) 8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI padi (%) 9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%) 10. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%) 2,00 0 0,00 1,50 0 0,00 10,00 0 0,00 50,00 8,79 17,58 50,00 9,10 18,20 35,00 11,33 32,37 93,00 96,25 103,49 98,00 95,43 97,38 97,00 95,38 98,33 4

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2.1.1. Peningkatan Produktivitas Padi Target kinerja peningkatan produktivitas padi tahun 2016 sebesar 1,50 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target produksi padi tahun 2016 sebesar 76,20 juta ton gabah kering giling (GKG). Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi tanam/panen di lokasi kegiatan penerapan budidaya padi, sebagian besar daerah pelaksana masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas padi tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya padi 4,602 juta ha, perbanyakan benih sumber padi 242 ha, penguatan Desa Mandiri Benih 995 unit, pengembangan Desa Mandiri Benih 138 unit, pemantapan penerapan PHT 13.900 ha, pemantapan penanganan DPI 320 ha, gerakan pengendalian OPT 589 kali, dan bantuan sarana pasca panen padi 9.636 unit. Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 0,00 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 23,14 b. Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 0,00 c. Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 0,00 3 Pengendalian OPT dan DPI: Kemajuan Pelaksanaan (%) a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 17,63 b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 0,00 c. Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 589 50 8,49 4 Sarana pasca panen padi (Unit) *) 9.636 0 0,00 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen padi 421 unit (4,37%) 5

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 kegiatan pendukung peningkatan produktivitas padi tahun 2016 sampai dengan triwulan I sebagian besar masih dalam tahap persiapan/penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), dan baru sebagian kegiatan yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah direalisasikan berupa: (1) perbanyakan benih sumber padi telah terealisasi seluas 56 ha (23,14%), (2) pemantapan penerapan PHT seluas 2.450 ha (17,63%), (3) gerakan pengendalian OPT (reguler + TNI) sebanyak 50 kali (8,49%), (4) bantuan sarana pasca panen padi pelaksanaan kontrak telah terealisasi sebanyak 421 unit (4,37%). 2.1.2. Peningkatan Produktivitas Jagung Target kinerja peningkatan produktivitas jagung tahun 2016 sebesar 2,00 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target produksi jagung tahun 2016 sebesar 21,35 juta ton pipilan kering. Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi tanam/panen di lokasi kegiatan penerapan budidaya jagung, sebagian besar daerah pelaksana masih dalam tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas jagung tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya jagung 1,50 juta ha, perbanyakan benih sumber jagung 63 ha, pemantapan penerapan PHT 465 ha, gerakan pengendalian OPT 109 kali, dan bantuan sarana pasca panen jagung sebanyak 6.426 unit. 6

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Jagung Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 0,00 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 14,29 3 Pengendalian OPT dan DPI: Kemajuan Pelaksanaan (%) a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 6,45 b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 0,00 4 Sarana pascapanen jagung (Unit) *) 6.426 0 0,00 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 877 unit (13,65%). Sampai dengan triwulan I 2016, realisasi kegiatan pendukung peningkatan produktivitas jagung tahun 2016 sebagian besar masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian kegiatan yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah terealisasi yaitu: (1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 9 ha (14,29%), (2) pemantapan penerapan PHT seluas 30 ha (6,45%), (3) bantuan sarana pasca panen jagung, pelaksanaan kontrak telah terealisasi sebanyak 877 unit (13,65%). 2.1.3. Peningkatan Produktivitas Kedelai Target kinerja peningkatan produktivitas kedelai tahun 2016 sebesar 1,50 ku/ha. Penetapan target tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target produksi kedelai tahun 2016 sebesar 1,50 juta ton biji kering. Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan penerapan budidaya kedelai, dan sebagian besar daerah pelaksana masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. 7

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas kedelai tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya kedelai 700 ribu ha, perbanyakan benih sumber kedelai 215 ha, pemantapan penerapan PHT 210 ha, gerakan pengendalian OPT 55 kali, dan bantuan sarana pasca panen kedelai sebanyak 6.500 unit. Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Kedelai Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 3,18 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 7,91 3 Pengendalian OPT dan DPI: Kemajuan Pelaksanaan (%) a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 4,76 b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 3,64 4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) *) 6.500 0 0,00 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen kedelai sebanyak 643 unit (9,89%). Sampai dengan triwulan I 2016, kegiatan pendukung peningkatan produktivitas kedelai tahun 2016 sebagian besar telah terealisasi, dan sebagian masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL. Beberapa kegiatan yang telah terealisasi yaitu: (1) penerapan budidaya kedelai telah terealisasi tanam seluas 22.262 ha (3,18%), (2) perbanyakan benih sumber kedelai seluas 17 ha (7,91%), (3) pemantapan penerapan PHT seluas 10 ha (4,76%), (4) gerakan pengendalian OPT sebanyak 2 kali (3,64%), (5) bantuan sarana pasca panen kedelai, pelaksanaan kontrak telah terealisasi sebanyak 643 unit (9,89%). 8

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2.1.4. Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Target kinerja peningkatan produktivitas ubi kayu tahun 2016 sebesar 10,00 ku/ha. Seperti halnya dengan padi, jagung dan kedelai, target produktivitas ubi kayu sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan penerapan budidaya ubi kayu. Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas ubi kayu tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya ubi kayu 25.000 ribu ha, dan perbanyakan benih sumber ubi kayu seluas 3 ha. Tabel 6. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya ubi kayu (Ha) 25.000 581 2,32 2 Penyediaan benih (Ha) Kemajuan Pelaksanaan (%) a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 3 2 66,67 kegiatan pendukung peningkatan produktivitas ubi kayu tahun 2016 sampai dengan triwulan I, untuk kegiatan penerapan budidaya ubi kayu telah terealisasi seluas 581 ha (2,32%), dan perbanyakan benih sumber ubi kayu seluas 2 ha (66,67%). 2.1.5. Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung, Kedelai Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Pada tahun 2016 tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai masing-masing ditargetkan 9

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 untuk padi sebesar 50%, jagung 50%, dan kedelai 35% dari total luas pertanaman. A. Padi Untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi tahun 2016, beberapa kegiatan yang dialokasikan pada APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016, antara lain: bantuan benih untuk penerapan budidaya padi 4,602 juta ha, perbanyakan benih sumber 242 ha, penguatan desa mandiri benih 995 unit, pengembangan desa mandiri benih 138 unit, serta pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi. Sampai dengan triwulan I 2016, pelaksanaan kegiatan sebagian besar masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian kegiatan yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah terealisasi yaitu: (1) perbanyakan benih sumber padi telah terealisasi seluas 56 ha (23,14%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi seluas 28.987 ha. Tabel 7. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 0,00 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 23,14 3 Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 0,00 4 Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 0,00 5 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 28.987 Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih padi melalui kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional 10

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 (CBN) yang anggarannya dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi (BA.999) tahun 2016. B. Jagung Alokasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat jagung tahun 2016, antara lain: bantuan benih untuk penerapan budidaya jagung 1,50 juta ha, perbanyakan benih sumber 63 ha, serta pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung. pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu: (1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 9 ha (14,29%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung seluas 787 ha. Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Jagung 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 0,00 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 14,29 3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 787 Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih jagung melalui Cadangan Benih Nasional (CBN) yang anggarannya dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi (BA.999) tahun 2016. C. Kedelai Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai tahun 2016, antara lain: bantuan benih untuk 11

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 penerapan budidaya kedelai 700 ribu ha, perbanyakan benih sumber 215 ha, pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat di 13 provinsi, serta pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai. pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu: (1) bantuan benih kedelai telah terealisasi seluas 22.262 ha (3,18%), (2) perbanyakan benih sumber kedelai seluas 17 ha (14,29%), (3) pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai seluas 9.307 ha. Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Kedelai 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 3,18 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 7,91 3 Pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat (Provinsi) 13 0 0,00 4 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 9.307 Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih kedelai melalui kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang anggarannya dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi (BA.999) tahun 2016. 2.1.6. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman Dari Gangguan OPT dan DPI Pengamanan pertanaman pangan dari gangguan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan terkena Dampak Perubahan Iklim (DPI) banjir dan kekeringan merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas. Dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016, telah ditetapkan target indikator kinerja utama Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman Dari 12

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 Gangguan OPT dan DPI, untuk padi sebesar 93%, jagung 98%, dan kedelai 97% dari total luas pertanaman. A. Padi Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada pertanaman padi tahun 2016, antara lain: pemantapan penerapan PHT 13.900 ha, penerapan penanganan DPI 320 ha, dan gerakan pengendalian OPT (reguler+bersama TNI) 589 kali. pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu: (1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 2.450 ha (17,63%), (2) gerakan pengendalian OPT padi (reguler + bersama TNI) terealisasi sebanyak 50 kali. Tabel 10. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Padi yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 17,63 2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 0,00 3 Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 589 50 8,49 B. Jagung Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada pertanaman jagung antara lain: pemantapan penerapan PHT 465 ha, dan gerakan pengendalian OPT jagung reguler 109 kali. pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, untuk kegiatan pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 30 ha 13

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 (6,45%), sedangkan untuk kegiatan gerakan pengendalian OPT reguler belum ada realisasi. Tabel 11. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Jagung yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 6,45 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 0,00 C. Kedelai Dukungan kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada pertanaman kedelai antara lain: pemantapan penerapan PHT 210 ha, dan gerakan pengendalian OPT kedelai reguler sebanyak 55 kali. pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu: (1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 10 ha (4,76%), dan (2) realisasi gerakan pengendalian OPT reguler sebanyak 2 kali (3,64%). Tabel 12. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016 No Kegiatan Pendukung Target TW I TW II TW III TW IV Kemajuan Pelaksanaan (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 4,76 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 3,64 14

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2.2. Serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan serapan anggaran kegiatan, hingga triwulan I 2016 (Januari s.d 31 Maret 2016) realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan baru mencapai Rp.50,758 miliar atau 0,66% dari Pagu DIPA Rp.7,731 triliun, terdiri dari satker Pusat Ditjen TP Rp.16,883 miliar (2,38% dari pagu Rp.708,582 miliar), UPT Pusat Rp.3,902 miliar (12,58% dari pagu Rp.31,012 miliar), Dekonsentrasi Rp.14,842 miliar (3,01% dari pagu Rp.492,929 miliar), dan Tugas Pembantuan Rp.15,131 miliar (0,23% dari pagu Rp.6,499 triliun). tersebut lebih rendah dari target triwulan I 2016 sebesar 7%. serapan anggaran berdasarkan kegiatan menunjukkan bervariasi antar kegiatan, dengan serapan tertinggi sebesar 13,51% pada kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, dan serapan yang terendah sebesar 0,08% pada kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan. Tabel 13. Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Menurut Kegiatan Triwulan Tahun 2016 No Kegiatan Utama Pagu DIPA (Rp.000) (Rp.000) (%) 1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3.580.763.509 6.268.240 0,18 2 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 1.269.857.084 13.663.218 1,08 3 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 544.027.321 3.457.244 0,64 4 Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI 180.567.554 7.260.304 4,02 5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1.882.256.786 1.414.621 0,08 6 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih 10.650.000 1.151.600 10,81 Dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih 7 Pengembangan Peramalan Serangan OPT 20.362.343 2.750.320 13,51 8 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya 242.771.810 14.792.665 6,09 Jumlah 7.731.256.407 50.758.212 0,66 15

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 2.3. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut Pada triwulan I 2016, realisasi pelaksanaan serapan anggaran dan kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan masih rendah (dibawah target) yang disebabkan antara lain: 1. Adanya penggantian Kepala Dinas/KPA/PPK di sebagian daerah seiring dengan penetapan Gubernur/Bupati/Walikota serentak bulan Februari 2016. 2. Adanya revisi DIPA yang masih dalam proses yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran. 3. Keterlambatan proses penetapan CPCL. 4. Keterbatasan SDM yang memahami proses pengadaan. 5. Unit Layanan Pengadaan (ULP) di daerah terpusat satu pintu di Sekretariat Daerah, sedangkan di Dinas Pertanian hanya Pokja. 6. Perubahan dari bentuk bansos menjadi bantuan pemerintah, daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru tersebut. 7. Beberapa kegiatan telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam proses penyelesaian administrasi untuk pembayaran. Upaya tindaklanjut yang telah dilakukan dalam rangka percepatan penyerapan anggaran dan kegiatan antara lain: 1. Melalui surat/nota dinas menghimbau/menginstruksikan percepatan penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa, antara lain: a) Surat Dirjen Tanaman Pangan kepada Gubernur, Bupati, Walikota, Kepala Dinas Pertanian Nomor 341.12/RC.210/C/03/2016 tanggal 31 Maret 2016. b) Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor 415/TU.020/C12/2/2016 tanggal 16 Februari 2016. 16

2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 c) Surat Penugasan Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan kepada Kepala Bagian lingkup Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Nomor 325/KP.250/C1.2/2/2016 tanggal 23 Maret 2016, hal monitoring Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya. d) Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor 809/RC.110/C1.2/3/2016 tanggal 30 Maret 2016, hal identifikasi permasalahan rendahnya serapan anggaran dan upaya yang akan dilakukan. 2. Pernyataan PPK, KPA, Dirjen tentang Kesanggupan Menyelesaikan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa paling lambat akhir bulan April 2016, sesuai surat Setjen Nomor B-916/PL.020/A/ 03/2016 tanggal 15 Maret 2016 dan Surat Dirjen Tanaman Pangan Nomor 281/PL.020/C/03/206 tanggal 18 Maret 2016. 3. Seluruh penanggung jawab kegiatan menyusun rencana serapan anggaran mingguan (Pusat, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan) sesuai Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor 810/RC.020/C1.2/3/2016 tanggal 30 Maret 2016. 4. Masing-masing unit Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan membentuk Tim untuk memonitor dan mendorong upaya percepatan serapan anggaran di daerah. 5. Meningkatkan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dan juga unsur pengawasan (Itjen, BPKP, Kejaksaan). 17

Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015 III PENUTUP Pada tahun 2016 target kinerja Ditjen Tanaman Pangan yang ditetapkan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2016, dengan capaian pada triwulan I untuk indikator kinerja peningkatan produktivitas padi, jagung, kedelai dan ubi kayu belum bisa diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan penerapan budidaya padi, jagung, kedelai dan ubi kayu. Beberapa kegiatan pendukung telah terealisasi, antara lain: perbanyakan benih sumber (padi 56 ha, jagung 9 ha, kedelai 17 ha, ubi kayu 2 ha), penerapan budidaya kedelai 22.262 ha, penerapan budidaya ubi kayu 581 ha, pemantapan penerapan PHT (padi 2.450 ha, jagung 30 ha, kedelai 10 ha), gerakan pengendalian OPT (padi 50 kali, kedelai 2 kali). Capaian indikator kinerja penggunaan benih unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai, pada triwulan I 2016 masing-masing padi 8,79%, jagung 9,10% dan kedelai 11,33%. Capaian tersebut didukung realisasi kegiatan: perbanyakan benih sumber (padi 56 ha, jagung 9 ha, 17 kedelai ha), bantuan benih kedelai 22.262 ha, serta pengawasan mutu dan sertifikasi benih (padi 28.987 ha, jagung 787 ha, kedelai 9.307 ha). Capaian indikator luas areal tanaman pangan yang aman dari gangguan OPT dan DPI pada triwulan I 2016 untuk padi 96,25%, jagung 95,45% dan kedelai 95,38%. Capaian tersebut didukung realisasi kegiatan: pemantapan penerapan PHT (padi 2.450 ha, jagung 30 ha, kedelai 10 ha), dan gerakan pengendalian OPT (padi 50 kali, kedelai 2 kali). Diharapkan laporan kinerja pada Triwulan I 2016 ini dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga capaian kinerja pada Triwulan berikutnya dapat meningkat. 18

Lampiran 1. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 TRIWULAN I No 1 Sasaran Program Indikator Kinerja Target Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 1. Tercapainya Peningkatan Produktivitas Padi (Ku/Ha) 2. Tercapainya Peningkatan Produktivitas Jagung (Ku/Ha) 3. Tercapainya Peningkatan Produktivitas Kedelai (Ku/Ha) Triwulan Kemajuan TW I TW II TW III TW IV Pelaksanaan *) Keterangan **) (%) 1,50 0 0,00 Produktivitas tersebut merupakan produktivitas program. Sampai saat ini belum ada realisasi tanam/panen. 2,00 0 0,00 Produktivitas tersebut merupakan produktivitas program. Sampai saat ini belum ada realisasi tanam/panen. 1,50 0 0,00 Produktivitas tersebut merupakan produktivitas program. Sampai saat ini belum ada realisasi panen. Permasalahan Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL. 4. Tercapainya Peningkatan Produktivitas Ubikayu (Ku/Ha) 5. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Untuk Padi (%) 6. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Untuk Jagung (%) 7. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Untuk Kedelai (%) 8. Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI Padi (%) 9. Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI Jagung (%) 10. Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI Kedelai (%) 10,00 0 0,00 Produktivitas tersebut merupakan produktivitas program. Sampai saat ini belum ada realisasi panen. 50,00 8,79 17,58 50,00 9,10 18,20 35,00 11,33 32,37 93,00 96,25 103,49 98,00 95,43 97,38 97,00 95,38 98,33 Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.

Lampiran 2. INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI 1,50 Ku/Ha Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 2.078.295.500.000 0 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 3.683.837.000 3.139.031.735 **) b. Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 20.448.352.000 c. Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 28.980.000.000 43.380.000 ***) 3 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 24.387.100.000 430.400.000 b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 1.473.950.000 0 c. Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 589 50 16.925.000.000 568.040.000 4 Sarana pascapanen padi (Unit) *) 9.636 0 1.281.679.200.000 0 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen padi sebanyak 421 unit (4,37%). **) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija. ***) anggaran total untuk kegiatan penguatan dan pengembangan desa mandiri benih.

Lampiran 3. INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG 2,00 Ku/Ha Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 1.020.000.000.000 0 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 1.033.195.000 3.139.031.735 **) 3 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 1.112.900.000 0 b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 2.725.000.000 0 4 Sarana pascapanen jagung (Unit) *) 6.426 0 248.282.266.000 0 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 877 unit (13,65%). **) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.

Lampiran 4. INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI 1,50 Ku/Ha Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 980.374.500.000 11.267.621.820 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 3.815.475.000 3.139.031.735**) 3 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 592.200.000 0 b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 1.375.000.000 25.000.000 4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) *) 6.500 0 187.188.000.000 0 Keterangan: *) kontrak bantuan sarana pascapanen kedelai sebanyak 643 unit (9,89%). **) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.

Lampiran 5. INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU 10,00 Ku/Ha Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Penerapan budidaya ubi kayu (Ha) 25.000 581 115.400.000.000 2.977.625.000 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 3 2 3.139.031.735*) Keterangan: *) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.

Lampiran 6. INDIKATOR KINERJA: PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK PADI 50,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya padi 4.602.300 0 menunggu 0 (Ha) konfirmasi 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 3.683.837.000 3.139.031.735 *) 3 Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 20.448.352.000 4 Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 28.980.000.000 43.380.000 **) 5 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi (Ha) 28.987 59.570.665 ***) 9.425.888 ***) Keterangan: *) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija. **) anggaran total untuk kegiatan penguatan dan pengembangan desa mandiri benih. ***) anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.

Lampiran 7. INDIKATOR KINERJA:PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK JAGUNG 50,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya 1.500.000 0 menunggu 0 jagung (Ha) konfirmasi 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 1.033.195.000 3.139.031.735 *) 3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung (Ha) 787 59.570.665 **) 9.425.888 **) Keterangan: *) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija. **) anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.

Lampiran 8. INDIKATOR KINERJA: PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK KEDELAI 35,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya 700.000 22.262 menunggu 0 kedelai (Ha) konfirmasi 2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 3.815.475.000 3.139.031.735 *) 3 Pengawalan penyediaan benih kedelai 13 0 11.000.000.000 0 bersertifikat (Provinsi) 4 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai (Ha) 9.307 59.570.665 **) 9.425.888 **) Keterangan: *) anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija. **) anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.

Lampiran 9. INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI PADI 93,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 24.387.100.000 430.400.000 2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 1.473.950.000 0 3 Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 589 50 16.925.000.000 568.040.000

Lampiran 10. INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI JAGUNG 98,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 1.112.900.000 0 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 2.725.000.000 0

Lampiran 11. INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI KEDELAI 97,00% Fisik Anggaran (Rp.) No Kegiatan Pendukung Target Pagu TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 592.200.000 0 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 1.375.000.000 25.000.000