Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

D. Kerangka Teori E. Kerangka Konsep F. Hipotesis... 36

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Karsinoma Payudara Duktal Invasif Tipe Tidak Spesifik. Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 6 PEMBAHASAN. ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

Bagaimana Proses Terjadinya Keganasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3, September 2016

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae

BAB 4 HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah

marker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.

HUBUNGAN EKSPRESI HER-2/NEU DAN HORMONAL RESEPTOR DENGAN GRADING HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN METODE HASIL

BAB I PENDAHULUAN. mengalami mutasi, diperkirakan 80% disebabkan oleh faktor lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. ginekologi utama di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 70 wanita di Amerika

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

ROLE OF EGFR TESTING IN LUNG CANCER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health

BAB I PENDAHULUAN. Psoriasis merupakan penyakit kulit yang penyebabnya sampai saat ini masih belum

BAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering. terjadi di dunia dan kejadiannya bertambah terutama pada

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN UKURAN TUMOR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya sel myeloid (Perrotti et al., 2010). Di Asia,

ABSTRAK PERBEDAAN EKSPRESI PROTEIN 53 (p53) PADA STADIUM I, II DAN III KANKER SERVIKS TIPE SEL SKUAMOSA

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Astrositoma merupakan tumor otak primer yang paling banyak terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN akibat kanker payudara (WHO, 2011). Sementara itu berdasar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi (Sherlin, 2013). Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang paling

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari jaringan organ yang tidak mengalami diferensiasi membentuk .

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari. sistem limfatik (University of Miami Miller School of

I. BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN STATUS LIMFONODI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Papilloma sinonasal diperkenalkan oleh Ward sejak tahun 1854, hanya mewakili

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyebab yang kompleks. Angka kejadian KNF tidak sering ditemukan di dunia barat

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

Ekspresi Ki-67 dan HER-2/neu Berhubungan dengan Derajat. Histopatologik Karsinoma Payudara Invasif No Special Type (NST)

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah metastasis adalah akibat kurang efektifnya manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah suatu karsinoma epitel skuamosa yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

Transkripsi:

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan Kerja atau Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RSUP Dr. Kariadi sebagai Rumah Sakit kelas A menjadikan rumah sakit ini sebagai pusat rujukan dari berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain di Jawa Tengah. RSUP Dr. Kariadi juga berfungsi sebagai Rumah sakit Pendidikan bagi dokter, dokter spesialis,dan sub spesialis dari FK UNDIP,dan Institusi Pendidikan lain serta tenaga kesehatan lainnya. RSUP Dr. Kariadi Semarang menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan upaya lain sesuai dengan kebutuhan, salah satunya dengan pelayanan pasien kanker payudara. RSUP Dr. Kariadi Semarang memberikan keunggulan pelayanan fasilitas satu-satunya rumah sakit di Jawa Tengah yang mengadakan pemeriksaan imunohistokimia pada pasien kanker di laboratorium patologi anatomi. 34

35 2. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang dilakukan pemeriksaan imunohistokimia di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2015 (Januari-Desember2015). Hasil Laboratorium dari pemeriksaan tersebut akan dipilih kembali sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang telah peneliti tetapkan. Berdasarkan hal tersebut peneliti mendapatkan 102sample yang menujukkan HER-2/neu positif (+3) adalah sebanyak 42orang (41,17%) dan HER-2/neu negatif (+1/0) 60 orang (58,83%). Sedangkan pada kelompok usia secara umum 55 orang (53,92%) berasal dari kelompok usia 50 tahun dan 47 orang lainnya (46,08%) berasal dari kelompok usia >50 tahun. Hasil tentang karakteristik subjek dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara overekspresi HER-2 terhadap kelompok usia pada pasien kanker payudara. Gambar.1 Frekuensi Ekspresi HER-2 dan Kelompok Usia Pasien Kanker Payudara Frekuensi Kelompok Usia 0 47 55 50 tahun >50 tahun Frekuensi Ekspresi HER- 2/neu 60 0 42 Positif Negatif

36 Tabel 6. Tabel Karakteristik Sampel Karakteristik Sampel Jumlah % HER-2/neu Positif 42 41,17% Negatif 60 58,83% Usia 50 tahun 55 53,92% >50 tahun 47 46,08% Ukuran Tumor 5 cm 52 50,98% >5 cm 24 23,53% Tidak ada data 26 25,49% Grade Tumor I dan II 58 56,86% III 20 19,61% Tidak ada data 24 23,53% Status Limfonodi Positif 12 11,77% Negatif 44 43,14% Tidak ada data 46 45,09% 3. Distribusi Subjek Penelitian (Analisis Univariat) Analisis Univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari masingmasing variabel dan dilanjutkan dengan analisa bivariat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam kurun waktu Januari sampai Desember 2015 didapatkan jumlah sampel sebanyak 102 orang yang memenuhi dalam kriteria Inklusi dan kriteria Eksklusi.Berikut karakteristik sampel penelitian.

37 Tabel 7. Distribusi Karakteristik Sampel Karakteristik Sampel Overekspresi HER-2 P-Value Negatif Positif Ukuran Tumor (n=76) 5 cm 29(38,16%) 23(30,26%) 0,212 >5 cm 17(22,37%) 7(9,21%) Grade Histologi (n=78) 0,978 I+II 35(44,87%) 23(29,49%) III 12(15,38%) 8(10,26%) Status Limfonodi (n=56) 0,158 Negatif 9(16,07%) 3(5,36%) Positif 23(41,07%) 21(37,50%) Dari tabel 7 menunjukkan antara karakteristik sampel dengan overekspresi HER-2 bahwa pada jumlah distribusi sampel usia 50 tahun dengan overekspresi HER-2 negatif terlihat lebih banyak dibandingkan pada usia >50 tahun sebanyak 37 orang (36,27%). Sedangkan, padaoverekspresi HER-2 positif terlihat kelompok usia >50 tahun lebih banyak disbanding usia 50 tahun dengan jumlah 24 orang (23,53%). Pada ukuran tumor distribusi sampel pada ukuran 5 cm memiliki angka lebih tinggi pada overekspresi negatif dibanding >5 cmsebanyakl 29 orang (38,16%). Pada grade histologi distribusi sampel terbanyak pada grade I+II dengan overekspresi negatif 35 orang (44,87%). Pada status lmfonodi kanker payudara distribusi terbanyak pada status limfonodi positif dengan overekspresi negatif sebanyak 23 orang (41,07%). 4. Pengaruh HER-2/neu terhadap UsiaPasien Kanker Payudara (Analisis Bivariat) Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan variabel tergantung dalam analisa statistik. Uji yang digunakan adalah uji Pearson Chi-Square yang digunakan untuk menguji keterkaitan antar

38 dua variable kategorik. Pengambilan keputusan apakah H1 diterima atau ditolak pada uji Chi-Square ada 2 cara, yang pertama membandingkan nilai X 2 tabel dengan X 2 hitung, jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka H1 diterima. Cara yang kedua dengan menggunakan p-value, jika p < 0.05, maka H1 diterima. Tabel 8. Uji Chi Square Pemeriksaan HER-2/neu terhadap Usia Ukuran Tumor Pemeriksaan HER-2/neu Total P-value Negatif Positif 50 tahun 37 (36,27%) 18 (17,65%) 55 (53,92%) >50 tahun 23 (22,56%) 24 (23,52%) 47 (46,08%) 0.061 Total 60 (58,83%) 42 (41,17%) 100(100%) Tabel 8 menunjukkan faktor prognosis usia dengan HER-2 positif ditemukan pada 42 orang. Dari 42 orang tersebut 24 orang ditemukan pada kelompok usia >50 tahun dan 18 orang pada kelompok usia 50 tahun dengan nilai p 0,061 (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel tergantung dan variabel bebas, sehingga secara statistik tidak terdapat hubungan antara hubungan overekspresi HER-2/neu dengan usia pada pasien kanker payudara B. Pembahasan Kanker Payudara adalah sebuah penyakit yangmelibatkan mekanisme perubahan ditingkat DNA atau ditingkat ekspresi gen. Perubahan genetik yang dimaksud adalah perubahan protoonkogen menjadi onkogen atau yang disebut aktivasi onkogen.mekanisme aktivasi onkogen meliputi mutasi gen, amplifikasi gen, pengaturan kembali kromosom, dan insersi gen virus.

HER-2/neu merupakan anggota family erbb/her dari reseptor transmembran tirosin kinase yang dikode oleh gen HER2. Gen HER2 merupakan protoonkogen yang ditemukan pada kromosom 17 dan berfungsi sebagai reseptor membran sel. Gen HER2 mengkode glikoprotein transmembran 185-kDa yang memiliki aktifitas intrinsik protein kinase. HER family berperan penting untuk mengatur pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan diferensiasi sel. Gen HER2 berperan dalam regulasi pertumbuhan, proliferasi, dan pembelahan sel normal, namun mengekspresikan reseptor di permukaan sel dalam jumlah sedikit. Reseptor HER2 terdiri atas domain ekstraseluler, domain transmembran, dan domain intraseluler (Gray MJ, Gallick GE, 2010; Grushko TA, Olopade OI, 2008) Semua sel epitel yang normal mengandung 2 kopi gen HER2 dan mengekspresikan reseptor HER2 di permukaan sel dalam jumlah sedikit.pada beberapa kasus selama transformasi onkogenik, jumlah gen HER2 meningkat sehingga menyebabkan peningkatan jumlah reseptor HER2 di permukaan mrna dan peningkatan jumlah reseptor HER2 di permukaan sel. HER2 onkogen berhubungan dengan meningkatnya amplifikasi gen tersebut.mekanisme amplifikasi protoonkogen HER-2 mengubah ekspresi gen HER-2/neu menjadi overekspresi gen HER-2/neu. Overekspresi gen ini ditemukan pada 10-30% kasus kanker payudara dan 60% terjadi pada ductal carcinoma in situ. Overekspresi gen HER-2/neu menyebabkan meningkatnya proses transkripsi pada gen HER-2 yang juga akan meningkatkan level mrna dan diiringi meningkatnya sisntesis protein HER-2. HER-2/neu akan 39

40 mengaktifkan 6 jalur sinyal intrasellular yang pada akhirnya bias memicu pertumbuhan sel. Keenam jalur tersebut adalah 1) jalur tirosin kinase, 2) jalur G protein-coupled receptor, 3) jalur Janus kinase / signal transducer and activator of transcription (JAK/STAT), 4) jalur wingless-telated integration (WNT), 5) tumor growth factor beta (TGF ), dan 6) jalur nuclear factor kappa light chain enchanger of activated B cell (NF- K B). Dari keenam jalur tersebut jalur tirosin kinase adalah jalur yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan sel.jalur tirosin kinase bermula ketika faktor pertumbuhan terikat pada HER-2 yang kemudian akan mengaktifkan signal tranducer RAS, kemudian akan berjalan melalui 2 jalur yaitu jalur mitogen activated protein kinase (MAPK), dan phosphoinositidyl-3-kinase (PI3K). MAPK akan menyebabkan terjadinya transkripsi DNA, sedangkan PI3K meningkatkan sintesis protein, keduanya secara bersama-sama akan meningkatkan pertumbuhan sel yang berperan dalam patofisiologi terbentuknya tumor. Ukuran tumor juga sangat berkaitan dengan overekspresi HER-2/neu dimana hal ini akan menentukan stadium atau grading dari kanker payudara yang nantinya akan menjadi faktor prognosis terhadap survival rate pasien. Dari situlah mengapa pemeriksaan HER-2/neu menjadi penting dilakukan. Dalam berbagai penelitian telah dijelaskan bahwa angka kejadian kanker payudara paling banyak terjadi pada usia tua namun tidak menutup kemungkinan usia muda juga bisa terserang penyakit ini. Pasien usia muda yang terkena kanker payudara biasanya memilik prognosis buruk.hal ini berbeda dengan overekspresi HER-2 neu yang lebih banyak ditemukan pada

41 usia muda. Usia dan HER-2/neu merupakan faktor prognosis pada pasien kanker payudara.prognosis lebih buruk terjadi pada pasien <35 tahun, bahkan setelah dievaluasi dari faktor prognosis lainnya termasuk overekpresi HER- 2(Maureen Chung., et al, 1995). Kanker payudara yang terjadi diusia muda berkaitan erat dengan herediter atau mutasi yang diturunkan. Dimana pada masa embrional sudah memiliki gen onkogen yang diturunkan dari garis keturunan sebelumnya. Artinya dia yang terkena kanker payudara di usia muda adalah dia sebagai pembawa gen mutan. Hal ini lah yang juga berkaitan erat dengan overekspresi HER-2 yang lebih banyak ditemukan di usia muda yang berkorelasi positif membawa dampak prognosis yang buruk pada pasien kanker payudara. Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis statistikbahwa faktor prognosis usia dan overekspresi HER-2 pada pasien kanker payudara tidak memiliki hubungan yang bermakna. Hal ini sesuai pada penelitian Zineb Bouchbika., et al., 2012dan Ma ruf, Anang., 2007. Namun tidak sesuai pada penelitian B.K Seo., et al., 2006. Pada penelitian Zineb Bouchbika., et al., 2012dan Ma ruf, Anang., 2007 walaupun didapatkan analisa statistik yang tidak bermakna, namun pada semua hasil tabel crosstab didapatkan frekuensi overekspresi HER-2 lebih banyak terjadi pada usia muda. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya memang terjadi pro dan kontra antara hubungan overekspresi HER-2/neu dengan usia pada pasien

42 kanker payudara. Dari uraian di atas berdasarkan hasil penelitian memang ada beberapa faktor yang berpengaruh pada analisa statistik tidak berhubungan dan secara analisa klinis bermakna maupun tidak, seperti adanya : 1. Sampel penelitian yang tidak bisa mencakup semua populasi pada tempat penelitian 2. Jumlah sampel setiap penelitian sebelumnya berbeda, rata-rata menunjukkan hasil bermakna dengan jumlah sampel yang ratusan bahkan ribuan. 3. Waktu pemeriksaan pasien atau usia pasien saat terdiagnosis, waktu dilakukan pemeriksaan imunohistokimia,maupun histopatologi sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan yang akan muncul nantinya karena hal ini sangat berhubungan dengan karakteristik jumlah mutasi yang berbeda pada setiap kelompok usia sehingga menghasilkan ekspresi gen yang berbeda pula. 4. Pada pemeriksaan HER-2/neu +2 pada penelitian ini tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian karena pada peneliti tidak melakukan konfirmasi lagi menggunakan pemeriksaan FISH. Dari penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara overekspresi HER-2/neu dengan usia pada pasien kanker payudara baik secara data analisis statistik maupun klinis. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya seperti yang sudah

43 disebutkan sebelumnya, yaitu adanya sampel yang tidak bisa mencakup semua populasi hanya menggunakan sampel populasi pada tahun 2015, jumlah sampel yang terlalu sedikit sebanyak 100 pasien, karakteristik sampel penelitian yang dijadikan sampel dengan diagnosis invasif karsinoma, waktu pemeriksaan yang terkait dengan diagnose yang terlambat, waktu dilakukannya imunohistokimia amupun histopatologi yang berbeda setiap pasien, serta pada penelitian ini pemeriksaan HER- 2/neu dengan hasil positif 2 tidak ikut dimasukkan ke dalam sampel penelitian karena harus dilakukan konfirmasi lagi menggunakan pemeriksaan FISH, dan pengaruh exposure zat karsinogenik yang berbeda pada setiap individu. C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross-Sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan usia pada pasien kanker payudara. Di Indonesia sangat banyak insidens kanker payudara, terutama terjadi peningkatan insidensi kanker payudara diusia muda. Adanya data tersebut tidak diimbangi dengan masih jarangnya dilakukan penelitian untuk menghubungkan antara pemeriksaan HER-2/neu dengan usia. Hal ini terbuktipeneliti hanya mendapatkan satu jurnal dari Indonesia yang dilakukan di RSUP Sardjto.

44 2. Kelemahan Penelitian Peneliti tidak memperhitungkan faktor-faktor eksternal diluar kapasitas peneliti yang mungkin saja bisa berpengaruh pada ekspresi gen HER-2 pasien kanker payudara (paparan zat karsinogenik), usia saat terdiagnosis karena minimnya pengetahuan pasien, keterbatasan waktu dan dana juga menjadi salah satu kendala sehingga persiapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini dirasa kurang maksimal sehingga cakupan populasi tidak merangkum karakteristik di tempat penelitian.