LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

Lampiran 1. Identifikasi sampel

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

LAMPIRAN A SURAT SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

Lampiran 1. Tabel konversi dosis hewan percobaan dengan manusia. (Laurence, Kucing 1,5 kg. Kelin ci

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

Cabai rawit. Lampiran 1. Cara Kerja Penelitian. 1. Pengawetan

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44

Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan c. Serbuk simplisia bunga pepaya jantan d. Ekstrak bunga pepaya jantan 45

Lampiran 3. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia 1. Penetapan Air Serbuk Simplisia Bunga Pepaya Jantan Persen kadar air = Volume air (ml) Berat sampel (g) x 100% a. Berat sampel I = 5,004 g Volume air = 0,3 ml Persen kadar air I = 0,3 x 100% = 5,99% 5,004 b. Berat sampel II = 5,002 g Volume air = 0,3 ml Persen kadar air = 0,3 5,002 x 100% = 5,98% c. Berat sampel III = 5,002 g Volume air = 0,4 ml Persen kadar air III = 0,4 x 100% = 7,99% 5,002 Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia = 5,99% + 5,98% + 7,99% 3 = 6,65% 2. Perhitungan Hasil Penetapan Sari Larut dalam Air Berat Cawan Berat Cawan + Sari Berat Sampel K1 = 26,572 26,745 5,004 K2 = 46,560 46,758 5,003 K3 = 45,120 45,325 5,007 Persen kadar sari larut air = berat sari (g) x 100 berat sampel(g) 20 x 100% 46

1. Persen kadar sari larut dalam air I = 26,745 26,572 x 100 5,004 20 x 100% = 17,2% 2. Persen kadar sari larut dalam air II = 46,758 46,560 x 100 5,003 20 x 100% =19,7% 3. Persen kadar sari larut dalam air III = 45,325 45,120 x 100 5,007 20 x 100% = 20,4% Persen rata-rata kadar sari larut air = 17,2 % + 19,7 % + 20,4 % 3 = 19,1% 4. Perhitungan Hasil Penetapan Sari Larut dalam Etanol Berat cawan Berat cawan + sari Berat sampel K1 = 47,820 47,735 5,010 K2 = 43,254 43,315 5,009 K3 = 45,137 45,211 5,007 Persen kadar sari larut etanol = berat sari (g) x 100 berat sampel(g) 20 x 100% 1. Persen kadar sari larut dalam etanol = 47,820 47,735 x 100 5,010 20 x 100% = 8,4% 2. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,315-43,254 x 100 5,009 20 x 100% = 6,1% 3. Persen kadar sari larut dalam etanol = 43,211 43,137 x 100 5,007 20 x 100% = 7,3% 47

Persen rata-rata kadar sari larut etanol = 8,4 % + 6,1 % + 7,3 % 3 = 7,26% 5. Perhitungan Hasil Penetapan Abu Total I. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 26,311 g b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,605 g c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,415 g II. a. berat sampel 1 = 2,005 g b. berat sampel 2 = 2,003 g c. berat sampel 3 = 2,003 g III. a. berat kurs porselin + sampel 1 setelah dipijar 1 = 26,458 b. berat kurs porselin + sampel 2 setelah dipijar 2 = 24,783 c. berat kurs porselin + sampel 3 setelah dipijar 3 = 27,552 Persen kadar abu total - Berat Simplisia = 2,005 g = berat abu (g) berat sampel(g) x 100% Berat Abu = 0,147 g Persen kadar abu total I = 0,147 2,005 x 100% - Berat Simplisia = 2,003 g = 7,33% Berat Abu = 0,178 g Persen kadar abu total II = 0,178 2,003 x 100% = 8,88% 48

- Berat Simplisia = 2,003 g Berat sampel = 0,137 g Persen kadar abu total III = 0,137 2,003 x 100% = 6,83% Persen rata-rata kadar abu total = 7,33 % +8,88 % + 6,83 % 3 = 7,68% 5. Perhitungan Hasil Penetapan Abu Tidak Larut Asam 1. a. berat kurs porselin setelah dipijar 1 = 27,519 g b. berat kurs porselin setelah dipijar 2 = 24,509 g c. berat kurs porselin setelah dipijar 3 = 27,515 g 2. a. berat sampel 1 = 2,003 g b. berat sampel 2 = 2,003 g c. berat sampel 3 = 2,001 g 3. a. berat kurs porselen + sampel setelah dipijar 1 = 27,545 g b. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 2= 24,538 g c. berat kurs porselin + sampel setelah dipijar 3 = 27,543 g Persen kadar abu tidak larut asam = berat abu tidak larut asam (g) berat simplisia (g) x 100% - Berat abu I = 0,026 g Berat sampel = 2,003 g 49

Persen kadar abu tidak larut asam I = 0,026 2,003 x 100% = 1.29% - Berat abu II = 0,029 g Berat sampel = 2,003 g Persen kadar abu tidak larut asam II = 0,029 2,003 x 100% = 1,44% - Berat abu III = 0,028 g Berat sampel = 2,001 g Persen kadar abu tidak larut asam III = 0,028 2,001 x 100% = 1,39% Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam = 1,29 % + 1,44 % + 1,39 % 3 = 1,3 % 50

Lampiran 4. Tabel Konversi Dosis Hewan dengan Manusia Konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach, 1964). Mencit 20g Tikus 200g Marmut 400 g Kelinci 1,2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0 51

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Dosis 5.1 Dosis natrium diklofenak tanpa perlakuan EEBPJ Pembuatan suspensi natrium diklofenak: Ambil 50 mg serbuk Natrium diklofenak dilarutkan dalam 100 ml suspensi CMC 1% Dosis lazim : 25 mg Berat hewan : 189,6 g Konversi pada hewan tikus 200 g = 0,018 Dosis konversi : 25 x 0,018 = 0,45 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB : 1000 200 x 0,45 = 2,25 Dosis : 189,6 1000 x 2,25 = 0,4 mg Volume dosis yang diberikan : 0,4 0,5 x 1 ml = 0,8 ml 5.2 Dosis ekstrak etanol bunga pepaya jantan (EEBPJ) Dosis suspensi ekstrak etanol bunga pepaya jantan yang akan dibuat adalah 20; 40; 80 mg/kgbb. Cara pembuatan suspensi EEBPJ: Timbang 250 mg EEBPJ, ditambahkan sedikit suspensi CMC 1% kemudian dihomogenkan. Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah CMC 1% sampai batas tanda. Misal berat hewan = 186,1 mg 52

Dosis untuk EEBPJ 20 mg/kgbb : 186,1 1000 x 20 = 3,7 mg = 4 mg Volume dosis yang diberikan : 4 10 x 1 ml = 0,4 ml Dosis untuk EEBPJ 40 mg/kgbb : 186,1 1000 x 40 = 7,4 mg = 7 mg Volume dosis yang diberikan : 7 10 x 1 ml = 0,7 ml Dosis untuk EEBPJ 80 mg/kgbb : 186,1 1000 x 80 = 14,8 mg = 15 mg Volume dosis yang diberikan : 15 10 x 1 ml = 1,5 ml 53

Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian Bunga pepaya jantan Dipisahkan dari tangkainya Dicuci, ditiskan dan ditimbang Dikeringkan dalam lemari pengering Simplisia Serbuk Simplisia Ditimbang Dihaluskan dengan blender Dikarakterisasi Diskrining Diperkolasi dengan Fitokimia etanol 96% 1. Pemeriksaan makroskopik Hasil 2. Pemeriksaan mikroskopik 3. Penetapan kadar air 4. Penetapan kadar abu total Ekstrak etanol bunga pepaya jantan 5. Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam 6. Penetapan kadar sari larut dalam air 7. Penetapan kadar sari larut dalam etanol Hasil Diuji profil farmakokinetiknya 54

Lampiran 7. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak Tanpa EEBPJ Tikus Dipuasakan minimal 8 jam sebelum percobaan Ditimbang Diberikan natrium diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim 25 mg secara oral Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12; 18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium diklofenak Cuplikan urin Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml Dihomogenkan dengan vortex Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5 menit Diambil supernatan dan diukur dengan alat spektrofotometri pada panjang gelom bang 276 nm Hasil 55

Lampiran 8. Bagan Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak Dengan EEBPJ Tikus Cuplikan urin Ditimbang Diberikan EEBPJ dosis 20; 40; 80 mg/kg bb selama 7 hari berturut-turut Pada hari ke tujuh, 4 jam setelah pemberian EEBPJ diberikan natrium diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim 25 mg secara oral Diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12; 18; 24; 30 jam setelah pemberian natrium diklofenak Ditambahkan TCA 20% sebanyak 1 ml Dihomogenkan dengan vortex Disentrifuge pada 2000 rpm selama 5 menit Diambil supernatan dan diukur dengan alat spektrofotometri pada panjang gelom bang 276 nm Hasil 56

Lampiran 9. Hewan percobaan dan alat-alat yang digunakan a. Hewan percobaan b. Alat Sentrifuge c. Rotary Evaporator (Heidolph WB 2000) d. Alat Vortex 57

Lampiran 10. Sertifikat pengujian natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 58

Lampiran 11. Panjang gelombang Natrium Diklofenak 59

Lampiran 11 (lanjutan). Kurva Baku Natrium Diklofenak 60

Data penentuan persamaan regresi Natrium Diklofenak No Cons (x) Abs (y) x.y 2 x 2 y 1 4,0000 0,149 0,596 16 0,0222 2 6,0000 0,242 1,452 36 0,0585 3 8,0000 0,304 2,432 64 0,0924 4 12,0000 0,449 5,388 144 0,2016 5 14,0000 0,524 7,336 196 0,2745 6 16,0000 0,610 9,760 256 0,3721 7 18,0000 0,718 12,924 324 0,5155 x = 78 y = 2,996 x.y = x 2 = 2 = y xx = 11,143 yy = 0,428 39,888 1036 1,5368 a = xxxx ( xx).( yy)/nn xx 2 ( xx) 2 /nn = 39,888 (78).(2,996)/7 1036 (78) 2 /7 = 39,888 33,384 1036 869,143 6,504 = 166,857 = 0,0389 b = yy aaxx = 0,428 (0,0389. 11,143) = 0,428 0,433 = 0,0054 Persamaan garis regresinya: y = ax + b = 0,0389x - 0,0054 61

Koefisien Korelasinya: xxxx ( xx).( yy)/nn r = ( xx 2 ( xx) 2 /nn).( yy 2 ( yy) 2 /nn = = = = 39,888 (78).(2,996)/7 (1036 (78) 2 /7. (1,5368 (2,996) 2 /7 39,888 33,384 (1036 869,143).(1,5368 1,2822) 6,504 166,857.0,2546 6,504 42,4817 = 6,504 6,517 = 0,9980 r 2 = 0,9960 62

Lampiran 12. Penetapan Natrium Diklofenak Dalam Urin Tikus Jantan 12.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 4 Tikus 5 Waktu (jam) Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi 0-6 0,3082 8,0616 0,0896 2,4421 0,1646 4,3701 0,1458 3,8868 0,3126 8,1748 6-12 0,2924 7,6555 0,2084 5,4961 0,1542 4,1028 0,2072 5,4652 0,1871 4,9485 12-18 0,2096 5,5269 0,1250 3,3521 0, 0951 2,5835 0,0696 1,9288 0,2482 6,5192 18-24 0,2448 6,4318 0,1763 4,6709 0,0895 2,4395 0,0646 1,7994 0,3579 9,3393 240 0,2665 6,9897 0,2007 5,2982 0,1688 4,4781 0,0862 2,3547 0,2727 7,1491 12.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb) Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 4 Tikus 5 Waktu (jam) Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi 0-6 0,4940 12,8380 0,3867 10,0796 0,2794 7,3213 0,6267 16,2493 0,5679 14,7377 6-12 0,5419 14,0694 0,3243 8,4755 0,3772 9,8354 0,3204 8,3753 0,1469 3,9151 12-18 0,2765 7,2467 0,2864 7,5012 0,2782 7,2904 0,3197 8,3573 0,2013 5,3136 18-24 0,1949 5,1491 0,1858 4,9151 0,1937 5,1182 0,5658 14,683 0,3966 10,3341 240 0,3594 9,3778 0,2994 7,8354 0,5930 15,383 0,5058 13,1413 0,3884 10,1233 63

12.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb) Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 4 Tikus 5 Waktu (jam) Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi 0-6 0,1144 3,0796 0,1326 3.5475 0,1116 3,0077 0,3029 7,9254 0,2721 7,1336 6-12 0,1499 3,9922 0,3077 8,0488 0,0967 2,6246 0,2914 7,6298 0,3905 10,1773 12-18 0,1689 4,4807 0,2744 7,1928 0,1521 4,0488 0,3269 8,5424 0,3109 8,1311 18-24 0,1818 4,8123 0,4153 10,8149 0,1790 4,7403 0,2737 7,1748 0,285 7,4652 240 0,1936 5,1156 0,2823 7,3958 0,1667 4,4241 0,1089 2,9383 0,1831 4,8457 12.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb) Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 4 Tikus 5 Waktu (jam) Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi Absorpsi 0-6 0,6310 16,3598 0,5835 15,1388 0,5531 14,3573 0,2799 7,3341 0,2467 6,4807 6-12 0,3431 8,9588 0,3186 8,3290 0,2469 6,4858 0,1726 4,5758 0,1604 4,2622 12-18 0,3733 9,7352 0,2729 7,1542 0,3737 9,7455 0,2561 6,7223 0,4070 10,6015 18-24 0,3002 7,8560 0,4170 10,8586 0,1969 5,2005 0,2262 5,9537 0,2147 5,6580 240 0,4103 10,6863 0,3372 8,8020 0,3377 8,8200 0,2911 7,6221 0,1984 5,2339 64

Lampiran 13. Hasil Perhitungan Parameter Farmakokinetik Urin Kumulatif 13.1 Tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan Tikus 1 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 8,0616 0,2 1,6123 1,6123 6 0,7076 6-12 7,6555 0,9 6,8899 8,4922 12 0,6281 12-18 5,5269 0,3 1,6580 9,1502 18 0,1620 18-24 6,4318 0,2 1,2863 10,4365 24 0,3984 240 6,9897 0,5 3,4948 13,9313 Tikus 2 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 2,4421 0,8 1,9536 1,9536 6 0,4834 6-12 5,4961 0,7 3,8472 5,8008 12 1,1027 12-18 3,3521 2,8 9,3858 15,1866 18 1,9498 18-24 4,6709 3 14,0127 29,1993 24 1,7858 240 5,2982 1,4 7,4174 36,6167 Tikus 3 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 4,3701 1 4,3701 4,3701 6 0,6376 6-12 4,1028 0,8 3,2822 7,6523 12 0,4457 12-18 2,5835 0,8 2,0668 9,7191 18 0,2332 18-24 2,4395 0,3 0,7318 14,4509 24 0,4341 240 4,4781 1 4,4781 14,929 Tikus 4 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 3,8476 0,6 2,3320 2,3320 6 1,1507 6-12 5,4652 2,1 11,4769 13,8089 12 1,4386 12-18 1,9288 3 5,7864 19,5953 18 0,9020 18-24 1,7994 2,8 5,0383 24,6336 24 0,8123 240 2,3547 2 4,7094 29,343 65

Tikus 5 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 8,1748 0,6 4,9048 4,9048 6 0,7386 6-12 4,9485 0,8 3,9588 8,8636 12 0,6558 12-18 6,5192 0,6 3,9115 12,7751 18 0,7929 18-24 9,3393 0,6 5,6035 18,3786 24 1,3605 240 7,1491 1,5 10,7236 29,1022 13.2 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb) Tikus 1 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 12,8380 0,5 6,419 6,419 6 1,1211 6-12 14,0694 0,5 7,0347 13,4537 12 0,9485 12-18 7,2467 0,6 4,3480 17,8017 18 0,5339 18-24 5,1491 0,4 2,0596 19,8613 24 0,4842 240 9,3778 0,4 3,7511 23,6124 Tikus 2 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 10,0796 0,5 5,0398 5,0398 6 0,8437 6-12 8,4755 0,6 5,0853 10,1251 12 0,9238 12-18 7,5012 0,8 6,0009 16,126 18 0,7048 18-24 4,9151 0,5 2,4575 18,5835 24 0,8577 240 7,8354 1 7,8354 26,4189 Tikus 3 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 7,3213 0,4 2,9285 2,9285 6 0,8997 6-12 9,8354 0,8 7,8683 10,7968 12 0,9594 12-18 7,2904 0,5 3,6452 14,442 18 0,5596 18-24 5,1182 0,6 3,0709 17,5129 24 1,0250 240 15,383 0,6 9,2298 26,7427 66

Tikus 4 Cu V d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 16,2493 0,8 12,9994 12,9994 6 1,4322 6-12 8,3753 0,5 4,1876 17,187 12 0,7668 12-18 8,3573 0,6 5,0143 22,2013 18 0,7849 18-24 14,683 0,3 4,4049 26,6062 24 0,9146 240 13,1413 0,5 6,5706 33,1768 Tikus 5 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 14,7377 0,5 7,3688 7,3688 6 0,8098 6-12 3,9151 0,6 2,3490 9,7178 12 0,5499 12-18 5,3136 0,8 4,2508 13,9686 18 0,6987 18-24 10,3341 0,4 4,1336 18,1022 24 0,7662 240 10,1233 0,5 5,0616 23,1638 13.3 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb) Tikus 1 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 3,0796 2,25 6,9291 6,9291 6 0,9101 6-12 3,9922 1 3,9922 10,9213 12 0,7060 12-18 4,4807 1 4,4807 15,402 18 0,6541 18-24 4,8123 0,7 3,3686 18,7706 24 0,6643 240 5,1156 0,9 4,6040 23,3746 Tikus 2 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 3.5475 2,5 8,8687 8,8687 6 2,6841 6-12 8,0488 2,9 23,3415 32,2102 12 2,7243 12-18 7,1928 1,3 9,3506 41,5608 18 1,4100 18-24 10,8149 0,7 7,5704 49,1312 24 1,5553 240 7,3958 1,5 11,0937 60,2249 67

Tikus 3 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 3,0077 0,4 1,2030 1,2030 6 0,2096 6-12 2,6246 0,5 1,3123 2,5153 12 0,5817 12-18 4,0488 1,4 5,6683 8,1836 18 0,827 18-24 4,7403 0,9 4,2662 12,4498 24 1,2772 240 4,4241 2,5 11,0602 23,51 Tikus 4 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 7,9254 0,5 3,9627 3,9627 6 0,9024 6-12 7,6298 0,9 6,8668 10,8295 12 1,9959 12-18 8,5424 2 17,0848 27,9143 18 2,201 18-24 7,1748 1,3 9,3272 37,2415 24 1,3649 240 2,9383 2,4 7,0519 44,2934 Tikus 5 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 7,1336 0,5 3,5668 3,5668 6 1,1453 6-12 10,1773 1 10,1773 13,7441 12 1,5257 12-18 8,1311 1 8,1311 21,8752 18 1,2374 18-24 7,4652 0,9 6,7186 28,5938 24 1,5694 240 4,8457 2,5 12,1142 40,708 13.4 Dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb) Tikus 1 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 16,3598 1 16,3598 16,3598 6 2,1845 6-12 8,9588 1,1 9,8546 26,2144 12 1,2268 12-18 9,7352 0,5 4,8676 31,082 18 0,9948 18-24 7,8560 0,9 7,0704 38,1524 24 1,3016 240 10,6863 0,8 8,5490 46,7014 68

Tikus 2 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 15,1388 0,6 9,0832 9,0832 6 2,4921 6-12 8,3290 2,5 20,8225 29,9057 12 2,0333 12-18 7,1542 0,5 3,5771 33,4828 18 0,7505 18-24 10,8586 0,5 5,4293 38,9121 24 0,7458 240 8,8020 0,4 3,5208 42,4329 Tikus 3 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 14,3573 0,6 8,6143 8,6143 6 1,5285 6-12 6,4858 1,5 9,7287 18,343 12 1,6228 12-18 9,7455 1 9,7455 28,0885 18 1,9389 18-24 5,2005 2,6 13,5213 41,6098 24 1,4942 240 8,8200 0,5 4,41 45,0198 Tikus 4 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 7,3341 0,9 6,6006 6,6006 6 1,3126 6-12 4,5758 2 9,1516 15,7522 12 1,5469 12-18 6,7223 1,4 9,4112 25,1634 18 1,1315 18-24 5,9537 0,7 4,1675 29,3309 24 0,9189 240 7,6221 0,9 6,8598 36,1907 Tikus 5 d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 6,4807 1,5 9,7210 9,7210 6 1,4138 6-12 4,2622 1,7 7,2457 16,9667 12 2,1056 12-18 10,6015 1,7 18,0225 34,9892 18 1,8790 18-24 5,6580 0,8 4,5264 39,5156 24 0,7697 240 5,2339 0,9 4,7105 44,2261 69

Lampiran 14. Jumlah Kumulatif Natrium Diklofenak Dalam Urin 14.1 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak () untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan t (jam) Nilai (mcg) 1 2 3 4 5 (xx SSSS) 0-6 1,6123 1,9536 4,3701 2,3320 4,9048 3,0345 1,4971 6-12 8,4922 5,8008 7,6523 13,8089 8,8636 8,9385 3,4360 12-18 9,1502 15,1866 9,7191 19,5953 12,7751 13,2852 4,2868 18-24 10,4365 29,1993 14,4509 24,6336 18,3786 18,6197 8,3941 240 13,9313 36,6167 14,929 29,343 29,1022 24,7844 9,9290 14.2 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak () untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 20 mg/kgbb) t (jam) Nilai (mcg) 1 2 3 4 5 (xx SSSS) 0-6 6,419 5,0398 2,9285 12,9994 7,3688 6,9511 3,7707 6-12 13,4537 10,1251 10,7968 17,187 9,7178 12,2560 3,1169 12-18 17,8017 16,126 14,442 22,2013 13,9686 16,9079 3,3222 18-24 19,8613 18,5835 17,5129 26,6062 18,1022 20,1332 3,7204 240 23,6124 26,4189 26,7427 33,1768 23,1638 26,6229 4,0011 70

14.3 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak () untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 40 mg/kgbb) t (jam) Nilai (mcg) 1 2 3 4 5 (xx SSSS) 0-6 6,9291 8,8687 1,2030 3,9627 3,5668 4,9060 3,0079 6-12 10,9213 32,2102 2,5153 10,8295 13,7441 14,0440 10,9897 12-18 15,402 41,5608 8,1836 27,9143 21,8752 22,9871 12,7198 18-24 18,7706 49,1312 12,4498 37,2415 28,5938 29,2373 14,5912 240 23,3746 60,2249 23,51 44,2934 40,708 38,4221 15,5230 14.4 Jumlah ekskresi urin kumulatif natrium diklofenak () untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (dosis 80 mg/kgbb) t (jam) Nilai (mcg) 1 2 3 4 5 (xx SSSS) 0-6 16,3598 9,0832 8,6143 6,6006 9,7210 10,0757 3,7017 6-12 26,2144 29,9057 18,343 15,7522 16,9667 21,4364 6,2533 12-18 31,082 33,4828 28,0885 25,1634 34,9892 30,5611 3,9895 18-24 38,1524 38,9121 41,6098 29,3309 39,5156 37,5041 4,7462 240 46,7014 42,4329 45,0198 36,1907 44,2261 43,1141 4,2114 71

Lampiran 15. Contoh Perhitungan Parameter Farmakokinetika Ekskresi Urin Kumulatif No t (jam) Cu V (ml) i (mcg) (mcg) (jam) d/dt (mcg/jam) 1 t 1 Cu 1 V 1 C u1. V 1 i = C u1. V 1 (t 2 + t 0 )/2 AAAA 2 0 tt 2 tt 0 2 t 2 Cu 2 V 2 C u2. V 2 2 = 1 +( C u2.v 2 ) (t 3 + t 1 )/2 AAAA 3 AAAA 1 tt 3 tt 1 3 4 t 3 t 4 Cu 3 Cu 4 V 3 V 4 C u3. V 3 C u4. V 4 3 = 2 +( C u3.v 3 ) (t 5 + t 3 )/2 (t 6 + t 4 )/2 AAAA 4 AAAA 2 tt 4 tt 2 AAAA 5 AAAA 3 tt 5 tt 3 5 t 5 Cu 5 V 5 C u5. V 5 4 = 3 +( C u4.v 4 ) (t 7 + t 5 )/2 AAAA 6 AAAA 4 tt 6 tt 4 5 = 4 +( C u5.v 5 ) Keterangan: t = waktu Cu = konsentrasi obat dalam sampel urin V = volume urin yang terkumpul tiap sampel waktu i = jumlah obat yang diekskresikan tiap sampel urin = jumlah kumulatif obat yang diekskresikan = waktu tengah antara dua sampel waktu d/dt = laju reaksi ekskresi obat dari sampel yang diambil Misalnya untuk tikus 1 kelompok perlakuan tanpa pemberian EEBPJ T Cu V d/dt (jam) (ml) i (mcg) (mcg) 0-6 8,0616 0,2 1,6123 1,6123 6 0,7076 6-12 7,6555 0,9 6,8899 8,4922 12 0,6281 12-18 5,5269 0,3 1,6580 9,1502 18 0,1620 18-24 6,4318 0,2 1,2863 10,4365 24 0,3984 240 6,9897 0,5 3,4948 13,9313 72

i = C u. V = 7,6555 mcg/ml x 0,9 ml = 6,8899 mcg A e = i + (C u. V) = 1,6123 mcg + 6,8899 mcg = 8,4922 mcg t mid = (t 3 + t 1 )/2 = (18 jam + 6 jam)/2 = 12 jam d/dt = AAAA 3 AAAA 1 tt 3 tt 1 9,1502 mmmmmm 1,6123 mmmmmm = 18 jjjjjj 6 jjjjjj = 0,7076 mcg/jam Contoh Perhitungan Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Dalam Urin Kumulatif Untuk mencari jumlah kumulatif obat yang disekresikan sampai dengan waktu tak terhingga ( ) = i1 + i2 + i3 + i4 + i5 = 1,6123 mcg + 6,8899 mcg + 1,6580 mcg + 1,2863 mcg + 3,4948 mcg = 13,9313 mcg Untuk mencari laju eliminasi (K el ) K el = llll (AAAA AAAA 6 ) ln(aaaa AAAA 18 ) TT18 TT6 llll (13,9313 1,6123) ln (13,9313 9,1502) = 12 = 0,0788 jam -1 Untuk mencari laju ekskresi (K u ) K u = AAAA. K el DD 13,9313 mmmmmm xx 0,0788 jam 1 = 0,5 mmmm xx 1000 = 2,19 x 10 jam -1 73

Untuk mencari laju metabolisme (K m ) Kel = K u + K m K m = K el - K = 0,0788 2,19 x 10-1 = 0,0766 jam u Untuk mencari nilai fraksi obat yang dieliminasi (F el ) F el = AAAA = 13,9313 x 100% = 2,78% DD 500 Untuk mencari waktu paruh (t 1/2 eliminasi ) t1/2 eliminasi = 0,693 = 0,693 KK eeee -1 0,0788 = 8,79 jam 74

Lampiran 16. Nilai Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Dalam Urin Kumulatif 16.1 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan tanpa pemberian ekstrak bunga pepaya jantan Hewan BB (g) Dosis (mcg) Kel (jam -1 ) Ku (jam -1 ) Km (jam -1 t1/2 ) Fel (%) (mg/tikus) (jam) 1 228,7 0,5 13,9313 0,0788 2,19 x 10 0,0766 2,78 8,79 2 189,5 0,5 36,6167 0,0400 2,92 x 10 0,0370 7,32 17,32 3 195,4 0,5 14,929 0,0588 1,75 x 10 0,0570 2,98 11,78 4 168,6 0,4 29,343 0,0849 6,22 x 10 0,0786 7,33 8,16 5 215,4 0,5 29,1022 0,0327 1,90 x 10 0,0308 5,82 21,19 Purata 199,5 0,4 24,7844 0,0590 2,99 x 10 0,0560 5,24 13,44 SD 23,32 0,31 9,9290 0,0229 1,85 x 10 0,0219 2,24 5,64 eliminasi 75

16.2 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (20 mg/kgbb) Hewan BB (g) Dosis (mcg) Kel (jam -1 ) Ku (jam -1 ) Km (jam -1 t1/2 ) Fel (%) (mg/tikus) (jam) 1 163,4 0,4 23,6124 0,0904 5,33 x 10 0,0850 5,90 7,66 2 171,7 0,5 26,4189 0,0609 3,21 x 10 0,0576 5,28 11,37 3 159,6 0,4 26,7427 0,0550 3,67 x 10 0,0513 6,68 12,60 4 165,5 0,4 33,1768 0,0507 4,20 x 10 0,0465 8,29 13,66 5 192,2 0,5 23,1638 0,0450 2,08 x 10 0,0429 5,79 15,40 Purata 170,4 0,4 26,6229 0,0604 3,69 x 10 0,0566 6,38 12,13 SD 12,9 0,05 4,0011 0,0177 1,20 x 10 0,0167 1,17 2,90 eliminasi 76

16.3 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (40 mg/kgbb) Hewan BB (g) Dosis (mcg) Kel (jam -1 ) Ku (jam -1 ) Km (jam -1 t1/2 ) Fel (%) (mg/tikus) (jam) 1 158,4 0,4 23,3746 0,0603 3,52 x 10 0,0567 5,84 11,49 2 201,9 0,5 60,2294 0,0843 1,01 x 10 0,0742 12,04 8,22 3 201,4 0,5 23,51 0,0312 1,46 x 10 0,0297 4,70 22,21 4 187,1 0,4 44,2934 0,0750 8,30 x 10 0,0667 11,07 9,20 5 175,9 0,4 40,708 0,0565 5,75 x 10 0,0507 10,17 12,26 Purata 184,9 0,4 38,4230 0,0614 5,82 x 10 0,0556 8,76 12,67 SD 18,3 0,07 15,5246 0,0202 3,49 x 10 0,0170 3,28 5,57 eliminasi 77

16.4 Nilai parameter farmakokinetika natrium diklofenak untuk kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan (80 mg/kgbb) Hewan BB (g) Dosis (mcg) Kel (jam -1 ) Ku (jam -1 ) Km (jam -1 t1/2 ) Fel (%) (mg/tikus) (jam) 1 170,3 0,4 46,7014 0,0553 6,45 x 10 0,0488 11,67 12,53 2 206,5 0,5 42,4329 0,1096 9,30 x 10 0,1003 8,48 6,32 3 155,7 0,4 46,0198 0,0612 7,04 x 10 0,0541 11,50 11,32 4 213,6 0,5 36,1907 0,0822 5,94 x 10 0,0762 7,23 8,43 5 202,8 0,5 44,2261 0,1098 9,71 x 10 0,1000 8,84 6,31 Purata 189,7 0,4 43,1141 0,0836 7,68 x 10 0,0758 9,54 8,98 SD 25,2 0,27 4,2114 0,0258 1,70 x 10 0,0244 1,95 2,85 eliminasi 78

Lampiran 17. Hasil Analisis Statistik Km Descriptives 95% Confidence Interval for Mean Std. Lower Upper N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Min Max tanpa pemberian EEBPJ dengan pemberian EEBPJ 20 mg/kgbb dengan pemberian EEBPJ 40 mg/kgbb dengan pemberian EEBPJ 80 mg/kgbb 5.056000.0219782.0098289.028710.083290.0308.0786 5.056660.0167730.0075011.035834.077486.0429.0850 5.055600.0170675.0076328.034408.076792.0297.0742 5.075880.0244229.0109222.045555.106205.0488.1003 Total 20.061035.0206227.0046114.051383.070687.0297.1003 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 4.560 3 16.017 79

Km ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups.001 3.000 1.188.346 Within Groups.007 16.000 Total.008 19 Km Tukey HSD Subset for alpha = 0.05 perlakuan dengan pemberian EEBPJ 40 mg/kgbb N 1 5.055600 tanpa pemberian EEBPJ 5.056000 dengan pemberian EEBPJ 20 mg/kgbb dengan pemberian EEBPJ 80 mg/kgbb 5.056660 5.075880 Sig..418 80