No Parameter R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 1 CDW (g/l) 0,3580 0,2923 0,3325 0, PHA (g/l) 0,0160 0,1164 0,0669 0, %PHA(CDW) 4, ,822 20,12 40,564

dokumen-dokumen yang mirip
A = log P dengan A = absorbans P 0 = % transmitans pada garis dasar, dan P = % transmitans pada puncak minimum

LAMPIRAN C PERHITUNGAN UMPAN DAN PRODUK

OPTIMASI PEMBUATAN BIOPLASTIK POLIHIDROKSIALKANOAT MENGGUNAKAN BAKTERI MESOFILIK DAN MEDIA LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TESIS.

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

III.METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

Grafik Serapan Standar McFarland Scale pada Panjang Gelombang 500nm

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Metode Penelitian. 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Daftar alat

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

Lampiran 1. Pembuatan Media Natrium Agar

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

II. METODELOGI PENELITIAN

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil pengukuran Nilai OD pada Media NB. Tabel 1. Pengukuran Nilai OD pada Media NB. Waktu OD (Optical Density)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

III. METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Nopember 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (ORYZA SATIVA) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

Oleh : Putri Paramita ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

Kurva Kalibrasi Larutan Standar Bovine Serum Albumine (BSA) Absorbansi BSA pada berbagai konsentrasi untuk menentukan kurva standar protein yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

LAMPIRAN. Isolat Bakteri. Karakterisasi Bakteri. Imobilisasi Bakteri. Uji Viabilitas Bakteri

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

Bab III Metodologi Penelitian

BABm METODA PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

PERHITUNGAN NILAI BOD 5. oksigen terlarut dari larutan pengencer dapat dilakukan : = 8,2601 = 7,122 = 8,1626 = 7,0569

III. METODE PENELITIAN

Lampiran. A. Data Hasil Pengukuran Minyak/Lemak

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN BM 506. Kamis, 17 November Dita Hasni - Siti Syarifah - Leo Pardon Spy

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Transkripsi:

Lampiran 1 Tabel hasil analisa dan hasil PHA run I (tanpa penyaringan) pada suhu 41 o C, 7 hari waktu inkubasi No Parameter R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 1 CDW (g/l) 0,3580 0,2923 0,3325 0,3052 2 PHA (g/l) 0,0160 0,1164 0,0669 0,0938 3 %PHA(CDW) 4,4692 39,822 20,12 40,564 R1, R2 = RANUT tanpa nutrisi RRv1, Rv2= RANUT dengan penambahan nutrisi No Analisa R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 Setelah Inkubasi R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 1 TSS (mg/l) 1000 960 1386 1845 400 600 1700 2150 2 COD (mg/l) 1174 1173,5 1301 1298 1846 2110 3165 4220 95

Lampiran 2 Data analisa dan hasil PHA Run II (dilakukan penyaringan) temperatur inkubasi 37 0 C untuk waktu inkubasi 5,6 hari No Analisa R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 Rv 1 Rv 2 Setelah Inkubasi 5 H 5 H 6 H 6 H R 1 R 2 Rv 1 (5H) Rv 2(5H) Rv 1(6H) Rv 2(6H) 1 TSS (mg/l) 108 60 150 140 157 153 188 100 205 207 216 221 2 COD (mg/l) 1406,4 1408,5 1575 1536 1515 1521 1556 1910 3115 2231 2523 2172 R1, R2 = RANUT tanpa nutrisi Rv1, Rv2= RANUT dengan penambahan nutrisi No Parameter R 1 R 2 Rv 1(5H) Rv 2(5H) Rv 1(6H) Rv 2(6H) 1 CDW (g/l) 0,1178 0,2417 0,1975 0,2963 0,3123 0,3311 2 PHA (g/l) 0,0520 0,0276 0,1410 0,1880 0,1910 0,1890 3 %PHA(CDW) 44,142 11,4191 71,392 63,449 71,544 71,767 96

Lampiran 3 Data absorbansi pada berbagai panjang gelombang a) Larutan Nutrient Broth No Panjang Gelombang (nm) Absorbansi 1 470 1,64 2 472 1,66 3 476 1,68 4 478 1,7 5 480 1,72 6 482 1,74 7 486 1,76 8 488 1,74 9 490 1,7 10 492 1,68 11 494 1,65 12 496 1,61 13 498 1,56 b) Limbah RANUT No Panjang Gelombang (nm) Absorbansi 1 634 1,58 2 636 1,63 3 638 1,65 4 640 1,67 5 642 1,72 6 644 1,78 7 646 1,84 8 648 1,82 9 650 1,8 10 652 1,77 11 654 1,74 12 656 1,72 13 658 1,68 97

Lampiran 4 Kurva absorbansi larutan Nutrient Broth dan limbah RANUT pada berbagai panjang gelombang a) Larutan Nutrient Broth b) Limbah RANUT 98

Lampiran 5 Data absorbansi pertumbuhan bakteri L 1 3 1 dalam Nutrient Broth pada panjang gelombang 486 nm No Jam Absorbansi 1 0 0,916 2 12 0,986 3 24 1 4 36 1,022 5 48 1,028 6 60 1,08 7 72 1,096 8 84 1,126 9 96 1,14 10 108 1,16 11 120 1,26 13 132 1,46 14 144 1,34 15 156 1,3 16 168 1,24 17 180 1,24 18 192 1,18 19 204 1,16 20 216 1,09 21 228 1,08 22 240 1,08 99

Lampiran 6 Kurva absorbansi pertumbuhan bakteri L 1 3 1 dalam Nutrient Broth pada panjang gelombang 486 nm 100

Lampiran 7 Data absorbansi pertumbuhan bakteri L 1 3 1 dalam limbah RANUT pada panjang gelombang 646 nm No Jam Absorbansi 1 0 1,18 2 12 1,58 3 24 1,76 4 36 26,875 5 48 27 6 60 27,125 7 72 28,125 8 84 28,375 9 96 28,5 10 108 28,75 11 120 28,875 13 132 29,125 14 144 29,625 15 156 31,25 16 168 29,75 17 180 29,375 18 192 28,375 19 204 28,25 20 216 27,12 21 228 26,4 22 240 26 101

Lampiran 8 Kurva absorbansi pertumbuhan bakteri L 1 3 1 dalam limbah RANUT pada panjang gelombang 646 nm 102

Lampiran 9 Data pertumbuhan bakteri L 1 3 1 berdasarkan sel kering (CDW) a) Pada Nutrient Broth No Hari CDW (%) 1 1 0,161 2 2 0,232 3 3 0,244 4 4 0,25 5 5 0,33 6 6 0,67 7 7 0,663 8 8 0,619 9 9 0,606 10 10 0,437 b) Pada limbah RANUT No Hari CDW (%) 1 1 0,661 2 2 0,677 3 3 0,724 4 4 0,73 5 5 0,744 6 6 1,258 7 7 1,219 8 8 1,031 9 9 0,996 10 10 0,761 103

Lampiran 10 Kurva pertumbuhan bakteri L 1 3 1 dalam Nutrient Broth dan limbah RANUT berdasarkan sel kering (CDW) a) Larutan Nutrient Broth b) Limbah RANUT 104

Lampiran 11 Data respon tanggap permukaan pertama RANUT Setelah diberi nutrisi Setelah diinkubasi CDW PHA No Percobaan COD TSS COD TSS COD TSS (%) (g/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) 1 1082,3 676 8823,15 860 8332,98 5900 1,853 0,135 2 1082,3 676 5882,1 1120 6862,45 14700 2,427 0,162 3 2548,9 548 6862,45 568 4901,75 652 0,773 0,099 4 2548,9 548 4901,75 668 8332,98 1268 0,865 0,088 5 1082,3 676 9313,33 868 7352,63 8100 1,976 0,095 6 1082,3 676 5882,10 1127 6372,28 1750 0,992 0,156 7 2548,9 548 5391,93 568 4411,58 2136 0,828 0,129 8 2548,9 548 5882,10 624 10783,85 1680 0,711 0,136 9 3019,8 716 5882,10 950 3921,40 1340 1,328 0,149 10 3019,8 716 3921,40 2970 3431,23 4140 1,137 0,146 11 3048,7 464 4411,58 1036 10783 1940 0,637 0,058 12 2509,7 512 4901,75 992 6372,28 3660 1,004 0,135 13 3019,8 716 4411,57 1080 5391,93 1320 1,320 0,250 14 3019,8 716 4901,75 1480 6862,45 3140 1,165 0,159 15 3019,8 716 4411,57 1780 5391,93 3640 1,144 0,141 16 3019,8 716 5391,92 1970 5882,10 3340 1,080 0,134 17 3019,8 716 5211,25 1670 3710,50 3190 0,997 0,101 18 3019,8 716 4780,15 1778 2356,70 2788 0,988 0,102 19 3019,8 716 4701,75 1960 2917,50 3017 1,095 0,114 20 3019,8 716 4511,35 1890 3098,80 3079 1,125 0,109 105

Lampiran 12 Data respon tanggap permukaan kedua RANUT Setelah diberi nutrisi Setelah diinkubasi CDW PHA No Percobaan COD TSS COD TSS COD TSS (%) (g/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) 1 1031 632 5727,5 1973 10121 3011 2,351 0,289 2 1031 632 6098 2021 3218 3872 3,716 0,310 3 1127 672 5819 1939 10430 3102 2,422 0,298 4 1127 672 6100 2109 3370 3909 3,903 0,287 5 1031 632 5747 1998 3876 2986 2,521 0,285 6 1031 632 6011 2014 3019 4225 3,945 0,298 7 1127 672 5810 1899 4413 2991 2,139 0,273 8 1127 672 6020 2093 2979 4176 3,895 0,287 9 994 464 5371 1927 3419 2211 2,137 0,211 10 994 464 6103 2018 2521 4171 3,875 0,277 11 1025 543 5970 1891 4072,5 3478 3,178 0,292 12 1052 656 5980 1935 3971 3787 3,317 0,321 13 994 464 5964 1930 10437 2768 1,078 0,270 14 994 464 5991 1963 2785 3535 4,172 0,350 15 994 464 5930 1970 3019,5 3712 3,043 0,382 16 994 464 5955 1960 3031,5 3640 3,121 0,371 17 994 464 5973 1937 3022,7 3651 2,971 0,331 18 994 464 5787 1897 3125,5 3432 3,211 0,342 19 994 464 5537 1913 3118,7 3211 3,057 0,355 20 994 464 5431 1925 3073,9 3378 3,171 0,321 106

Lampiran 13 Data pengamatan dan prediksi pemodelan CDW (%) tanggap permukaan pertama berdasarkan analisa statistik (STATSOFT 6.0) No. Percobaan Data Pengamatan Data Prediksi 1 1,853 1,672 2 2,427 1,902 3 0,773 0,762 4 0,865 1,184 5 1,976 1,547 6 0,992 0,893 7 0,828 1,244 8 0,711 0,783 9 1,328 1,416 10 1,137 1,243 11 0,637 1,325 12 1,004 0,474 13 1,320 1,537 14 1,165 1,142 15 1,144 1,053 16 1,080 1,053 17 0,997 1,053 18 0,988 1,053 19 1,095 1,053 20 1,125 1,053 107

Lampiran 14 Data ANOVA dan grafik Pareto untuk CDW (%) tanggap permukaa pertama ANOVA; Var.:CDW (%) A; R-sqr=,5659; Adj:,1752 (CDW dan PHA1.sta) 3 factors, 1 Blocks, 20 Runs; MS Pure Error=,0042545 DV: CDW (%) Term SS df MS F P (1)konsentrasi gula (g/l)(l) 0,041628 1 0,041628 9,7844 0,026016 konsentrasi gula (g/l)(q) 0,155435 1 0,155435 36,5344 0,001786 (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) 0,882470 1 0,882470 207,4211 0,000029 temperatur inkubasi (Celcius)(Q) 0,043647 1 0,043647 10,2591 0,023915 (3)waktu inkubasi (hari)(l) 0,216482 1 0,216482 50,8832 0,000840 waktu inkubasi (hari)(q) 0,166941 1 0,166941 39,2388 0,001521 1L by 2L 0,018528 1 0,018528 4,3550 0,091264 1L by 3L 0,390109 1 0,390109 91,6937 0,000210 2L by 3L 0,184103 1 0,184103 43,2727 0,001219 Lack of Fit 1,604247 5 0,320849 75,4144 0,000105 Pure Error 0,021272 5 0,004254 Total SS 3,744544 19 (2)temperatur inkubasi (Celcius) (L) -14,40 1Lby3L -9,57568 (3)waktu inkubasi (hari) (L) 2Lby3L waktu inkubasi (hari) (Q) konsentrasi gula (g/l) (Q) -7,13325 6,578199 6,264084 6,044373 temperatur inkubasi (Celcius) (Q) (1)konsentrasi gula (g/l) (L) 1Lby2L -3,20299-3,12801 2,086854 p=,05 Effect Estimate (Absolute Value) 108

Lampiran 15 Grafik tanggap permukaan pertama CDW (%) 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 a) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan konsentrasi glukosa (g/l) 2,5 2 1,5 1 0,5 b) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan waktu inkubasi (hari) 109

Lampiran 16 Data pengamatan dan prediksi pemodelan CDW (%) tanggap permukaan kedua berdasarkan analisa statistik (STATSOFT 6.0) No. Percobaan Data Pengamatan Data Prediksi 1 2,351 1,982 2 3,716 3,168 3 2,422 2,051 4 3,903 3,461 5 2,521 2,831 6 3,945 4,184 7 2,139 2,555 8 3,895 4,132 9 2,137 2,088 10 3,875 4,159 11 3,178 3,336 12 3,317 3,350 13 1,078 2,173 14 4,172 3,312 15 3,043 3,074 16 3,121 3,074 17 2,971 3,074 18 3,211 3,074 19 3,057 3,074 20 3,171 3,074 110

Lampiran 17 Data ANOVA dan grafik Pareto untuk CDW (%) tanggap permukaa kedua ANOVA; Var.:CDW (%); R-sqr=,71769; Adj:,46361 (Spreadsheet1) 3 factors, 1 Blocks, 20 Runs; MS Pure Error=,0078859 DV: CDW (%) Term SS df MS F P (1)konsentrasi gula (g/l)(l) 5,96230 1 5,962295 756,0735 0,000001 konsentrasi gula (g/l)(q) 0,00503 1 0,005029 0,6378 0,460750 (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) 0,00025 1 0,000245 0,0311 0,866919 temperatur inkubasi (Celcius)(Q) 0,13310 1 0,133101 16,8784 0,009279 (3)waktu inkubasi (hari)(l) 1,80424 1 1,804240 228,7941 0,000023 waktu inkubasi (hari)(q) 0,22314 1 0,223138 28,2959 0,003142 1L by 2L 0,02509 1 0,025088 3,1814 0,134562 1L by 3L 0,01394 1 0,013945 1,7683 0,241027 2L by 3L 0,05951 1 0,059513 7,5467 0,040448 Lack of Fit 3,20090 5 0,640180 81,1807 0,000088 Pure Error 0,03943 5 0,007886 Total SS 11,47795 19 (1)konsentrasi gula (g/l)(l) 27,49679 (3)waktu inkubasi (hari)(l) 15,12594 waktu inkubasi (hari)(q) temperatur inkubasi (Celcius)(Q) 2Lby3L 1Lby2L 1Lby3L konsentrasi gula (g/l)(q) (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) -5,31939 4,108331-2,74713 1,783645 1,329771,7986099,1763768 p=,05 Effect Estimate (Absolute Value) 111

Lampiran 18 Grafik tanggap permukaan kedua CDW (%) 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 a) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan konsentrasi glukosa (g/l) 3,5 3 2,5 2 b) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan waktu inkubasi (hari) 112

Lampiran 19 Data pengamatan dan prediksi pemodelan PHA (g/l) tanggap permukaan pertama berdasarkan analisa statistik (STATSOFT 6.0) No. Percobaan Data Pengamatan Data Prediksi 1 0,135 0,146 2 0,162 0,170 3 0,099 0,143 4 0,088 0,120 5 0,095 0,086 6 0,156 0,135 7 0,130 0,145 8 0,136 0,147 9 0,149 0,117 10 0,146 0,136 11 0,058 0,076 12 0,135 0,084 13 0,250 0,197 14 0,159 0,172 15 0,141 0,121 16 0,134 0,121 17 0,101 0,121 18 0,102 0,121 19 0,114 0,121 20 0,109 0,121 113

Lampiran 20 Data ANOVA dan grafik Pareto untuk PHA (g/l) tanggap permukaa pertama ANOVA; Var.:PHA (g/l) A; R-sqr=,56638; Adj:,17613 (CDW dan PHA1.sta) 3 factors, 1 Blocks, 20 Runs; MS Pure Error=,0002848 DV: PHA (g/l) Term SS df MS F P (1)konsentrasi gula (g/l)(l) 0,000502 1 0,000502 1,76219 0,241731 konsentrasi gula (g/l)(q) 0,000071 1 0,000071 0,24814 0,639525 (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) 0,000076 1 0,000076 0,26638 0,627775 temperatur inkubasi (Celcius)(Q) 0,003108 1 0,003108 10,91542 0,021385 (3)waktu inkubasi (hari)(l) 0,000864 1 0,000864 3,03273 0,142075 waktu inkubasi (hari)(q) 0,008172 1 0,008172 28,69721 0,003047 1L by 2L 0,001076 1 0,001076 3,78023 0,109469 1L by 3L 0,000308 1 0,000308 1,07991 0,346337 2L by 3L 0,001934 1 0,001934 6,79302 0,047881 Lack of Fit 0,011279 5 0,002256 7,92186 0,020165 Pure Error 0,001424 5 0,000285 Total SS 0,029296 19 waktu inkubasi (hari) (Q) 5,3569 temperatur inkubasi (Celcius) (Q) 2Lby3L 1Lby2L (3)waktu inkubasi (hari) (L) (1)konsentrasi gula (g/l) (L) 1Lby3L (2)temperatur inkubasi (Celcius) (L) konsentrasi gula (g/l) (Q) -3,30385 2,606343-1,94428-1,74147 1,327475 1,039185,5161208,4981321 p=,05 Effect Estimate (Absolute Value) 114

Lampiran 21 Grafik tanggap permukaan pertama PHA (g/l) 0,151196 0,11 0,06 0,01 a) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan konsentrasi glukosa (g/l) 0,26 0,22 0,18 0,14 0,1 0,06 b) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan waktu inkubasi (hari) 115

Lampiran 22 Data pengamatan dan prediksi pemodelan PHA (g/l) tanggap permukaan kedua berdasarkan analisa statistik (STATSOFT 6.0) No. Percobaan Data Pengamatan Data Prediksi 1 0,289 0,263 2 0,310 0,288 3 0,298 0,275 4 0,287 0,285 5 0,285 0,274 6 0,298 0,308 7 0,273 0,281 8 0,287 0,299 9 0,211 0,240 10 0,277 0,272 11 0,292 0,315 12 0,321 0,318 13 0,270 0,313 14 0,350 0,331 15 0,382 0,348 16 0,371 0,348 17 0,331 0,348 18 0,342 0,348 19 0,355 0,348 20 0,321 0,348 116

Lampiran 23 Data ANOVA dan grafik Pareto untuk PHA (g/l) tanggap permukaa kedua ANOVA; Var.:PHA (g/l); R-sqr=,72584; Adj:,47909 (Spreadsheet1) 3 factors, 1 Blocks, 20 Runs; MS Pure Error=,0005511 DV: PHA (g/l) Term SS df MS F P (1)konsentrasi gula (g/l)(l) 0,001482 1 0,001482 2,68907 0,161963 konsentrasi gula (g/l)(q) 0,017234 1 0,017234 31,27396 0,002523 (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) 0,000010 1 0,000010 0,01750 0,899917 temperatur inkubasi (Celcius)(Q) 0,001867 1 0,001867 3,38771 0,125055 (3)waktu inkubasi (hari)(l) 0,000498 1 0,000498 0,90373 0,385438 waktu inkubasi (hari)(q) 0,001381 1 0,001381 2,50644 0,174230 1L by 2L 0,000119 1 0,000119 0,21658 0,661223 1L by 3L 0,000036 1 0,000036 0,06479 0,809223 2L by 3L 0,000010 1 0,000010 0,01878 0,896335 Lack of Fit 0,005662 5 0,001132 2,05500 0,224031 Pure Error 0,002755 5 0,000551 Total SS 0,030703 19 konsentrasi gula (g/l)(q) -5,59231 temperatur inkubasi (Celcius)(Q) (1)konsentrasi gula (g/l)(l) waktu inkubasi (hari)(q) (3)waktu inkubasi (hari)(l) 1Lby2L 1Lby3L 2Lby3L (2)temperatur inkubasi (Celcius)(L) -1,84057 1,639838-1,58317,9506484 -,465384,2545304 -,137055,1322855 p=,05 Effect Estimate (Absolute Value) 117

Lampiran 24 Grafik tanggap permukaan kedua PHA (g/l) 0,31 0,26 0,21 0,16 0,11 a) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan konsentrasi glukosa (g/l) 0,34 0,32 0,3 0,28 0,26 0,24 b) Terhadap temperatur inkubasi ( o C) dan waktu inkubasi (hari) 118

Lampiran 25 Analisa mikroskopis granula PHA Sel PHA 7 g/l glukosa; 7 hari inkubasi; 33 o C temperatur inkubasi Sel PHA 3 g/l glukosa; 7 hari inkubasi; 33 o C temperatur inkubasi Sel PHA 3 g/l glukosa; 3 hari inkubasi; 33 o C temperatur inkubasi Sel PHA 7 g/l glukosa; 3 hari inkubasi; 33 o C temperatur inkubasi Sel PHA 7 g/l glukosa; 7 hari inkubasi; 27 o C temperatur inkubasi Sel PHA 3 g/l glukosa; 7 hari inkubasi; 27 o C temperatur inkubasi Sel PHA 7 g/l glukosa; 3 hari inkubasi; 27 o C temperatur inkubasi Sel PHA 3 g/l glukosa; 3 hari inkubasi; 27 o C temperatur inkubasi 119

Sel PHA 5 g/l glukosa; 5 hari inkubasi; 25 o C temperatur inkubasi Sel PHA 5 g/l glukosa; 5 hari inkubasi; 35 o C temperatur inkubasi Sel PHA 5 g/l glukosa; 2 hari inkubasi; 30 o C temperatur inkubasi Sel PHA 5 g/l glukosa; 5 hari inkubasi; 30 o C temperatur inkubasi Sel PHA 5 g/l glukosa; 8 hari inkubasi; 30 o C temperatur inkubasi 120

Lampiran 26 Penentuan nilai COD, TSS, CDW, PHA 1. Penentuan Nilai COD PHA dengan perlakuan (nutrisi glukosa 5 g/l, temperatur inkubasi 25 o C dan waktu inkubasi 5 hari) Volume titrasi blanko (B) = 5,55 ml Volume titrasi sampel (C) = 5,1 ml N FeSO 4 = 0,1055 N Fp = 25 Maka nilai COD 2. Penentuan Nilai TSS PHA dengan perlakuan (nutrisi glukosa 5 g/l, temperatur inkubasi 25 o C dan waktu inkubasi 5 hari) Berat kertas saring (A) = 0,0888 g Berat kertas saring + contoh kering (B) = 0,1139 g 3. Penentuan CDW dengan perlakuan (nutrisi glukosa 5 g/l, temperatur inkubasi 25 o C dan waktu inkubasi 5 hari) Berat cawan kosong beserta tutup (W 1 ) = 140,887 g Berat cawan + sel basah (W 2) = 170,108 g Berat cawan + sel kering setelah dioven pada suhu 105 o C (W 3 ) = 141,073 g CDW = 4. Penentuan PHA dengan perlakuan (nutrisi glukosa 5 g/l, temperatur inkubasi 25 o C dan waktu inkubasi 5 hari) 121

Berat cawan + sel PHA (W 1 ) Berat cawan kosong (W 2 ) = 13,1248 g = 13,0958 g PHA = 0,058 g/l 122

η = η * (1 + [ c) Lampiran 27 Penentuan berat molekul PHA η = viskositas larutan (mpa.s) η * = viskositas pelarut murni (mpa.s) c = konsentrasi larutan (% w/v) 0,54816 = 0,50217 (1 + [ 0,1) [ = 0,9158 Untuk mencari nilai K = Konstanta pelarut (cm 3 /g) = cm 3 /g Dikonversikan dalam persamaan Mark-Houwink: [η] = KM a M = a = Konstanta pelarut chlorofom dalam kondisi theta (viskositas dinamik pada 40 0 C) = 0,78 M = M = 13400,79431 g/mol. 123

Lampiran 28 Spektrum FT-IR bioplastik PHA C-H C=O CH 3 C-O OH CH 2 a) Media sintetik C-O C-H C=O CH 3 CH 2 C=C OH b) Menurut Salmiati dkk (2009) 124

OH C-H CH 2 C-O CH 3 c) Menurut Mumtaz dkk (2009) CH 2 C-O OH C-H C=O d) Limbah RANUT 125

OH C=O C-H C-O CH 2 e) Menurut Otari dkk (2009) 126

Lampiran 29 Hasil uji sifat termal material dengan DSC untuk perlakuan nutrisi 5 g/l glukosa, temperatur inkubasi 30 o C, dan waktu inkubasi 5 hari 127

128

Lampiran 30 Analisa SEM bioplastik PHA untuk perlakuan nutrisi 5 g/l glukosa, temperatur inkubasi 30 o C, dan waktu inkubasi 5 hari A. Foto SEM dari Permukaan PH B. Foto SEM dari Permukaan PHA Perbesaran 750 Perbesaran 3000x C. Foto SEM Penampang PHA D. Foto SEM Penampang PHA Perbesaran 750x Perbesaran 3000x 129

Lampiran 31 Dokumentasi rute penelitian Kolam deoiling RANUT a) Pengambilan sampel Pengenceran sampel Uji biokimia isolat Pengamatan gram Pemurnian Bakteri b) Pengisolasian Bakteri 130

inkubator c) Penyeleksian Bakteri Proses pada penelitian pendahuluan c) Penyeleksian Bakteri Bioplastik PHA (penelitian pendahuluan) Proses inkubasi pada penelitian utama Sel kering Ekstraksi PHA Bioplastik PHA Perlakuan 5 g/l glukosa, 30 o C temperatur Inkubasi dan 5 hari waktu inkubasi d) Penelitian Utama 131