LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Susanto Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN L1.1 Flowchart Prosedur Penelitian L1.1.1 Flowchart Prosedur Analisa M-Alkalinity Mulai Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam beaker glass Ditambahkan aquadest hingga volume larutan menjadi 80 ml Campuran diaduk hingga homogen dengan magnetic stirrer ph elektroda dimasukkan ke dalam beaker glass Titrasi campuran dengan HCl 0,1 N Apakah bacaan ph mencapai 4,8±0,02? Tidak Ya Volume HCl yang terpakai dicatat Selesai Gambar L1.1 Flowchart Prosedur Analisa M-Alkalinity
2 L1.1.2 Flowchart Prosedur Analisa Total Solids (TS) Mulai Cawan penguap dipanaskan selama 2 jam pada suhu 105 o C Cawan penguap didinginkan selama 15 menit di dalam desikator Berat cawan ditimbang Cawan penguap didinginkan selama 15 menit di dalam desikator Sampel diambil dan dimasukkan ke dalam cawan Cawan berisi sampel dimasukkan ke oven pada suhu o C selama 1 jam Cawan penguap didinginkan selama 15 menit di dalam desikator Berat cawan ditimbang Apakah berat cawan sudah konstan? Tidak Selesai Ya Gambar L1.2 Flowchart Prosedur Analisa Total Solids
3 L1.1.3 Flowchart Prosedur Analisa Volatile Solid (VS) Mulai Cawan hasil analisa TS dimasukkan ke dalam furnace Dipanaskan pada suhu 550 o C selama 1 jam Cawan penguap didinginkan di dalam desikator hingga suhunya mencapai suhu kamar Berat cawan ditimbang Selesai Gambar L1.3 Flowchart Prosedur Analisa Volatile Solid L1.1.4 Flowchart Prosedur Analisa Total Suspended Solid (TSS) Mulai Ditimbang kertas saring kering yang digunakan Kertas saring dibasahi dengan sedikit air suling Sampel diaduk dengan magnetic stirrer hingga homogen Sampel dipipetkan ke penyaringan Kertas saring atau saringan dicuci dengan 3 x 10 ml aquadest A
4 A Kertas saring dipindahkan secara hati-hati ke wadah timbang aluminium Sampel dimasukkan ke dalam oven pada suhu o C selama 1 jam Cawan penguap didinginkan selama 15 menit di dalam desikator Berat cawan ditimbang Apakah berat cawan sudah konstan? Tidak Ya Selesai Gambar L1.4 Flowchart Prosedur Analisa Total Suspended Solid L1.1.5 Flowchart Prosedur Analisa Volatile Suspended Solid (VSS) Mulai Cawan hasil analisa TSS dimasukkan ke dalam furnace Dipanaskan pada suhu 550 o C selama 1 jam Cawan penguap didinginkan di dalam desikator hingga suhunya mencapai suhu kamar Berat cawan ditimbang Selesai Gambar L1.5 Flowchart Prosedur Analisa Volatile Suspended Solid
5 L1.1.6 Flowchart Prosedur Analisa ph Mulai Kalibrasi ph meter dikalibrasi Bagian elektroda dari ph meter dicuci dengan aquadest ph meter dimasukkan ke dalam sampel Ditunggu sampai nilai bacaan ph meter konstan Apakah bacaan ph meter sudah konstan? Tidak Ya Nilai bacaan dicatat Selesai Gambar L1.6 Flowchart Prosedur Analisa ph L1.1.7 Flowchart Prosedur Loading Up dan Operasi Target Mulai Starter sebanyak 2 L dimasukkan ke dalam fermentor POME dimasukkan ke dalam tangki pengumpanan A
6 A Kecepatan pengadukan tangki pengumpanan diatur pada rpm Diatur kecepatan pengadukan fermentor pada 50 rpm HRT awal dimulai dengan HRT 40 hari Loading-up diatur hingga HRT = 4 Suhu dinaikkan di dalam fermentor hingga 55 o C Kecepatan pengadukan fermentor dinaikkan hingga 100 rpm Kecepatan pengaduk diatur dengan variasi 100, 50 dan 25 rpm, ph fermentor diatur pada 5,5dengan penambahan NaHCO 3 Dilakukan analisa M-Alkalinity,COD,TS,VS,TSS, VSS,VFA,dan ph untuk setiap run Apakah masih ada variasi ph? Ya Selesai Tidak Gambar L1.7 Flowchart Prosedur Loading Up dan Operasi Target
7 LAMPIRAN 2 DATA HASIL PENELITIAN L2.1 KARAKTERISTIK POME PTPN IV PKS ADOLINA Tabel L2.1 Karakteristik POME dari PTPN IV PKS Adolina No. Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji 1. ph - 3,7-4,7 APHA 4500-H 2. Chemical Oxygen mg/l Spektrofotometri Demand (COD)* 3. Total Solid (TS) mg/l APHA 2540B 4. Volatile Solid (VS) mg/l APHA 2540E 5. Total Suspended mg/l APHA 2540D Solid (TSS) 6. Volatile Suspended mg/l APHA 2540E Solid (VSS) 7. Oil and Grease* mg/l 6,247 SNI Protein* % 0,5253 Kjeldahl % mg/l Lane Eynon Karbohidrat Volatile fatty acids - Asam asetat - Asam propionat - Asam butirat * Laporan hasil uji laboratorium terlampir 0 985,71 696, ,26 L2.2 DATA HASIL PENELITIAN PENDAHULUAN (LOADING UP) L2.2.1 Data Hasil Pengukuran ph dan Alkalinitas Fermentor Tabel L2.2 Data Hasil Pengukuran ph dan Alkalinitas Fermentor Hari ke- ph Alkalinitas 0 7, , , , , , , , , , , , , , , , , HRT 6,7 17 6, , , , , , , , , , , , , ,
8 31 6, , , , , , Tabel L2.2 Data Hasil Pengukuran ph dan Alkalinitas Fermentor (lanjutan) Alkalinitas Hari ke- ph 37 6, , , HRT 5,0 40 6, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , HRT , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
9 121 5, , , , L2.2.2 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi Padatan Tersuspensi Tabel L2.3 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi Padatan Tersuspensi Fermentor Hari TSS Effluent VSS Effluent ke HRT 6, HRT 4, HRT 5,
10 Tabel L2.3 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi Padatan Tersuspensi Fermentor (lanjutan) Hari ke- TSS Effluent VSS Effluent
11 L2.2.3 Data Hasil Degradasi COD Tabel L2.4 Data Hasil Degradasi COD HRT COD Influent COD Effluent Degradasi COD (%) 6, ,8 5, ,4 4, ,7 L2.3 DATA HASIL PENELITIAN UTAMA (OPERASI TARGET) L2.3.1 Data Hasil Pengukuran Alkalinitas, ph, VS, TSS, VSS Tabel L2.5 Data Hasil Pengukuran pada Kecepatan pengadukan 200 rpm VS TSS VSS VS TSS Hari Alkalinitas ph Influent Influent Influent Effluent Effluent Ke- VSS Effluent , , , , , , , , , , , , , , , Tabel L2.6 Data Hasil Pengukuran pada Kecepatan pengadukan 100 rpm Hari Ke- Alkalinitas ph VS Influent TSS Influent VSS Influent VS Effluent TSS Effluent VSS Effluent , , , , , , , ,
12 , , , , , , , , Tabel L2.7 Data Hasil Pengukuran pada Kecepatan pengadukan 50 rpm Hari Ke- Alkalinitas ph VS Influent TSS Influent VSS Influent VS Effluent TSS Effluent VSS Effluent , , , , , , , , , , , , , , , Tabel L2.8 Data Hasil Pengukuran pada Kecepatan pengadukan 25 rpm Hari Ke- Alkalinitas ph VS Influent TSS Influent VSS Influent VS Effluent TSS Effluent VSS Effluent , , , , , , , , ,
13 , , , , , , L2.3.2 Data Hasil Pengukuran Pada Stabil Data Dengan Standar Deviasi Tabel L2.9 Data Hasil ph dan Alkalinitas Kecepatan ph Alkalinitas Pengadukan (rpm) Data Rata-rata Std. Deviasi Data Rata-rata Std. Deviasi 200 5,60 5,53 0, , , ,50 5,5 0, ,5 75 5, , , ,40 5,4 0, , , , , ,40 5,33 0, , , , , Tabel L2.10 Data Hasil VS Influent dan Efluent Kecepatan VS Influent VS Effluent Pengadukan (rpm) Data Rata-rata Std. Deviasi Data Rata-rata Std. Deviasi , , , , , , , ,758
14 ,67 127, ,33 954, Tabel L2.11 Data Hasil TSS Influent dan Efluent Kecepatan TSS Influent TSS Effluent Pengadukan (rpm) Data Rata-rata Std. Deviasi Data Rata-rata Std. Deviasi , , , , , , ,00 0, ,00 346, Tabel L2.12 Data Hasil VSS Influent dan Efluent Kecepatan VSS Influent VSS Effluent Pengadukan (rpm) Data Rata-rata Std. Deviasi Data Rata-rata Std. Deviasi , , , , , , ,060
15 , , L2.3.3 Data Hasil Degradasi VS Tabel L2.13 Data Hasil Degradasi VS Kecepatan VS Influent Pengadukan (rpm) VS Effluent Degradasi VS (%) , , , , L2.3.4 Data Hasil Degradasi COD Tabel L2.14 Data Hasil Degradasi COD Kecepatan Pengadukan COD Influent COD Effluent Degradasi COD (%) (rpm) , , ,01 43,06 L2.3.5 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi VFA Tabel L2.15 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi VFA Kecepatan Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Pengadukan (rpm) Total VFA , , , , , , , , , , , , , , , ,128
16 L2.3.6 Data Perhitungan Ratio VFA/Alkalinitas Tabel L2.16 Data Perhitungan Ratio VFA/Alkalinitas Kecepatan Total VFA Alkalinitas Pengadukan (rpm) VFA/Alkalinitas , , , ,5 1, , ,667 1, , ,333 2,112 L2.3.7 Data Hasil Pengukuran Densitas, Viskositas, Bilangan Reynolds dan Jenis Aliran Tabel L2.17 Data Hasil Pengukuran Densitas, Viskositas, Bilangan Reynolds dan Jenis Aliran Kecepatan Bilangan Jenis Densitas Viskositas Pengadukan (kg/m 3 Reynolds Aliran ) (kg/m.s) (rpm) ,580 0, ,525 Turbulen ,879 0, ,146 Turbulen ,934 0, ,085 Transisi ,487 0, ,911 Transisi
17 LAMPIRAN 3 CONTOH PERHITUNGAN L3.1 PERHITUNGAN DEGRADASI COD Dari Tabel B.4 diperoleh : Pada HRT 6,7: COD influent = mg/l COD effluent = mg/l COD influent COD effluent Degradasi COD (%) = 100% CODinfluent = 100% = 54,8 % L3.2 PERHITUNGAN STANDAR DEVIASI Contoh perhitungan standar deviasi pada VS influent untuk variasi kecepatan pengaduka 200 rpm adalah sebagai berikut dan Tabel C.1 menunjukkan data VS influent dan effluent variasi ph 5,0. Tabel L3.1 Data VS untuk Variasi ph 5,0 Hari ke- VS influent VS effluent Standar deviasi = n X 2 i n ( X i ) ( n 1) 2 X 2 i = = i X = = =
18 Standar deviasi = = 1.658,473 ( ) ( 1) 2 L3.3 PERHITUNGAN VOLATILE SOLID (VS) Dari Tabel L3.10 diperoleh : Pada hari ke-132: Rerata VS influent = mg/l Rerata VS effluent = ,33 mg/l VSinfluent VS effluent Degradasi VS (%) = 100% VSinfluent ,33 = 100% = 16,60 % L3.4 PERHITUNGAN DENSITAS Tabel L3.2 Densitas Air [30] Suhu Densitas (kg/m 3 ) , ,24 f ( x2 ) f ( x1 ) Interpolasi Linier : f ( x) = f ( x1 ) + ( x x1 ) x x 983,24 988,07 ρ 55 C = 988,07 + (55 50) = 985, Densitas air pada 55 C = 985,655 kg/m Densitas pada 25 rpm Massa piknometer kosong = 16,512 gr Massa piknometer + air = 26,056 gr Massa piknometer + effluent pada 25 rpm = 26,237 gr 26,237 Densitas effluent pada 25 rpm = 985,655 = 992, ,056
19 L3.5 PERHITUNGAN VISKOSITAS Tabel L3.3 Viskositas Air [30] Suhu Viskositas (cp) 54 0, ,4985 f ( x2 ) f ( x1 ) Interpolasi Linier : f ( x) = f ( x1 ) + ( x x1 ) x x 0,4985 0,5146 µ 55 C = 0, (55 54) = 0, Viskositas air pada 55 C = 0,50655 cp 2 1 Viskositas pada 25 rpm Waktu alir rata-rata air = 184,457 detik Waktu alir rata-rata effluent pada 25 rpm = 414,620 detik Untuk kalibrasi viskosimeter digunakan rumus : K = N ( s t) dimana : K = konstanta kalibrasi viskosimeter (cp/detik) N = viskositas (cp) s = spesifik graviti t = waktu alir dari batas atas ke batas bawah (detik) Kalibrasi dengan air : N (55 C) s = 1 t K = = N s ( t) 0,50655 ( 1 184,457) = 0,00275cP / s = 0,50655 kg/m.s = 74,8 detik
20 Penentuan viskositas effluent pada 25 rpm : Densitas air pada 55 C = 985,655 kg/m 3 Spesifik graviti ester Viskositas effluent = K s t = = 1,1465 cp densitas effluent = densitas air 3 992,487 kg / m = 3 985,655kg / m = 1,0069 ( 0,00275cP / s)( 1,0069)( 414,620s) Viskositas effluent pada 25 rpm = 1,1478 cp = 0, kg/m.s L3.6 PERHITUNGAN BILANGAN REYNOLDS Bilangan Reynold pada kecepatan pengadukan 25 rpm, 2 Da Nρ N = Re µ Da = 10 cm = 0,1 m N = 25 rpm = 0,417 rev/s ρ 55 C = 992,487 kg/m 3 µ 55 C = 0, kg/m.s N 0,1 25rpm = 2 0, ,487 0, Re = 3606,911
21 LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI Gambar L4.1 Tangki Umpan Gambar L4.2 Fermentor
22 Gambar L4.3 Impeler Jenis Turbin Yang Digunakan Gambar L4.4 Gas Meter
23 Gambar L4.5 Botol Keluaran Permentor (discharge) Gambar L4.6 Botol Biogas (Gas Collector)
24 Gambar L4.7 Rangkaian Peralatan Gambar L4.8 Peralatan Analisa M-Alkalinity
25 Gambar L4.9 Detecting Tube Hasil Analisa Gas H 2 S dan CO 2 Gambar L4.10 Peralatan Analisa Padatan Tersuspensi (Vacuum Pump)
26 Gambar L4.11 Furnace Gambar L4.12 Oven
27 LAMPIRAN 5 HASIL UJI LABORATORIUM L5.1 HASIL UJI LABORATORIUM UNTUK ANALISIS KARBOHIDRAT DAN PROTEIN L5.1.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis Karbohidrat dan Protein Gambar L5.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis Karbohidrat dan Protein
28 L5.2 HASIL UJI LABORATORIUM UNTUK ANALISIS MINYAK DAN LEMAK L5.2.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis Minyak dan Lemak Gambar L5.2 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis Minyak dan Lemak
29 L5.3 HASIL UJI LABORATORIUM UNTUK ANALISIS COD INFLUENT L5.3.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Influent pada Proses Loading Up Gambar L5.3 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Influent pada Proses Loading Up
30 L5.3.2 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Influent pada Proses Operasi Target Gambar L5.4 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Influent pada Penelitian Operasi Target
31 L5.4 HASIL UJI LABORATORIUM UNTUK ANALISIS COD EFFLUENT L5.4.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 6,7) Gambar L5.5 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 6,7)
32 L5.4.2 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 5,0) Gambar L5.6 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 5,0)
33 L5.4.3 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 4,0) Gambar L5.7 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (HRT 4,0)
34 L5.4.4 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (25 rpm) Gambar L5.8 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (25 rpm)
35 L5.4.5 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (50 rpm) Gambar L5.9 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (50 rpm)
36 L5.4.6 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (100 rpm) Gambar L5.10 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (100 rpm)
37 L5.4.7 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (200 rpm) Gambar L5.11 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis COD Effluent (200 rpm)
38 L5.5 HASIL UJI LABORATORIUM UNTUK ANALISIS VFA L5.5.1 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (25 rpm) Gambar L5.12 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (25 rpm)
39 L5.5.2 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (50 rpm) Gambar L5.13 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (50 rpm)
40 L5.5.3 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (100 rpm) Gambar L5.14 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (100 rpm)
41 L5.5.4 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (200 rpm) Gambar L5.15 Hasil Uji Laboratorium untuk Analisis VFA Effluent (200 rpm)
LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN
LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN A.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ekologi, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, (USU), Medan. A.2 BAHAN DAN PERALATAN A.2.1 Bahan-Bahan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA HASIL ANALISA
LAMPIRAN A DATA HASIL ANALISA L.A.1 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Tabel A.1 Hasil Analisis Karakteristik LCPKS dari PTPN IV PKS Adolina No. Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji 1. Ph -
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN
LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO 3 Mulai Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO 3 2,5 g/l
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia tahun 2014 memproduksi 29,34 juta ton minyak sawit kasar [1], tiap ton minyak sawit menghasilkan 2,5 ton limbah cair [2]. Limbah cair pabrik kelapa sawit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian masih menjadi pilar penting kehidupan dan perekonomian penduduknya, bukan hanya untuk menyediakan kebutuhan pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri kelapa sawit telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menyumbang persentase terbesar produksi minyak dan lemak di dunia pada tahun 2011 [1].
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkebunan kelapa sawit telah menjadi salah satu kegiatan pertanian yang dominan di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an. Indonsia memproduksi hampir 25 juta matrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak sawit pertama dunia. Namun demikian, industri pengolahan kelapa sawit menyebabkan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisa dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu hasil perkebunan yang berkembang dengan sangat cepat di daerah-daerah tropis. Semenjak tahun awal tahun 1980 luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagian terbesar dari kebutuhan energi di dunia selama ini telah ditutupi oleh bahan bakar fosil. Konsumsi sumber energi fosil seperti minyak dan batu bara dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN BIOREAKTOR (ANAEROBIC BAFFLE REACTOR)
LAMPIRAN A PERHITUNGAN BIOREAKTOR (ANAEROBIC BAFFLE REACTOR) Perancangan anaerobic baffle reactor disesuaikan dengan karakteristik limbah cair kelapa sawit adalah diperlihatkan oleh Tabel A.1 sebagai berikut:
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan bahan yang digunakan 5.1.1 Alat Tabel 4. Alat yang digunakan No. Alat Ukuran Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 5.1.2 Bahan Sendok Pipet
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu pada 7 Oktober 2015 hingga 7 November 2015 di Sub Lab Kimia FMIPA UNS dan Balai Laboratorium Kesehatan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk samping berupa buangan dari pabrik pengolahan kelapa sawit yang berasal dari air kondensat pada
Lebih terperinciASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT PADA KONDISI AMBIENT
ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT PADA KONDISI AMBIENT : PENGARUH VARIASI ph TERHADAP PEMBENTUKAN VOLATILE FATTY ACID (VFA) MENGGUNAKAN REAKTOR BATCH BERPENGADUK SKRIPSI Oleh YUDI RISWANTO 120405012
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Brookfield Digital Viscometer Model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah cair
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mutu STIP-AP PRODI TPHP MEDAN. Waktu penelitian 5 bulan dari Maret sampai Juli 2017. 3.2 Bahan dan Peralatan 3.2.1
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan
23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Lebih terperinciPenelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)
BAB V METODOLOGI 5.1. Pengujian Kinerja Alat yang digunakan Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step) 1. Menimbang Variabel 1 s.d 5 masing-masing
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, kacang tanah dibersihkan dihancurkan dan dipanggang pada oven berdasarkan
Lebih terperinci3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
11 3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2012 bertempat di Laboratorium Biokimia Hasil Perikanan, Laboratorium Bagian Industri Hasil Perairan, Laboratorium
Lebih terperinciPENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME
PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN LAJU PENGADUKAN TAHAP METANOGENESIS DARI DIGESTASI ANAEROB VFA DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) UNTUK MEMPRODUKSI BIOGAS PADA TEMPERATUR ATMOSFERIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR
Lebih terperinciKadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu
40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2012. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Peternakan, proses produksi biogas di Laboratorium Pengelolaan
Lebih terperinciLAMPIRAN C PERHITUNGAN UMPAN DAN PRODUK
LAMPIRAN C PERHITUNGAN UMPAN DAN PRODUK D.1. Perhitungan Umpan 1. Pembuatan Larutan NaOH 5 N BM NaOH Volume larutan eq NaOH = 1 Berat NaOH yang dibutuhkan = m = m = N x BM x V 1000 x eq 5 x 40 x 100 1000
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
34 LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah, Laboratorium Ekologi dan Lingkungan (Ruang 122), dan Laboratorium Genetika
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Teknik Pengolahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini terdiri dari bahan utama yaitu biji kesambi yang diperoleh dari bantuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel
Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciDATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6
DATA PENGAMATAN Data uji gugus karboksil ph Waktu ( menit ) Uji Gugus Karboksil Volume titran ( ml ) 1 2 3 30 0,5 0,4 0,5 6 60 0,3 0,5 0,7 90 0,5 0,6 0,6 120 0,5 0,5 0,6 30 0,5 0,5 0,6 7 60 0,6 0,5 0,7
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata... i ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)
LAMPIRAN 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992) METODE PENGUJIAN Sebanyak 5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Untuk pengujianan total oksalat ke dalam Erlenmeyer ditambahkan larutan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara menggunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan
1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian (LDAMP) serta Laboratorium Rekayasa Sumber
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
17 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2012. Karakterisasi limbah padat agar, pembuatan serta karakterisasi karbon aktif dilakukan di Laboratorium Karakterisasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA
LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA 1.1. Cara Kerja Pengujian Total Padatan Terlarut 1. Ujung depan refraktometer diarahkan ke sumber cahaya. Fokus pembacaan skala diatur sehingga diperoleh pembacaan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen
18 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Wijen Biji Wijen Pembersihan Biji Wijen Pengovenan Pengepresan Pemisahan Minyak biji wijen Bungkil biji wijen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBlanching. Pembuangan sisa kulit ari
BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS 1.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Brookfield Digital Viscometer Model
Lebih terperinciLAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)
LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI 01-3546-2004 yang dimodifikasi*) Penentuan Total Padatan Terlarut (%Brix) saos tomat kental dilakukan dengan menggunakan Hand-Refraktometer Brix 0-32%*.
Lebih terperinciBahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas
BABHI METODA PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas yang diperoleh dari salah satu rumah makan di Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat utama yang digunakan dalam penelitian pembuatan pulp ini adalah digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 hingga Agustus 2011 di Laboratorium Energi dan Listrik Pertanian serta Laboratorium Pindah Panas dan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.
BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan cara
Lebih terperinciBAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:
BAB V METODELOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi: 1. Analisa Fisik: A. Volume B. Warna C. Kadar Air D. Rendemen E. Densitas
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :
9 BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pembersihan kelapa sawit, kemudian dipanaskan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU
LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI ASAM LEMAK BAHAN BAKU CPO HASIL ANALISIS GCMS Tabel L1.1 Komposisi Asam Lemak CPO Dari perhitungan, maka diperoleh berat molekul rata-rata FFA CPO sebesar 272,30
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata... i ii 1 Ruang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji karet, dan bahan pembantu berupa metanol, HCl dan NaOH teknis. Selain bahan-bahan di atas,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro jerami tanaman kedelai yang ditanam dengan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok dilaksanakan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :
18 BAB V METODOLOGI 5.1 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap : Tahap I Tahap II Tahap III : Analisa terhadap bahan dasar : Pemasakan dengan proses soda : Analisa
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Fermentabilitas Pakan Komplit dengan Berbagai Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November 2015 di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING I. TUJUAN 1. Mengetahui jenis pola alir dari proses mixing. 2. Mengetahui bilangan Reynolds dari operasi pengadukan campuran tersebut setelah 30 detik
Lebih terperinciAir dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )
LAMPIRAN 39 Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI 01-3555-1998) Cawan aluminium dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam, kemudian
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, biji pepaya dibersihkan dan dioven pada suhu dan waktu sesuai variabel.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari
Lebih terperinciBABffl METODOLOGIPENELITIAN
BABffl METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Baban dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah CPO {Crude Palm Oil), Iso Propil Alkohol (IPA), indikator phenolpthalein,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia mineral / laboratorium geoteknologi, analisis proksimat dilakukan di laboratorium instrumen Pusat Penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS 1.a. Prosedur Analisis 1.a.1. Analisis COD Standard Methode yang digunakan Hach Method 8000 Tata Cara / Langkah-Langkah Pengujian 1. Homogenkan 100 ml sampel selama 30 detik
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)
Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi) Diambil 1 kg tepung onggok singkong yang telah lebih dulu dimasukkan dalam plastik transparan lalu dikukus selama 30 menit Disiapkan 1 liter
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN
LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN 1.1 Data Analisis Bahan Baku Pembuatan Surfaktan Metil Ester Sulfonat (MES) Analisis karakter minyak kelapa sawit kasar (CPO) sebelum dan setelah di pre-treatment (tabel 14).
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.
1 BAB V METODOLOGI 5.1 Bahan-bahan dan Alat yang Digunakan 5.1.1 Alat yang digunakan : No. Alat Ukuran Jumlah 1. Digester - 1 Buah 2. Pengaduk - 1 Buah 3. Kertas PH - Secukupnya 4. Gunting - 1 Buah 5.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciAtas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan
Lebih terperinci3.1 Alat dan Bahan Alat
Bab III Metodologi 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia. Adapun peralatan lain yang khusus digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006) Pengujian daya serap air (Water Absorption Index) dilakukan untuk bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :
BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah : III.1.1 Pembuatan Ekstrak Alat 1. Loyang ukuran (40 x 60) cm 7. Kompor
Lebih terperinci