II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

Operator 3-Join pada Dua Graf yang Masing-masing adalah 1-edge fault- tolerant Hamiltonian graf

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar dalam teori graf dan teknik

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

BAB II LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. elemen-elemennya disebut dengan vertex (titik/node), sedangkan E yang mungkin kosong

LANDASAN TEORI. permasalahan tersebut dalam bentuk sketsa titik dan garis yang masing masing

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

PEMBENTUKAN HAMILTONIAN CYCLE PADA DOUBLE LOOP NETWORKS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

LOGIKA DAN ALGORITMA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

BAB II TEORI GRAF DAN PELABELAN GRAF. Dalam bab ini akan diberikan beberapa definisi dan konsep dasar dari

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB II LANDASAN TEORI

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BAB 2 DEGREE CONSTRAINED MINIMUM SPANNING TREE. Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti beberapa definisi dan teorema

BAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf

BAB 2 BEBERAPA ISTILAH DARI GRAPH

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. disebut vertex, sedangkan E(G) (mungkin kosong) adalah himpunan tak terurut dari

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI GRAF PETERSEN BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT ATAU LIMA

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

Kode MK/ Matematika Diskrit

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan definisi-definisi, istilah-istilah yang digunakan dalam

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Gambar 6. Graf lengkap K n

BAB II LANDASAN TEORI

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan teknologi saat ini banyak sekali bermunculan macammacam

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

Matematik tika Di Disk i r t it 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TAK TERHUBUNG BERLABEL TITIK BERORDE MAKSIMAL LIMA DENGAN LOOP MAKSIMAL LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Tesis) Oleh SUHARYOKO

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

7. PENGANTAR TEORI GRAF

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TAK TERHUBUNG BERLABEL TITIK TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA TITIK n = 6. DAN BANYAKNYA GARIS m 1.

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

Graph. Matematika Informatika 4. Onggo

PENENTUAN BILANGAN DOMINASI SISI PADA GRAF HASIL OPERASI PRODUK TENSOR

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

BAB III PELABELAN KOMBINASI

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

Transkripsi:

5 II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi 2.1 Graf (Deo,1989) Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan tak kosong dengan elemen-elemennya disebut vertex, sedangkan E(G) = {e 1, e 2, e 3,.., e n } (mungkin kosong) adalah himpunan pasangan terurut dari elemen-elemen di V(G) = {(v 1, v 2 ), (v 2, v 3 ), (v 3, v 4 ),., (v n 1, v n )} yang anggotanya disebut edge. v 1 v e 2 1 e 4 e 2 e 3 v 3 v 4 Gambar 2. Graf G dengan 4 vertex {v 1, v 2, v 3, v 4 } dan 4 edge {e 1, e 2, e 3, e 4 } Definisi 2.2 Bertetangga (Adjacent) dan Menempel (Incident) (Siang, 2002) Dua titik dikatakan bertetangga (adjacent) jika ada garis yang menghubungkan keduanya. Suatu garis dikatakan menempel (incident) dengan suatu titik u, jika titik u merupakan salah satu ujung dari garis tersebut.

6 Contoh pada Gambar 2 menunjukkan bahwa v 1 adjacent dengan v 2 dan v 3, v 2 adjacent dengan v 1 dan v 4, v 3 adjacent dengan v 1 dan v 4, v 4 adjacent dengan v 3 dan v 2. Sedangkan e 1 incident pada v 1 dan v 2, e 2 incident pada v 2 dan v 4, e 3 incident pada v 3 dan v 4, e 4 incident pada v 1 dan v 3 Definisi 2.3 Garis Paralel dan Loop (Deo, 1989) Garis paralel adalah dua garis atau lebih yang memiliki dua titik ujung yang sama. Loop adalah garis yang titik awal dan ujungnya sama. v 2 e 1 e 3 e 4 v 3 v 1 e 2 e 6 3 e 8 e 5 e 7 v 4 Gambar 3. Graf yang memuat garis paralel dan loop Definisi 2.4 Graf Sederhana (Siang, 2002) Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung garis paralel dan loop (contoh pada Gambar 2). Definisi 2.5 Pohon (Tree) (Deo, 1989) Pohon (Tree) adalah suatu graf terhubung yang tidak memuat sirkuit. v 1 e 1 e 2 e 3 e 4 v 2 v 3 v 4 v 5 Gambar 4. Tree dengan 5 vertex dan 4 edge

7 Definisi 2.6 Graf Berarah (Directed graph) dan Graf tak-berarah (Undirected graph) (Siang, 2002) Suatu graf yang semua garisnya berarah maka disebut graf berarah (directed graph). Suatu graf yang semua garisnya tidak berarah maka disebut graf takberarah (undirected graph). Graf tak-berarah (undirected graph) ditunjukkan pada Gambar 2, 3, dan 4. 1 2 3 Gambar 5. Graf berarah (directed graph) Definisi 2.7 Graf Kubik (Cubic Graph) Graf Kubik (cubic graph) adalah graf teratur yang berderajat tiga atau graf teratur-3. Contoh graf kubik ditunjukkan pada gambar berikut, dengan n menyatakan jumlah vertex. n = 4 n = 6

8 n = 8 n = 10 Gambar 6. Graf kubik Definisi 2.8 Graf Kubus (Sjostrand, 2005) Graf kubus adalah graf yang berbentuk kubus, dengan jumlah titiknya (vertex) delapan (n = 8) dan jumlah garisnya 12. Gambar 7. Graf kubus Definisi 2.9 Graf Hamiltonian (Hamiltonian Graph) Suatu graf dikatakan Graf Hamiltonian (Hamiltonian graph) apabila graf tersebut mempunyai sirkuit (cycle) Hamiltonian.

9 Definisi 2.10 Derajat (Wilson & Watkins, 1990) Derajat suatu vertex v i adalah jumlah edge yang incident dengan vertex v i dan dinotasikan d(v i ). V1 e 2 e e 3 1 V3 e 5 V2 e 4 Gambar 8. Graf dengan 3 vertex dan 5 edge Pada gambar 8 dapat kita tentukan derajat dari setiap vertex yakni ; d(v 1 ) = 3, d(v 2 ) = 3, d(v 3 ) = 4. Teorema 2.1 (Deo, 1989) Jumlah derajat titik-titik dari sebuah graf adalah sama dengan dua kali jumlah garisnya. Bukti: Mengikuti kenyataan bahwa setiap garis dihitung dua kali dalam perhitungan derajat suatu titik pada sebuah Graf. Teorema 2.2 Diberikan Graf G adalah teratur - r dengan banyaknya titik n, maka G mempunyai nr 2 garis. Bukti: Misalkan jumlah edge pada graf G adalah q. Diketahui bahwa graf G mempunyai n titik dan setiap titik berderajat r, maka jumlah semua derajatnya adalah nr. Menurut Teorema 2.1, jumlah derajat suatu graf sama dengan dua kali

10 banyaknya garis, berarti nr = 2q atau q = nr nr. Jadi, terbukti graf G mempunyai garis. 2 2 Teorema 2.3 Setiap graf kubik mempunyai orde (jumlah titik) genap. Bukti: Diketahui bahwa setiap graf kubik mempunyai derajat tiga (ganjil). Menurut (Teorema 2.1), jumlah derajat seluruh titiknya haruslah berjumlah genap, sehingga jumlah titik yang mungkin hanyalah genap. Definisi 2.11 Pendant Vertex (Deo, 1989) Pendant vertex adalah vertex yang berderajat satu. Pada Gambar 4, yang merupakan pendant vertex adalah v 2, v 3, dan v 5. Definisi 2.12 Perjalanan (Walk) (Deo, 1989) Perjalanan (walk) pada graf G adalah barisan berhingga dari vertex dan edge, dimulai dan diakhiri oleh vertex sedemikian sehingga setiap edge menempel (incident) dengan vertex sebelum dan sesudahnya. Tidak ada edge yang muncul lebih dari sekali dalam sebuah walk. Walk yang dimulai dan diakhiri dengan vertex yang sama disebut walk tertutup. Salah satu walk graf dari Gambar 8 adalah v 1, e 1, v 2, e 4, v 3. Definisi 2.13 Lintasan (Path) (Siang, 2002) Lintasan (path) adalah suatu walk yang semua vertexnya berbeda.

11 Definisi 2.14 Sirkuit (Cycle) (Deo, 1989) Sirkuit (cycle) adalah suatu walk tertutup yang tidak mempunyai pengulangan vertex kecuali vertex awal dan akhir. Salah satu cycle pada Gambar 8 adalah v 1, e 1, v 2, e 4, v 3, e 3, v 1. Definisi 2.15 Sirkuit (Cycle) Hamiltonian (Deo, 1989) Sirkuit Hamiltonian adalah sirkuit yang melalui tiap titik/ vertex didalam graf tepat satu kali, kecuali titik asal (sekaligus titik akhir) yang dilalui dua kali. Gambar 9. Graf yang memiliki sirkuit Hamiltonian Salah satu sirkuit Hamiltonian pada Gambar 9 adalah v 1, e 9, v 2, e 8, v 8, e 12, v 5, e 3, v 6, e 2, v 4, e 1, v 1. Definisi 2.16 n-path (Sjostrand, 2005) n-path adalah barisan titik/vertex dan garis/edge secara bergantian dengan jumlah titiknya n buah dan semua garisnya berbeda. v 1 v 2 v 3 v 4 Gambar 10. 4-path

12 Definisi 2.17 Sirkuit Genap (Sjostrand, 2005) Sirkuit genap adalah path yang dimulai dan diakhiri dengan titik yang sama, dimana jumlah titiknya genap (n titik) untuk n 4, n N +. Contoh sirkuit genap dengan jumlah vertex 4 dan 6 ditunjukkan pada gambar berikut. (a) (b) Gambar 11. (a) Sirkuit genap dengan n = 4 dan (b) Sirkuit genap dengan n = 6 Definisi 2.18 Sirkuit Ganjil (Sjostrand, 2005) Sirkuit ganjil adalah path yang dimulai dan diakhiri dengan titik yang sama, dimana jumlah titiknya ganjil (n titik) untuk n 3, n N +. Contoh sirkuit ganjil ditunjukkan dalam gambar berikut. (a) (b) Gambar 12. (a) Sirkuit ganjil dengan n = 3 dan (b) Sirkuit ganjil dengan n = 5

13 Definisi 2.19 Graf Terhubung dan Graf Tidak Terhubung (Deo, 1989) Graf G dikatakan terhubung (connected) jika untuk setiap dua vertex berbeda di G, terdapat suatu path yang menghubungkan kedua vertex tersebut. Jika tidak demikian, maka G dikatakan tidak terhubung (disconnected). (a) (b) Gambar 13. (a) Graf terhubung (b) Graf tidak terhubung Definisi 2.20 Perluasan Sirkuit (Cycle Extension) (Hsu and Lin, 2009) Suatu graf G dan C = x 0, x 1, x 2, x 3,, x k 1, x 0 merupakan cycle (sirkuit) dari G dengan k 3, k merupakan bilangan integer yang menotasikan panjang dari cycle C. Perluasan cycle (sirkuit) dari G sekitar C dinotasikan dengan Ext C (G). V(Ext C (G)) = {p i,j, q i,j 1 j l i } V(G) 0 i k 1 E(Ext C (G)) = (E(G) E(C)) {(p i,j, q i,j ) 1 j l i } 0 i k 1 ({(x i, p i,1 ), (p i,li, x i+1 ) } 0 i k 1 {(p i,j, p i,j+1 ) 1 j l i 1}) ({(q i,j, q i,j+1 ) 1 j l i 1}) {q i,li, q i+1,1 } 0 i k 1 dimana l i adalah bernilai genap untuk semua i.

14 Sirkuit (cycle) yang terbentuk dari gabungan vertex {q i,j 1 j l i } 0 i k 1 adalah perluasaan cycle (sirkuit) dari C, yang dinotasikan O C. Gambar 14. Ext C (G) Keterangan: l i adalah banyaknya vertex di Ext C (G) antara x i dan x i+1 yang bernilai bilangan positif genap. p i,j adalah suatu vertex di Ext C (G) antara x i dan x i+1. q i,j adalah suatu vertex di Ext C (G) yang adjacent ke p i,j. V(Ext C (G)) adalah vertex perluasan cycle (sirkuit) dari G sekitar C. E(Ext C (G)) adalah edge perluasan cycle (sirkuit) dari G sekitar C. Definisi 2.21 Penggantian Sirkuit (Replacing Cycle) (Hsu and Lin, 2009) H merupakan cycle (sirkuit) dari graf G, H C dinotasikan sebagai cycle (sirkuit) di Ext C (G) yang diperoleh dari H dengan mengganti semua (x j, x j+1 ) di E(H) E(C) dengan x j, p j,1, p j,2,, p j,lj, x j+1.

15 Ω H dinotasikan sebagai cycle (sirkuit) yang diperoleh dari O C dengan mengganti setiap {q i,j 1 j l i } 0 i k 1 = q i,1, q i,2,, q i,li dengan q i,1, p i,1, p i,2, q i,2, q i,3, p i,3,, p i,li, q i,li jika p i,1, p i,2,, p i,li bukan suatu path di H C. Definisi 2.22 Operasi Sirkuit (Hsu and Lin, 2009) Penambahan sirkuit (cycle) H di G merupakan suatu sirkuit (cycle) di Ext C (G), dengan beberapa edge e = (x i, x i+1 ) di C. Dalam penambahan sirkuit (cycle) ini digunakan enam operasi, dimana operasi ke-3 sampai dengan operasi ke-6 dapat digeneralisir sebagai berikut: 1. M 1 (H, e, j) 2. M 2 (H, e) 3. M i (H, x) untuk 3 i 6 Notasi berikut ini akan digunakan pada M 2, M 3, M 4, M 5 dan M 6 Ω qi = q i,1, p i,1, p i,2, q i,2, q i,3, p i,3, p i,li,, q i,li. Ω pi = p i,1, q i,1, q i,2, p i,2, p i,3, q i,3, q i,li, p i,li,,. Definisi 2.23 Operasi M1(Hsu and Lin, 2009) H merupakan suatu sirkuit (cycle) di G yang berisi edge e. Operasi M1 digunakan untuk mengkonstruksi suatu sirkuit di Ext C (G)\{(p i,j, p i,j+1 ), (q i,j, q i,j+1 )} untuk beberapa 1 j l i 1.

16 Q merupakan path Ω H \ { (q i,j, q i,j+1 )} dan P adalah path H C \ {(p i,j, p i,j+1 )} Definisi M 1 (H, e, j) = p i,j, P, p i,j+1, q i,j+1, Q, q i,j, p i,j. Gambar 15. Ilustrasi dari Operasi M1 Definisi 2.24 Operasi M2 (Hsu and Lin, 2009) Misal zi dan zi+1 adjacent di G dan H adalah suatu sirkuit Hamiltonian (Hamiltonian cycle) di G yang berisi x i 1, x i, x i+1, x i+2 sebagai suatu subpath. Operasi M 2 (H, e) digunakan untuk mengkonstruksi suatu sirkuit (cycle) Hamiltonian di Ext C (G)\ {(q i 1,li 1, q i,1 ), (q i,li, q i+1,1 )}. Yi adalah neighborhood yang unik dari zi yang berbeda diantara x i dan zi+1, dan yi+1 adalah neighborhood yang unik dari zi+1 yang berbeda diantara x i+1 dan zi. G adalah graf kubik, x i 1, x i, x i+1, x i+2 adalah suatu subpath dari H, dan y i, z i, z i+1, y i+1 adalah subpath dari H di G. q i 1,li 1, q i,1,, q i,li, q i+1,1 adalah subpath dari Ω H dan p i 1,li 1, x i, p i,1, p i,2,, p i,li, x i+1, p i+1,1 adalah subpath dari H C. Sehingga, diperoleh suatu path P dari H C dengan mengganti p i 1,li 1, x i, p i,1, p i,2,, p i,li, x i+1, p i+1,1 dengan x i, p i,1, Ω pi, p i,li, x i+1 dan mengganti (zi, zi+1) dengan (zi, xi) dan (zi+1, xi+1). Selanjutnya, hapus

17 q i 1,li 1, q i,1,, q i,li, q i+1,1 dari Ω H sehingga hasil penghapusan dariω H merupakan suatu path Q. Definisikan M2(H, e) = p i 1,li 1, q i 1,li 1, Q, q i+1,1, p i+1,1, P, p i 1,li 1 Proses operasi M2 dapat dilihat pada Gambar 16 berikut : Gambar 16. Ilustrasi dari Operasi M2 Definisi 2.25 Operasi M3 dan M4 (Hsu and Lin, 2009) Misal H adalah sirkuit (cycle) Hamiltonian dari G\{x i+1 }. Definisikan operasi M3 (H, x i+1 ) untuk mengkonstruksi sirkuit (cycle) Hamiltonian dari Ext C (G)\ {p i,j } dimana j ganjil, dan M4 (H, x i+1 ) untuk mengkonstruksi sirkuit (cycle) Hamiltonian dari Ext C (G)\ {q i,j } dengan j genap. Ketika x i+1 tidak ada di H, x i 1, x i, z i dan x i+3, x i+2, z i+2 adalah subpath dari H, maka q i,1, Ω qi, q i,li, q i+1,1, Ω qi+1, q i+1,li+1 adalah subpath dari Ω H. Q = Ω H q i,1, Ω qi, q i,li, q i+1,1, Ω qi+1, q i+1,li+1, q i+2,1. Q adalah path dari q i+2,1 ke q i,1. P = H C x i+2, p i+2,1. P adalah path dari x i+2 ke p i+2,1.

18 Definisikan M3 (H, e) = < p i+2,1, q i+2,1, Q, q i,1, p i,1, p i,2, q i,2,, p i,j 1, q i,j 1, q i,j, q i,j+1, p i,j+1, p i,j+2, q i,j+2,, q i,li, p i,li, x i+1, p i+1,1, Ω pi+1, p i+1,li+1, x i+2, P, p i+2,1 > M4 (H, e) = < p i+2,1, q i+2,1, Q, q i,1, p i,1, p i,2, q i,2,, q i,j 1, p i,j 1, p i,j, p i,j+1 q i,j+1, q i,j+2, p i,j+2,, p i,li, x i+1, p i+1,1, Ω pi+1, p i+1,li+1, x i+2, P, p i+2,1 > Proses operasi M3 dan M4 dapat dilihat pada Gambar 17 berikut : Gambar 17. Ilustrasi dari Operasi M3 dan M4

19 Definisi 2.26 Operasi M5 dan M6 (Hsu and Lin, 2009) Misal H adalah sirkuit (cycle) Hamiltonian dari G\ {x i }. Definisikan operasi M5 (H, x i ) untuk mengkonstruksi suatu sirkuit (cycle) Hamiltonian dari Ext C (G)\ {p i,j } dengan j genap dan operasi M6 (H, x i ) untuk mengkonstruksi suatu sirkuit (cycle) Hamiltonian dari Ext C (G)\ {q i,j } dengan j ganjil. Q = Ω H q i 2,li 2, q i 1,1, Ω qi 1, q i 1,li 1, q i,1, Ω qi, q i,li. Q adalah suatu path dari q i,li ke q i 2,li 2. P = H C x i 1, p i 2,li 2. P adalah path dari p i 2,li 2 ke x i 1 Definisikan M5 (H, x) =<x i 1, p i 1,1, Ω pi 1, p i 1,li 1, x i, p i,1, q i,1, q i,2, p i,2, p i,3,, p i,j 1, q i,j 1, q i,j, q i,j+1, p i,j+1, p i,j+2, q i,j+2,, q i,li, Q, q i 2,li 2, p i 2,li 2, P, x i 1 > M6 (H, x) = <x i 1, p i 1,1, Ω pi 1, p i 1,li 1, x i, p i,1, q i,1, q i,2, p i,2, p i,3,, q i,j 1, p i,j 1, p i,j, p i,j+1, q i,j+1, q i,j+2, p i,j+2,, q i,li, Q, q i 2,li 2, p i 2,li 2, P, x i 1 >

20 Proses operasi M5 dan M6 dapat dilihat pada Gambar 18 berikut. Gambar 18. Ilustrasi dari Operasi M5 dan M6 2.27 1-Fault-Tolerant Hamiltonian Regular Graphs ( Teng at al, 2005 ) Suatu graf G = (V, E) adalah 1-Edge Fault Tolerant Hamiltonian jika G\ {e} adalah Hamiltonian untuk setiap e E dan suatu graf G = (V, E) adalah 1-Vertex Fault Tolerant Hamiltonian jika G \ {v} adalah Hamiltonian untuk setiap v V. Setiap graf 1-Edge Fault Tolerant Hamiltonian adalah Hamiltonian. Suatu graf G = (V, E) adalah 1-Fault Tolerant Hamiltonian jika G \{f} adalah Hamiltonian untuk setiap f E V.