Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB II LANDASAN TEORI

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Analisis Regresi Spline Kuadratik

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

Seminar Hasil Tesis ESTIMATOR SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK MULTIRESPON (STUDI KASUS TINGKAT KESEJAHTERAAN DI INDONESIA TAHUN 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS


BAB III METODE THEIL. menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman Online di:

Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur

KAJIAN FUNGSI nls( ) DAN fsrr( ) TERHADAP MODEL MICHEALIS-MENTEN PADA REGRESI NONLINIER. Sudarno 1. Abstrak

ANALISIS REGRESI KUANTIL

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

PROSIDING ISBN:

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP. Tarno. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK PROSES PEMBENTUKAN LIMBAH PABRIK GULA ASEMBAGUS SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM)

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI NONPARAMETRIK DERET FOURIER BIRESPON

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

Transkripsi:

Vol. 6, No.1, 0-8, Juli 009 Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri. Data yang digunakan adalah data berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) siswa SDN Parangtambung II Makassar pada tahun 008. Pengambilan data dilakukan pada seluruh siswa yang berjumlah 19 orang yang terdiri atas 113 anak laki-laki dan 79 anak perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pertumbuhan anak yang terbaik berdasarkan indeks antropometri adalah indeks berat badan (Y) menurut tinggi badan (X), baik jenis kelamin laki-laki maupun jenis kelamin perempuan. Model untuk jenis kelamin laki-laki dengan umur 6 14 tahun adalah Y ˆ 6,4 0,4( X 119,75) 0,9( X 1,15), dengan R sebesar 66,6% dan MSE sebesar 0,36. Model untuk jenis kelamin perempuan dengan umur 6 15 tahun adalah Ŷ = 56,115 0,64X 0,013( X 19,16) 0,06( X 137,11) 0,03( X 146,555) dengan R sebesar 8,87% dan MSE sebesar 0,19. Kata Kunci: Spline kuadrat terkecil, pertumbuhan anak, indeks antropometri. 1. Pendahuluan Kurva regresi adalah suatu kurva yang menjelaskan hubungan antara suatu variabel penjelas (prediktor) dengan variabel respon. Permasalahan dalam analisis regresi adalah menentukan bentuk estimasi dari kurva regresi. Pendekatan yang sering digunakan untuk mengestimasi kurva regresi adalah pendekatan parametrik dimana diasumsikan bahwa bentuk fungsional dari kurva regresi tersebut dapat digambarkan secara lengkap oleh sekumpulan parameter dan memenuhi bentuk kurva tertentu. Asumsi pendekatan parametrik adalah kurva regresi dapat diwakili oleh model parametrik (Hardle, 1990), sehingga dapat dikatakan bahwa mengestimasi kurva regresi dengan pendekatan parametrik ekuivalen dengan mengestimasi parameter dimana hasil estimasi tersebut mengikuti model tertentu. Jika model yang diasumsikan ini benar, maka pendekatan parametrik sangat efisien, tetapi jika tidak, maka akan menyebabkan interpretasi data yang menyesatkan (Siminoff, 1996). Selain itu, model parametrik mempunyai keterbatasan dalam mengestimasi pergerakan data yang tidak diharapkan. Pendekatan lain yang dapat digunakan untuk mengestimasi kurva regresi adalah pendekatan regresi nonparametrik. Pendekatan ini tidak memberikan asumsi terhadap bentuk kurva regresi, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar, dalam hal ini data yang lebih banyak memberikan informasi tentang kurvanya. Dalam pendekatan regresi nonparametrik, umumnya fungsi regresi hanya diasumsikan termuat dalam suatu ruang fungsi tertentu. Pemilihan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar, Makassar Email: w_sanusi@yahoo.com

Wahidah Sanusi 1 ruang fungsi ini dimotivasi oleh sifat kehalusan (smoothness) yang diasumsikan dimiliki oleh fungsi regresi tersebut. Misalkan model regresi adalah y i = f(t i ) + i, i = 1,,, n, dengan y i adalah variabel respon, t i adalah variabel prediktor, f(t i ) adalah kurva regresi yang akan diestimasi dan i adalah galat acak yang saling independen dan berdistribusi normal dengan mean nol dan variansi. Spline merupakan salah satu metode regresi nonparametrik yang dapat digunakan untuk mengestimasi kurva regresi tersebut. Estimator spline ini diperoleh dengan meminimumkan penalized least square, yaitu kriteria estimasi yang menggabungkan kesesuaian kurva terhadap n data (goodness of fit), dalam hal ini n -1 (y i f(t i )) dan kehalusan kurva (smoothness), dalam hal ini b a i1 (f (m) (t)) dt dengan a,b bilangan riil serta f (m) (t) adalah turunan ke-m fungsi f(t) terhadap t. Keseimbangan antara kesesuaian kurva terhadap data dengan kehalusan kurva tersebut diatur oleh suatu parameter penghalus (Eubank, 1998). Dalam Wahba (1990) ditunjukkan bahwa spline memiliki sifat-sifat statistik yang berguna dan perlu dipertimbangkan sebagai salah satu metode untuk menganalisis hubungan regresi (Moussa & Cheema, 199). Salah satu estimator Spline yang biasa digunakan adalah estimator Spline Kuadrat Terkecil. Dalam penelitian ini akan digunakan spline kuadrat terkecil dalam mengestimasi model pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri. Pertumbuhan anak memperlihatkan status gizi anak. Status gizi didefinisikan sebagai tanda-tanda yang diakibatkan oleh keseimbangan antara pemasukan gizi dan pengeluaran organisme atau keadaan tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui penilaian klinis, biokimia dan secara antropometri. Ada tiga macam indeks antropometri yang sering digunakan, yaitu 1. Berat badan menurut umur (BB/U).. Tinggi badan menurut umur (TB/U). 3. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).. Metode Penelitian.1. Sumber Data Data yang digunakan adalah data berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) siswa SDN Parangtambung II Makassar mulai umur 79 sampai 164 bulan untuk anak laki-laki dan umur 81 sampai 173 bulan untuk anak perempuan. Pengambilan data dilakukan pada seluruh siswa SDN Parangtambung II Makassar yang berjumlah 19 siswa, dimana terdapat 113 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 79 siswi yang berjenis kelamin perempuan... Variabel Penelitian Dalam penelitian ini model pertumbuhan anak akan diestimasi berdasarkan Indeks antropometri tersebut untuk masing-masing jenis kelamin. Model tersebut adalah (1) Berat badan menurut umur, dimana berat badan sebagai variabel respon (Y) dan umur sebagai variabel prediktor (X), dan () Berat badan menurut tinggi badan, dimana berat badan sebagai variabel respon (Y) dan tinggi badan (X) sebagai variabel prediktor.

Wahidah Sanusi.3. Langkah-langkah Analisis Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Mengurutkan data berat badan dan tinggi badan anak laki-laki maupun perempuan dari yang terkecil hingga terbesar untuk masing-masing golongan umur. Setiap golongan umur terdiri atas satu atau lebih berat badan dan tinggi badan anak laki-laki maupun perempuan.. Mengambil data berat badan dan tinggi badan anak laki-laki dan perempuan pada persentil ke-90. Hal ini dilakukan karena standar gizi seorang anak dikatakan baik jika nilai gizi anak tersebut lebih dari atau sama dengan 90%. 3. Menentukan letak titik knot (i) untuk masing-masing model, lalu dihitung skor GCV (Generalized Cross-Validation) dan dipilih titik knot yang meminimumkan GCV. 4. Mendefinisikan matriks X, yaitu: x 1 (t) = 1, x (t) = t, x m (t) = t m-1, m 1 x m+1 (t) = (t 1 ), m 1 x m+k (t) = (t k ). dimana m menyatakan orde ke-m, k menyatakan banyaknya titik knot. m k 5. Model yang diestimasi berbentuk f = j x j. Kemudian dicari estimasi dari = ( 1,, j 1,m+k ) T dengan = [X() T X()] -1 X() T Y. 6. Melakukan analisis diagnostik terhadap galat/residual. 7. Melakukan pengujian signifikansi koefisien regresi secara simultan dan individu. 8. Mengestimasi model pertumbuhan anak berdasarkan model regresi nonparametrik yang diperoleh. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Penaksiran Model Pertumbuhan Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur Dalam analisis data ini, variabel respon (Y) adalah data berat badan (kg) anak laki-laki, sedang variabel prediktornya (X) adalah data umur anak laki-laki (bulan) pada persentil ke-90. Berdasarkan nilai GCV diperoleh tiga titik knot yang meminimumkan GCV, yaitu 1 = 91, = 119, dan 3 = 136 dengan nilai GCV = 30,45706.

Berat.Badan Badan 10 0 5 0 30 30 35 40 40 45 Wahidah Sanusi 3 SPLINE KUADRAT TERKECIL 80 100 10 140 160 Umur. Gambar 1. Kurva spline kuadrat berat badan menurut umur anak laki-laki. Penggunaan taraf nyata α = 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa modelnya signifikan dengan R =48,8% dan nilai MSE sebesar 0,57. Estimasi modelnya, sebagai berikut: Y = 839,51 18,55 X 0,104 X 0,111( X 91) 0,048( X 136). Model ini ekuivalen dengan Y = 839,51 18,55 X 0,104 X, untuk 79 X < 91. Y = 839,5118,55X 0,104X 0,111( X 91), untuk 91 X < 136. Y = 839,5118,55X 0,104X 0,111( X 91) 0,048( X 136), untuk 136 X<164. Berdasarkan Gambar 1 dan model yang diperoleh, nampak bahwa pada umur sekitar 91 bulan proses pertumbuhan (pertambahan berat badan) anak laki-laki berlangsung sangat cepat dan mulai menurun pada umur sekitar 130 bulan dan kembali terjadi peningkatan pada umur sekitar 136 bulan. 3.. Penaksiran Model Pertumbuhan Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan Dalam penaksiran model ini, variabel respon (Y) digunakan data berat badan dan variabel prediktor (X) digunakan data tinggi badan pada persentil ke-90. Berdasarkan nilai GCV diperoleh dua titik knot yang meminimumkan GCV, yaitu 1 = 0,9 dan = 0,65 dengan nilai GCV = 0,3981603.

Berat.Badan 10-0 -1 30 0 1 40 Wahidah Sanusi 4 SPLINE KUADRAT TERKECIL - 110-110 0 130 1 140 150 Tinggi.Badan Gambar. Kurva spline kuadrat berat badan menurut tinggi badan anak laki-laki. Penggunaan taraf nyata α = 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa modelnya signifikan dengan R = 66,6% dan nilai MSE sebesar 0,36. Estimasi modelnya, sebagai berikut: Y = 6,4 0,4( X 119,75) 0,9( X 1,15), yang ekuivalen dengan Y = 6, 4, untuk 107 X < 119,75. Y = Y = 6,4 0,4( X 119,75), untuk 119,75 X < 1,15. 6,4 0,4( untuk 1,15 X < 151. X 119,75) 0,9( X 1,15), Berdasarkan Gambar dan model yang diperoleh, nampak bahwa pada tinggi badan sekitar 10 cm proses pertumbuhan (pertambahan berat badan) anak laki-laki berlangsung sangat cepat. 3.3. Penaksiran Model Pertumbuhan Anak Perempuan Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur Dalam penaksiran model ini, variabel respon (Y) digunakan data berat badan dan variabel prediktor (X) digunakan data umur. Berdasarkan nilai GCV diperoleh dua titik knot yang meminimumkan GCV, yaitu 1 = 0,8 dan = 1,5 dengan nilai GCV = 0,5143789. Penggunaan taraf nyata α = 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa modelnya signifikan dengan R = 58,85% dan nilai MSE sebesar 0,45. Estimasi modelnya, sebagai berikut: Ŷ = 1,835 0,38 X 0,034 ( X 131,46 ) 0,051( X 141,65). Model ini ekuivalen dengan Ŷ = 1,835 0,38X, untuk 81 X < 131,4. Ŷ = 1,835 0,38X 0,034( X 131,46) 131,4 X < 141,65., untuk

Berat.Badan 0 0 5 5 30 30 35 35 40 40 Wahidah Sanusi 5 Ŷ = 1,835 0,38X 0,034( X 131,46) 0,051( X 141,65), untuk 141,65 X < 173. SPLINE KUADRAT TERKECIL 80 100 10 140 160 Umur Gambar 3. Kurva spline kuadrat berat badan menurut umur anak perempuan. Berdasarkan Gambar 3 dan model yang diperoleh, nampak bahwa pada umur sekitar 97 bulan proses pertumbuhan (pertambahan berat badan) anak perempuan berlangsung sangat cepat dan mulai menurun pada umur sekitar 137 bulan dan kembali terjadi peningkatan pada umur sekitar 145 bulan. 3.4. Penaksiran Model Pertumbuhan Anak Perempuan Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan Dalam penaksiran model ini, variabel respon (Y) digunakan data berat badan dan variabel prediktor (X) digunakan data tinggi badan pada persentil ke-90. Berdasarkan nilai GCV diperoleh dua titik knot yang meminimumkan GCV, yaitu 1 = 0,8 dan = 1,75 dengan nilai GCV = 0,141346.

Berat.Badan 0 0 5 5 30 35 40 40 Wahidah Sanusi 6 SPLINE KUADRAT TERKECIL 110 10 130 140 150 Tinggi.Badan Gambar 4. Kurva spline kuadrat berat badan menurut tinggi badan anak perempuan. Penggunaan taraf nyata α=0,05 diperoleh kesimpulan bahwa modelnya signifikan dengan R = 8,87% dan nilai MSE sebesar 0,19. Estimasi modelnya, sebagai berikut: Yˆ 56,115 0,64X 0,013( X 19,16) 0,06( X 137,11) 0,03( X 146,555) Model ini ekuivalen dengan Ŷ = Ŷ = 56,115 0,64 X 0,013( X 19,16), untuk 107 X <137,11. 56,115 0,64 untuk 137,11 X < 146,555. Y ˆ 56,115 0,64 X 0,013( X 19,16) untuk 146,555 X < 153. X 0,013( X 19,16) 0,06( X 137,11), 0,06( X 137,11 ) 0,03( X 146,555) Berdasarkan Gambar 4 dan model yang diperoleh, nampak bahwa pada tinggi badan sekitar 13 cm proses pertumbuhan (pertambahan berat badan) anak perempuan berlangsung sangat cepat dan mulai terjadi sedikit penurunan pada tinggi badan sekitar 145 cm dan kembali terjadi peningkatan pada tinggi badan sekitar 147 cm. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Berdasarkan beberapa model yang diperoleh dalam penelitian ini, maka model pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri yang terbaik adalah model berat badan (Y) menurut tinggi badan (X) baik jenis kelamin laki-laki maupun jenis kelamin perempuan, masingmasing modelnya sebagai berikut: 1. Untuk jenis kelamin laki-laki dengan umur 6 14 tahun:

Wahidah Sanusi 7 Y = 6,4 0,4( X 119,75) 0,9( X 1,15). Uuntuk jenis kelamin perempuan dengan umur 6 15 tahun: Y ˆ 56,115 0,64X 0,013( X 19,16) 0,06( X 137,11) X 0,03( 146,555) 4.. Saran Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai model pertumbuhan anak berdasarkan faktor-faktor lain selain faktor indeks antropometri dengan menggunakan pendekatan spline atau analisis regresi nonparametrik lainnya. Ucapan Terima Kasih Penelitian ini terlaksana atas kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pihak Lembaga Penelitian UNM Makassar dan pihak Ditjen Dikti Depdiknas Jakarta. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada: 1. DPM Ditjen Dikti Depdiknas Jakarta.. Bapak Ketua Lembaga Penelitian UNM Makassar beserta stafnya. 3. Bapak Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. 4. Ibu Kepala sekolah SDN Parangtambung II Makassar. 5. Bapak dan Ibu Tim Reviewer Universitas Negeri Makassar. Daftar Pustaka [1] Budiantara, I.N., 001, Estimasi Parametrik dan Nonparametrik untuk Pendekatan Kurva Regresi, Proceeding Seminar Nasional Statistika V, ITS Surabaya. [] Craven, P., Wahba, G., 1979, Smoothing Noisy Data with Spline Functions, Numer. Math., 31, 377 390. [3] Eubank, R.L., 1988, Spline Smoothing and Nonparametric Regression, Marcell Dekker Inc., New York. [4] Green, P.J., Silverman, B., 1994, Nonparametric Regression and Generalized Linear Models (a roughness penalty approach), Chapman and Hall, New York. [5] Hardle, W., 1990, Applied Nonparametric Regression, Cambridge University Press, New York. [6] Moussa, M.A.A., Cheema, 199, Nonparametric Regression in Curve Fitting, The Statisticians, 41, 09 5. [7] Santoso, S., Ranti, L.A., 1999, Kesehatan dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta. [8] Seber, G.A.F, 1977, Linear Regression Analysis, John Wiley and Sons, New York.

Wahidah Sanusi 8 [9] Sediaoetama, A. D., 1993, Ilmu Gizi, Dian Rakyat, Jakarta. [10] Siminoff, 1996, Smoothing Methods in Statistics, Springer Verlag, New York. [11] Speckman, P., 1985, Spline Smoothing and Optimal Rates of Convergence in Nonparametric Regression Models, Annal Statist, 13, 970-983. [1] Wahba, G., 1990, Spline Models for Observational Data, Society for Industrial and Applied Mathematics, Pennsylvania Philadelphia. [13] Sanusi, W., 006, Perbandingan Sifat Asimtotik Estimasi Kurva Spline Reinsch dengan Spline Speckman, Jurnal Transformasi, Vol. Edisi Khusus, Pebruari 006, hal. 11 19, ISSN 0854 7874, FMIPA UNM Makassar. [14] Sanusi, W., 006, Perbandingan Sifat Asimtotik Estimasi Variansi Galat Spline Reinsch dengan Spline Speckman, Jurnal MIPA dan Pembelajarannya, Vol. Edisi Khusus, Nopember 006, ISSN 1907 196, IKA FMIPA UNM Makassar.