SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

dokumen-dokumen yang mirip
TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

EKSISTENSI TITIK TETAP DARI SUATU TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

Ruang Norm-2 dan Ruang Hasil Kali Dalam-2

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

SIFAT-SIFAT PEMETAAN BILINEAR

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

yang Dibangun oleh Ukuran Bernilai Proyeksi

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

HUBUNGAN ANTARA PEMETAAN LINEAR DAN BILINEAR

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

Suatu Kajian Tentang Lapangan Kabur dan Ruang Vektor Kabur

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

DEKOMPOSISI PRA A*-ALJABAR

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

TOPOLOGI RUANG LINEAR

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

PROGRAMMING DENGAN NORMA

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

SIFAT-SIFAT TOPOLOGI RUANG LINEAR. Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Jalan KHA Dahlan 3 Purworejo. Abstrak

KEKONVEKSKAN DAERAH FISIBEL SECOND ORDER CONE PROGRAMMING DENGAN NORMA 1

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

1. PENDAHULUAN 2. METODE PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN. Abstrak

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

OPTIMISASI KONVEKS: KONSEP-KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMETAAN KONTRAKSI CIRIC-MATKOWSKI PADA RUANG METRIK TERURUT. Mariatul Kiftiah

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

SIFAT-SIFAT PEMETAAN OCCASIONALLY WEAKLY COMPATIBLE PADA RUANG METRIK FUZZY

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

ANALISIS REAL 2 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

9. Teori Aproksimasi

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

OPTIMISASI KONVEKS: Konsep-konsep

SYARAT SYARAT FUNGSI DI RUANG METRIK AGAR RUANG METRIKNYA MEMILIKI ATSUJI COMPLETION

Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

TOPOLOGI METRIK PARSIAL

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

Ekuivalensi Norm-n dalam Ruang R d

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

II. TINJAUAN PUSATAKA

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

BAB I PENDAHULUAN. umum ruang metrik dan memperluas pengertian klasik dari ruang Euclidean R n, sehingga

RUANG-RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

HUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBNEAR-RING FUZZY

Syarat Fritz John pada Masalah Optimasi Berkendala Ketaksamaan. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Transkripsi:

Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hal. 49-56 P-ISSN: 2579-9827, E-ISSN: 2580-2216 SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL Arta Ekayanti Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jl. Budi Utomo No.10, Ronowijayan, Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 63471, (0352) 481124 e-mail: arta_ekayanti@ymail.com Abstrak Pada artikel ini, akan dipelajari beberapa fakta mengenai himpunan proximinal. Di antaranya, himpunan proximinal pada ruang bernorma linear merupakan himpunan tertutup. Himpunan tertutup pada ruang bernorma linear berdimensi hingga merupakan himpunan proximinal. Himpunan proximinal yang konveks merupakan himpunan Chebyshev. Kata Kunci: aproksimasi terbaik, himpunan proximinal, himpunan chebyshev, himpunan konveks Abstract In this paper, we study about some fact of proximinal set. Such as, proximinal set in normed linear space was closed set. Closed set in finite dimensional normed linear space was proximinal set. Convex proximinal set was Chebyshev set. Keywords: best approximation, proximinal set, chebyshev set, convex set PENDAHULUAN Aproksimasi terbaik merupakan salah satu bahasan penting pada analisis fungsional. Beberapa referensi telah membahas materi mengenai aproksimasi terbaik di antaranya pada buku karangan Kreyszig (1978) telah memberikan pengantar mengenai konsep aproksimasi terbaik pada ruang bernorma, Ghazal (2010) membahas mengenai aproksimasi terbaik dan co-aproksimasi terbaik dalam ruang bernorma. Di samping itu, Vijayaragavan (2013) membahas mengenai aproksimasi terbaik pada ruang bernorma linear, Khalil (1988) telah membahas mengenai aproksimasi terbaik dalam ruang metrik konveks, serta Suharsono (2006) telah membahas mengenai hubungan antara aproksimasi terbaik dengan titik tetap pada ruang metrik konveks. Fokus pada ruang metrik konveks, Aziz (2008) membahas mengenai kaitan antara aproksimasi terbaik dengan titik tetap pada ruang metrik konveks Menger. Pada referensi-referensi tersebut telah dianalisis secara mendalam materi mengenai aproksimasi terbaik. Perlu diperhatikan bahwa, salah satu bahasan yang terkait dengan aproksimasi terbaik di antaranya adalah himpunan proximinal. Suatu himpunan disebut himpunan proximinal apabila aproksimasi terbaik dari himpunan tersebut memiliki anggota. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai definisi himpunan proximinal serta beberapa sifat yang berlaku pada himpunan proximinal. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan

50 P-ISSN: 2579-9827 E-ISSN: 2580-2216 khususnya matematika cabang analisis yaitu analisis fungsional pada topik pembahasan aproksimasi terbaik. Serta memberikan motivasi untuk melakukan penelitian mengenai pemetaan pada himpunan proximinal serta sifat-sifat yang berlaku di dalamnya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan atau riset kepustakaan (library research). Peneliti mengkaji beberapa literatur seperti Introductory Functional Analysis with Applications karangan Erwin Kreyszig serta jurnal Best Approximation in Real Linear 2-Normed Spaces yang ditulis oleh Vijayaragavan. Dari beberapa referensi tersebut, peneliti mengembangkan bahasan dengan fokus topik pada sifatsifat himpunan proximinal. HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi 2.1 Diberikan himpunan tak kosong X. Pemetaan d: X X R disebut metrik pada X jika memenuhi: 1. Untuk setiap x, y X berlaku d(x, y) 0. 2. Untuk setiap x, y X, d(x, y) = 0 jika dan hanya jika x = y. 3. Untuk setiap x, y X berlaku d(x, y) = d(y, x). 4. Untuk setiap x, y, z X berlaku d(x, y d(x, z) + d(z, y). Pasangan (X, d) selanjutnya disebut ruang metrik. Untuk suatu ruang metrik (X, d) dan himpunan S, jarak antara titik x X dan himpunan A dinotasikan dengan d(x, S) didefinisikan dengan d(x, S) = inf {d(x, y): y S} Definisi 2.2 Diberikan ruang vektor X, pemetaan. : X R disebut norma pada X jika memenuhi: 1. Untuk setiap x X berlaku x 0. 2. Untuk setiap x X, x = 0 jika dan hanya jika x = 0. 3. Untuk setiap x X dan α R berlaku αx = α x. 4. Untuk setiap x, y X berlaku x + y x + y. Pasangan (X,. ) selanjutnya disebut ruang bernorma. Berikut diberikan definisi aproksimasi terbaik. Definisi 2.3 Diberikan ruang bernorma linear X dan S X tak kosong. Elemen s 0 S disebut aproksimasi terbaik untuk x X jika untuk setiap s S berlaku Prima, Vol. 2, No. 1, Januari 2018, 49-56.

Prima ISSN: 2579-9827 x s 0 x s. 51 Selanjutnya, dinotasikan P S (x) = {s 0 S: x s 0 x s, s S} merupakan koleksi semua aproksimasi terbaik x X. Lebih lanjut, himpunan P S (x) koleksi semua aproksimasi terbaik x X dapat dituliskan dengan P S (x) = {s 0 S: x s 0 = d(x, S)}. Jika P S (x) memiliki anggota, maka S disebut sebagai himpunan proximinal. Hal ini sebagaimana disebutkan pada definisi berikut: Definisi 2.4 Jika P S (X), S disebut himpunan proximinal. Untuk suatu y X dan α R didefinisikan koleksi semua aproksimasi terbaik P S+y (x + y) = {s 0 S: x + y s 0 = d(x, S + y)} dan P αs = {s 0 S: αx y 0 = d(x, αs)}. Berikut diberikan teorema yang membahas sifat koleksi semua aproksimasi terbaik. Teorema 2.1 Diberikan ruang bernorma X dan S X tak kosong, maka berlaku 1. P S+y (x + y) = P S (x) + y, untuk setiap x, y X. 2. P αs (αx) = αp S (x) untuk setiap x X dan α R. 1. Diambil sebarang y 0 P S+y (x + y) maka y 0 S + y dan x + y y 0 x + y (s + y) untuk setiap s + y S + y. Diperoleh (y 0 y) S dan x (y 0 y) x s untuk setiap s S. Artinya (y 0 y) P S (x), sehingga y 0 P S (x) + y. Dengan demikian diperoleh P S+y (x + y) P S (x) + y. Selanjutnya, dapat dibuktikan bahwa P S (x) + y P S+y (x + y), sehingga disimpulkan bahwa P S+y (x + y) = P S (x) + y untuk setiap x, y X. 2. Diambil α R sebarang. Untuk α = 0 trivial. Diperhatikan untuk α 0. Diambil sebarang y 0 P αs (αx) maka y 0 αs dan αx y 0 αx αs untuk setiap s S. Akibatnya diperoleh α x 1 α y 0 α x s untuk setiap s S. Dengan demikian diperoleh 1 y α 0 P S (x) artinya y 0 αp S (x). Jadi, diperoleh P αs (αx) αp S (x). Dapat dibuktikan bahwa αp S (x) P αs (αx), sehingga disimpulkan bahwa P αs (αx) = αp S (x). Sifat-Sifat Himpunan Proximinal Ekayanti

52 P-ISSN: 2579-9827 E-ISSN: 2580-2216 Berkaitan dengan teorema di atas, berikut diberikan sifat himpunan proximinal yang berkaitan dengan sifat aljabar. Teorema 2.2 Diberikan ruang bernorma X dan S X tak kosong. 1. Himpunan S proximinal jika hanya jika himpunan S + y proximinal, untuk setiap y X. 2. Himpunan S proximinal jika hanya jika himpunan αs proximinal untuk setiap α R\{0}. 1. Diketahui S proximinal artinya P S (x). Karena P S (x) maka P S (x) + y. Berdasarkan Teorema 2.1 poin 1 berlaku P S (x) + y = P S+y (x + y), maka P S+y (x + y). Artinya S + y proximinal. 2. Diketahui S proximinal maka P S (x). Karena P S (x) maka αp S (x). Berdasarkan Teorema 2.1 poin 2 berlaku αp S (x) = P αs (αx) maka P αs (αx). Artinya αs proximinal. Pada himpunan dikenal sifat terbuka dan tertutup. Tentunya, hal ini juga berlaku untuk himpunan proximinal. Perlu diketahui bahwa himpunan proximinal merupakan himpunan tertutup. Hal ini dapat dilihat pada teorema berikut: Teorema 2.3 Jika X ruang bernorma linear dengan S X proximinal maka S tertutup. Diketahui X ruang bernorma linear. Diambil sebarang barisan (x n ) S dengan lim(x n ) = x. Karena S proximinal maka P S (x), dengan demikian terdapat s 0 P S (x) sehingga x s 0 x x n untuk setiap n N. Karena lim (x n ) = x maka x x n 0. Akibatnya, x s 0 = 0 atau x = s 0. Artinya, x S. Dengan kata lain, S tertutup. Lebih lanjut, akan diberikan teorema mengenai sifat tertutup himpunan proximinal. Teorema 2.4 Diberikan ruang bernorma linear X. Jika X ruang berdimensi hingga maka untuk setiap S X tak kosong dan tertutup merupakan himpunan proximinal. Diambil sebarang S X tak kosong dan tertutup. Diambil sebarang x 0 X\S. Pilih r 0 = d(x 0, S) = inf {d(x 0, s): s S}. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa r 0 0. Akan dibuktikan dengan kontradiksi. Andai r 0 = d(x 0, S) = 0 untuk suatu x 0 S. Karena d(x 0, S) = inf{d(x 0, s): s S} maka terdapat barisan (x n ) S dengan lim(d(x 0, x n )) = d(x 0, S) = 0. Karena S tertutup maka terdapat x S sehingga lim(x n ) = x, maka d(x 0, x) = Prima, Vol. 2, No. 1, Januari 2018, 49-56.

Prima ISSN: 2579-9827 0. Akibatnya x 0 = x S, sehingga diperoleh suatu bentuk kontradiksi. Haruslah r 0 = d(x 0, S) 0. Jika r > r 0 maka terdapat y S sehingga x 0 y < r. Akibatnya y B(x 0, r) S. Dengan kata lain, B(x 0, r) S. Selanjutnya didefinisikan B (x 0, r) = {y X: x 0 y r} dan B n = B (x 0, r 0 + 1 n ) S. Diperhatikan bahwa B tertutup dan terbatas serta diketahui bahwa S merupakan himpunan tertutup dan terbatas maka B n tertutup dan terbatas. Hal ini mengakibatkan B n kompak. Lebih lanjut, diperhatikan bahwa jika y B n+1 maka y x 0 r + 1 n + 1 r + 1 n maka y B n sehingga B n+1 B n untuk setiap n N. Karena r 0 = d(x 0, S) dan y 0 S maka Untuk n berlaku y 0 x 0 r 0. y 0 x 0 = r 0 = d(x 0, S). Hal ini menunjukkan bahwa y 0 merupakan aproksimasi terbaik untuk x 0. Artinya, S 53 merupakan himpunan proximinal. Untuk suatu ruang vektor X dengan S X, himpunan S dikatakan konveks apabila untuk setiap y, z S berlaku himpunan R = {r = αy + (1 α)z 0 α 1} merupakan himpunan bagian dari S. Berikut diberikan beberapa teorema yang selanjutnya digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat yang lain dari himpunan proximinal. Teorema 2.5 Jika X ruang bernorma linear, S X dan x X maka P S (x) himpunan konveks. Diambil sebarang s 1, s 2 P S (x), maka berlaku x s 1 x s untuk setiap s S dan x s 2 x s untuk setiap s S. Selanjutnya untuk sebarang α R dengan 0 α 1 dan untuk sebarang s S berlaku Sifat-Sifat Himpunan Proximinal Ekayanti

54 P-ISSN: 2579-9827 E-ISSN: 2580-2216 x (αs 1 + (1 α)s 2 ) = x αs 1 s 2 + αs 2 = x αs 1 s 2 + αs 2 αx + αx = αx αs 1 + x αx s 2 + αs 2 = α(x s 1 ) + (1 α)(x s 2 ) α x s 1 + (1 α) x s 2 α x s + (1 α) x s = x s Dengan demikian diperoleh x (αs 1 + (1 α)s 2 ) x s Artinya (αs 1 + (1 α)s 2 ) P S (x) sehingga dapat disimpulkan bahwa P S (x) merupakan himpunan konveks. Berdasarkan Definisi 2.3, suatu himpunan merupakan himpunan proximinal apabila setiap anggota dari semesta yang dibicarakan minimal mempunyai satu aproksimasi terbaik pada suatu himpunan bagiannya. Berikut diberikan definisi kasus khusus dari himpunan proximinal. Definisi 2.5 Diberikan ruang bernorma X. Jika untuk setiap x X memiliki aproksimasi terbaik tunggal pada S, maka S disebut himpunan Chebyshev dari X. Dari Definisi 2.5 diatas, dapat diketahui bahwa himpunan S disebut himpunan Chebyshev jika hanya jika P S (x) hanya mempunyai satu anggota (singleton). Lebih lanjut, berikut diberikan sifat himpunan proximinal yang berkaitan dengan konveks dan Chebyshev. Berdasarkan definisi aproksimasi terbaik dapat diperoleh hubungan bahwa S konveks jika dan hanya jika P S (x) konveks. Teorema 2.6 Jika X ruang bernorma linear dan S X maka untuk setiap x X memiliki aproksimasi tunggal di S. Dengan kata lain, setiap himpunan proximinal konveks merupakan himpunan Chebyshev. Diambil sebarang x X dan s 1, s 2 S. Karena S konveks maka s 1+s 2 2 konveks maka s 1+s 2 2 P S (x). Diperhatikan bahwa S dan karena P S (x) Prima, Vol. 2, No. 1, Januari 2018, 49-56.

Prima ISSN: 2579-9827 55 d(x, S) = x 1 2 (s 1 + s 2 ) = 1 2 (x s 1) + 1 2 (x s 2) 1 2 x s 1 + 1 2 x s 2 = 1 2 d(x, S) + 1 d(x, S) 2 = Dengan demikian berlaku x 1 2 (s 1 + s 2 ) = 1 2 x s 1 + 1 2 x s 2. Berdasarkan ketaksamaan segitiga, bentuk tersebut berlaku dengan syarat terdapat p R dengan p > 0 sehingga x s 1 = p(x s 2 ). Akan tetapi x s 1 = d(x, S) = x s 2 Oleh karena itu, didapatkan hasil p = 1. Artinya s 1 = s 2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa S merupakan himpunan Chebyshev. SIMPULAN DAN SARAN Sifat-sifat himpunan proximinal di antaranya: 1. Memenuhi sifat aljabar perjumlahan dan perkalian skalar yaitu ketika himpunan S X proximinal maka S + y dan αs juga merupakan himpunan proximinal untuk sebarang y X dan α R{0}. 2. Himpunan proximinal S yang merupakan himpunan bagian dari ruang bernorma linear adalah himpunan tertutup. 3. Himpunan bagian tertutup dari suatu ruang bernorma linear berdimensi hingga merupakan himpunan proximinal. 4. Setiap himpunan proximinal konveks merupakan himpunan Chebyshev. Setelah mengetahui sifat-sifat himpunan proximinal, selanjutnya dapat diteliti lebih lanjut terkait pemetaan pada himpunan proximinal serta sifat-sifat dari pemetaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Aziz, D. (2008). Kaitan Antara Himpunan Konveks, Titik Tetap dan Aproksimasi Terbaik pada Ruang Metrik Menger. Jurnal Sains MIPA, 14(2), 126 128. Ghazal, A. M. A. (2010). Best approximation and best co-approximation in normed space Sifat-Sifat Himpunan Proximinal Ekayanti

56 P-ISSN: 2579-9827 E-ISSN: 2580-2216 Best Approximation and Best Co approximation in Normed Spaces. THE ISLAMIC UNIVERSITY OF GAZA. Retrieved from http://library.iugaza.edu.ps/thesis/88068.pdf Khalil, R. (1988). Best Approximation in Metric Spaces. In Proceeding of The American Mathematical Society (Vol. 103, pp. 579 586). https://doi.org/10.1016/s0304-0208(08)70635-2 Kreyszig, E. (1978). Introductory Functional Analysis with Applications. New York: John Wiley & Sons. https://doi.org/10.1002/zamm.19660460126 Suharsono, S. (2006). Aproksimasi Terbaik dalam Ruang Metrik Konveks. In Seminar Nasional MIPA 2006 (Vol. 1, pp. 1 7). Yogyakarta. Retrieved from http://eprints.uny.ac.id/11964/1/m-1 Suharsono S.pdf Vijayaragavan, R. (2013). Best Approximation in Real Linear 2-Normed Spaces. IOSR Journal of Mathematics (IOSR-JM), 6(3), 16 24. Prima, Vol. 2, No. 1, Januari 2018, 49-56.