VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia

ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

VERIFIKASI METODE PENGUJIAN CEMARAN LOGAM PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE AAS-GFA

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE RAPID TEST PREPARATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

3 Metodologi Penelitian

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Gambar 2. Daun Tempuyung

OPTIMASI KINERJA ANALITIK PADA PENENTUAN KADAR FOSFOR SEBAGAI P 2 O 5 PADA ABU BATUBARA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER VISIBLE

Penentuan Ion Logam Aluminium dalam Sediaan Deodoran dengan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

SNI Standar Nasional Indonesia

KIMIA ANALITIK (Kode : B-12)

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB III METODE PENELITIAN

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di

PENGGUNAAN ZAT PENDESTRUKSI PADA CARA WET ASHING UNTUK ANALISIS TIMBAL DALAM SARI BUAH KALENG DENGAN METODE SPEKTROSKOPI ABSORPSI ATOM

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

V. HASIL DA PEMBAHASA

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Pupuk fosfat alam untuk pertanian

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Transkripsi:

Bayu Iskandar VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN VALIDATION OF AS DETERMINATION METHODS ON WELLBORE WATER BY USING ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER AT PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN Bayu Iskandar *, Aman Sentosa Panggabean, Rudi Kartika Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda *Corresponding Author: bayuiskandr@gmail.com ABSTRACT Research on the validation of As determination methods on wellbore water by using atomic absorption spectrophotometer at PT. Geoservices Balikpapan has been calculated. The validation method used is APHA-3114 C, with research stages such as linearity, detection limit, quantitative limit, accuracy, precision. The results showed that the linearity test had good result with R 2 0.9997. The detection limit value was 0,000038 µg/land the quantization limit value was 0,00129 µg/l. The %KV value obtained is smaller than the 2/3 KVHorwitz value, indicating that this method has a good precision. The determination of As in drilled well water samples is 0.9167 µg/l, then below the standard threshold of clean water quality quality based on Permenkes. 416/Menkes/PER/IX/1990. Based on the results of the research, APHA-3114 B/C method can be used to determine As in drilled well water samples. Keywords: Validation method, arsenic, wellbore water, APHA-3114B/C, AAS-VHGA. PENDAHULUAN Pemenuhan kebutuhan air minum dan air bersih diperoleh melalui air sumur. Air tanah mengandung unsur-unsur yang cukup tinggi dan menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan mengakibatkan bercak-bercak pada pakaian serta dapat mengganggu kesehatan. Zat-zat kimia yang larut dalam air dapat mengganggu bahkan membahayakan kesehatan manusia. Zat-zat terlarut tersebut antara lain magnesium, klorida, aluminium, arsen, tembaga, timbal, seng, merkuri atau air raksa [1]. Arsen (As) merupakan semi logam yang oksidanya bersifat labil dan bersifat toksik pada tingkat oksidasi yang rendah. Arsen (As) yang terdapat di alam sangat mudah larut di dalam air dengan konsentrasi yang kecil. Sehingga perlu dilakukan metode penentuan logam arsen yang terdapat di dalam air khususnya sampel air tanah. Air sumur bor sendiri merupakan sumber air yang berasal dari tanah yang dibuat oleh manusia dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman tertentu. Didalam air sumur bor inilah terdapat kandungan logam organik yang berasal dari alam yang bercampur dengan air sumur bor tersebut, dimana air sumur bor ini merupakan sumber air selain PDAM yang digunakan oleh masyarakat umum. APHA-3114 B/C merupakan suatu metode atau prosedur untuk penentuan kadar logam arsen pada sampel air. APHA sendiri merupakan singkatan dari American Public Health Assosiation yang merupakan suatu organisasi professional kesehatan publik yang tertua dan tersbesar didunia. Pengertian 3114 B/C pada metode ini merupakan kode dari APHA sendiri yang dimana merupakan prosedur untuk penentuan logam arsen pada sampel air atau limbah air. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai Validasi Metode Penentuan Arsenik pada AirSumur Bordengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom di Laboratorium Lingkungan PT. Geoservices Balikpapan dengan parameter yang telah ditentukan, diantaranya Uji Lineritas, Uji LOD (Limit od Detection), Uji LOQ (Limit of Quantity), Uji Akurasi dan Uji Presisi. METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya, adalah hot plate stirrer, magnetic 34

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0 stirrer, neraca analitik, gelas kimia, gelas ukur, pipet volume, pipet tetes, test pet, bulp, spatula, botol semprot, labu ukur, corong kaca, batang pengaduk, Spektroskopi Serapan Atom, Sel absorbs, perangkat pembangkit uap hidrida/vapor Hydride Generation Accessories (VHGA), Lampu Katoda Arsenik (As). Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah Larutan Induk Arsenik, HCl pekat, Larutan H 2 SO 4 2,5 N,Larutan K 2 S 2 O 8 5%, Larutan KI 10%, Larutan NaBH 4, Larutan Sulfanilamida 2,5%, CRM As 0,205 mg/l dan aquades Prosedur Penelitian Pengambilan Sampel Air Sumur Bor Sumber air yang akan diambil sampelnya dibuka terlebih dahulu dan dibiarkan airnya mengalir selama ± 5 menit agar campuran tanahnya dapat terbuang lebih dahulu, kemudian sampel air sumur bor dimasukkan ke dalam botol berukuran 1,5 L. Pengoperasian Alat Spektrofotometer Serapan AtomdenganPrinsipMetode APHA-3114 B/C Perangkat Spektrofotometer serapan atom dinyalakan, lampu katoda AS dipasangkan dan dioptimasikan hingga diperoleh gain terendah, kemudian burner dan sel absorbs dipasangkan pada perangkat SSA, lalu sel absorbs dohubungkan dengan perangkat pembangkit uap hidrida/vapor Hydride Generation Accessories (VHGA). Setelah itu, pompa peristaltic di jalankan dan selang penyuplai reduktan ke dalam larutan natrium borohirida (NaBH 4 ) dicelupkan. Dikalibrasikan peralatan menggunakan kurva standar yang telah dipersiapkan sebelumnya (pastikan R 0,995). Uji Linieritas Sebanyak 50 ml larutan standar 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l, blanko dan larutan standar 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l dipipet ke dalam gelas kimia 100 ml, Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 2.5 N dan 5 ml K 2 S 2 O 8 5% ke dalam masing-masing gelas kimia lalu dipanaskan hingga hampir mendidih pada penangas selama 30-40 menit hingga volume mencapai 10 ml Setelah pemanasan selesai, dilarutkan hingga 50 ml dan untuk menghilangkan nitrit, setelah tahap pemanasan ditambahkan 0,1 ml sulfanilamida per 10 ml sampel, kemudian ditambahkan 5 ml HCl pekat dan di aduk, setelah itu dibiarkan hingga 30 menit lalu larutan kurva standar diukur dengan SSA. Uji LOD Pada uji LOD dilakukan secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi, dimana respon instrument y berhubungan linier dengan konsentrasi x. besar limit deteksi biasanya dinyatakan dengan 3Sa/b, dimana Sa adalah standar deviasi dan b adalah slope. Uji LOQ Pada uji LOQ dilakukan secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi, dimana respon instrument y berhubungan linier dengan konsentrasi x. besar limit kuantisai biasanya dinyatakan dengan 10Sa/b, dimana Sa adalah standar deviasi dan b adalah slope. Uji Akurasi Pada uji akurasi yang digunakan untuk mengukur akurasi pada penelitian ini dengan menggunakan CRM yang diencerkan dengan aquades dengan pengulangan 10 kali. Nilai ratarata digunakan sebagai acuan untuk menentukan % recovery Uji Presisi Pada uji presisi ini sampel air sumur bor ditambahkan larutan standar 7,50 µg/l. Setelah data yang diperoleh, dihitung Standar Deviasi, %KV Horwitz dan 2/3 %KV Horwitz Penentuan As dalam sumur bor Sebanyak 50 ml larutan standar 0.50; 1.00; 1.50; 2.00; 2.50; 5.00; 7.50 dan 10.00 µg/l, blanko serta sampel dipipet ke dalam gelas kimia 100 ml, Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 2.5 N dan 5 ml K 2 S 2 O 8 5% ke dalam masing-masing gelas kimia lalu dipanaskan hingga hampir mendidih pada penangas selama 30-40 menit hingga volume mencapai 10 ml Setelah pemanasan selesai, dilarutkan hingga 50 ml dan untuk menghilangkan nitrit, setelah tahap pemanasan ditambahkan 0,1 ml sulfanilamida per 10 ml sampel, kemudian ditambahkan 5 ml HCl pekat dan di aduk, setelah itu dibiarkan hingga 30 menit lalu sampel air sumur bor diukur dengan SSA. 35

Absorbansi Bayu Iskandar HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Linieritas Pada penelitian ini dilakukan uji linieritas ini menggunakan 8 buah deret standar larutan arsenik, dari larutan induk arsen dengan konsentrasi 1000 mg/l, dengan variasi konsentrasi 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l. Didapatkan bahwa hubungan antara konsentrasi dan absorbansi larutan standar As, diperoleh kurva hubungan antara konsentrasi dan absorbansi atau grafik linearitas yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: 0,08 0,06 0,04 0,02 0 y = 0,0063x + 0,0005 R² = 0,9997 0 2 4 6 8 10 12 Konsentrasi (ppb) Gambar 1. Penentuan Linieritas Pengukuran As dengan Metode SSA Kurva kalibrasi yang dihasilkan dari grafik tersebut memiliki persamaan regresi y = 0.0063x + 0.0005 dengan nilai R 2 = 0.9997. Nilai R 2 = 0.9997 menyatakan bahwa adanya korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi dan absorbansi. Nilai koefisien determeniasi yang didapat mendekati satu dan sesuai dengan syarat keberterimaan yaitu nilai koefisien determinasi hasil uji linieritas adalah R 2 0,997 [2]. Jadi, diketahui bahwa persamaan kurva kalibrasi tersebut telah memenuhi syarat uji linearitas dan terdapat hubungan yang baik antara konsentrasi yang diukur dengan serapan yang dihasilkan untuk metode APHA-3114 B/C. Uji LOD dan LOQ Hasil uji Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantity (LOQ) dilakukan secara statistik menggunakan kurva standar As. Kemudian ditentukan beberapa kriteria yaitu simpangan baku, LOD dan LOQ pada tabel berikut: Tabel 1. Penentuan LOD dan LOQ n Konsentrasi Absorbansi (x) (y) yi (y-yi) 2 1 0,50 0,0036 0,003 2 1,00 0,0062 0,006 3 1,50 0,0099 0,009 4 2,00 0,0134 0,013 5 2,50 0,0161 0,016 6 5,00 0,0325 0,032 7 7,50 0,0485 0,047 8 10,0 0,0633 0,063 Jumlah 30 0,1935 0,189 LOD 0,00038 µg/l LOQ 0,00129µg/L Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai metode batas limit deteksi dari penentuan Arsen pada air sumur bor menggunakan alat spektrofotometer serapan atom, diperoleh nilai LOD sebesar 0,0038 µg/l dan limit kuantitasinya adalah sebesar 0.00129 µg/l. LOD dan LOQ merupakan konsentrasi analit terendah dan kuantitas terkecil yang dapat ditetapkan oleh suatu metode dengan diaplikasikan secara lengkap pada metode yang digunakan dengan kondisi yang disepakati di laboratorium uji [7][5]. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah analit masih dapat 36

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0 terukur oleh spektrofotometer serapan atom, jadi untuk analisa As dengan spektrofotometer serapan atom masih dapat terbaca serapannya dengan batas limit sebesar 0,0038 µg/l dan pada limit kuantitasi sebesar 0,00129 µg/l merupakan konsentrasi analit terendah yang dapat terkuantitasi, sehingga untuk melakukan analisa As pada air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer, konsentrasi yang disarankan yaitu diatas 0,0038 µg/l. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai LOD dan LOQ dapat diterima sesuai nilai yang ditetapkan. Uji Akurasi Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Salah satu syarat metode analisis yang baik adalah memiliki ketelitian atau akurasi yang tinggi. Parameter uji yang digunakan untuk menilai ukuran akurasi pada penelitian ini adalah dengan pengurukuran CRM yang diencerkan denganaquades dengan pengulangan sebanyak 10 kali. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Kode Sampel Konsentrasi CRM Tabel 2. Data Hasil Uji Akurasi Konsentrasi % Recovery 1 1,63 1,835 88,8 2 1,53 1,735 88,2 3 1,32 1,525 86,6 4 1,68 1,885 89,1 5 1,47 1,675 87,8 6 1,39 1,595 87,1 7 1,79 1,995 89,7 8 1,43 1,635 87,5 9 1,50 1,705 88 10 1,40 1,605 87,2 Rata-rata 1,719 88 Dapat dilihat bahwa dari data yang diperoleh diketahui hasil % recovery yang didapat sebesar 88,0 %. Larutan yang digunakan untuk mencari nilai akurasi adalah CRM. CRM tersebut diencerkan dengan aquades. Nilai % recovery yang diperoleh memenuhi syarat karena memiliki akurasi yang baik sehingga metode ini layak digunakan.hasil akurasi dikatakan baik bila perolehan kembali (% recovery) dalam range 80 % - 110 % [4]. Uji Presisi Pada uji presisi ini sampel air sumur bor ditambahkan dengan larutan standar As 7,50 µg/l sebanyak 10 kali pengulangan pada sampel. Kemudian pada uji ini ditentukan beberapa kriteria yaitu Standar Deviasi, %KV dan 2/3 KVHorwitz dan % Recovery pada table 3. Dari tabel 3 dapat diketahui data yang diperoleh diantaranya nilai % RSD untuk konsentrasi hasil yang didapatkan berkisar sebesar 0,07 µg/l, ini menunjukkan data yang diperoleh memiliki presisi yang baik ini karena nilai %KV memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai dari nilai 2/3 KV Horwitz, repeatability dan reproducibility diterima sesuai dengan nilai keberterimaannya [5]. Dari uji presisi ini didapatkan juga % recovery 96 % Sehingga dapat dikatakan metode yang digunakan memiliki tingkat presisi yang baik. Hasil ini juga menunjukkan bahwa metode uji penetapan air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan tambahan VHGA memiliki ketelitian yang baik untuk sepuluh sampel. Penentuan As dalam sumur bor Metode APHA-3114 B/C yang teah divalidasi, diaplikasikan untuk menentukan jumlah As dalam sumur bor yang menunjukkan bahwa metode uji penetapan air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan tambahan VHGA. 37

Bayu Iskandar No Absorbansi Tabel 3. Data Hasil Uji Presisi Konsentrasi As sampel Konsentrasi As terukur Konsentrasi As standar % Recovery 1 0,028 6,54 n.d 7,50 87,20 2 0,030 6,93 n.d 7,50 92,40 3 0,030 6,93 n.d 7,50 92,40 4 0,039 7,01 n.d 7,50 93,47 5 0,032 7,33 n.d 7,50 97,73 6 0,031 7,11 n.d 7,50 94,80 7 0,031 7,18 n.d 7,50 95,73 8 0,032 7,31 n.d 7,50 97,47 9 0,031 7,21 n.d 7,50 96,13 10 0,037 8,45 n.d 7,50 112,67 SD 0,50 Jumlah 96,00 Rerata 7,20 %KV 0,07 2/3 % KV Horwitz 4,72 Tabel 4. Data Hasil Analisa Arsen pada Air Sumur Bor Sampel Absorbansi Konsentrasi As terukur Rata-rata 0,0046 0,93 Air Sumur Bor 0,0045 0,90 0,0048 0,92 Rata-rata 0,0046 0,91 SD 0,0002 0,01 0,91 ± 0,01 Berdasarkan ambang baku mutu yang digunakan di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Peraturan menteri kesehatan No.416/Menkes/PER/IX/1990 tentang ambang baku mutu kualitas air bersih yaitu maksimum 0,05 mg/l As [6]. Hasil penelitian di peroleh menunjukkan As dalam sampel air sumur bor adalah 0,91 µg/l sehingga tidak melebihi dari baku mutu yang telah ditetapkan. Jadidapat disimpulkan sampel air sumur yang dianalisa layak sebagai air bersih. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Penelitian tentang validasi metode penentuan As pada air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom di laboratorium lingkungan PT. Geoservices Balikpapan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggungjawabkanditunjukkan dari hasil pengukuran parameter-parameter dari kinerja analitik seperti linieritas dengan R 2 0,9997, batas deteksi dengan nilai 0,00038 µg/l, batas kuantisasi dengan nilai 0,00129 µg/l dan dengan nilai % KV yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai 2/3 KVHorwitz, yang menunjukkan bahwa metode APHA-3114 B/C memiliki presisi yang baik dan dapat digunakan untuk menentukan As pada sampel air sumur bor. SARAN Pada penelitian selanjutnya dilakukan uji validasi yang digunakan bisa lebih bervariasi seperti uji ketahanan dan uji ketangguhan DAFTAR PUSTAKA [1] Anggraini, R. 2012. Kandungan Logam Air Sumur dan Air PDAM dengan Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) di Kecamatan Sumbersari. Jember: Universitas Jember. 38

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0 [2] Chan, C.C., H.L.Y.C. LEE and X. Zhang. 2004. Analytical Method Validationand Instrumental Performent Verification. Willey Intercine A. John Willy and Sons. Inc. Publication [3] Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Depok: Universitas Indonesia. [4] Kantasubrata, J. 2012. Validasi Metode. Pelatihan Pemahaman dan Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 Pada Pengelolaan Laboratorium. RC Chem Learning Centre. Bandung [5] Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). 1990. Perraturan menteri kesehatan No.416/Menkes/PER/IX/1990. [6] Riyanto. 2012. Validasi & Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta: Deepublish. 39