BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.

Gambar 4-1. Histogram X3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengkuran terhadap 10 orang sampel penelitian, yakni para member wanita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. bahwa desain penelitian ini adalah Only Posttest Control Group Desain. Teknik

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap selama

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Paramarta 1

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Quadriceps. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 2. NPSN (Nomor Pokok Sekolan Nasional):

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi

Transkripsi:

91 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan hasil analisis data yang meliputi deskripsi data, hasil uji persyaratan, hasil analisis inferensial, dan hasil pengujian hipotesis, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dan keterbatasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. A. Deskripsi Data Berikut ini disajikan berturut-turut deskripsi mengenai (1) persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, (2) persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates, (3) persentase lemak tubuh pada kelompok remaja, (4) persentase lemak tubuh pada kelompok dewasa, (5) persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada remaja, (6) persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada dewasa, (7) persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada remaja, dan (8) persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada dewasa. 1. Nilai persentase lemak pada kelompok senam Aerobic low impact Tabel 4.1 statistik deskriptif kelompok senam aerobic low impact B1 pretest postest Selisih N 20 20 20 Min 31.4 28.4 0.8 Max 41.8 39.8 6.5 Mean 36.36 32.74 3.62 Sd 2.63 3.10 1.47 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.36 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.63. 91

92 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.74 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 3.1. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 6.5). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3.62 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.47. Aerobic Low Impact 37 36 35 34 33 32 31 30 pretes postes Diagram 4.1 Kelompok senam aerobic low impact Berdasarkan tabel menyatakan bahwa rata-rata hasil dari kelompok aerobic low impact mempunyai nilai rata-rata sebesar 36.36 pada saat pretes dan 3.62 pada saat postest. 2. Nilai persentase lemak pada kelompok senam pilates Tabel 4.2 statistik deskriptif kelompok senam pilates B2 pretest postest Selisih N 20 20 20 Min 33.2 29.3 1.5 Max 39.2 37.2 4.6 Mean 36.14 33.28 2.86 Sd 1.75 2.09 0.76

93 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada pretest persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 39.2). Kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.14 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.75. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada postestpersentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3 37.2). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.28 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.09. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada selisih persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.5 4.6). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.86 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0.76. 37 Pilates 36 35 34 33 32 31 pretest postest Diagram 4.2 Kelompok Senam Pilates Berdasarkan tabel menyatakan bahwa rata-rata hasil dari kelompok pilates mempunyai nilai rata-rata sebesar 36.14 pada saat pretes dan 33.28 pada saat postest.

94 3. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja Tabel 4.3 statistik deskriptif kelompok remaja A1 pretest postest Selisih N 20 20 20 Min 33.2 28.4 1.9 Max 41.8 39.8 6.5 Mean 35.990 32.310 3.690 Sd 1.940 2.530 1.370 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada pretest persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 35.99 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.94. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada postest persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.31 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.53. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada selisih persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.9 6.5). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3.69 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.37. 38 Usia Remaja 36 34 32 30 pretest postest Diagram 4.3 Persentase lemak pada Usia Remaja

95 4. Nilai persentase lemak pada kelompok dewasa Tabel 4.4 statistik deskriptif kelompok dewasa A2 pretest postest Selisih n 20 20 20 min 31.4 29.3 0.8 max 41.8 39.8 4.6 mean 36.500 33.720 2.790 sd 2.470 2.580 0.840 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada pretest persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.5 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.47. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada posttest persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3 39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.72 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.58. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada selisih persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 4.6). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.79 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0.84. 37 Usia Dewasa 36 35 34 Persentase Lemak 33 32 pretest postest Diagram 4.4 Persentase Lemak Usia Dewasa

96 5. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam aerobic low impact Tabel 4.5 statistik deskriptif kelompok remaja dan senam aerobic low impact A1B1 pretest postest Selisih n 10 10 10 min 33.9 28.4 2 max 41.8 39.8 6.5 mean 36.650 31.990 4.660 sd 2.270 3.190 1.230 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.9 41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.65 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.27. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 31.99 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 3.19. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (2 6.5). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 4.66 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.23. Usia Remaja 38 36 34 32 30 28 pretes t postest persentase lemak Diagram 4.5 Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam aerobic low impact

97 6. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam pilates Tabel 4.6 statistik deskriptif kelompok remaja dan senam pilates A1B1 pretest Postest Selisih N 10 10 10 min 33.2 30.1 1.9 max 36.4 33.9 3.8 mean 35.330 32.620 2.710 sd 1.350 1.760 0.600 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 36.4). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 35.33 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.35. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (30.1 33.9). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.62 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.76. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.9 3.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.71 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0.6. 36 Remaja dan Pilates 35 34 33 persentase lemak 32 31 pretest postest Diagram 4.6 Persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam pilates

98 7. Nilaipersentase lemak pada kelompok dewasa dengan senam aerobic low impact. Tabel 4.7 statistik deskriptif kelompok dewasadan senam aerobic low impact A1B1 pretest postest selisih N 10 10 10 Min 31.4 30.6 0.8 Max 41.8 39.8 3.6 Mean 36.060 33.490 2.570 Sd 3.040 2.970 0.770 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.06 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 3.04. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (30.6 39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.49 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.97. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 3.6). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.57 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0.77. 37 Kelompok Dewasa Dan Senam Aerobic Low Impact 36 35 34 persentase lemak 33 32 pretest postest Diagram 4.7 Nilai Persentase lemak tubuh dewasa dengan aerobic loe impact

99 8. Nilaipersentase lemak pada kelompok dewasa dan senam pilates Tabel 4.8 statistik deskriptif kelompok dewasa dan senam pilates A1B1 pretest Postest Selisih N 10 10 10 Min 33.9 29.3 1.5 Max 39.2 37.2 4.6 Mean 36.940 33.940 3.000 Sd 1.790 2.270 0.900 Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.9 39.2). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.94 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.79. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3 37.2). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.94 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.27. Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.5 4.6). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0.9. 38 37 36 35 34 33 32 pretest persentase lemak postest persentase lemak Diagram 4.8 Nilai Persentase lemak tubuh dewasa dengan Pilates

100 B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum dilaksanakan uji analisis dua jalur, data yang akan dianalisis harus memenuhi syarat normalitas dan homogenitasnya. Oleh karena itu, data yang akan dianalisis, diuji normalitas dan homogenitasnya. 1. Uji Normalitas Data Uji statistik yang penulis lakukan guna mengetahui normalitas adalah uji statistik liliefors. Hasil yang diperoleh adalah nilai probabilitas masingmasing A1, A2, B1, dan B2 adalah 0.138, 0.112, 0.137, dan 0.124 yang nilainya lebih kecil dari nila L tabelnya pada taraf signifikansi 0.05 dan n = 20 yaitu sebesar 0.198. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 hasil uji normalitas variabel N Mean sd L Ltabel tes A1 20 3.685 1.374 0.138 0.198 normal A2 20 2.785 0.845 0.112 0.198 normal B1 20 3.615 1.467 0.137 0.198 normal B2 20 2.855 0.756 0.124 0.198 normal 2. Uji Homogenitas Data Pengujian homogenitas varians ini dilakukan untuk menguji kesamaan variansi persentase lemak tubuh berdasarkan kelompok-kelompok nilai yang ada pada tiap sel (A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2). Teknik statistik yang digunakan untuk kepentingan ini sebagaimanaa disebutkan pada Bab III adalah dengan teknik bartlett. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa varians persentase lemak tubuh dilihat dari kelompok-kelompok tersebut adalah homogen untuk taraf nyata α = 0,05, melawan hipotesis tandingannya (H1) yang menyatakan bahwa varians persentase lemak tubuh dilihat dari kelompok-kelompok nilai tersebut tidak

101 homogen pada taraf nyata yang sama. Kriteria pengujian yang digunakan adalah bahwa H0 diterima(homogen) jika harga χ 2 hitung χ 2 tabel. Sebaliknya, jika harga χ 2 hitung >χ 2 tabel, maka H0 ditolak(tidak homogen).hasil yang diperoleh adalah nilai χ 2 hitung sebesar 0.332. sedangkan nilai χ 2 tabel pada taraf signifikansi 0.05 dan k =1 (4 kelompok 1) adalah 7.815. Nilai χ 2 hitung χ 2 tabel yaitu 0.332 < 7.815 yang berarti H0 diterima atau data keempat sel bersifat homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 hasil uji homogenitas χ 2 0.332 χ 2 tabel χ20,05;3 7.815 Tes Homogen Berdasarkan kedua hasil pengujian persyaratan analisis di atas memberikan kesimpulan bahwa persyaratan analisis yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut dalam melihat perbedaan pengaruh jenis senam dan usia terhadap persentase lemak tubuh. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) yang diajukan ditolak, atau sebaliknya ada taraf kepercayaan tertentu hipotesis alternatif (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan yang telah disebutkan pada Bab III, pengujian hipotesis penelitian diuji dengan teknik Analisis Varians Dua Jalan. Teknik analisis statistik tersebut digunakan untuk melihat perbedaan pengaruh perlakuan secara keseluruhan. Maksud keseluruhan di sini adalah perbedaan pengaruh baik karena (1) perbedaan pengaruh senam (senam aerobic low impact dan senam pilates ), (2) perbedaan usia (remaja dan dewasa), dan (3) interaksi antara keduanya (pendekatan jenis senam dan kelompok usia). Kemudian melakukan uji lanjut (post hoc) sesuai hipotesis.

102 Tabel 4.11 hasil pengujian anava 2 jalur Sv Db JK RJK F F table kesimpulan (usia)(a) 1 8.10 8.10 9.89 4.11 H0 ditolak (senam)(b) 1 5.78 5.78 7.05 4.11 H0 ditolak Interaksi (AB) 1 14.16 14.16 17.30 4.11 H0 ditolak Galat 36 29.47 0.82 Total 39 57.51 1. Perbandingan Persentase lemak tubuh pada responden kelompok Aerobic low impact, dengan responden kelompok Senam Pilates Hasil pengujian pada anava 2 jalur diperoleh nilai F hitung pada kelompok usia sebesar 7.05. dengan nilai F hitung sebesar 4.11. Nilai Fhitung > Ftabel berarti ada perbedaan persentase lemak tubuh pada kelompok perlakauan aerobic low impact, dengan kelompok perlakuan senam pilates. Berdasarkan tabel 1.10 dan tabel 2.1 diperoleh nilai rata-rata penurunan persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact sebesar 3.62 sedangkan pada kelompok senam pilates rata-rata penurunan persentase lemak tubuh sebesar 2.86. Hal ini berarti kelompok senam aerobic low impact memiliki tingkat penurunan persentase lemak tubuh lebih besar dibandingkan kelompok senam pilates. 2. Perbandingan persentase lemak tubuh pada kelompok remaja dengan kelompok dewasa Hasil pengujian pada anava 2 jalur diperoleh nilai F hitung pada kelompok usia sebesar 9.89. dengan nilai F hitung sebesar 4.11. Nilai Fhitung > Ftabel berarti ada perbedaan persentase lemak tubuh antara kelompok remaja dengan kelompok dewasa. Berdasarkan tabel 2.2 dan tabel 2.3 diperoleh nilai rata-rata penurunan persentase lemak tubuh pada kelompok remaja sebesar 3.690 sedangkan pada kelompok dewasa rata-rata penurunan persentase lemak tubuh sebesar 2.790.

103 Hal ini berarti kelompok remaja memiliki tingkat penurunan persentase lemak tubuh lebih besar dibandingkan kelompok dewasa. 3. Interaksi antara jenis senam dan kelompok usia terhadap penurunan persentase lemak tubuh Berdasarkan amalisis variansi dua jalur sebagaimana terangkum pada Tabel Anava pada tabel 2.10 diperoleh F-hitung dari sumber variasi interaksi (AXB) sebesar 17.30 dengan nilai F-tabel sebesar 4.11. F-hitung > F-tabel. hal ini berarti Ada pengaruh interaksi antara jenis senam dengan usia. Gambar 4.1 Grafik Interaksi jenis senam dan usia Tabel 4.12 perbandingan setiap sel Subset for alpha = 0.05 Gabung N 1 2 dewasa-ali 10 2.5700 remaja_pil 10 2.7100 dewasa-pil 10 3.0000 remaja-ali 10 4.6600 Sig..714 1.000

104 Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa 1. Penurunan persentase lemak tubuh paling sedikit terjadi pada kelompok dewasa dengan senam aerobic low impact, selanjutnya pada kelompok remaja dengan senam senam pilates, kelompok dewasa dengan senam pilates, dan pengaruh yang paling tinggi adalah pada kelompok remaja dengan senam aerobic low impact. 2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pada usia dewasa dengan menggunakan senam aerobic low impact, pada kelompok remaja dengan perlakuan pilates, dan pada usia dewasa pada kelompok senam pilates. 3. Pada kelompok remaja memiliki perbedaan yang signifikan dengan menggunakan teknik senam aerobic low impact dibandingkan dengan yang lainnya. 4. Pada kelompok dewasa cenderung lebih cocok menggunakan metode senam pilates karena memiliki persentase penurunan lemak tubuh yang lebih besar dibandingkan menggunakan metode senam aerobic low impact. 5. Pada kelompok remaja cenderung lebih cocok menggunakan metode senam aerobic low impact, karena memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang lebih besar dibandingkan menggunakan metode senam pilates. 38,0 37,0 36,0 35,0 34,0 33,0 32,0 31,0 30,0 29,0 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 pretest postest Diagram 4.9 Perbandingan persentase lemak tubuh sebelum dan sesudah perlakuan

105 Tabel 4.13 Hasil Selisih Persentase lemak tubuh Variabel Rerata A1 A2 B1 B2 B1 B2 Pretest 36.650 36.060 35.330 36.940 Postest 31.990 33.490 32.620 33.940 Selisih 4.660 2.570 2.710 3.000 D. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis, yaitu: 1. Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian, faktor tersebut meliputi: a. Senam aerobic low impact b. Senam pilates 2. Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh senam aerobic low impact dan senam pilates terhadap penurunan persentase lemak tubuh wanita obesitas. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok yang diberikan senam aerobic low impact, dibandingkan diberikan senam pilates. Hal ini diakibatkan karena dalam melakukan gerakan senam Aerobic low impact, posisi tubuh dilakukan dalam posisi semua tubuh bergerak yang menyebabkan banyak otot yang berkontraksi, yang dimana dalam melakukan kontraksi otot diperlukan energi

106 yang berasal dari pemecahan cadangan makanan yang menjadi ATP. ATP dibentuk melalui jalur fosfokreatin ATP, glikolitik, dan oksidatif, dimana jalur fosfokreatin ATP dan jalur glikolitik bersifat anaerobik yang menghasilkan sedikit ATP dan hanya dapat menyediakan energi selama 3-15 detik. Pada senam aerobik, jalur oksidatif menjadi sumber utama produksi ATP. ATP diproduksi melalui oksidasi karbohidrat yang bersumber dari makanan maupun timbunan glikogen dalam sel, dan oksidasi asam lemak bebas yang berasal dari hidrolisis trigliserida dari jaringan adiposa maupun diet. Untuk setiap molekulnya, oksidasi lemak memerlukan oksigen jauh lebih banyak dibandingkan karbohidrat. Sistem kardiovaskuler dan respirasi memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan oksigen ke otot skelet, sehingga pasokan oksigen akan berkurang apabila kebutuhan oksigen pada saat aktivitas melebihi kemampuan sistem kardiovaskuler. Pada senam aerobik intensitas tinggi memerlukan ATP yang banyak dalam waktu singkat sehingga terjadi defisit oksigen ke otot, akibatnya pada senam aerobik intensitas tinggi dominan digunakan karbohidrat sebagai energi utama. Sebaliknya pada senam aerobik intensitas ringan, sistem kardiovaskuler masih mampu memenuhi kebutuhan oksigen selama latihan sehingga tubuh lebih dominan mengoksidasi lemak sebagai sumber energi utama saat berkontraksi. 2. Ada perbedaan penurunan persentase lemak tubuh antara usia remaja dan dewasa pada wanita obesitas. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara persentase lemak tubuh pada usia remaja dan usia dewasa. Dimana terjadi penurunan persentase lemak tubuh lebih banyak pada usia remaja. Pada usia remaja terjadi pertumbuhan fisik dan pematangan organ tubuh. Dengan kata lain pada masa remaja masih terjadi proses pertumbuhan. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang cepat yaitu dalam hal perubahan tinggi badan, perubahan pada hormon yang mempengaruhi ciri-ciri sekunder. Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kesegaran jasmani,

107 latihan yang bersifat aerobik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya tahan kardovasikuler dan dapat mengurangi lemak tubuh dengan melakukan latihan atau kegiatan fisik yang baik dan benar berarti seluruh organ tubuh dipacu untuk menjalankan fungsinya sehingga mampu beradaptasi terhadap setiap pembebanan yang diberikan (Depkes 1994). 3. Ada pengaruh interaksi antara jenis senam dan usia terhadap penurunan persentase lemak tubuh wanita obesitas Salah satu tujuan dari penelitian dengan rancangan faktorial yaitu untuk mengetahui interaksi antara variabel utama dan variabel atributif. Senam aerobic low impact dan senam pilates dapat diberikan pada pada usia remaja dan usia dewasa. Senam aerobic low impact dan senam pilates dapat menurunkan persentase lemak pada semua usia. Tapi pada usia remaja pengaruh lebih besar pada penurunan persetase lemak menggunakan senam aerobic low impact, sedangkan pada usia dewasa penurunan lebih besar diberikan senam pilates.