BAB 4 HASIL PENELITIAN

Transkripsi

1 59 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, jurusan, lama bekerja, jumlah keikursertaan dalam pelatihan dan sumber informasi jadwal pelatihan. a. Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 60,25% atau 47 responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 39,75& atau 31 responden berjenis kelamin wanita. Berdasarkan Jenis Kelamin 39.75% PRIA 60.25% WANITA Gambar 4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

2 60 Responden yang mengikuti pelatihan di LRC kebanyakan berjenis kelamin pria, karena kebanyakan dari pelatihan ini bersifat program aplikasi dan umumnya dosen pria lebih tertarik dengan pemrograman (aplikasi). b. Usia Responden dari penelitian ini sebagian besar berusia antara 25 sampai 35 tahun yaitu sebesar 60,25% atau sebanyak 47 responden, sebanyak 34,61% atau 27 responden berusia antara 36 sampai 45 tahun dan sisanya sebanyak 5,14% atau 4 responden berusia lebih dari 45 tahun. Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia No Urut Usia (Tahun) Jumlah Responden Persen 1 < 25 Tahun 0 0% Tahun % Tahun % 4 > 45 Tahun %

3 61 Berdasarkan Usia 34.61% 5.14% Tahun Tahun >45 Tahun 60.25% Gambar 4.2 Komposisi Responden berdasarkan Usia Responden yang mengikuti pelatihan LRC kebanyakan berusia antara 25 sampai 35 tahun, pada rentang usia tersebut banyak sekali dosen baik yang baru mengajar ataupun yang sudah mengajar sebelumnya memerlukan suatu pelatihan guna meningkatkan kemampuannya serta menyesuaikan kemampuan dengan peningkatan kemajuan teknologi. c. Jurusan Responden dilihat dari jurusan tempat mengajar, paling banyak adalah pada jurusan Komputerisasi Akuntansi sebanyak 41,03% atau 32 responden, Teknik Informatika sebanyak 28,21% atau 22 responden, Sistem Informasi sebanyak 16,67% atau 13 responden dan sisanya sebanyak 14,09% atau 11 responden ada pada jurusan Sistem Komputer.

4 62 Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jurusan No Urut Jurusan Jumlah Responden Persen 1 Komputerisasi Akuntansi % 2 Teknik Informatika % 3 Sistem Informatika % 4 Sistem Komputer % Berdasarkan Jurusan 14.09% 28.21% 41.03% KA TI SI SK 16.67% Gambar 4.3 Komposisi Responden berdasarkan Jurusan Berdasarkan jurusan tempat mengajar, kebanyakan responden adalah dosen yang mengajar dijurusan Komputerisasi Akuntansi yang umumnya masih relatif kurang menguasai sistem informasi sehingga memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki dosen tersebut. Untuk dosen yang mengajar dijurusan Sistem Komputer merupakan responden yang paling sedikit, karena pada jurusan ini lebih difokuskan pada hardware.

5 63 d. Lama bekerja Berdasarkan lamanya bekerja, terdapat 21 responden atau 26,92% yang bekerja kurang dari 2 tahun, sebanyak 43 responden atau 55,13% yang bekerja antara 2 sampai 4 tahun dan sisanya sebanyak 14 responden atau 17,95% sudah bekerja lebih dari 4 tahun. Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja No Urut Lama Bekerja Jumlah Responden Persen 1 < 2 Tahun % Tahun % 3 > 4 Tahun % Berdasarkan Lama Bekerja 17.95% 26.92% <2 Tahun 2-4 Tahun >4 Tahun 55.13% Gambar 4.4 Komposisi Responden berdasarkan Lama Bekerja Kebanyakan dosen yang menjadi responden adalah dosen yang sudah mengajar antara 2 4 tahun. Dosen yang mengajar kurang dari 2 tahun umumnya sudah menguasai sistem informasi yang akan digunakan dalam

6 64 mengajar, sedangkan dosen yang mengajar sudah lebih dari 4 tahun umumnya sudah terbiasa dalam penggunaan sistem informasi pembelajaran di BiNus. e. Jumlah keikutsertaan dalam pelatihan Jumlah responden berdasarkan jumlah keikutsertaan dalam pelatihan, sebanyak 32 responden atau 41,03% mengikuti pelatihan antara 2 sampai 4 kali, sebanyak 30 responden atau 38,46% mengikuti pelatihan kurang dari 2 kali dan sisanya sebanyak 16 responden atau 20,51% mengikuti pelatihan lebih dari 4 kali. Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan Jumlah Keikutsertaan dalam Pelatihan No Urut Keikutsertaan Pelatihan LRC < 2 kali 2 4 kali > 4 kali Jumlah Responden Persen 38.46% 41.03% 20.51% Berdasarkan Jumlah Keikutsertaan dalam Pelatihan 20.51% 38.46% <2 Kali 2-4 Kali >4 Kali 41.03% Gambar 4.5 Komposisi Responden berdasarkan Jumlah Keikutsertaan dalam Pelatihan

7 65 Berdasarkan jumlah keikutsertaan dalam pelatihan, mayoritas responden pernah mengikuti pelatihan antara 2 sampai 4 kali. Pelatihan yang diadakan oleh LRC merupakan pelatihan yang berkelanjutan sehingga kebanyakan dosen mengikuti pelatihan tidak hanya 1 kali. f. Sumber informasi jadwal pelatihan Berdasarkan sumber informasi jadwal pelatihan, sebanyak 11 responden atau 14,10% mendapatkan informasi jadwal pelatihan dari teman, sebanyak 10 responden atau 12,82% mendapatkan informasi jadwal pelatihan dari pengumuman, mayoritas responden sebanyak 32 responden atau 41,03% memperoleh informasi jadwal pelatihan dari brosur dan sisanya sebanyak 25 responden atau 32,05% memperoleh informasi jadwal pelatihan dengan dihubungi oleh pihak BiNus. Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi Jadwal Pelatihan No Urut Informasi Pelatihan LRC Teman Pengumuman Brosur Dihubungi pihak Binus Jumlah Responden Persen 14.10% 12.82% 41.03% 32.05%

8 66 Berdasarkan Sumber Informasi Pelatihan 14.10% 32.05% Teman 12.82% Pengumuman Brosur Dihubungi BiNus 41.03% Gambar 4.6 Komposisi Responden berdasarkan Sumber Informasi Pelatihan Berdasarkan sumber informasi pelatihan, kebanyakan responden memperoleh informasi dari brosur yang memang diletakkan diruang akademis (baik kampus Syahdan ataupun kampus Anggrek) ataupun yang disisipkan ke loker masing-masing dosen. Selain itu banyak juga diantara dosen yang dihubungi oleh pihak BiNus perihal adanya pelatihan. 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi Data Terdistribusi Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran Dari instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara Rentang skor diperoleh dari skor minimal 20 dan skor maksimal 33 dengan rentang skor sebesar 13. Nilai rata-rata , median dengan nilai 28, modus dengan nilai 28, varians dengan hasil dan standar seviasi sebesar Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran:

9 67 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran Frekuensi No Urut Kelas Interval Batas Atas Batas Bawah Absolut Relatif (%) Kumulatif (%) Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 6.410% dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval kedua), % responden merasa ragu-ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval keempat), % responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima) dan sisanya % merasa sangat setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval keenam diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval ketujuh).

10 68 Gambar 4.7 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pelatihan Sistem Informasi Penjualan

11 Deskripsi Data Tentang Kinerja Dosen Dari instrumen yang dilakukan dengan menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara rentang skor diperoleh skor minimal 32 dan skor maksimal bernilai 52 dengan rentang skor 20. nilai rata-rata , median 46, modus 49, varians dan standar deviasi sebesar berikut tabel distribusi frekuensi untuk data Kinerja Dosen: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen Frekuensi No Urut Kelas Interval Batas Atas Batas Bawah Absolut Relatif (%) Kumulatif (%) Dari tabel diatas menunjukkan bahwa % responden jarang mengimplementasikan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval kedua), sebanyak % responden kadang-kadang mengimplementasikan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan

12 70 dengan persentase frekuensi relatif kelas interval keempat), % responden sering mengimplementasikan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima) dan sisanya % sangat sering mengimplementasikan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval keenam diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval ketujuh). Gambar 4.8 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Dosen

13 71 Secara keseluruhan deskripsi data semua variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : Tabel 4.8 Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi No Statistik Pelatihan sistem informasi penjualan Kepuasan User 1 Minimal Maksimal Rentang Rata-Rata Median Modus Varians Std. Deviasi Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis merupakan faktor utama yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan baik untuk prediksi maupun pengujian hipotesis. 3 faktor yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi yaitu (1) Uji normalitas dengan galat taksiran (Y-Ŷ) dari regresi sederhana, (2) Uji homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y yang di kelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel predictor (X), (3) Uji linieritas bentuk regresi Y atas X untuk regresi sederhana. Berdasarkan 3 persyaratan tersebut terdapat 2 syarat untuk melakukan pengujian, yaitu (1) Uji normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal juga.

14 72 Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mewajibkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal. Dan yang ke (2) Uji homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedangkan uji kelinieran bentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor-skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X) memiliki varian homogen Uji Normalitas Populasi Pengujian normalitas populasi dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors terhadap nilai galat taksiran regresi Y atas Xi. Pengujian mengungkapkan apakah nilai galat taksiran (Y-Ŷ) berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah H0: (Y-Ŷ) berdistribusi normal, kriteria pengujian diterapkan menggunakan statistik L ( Liliefors ) sebagai berikut: H 0 : diterima jika Lhitung Ltabel H 0 : ditolak jika Lhitung > Ltabel Pengujian dilakukan dengan cara menghitung nilai Lhitung melalui langkahlangkah sebagai berikut: Data hasil pengamatan disusun berdasarkan pasangan Xi dengan Yi kemudian dihitung niali (Y-Ŷ) ke dalam tabel, dan diurutkan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar. Menghitung nilai rata-rata (Y-Ŷ) dan simpangan baku (Y-Ŷ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = X yang hasilnya diolah dari hasil perhitungan

15 73 Menghitung nilai Zi Zi = (Y-Ŷ)-(Y-Ŷ) s Berdasarkan tabel urutan data dihitung nilai peluang F(zi) menggunakan daftar distribusi normal baku. Menghitung proporsi S(zi) yaitu banyaknya data dibagi total data secara kumulatif. Menghitung harga mutlak selisih antara F(zi) dengan S(zi) Menetapkan harga Lhitung: Lhitung = F(zi)-S(zi) maks Menetapkan nilai statistik L berdasarkan tabel atau rumus sebagai berikut: L= 0,886 n Membandingkan nilai Lhitung dengan Ltabel sesuai dengan kriteria pengujian Data berdistribusi normal jika Lhitung Ltabel Berdasarkan pengujian didapat L hitung paling tinggi adalah sebesar dan nilai L pada tabel dengan n = 78 dan alpha 0.05 adalah jadi L hitung lebih kecil sama dengan L tabel sehingga H 0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan Ŷ = X adalah berdistribusi normal.

16 Uji Homogenitas Varians Populasi Untuk melihat homogenitas pasangan skor variabel bebas dengan variabel terikat digunakan Uji Bartlett dengan taraf signifikasi alpha Hipotesis yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah H0 : diterima jika X²hitung X²tabel H0 : ditolak jika X²hitung > X²tabel Untuk setiap pasangan variabel X dengan Y dapat dihitung nilai X² nya dengan langkah-langkah sebagai berikut: Data skor Y dikelompokkan berdasarkan skor X yang sama, jumlah anggota untuk tiap kelompok diberi simbol ni. Kelompok yang nilai n yang kurang dari 2 tidak dimasukkan dalam perhitungan atau pengujian. Menghitung nilai dk = n-1, untuk masing-masing kelompok Menghitung nilai 1/dk untuk masing-masing kelompok. Menghitung nilai varians skor untuk masing-masing kelompok (si²) Menghitung nilai log si². Menghitung nilai-nilai (dk x si²) dan (dk x log si²) Nilai-nilai tersebut selanjutnya disusun dalam tabel, kemudian dihitung nilai-nilai yang diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan rumus-rumus berikut: Varians gabungan dari semua sampel s² = (ni-1)si²/ (ni-1) Harga satuan B B= (log s²) (ni-1)

17 75 Nilai X² untuk uji Bartlett X² = (ln 10) {B - (ni-1) log si²} Membandingkan nilai X²hitung dengan X²tabel sesuai dengan kriteria pengujian. Melalui perhitungan pengujian homogenitas varians Y atas X bahwa X²= nilainya lebih kecil sama dengan X²tabel = dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima dan varians kelompok Y atas X adalah homogen. 4.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menjawab hipotesis secara empiris. Hipotesis yang dimaksud adalah asumsi atau kesimpulan sementara yang sudah dirumuskan pada Bab 2 Teori Umum mengenai hipotesa penelitian, yaitu : terdapat hubungan antara pelatihan sistem informasi pembelajaran dengan kinerja dosen Fasilkom pada LRC Universitas Bina Nusantara, yang berarti hipotesa nol diterima. Hipotesa nol sudah didefinisikan pada bab 2 yaitu adanya korelasi atau hubungan antara pelatihan sistem informasi pembelajaran terhadap kinerja dosen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara pelatihan sistem informasi pembelajaran dengan kinerja dosen Fasilkom yang dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = X. Pengujian signifikasi dan linearitas persamaan regresi tersebut pada tabel berikut:

18 76 Tabel 4.9 Analisis Varians Untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi : Ŷ = X Sumber F tabel F tabel Variasi dk JK KT F hitung (0.05) (0.01) Total Koefisien a Regresi b/a * Sisa Tuna Cocok ** Galat Keterangan : * : Regresi signifikansi pada > F tabel = 3.96 ** : Regresi Liniear F hitung = < F tabel = 1.94 dk JK KT : Derajat Kebebasan : Jumlah Kuadrat : Kuadrat Tengah Berdasarkan pada tabel pengujian signifikasi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = X adalah signifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor pelatihan sistem informasi pembelajaran akan diikuti oleh kenaikan skor kinerja dosen sebesar pada konstanta Secara visual kronologis tersebut tampak pada grafik berikut:

19 77 Gambar 4.9 Grafik Hubungan Antara Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran (X) Dengan Kinerja Dosen (Y) Melalui Grafik Regresi Ŷ = X Hasil perhitungan kekuatan hubungan antara pelatihan sistem informasi pembelajaran (X) dengan kinerja dosen (Y) ditunjukkan koefisien korelasi ry 1 = Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang atau cukup kuat antara pelatihan sistem informasi pembelajaran dengan kinerja dosen. Tabel 4.10 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran (X) dengan Kinerja Dosen (Y) Cacah Observasi Koefisien Korelasi (ry 1 ) t-hit t-tabel * * Koefisien Korelasi Signifikansi (t-hit = > t-tabel = 1.671)

20 78 Dari hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi tersebut t-hitung = lebih besar dari t-tabel = Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran (X) dengan Kinerja Dosen (Y) sebesar adalah signifikansi. Ini berarti terdapat hubungan postif antara Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran (X) dengan Kinerja Dosen (Y). Hasil koefisien 2 determinasinya ry 1 = (0.5287) 2 = atau 27.95%. Ini berarti bahwa 27.95% variasi Kinerja Dosen (Y) dapat dijelaskan oleh Pelatihan Sistem Informasi Pembelajaran (X), melalui persamaan regresi Ŷ= X. 4.5 Keterbatasan Penelitian Sebagai manusia biasa disadari secara kodrati tidak dapat terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memiliki kesulitan dalam mengukur peristiwa yang bersifat kualitatif. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataan ini memiliki kelemahan dan keterbatasan kerena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan-pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian ini juga belum mencakup penelitian sebelum diadakan pelatihan sistem informasi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan pembanding kinerja

21 79 dosen Fasilkom dengan sesudah adanya pelatihan sistem informasi pembelajaran, sehingga dapat diperoleh nilai dampak dari pelatihan sistem informasi pembelajaran terhadap kinerja dosen Fasilkom yang lebih akurat. Keterbatasan pada penelitian ini juga ada pada pembatasan lingkup kinerja dosen. Kinerja dosen pada penelitian ini adalah kinerja pada saat dosen mengajar, namun pada beberapa butir pernyataan pada instrumen penelitian masih menilai kinerja dosen pada saat pelatihan.