BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi. Pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya, keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. signifikan (F=7,595 dan p<0,01) dengan sumbangan efektif secara bersamasama

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

Teori Kepemimpinan Fiedler

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan gaya kepemimpinan..., Eka Prasetiawati, FISIP 1 UI, 2009 Universitas Indonesia

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

Bab 5 Simpulan, Diskusi, Saran

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

III. METODE PENELITIAN

MSDM Handout 10. Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama halnya dengan sejarah manusia,

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II KAJIAN TEORI. dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan membentuk suatu keunggulan dari suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN 1 KODE. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

Gaya Kepemimpinan IKA RUHANA

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari ( Ryff, 1995). Ryff (1989) mengatakan kebahagiaan

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

III. METODE PENELITIAN

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

BAB III PENYAJIAN DATA PENERAPAN POLA KEPEMIMPINAN BRANCH MANAGER DALAM PENGELOLAAN PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM KANTOR PEMASARAN CABANG PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. mementukan tujuan perusahaan. Karena itu Sumber Daya Manusia perlu

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam sebuah organisasi sumber daya manusia merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik simpulan bahwa keefektifan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tingkat Kematangan Bawahan

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan pekerjaannya dengan pendidikan yang cukup tinggi dan manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

KEPEMIMPINAN. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

Pengembangan Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan sebuah sistem informasi dalam perusahaan telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Perusahaan harus secara nyata memiliki upaya untuk memberikan dukungan kebijakan dalam menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu faktor agar para karyawan dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan gaya kepemimpinan yang membuat karyawan merasa nyaman dalam melakukan kinerja didalam suatu perusahaan. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja dan motivasi karyawan baik dalam pengembangan diri maupun dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh pemimpin. Seorang pemimpin yang baik dapat mengerti apa yang dibutuhkan oleh para karyawannya, sehingga karyawan merasa diperhatikan dengan apa yang dilakukannya dan nantinya juga akan memberikan dampak yang positif bagi kehidupan karyawan kedepannya. Seorang pemimpin seharusnya memiliki jiwa visioner dengan begitu organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. 1

2 Pemimpin yang menentukan kemana arah bisnis, arah tujuan internal maupun eksternal, dan menyelaraskan aset dan keterampilan organisasi dengan kesempatan dan resiko yang dihadapkan pada lingkungan, perubahan sosial, inovasi teknologi dan bertambah ketatnya persaingan dewasa ini, menghadapkan pemimpin bisnis kepada tantangan yang sulit. Dalam lingkungan yang demikian besar tuntutannya, bakat kepemimpinan pemimpin perusahaan dapat memberikan keunggulan kompetitif yang tidak sedikit. Dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan mengalami peningkatan karena karyawan termotivasi oleh pemimpin. Didalam hal mengatur bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, kemungkinan adanya masalah, pertentangan, yang dampaknya akan menimbulkan konflik didalamnya. Oleh karena itu perlu adanya persiapan matang dari seorang pemimpin agar terjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan yang efektif. Pada umumnya perusahaan menginginkan setiap karyawan memiliki kinerja yang tinggi, sehingga perusahaan dapat dengan mudah mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai prestasi kerja karyawan, perusahaan mengalami kesulitan untuk menentukan cara yang paling efektif dalam peningkatannya. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan yaitu dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan ini sangat penting peranannya untuk meningkatkan kinerja karyawan yang akan menghasilkan kinerja yang baik bagi karyawan.

3 Harsey dan Blanchard, menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi tertentu disebut efektif, sedangkan gaya yang tidak sesuai dengan situasi tertentu disebut tidak efektif. Pembentukan gaya pemimpin berbeda dengan pembentukan intelektual atau kecerdasan atau keterampilan dalam melakukan pekerjaan yang dapat berbagai pelatihan, pendidikan, pengalaman, umur, dan lingkungan kerja. Pembentukan gaya kepemimpinan lebih banyak dibentuk oleh nilai, kebiasaan, tujuan, atau karakteristik organisasi, tata hubungan dan situasi. Perubahan gaya kepemimpinan sangat bergantung pada kemauan pemimpin untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Sistem nilai sangat terkait dengan keyakinan seorang pemimpin terhadap bawahannya. Berkaitan dengan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, maka dalam hal ini penelitian dilakukan pada AJB Bumiputera yang berlokasi di Jl. Wahidir Sudiro No. 4A Pelem Pare. Penulis menekankan penelitian pada karyawan Petugas Dinas Luar karena pada AJB Bumiputera menjual jasa, sehingga karyawan Petugas Dinas Luar dituntut untuk mendapatkan nasabah yang telah ditargetkan oleh perusahaan. AJB Bumiputera memiliki karyawan yang berjumlah 103 orang. Dalam sistem organisasi perusahaan memiliki struktur organisasi diantaranya yaitu kepala cabang, kepala keuangan, kasir, supervisor, On the Job Training, dan Petugas Dinas Luar, dll. Dalam perusahaan ini karyawan dituntut untuk menjalankan pekerjannya dengan maksimal, dimana pemimpin memberikan arahan-arahan pada karyawan secara langsung dalam kinerjanya, khususnya

4 Petugas Dinas Luar. Akan tetapi selama ini kinerja Petugas Dinas Luar dalam mendapatkan nasabah masih banyak hambatan sehingga target yang ditetapkan perusahaan belum berjalan dengan maksimal. Hal itu bisa terjadi karena tuntutan pimpinan cabang pada karyawan Petugas Dinas Luar sehingga kesulitan dalam mendapatkan target yang ditentukan oleh pemimpin. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan target, maka diperlukan kerja keras dari para karyawan dengan cara bekerja secara maksimal dan sesuai yang diinginkan pemimpin. Oleh karena itu penting sekali bagi pemimpin untuk mengarahkan para karyawannya agar bekerja sesuai tujuan. Kinerja para karyawan melalui gaya kepemimpinan dapat diketahui bahwa selama ini pimpinan AJB Bumiputera cabang Pare lebih menekankan dan mengarahkan pada karyawan Petugas Dinas Luar pada proses kerja yang baik, karena pemimpin beranggapan dengan proses kerja yang baik maka akan mendapat nasabah yang telah ditargetkan dalam setiap bulannya. Diluar perusahaan karyawan Petugas Dinas Luar tidak dipantau langsung oleh pimpinan, akan tetapi setiap mitra kerja yang dipantau oleh koordinator masing-masing. Pemimpin yang memutuskan mengenai hal hal yang harus dilakukan koordinator seperti apa dan berapa jumlah target yang harus dipenuhi setiap bulannya. Tetapi dalam hal ini setiap koordinator belum mampu memenuhi apa yang pemimpin targetkan.

5 Faktor kunci bagi kepemimpinan yang efektif adalah mampu membuat kebijakan-kebijakan dan keputusan yang mampu diterima dan dipahami dengan baik oleh para bawahannya. Tetapi dalam perusahaan, pemimpin dalam penentuan cenderung memutuskan sendiri tanpa adanya masukan dari bawahan. Maka dari itu tidak dapat diketahui dengan pasti apakah sebenarnya kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh pemimpin tersebut bisa sepenuhnya diterima oleh para karyawannya atau tidak. Selain itu karyawan juga cenderung tidak bisa berkembang karena setiap keputusan dan kebijakan yang diambil sangat jarang melibatkan atasan. Selain dalam penentuan kebijakan, pemimpin juga melakukan pendekatan pada situasi tertentu, situasi disini menyangkut kesiapan dan kematangan yang diperlihatkan oleh bawahan dalam melaksanakan tugas dan tujuan yang telah diberikan. Konsep kepemimpinan situasional mengacu kepada kepemimpinan yang efektif dengan kematangan bawahan bagi pemimpin. Kepemimpinan pada AJB Bumiputera memperlihatkan perilaku atau gaya situasional, dimana pemimpin melihat kematangan karyawan dalam pemberian arahan dan tugas yang diberikan. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard yang mengindikasikan empat gaya dalam arah komunikasi yaitu memberitahukan (telling), menjajakan (selling), mengikutsertakan (participating), dan mendelegasikan (delegating). Secara garis besar gaya kepemimpinan ini dikelompokkan dalam gaya yang berorientasi tugas (task oriented) dan orientasi hubungan (relationship oriented).

6 Dalam hal ini dapat diperhatikan kinerja karyawan melalui penagihan karyawan petugas dinas luar dalam 1 tahun terakhir: Tabel 1 PENAGIHAN AJB Bumiputera Cabang Pare Tahun 2012-2013 Penagihan Bulan Tanggung Jawab (Target) Realisasi Ratio (%) Lembar Nominal Lembar Nominal Lembar Nominal Sept 245 55.147 209 46.875 85,3 85,0 Okt 277 52.520 236 44.642 85,2 85,0 Nov 228 169.499 194 127.077 85,1 74,9 Des 195 39.176 166 33.300 85,1 85,0 Jan 323 96.204 275 81.774 85,1 85,0 Feb 275 134.947 238 116.779 86,5 86,5 Mar 231 50.174 197 42.648 85,3 85,0 April 268 57.762 228 49.092 85,1 85,0 Mei 255 39,251 217 33.364 85,1 85,0 Juni 231 37.678 197 32.207 85,3 85,5 Juli 322 70.463 274 58.894 85,1 83,6 Agt 315 57.720 268 49.052 85,1 85,0 Total 3.165 818.119 2.698 759.126 1023,3 1010,5 Rata" 263,72 68,179 224,9 65,893 85,275 84,2 Sumber: Pp.09 dan LP.01 Berdasarkan tabel 1 maka dapat diketahui bahwa pada Tahun 2012-2013 rata-rata dari data penagihan selama 12 bulan terakhir dari bulan September hingga Agustus sebesar 85,275% sehingga terdapat selisih antara realisasi penagihan petugas dinas luar dengan tanggung jawab yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 14,725%. Toleransi dari perusahaan untuk pemenuhan target hanya 10% dari tanggung jawab yang diberikan. Sehingga karyawan petugas dinas luar belum mencapai target yang telah

7 ditentukan, sehingga dapat terlihat adanya kinerja karyawan petugas dinas luar yang belum maksimal dalam pencapaian target kerja perusahaan. Data tabel 1 sebanding dengan banyaknya karyawan petugas dinas luar yang mengalami kesulitan dalam mencari dan mempengaruhi calon nasabah untuk bergabung dalam Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Kinerja karyawan yang baik memerlukan suatu aturan yang dapat dijadikan sebagai patokan bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Faktor yang menentukan apakah kinerja karyawan berjalan dengan baik atau tidaknya, semua itu dapat diukur dan dilihat salah satunya melaui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan yang ada, apakah karyawan tersebut merasa nyaman bekerja dalam perusahaan tersebut. Apabila mereka merasa nyaman dan cocok bekerja dalam perusahaan tersebut, tentunya mereka akan berusaha untuk memberikan kinerja yang baik terhadap perusahaan tersebut. Maka dari itu seorang pemimpin harus mempunyai keluwesan serta kedekatan dengan bawahanya. Jika gaya kepemimpinan tersebut dilakukan oleh pemimpin maka bawahan juga akan memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dalam rangka proses pencapaian tujuan perusahaan. Kinerja para karyawan melalui gaya kepemimpinan dapat diketahui bahwa selama ini pihak manajemen atau pimpinan dari AJB Bumiputera cabang Pare lebih menekankan pada pemenuhan pencapaian target kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini dilakukan oleh pimpinan agar realisasi marketing setiap bulannya mengalami peningkatan. Selain itu dalam

8 AJB Bumiputera apabila mitra kerja yang sudah terikat bermasalah, maka pihak pimpinan melimpahkan semua tanggung jawab tersebut kepada koordinator Petugas Dinas Luar. Jadi setiap koordinator Petugas Dinas Luar harus bertanggung jawab penuh terhadap mitra kerjanya. Dari peristiwa tersebut secara tidak langsung pimpinan memberikan pelajaran dan pengarahan kepada karyawan atas tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap koordinator maupun mitra kerja Petugas Dinas Luar. Kepemimpinan pada AJB Bumiputera cabang Pare saat ini telah memberikan kesempatan pada karyawannya untuk berpartisipasi memberikan pendapat dan bertanya kepada pimpinan. Hal tersebut dilakukan selama satu bulan sekali pada saat rapat bulanan. Dengan demikian bahwa pimpinan memberikan kesempatan kepada bawahanya untuk berpendapat. Kondisi tersebut setidaknya menjadikan karyawan merasa diikut sertakan dan diajak berpartisipasi, dari hal kecil tersebut pemimpin berusaha memberikan semangat kerja kepada karyawanya agar kinerjanya menjadi lebih baik. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis terdorong mengulas secara ilmiah dalam skripsi dengan judul "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera Cabang Pare."

9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapatlah dirumuskan masalah utama yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada AJB Bumiputera cabang Pare? 2. Bagaiman kinerja karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera cabang Pare? 3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera cabang pare? C. Pembatasan Masalah Batasan masalah berfungsi untuk membatasi obyek masalah yang diteliti yaitu pimpinan cabang AJB Bumiputera dan karyawan petugas dinas luar, agar ruang lingkup tidak meluas dan menjadi jelas, adapun batasan masalah variabel yaitu tentang gaya kepemimpinan dan kinerja. Dengan menggunakan teori kepemimpinan situasional menurut Harsey dan Blanchard yaitu menekankan bahwa ada 2 dimensi dari kepemimpinan yaitu perilaku tugas dan perilaku hubungan, dan teori kinerja menurut Mathis Jackson. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera cabang Pare.

10 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera cabang Pare. 3. Untuk menguji apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Petugas Dinas Luar pada AJB Bumiputera cabang Pare E. Kegunaan penelitian 1. Bagi Instansi a. Sebagai masukan yang positif bagi para pemimpin untuk menetapkan gaya kepemimpinan yang cocok untuk diterapkan pada AJB Bumiputera cabang Pare. b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan dan manajer AJB Bumiputera cabang Pare dalam pengambilan keputusan ddimasa yang akan datang. c. Dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini 2. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan untuk menambah wawasan khususnya yang menaruh minat dalam bidang kepemimpinan.