BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN YANG BERDAMPAK PADA LOYALITAS

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.

bukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting dalam menciptakan kualitas terbaik.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut memicu terjadinya perpindahan merek. perpindahan merek juga semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif di dunia persaingan bisnis saat ini. Hal ini dapat terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. wanita, dimana kosmetik yang digunakan dapat berupa skin care maupun make

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I: PENDAHULUAN BAB I. Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, LATAR BELAKANG. rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Aktivitas pemasaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik lokal maupun perusahaan global, bersaing memikat hati konsumen. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk

Oleh : Kansa Fadhilah DR Mahmud, SE, MM. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image

BAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan ( Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejak adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keinginan membeli yang tinggi. Dalam menggunakan produk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN. prenadamedia, 2010, h.65. Jakarta: Kencana Prenada media group, 2006, h. 57

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

Lampiran Wawancara. Pendidikan Terakhir : S1 Ekonomi. - Peneliti: Bagaimana pihak perusahaan dalam menyampaikan produk wardah

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.

BAB I PENDAHULUAN. cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sekitar Rp. 11 triliun. Menurut Euromonitor Internasional, negara-negara

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

BAB I PENDAHULUAN. dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder. diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu semakin banyak dan beragamnya merek-merek yang menghasilkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas yang tidak lagi mengenal batas wilayah,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional (Undang Undang RI No. 20, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan perusahaan, di masa depan di Indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan ide-ide baru baik dari bidang makanan, pakaian, kosmetik, dan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP TERHADAP MINAT BELI PRODUK POND S DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Zaman terus berkembang, begitu pula dengan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini trend menggunakan alat make up menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia. Bahkan trend ini memiliki peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilihat dari trend budaya barat yang menggunakan riasan tebal pada setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh publik figur seperti pada saat syuting, pemotretan, atau menghadiri acara formal. Namun sekarang menggunakan alat make up sudah menjadi kebutuhan dan tidak menutup kemungkinan akan digunakan pada kegiatan sehari-hari. Karena sesungguhnya menggunakan alat make up tidak hanya digunakan untuk menunjang penampilan, namun menutupi kekurangan wajah dan menonjolkan kelebihan wajah yang anda miliki. Make up (kosmetik) adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia, pada umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis. Alat make up memiliki beranekaragam jenis, misalnya bedak, pensil alis, mascara, lipstik dll. Pada masa kini, masyarakat semakin mengerti tentang bagaimana cara menggunakan alat make up. Karena seiring berjalannya waktu, semakin banyak bermunculan video tutorial cara menggunakan alat make up yang tersebar di dunia maya. Misalnya di youtube atau instagram. Mulai dari tutorial make up natural untuk kegiatan sehari-hari, ke kantor, hingga ke acara formal pun kita dapat melihatnya 1

2 disana. Hal ini semakin mempermudah masyarakat untuk tahu bagaimana cara menggunakan alat make up dengan baik dalam setiap kesempatan. Tidak hanya itu, alat make up juga dapat dijadikan sebagai sebuah bisnis, yakni bisnis make up artist. Bisnis ini sedang menjamur di tahun 2016 ini. Tidak semua wanita memiliki peralatan make up yang lengkap dirumah, serta bisa menggunakannya dengan baik meskipun sudah banyak video tutorial yang ada di dunia maya. Maka ini adalah peluang yang baik untuk anda yang memiliki hobi atau keahliah khusus dalam menggunakan alat make up. Keputusan pembelian merupakan tujuan utama dari para pemasar karena merupakan tolak ukur keberhasilan para pemasar dalam memasarkan produkproduknya. Konsumen akan mencari sebanyak-banyaknya informasi ketika merasa suka dan butuh pada sebuah produk dan akan melakukan pembelian. Menurut (Kotler, 2007) konsumen akan melalui 5 tahap pada proses keputusan pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Setiap konsumen memiliki kemampuan membeli masing-masing, hal itu dapat diartikan bahwa harga merupakan salah satu faktor penting dalam keputusan pembelian. Dimana ketika seuatu perusahaan menetapkan harga yang mahal maka konsumen mungkin tidak akan tertarik untuk melakukan sebuah pembelian namun sebaliknya, apabila perusahaan menetapkan harga yang murah maka konsumen akan tertarik untuk melakukan sebuah pembelian. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2008).

3 Semua konsumen menginginkan kualitas produk sesuai dengan uang yang mereka keluarkan, semakin baik kualitas sebuah produk yang diberikan oleh perusahaan maka akan semakin tinggi juga tingkat pembeliannya dan kualitas produk merupakan salah satu pertimbangan penting ketika konsumen akan melakukan sebuah pembelian. Kualitas produk dirasa sangat penting bagi sebuah perusahaan karena menentukan seberapa kuat produk tersebut bersaing di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas produk dapat ditentukan oleh cara konsumen memandang produk tersebut. Dari suatu pandang pemasaran, kualitas adalah kemampuan produk untuk memuaskan keinginann konsumen. Definisi ini berfokus pada konsumen dan bagaimana konsumen berpikir suatu produk akan memenuhi tujuan tertentu (Cannon dkk, 2008). Ketika hendak melakukan pembelian, konsumen membutuhkan informasi yang lengkap dan jelas. Konsumen yang tidak memiliki informasi lengkap tentang sebuah produk yang akan dibeli tidak akan melakukan sebuah pembelian, namun apabila konsumen memiliki banyak informasi tentang produk tersebut hal itu dapat mendorong untuk melakukan sebuah pembelian. Maka pengenalan suatu produk sangat dibutuhkan perusahaan untuk memasarkan produknya. Promosi adalah cara untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual (Kotler dan Keller, 2009). Diantara sekian banyak jenis alat-alat make up yang ada, salah satu yang paling sering digunakan oleh wanita adalah lipstik. Karena lipstik terbilang jenis alat make up yang mudah untuk diterapkan dibandingkan dengan alat yang lainnya, dan lipstik juga bisa menjadi pilihan alat make up yang terbaik di saat terburu-buru.

4 Selain itu, lipstik juga dapat membantu mencerahkan wajah agar terlihat lebih segar bahkan ketika tidak menggunakan riasan mata lain sekalipun, lipstik akan memberi tampilan kita lebih bersinar.(lifestyle.okezone.com) Wardah adalah salah satu merek lipstik yang cukup terkenal dan banyak digunakan oleh wanita. Tidak hanya itu, Wardah memiliki aneka ragam jenis lipstik dengan berbagai macam warna, memiliki kualitas yang baik serta Wardah adalah brand yang menegaskan pada konsumennya bahwa produknya adalah produk yang Halal. Berdasarkan informasi yang didapat dari Top Brands Awards, Lipstik merek Wardah memiliki jumlah penjualan yang baik setiap tahunnya seperti yang ditunjukkan oleh tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 TOP BRANDS INDEKS AWARDS 2014 2015 2016 MEREK % MEREK % MEREK % Wardah 13,0% Wardah 14,9% Wardah 22,3% Revlon 12,6% Revlon 12,8% Revlon 13,8% Sariayu 9,2% Pixy 11,0% Pixy 9,3% Pixy 9,0% Oriflame 7,7% Viva 8,9% Viva 8,2% Sariayu 7,6% Sariayu 7,7% Sumber : //www.topbrand-award.com//

5 Tabel 1.1 menunjukan bahwa pada tahun 2014-2016 market share lipstik Wardah masih diatas merek Revlon. Peningkatan market share tersebut dari tahun ke tahun menunjukan bahwa lipstik Wardah mempunyai banyak kelebihan sehingga konsumen memutuskan membeli lipstik merek Wardah dibandingkan dengan merek yang lain. Beberapa kelebihan tersebut diantaranya, lipstik ini memiliki warna-warna yang natural sehingga sangat diminati konsumen dan cocok digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, lipstik Wardah juga memiliki kualitas yang baik karena mengandung vitamin E, minyak jojoba dan squalene sehingga mampu bertahan hingga 8 jam dan membuat bibir tidak kering serta tetap lembab. (http://www.stronglola.com). Adanya peningkatan market share menunjukan bahwa konsumen lama lipstik Wardah tidak berpaling ke lipstik merek lain. Dan banyak konsumen baru yang justru lebih memutuskan untuk membeli lipstik Wardah dan meninggalkan merek sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen loyal terhadap lipstik Wardah. Meskipun lipstik merek Wardah memiliki banyak kelebihan dan selalu menduduki Top Brands Awards peringkat pertama, namun tidak menutup kemungkinan lipstik merek ini akan mendapat keluhan dari para konsumennya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra survey yang sudah dilakukan kepada konsumen lipstik Wardah di Semarang yang akan ditunjukan oleh tabel 1.2 berikut :

6 Tabel 1.2 HASIL PRA SURVEY Pendapat Konsumen Jumlah % Kelebihan Memiliki banyak pilihan warna 13 65% Menyediakan warna-warna natural 5 25% Pilihan warnanya menarik 4 20% Warna lipstiknya pigmented 2 10% Tahan lama 11 55% Mudah ditemukan di Kota Semarang 3 15% Memiliki design minimalis 2 10% Nyaman (ringan) saat digunakan 4 20% Aroma lipstiknya wangi 2 10% Harga terjangkau 9 45% Kekurangan Membuat bibir kering 10 50% Terlalu glossy (berminyak) di bibir 2 10% Tempat lipstik kurang awet 3 15% Lipstik mudah patah 7 35% Isi lipstik terlalu sedikit 3 15% Tidak tahan lama 3 15% Aroma lipstik membuat pusing 1 5% Lipstiknya mudah leleh 2 10% Kesimpulan Akan tetap menggunakan Lipstik Wardah dan tidak pindah ke merek lain 12 60%

7 Tabel 1.2 menunjukan bahwa masih banyak konsumen yang memiliki keluhan terhadap lipstik merek Wardah. Pra survey ini dilakukan kepada 20 konsumen lipstik Wardah di Semarang. 50% dari responden mengatakan bahwa lipstik Wardah membuat bibir kering apabila digunakan khususnya untuk lipstik jenis matte dan 35% dari 20 responden mengatakan bahwa lipstik ini mudah patah pada saat digunakan. Hal ini membuktikan bahwa lipstik merek Wardah masih memiliki kekurangan dan harus meningkatkan kualitas produknya. Karena ini dapat mempengaruhi angka penjualan serta membuat konsumen berpaling ke lipstik merek lain. Ada beberapa penelitian yang menunjukan perbedaan pengaruh antara harga dengan keputusan pembelian. Pada penelitian Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke dan Agusta Repi (2013), Melita Yesi Agustin (2016) dan Nurullaili (2013) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun berbeda dengan penelitian oleh Andrew F Manampiring dan Irfan Trang (2016) menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang berbeda mengenai pengaruh harga terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu saya tertarik melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengajukan judul yaitu PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN YANG BERDAMPAK PADA LOYALITAS (STUDI PADA KONSUMEN LIPSTIK MEREK WARDAH DI SEMARANG)

8 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Apakah harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Lipstik Merek Wardah di Semarang? 2. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Lipstik Merek Wardah di Semarang? 3. Apakah promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Lipstik Merek Wardah di Semarang? 4. Apakah pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen? 5. Apakah harga berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah di Semarang? 6. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah di Semarang? 7. Apakah promosi berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah di Semarang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Lipstik Wardah 2. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Lipstik Wardah 3. Untuk menguji pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian Lipstik Wardah 4. Untuk menguji pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah

9 5. Untuk menguji pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah 6. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah 7. Untuk menguji pengaruh promosi terhadap loyalitas konsumen Lipstik Wardah 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis mereka. 2. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini disajikan untuk memberikan gambaran isi dari bab I sampai dengan bab V. Sistematika penulisan yang ada dalam skripsi ini, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini memuat uraian tentang telaah teori, hasil penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan hipotesis yang akan diajukan.

10 BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai data penelitian, gambaran umum responden, struktur organisasi perusahaan, data penelitian, pengujian hipotesis serta analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang ingin dijelaskan oleh penulis.