BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga penampilan. Kaum pria kini tidak lagi sungkan menggunakan produk-produk yang sebelumnya merupakan dominan bagi kaum wanita, terutama produk kosmetik. Pria tersebut biasa dikenal dengan istilah pria metroseksual. Pria pada umumnya termasuk pria Indonesia mengalami perubahan gaya hidup yang cukup signifikan dalam beberapa dekade ini. Gaya hidup pria dalam menjaga dan merawat kesehatan kulit terus berkembang. Para pria yang dulu tidak begitu mempedulikanpun, kini semakin menyadari untuk merawat kulit dan wajah mereka. Meskipun, sebagian besar merasa gengsi untuk mengakuinya atau takut dicap sebagai "pria metroseksual. Bukan hal yang aneh jika pria khususnya pria dewasa juga pada akhirnya melakukan perawatan kulit. Pada dasarnya sehat itu perlu. Untuk senantiasa menjadi sehat itulah perawatan diperlukan. Apalagi kulit merupakan pertahanan pertama tubuh dari bakteri. Kulit pria berbeda dengan kulit wanita, kulit pria lebih tebal dan berminyak dibandingkan dengan kulit wanita. Hal ini mendorong penciptaan produk facial wash yang atribut-atributnya khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kaum pria. Menyadari peluang tersebut, maka 1

2 2 banyak perusahaan mulai memproduksi kosmetik khusus kaum pria. Setiap orang perlu perawatan baik wanita maupun pria produk facial wash termasuk salah satu produk kosmetik yang dirasakan perlu bagi segmen pria yang memperhatikan penampilan mereka, terlebih karena produk ini membantu para pria untuk merawat wajah mereka agar terlihat lebih menarik. Produk facial wash dibuat khusus untuk pria karena kelembaban kulit pria berbeda dengan wanita. Sehingga dapat dilihat adanya kebutuhan dan harapan yang berbeda dari pria terhadap produk yang digunakan. Merek produk facial wash khusus pria yang beredar di pasar masih sudah mulai banyak. Beberapa merek yang beredar di pasar antara lain adalah Vaselin Men facial wash dari unilever, Garnier Men, Biore facial wash dari KAO. Umumnya merek-merek tersebut menawarkan atribut-atribut yang hampir sama, antara lain adalah sesuai dengan jenis kulit wajah pria, mengatasi masalah kulit wajah, membuat wajah tampak lebih segar, memutihkan wajah, melembutkan wajah, dan dibuat khusus untuk pria. Atribut bahwa facial wash ini dibuat khusus untuk pria merupakan salah satu atribut yang dibuat para produsen facial wash untuk memperluas segmen pasarnya, tidak hanya dari golongan pria metroseksual, tetapi dari golongan pria secara umum. Pergeseran pengguna produk facial wash khusus pria yang selama ini identik dengan golongan pria metroseksual menjadi produk yang umum digunakan adalah fenomena yang menarik untuk diteliti. Tujuan pemakaian kosmetik dewasa ini bukan sekedar memperbaiki penampilan, akan tetapi untuk menjaga kulit dari polusi udara dan bahaya

3 3 sinar ultraviolet. Cara merawat wajah pria umumnya lebih sederhana dari pada wanita. Hal ini sesuai dengan sifat pria yang selalu ingin kepraktisan. Meskipun begitu, pria perlu memilih produk yang formulasinya memang dikhususkan untuk kulit pria. Kulit pria lebih cenderung berminyak daripada wanita, sehingga pada umumnya lebih cocok memakai facial wash ketimbang pembersih wajah yang berbentuk krim atau lotion. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen pria dalam memilih produk facial wash terdiri yaitu, sesuai dengan jenis kulit, dapat mengatasi masalah kulit, dapat membuat wajah tampak lebih segar, dapat membuat wajah lebih putih, dapat melembutkan wajah, dan facial wash khusus pria. Beberapa variabel yang mempengaruhi pembelian facial wash yaitu variabel harga, variabel merek, variabel artis yang menjadi endorser. Dalam hal ini merek yang paling digemari adalah produk merek Biore facial wash dari KAO. Dalam jurnal milik Amir (2012) yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada PT. Hasrat Abadi di Makasar disimpulkan bahwa merek berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Merek bukan lagikata yang hanya dihubungkan dengan produk atau sekumpulan barang tetapi juga proses dan strategi bisnis. Oleh karena itulah merek mempunyai nilai atau yang disebut ekuitas, dan ekuitas menjadi sangat penting karena nilai tersebut akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada dipasaran, apakah produk tersebut akan bisa dikembangkan, dikuatkan, dipertahankan atau mungkin akan dihapuskan. Karena upaya untuk

4 4 membangun merek memerlukan biaya yang sangat tinggi mulai dari biaya produksi untuk memperbaiki merek itu dari dalam dan biaya membentuk image yang baik bagi merek tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pemberian merek juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang baik dengan konsumen. Menurut Tjiptono (2001) Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau lambang, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Dalam kegiatan pemasaran kepada pelanggan, strategi komunikasi pemasaran yang baik adalah bagaimana perusahaan mampu menginformasikan dengan baik kepada publik, khususnya pelanggan sasaran mengenai keberadaan produk mereka. Salah satu bentuk komunikasi pemasaran tersebut adalah periklanan yang menggunakan artis endorser yaitu dengan tujuan untuk meraih perhatian konsumen terhadap produk, serta mengkomunikasikan merek suatu produk. Artis endorser yaitu figur seorang tokoh yang dikenal baik oleh publik dan memperagakan sebagai konsumen dalam iklan. Artis harus mampu memberikan informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat

5 5 umum. Memanfaatkan artis sebagai endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi psikologi konsumsi konsumen. Sebagai artis endorser harus mempunyai daya tarik dan kredibilitas. Daya tarik yaitu sesuatu dalam diri artis yang meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak seperti, fisik, kecerdasan, sifat kepribadian, dan gaya hidup. Sedangkan kredibilitas yaitu suatu keterampilan dan nilai kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan. Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (2003) harga adalah jumlah uang yang pelanggan bayarkan untuk produk tertentu. Dalam menentukan kebijakan harga sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor lain, seperti : kondisi perekonomian, tingkah laku konsumen, harga dari pesaing, harga pokok penjualan, peraturan pemerintah, dan struktur pasar di mana produk yang ditawarkan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar tinggkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut produk facial wash khusus pria, dan sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk facial wash tersebut. Dalam jurnal milik Suwarni dan Septiana (2011) yang berjudul pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen disimpulkan bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di kota Wonosobo karena untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh harga, merek, artis endorser terhadap kepuasan konsumen juga apakah atribut-atribut dalam facial wash sudah sesuai dengan konsumen yang berada di Wonosobo, hal ini dikarenakan gaya hidup

6 6 konsumen untuk menjaga dan merawat kesehatan kulit, minat pengguna facial wash khususnya kaum pria semakin banyak. Penelitian ini meluaskan penelitian dari Kunto dan Khoe(2007) yang menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen berhubungan erat dengan kemampuan facial wash untuk melembutkan wajah dan kekhususan facial wash untuk pria, yang dilakukan dikota Surabaya, Sedangkan penelitian ini menganalisis tentang pengaruh harga, merek, dan artis endorser terhadap pengguna produk facial wash yang hubungannya terhadap kepuasan konsumen di kota Wonosobo. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH HARGA, MEREK, ARTIS ENDORSER TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK FACIAL WASH REMAJA PRIA DI KOTA WONOSOBO. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat di rumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah variabel harga berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen? 2. Apakah variabel merek berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen? 3. Apakah variabel artis endorser berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen?

7 7 4. Apakah variabel harga, merek, dan artis endorser secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? 5. Manakah diantara variabel harga, merek, dan artis endorser yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen? 1.3 Pembatasan Masalah 1. Responden adalah konsumen facial wash khusus remaja pria di Wonosobo. 2. Penelitian hanya dilakukan kepada responden remaja. 3. Produk yang dianalisis produk facial wash khusus pria. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh harga, merek, dan artis endorser secara parsial terhadap kepuasan konsumen produk facial wash di Wonosobo. 2. Untuk menganalisis pengaruh harga, merek, dan artis endorser secara simultan terhadap kepuasan konsumen produk facial wash di Wonosobo. 3. Untuk menganalisis variabel mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Kosmetik Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi bagi perusahaan kosmetik yang tertarik untuk membidik pasar remaja pria melalui produk facial wash.

8 8 2. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai media untuk menguji kemampuan dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, sekaligus sebagai tambahan pengetahuan mengenai analisis terhadap masalah pemasaran. 3. Bagi Konsumen Penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan pembelian produk facial wash yang sesuai dengan kebutuhan. 4. Bagi Universitas Penelitian ini dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya atau bahan referensi perpustakaan.