Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

BAB I PENGURUSAN SURAT

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

2.2 Fungsi Surat Menurut Ramelan (2005:11), dikemukakan bahwa surat berfungsi sebagai berikut:

PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas

BAB II LANDASAN TEORI

Prosedur Penanganan Surat Masuk

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN SURAT MASUK KELUAR

BUPATI TERNGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT

BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu:

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Manual Prosedur Pengurusan Surat Keluar

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan :

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

Arsip Nasional Republik Indonesia

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III LANDASAN TEORI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURAT MASUK

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam Laporan Tugas Akhir yang berjdul Pengelolaan Arsip Dinamis

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Administrasi Umum Kompetensi Keahlian : AP/UPW

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KESEKRETARIATAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENGELOLAAN SURAT MASUK SUB BAGIAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

3. Surat penawaran, Surat pesanan merupakan contoh dari surat. A. Sangat Segera B. Surat Biasa C. Surat Kilat D. Surat Segera

Kode Dokumen Revisi 0 Tanggal 28 Juli Manual Prosedur Surat Menyurat

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan, kurun waktu

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

MEMPROSES SURAT/DOKUMEN KANTOR RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

SEKETARIAT UMUM. a. Mengoreksi seluruh konsep Naskah Dinas yang akan diajukan kepada Kapolda/Wakapolda serta menyusun Tata Kearsipan.

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PEKANBARU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT KELUAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDA ACEH SUBBAG TATA USAHA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Unit/Pejabat Terkait. Waktu Penyelesaian. No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI SURAT MASUK

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP

Arsip Dinamis Arsip Statis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara

BAB I. Pengertian. A. Pengertian Arsip

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II PENGURUSAN SURAT, MEMORANDUM, DAN DISPOSISI DENGAN SPDE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelolaan Surat Masuk Menggunakan Microsoft Office Access 2007

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

- 1 - FORMAT NASKAH DINAS

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR KERJA SPPD REKTORAT. 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa SPPD Rektorat sesuai ketentuan.

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROSEDUR PELAYANAN SURAT KEHILANGAN

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PENGADILAN AGAMA PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Herayudi, 2009 : 143).

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PROSES SURAT MASUK KELUAR

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN SURAT PADA STIKES DR. SOETOMO SURABAYA

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY. Nova Kurniasari. Abstract

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transkripsi:

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Diterima Tgl : Agenda No : Dari : Pengirim No Surat : Catatan : 1. Mohon tidak memisahkan lembar disposisi ini dari suratnya 2. Pengisian nomor agenda lembar disposisi dan penerusan surat ini dilaksanakan oleh Sekretaris Umum/ sekretaris. 3. Setelah penanganan surat ini mohon dikembalikan ke Sekretaris Umum/ sekretaris. Tgl Surat : Isi ringkasan : Ditujukan kepada Yth. Isi Disposisi Wakil Ketua Umum Ketua Seksi Organisasi Ketua Seksi Ekonomi Ketua Seksi Kebudayaan Ketua Seksi Sosial Sekretaris Umum Bendahara Catatan dan paraf sekretaris Umum/ Sekretaris (yang meneruskan surat). Dalam prosedur pengurusan surat masuk, ada salah satu tahapan yang dilakukan oleh pencatat surat atau agendaris, yang memanfaatkan lembar disposisi. Penggunaan lembar disposisi ini dilakukan ketika proses menyampaikan surat. Dalam penyampaian surat, maka hendaknya disertai dengan lembar disposisi kepada pengarah surat. Yang dimaksud dengan lembar disposisi adalah lembar yang disediakan oleh pencatat/ agendaris yang dipergunakan untuk membubuhkan disposisi pimpinan.

Ada beberapa langkah serta ketentuan yang perlu diketahui dalam pengisian lembar disposisi tersebut. Untuk mengetahuinya, dapat diamati dari contoh lembar disposisi berikut ini: Petunjuk Pengisian Lembar Disposisi ( Yang mengisi adalah pimpinan ) 1. Tanggal terima : Tanggal kapan surat diterima 2. Agenda no : No Urut surat diterima (harus sesuai dengan no urut Kartu Kendali masuk dan buku Agenda surat masuk) 3. Kotak dicentang sesuai dengan kategori surat. 4. Tanggal surat : Isikan sesuai dengan tanggal yang tertera pada surat. 5. No surat : Isikan sesuai dengan nomor surat. 6. Hal (Code) : Isikan hal surat dan beri kode sesuai dengan daftar klasifikasi 7. ( Yang mengisi adalah pimpinan ) Lingkari nomor nomor yang sesuai dengan kelanjutan dari surat masuk boleh lebih dari satu nomor. Misal : mohon pendapat dan mohon diproses. (lingkari nomor 1dan 26) 8. Tanggal : Diisi tanggal waktu mengisi lembar disposisi

Kepada : Isikan kepada siapa surat tersebut diteruskan No. Disposisi : Isikan no sesuai dengan yang dilingkari misal 1 dan 26 Dari : Isikan dari siapa pertama kali surat tersebut yang memberikan tanggapan, misal : Dari pimpinan. Paraf : Yang mengisi paraf adalah paraf yang tertera pada kolom dari Mengagendakan surat masuk Mengagendakan surat adalah kegiatan mencatat surat masuk ke dalam buku agenda (buku harian). Buku ini bisa disebut sebagai Buku Agenda Masuk (Daily Mail Record). Petugas yang mengagendakan surat dinamakan agendaris (mail clerk). Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk. Fungsi buku agenda, meliputi: 1. Sebagai alat bukti keluar masuknya surat 2. Untuk mengetahui jumlah surat masuk maupun keluar dalam kurun waktu tertentu. 3. Untuk mengetahui penomoran surat keluar. 4. Untuk membantu dalam melakukan pencarian surat. Macam-macam buku agenda yaitu: 1. Buku agenda tunggal Buku agenda tunggal digunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar sekaligus dengan nomor yang berurutan (campuran) pada tiap halaman untuk satu halaman. Format Buku Agenda Tunggal No. Tgl Terima/Kirim Tgl dan No. Surat M/ K Dari/Kepada Perih al Lamp Ke t 2. Buku Agenda Berpasangan Buku agenda berpasangan, terdiri dari buku agenda surat masuk dan buku agenda surat keluar yang kolomnya dibuat secara terpisah serta terpisah juga penomorannya. Format Buku Agenda Surat Masuk o. Tgl Terima Terima Dari Tgl dan No. Surat Perihal Lamp Diteruska n Kepada Ket. Kode Arsip

Format Buku Agenda Surat Keluar No. Nomor Surat Tanggal Surat Dari Dikirim Kepada Perihal Lamp Ket. File contoh : contoh buku agenda surat keluar contoh buku agenda surat masuk PENGARAHAN SURAT MASUK

Dalam proses pengurusan surat masuk, ada salah satu tahapan ketika surat sampai pada Pengarah Surat. Pada tahapan, ini pengarah surat melakukan distribusi surat yang telah disertai lembar disposisi dari pencatat surat. Dalam tahapan pengarahan surat masuk ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan terkait hal dan sifat surat masuk yang hendak disampaikan. Pegarahan surat masuk dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Pengarahan surat masuk penting 2. Pengarahan surat masuk biasa 3. Pengarahan surat masuk rahasia Berikut adalah keterangan mengenai masing-masing tipe pengarahan surat masuk yang ada. 1. Pengarahan surat masuk penting Surat masuk yang dikategorikan ke dalam surat masuk penting adalah golongan surat yang perlu untuk segera disampaikan. Dalam pengarahan surat masuk penting, dapat dilakukan melalui sebuah proses khusus. Berikut ini digambarkan skema proses pengarahan surat masuk penting: Gambar 1 : Proses jalan surat masuk penting

a = amplop berisi surat b = surat c1 = Kartu I berwarna putih c2 = Kartu Kendali II berwarna kuning c3 = Kartu Kendali III berwarna merah Keterangan : 1. Surat diterima oleh penerima surat. 2. Surat yang telah digolongkan ke dalam surat penting oleh pencatat, lalu dicatat dalam kartu kendali rangkap tiga. Semua kolom diisi oleh pencatat kecuali kolom kepada 3. Surat beserta dengan kartu kendali, disampaikan kepada pengarah surat. 4. Pengarah surat mengadakan pemeriksaan, apakah pengisian kolomkolom tersebut sudah benar. 5. Setelah dianggap benar, kemudian pengarah mengisi kolom kepada, dengan cara menuliskan nama pejabat atau unit kerja yang akan menerima surat tersebut.

6. Surat beserta kartu kendali C2 dan C3 (warna kuning dan merah) oleh pejabat, lalu diserahkan kepada pejabat pengolah surat melalui pengantar surat. Kartu kendali C1 (Warna putih) tetap berada ditangan pengarah surat untuk diarsip sebagai alat control. 7. Kartu kendali C2 dan C3 (warna kuning dan merah) oleh pengarah diparaf sebagai bukti surat sudah diterima. Kartu kendali C2 (warna kuning) diserahkan kepada penata arsip untuk disimpan dan berfungsi sebagai pengganti arsip yang masih dalam proses). 2. Pengarahan surat masuk biasa (Rutin) Surat masuk biasa atau rutin terdiri dari surat- surat yang tidak tergolong, bukan surat rahasia dan bukan surat pribadi. Surat tersebut kegunaannya relatif singkat dan tidak perlu disimpan terlalu lama. Yang digolongkan ke dalam surat biasa, antara lain surat undangan dan juga surat pengumuman. Berikut ini digambarkan skema proses jalan surat masuk biasa sebagai berikut: Gambar 2 : roses jalan surat masuk biasa P Keterangan :

1. Semua surat masuk (surat rutin/ biasa) diterima oleh unit penerima surat. 2. Unit penerima meneruskan surat rutin/ biasa kepada unit penyortir beserta surat-surat yang lain. 4. Unit penyortir meneruskan surat rutin/ surat biasa kepada unit pencatat. 5. Unit pencatat membuka surat biasa/ rutin kemudian mencatatnya pada lembar pengantar surat rutin/ biasa. 6. Unit pengarah meneruskan surat rutin/ biasa yang sudah terbuka kepada unit pengolah, dan unit pengolah menandatangani lembar pengantar dan mengembalikannya kepada unit pengarah. 7. Unit pengolah memproses surat rutin/ biasa tersebut. 3. Pengarahan Surat Masuk Rahasia Surat yang digolongkan dalam surat masuk rahasia adalah jenis surat yang harus disampaikan kepada pimpinan (yang bersangkutan) dengan kondisi masih dalam keadaan tertutup, Surat semacam ini biasanya ditangani oleh pejabat atau petugas yang telah ditunjuk untuk menerima/ mencatat dan neneruskannya dalam keadaan tetap tertutup kepada pejabat atau pimpinan instansi yang berwenang menerimanya, sehingga surat tersebut tidak boleh dibuka oleh penerima surat atau hanya boleh dibuka oleh orang yang bersangkutan yang dituju oleh surat tersebut. Berikut ini digambarkan skema proses pengarahan surat masuk rahasia sebagai berikut:

Gambar 3 : Keterangan : 1. Semua surat masuk (surat rahasia) diterima oleh unit penerima surat. 2. Unit penerima meneruskan surat rahasia kepada unit penyortir beserta surat-surat yang lain. 3. Unit penyortir meneruskan surat rahasia kepada unit pencatat. 4. Unit pencatat membuka surat rahasia kemudian mencatatnya pada lembar pengantar surat rahasia 5. Unit pengarah meneruskan surat rahasia yang sudah terbuka kepada unit pengolah, dan unit pengolah menandatangani lembar pengantar dan mengembalikannya kepada unit pengarah. 6. Unit pengolah membuka, membaca kemudian memproses surat rahasia tersebut sampai selesai. 4. Pengarahan surat masuk Pribadi. Surat Pribadi adalah surat-surat yang ditulis atau dibuat oleh seseorang dan isinya menyangkut kepentingan pribadi atau masalah-masalah dan persoalan-persolan pribadi. Surat pribadi tidak diproses seperti surat-surat lain (rahasia, penting, biasa) tetapi dapat langsung disampaikan kepada pribadi penerima surat sesuai dengan alamat dan tujuan surat Memahami Proses/ Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Prosedur pengelolaan surat yang baik hendaknya menggunakan langkah- langkah yang tepat yang bisa memudahkan surat diakses kembali bila sewaktu-waktu diperlukan. Langkah-langkah atau prosedur pengelolaan surat yang baik dapat berpedoman pada beberapa hal berikut: a. Penerimaan Tugas penerima surat dilakukan dengan cara : Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk Meneliti ketepatan alamat pengirim Menggolong-golongkan surat sesuai dengan jenisnya Menandatangani surat telah diterima b. Penyortiran Penyortiran adalah kegiatan memisahkan surat-surat yang diterima dari kantor/instansi lain kedalam kelompok atau golongan yang telah ditentukan. Dalam penyortiran, setiap surat harus dipisahkan sesuai dengan bagian masing-masing, yaitu sebagai berikut : Memisahkan surat untuk pimpinan, sekretaris, dan karyawan. Memisahkan surat dinas, termasuk surat dinas rutin, surat dinas penting, dan surat dinas rahasia. Memisahkan surat yang memerlukan penanganan khusus seperti surat tercatat atau terdaftar, surat kilat, surat rahasia, surat pribadi, dan lain-lain. Membaca dan meneliti isi surat agar dapat memberi saran kepada pimpinan sepanjang diberi wewenang untuk masalah itu. c. Pembukaan Surat Pembukaan surat yaitu kegiatan membuka dan mengeluarkan surat dari sampul dari dalam amplop untuk diadakan pemrosesan lebih lanjut. Dalam pembukaan surat perlu diperhatikan apakah surat-surat yang diterima itu benar-benar untuk instansi yang bersangkutan dan apakah surat-surat boleh dibuka. Setelah membuka surat, kemudian memeriksa alamat surat, nama pengirim, tanggal surat, isi surat dan lampiran bila ada. d. Pencatatan Dapat dilakukan dengan mempergunakan buku catatan harian atauagenda dan kartu tertentu seperti misalnya kartu kendali.

e. Pengarahan Surat yang telah selesai diagendakan perlu diproses lebih lanjut, petugas mengarahkan dan meneruskan surat tersebut kepada pejabat berwenang. Pengarahan surat, ditulis dalam lembar disposisi. Disposisi adalah catatan, saran, atau tanggapan setelah surat tersebut dibaca oleh pimpinan. Ada dua macam disposisi yang digunakan yaitu : Disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat Disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang ditulis pada lembar disposisi sendiri. f. Pencatatan di Buku Ekspedisi Intern Buku ekspedisi intern merupakan bukti dalam penyampaian surat antar unit dalam suatu kantor. Dalam buku ini, pejabat harus memberi paraf pada kolom yang telah disediakan. g. Pendistribusian Surat Setelah ada disposisi surat dari pimpinan/atasan untuk mengedarkan surat, surat tersebut harussegera diberikan kepada orang yang ditunjuk, dengan dicopy terlebih dahulu dan dicatat di buku ekspedisi intern. Jika orang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, surat tersebut harus diperbanyak sehingga setiap orang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada orang yang telah ditunjuk, maka pihak yang menerima surat harus menandatangani tanda terima surat di buku ekspedisi intern. h. Pemrosesan Surat Setelah ada disposisi surat dari pimpinan atau atasan untuk membalas surat, surat tersebut harus segera dibalas kepada orang atau perusahaan yang dimaksud. i. Penyimpanan Surat Setelah surat selesai diproses, surat asli dikembalikan oleh staf administrasi kantor atau sekretaris ke unit tata usaha/ sekretariat untuk disimpan atau diarsipkan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, antara lain sistem subyek, sistem abjad, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.