PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas"

Transkripsi

1 PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas Abstract: This research is to find out the process of letter-in handling in PT Trillion Glory International. The method used in the research in a qualitative method. The qualitative data is collected by observing and interviewer informen. The data is also collected by doing library research and documents used in the locus of the research. It is concluded that the practice of Letter in handling by the secretary is based on literature review. To make the work of secretary efficient it is advisable for the company to provide computer software to record the letter in activities. Keywords: Letter in handling, letter in activities, secretary, computer software A. PENDAHULUAN Di setiap perusahaan dalam melakukan kegiatannya tentu tidak terlepas dari kegiatan surat-menyurat atau korespondensi. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi secara tertulis. Menangani surat pada suatu perusahaan atau instansi merupakan kegiatan yang sangat penting, karena isi surat tersebut akan menjadi sarana untuk pencapaian tujuan perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Sebagian besar tugas seorang sekretaris yaitu menangani surat masuk dan surat keluar. Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun perorangan. Surat keluar adalah surat yang bersifat kedinasan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan yang dikirim atau ditujukan kepada pihak lain di luar organisasi atau perusahaan. Salah satu tugas dari seorang sekretaris yaitu harus membantu pimpinan untuk menangani surat-surat yang masuk dalam jumlah yang tidak menentu waktunya agar tidak terjadi tumpang tindih dan surat tersebut dapat ditindaklanjuti kepada pihak pihak yang bersangkutan. Surat masih digunakan sampai sekarang karena surat memiliki kelebihan dibandingkan dengan sarana komunikasi lainnya diantaranya: surat dapat menjadi alat untuk menjamin keamanan, serta dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang berfungsi sebagai pengingat, bahan bukti hitam di atas putih yang memiliki kekuatan hukum, sumber data, dan alat pengikat.oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan surat. Masalah yang telah dipilih ini dirumuskan adalah Bagaimana Proses Penanganan Surat Masuk Oleh Sekretaris Utama Pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta?. PT Trillion Glory International merupakan suatu perusahaan swasta yang sering mendapat surat masuk. Surat masuk yang ditangani seperti surat yang berasal dari pemasok ( supplier) dan rekening koran bank. Surat-surat yang masuk pada PT Trillion Glory International diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan tersebut. Didasarkan pada uraian di atas, penulis tertarik untuk

2 melakukan penelitian dengan judul Proses Penanganan Surat Masuk Oleh Sekretaris Utama Pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta. B. TINJAUAN PUSTAKA a. Pengertian Surat Pengertian surat menurut Nuraeni (2008:41) adalah suatu alat komunikasi tertulis yang sangat diperlukan oleh suatu organisasi dalam menyampaikan informasi. Pengertian surat menurut Yatimah (2009:123) adalah salah satu sarana komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi). Dari definisi di atas surat dapat disimpulkan sebagai alat komunikasi secara tertulis yang dapat digunakan untuk memberikan suatu informasi kepada suatu organisasi atau orang yang dituju secara langsung. b. Pengertian Penanganan Surat Menurut Yatimah (2009:124) Pengertian penanganan surat adalah kegiatan menata surat yang dimulai dari penerimaan surat masuk, pengolahan, atau penyelesaiannya sampai surat disimpan. Menurut Zaenal (2007:55) Pengertian penanganan surat adalah Suatu kegiatan yang terpenting dalam kantor yaitu untuk menangani suratsurat yang masuk mulai dari penerimaan sampai dengan penyimpanan surat. Dari definisi di atas penanganan surat dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk menangani surat dimulai dari penerimaan, pengolahan surat sampai penyimpanan surat, agar surat dapat ditata lebih teratur. c. Sifat Pengurusan Surat Surat merupakan suatu alat komunikasi tertulis yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari bagi Sekretaris yang berfungsi untuk menyampaikan pesan atau informasi. Ali (2006:2) menjelaskan bahwa dari segi keamanannya surat mempunyai sifat sebagai berikut: a) Surat Rahasia, ditandai dengan RHS atau R surat yang hanya dapat diketahui oleh orang tertentu yang dituju dalam surat yang memuat informasi tentang permasalahan pokok, baik secara langsung ataupun tidak langsung demi keberhasilan perusahaan.

3 b) Surat Sangat Rahasia, ditandai dengan SRHS atau SR Surat yang berisi dokumen atau naskah yang sangat penting yang berhubungan dengan rahasia keamanan negara dan hanya boleh diterima oleh orang yang berhak. c) Surat Biasa Surat yang memuat informasi tidak rahasia, tidak penting dan juga bukan surat pribadi dan bisa diketahui oleh pihak lain, dan memiliki kegunaan sehingga relatif singkat. d. Penanganan Surat Masuk Setiap surat yang masuk tentu sangat berharga, karena surat dapat menjadi bahan otentik sekaligus landasan untuk melakukan suatu kegiatan. Oleh karena itu harus ada pengurusan yang sesuai dengan proses penanganan surat masuk agar surat masuk tersebut dapat diperlakukan sebagaimana mestinya. Menurut Yatimah (2009:124) dan Asekma Don Bosco (2010:45) menangani surat-surat yang masuk, perlu dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Penerimaan Surat Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam penerimaan surat masuk, yaitu: 1. Mengumpulkan surat-surat yang masuk dan menghitung semua surat masuk yang ada. 2. Memeriksa alamatnya dengan teliti dan apabila alamat surat yang tertera salah, maka surat tersebut dapat segera dikembalikan kepada pengirim surat. 3. Menandatangani bukti tanda pengiriman surat pada kartu dan setelah itu dicatat pada buku penerimaan surat sebagai bukti bahwa surat sudah diterima. 4. Memisahkan surat-surat yang masuk berdasarkan bagian yang dituju (unit kerja atau yang bertanggungjawab untuk menangani surat-surat masuk). 5. Mengetahui mana surat yang harus dibuka atau mana yang seharusnya tidak dibuka melalui tanda pada sampul surat apakah surat rahasia, sangat rahasia atau biasa. Kemudian memeriksa kelengkapannya bila ada lampirannya. Jika lampirannya tidak lengkap, maka dibuat catatan bila perlu. Tidak membuka sampul surat yang sifatnya rahasia kecuali telah mendapat wewenang dari pimpinan, dan membuka amplop pada bagian tepinya saja. 6. Memberikan cap tanggal dan waktu penerimaan surat di balik sampul surat. b. Penyortiran Surat.

4 Penyortiran surat adalah suatu kegiatan memisahkan surat-surat dan mengelompokkan surat-surat sesuai jenis dan golongannya untuk mempermudah dalam menangani surat sebagaimana mestinya dan memudahkan dalam pengawasan. Beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan penyortiran surat meliputi: 1. Mengelompokkan surat-surat ke dalam surat pribadi dan surat dinas. Surat pribadi tersebut meliputi surat untuk pimpinan, sekretaris, dan pegawai atau karyawan lainnya. 2. Membagi surat-surat ke dalam tiga kelompok, yaitu tingkat pentingnya, kemendesakannya dan kerahasiaannya. 3. Membaca dan meneliti isi surat untuk memberi saran kepada pimpinan jika diberi wewenang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. 4. Memberi catatan mengenai hal hal yang penting atau intinya dan diberi tanda dengan menggarisbawahi untuk memudahkan pimpinan dalam membaca surat. c. Pencatatan Surat Yang dilakukan dalam pencatatan surat masuk yaitu dengan menggunakan agenda masuk, kartu kendali, dan lembar pengantar surat. Buku agenda surat masuk berfungsi sebagai pencatat surat-surat yang masuk. Keterangan atau kolom yang terdapat pada buku agenda surat masuk terdiri dari; nomor urut surat, tanggal diterimanya surat, kode surat, nomor dan tanggal surat, asal surat (dari), alamat yang dituju (kepada), isi ringkas surat, dan keterangan. Untuk surat-surat penting, pencatatannya dilakukan pada Buku agenda surat masuk kemudian dicatat pada kartu kendali. Kartu kendali berfungsi untuk mencatat dan mengendalikan surat masuk yang sifatnya penting. Jumlah kartu kendali yang digunakan biasanya rangkap tiga dengan warna yang berbeda sehingga memudahkan dalam menemukan surat dengan tepat dan cepat. Lembar pengantar surat berfungsi untuk mencatat surat yang masuk sebelum surat didistribusikan kepada yang bersangkutan. Untuk surat yang bersifat biasa atau rutin, surat dicatat dalam lembar pengantar rangkap dua, surat beserta lembar pengantar diserahkan kepada unit pengolah. Surat rahasia akan dicatat dalam lembar pengantar surat rahasia dua rangkap dan disampaikan pada alamatnya tetap dalam keadaan tertutup.

5 BUKU AGENDA SURAT MASUK No. Tgl M/K Surat Dari/ Isi Ket. Urut Nomor Tanggal Kepada Ringkasan Gambar 2.1 Contoh Buku Agenda Surat Masuk KARTU KENDALI Indeks/Subjek: Tgl: M/K No.Urut: Isi Ringkas : Lampiran : Dari : Kepada : Tgl. Surat : No. Surat : Pengolah : Paraf Catatan : Gambar 2.2 Contoh Kartu Kendali LEMBAR PENGANTAR SURAT Indeks : Kode : Dari : Kepada : Perihal/ isi ringkas : Tgl. Masuk : Tgl. Surat : Lampiran : Pengolah : Diteruskan : Disimpan : Penerima : Pengirim : Gambar 2.3 Contoh Lembar Pengantar Surat

6 d. Pengarahan Surat Setelah pencatatan dilakukan, tindakan selanjutnya adalah menyampaikan surat kepada yang bersangkutan. Untuk itu, perlu dipertimbangkan surat mana yang harus disampaikan atau diserahkan kepada pimpinan tertinggi dan surat mana yang harus disampaikan kepada pengolah. Unit pengolah akan membaca surat yang diberikan sesuai dengan bagiannya kemudian bertugas memberikan respon atau tanggapan atas surat tersebut dan kemudian membuat surat keluar. Surat yang berisikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijaksanaan perusahaan ditujukan kepada pimpinan tertinggi, sedangkan surat yang sifatnya rutin disampaikan langsung kepada pengolah. Surat masuk untuk pimpinan perlu disertai lembar disposisi. Lembar disposisi adalah lembaran dimana pimpinan dapat memberikan tanggapan pada isi surat dengan menegaskan instruksi atau informasi. Instruksi diberikan kepada bawahan atau staf pimpinan, sedangkan informasi diberikan kepada para pimpinan yang tingkatannya sama atau sederajat dengan pimpinan. Setelah sekretaris mendapatkan kembali surat dan lembar disposisi dari pimpinan. Sekretaris harus langsung membacanya dan menanggapi instruksi yang telah tertera pada lembar disposisi seperti meneruskan surat kepada yang ditujukan oleh pimpinan. Sebelum surat-surat didistribusikan dengan baik kepada pihakpihak yang tertera dalam lembar disposisi tersebut, sebaiknya surat terlebih dahulu dibuat salinannya atau digandakan agar dapat disimpan sebagai arsip oleh sekretaris. LEMBAR DISPOSISI RAHASIA PENTING RUTIN No. Agenda :... Tanggal Penyelesaian : Tanggal : Perihal :... Tanggl Surat :... Asal Surat :...

7 Instruksi/Informasi : Diteruskan kepada : Catatan :... Gambar 2.4 Contoh Lembar Disposisi e. Penyimpanan Surat Surat surat selanjutnya telah dapat disimpan dengan cara sistematis yaitu menggunakan sistem klasifikasi arsip, yaitu berdasarkan sistem numerik, alpabetis, subjek, atau nama. Surat-surat yang telah dikelompokkan kemudian harus segera disimpan agar tidak berantakan dan hilang. Untuk itu penyimpanan surat harus di tempat yang spesifik seperti dalam kabinet berkas vertikal dan folder atau rak agar memudahkan dalam pencarian surat yang telah dibutuhkan pada saat itu serta dapat ditemukan dalam waktu yang singkat. Tujuan dari penyimpanan surat yaitu sebagai referensi, memberikan data dan informasi kepada pimpinan agar dapat mengambil keputusan dan memberikan keterangan-keterangan vital, misalnya sebagai bukti dengan ketentuan hukum.

8 2.2 Kerangka Berpikir Pesan pesan yang harus disampaikan ke pimpinan jumlahnya banyak dan beragam. Berikut ini adalah urutan kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris dalam mengelola pesan pesan yang berbentuk surat yang masuk untuk pimpinan. Surat Masuk Penerimaan Surat: Penyortiran Surat: 1. Menghitung 2. Memeriksa 3. Menandatangani bukti pengiriman Pengarahan Surat: 4. Memisahkan 5. Membuka 1. Memisahkan surat 6. Memberi stempel pimpinan dan pengolah 2. Menyertakan lembar disposisi 3. Mengelola surat 4. Menyerahkan kepada orang yang bersangkutan Penyimpanan Surat ke dalam folder 1. Memisahkan antara yg pribadi dan dinas 2. Mengelompokkan sesuai sifatnya 3. Membuka Pencatatan dan Surat membaca : 4. Membuat catatan 1. Buku Agenda Masuk 2. Kartu Kendali 3. Lembar Pengantar Surat Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Proses Penanganan Surat Masuk Pertama-tama yang harus dilakukan pada penanganan surat masuk yaitu penerimaan surat dimana sekretaris menghitung surat yang masuk, memeriksa alamat, dan menandatangani bukti pengiriman. Kedua penyortiran surat yaitu memisahkan dan mengelompokkan surat-surat, antara surat yang pribadi dengan dinas dan mengelompokkan sesuai sifatnya. Ketiga, mencatat surat yang masuk ke dalam buku agenda surat masuk, kartu kendali dan lembar pengantar surat. Biasanya untuk surat penting,

9 pengurusannya dicatat pada kartu kendali. Sedangkan untuk surat biasa atau rutin dicatat pada buku agenda surat masuk dan lembar pengantar surat. Keempat, penyampaian surat yaitu mengelola surat sesuai bagiannya kemudian menyampaikan dan didistribusikan langsung kepada orang yang bersangkutan. Kelima, setelah diproses atau didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, selanjutnya harus disimpan. Penyimpanan surat dalam folder tertentu ini sangat penting karena bila sewaktu-waktu dibutuhkan, surat tersebut dapat dibaca kembali. C. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan adalah: a. Data Primer yaitu data yang digunakan dalam penelitian ini berupa: Data primer pasif, yaitu berupa hasil observasi mengenai proses penanganan surat masuk pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta melalui sekretaris utama dan para pegawai atau staf. Data Primer aktif, yaitu berupa hasil wawancara mengenai proses penanganan surat masuk pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta melalui sekretaris utama dan para pegawai atau staf. b. Data Sekunder, yaitu data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data sekunder internal berupa pengumpulan data lembar disposisi, buku agenda surat masuk, dan struktur organisasi pada PT Trillion Glory International. Teknik Pengumpulan Data yang dugunakan adalah: a. Observasi, yaitu: Mengamati secara langsung mengenai proses penanganan surat masuk oleh Sekretaris Utama pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta. b. Wawancara dengan karyawan atau pegawai mengenai proses penanganan surat masuk oleh Sekretaris Utama pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta. c. Studi Pustaka, Mempelajari dan mengumpulkan informasi melalui buku-buku yang berkaitan dengan proses penanganan surat masuk oleh Sekretaris Utama pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah teknik evaluasi karena lebih banyak menggunakan data kualitatif. Evaluasi ini dilakukan secara deskriptif dengan cara membandingkan teori-teori dengan praktek mengenai proses penanganan surat masuk oleh Sekretaris Utama pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta.

10 D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Observasi Sekretaris Utama melakukan penerimaan surat masuk baik dari instansi internal maupun instansi eksternal. Adapun jenis-jenis surat masuk yang telah diterima oleh sekretaris utama, yaitu: 1. Instansi internal a. Surat Internal yang bersifat Biasa, yaitu daftar inventaris kantor, undangan dan daftar kebutuhan dana. b. Surat internal yang bersifat Rahasia, yaitu laporan kas besar dan kas kecil, surat permintaan dana dan surat pribadi. c. Surat internal yang bersifat Sangat Rahasia, yaitu surat permohonan pin, surat progress proyek dan surat pribadi. 2. Instansi Eksternal a. Surat Eksternal yang bersifat Biasa, yaitu surat perjanjian kontrak, surat konfirmasi, surat penawaran, undangan dan kiriman barang dari pemasok. b. Surat Eksternal yang bersifat Rahasia, yaitu surat tagihan, surat peringatan dan surat pribadi. c. Surat Eksternal yang bersifat Sangat Rahasia, yaitu surat progress proyek dan surat pribadi. Dalam hasil penelitian dengan mengamati secara langsung mengenai proses penanganan surat masuk oleh Sekretaris Utama pada PT Trillion Glory International Cabang Jakarta, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Penerimaan Sekretaris Utama menerima surat masuk yang berasal dari instansi internal PT Trillion Glory International (TGI) maupun instansi eksternal. Surat internal yaitu surat yang dikirim oleh pimpinan kepada unit-unit di lingkungan PT TGI Jakarta atau surat yang dikirim dari kantor pusat PT TGI Samarinda oleh unit atau pejabat lainnya dalam instansi yang sama. Sedangkan surat eksternal yaitu surat yang dikirim oleh pihak luar yang ditujukan kepada PT TGI untuk salah satu unit kerja di lingkungan PT TGI. Surat-surat yang diterima oleh Sekretaris Utama yang berasal dari instansi internal dan instansi eksternal yaitu dapat berupa surat biasa, surat rahasia, surat sangat rahasia. Sekretaris Utama akan terlebih dahulu memeriksa alamat surat dengan teliti. Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan alamat, maka surat tersebut dapat segera dikembalikan kepada kurir atau pengirim surat. a. Untuk penerimaan surat dari instansi internal, Sekretaris Utama menandatangani tanda terima beserta mencantumkan tanggal pada Buku agenda surat masuk atau Buku Penerimaan Surat. b. Sedangkan untuk penerimaan surat dari instansi eksternal, Sekretaris Utama membubuhkan stempel tanggal pada bagian depan surat sebagai

11 bukti bahwa surat sudah diterima kemudian menuliskan nomor agenda dan menandatangani beserta menuliskan nama jelas dari penerima surat pada tanda terima. 2. Penyortiran Sekretaris Utama juga memisahkan surat yang berasal dari internal dan eksternal diantaranya sebagai berikut: 1. Instansi internal a. Sekretaris Utama membuka dan membaca surat yang berasal dari instansi internal yang sifatnya surat biasa seperti daftar inventaris kantor. Namun tidak berlaku untuk surat biasa yang ditujukan untuk pimpinan. b. Surat yang sifatnya rahasia Sekretaris Utama akan menyampaikan langsung kepada bagian yang bersangkutan atau orang yang dituju dalam surat karena surat yang sifatnya rahasia dapat diketahui melalui nama pimpinan atau bagian yang tercantum pada sampul surat, contohnya laporan kas besar dan kecil. c. Untuk surat sangat rahasia yang berhubungan dengan kebijaksanaan perusahaan atau suatu dokumen yang penting akan diserahkan langsung kepada manager marketing project, dan manager tax & accounting. Surat sangat rahasia juga dapat diketahui dari nama pimpinan atau bagian yang tercantum pada sampul surat selain itu pada sampul surat terdapat cap Secret dan biasanya menggunakan sampul beramplop ganda. 2. Instansi eksternal a. Surat eksternal yang sifatnya biasa akan ditangani langsung oleh Sekretaris Utama dengan membuka dan membaca surat yang masuk dan tidak berlaku juga untuk surat biasa yang ditujukan untuk pimpinan. b. Sedangkan surat yang sifatnya surat rahasia dan surat sangat rahasia, Sekretaris Utama akan menyerahkan surat yang berasal dari instansi eksternal kepada pengolah yang dituju oleh surat tersebut berdasarkan nama pimpinan atau bagian yang tercantum pada sampul surat. c. Untuk kiriman barang dari pemasok, Sekretaris Utama akan memberitahukan melalui telepon langsung kepada pihak yang bersangkutan, yaitu bagian logistik dan menyerahkannya untuk ditangani. 3 Pencatatan Untuk melakukan pencatatan surat yang sifatnya biasa dan berasal dari internal maupun eksternal yang ditujukan untuk pengolah, Sekretaris

12 Utama menggunakan 2 (dua) alat bantu yaitu dengan menggunakan buku agenda surat masuk dan lembar disposisi. 1. Pencatatan menggunakan buku agenda surat masuk Surat yang sifatnya biasa, Sekretaris Utama akan mencatat nomor, tanggal, perihal dan alamat pengirim pada buku agenda surat masuk secara manual. 4 Lembar disposisi Menuliskan isi atau inti dari surat tersebut dalam bentuk lembar disposisi, kemudian menggabungkan lembar disposisi dengan surat aslinya menggunakan stepler dan mencantumkan nomor urut sesuai pada buku agenda surat masuk. 5 Penyampaian Sedangkan surat biasa yang ditujukan untuk pimpinan Sekretaris Utama hanya menggunakan buku agenda surat masuk untuk mencatat nomor, tanggal, perihal dan alamat pengirim surat yang dicatat secara manual. Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan, untuk surat rahasia dan sangat rahasia Sekretaris Utama tidak melakukan pencatatan terlebih dahulu, karena Sekretaris Utama akan menyampaikan langsung kepada bagian atau manajer yang bersangkutan. Beberapa hal yang dilakukan oleh Sekretaris utama dalam menyampaikan surat biasa yang berasal dari instansi internal dan instansi eksternal adalah sebagai berikut: 1. Setelah surat dicatat ke dalam buku agenda surat masuk, selanjutnya menggandakan lembar disposisi. 2. Setelah itu Pengolah akan membubuhi paraf dan tanggal terima pada 2(dua) lembar disposisi yang tersedia, lalu Sekretaris Utama akan menyimpan lembar disposisi yang telah digandakan sebagai tanda bukti sementara bahwa surat tersebut telah diterima oleh pengolah dengan baik. 3. Untuk surat biasa yang ditujukan untuk pimpinan setelah surat dicatat ke dalam buku agenda surat masuk, maka Sekretaris Utama akan menyerahkan surat tersebut langsung kepada manager yang bersangkutan dan tidak perlu disertai lembar disposisi karena surat biasa untuk manager dapat dianggap seperti surat pribadi. Sekretaris Utama akan diberitahukan secara langsung dengan cara bertatap muka apabila manajer ingin memberikan instruksi atau tanggapan atas surat tersebut.

13 4. Untuk surat rahasia dan sangat rahasia Sekretaris Utama juga akan menyampaikan langsung kepada bagian atau manajer yang bersangkutan. 6 Penindaklanjutan Setelah proses penyampaian surat biasa kepada Pengolah, Pengolah akan mempelajari surat yang masuk tersebut, kemudian memberi tanggapan atau respon tentang langkah atau tindakan selanjutnya pada lembar disposisi, dan menyerahkannya kembali kepada Sekretaris Utama. Sekretaris Utama akan melakukan penindaklanjutan untuk surat biasa sebagai berikut: Langkah pertama setelah Sekretaris Utama menerima kembali surat beserta lembar disposisi yang asli dari pengolah, yaitu Sekretaris Utama akan terlebih dahulu menggandakan kembali lembar disposisi yang telah tertera instruksi dari pengolah. Setelah menggadakan lembar diposisi yang telah tertera instruksi dari pengolah, maka langkah selanjutnya sekretaris utama akan memusnahkan lembar disposisi yang digandakan pertama kali pada saat surat baru akan disampaikan kepada pengolah dan belum terdapat instruksi dari pengolah, karena lembar disposisi tersebut hanya digunakan untuk disimpan sebagai bukti sementara oleh sekretaris utama. Pada lembar disposisi yang telah diberikan kembali oleh pengolah kepada Sekretaris Utama ada dua kemungkinan instruksi tindaklanjut, yang pertama apabila instruksinya mohon dijawab, maka Sekretaris akan membuat konsep surat balasan surat masuk tersebut dan mengetiknya. Yang kedua apabila Sekretaris menangani surat dengan instruksi untuk disimpan. Kemudian setelah Sekretaris Utama telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan oleh pengolah maka Sekretaris Utama akan membubuhi paraf dan tanggal pada lembar disposisi yang telah digandakan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tanda bukti apabila pimpinan ataupun pengolah membutuhkan kejelasan bahwa instruksi pada lembar disposisi telah dilakukan oleh Sekretaris Utama dengan baik, kemudian Sekretaris akan memisahkan lembar disposisi yang asli dengan yang digandakan dan masuk dalam tahap penyimpanan. 7 Penyimpanan Penyimpanan surat pada PT TGI dilakukan sebagai berikut: Setelah Sekretaris Utama memisahkan lembar disposisi yang asli dan yang telah digandakan, kemudian Sekretaris akan membaca instruksi yang tertera pada lembar disposisi tersebut dengan teliti. Apabila instruksi

14 E. PENUTUP 1. Kesimpulan pada lembar disposisi sudah dilakukan dengan baik dan pada lembar disposisi sudah tertulis dengan jelas instruksi untuk disimpan, maka: a. Sekretaris Utama dapat menyimpan lembar disposisi aslinya yang hanya terdapat paraf dari pengolah ke dalam folder berdasarkan sistem numerik. b. Menggabungkan lembar disposisi yang telah digandakan dan telah di paraf oleh pengolah dan Sekretaris Utama dengan surat aslinya menggunakan stepler, kemudian Sekretaris Utama akan menyimpannya ke dalam folder yang telah ditentukan berdasarkan jenis surat dan subjek surat tersebut. c. Sedangkan surat yang sifatnya biasa untuk pimpinan, rahasia dan surat sangat rahasia, Sekretaris Utama akan menyimpannya setelah mendapatkan instruksi langsung secara bertatap muka terlebih dahulu dari bagian yang bersangkutan atau pimpinan ke dalam folder atau tempat khusus yang telah disediakan. Proses Penanganan Surat Masuk Oleh Sekretaris Utama Pada PT Trillion Glory International yaitu pertama menerima surat dari instansi internal dalam maupun instansi eksternal. Surat-surat yang diterima oleh Sekretaris Utama yang berasal dari instansi internal dan instansi eksternal yaitu dapat berupa surat biasa, surat rahasia, surat sangat rahasia dan kiriman barang dari supplier. Kedua menyortir surat-surat masuk yang telah diterima. Sekretaris Utama membuka dan membaca surat yang sifatnya biasa baik yang ditujukan untuk pengolah, sedangkan surat biasa yang ditujukan oleh pimpinan, surat rahasia dan sangat rahasia langsung disampaikan kepada yang bersangkutan. Sedangkan untuk kiriman barang dari pemasok, Sekretaris Utama akan memberitahukan melalui telepon langsung kepada bagian logistik untuk ditangani. Ketiga mencatat surat biasa untuk pengolah ke dalam buku agenda surat masuk, kemudian menuliskan isi atau inti dari surat ke dalam lembar disposisi. Sedangkan surat biasa yang ditujukan untuk manajer hanya di catat ke dalam buku agenda surat masuk secara manual. Keempat, setelah surat biasa tersebut dicatat ke dalam buku agenda surat masuk, selanjutnya lembar disposisi digandakan kemudian disampaikan kepada pengolah menggunakan lembar disposisi beserta surat aslinya. Untuk surat biasa yang ditujukan untuk pimpinan setelah surat dicatat kedalam buku agenda surat masuk, maka Sekretaris Utama akan menyerahkan surat tersebut langsung kepada manajer yang bersangkutan dan tidak perlu disertai lembar disposisi.

15 Kelima penindaklanjutan yaitu Setelah proses penyampaian surat biasa Pengolah akan memberi tanggapan atau respon yang harus diambil pada lembar disposisi, dan menyerahkannya kembali kepada Sekretaris Utama, untuk digandakan kembali lembar disposisi yang telah terdapat instruksi dari pengolah tersebut, kemudian lembar disposisi yang telah digandakan sebagai tanda bukti sementara oleh Sekretaris Utama akan dimusnahkan. Selanjutnya Sekretaris Utama akan melakukan penindaklanjutan untuk surat biasa sesuai dengan instruksi yang tertera dengan jelas pada lembar disposisi. Keenam, penyimpanan dapat dilakukan setelah Sekretaris Utama menerima kembali lembar disposisi yang telah dibubuhi paraf oleh pengolah, dan telah selesai melakukan instruksinya, kemudian menyimpannya ke dalam folder dan sistem klasifikasi sistem arsip yang digunakan yaitu berdasarkan numerik dan subjek surat. Untuk surat yang sifatnya biasa untuk pimpinan, rahasia dan surat sangat rahasia, Sekretaris Utama akan menyimpannya setelah mendapatkan instruksi langsung secara bertatap muka terlebih dahulu dari bagian yang bersangkutan atau pimpinan ke dalam folder atau tempat khusus yang telah disediakan. 2. Saran Saran yang diberikan yaitu pada proses pencatatan surat masuk yang sifatnya biasa baik dari instansi internal maupun eksternal. Saran ini diberikan adalah untuk meningkatkan kinerja Sekretaris Utama dalam hal proses pencatatan, surat masuk yang sifatnya biasa baik dari instansi internal maupun instansi eksternal dicatat ke dalam buku agenda surat masuk yang sejak awal masih secara manual saat ini dapat menggunakan sistem komputerisasi sehingga sesuai dengan perkembangan teknologi. Dibandingkan sistem manual, dengan menggunakan sistem komputer memiliki banyak keunggulan, yaitu lebih menghemat tenaga namun membutuhkan banyak waktu dalam pengerjaannya, selain itu lebih mudah dalam menemukan kembali data surat yang diperlukan sewaktu-waktu. DAFTAR PUSTAKA Ali, Adlan Paduan Lengkap Menulis Surat. Jakarta: Kawan Pustaka. Asekma Don Bosco Handbook of Modern Secretary. Jakarta: PPM Nuraeni, Ida, S.E Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius Media. Wursanto, Ignatius, Drs Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Yatimah, Dorotul, M.Pd Kesekretarisan Modern Dan Administrasi Perkantoran. Bandung: CV Pustaka Setia. Zaenal, Arifin Bahasa Indonesia Bagi Sekretaris. Jakarta : PT Grasindo.

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Diterima Tgl : Agenda No : Dari : Pengirim No Surat : Catatan : 1. Mohon tidak memisahkan lembar disposisi ini dari suratnya 2. Pengisian

Lebih terperinci

2.2 Fungsi Surat Menurut Ramelan (2005:11), dikemukakan bahwa surat berfungsi sebagai berikut:

2.2 Fungsi Surat Menurut Ramelan (2005:11), dikemukakan bahwa surat berfungsi sebagai berikut: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Surat Menurut Finoza (2010:4), surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu. 2.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian, Fungsi, dan Syarat-syarat 2.1.1 Pengertian menurut Finoza (2009:4), adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut Ramelan (2005:5), mengartikan bahwa surat merupakan sarana tertulis untuk menyampaikan pesan. Sedangkan menurut Wijaya (2009:13), s urat-surat kesekretariatan

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

BAB I PENGURUSAN SURAT

BAB I PENGURUSAN SURAT BAB I PENGURUSAN SURAT A. Prosedur Mengurus Surat Penting Masuk dengan Menggunakan Kartu Kendali. Tugas masing-masing bagian. 1. Penerima Surat Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima di balik

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian BAB III PEMBAHASAN 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian Menurut Barthos (2005: 36) Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada

Lebih terperinci

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

PEDOMAN SURAT - MENYURAT PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat...

Lebih terperinci

Prosedur Penanganan Surat Masuk

Prosedur Penanganan Surat Masuk KEARSIPAN Prosedur Penanganan Surat Masuk 1. Penerimaan Surat Semua surat yang masuk diterima dan dikumpulkan pada suatu bagian atau petugas tertentu. Kemudian diteliti alamatnya satu persatu apakah alamatnya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN Sylvia Vianty Ranita Politeknik LP3I Medan Tel. 061-7867311, Fax. 061-7874466 email: sylvia.ranita@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisa dokumen yang menggambarkan bagaimana, dan untuk apa saja dokumendokumen itu digunakan dalamanalisis Sistem Informasi Penyedia Informasi Naskah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian kurang lebih tiga bulan melaksanakan beberapa tugas-tugas pokok. Tugas-tugas tersebut antara lain melakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat (LISDES JABAR) Pengurusan atau pengelolaan sering juga disebut dengan istilah Mail

Lebih terperinci

PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY. Nova Kurniasari. Abstract

PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY. Nova Kurniasari. Abstract PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY 1 Nova Kurniasari Abstract The final report describes the mail handling of Sub Bagian Umum at the Dinas Tenaga

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu:

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu: BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN 2.1. Pengertian Arsip Pengertian arsip adalah sekumpulan warkat yang memiliki kegunaan tertentu yang disimpan secara sistematis dan setiap saat diperlukan dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BUPATI TERNGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI TERNGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK BUPATI TERNGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP AKTIF DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Definisi aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan (Eka Noviansyah, 2008 : 4). Aplikasi dapat diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT

BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT A. Pengertian Perangkat pengendalian surat adalah semua sarana pengendalian yang digunakan dalam proses pengurusan surat di Sekretariat Negara. B. Perangkat Pengendalian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA 1 Nomor : 78 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Tahun 2007 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN SURAT DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

Kode Dokumen Revisi 0 Tanggal 28 Juli Manual Prosedur Surat Menyurat

Kode Dokumen Revisi 0 Tanggal 28 Juli Manual Prosedur Surat Menyurat Kode Dokumen 0000804012 Revisi 0 Tanggal 28 Juli 2015 Manual Prosedur Surat Menyurat LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LP3) Universitas Brawijaya Malang 2015 Manual Prosedur Pengelolaan Surat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN 1. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Pengelolaan Surat 1) Prosedur Prosedur merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR GUBERNUR KEPALA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG :

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG : BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG : TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA BUPATI MAJALENGKA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP Ermawaty Arsiparis Muda Bagian Keuangan Unimed Abstrak Surat adalah sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan administrasi Kearsipan di Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sragen Dalam bagian ini penulis akan membahas secara lebih mendalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori yaitu bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis. Teori-teori yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan - ITB Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Surat Tatalaksana surat merupakan cara pengaturan penertiban surat sebagai sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut Ramelan (2005:8), merupakan sarana tertulis untuk menyampaikan pesan. Sehingga, melalui kegiatan surat-menyurat, organisasi/individu dapat menerima pesan atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan kegiatan pembuatan rancang bangun aplikasi pencatatan surat masuk dan surat keluar berbasis

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian. A. Pengertian Arsip

BAB I. Pengertian. A. Pengertian Arsip BAB I Pengertian A. Pengertian Arsip Arsip adalah naskah naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara dan Badan badan Pemerintahan, maupun naskah naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan badan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengurusan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN DIKLAT OPK 2016 PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN Landasan Hukum PERATURAN DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN NOMOR PERDIR/09/072015 TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM Pedoman Tata Naskah Pedoman

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. banyak aktivitas atau kegiatan suatu organisasi, maka kegiatan surat

BAB III LANDASAN TEORI. banyak aktivitas atau kegiatan suatu organisasi, maka kegiatan surat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat 3.1.1 Pengertian Surat Menyurat Surat sebagai alat barometer kemajuan organisasi karena semakin banyak aktivitas atau kegiatan suatu organisasi, maka kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT

BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT A. Pengertian Proses pengurusan surat adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan sejak surat diterima hingga penyampaian kepada pejabat yang dituju dan proses kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS A. Persyaratan Penyusunan Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam penyusunannya perlu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Menyurat Surat merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi atau instansi, karena surat dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tertulis dan juga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS oleh :

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS oleh : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS oleh : Robaini, S.IP Badan Pengawas Obat dan Makanan Jakarta, Juli 2016 MATERI ADMINISTRASI PERKANTORAN TUJUAN : Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arsip Istilah arsip yang sering didengar, ditulis, dan diucapkan adalah istilah yang mempunyai arti. Disatu segi arsip berarti warkat yang disimpan yang ujudnya dapat

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR BIRO UMUM DAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGURUSAN SURAT KELUAR 00006 020037 2 4 Halaman

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada Bagian Tata Usaha Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya yang pelaksanaannya pada:

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sebagai implementasi

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 14 SURAT DINAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sekretaris Bagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan beberapa kegiatan kesekretariatan yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Surat adalah alat penyampaian informasi atau keterangan (keputusan, pernyataan, pemberitahuan, permintaan, dan sebagainya) secara tertulis dari satu

Lebih terperinci

PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN

PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN Elita 1, Bakhtaruddin Nst. 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009 Menimbang Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 4 Tahun 2009 TENTANG MEKANISME PENANGANAN NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, : a.

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.65 No.3 Juli 2015 halaman

Al Ulum Vol.65 No.3 Juli 2015 halaman Al Ulum Vol.65 No.3 Juli 2015 halaman 28-38 28 OPTIMALISASI PENGELOLAAN KEARSIPAN DALAM AKTIFITAS KERJA ADMINISTRASI OLEH PERANGKAT DESA DI KANTOR DESA GIRI MULYA KECAMATAN KURANJI KABUPAEN TANAH BUMBU

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 I. PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN NASKAH DINAS BNN A. Naskah Dinas Masuk 1. Pada Unit Pengolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arsip Dinamis Arsip dinamis adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19) BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Arsip Dan Kearsipan 1.1.1 Pengertian Arsip Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk menyimpan, sering juga kata tersebut di tulis Archeon

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN SURAT MASUK KELUAR

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN SURAT MASUK KELUAR 4..04 1/ O1. Tujuan Prosedur ini memberikan pedoman untuk pelaksanaan pengendalian surat masuk dan surat keluar dinas dan nondinas.. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku bagi pelaksanaan pengendalian yang

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-272 Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara Yoga Kurniawan, Sholiq

Lebih terperinci

Arsip Dinamis Arsip Statis

Arsip Dinamis Arsip Statis Naskah - naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga - lembaga dan badan - badan Pemerintah dalam bentuk apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan;

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM KEGIATAN PENGADMINISTRASIAN UMUM 1. SOP ADMINISTRASI SURAT MASUK 2. SOP ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Arsip dan Kearsipan 3.1.1 Definisi Kearsipan Menurut Undang-Undang nomor 43 tahun 2009, tentang kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM KEGIATAN PENGADMINISTRASIAN UMUM 1. SOP ADMINISTRASI SURAT MASUK 2. SOP ADMINISTRASI SURAT KELUAR 3. SOP PENOMORAN SURAT 4. SOP PENGGANDAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Tentang Pengelolaan Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pengelolaan mempunyai beberapa macam arti, yaitu: Proses, cara perbuatan mengelola Proses melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Sekretaris. peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu karyawan dalam

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Sekretaris. peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu karyawan dalam 21 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Sekretaris peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu karyawan dalam sebuah perusahaan, namun lebih jauh sebagai faktor penting yang mendukung kelancaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011 LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011 PENYELENGGARAAN TATA KEARSIPAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BAB I PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN NASKAH

Lebih terperinci

PELAYANAN SURAT MASUK

PELAYANAN SURAT MASUK PELAYANAN SURAT MASUK Staf Kependidikan Bagian Kepala Tata Usaha (KTU) Dekan / Wakil Dekan 1 2 3 Menerima, memeriksa, mencatat memberi lembar disposisi Menerima, memeriksa, menyampaikan ke Dekan/ Wakil

Lebih terperinci

BAB II PERANGKAT KEARSIPAN

BAB II PERANGKAT KEARSIPAN BAB II PERANGKAT KEARSIPAN A. Pengertian Perangkat kearsipan adalah semua alat perlengkapan yang digunakan dalam pengelolaan arsip di lingkungan Sekretariat Negara, yang meliputi organisasi kearsipan,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURAT MASUK

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURAT MASUK Sumatera Selatan. Telepon: +62 7 58069, 580069. Faksimil: +62 7 580644 JUDUL SURAT MASUK 0 MARET 204 20 JULI 204 SURAT MASUK Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Dra. Indaryanti, M.Pd. Ketua

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tugas pemberian

Lebih terperinci

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien 177 Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien Meirinawati 1, Indah Prabawati 2 1,2 Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FIS, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Bagian Administrasi Perum Pegadaian. penyimpanan dan penemuan kembali setiap saat arsip diperlukan.

BAB IV PEMBAHASAN. Bagian Administrasi Perum Pegadaian. penyimpanan dan penemuan kembali setiap saat arsip diperlukan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penggunaan Sistem Subjek dalam Pengarsipan Surat Masuk pada Bagian Administrasi Perum Pegadaian. Sebelum penulis menguraikan tentang penggunaan sistem subjek dalam pengarsipan surat

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan :

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan : Khusus Ibukota Jakarta; 11. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 41 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Propinsi

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan yang seragam di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, akan sangat mendukung kelancaran administrasi, komunikasi,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PENAJAM PASER UTARA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Daerah Propinsi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300 05159

Lebih terperinci

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DINAMIS SATUAN ADMINISTRASI PANGKAL DINAS BINA

Lebih terperinci

Kegiatan Kearsipan Tata Usaha SMP Negeri se-kecamatan Sleman

Kegiatan Kearsipan Tata Usaha SMP Negeri se-kecamatan Sleman Kegiatan Kearsipan Tata Usaha SMP Negeri se-kecamatan Sleman Archives Activity in General Administration of Entire Sleman State Junior High School Oleh: Yeyen Sukrilah, Manajemen Pendidikan/Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI INSTANSI DAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV DESKRIPSI INSTANSI DAN HASIL PENGAMATAN digilib.uns.ac.id 33 BAB IV DESKRIPSI INSTANSI DAN HASIL PENGAMATAN A. Deskripsi Lembaga/Instansi 1. Lokasi Pengamatan Penulis mengambil lokasi pengamatan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta

Lebih terperinci

DESKRIPSI : PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR A. PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN SURAT MASUK

DESKRIPSI : PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR A. PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN SURAT MASUK DESKRIPSI : PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR A. PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN SURAT MASUK B. PENYELESAIAN SURAT MASUK C. PENGARSIPAN SURAT MASUK Setiap surat masuk diterima dan disortir untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (POS) Aktivitas Pembelian

Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (POS) Aktivitas Pembelian Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (POS) Aktivitas Pembelian CV AGRO CHAMP PERKASA PEMBELIAN BAHAN BAKU No. Dokumen Tanggal Terbit 0 1 dari 7 1. TUJUAN Tujuan dari Prosedur Operasional Standar (POS)

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG BUPATI LUMAJANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Pengadministrasi Umum. 2. Kode Jabatan :

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Pengadministrasi Umum. 2. Kode Jabatan : 1 INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PROSES SURAT MASUK KELUAR

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PROSES SURAT MASUK KELUAR Revisi : Halaman : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Prosedur ini meliputi tata cara penerimaan dan proses surat masuk keluar pada Sub Bagian Umum Badan Kepegawaian sesuai dengan persyaratan yang telah

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci