BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan tidak sedikit orang yang frustasi akibat dari krisis global.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

III. METODE PENELITIAN. instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi data dari Badan Pusat Statistik

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

BAB 4 ENTROPI PADA PROSES STOKASTIK RANTAI MARKOV

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara

BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA

RISK ANALYSIS RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN MANAJERIAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

Hidraulika Komputasi

Estimasi Parameter dan Dalam Pemulusan Eksponensial Ganda Dua Parameter Dengan Metode Modifikasi Golden Section

PENGENDALIAN STOCK CUTTING TOOL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI WORKSHOP UNITED CAN COMPANY

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

III. METODE KAJIAN A.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

LOGO ANALISIS REGRESI LINIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 3 METODE PENELITIAN

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

PERAMALAN LAJU PRODUKSI MINYAK DENGAN ARPS DECLINE CURVE DAN ANALISIS DERET WAKTU

Oleh : Azzahrowani Furqon Dosen Pembimbing Dr. Purhadi, M.Sc.

ESTIMASI PARAMETER MODEL SURVIVAL DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DATA TERSENSOR DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD DAN BAYESIAN SELF

REFLEKTANSI DAN TRANSMITANSI CAHAYA PADA LARUTAN GULA DAN LARUTAN GARAM. Christina Dwi Ratnawati

Pemecahan Masalah Integer Programming Biner Dengan Metode Penambahan Wawan Laksito YS 6)

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Metode Bayes Dan Ketidaksamaan Cramer-Rao Dalam Penaksiran Titik

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN

Penggunaan Uji Kointegrasi pada Data Kurs IDR terhadap AUD

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Total Productive Maintenance mula mula berasal dari pemikiran PM ( Preventive

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN KONDUKSI 1D DENGAN SKEMA FTCS, LAASONEN DAN CRANK-NICOLSON. Eko Prasetya Budiana 1 Syamsul Hadi 2

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Teoritis

BAB V METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

STUDI SIMULASI DALAM ESTIMASI BAYESIAN OBYEKTIF

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

Rangkaian Listrik 2. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

3.1 Biaya Investasi Pipa

Pengukuran Bunga. Modul 1

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN HIDUP PASIEN TUBERCULOSIS DENGAN MODEL REGRESI COX

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

BAB II PEMODELAN STRUKTUR DAN ANALISIS DINAMIK

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB 2 LANDASAN TEORI

BEBERAPA SIFAT IDEAL GELANGGANG POLINOM MIRING: SUATU KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN METODE DURBIN WATSON DALAM MENYELESAIKAN MODEL REGRESI YANG MENGANDUNG AUTOKORELASI SKRIPSI SITI RAHAYU

MODEL KOREKSI KESALAHAN DENGAN METODE BAYESIAN PADA DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA - KOTA DI PAPUA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI GAMMA. Ada beberapa distribusi penting dalam distribusi uji hidup, salah satunya adalah distribusi gamma.

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

2.2.3 Ukuran Dispersi

Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Industri Peramalan

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegera Peramala Meuru Assaur peramala adalah kegaa uuk memperkraka apa yag aka erjad d masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau suas aau kods yag dperkraka aka erjad pada masa yag aka daag. Ramala ersebu ada bermacam-macam cara yau Meode Pemulusa Ekspoesal aau Raa-Raa Bergerak, Meode Box Jeks, da Meode Regres, semuaya dkeal dega meode peramala. Meode peramala adalah cara uuk memperkraka secara kuaaf apa yag aka erjad pada masa yag aka daag dega dasar daa yag releva pada masa lalu. Bak dakya suau peramala yag dsusu, d sampg deuka oleh meode yag dguaka, juga deuka bak dakya formas yag dguaka. Jka formas yag dguaka dak dapa meyakka, maka hasl peramala yag dsusu juga aka sukar dpercaya aka keepaaya. 2.2 Keguaa da Pera Peramala Keguaa dar peramala erlha pada saa pegambla kepuusa. Seap orag selalu dhadapka pada masalah pegambla kepuusa. Kepuusa yag bak adalah

kepuusa yag ddasarka permbaga apa yag aka erjad pada waku kepuusa u dlaksaaka. Kurag epa ramala yag ka susu aau yag ka bua maka kurag baklah kepuusa yag ka ambl. Walaupu demka perlu dsadar bahwa suau ramala adalah eap ramala, dmaa selalu ada usur kesalaha. Sehgga yag palg dperhaka adalah usaha uuk memperkecl kemugka kesalahaya. (Sofja Assaur, 1984) Serg erdapa waku eggag (me lag) aara kesadara aka perswa aau kebuuha medaag dega perswa u sedr. Adaya waku eggag (me lag) merupaka alasa uama bag perecaaa da peramala. Dalam suas seper peramala dperluka uuk meeapka kapa suau perswa aka erjad aau mbul, sehgga daka yag epa dapa dlakuka. Orgasas selalu meeuka sara da ujua, berusaha meduga fakor-fakor lgkuga, lalu memlh daka yag dharapka aka meghaslka pecapaa sasara da ujua ersebu. Dalam hal peramala merupaka baga egral dar kegaa pegambla kepuusa maajeme yag dharapka dapa megurag keergauga maajeme pada hal-hal yag belum pas. Ada 3 (ga) peraa peramala yag peg, yau : 1. Pejadwala sumber daya yag erseda. 2. Peyedaa sumber daya ambaha. 3. Peeua sumber daya yag dgka.

Walaupu erdapa bayak bdag la yag memerluka peramala. Namu 3 (ga) kelompok d aas merupaka beuk khas dar keguaa peramala jagka pedek, meegah, da pajag. 2.3 Jes-jes Peramala Berdasarka sfa peyusuaya, peramala dapa dbedaka mejad 2 (dua) jes, yau : 1. Peramala yag subjekf, yau peramala yag ddasarka aas perasaa aau us dar orag yag meyusuya saga meeuka bak dakya hasl ramala ersebu. 2. Peramala yag objekf, yau peramala yag ddasarka aas daa yag releva pada masa lalu, dega megguaka ekk da meode dalam pegaalsaa daa ersebu. Berdasarka jagka waku ramala yag dsusu maka peramala dapa dbedaka aas 2 (dua) jes, yau : 1. Peramala Jagka Pajag, yau peramala yag dlakuka uuk peyusua hasl ramala yag jagka wakuya lebh dar sau seegah ahu aau 3 semeser. peramala seper msalya dperluka dalam peyusua recaa pembagua suau egara aau daerah, corporae plag, recaa vesas aau recaa ekspas dar suau perusahaa. 2. Peramala Jagka Pedek, yau peramala yag dlakuka uuk peyusua hasl ramala dalam jagka waku yag kurag dar sau seegah ahu, aau 3

semeser. Peramala seper msalya dperluka dalam peyusua recaa kerja operasoal, da aggara, coohya peyusua recaa produks, recaa pejuala, da aggara produks. Berdasarka sfa ramala yag elah dsusu, maka peramala dapa dbedaka aas 2 (dua) jes, yau : 1. Peramala Kualaf, yau peramala yag ddasarka aas daa kualaf pada masa lalu. Hal peg karea hasl peramala ersebu deuka berdasarka pemkra yag bersfa us, pedapa da pegeahua dar orag yag meyusuya. Basaya peramala secara kualaf ddasarka aas hasl peyeldka. 2. Peramala Kuaaf, yau peramala yag ddasarka aas daa kuaaf pada masa lalu. Hasl peramala yag dbua saga bergaug pada meode yag dperguaka dalam peramala ersebu. Dega meode yag berbeda aka dperoleh hasl peramala yag berbeda. Bak dakya meode yag dguaka deuka oleh perbedaa aau peympaga aara hasl peramala dega keyaaa yag erjad. Peramala kuaaf dapa dbag dalam dere berkala (me seres) da meode kausal. Peramala kuaaf dapa dguaka bla erdapa 3 (ga) kods sebaga berku : a) Adaya formas eag masa lalu. b) Iformas ersebu dapa dkuaafka dalam beuk daa. c) Iformas ersebu dapa dasumska bahwa pola yag lalu aka berkelajua pada masa yag aka daag.

Dar uraa daas dapalah dkeahu bahwa jes-jes peramala saga bergaug dar seg maa memadagya. Bak dakya meode yag dguaka oleh perbedaa aau peympaga aara hasl ramala dega keyaaa yag erjad. Semak kecl peympaga aara hasl ramala dega keyaaa yag erjad, maka semak bak pula meode yag dguaka. 2.4 Meode Peramala Meode-meode peramala dega aalsa dere waku, yau : 1. Meode Pemulusa Ekspoesal da Raa-Raa Bergerak, serg dguaka uuk ramala jagka pedek da jarag dpaka uuk peramala jagka pajag. 2. Meode Regres, meode basa dguaka uuk ramala jagka meegah da jagka pajag. 3. Meode Box Jeks, meode jarag dpaka eap bak uuk jagka pedek, jagka meegah da jagka pajag. Ada 6 (eam) fakor uama yag ddefkaska sebaga ekk da meode peramala, yau : a) Horso Waku Ada 2 (dua) aspek dar Horso Waku yag berhubuga dega masgmasg meode peramala. Perama adalah cakupa waku d masa yag aka daag, ke dua adalah jumlah perode uuk peramala yag dgka.

b) Pola Daa Dasar uama dar meode peramala adalah aggapa bahwa macam-macam dar pola yag ddapa dalam daa yag dramalka aka berkelajua. c) Jes dar Model Model-model perlu dperhaka karea masg-masg model mempuya kemampua yag berbeda dalam aalsa keadaa uuk pegambla kepuusa. d) Baya yag Dbuuhka Umumya ada 4 (empa) usur baya yag ercakup d dalam pegguaa suau prosedur peramala, yau baya-baya pegembaga, peympaa daa, operas pelaksaaa da kesempaa dalam pegguaa ekk-ekk da meode laya. e) Keepaa Meode Peramala Tgka keepaa yag dbuuhka saga era kaaya dega gka perca yag dbuuhka dalam suau peramala. f) Kemudaha dalam Peerapa Meode-meode yag dapa dmeger da mudah daplkaska sudah merupaka suau prsp umum bag pegambl kepuusa.

2.5 Meode Pemulusa (Smoohg) Meode pemulusa adalah suau peramala dega megadaka peghalusa erhadap masa lalu, yau dega megambl raa-raa dar la beberapa ahu uuk meakar la pada beberapa ahu ke depa. Secara umum meode pemulusa (smoohg) dklasfkaska mejad 2 baga, yau : 1. Meode Peraaa (Average) Meode peraaa berujua uuk memafaaka daa masa lalu uuk megembagka uuk megembagka suau sysem peramala pada perode medaag. Meode dbag mejad 4 (empa) baga, yau : a. Nla Tegah (Mea) b. Raa-raa Bergerak Tuggal (Sgle Movg Average) c. Raa-raa Bergerak Gada (Double Movg Average) d. Kombas Raa-raa bergerak laya. 2. Meode Pemulusa Ekspoesal (Smoohg Expoeal) Beuk umum dar Meode Pemulusa Ekspoesal (Smoohg Expoeal) adalah : F +1 = αx + (1-α) F d maa : F +1 : ramala suau perode ke depa ( +1) X : daa pada perode waku F : ramala uuk perode waku α : parameer pemulusa (0<α<1)

Bla beuk umum ersebu dperluas maka aka ddapa : F +1 = αx + α ( 1- α ) X +1 + α ( 1- α ) 2 X -2 + + ( 1- α ) N F -(N-1) Meode pemulusa erdr aas : a. Pemulusa Ekspoesal Tuggal (Sgle Smoohg Ekspoeal) a.1 Sau Parameer a.2 Pedekaa Adf (ARRSES) b. Pemulusa Ekspoesal Gada (Double Smoohg Ekspoeal) b.1 Meode Ler-Sau Parameer dar Brow b.2 Meode Dua-Parameer dar Hol c. Pemulusa Ekspoesal Tga (Trple Smoohg Ekspoeal) c.1 Meode Kuadrak Sau-Parameer dar Brow c.2 Meode Kecederuga da Musma Tga-Parameer dar Wrer d. Meode Pemulusa Laya d.1 Meode Korol Adapf dar Chow d.2 Meode Adapf Sau-Parameer dar Brow d.3 Pemulusa Tga-Parameer Box Jeks d.4 Meode Pemulusa Harmos dar Harrso d.5 Ssem Pemaaua dar Trgg (Tracg Sgal)

2.6 Meode Pemulusa (Smoohg) yag Dguaka Meode peramala aalsa Tme Seres yag dguaka uuk meramalka demograf Kabupae Labuhabau pada pemecaha permasalaha yau Pemulusa Ekspoesal Sau-Parameer dar Brow sedagka meode yag dguaka uuk meramalka jumlah peduduk Kabupae Labuhabau megguaka Meode Growh Geomerc. 2.6.1 Pemulusa ekspoesal sau-parameer dar Brow Pemulusa Ekspoesal Sau-Parameer dar Brow adalah serupa dega Raa-raa Ler, bak la pelc (smoohg value) uggal maupu gada erdapa pada waku sebelum daa sebearya, bla pada daa u ada red. Perbedaa la pemulusa uggal da gada dapa dambahka kepada la pemulusa uggal da dsesuaka uuk red. Persamaa yag dpaka pada meode adalah : S = αx + ( 1-α ) S -1 d maa : S : pemulusa perama perode X : la rl perode S -1 : pemulusa perama perode α : parameer pemulusa (0<α<1) Pada perode proses peeua peramala dmula dega meeuka besarya α. Sedagka ahap-ahap dalam meeuka ramala adalah sebaga berku:

S S a b ' '' ( α ) S ' 1 = α X + 1 α S '' ( α ) S ' = + 1 1 = S ' + α = 1 α ' '' ' '' ( S S ) = S S ( S ' S '' ) 2 F + m = a + b. m d maa : ' S : pemulusa ahap perama uuk perode '' S : pemulusa ahap kedua uuk perode S : pemulusa ahap perama uuk perode -1 ' 1 S : pemulusa ahap kedua uuk perode 1 '' 1 a : besar kosaa b : besar kemrga (slope) F +m : ramala uuk perode waku + m m : perode waku yag dramalka : 1,2,3,4, 2.6.2 Beberapa kesalaha da ukura sask sadar Uuk megevaluas harga parameer peramala, dguaka ukura kesalaha peramala. Harga parameer peramala yag erbak adalah harga yag memberka la kesalaha peramala yag erkecl. Terdapa berbaga macam ukura kesalaha yag dapa dklasfkaska mejad ukura sadar dalam sask da ukura relaf. Ukura kesalaha yag ermasuk ukura sadar sask adalah la raa-raa kesalaha (mea error), la raa-raa kesalaha absolu (mea absolue error), da la raa-raa kesalaha kuadra (mea squared error). Ukura kesalaha yag

ermasuk ukura relaf adalah la raa-raa kesalaha persease (mea perceage error) da la raa-raa kesalaha persease absolu (mea absolue perceage error). (Makrdaks, 1998). D bawah adalah persamaa-persamaa yag dapa dguaka uuk meghug masg-masg ukura kesalaha peramala ersebu d aas. a. Nla raa-raa kesalaha (Mea Error) ME = = 1 e e = X F d maa : ME : la raa-raa kesalaha : jumlah perode waku daa e : kesalaha pada perode waku X : daa pada perode waku F : ramala uuk perode waku b. Nla raa-raa kesalaha absolu (Mea Absolue Error) MAE d maa : MAE : = = 1 e la raa-raa kesalaha absolue : jumlah perode waku daa e : kesalaha pada perode waku

c. Nla raa-raa kesalaha kuadra (Mea Square Error) MSE d maa : MSE : = = 1 e 2 la raa-raa kesalaha kuadra : jumlah perode waku daa e : kesalaha pada perode waku d. Nla raa-raa kesalaha persease (Mea Perceage Error) MPE PE = = 1 PE X F = 100% X d maa : PE : kesalaha persease pada perode MPE : la raa-raa kesalaha persease X : daa pada perode waku : jumlah perode waku daa e. Nla raa-raa kesalaha persease absolu (Mea Absolue Perceage Error) MAPE d maa : = = 1 PE MAPE : la raa-raa kesalaha persease absolu : jumlah perode waku daa

2.7 Meode Aalss Daa Meode aalss daa yag dguaka dalam ugas akhr adalah meode pemulusa (smoohg) dega pemulusa ekspoesal (expoeal smoohg). Meode adalah pegembaga dar meode peraaa (average).dalam meode peramala dlakuka dega megulag perhuga secara erus meerus dega megguaka daa erbaru. Seap daa dber bobo, daa yag lebh baru dber bobo yag lebh besar. Dua meode dalam pemulusa ekspoesal (expoeal smoohg) yag aka dguaka alah pemulusa ekspoesal uggal (sgle expoeal smoohg) da pemulusa ekspoesal gada (double expoeal smoohg). 2.8 Meode Perumbuha Geomer (Geomerc Growh) Uuk meramalka perumbuha peduduk pada masa yag aka daag dguaka rumus perumbuha geomer. Perumbuha peduduk geomer adalah perumbuha berahap dmaa grafk seap ahu merupaka sau ahap. Adapu rumus perumbuha peduduk geomer adalah ; P = P 0 (1+r) d maa: P : jumlah peduduk pada ahu P 0 : jumlah peduduk pada dasar ahu r : gka perumbuha peduduk : jagka waku

Adapu fakor-fakor yag mempegaruh perumbuha peduduk, yau : kelahra, kemaa, da mgras peduduk. 2.9 Pegera Produk Domesk Regoal Bruo (PDRB) Produk Domesk Regoal Bruo (PDRB) ddefska sebaga jumlah la ambah yag dhaslka oleh seluruh u usaha dalam suau wlayah, aau merupaka jumlah seluruh la barag da jasa akhr yag dhaslka oleh seluruh u usaha. Keguaa PDRB aara la memperlhaka: a. Tgka perumbuha ekoom Laju perumbuha ekoom regoal bak oal maupu sekoral umumya dhug berdasarka agka deks beraa bak oal PDRB maupu sekor - sekorya. Yag dmaksud dega perumbuha ekoom adalah perubaha persease PDRB aas dasar harga kosa dar suau kuru waku. b. Tgka kemakmura ekoom Tgka kemakmura ekoom basaya dukur dega pedapaa per kapa yag merupaka hasl bag pedapaa regoal dega agka peduduk peregaha ahu. c. Tgka flas da deflas Tgka flas da deflas dapa dkeahu bla PDRB aas dasar harga berlaku dbadgka dega PDRB aas dasar harga kosa, hasl bagya dsebu deks harga mpls.

d. Srukur perekooma Srukur perekooma basaya erdr aas sekor sekor meuru klasfkas lapaga usaha. Daa PDRB dsajka dalam dua beuk yau meuru klasfkas lapaga usaha (sekoral) da meuru pegguaaya. Peyaja PDRB meuru lapaga usaha aka memberka gambara megea peraa masg masg sekor. PDRB meuru lapaga usaha drc meuru 11 sekor yau: 1. sekor peraa 2. sekor perambaga da peggala 3. sekor dusr pegolaha 4. sekor lsrk, gas, da ar mum 5. sekor bagua 6. sekor perdagaga, hoel da resora 7. sekor pegagkua da komukas 8. sekor keuaga, persewaaa, da jasa perusahaa 9. sekor jasa-jasa Peyaja PDRB meuru pegguaaya meggambarka bagamaa pegguaa barag da jasa akhr oleh berbaga kegaa ekoom. Secara rc peyajaya berbeuk sebaga berku: 1. pegeluara kosums akhr rumah agga 2. pegeluara kosums lembaga o-prof 3. pegeluara kosums akhr pemerah 4. pembeuka modal eap bruo 5. ekspor eo

Uuk memperoleh agka agka PDRB meuru pegguaaya, dlakuka peghuga secara lagsug pada kompoe kompoe yag ercakup. Namu karea megalam kesula dalam kelegkapa daa, sehgga daa kompoe yag dhug secara rasoal berdasar pada peghuga sekoral. 2.10 Teor-eor Kepeduduka Teor kepeduduka dkembagka oleh dua fakor yag saga doma yau, yag perama adalah megkaya perumbuha peduduk eruama d egara-egara yag sedag berkembag da ha meyebabka agar para ahl memaham fakor-fakor yag dapa mempegaruh peduduk, sedagka yag kedua adalah adaya masalahmasalah yag bersfa uversal yag meyebabka. Para ahl harus lebh bayak megembagka da meguasa keragka eor uuk megkaj lebh laju sejauh maa elah erjal suau hubuga aara peduduk dega perkembaga ekoom da sosal. Meuru Rober Thomas Malhus (1766-1834) yag erkeal sebaga pelopor lmu kepeduduka yag lebh popular dsebu dega prsp kepeduduka (The Prcple of Populao) yag meyaaka bahwa peduduk apabla dak ada pembaasa, aka berkembag bak dega cepa da memeuh dega cepa beberapa baga dar permukaa bum da a juga meyaaka bahwa mausa uuk hdup memerluka baha makaa, sedagka laju perumbuha baha makaa jauh lebh lamba dbadgka dega laju perumbuha peduduk da apabla dak ada pembaasa erhadap pembaasa peduduk, maka mausa aka megalam kekuraga baha makaa sehgga lah mejad sumber kemelaraa da kemska mausa.