A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

3. METODOLOGI PENELITIAN

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

kurang penting sama penting lebih penting

Lampiran 1. Kuesioner gambaran umum Bank ABC

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah)

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

n. TINJAUAN PUSTAKA IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan untuk melakukan kegiatan wisata ke suatu daerah.

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa. Peneliti : Heryati Setyaningsih

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

DAFTAR WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Pada Pengembangan Usaha Jamur

III. METODE PENELITIAN

Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures

BAB I PENDAHULUAN. evaluatif, analitis dan selalu mempertimbangkan semua informasi atas

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu

Nofianty ABSTRAK

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA SKYNINDO

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kajian Sistem Penyediaan Benih Kedelai Bermutu di Sulawesi Selatan (Petani Kedelai) Peneliti : Idaryani

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR KUESIONER PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL KONVEKSI DI KAWASAN PIK PULOGADUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

III. METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. seperti Indonesia. Penyerapan tenaga kerja dan perputaran perekonomian sangat

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

Lampiran 1 Hasil penilaian kekuatan dan kelemahan oleh masing-masing pakar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Kesimpulan dan Saran

IV. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap faktor persaingan dalam industri, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli dan ancaman produk substitusi. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3 dengan keterangan sakal sebagai berikut : Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal 1. Penentuan bobot faktor persaingan dalam industri Faktor Penentu A B C D E F G Jumlah pesaing (A) Pertumbuhan industri (B) Biaya tetap yang diperlukan (C) Peningkatan kapasitas (D) Karateristik pesaing (E) Hambatan keluar industri (F) Diferensiasi produk (G) 2. Penentuan bobot faktor ancaman pendatang baru Faktor Penentu A B C D E F G Skala ekonomi (A) Diferensiasi produk (B) Besarnya biaya beralih ke usaha lain (C) Akses ke saluran distribusi (D) Akses ke pemasok (E) Kebutuhan modal (F) Kebijakan pemerintah tentang penambahan industri baru (G) 3. Penentuan bobot faktor kekuatan tawar menawar pemasok Faktor Penentu A B C D E F Jumlah pemasok (A) Tingkat diferensiasi produk yang dipasok (B) Peran produk yang dipasok bagi pelanggan industri (C) Tingkat kepentingan pelanggan industri bagi pemasok (D) Ancaman adanya produk substitusi (E) Ancaman integrasi ke depan oleh pemasok (F)

Lanjutan Lampiran 1. 90 4. Penentuan bobot faktor tawar menawar pembeli Faktor Penentu A B C D E F G Jumlah pembeli (A) Ciri produk (B) Kemudahan pembeli untuk beralih ke produk pesaing (C) Nilai produk dalam struktur biaya pembeli (D) Kesempatan integrasi ke belakang (E) Keuntungan yang diperoleh pembeli (F) Tingkat kepentingan mutu produk bagi pembeli (G) 5. Penentuan bobot faktor ancaman produk substitusi Faktor Penentu A B C D Produk yang memiliki fungsi yang sama (A) Tingkat perkembangan produk substitusi (B) Tingkat harga produk substitusi (C) Perkembangan teknologi produk substiusi (D)

91 Lanjutan Lampiran 1. B. Kuesioner penentuan nilai faktor-faktor analisis persaingan industri Tujuan : menentukan nilai rating variabel ancaman pada setiap parameter yang diukur dengan memberikan tanda cheklist (V) pada angka (1-4) yang paling sesuai menurut Anda. 1. Penentuan rating variabel tingkat persaingan dalam industri Parameter Rating 1 2 3 4 Jumlah pesaing (A) Sangat sedikit Sangat banyak Pertumbuhan industri (B) Sangat tinggi Sangat rendah Biaya tetap yang diperlukan (C) Sangat kecil Sangat besar Peningkatan kapasitas (D) Sangat kecil Sangat besar Karateristik pesaing (E) Sangat tidak beragam Sangat beragam Hambatan keluar industri (F) Sangat mudah Sangat sulit Diferensiasi produk (G) Sangat tinggi Sangat rendah 2. Penentuan rating variabel ancaman pendatang baru Parameter Rating 1 2 3 4 Skala ekonomi (A) Sangat besar Sangat kecil Diferensiasi produk (B) Sangat terdiferensiasi Tidak terdiferensiasi Besarnya biaya beralih ke usaha Sangat besar Sangat kecil lain (C) Akses ke saluran distribusi (D) Sangat kecil Sangat besar Akses ke pemasok (E) Sangat sulit Sangat mudah Kebutuhan modal (F) Sangat besar Sangat kecil Kebijakan pemerintah tentang penambahan industri baru (G) Sangat tidak kondusif 3. Penentuan rating variabel ancaman produk substitusi Sangat kondusif Parameter Adanya produk yang memiliki fungsi yang sama (A) Tingkat perkembangan produk substitusi (B) Tingkat harga produk substitusi (C) Sangat sedikit Sangat lamban Sangat tidak bersaing Rating 1 2 3 4 Sangat banyak Sangat cepat Sangat bersaing

92 Lanjutan Lampiran 1. 4. Penentuan rating variabel kekuatan tawar menawar pemasok Parameter Rating 1 2 3 4 Jumlah pemasok (A) Sangat banyak Sangat sedikit Tingkat diferensiasi produk yang Sangat rendah Sangat tinggi dipasok (B) Peran produk yang dipasok bagi pelanggan industri (C) Tidak penting Sangat penting Tingkat kepentingan pelanggan Sangat penting Tidak penting industri bagi pemasok (D) Ancaman adanya produk Sangat tinggi Sangat rendah substitusi (E) Ancaman integrasi ke depan oleh pemasok (F) Sangat kecil Sangat besar 5. Penentuan rating variabel kekuatan tawar menawar pembeli Parameter Rating 1 2 3 4 Jumlah pembeli (A) Sangat sedikit Sangat banyak Ciri produk(b) Sangat terdiferensiasi Tidak terdiferensiasi Kemudahan pembeli untuk Sangat tinggi Sangat rendah beralih ke produk pesaing (C) Nilai produk dalam struktur Sangat kecil Sangat besar biaya pembeli (D) Kesempatan integrasi ke Sangat kecil Sangat besar belakang (E) Keuntungan yang diperoleh Sangat tinggi Sangat rendah pembeli (F) Tingkat kepentingan mutu produk bagi pembeli (G) Tidak penting Sangat penting

93 Lanjutan Lampiran 1. C. Kuesioner penentuan bobot dan rating faktor internal dan eksternal Pemberian nilai peringkat terhadap peluang Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 4, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih peluang. Nilai 3, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih peluang. Nilai 2, Jika perusahaan mempunyai kemampuan sedang dalam meraih peluang. Nilai 1, Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang berikut : PELUANG 4 3 2 1 Konsumsi mie instant per kapita Kebijakan sertifikat halal Perkembangan teknologi dan informasi Pertumbuhan penduduk Indonesia Peluang dan kemudahan ekspor Globalisasi dan AFTA Pemberian nilai peringkat terhadap ancaman Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada besarnya ancaman dalam mempengaruhi keberadaan perusahaan. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 1, Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan. Nilai 2, Jika faktor ancaman kuat mempengaruhi perusahaan Nilai 3, Jika faktor ancaman akan memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan. Nilai 4, Jika faktor ancaman tidak akan memberikan pengaruh terhadap perusahaan. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh faktor ancaman berikut: ANCAMAN 4 3 2 1 Strategi promosi pesaing Loyalitas konsumen pada merek lain Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia Strategi produk dan harga pesaing Jaringan distibusi Peningkatan kapasitas produksi pesaing

94 Lanjutan Lampiran 1. Pemberian nilai peringkat terhadap kekuatan Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kekuatan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata industri. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 4, Jika faktor tersebut sangat baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3, Jika faktor tersebut baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 2, Jika faktor tersebut cukup baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 1, Jika faktor tersebut tidak lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan berikut : KEKUATAN 4 3 2 1 Kualitas produk yang baik Citra merek yang baik Penetapan harga yang bersaing Diferensiasi rasa inovatif Aksesibilitas bahan baku Lokasi usaha strategis Pemberian nilai peringkat terhadap kelemahan Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kelemahan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 1, Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 2, Jika faktor tesebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3, Jika faktor tersebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 4, Jika faktor tersebut sangat tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

95 Lanjutan Lampiran 1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki perusahaan berikut : KELEMAHAN 4 3 2 1 Kegiatan promosi belum intansif Jaringan distribusi belum Brand awareness dan band loyalty tehadap merek esmi masih lemah Pembagian segmentasi, target dan posisi pasar belum fokus dan efektif Ketersediaan produk di pasar belum Keterbatasan modal kerja Pembobotan terhadap peluang dan ancaman Petunjuk Pengisian Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap industri pemasaran mie instan. Contoh : 1. Kebijakan sertifikat halal (B pada kolom/vertikal) lebih penting daripada Konsumsi mie instan (A pada baris/horizontal), maka nilainya = 1 2. Kebijakan sertifikat halal (B pada kolom /vertikal) sama penting daripada Konsumsi mie instan (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 2 3. Kebijakan sertifikat halal (B pada kolom /vertikal) tidak lebih penting daripada Konsumsi mie instan (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 3 Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom dan harus konsisten. FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Konsumsi mie instant per kapita (A) Kebijakan sertifikat halal (B) Perkembangan teknologi dan informasi (C) Pertumbuhan penduduk Indonesia (D) Peluang dan kemudahan ekspor (E) Globalisasi dan AFTA (F) Strategi promosi pesaing Loyalitas konsumen pada merek lain Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia Strategi produk dan harga pesaing Jaringan distibusi Peningkatan kapasitas produksi pesaing (G) (H) (I) (J) (K) (L)

96 Lanjutan Lampiran 1. Pembobotan terhadap kekuatan dan kelemahan Petunjuk Pengisian Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap industri pemasaran mie instan. Contoh : 1. Citra merek yang baik (B pada kolom / vertikal) lebih penting daripada Kualitas produk yang baik (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 1 2. Citra merek yang baik (B pada kolom / vertikal) sama penting daripada Kualitas produk yang baik (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 2 3. Citra merek yang baik (B pada kolom /vertikal) tidak lebih penting daripada Kualitas produk yang baik (A pada baris /horizontal), maka nilainya = 3 Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 (huruf cetak miring) terhadap kolom 1 (huruf cetak tegak) dan harus konsisten. FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Kualitas produk yang baik (A) Citra merek yang baik (B) Penetapan harga yang bersaing (C) Diferensiasi rasa inovatif (D) Aksesibilitas bahan baku (E) Lokasi usaha strategis (F) Kegiatan promosi belum intansif (G) Jaringan distribusi belum ( H ) Brand awareness dan band loyalty (I) tehadap merek esmi masih lemah Pembagian segmentasi, target dan (J) posisi pasar belum focus dan efektif Ketersediaan produk di pasar belum (K) Keterbatasan modal kerja (L)

97 Lampiran 2. Pembobotan Faktor Internal Responden 1 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 29 0.109 Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068 Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.075 Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 23 0.087 Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087 Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.079 Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.083 Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 1 20 0.075 Jaringan distribusi belum (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 20 0.075 Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 21 0.079 Ketersediaan produk belum (K) 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 22 0.083 Keterbatasan modal kerja (L) 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 26 0.098 Total 15 26 24 22 21 23 22 24 24 23 22 19 265 1.000 Lampiran 3. Pembobotan Faktor Internal Responden 2 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 27 0.105 Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.070 Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.078 Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 21 0.081 Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 24 0.093 Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.081 Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.085 Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 21 0.081 Jaringan distribusi belum (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 3 3 2 23 0.089 Segmentasi target belum fokus (J) 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 21 0.081 Ketersediaan produk belum (K) 1 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 20 0.078 Keterbatasan modal kerja (L) 1 1 3 1 1 2 3 2 2 2 2 20 0.078 Total 12 24 25 23 20 23 22 23 21 22 22 21 258 1.000

98 Lampiran 4. Pembobotan Faktor Internal Responden 3 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 29 0.109 Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068 Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 20 0.075 Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 20 0.075 Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087 Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.079 Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 22 0.083 Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 21 0.079 Jaringan distribusi belum (I) 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 3 21 0.079 Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 25 0.094 Ketersediaan produk belum (K) 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 22 0.083 Keterbatasan modal kerja (L) 3 3 3 1 2 2 3 2 1 1 2 23 0.087 Total 16 26 25 23 21 23 22 23 23 19 23 21 265 1.000 Lampiran 5. Pembobotan Faktor Internal Responden 4 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor Citra merek yang baik (A) 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 30 0.114 Diferensiasi rasa inovatif (B) 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18 0.068 Penetapan harga bersaing (C) 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 17 0.064 Kualitas produk terjamin (D) 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 23 0.087 Aksesibilitas bahan baku baik (E) 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 23 0.087 Lokasi perusahaan strategis (F) 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.080 Kegiatan promosi belum intensif (G) 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 20 0.076 Brand awareness lemah (H) 1 3 2 3 2 1 3 2 2 1 2 22 0.083 Jaringan distribusi belum (I) 1 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 21 0.080 Segmentasi target belum fokus (J) 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 25 0.095 Ketersediaan produk belum (K) 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 1 20 0.076 Keterbatasan modal kerja (L) 1 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 24 0.091 Total 14 26 27 21 21 23 24 22 23 19 24 20 264 1.000

99 Lampiran 6. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 1 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor kebijakan sertifikat halal (A) 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 0.060 konsumsi mi instan per kapita (B) 3 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 21 0.084 peluang dan kemudahan ekspor (C) 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 3 22 0.088 Globalisasi dan AFTA (D) 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 16 0.064 Pertumbuhan Penduduk (E) 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 17 0.068 Indonesia Perkembangan teknologi (F) 2 1 3 2 3 1 3 1 2 1 1 18 0.072 informasi Perkembangan kondisi (G) 3 3 1 3 3 3 1 2 2 2 3 26 0.104 perekonomian Strategi promosi pesaing (H) 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 19 0.076 Peningkatan kapasitas produksi (I) 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 26 0.104 Strategi produk dan harga pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 19 0.076 Loyalitas konsumen (K) 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 26 0.104 Jaringan distribusi pesaing (L) 3 3 1 3 3 3 1 1 2 3 3 26 0.104 Total 30 21 22 26 27 24 18 20 17 22 17 19 251 1.000 Lampiran 7. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 2 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K L Total Skor kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.094 konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 22 0.090 peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 3 23 0.094 Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082 Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.090 Perkembangan teknologi (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.073 informasi Perkembangan kondisi (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.073 perekonomian Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078 Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.069 Strategi produk dan harga pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.073 Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.090 Jaringan distribusi pesaing (L) 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 23 0.094 Total 21 21 21 22 20 25 25 24 25 23 19 20 245 1.000

100 Lampiran 8. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 3 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J Total Skor kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.095 konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1 21 0.086 peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 1 21 0.086 Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082 Pertumbuhan Indonesia Perkembangan informasi Perkembangan perekonomian Penduduk teknologi kondisi (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.091 (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.074 (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.074 Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078 Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.070 Strategi produk dan harga pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.074 Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.091 Jaringan distribusi pesaing (L) 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 24 0.099 Total 21 22 21 22 20 25 25 24 25 23 19 17 243 1.000 Lampiran 9. Pembobotan Faktor Eksternal Responden 4 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J Total Skor kebijakan sertifikat halal (A) 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 23 0.095 konsumsi mi instan per kapita (B) 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 22 0.091 peluang dan kemudahan ekspor (C) 2 1 3 2 3 2 3 3 2 1 1 21 0.086 Globalisasi dan AFTA (D) 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 20 0.082 Pertumbuhan Indonesia Perkembangan informasi Perkembangan perekonomian Penduduk teknologi kondisi (E) 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 22 0.091 (F) 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 18 0.074 (G) 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 18 0.074 Strategi promosi pesaing (H) 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19 0.078 Peningkatan kapasitas produksi (I) 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0.070 Strategi produk dan harga pesaing (J) 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 0.074 Loyalitas konsumen (K) 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 22 0.091 Jaringan distribusi pesaing (L) 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 23 0.095 Total 21 21 21 22 20 25 25 24 25 23 19 18 243 1.000

101 Lampiran 10. Rekapitulasi Pembobotan Lingkungan Internal dan Eksternal No. Faktor Kritis Lingkungan Responden Rata-rata 1 2 3 4 1 Citra merek yang baik 0.109 0.105 0.109 0.114 0.109 2 Diferensiasi rasa inovatif 0.068 0.070 0.068 0.068 0.068 3 Penetapan harga bersaing 0.075 0.078 0.075 0.064 0.073 4 Kualitas produk terjamin 0.087 0.081 0.075 0.087 0.083 5 Aksesibilitas bahan baku baik 0.087 0.093 0.087 0.087 0.088 6 Lokasi perusahaan strategis 0.079 0.081 0.079 0.080 0.080 7 Kegiatan promosi belum intensif 0.083 0.085 0.083 0.076 0.082 8 Brand awareness lemah 0.075 0.081 0.079 0.083 0.080 9 Jaringan distribusi belum 0.075 0.089 0.079 0.080 0.081 10 Segmentasi target belum fokus 0.079 0.081 0.094 0.095 0.087 11 Ketersediaan produk belum 0.083 0.078 0.083 0.076 0.080 12 Keterbatasan modal kerja 0.098 0.078 0.087 0.091 0.088 13 kebijakan sertifikat halal 0.060 0.094 0.095 0.095 0.086 14 konsumsi mi instan per kapita 0.084 0.090 0.086 0.091 0.088 15 peluang dan kemudahan ekspor 0.088 0.094 0.086 0.086 0.089 16 Globalisasi dan AFTA 0.064 0.082 0.082 0.082 0.077 17 Pertumbuhan Penduduk Indonesia 0.068 0.090 0.091 0.091 0.085 18 Perkembangan teknologi informasi 0.072 0.073 0.074 0.074 0.073 19 Perkembangan kondisi perekonomian 0.104 0.073 0.074 0.074 0.081 20 Strategi promosi pesaing 0.076 0.078 0.078 0.078 0.077 21 Peningkatan kapasitas produksi 0.104 0.069 0.070 0.070 0.078 22 Strategi produk dan harga pesaing 0.076 0.073 0.074 0.074 0.074 23 Loyalitas konsumen 0.104 0.090 0.091 0.091 0.094 24 Jaringan distribusi pesaing 0.104 0.094 0.099 0.095 0.098

102 Lampiran 11. Matriks IFE Lingkungan Usaha Mi Instan SM Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Rangking Pembobotan Kekuatan Citra merek yang baik (A) 0.109 3.00 0.328 2 Diferensiasi rasa inovatif (B) 0.068 4.00 0.274 6 Penetapan harga bersaing (C) 0.073 4.00 0.293 3 Kualitas produk terjamin (D) 0.083 4.00 0.331 1 Aksesibilitas bahan baku 5 (E) 0.088 3.00 0.265 baik Lokasi perusahaan 4 (F) 0.080 3.00 0.240 strategis Kelemahan Kegiatan promosi belum 2 (G) 0.082 2.00 0.164 intensif Brand awareness lemah (H) 0.080 2.00 0.160 4 Jaringan distribusi belum 3 (I) 0.081 2.00 0.162 Segmentasi target belum 1 (J) 0.087 2.00 0.175 fokus Ketersediaan produk 5 (K) 0.080 2.00 0.160 belum Keterbatasan modal kerja (L) 0.088 1.00 0.088 6 Total 1,000 2.638

103 Lampiran 12. Matriks EFE Lingkungan Usaha Mi Instan SM Peluang Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor rangking kebijakan sertifikat halal (A) 0.086 4.00 0.343 2 konsumsi mi instan per kapita (B) 0.088 4.00 0.350 1 peluang dan kemudahan ekspor (C) 0.089 3.00 0.266 3 Globalisasi dan AFTA (D) 0.077 2.00 0.155 6 Pertumbuhan Penduduk Indonesia (E) 0.085 3.00 0.254 4 Perkembangan teknologi informasi (F) 0.073 3.00 0.220 5 Ancaman Perkembangan kondisi perekonomian (G) 0.081 2.00 0.163 4 Strategi promosi pesaing (H) 0.077 3.00 0.232 1 Peningkatan kapasitas produksi (I) 0.078 2.00 0.156 5 Strategi produk dan harga pesaing (J) 0.074 2.00 0.149 6 Loyalitas konsumen (K) 0.094 2.00 0.187 3 Jaringan distribusi pesaing (L) 0.098 2.00 0.195 2 Total 1.000 2.671