PENDAHULUAN PENDAHULUAN Potensi Sagu Indonesia BESAR Data Potensi Kurang Latar Belakang Sagu untuk Diversifikasi Pangan Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi penyebaran sagu di Pulau Seram Menganalisis faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kesesuaian habitat sagu Menentukan pemodelan spasial kesesuaian habitat sagu PEMODELAN SPASIAL KESESUAIAN Metroxylon spp. DI PULAU SERAM MALUKU Oleh : Sri Gosleana Dibawah bimbingan : Dr. Ir. Agus Hikmat, M.ScF danprof. Lilik Budi Prasetyo Konversi Lahan Sagu Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi untuk mengetahui penyebaran dan pengelolaan sagu di Pulau Seram, Maluku dengan menggunakan pemodelan spasial 1
Lokasi dan Waktu Lokasi : Laboratorium Analisis Spasial Lingkungan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Waktu : September - November 2011 Alat dan Bahan Alat : Seperangkat PC, ArcGIS 9.3, Erdas Imagine 9.1, SPSS 19. Bahan : Citra landsat, peta batas administrasi, peta ketinggian, peta kelerengan, peta tutupan lahan, peta jenis tanah, peta sungai dan titik distribusi Metroxylon spp. di Pulau Seram, Maluku. Jenis Data yang Dikumpulkan Data Sekunder Botanri (2010) Distribusi Spasial, Autekologi dan Biodiversitas Tumbuhan Sagu (Metroxylon spp.) di Pulau Seram, Maluku 2
Pengolahan Data Pengolahan Digital Elevation Model (DEM) Peta Aster GDEM Spasial Analisis ArcGIS 9.3 Peta Ketinggian Peta Kelerengan Pengolahan Peta Normalized Differnce Vegetation Index (NDVI) Citra Pulau Seram Band 4 Band 3 NDVI = Band 4 + Band 3 Peta NDVI Analisis Data Analisis Komponen Utama (PCA) P = ax1 + bx2 + cx3 + dx4 + ex5 Keterangan: P: indeks kesesuaian habitat a-e: nilai bobot setiap variable X1: variabel ketinggian X2: variabel kemiringan lereng X3: variabel jenis tanah X4: variabel buffer sungai x5: variabel NDVI. Summarize zone titik Metroxylon spp. dengan peta tematik Skoring Analisis komponen utama Model kesesuaian habitat Metroxylon spp. Validasi Peta kesesuaian habitat Metroxylon spp. Overlay Selang kelas kesesuaian 3
Analisis Regresi Logistik (a+b1 X1+b2 X2+b3 X3+b4 X4+b5 e X5) P = 1 + e (a+b1 X1+b2 X2+b3 X3+b4 X4+b5 X5) Keterangan: P: indeks kesesuaian habitat a: konstanta regresi b1-b5: koefisien regresi X1: variabel ketinggian X2: variabel kemiringan lereng X3: variabel jenis tanah X4: variabel buffer sungai x5: variabel NDVI. Summarize zone titik Metroxylon spp. dengan peta tematik Analisis regresi logistik Variabel yang signifikan Model kesesuaian habitat Metroxylon spp. Uji kelayakan model Tidak Ya Validasi Peta kesesuaian habitat Metroxylon spp. Overlay Selang kelas kesesuaian Validasi Model Kesesuaian Habitat Metroxylon spp. Validasi = n N 100% Keterangan: n adalah jumlah Metroxylon spp. pada satu kelas kesesuaian N adalah jumlah Metroxylon spp. secara keseluruhan 4
Penutupan Lahan dan Distribusi Metroxylon spp. di Pulau Seram, Maluku No Tipe Penutupan Lahan Luas (Ha) Presentase Luas (%) 1. Unclassified 7.236.187,92-2. Hutan 1.194.915,06 68,72 3. Mangrove 13.446,27 0,78 4. Kebun Campuran 30.197,07 1,74 5. Lahan Terbangun 6.125,94 0,35 6. Sagu 18.239,76 1,05 7. Tanah Terbuka 111.158,91 6,39 8. Air 37.222,92 2,14 9. Tidak Ada Data 327.442,23 18,83 A B Tegakan Metroxylon spp. A) Tegakan sagu di dataran dan B) Tegakan sagu di pinggir sungai. Sumber : Prasetyo (2009), dokumen pribadi. Tegakan Metroxylon spp. Sumber : Prasetyo (2009), dokumen pribadi. 5
Faktor Penentu Kesesuaian Habitat Metroxylon spp. yang digunakan 1. Ketinggian tempat 2. Kemiringan lereng 3. Jenis tanah 4. Jarak dari sungai 5. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) Faktor Ketinggian Faktor topografi yang berpengaruh terhadap distribusi dan bentuk tumbuhan adalah ketinggian, kemiringan lereng dan aspect atau sudut arah datang sinar matahari (Titshal et al. 2000 diacu dalam Putri 2010). N0. Kelas Ketinggian (m dpl) Luas (Ha) % Luas 1 0-250 m dpl 903426.14 51.39 2 250-500 m dpl 410144.98 23.33 3 > 500 m dpl 444363.50 25.28 Sebesar 51,39 % luas Pulau Seram termasuk kelas ketinggian 0 250 m dpl 6
Berikut adalah persentase titik metroxylon spp. yang telah dioverlay dengan peta ketinggian 100 80 51.39 60 40 23.33 25.28 20 0 0-250 m dpl (%) 250-500 m dpl (%) > 500 m dpl (%) Sebesar 51,39 titik Metroxylon spp. terdapat pada kelas ketinggian 0-250 m dpl Faktor Kelerengan Selain ketinggian, kelerengan merupakan salah satu dari tiga faktor topografi yang digunakan sebagai variabel masukan dalam pembuatan model kesesuaian Metroxylon spp. di Pulau Seram. No. Kelerengan Luas (Ha) % Luas 1 0-8 % (datar) 632.001,49 36,07 2 8-15 % (landai) 519.462,60 29,65 3 15-25 % (agak curam) 430.410,71 24,56 4 25-40 % (curam) 147.529,03 8,42 5 > 40% (sangat curam) 22.728,32 1,30 Sebesar 36,07% luas Pulau Seram memiliki kelerengan datar yaitu 0 8 % 7
Hasil summarize zone dari titik Metroxylon spp. dengan peta kelerengan 100 80 60 40 20 0 88.46 9.62 0.96 0.96 0 0-8 % 8-15% 15-25% 25-40% >40% Sebesar 88,46% jumlah titik Metroxylon spp. ditemukan terdapat pada kelerengan 0-8%, berarti pada umumnya Metroxylon spp. menyukai lahan yang datar sebagai tempat hidupnya. Faktor Jenis Tanah Persen luas jenis tanah Pulau Seram 4.11 0.28 Alluvial 17.33 Basalt 17.14 3.13 Clay Coral 14.97 Granite 19.81 Limestone Marl 6.27 16.47 Phylite 0.35 Sandstone Schist 0.14 Serpentinite 8
Hasil summarize zone dari titik Metroxylon spp. dengan peta jenis tanah 100 80 60 40 20 0 96.09 2.34 1.56 Aluvial (%) Phyllite (%) Limestone(%) 96,09% titik terdapat pada tanah alluvial, sesuai dengan pernyataan Bintoro (1999), jenis tanah yang memungkinkan sagu untuk tumbuh dengan baik adalah pada tanah vulkanik, podzolik merah kuning, alluvial dan hidromofik. Faktor Jarak dari Sungai No. Jarak Sungai Luas % Luas 1 0-300 m 475.083,36 27,03 2 300-600 m 914.092,33 52 3 > 600 m 368.758,93 20,98 Wilayah yang terletak pada jarak antara 0-300 m dari sungai, memiliki luasan sebesar 27,03% luas Pulau Seram, Maluku 9
Hasil overlay titik Metroxylon spp. terhadap peta jarak dari sungai Faktor nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) 100 100 80 60.94 % 80 67.1875 % 60 40 20 0 28.13 10.94 0-300 m 300-600 m > 600 m Metroxylon spp. menyukai tempat yang relatif mendekati sumber air, tampak dari grafik 60,94% titik Metroxylon spp. terletak pada jarak 0-300 m dari sungai. % % 60 40 20 0 15.625 % 17.1875 0 % 0 % (-1) - (-0,5) (-0,5) - (-0,25) (-0,25) - 0,25 0,25-0,5 0,5-1 (%) Sebesar 67,18% Metroxylon spp. ditemukan terdapat pada nilai NDVI -0,25 0,25. Berarti Metroxylon spp. cenderung menyukai habitat dengan tutupan vegetasi yang sedang. % 10
Analisis Komponen Utama Diperoleh 3 dari 4 komponen utama Nilai keragaman kumulatif 85,658% (tinggi) Model Hasil Analisis Komponen Utama Komponen1 : Jarak dari sungai dan Kelerengan (1,325) Komponen 2 : Ketinggian (1,072) Komponen 3: NDVI (1,029) P = (1,325 js) + ( 1,325 slp) + ( 1,072 elv) + ( 1,029 ndvi) Selang kesesuaian Selang = Kelas kesesuaian habitat Metroxylon spp. 16,311 1,029 = 5,904 3 No. Kelas Kesesuaian Habitat Selang Luas (Ha) 1 Kesesuaian rendah 1,029 6,123 324.598,32 2 Kesesuaian sedang 6,123 11,217 905.277,45 3 Kesesuaian tinggi 11,217 16,311 489.716,31 11
Analisis Regresi Logistik Taraf kepercayaan 95% P = Signifikansi < 0.05 (β 0) sebesar - 10,182 Model Hasil Analisis Regresi Logistik Jenis tanah 2,537 Kelerengan 0,463 Ketinggian -0,008 Jarak sungai -0,005 NDVI 5,836 e( 10,182+ 2,537 tn + 0,463 slp 0,008 elv 0,005 js + 5.836 ndvi ) 1 + e ( 10,182+ 2,537 tn + 0,463 slp 0,008 elv 0,005 js + 5.836 ndvi ) Uji kelayakan model kesesuaian Nilai -2 Loglikelihood adalah 70,177 signifikansi 0,000 Hasil uji signifikan dan model layak digunakan Nilai uji Hosmer and Lemeshow adalah 8,704, signifikansi 0,368 variabel masukan dinyatakan sesuai dengan model Nilai Negelkerke R 2 sebesar 0,563 (56,3%), Kesesuaian habitat dapat dijelaskan oleh variabel sebesar 56,3 % 12
Selang Kesesuaian Validasi Model Kesesuaian Selang = 1 0 = 0,33 3 Kelas kesesuaian habitat Metroxylon spp. Model Berdasarkan Analisis Komponen Utama Persen Validasi 65,62% Model cukup untuk digunakan No. Kelas Kesesuaian Habitat Selang Luas (Ha) 1 Kesesuaian rendah 0 0,33 1.111.759,61 2 Kesesuaian sedang 0,33 0,67 114,75 3 Kesesuaian tinggi 0,67 1 617.50,.23 Model Berdasarkan Analisis Regresi Logistik Persen Validasi 82,81% Model bagus untuk digunakan 13
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Penyebaran Metroxylon spp. di Pulau Seram Maluku menyebar hampir merata di seluruh pulau. 2. Metroxylon spp. dapat ditemukan pada daerah-daerah dengan karakteristik seperti: 1). Ketinggian tempat antara 0 m dpl hingga 250 mdpl. 2). Kemiringan lereng yang datar yaitu 0 8%. 3). Pada jenis tanah Alluvial. 4). Jarak dari sungai < 300 m. 5). Dengan nilai NDVI kisaran -0,25 hingga 0,25. Kelima faktor fisik tersebut mempengaruhi kesesuaian habitat Metroxylon spp. secara signifikan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau lebih dari 95%. 3. Model kesesuaian habitat Metroxylon spp. yang dipilih adalah model kesesuaian berdasarkan Analisis Regresi Logistik, dengan persen validasi 82,81%, yang berarti model sangat baik untuk digunakan. Model regresi logistik yang dihasilkan adalah seperti dibawah: e( 10,182+ 2,537 tn + 0,463 slp 0,008 elv 0,005 js + 5.836 ndvi ) P = 1 + e ( 10,182+ 2,537 tn + 0,463 slp 0,008 elv 0,005 js + 5.836 ndvi ) Saran 1. Melakukan inventarisasi Metroxylon spp. di Pulau Seram secara menyeluruh untuk mendapatkan data sebaran Metroxylon spp. dan secara temporal agar dapat diketahui kondisi sebaran Metroxylon spp. dari waktu ke waktu. 2. Luas areal potensial Metroxylon spp. berdasarkan prediksi model analisis regresi untuk lahan sesuai tinggi sebesar 617.500,225 Ha, sedang luas aktual sebesar 18.239,76 Ha. Hal ini menunjukkan masih banyak lahan potensial Metroxylon spp. belum dimanfaatkan. Oleh karenanya perlu menggalakkan revitalisasi Metroxylon spp. Terima Kasih... 14