PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERGAMBAR DENGAN PENDEKATAN BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL DILLA NURVIVI YANTI NIM. 11010019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERGAMBAR DENGAN PENDEKATAN BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP Dilla Nurvivi Yanti 1, Gustina Indriati 2, Diana Susanti 3 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR, Dillanurviviyanti@gmail.Com 2 Dosen Pendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK: LKS used in SMPN 13 Padang is not in accordance with the structure of worksheets that should be. LKS used does not include indicators and learning objectives that are less appropriate to the demands of the curriculum. In LKS too little list images as one of the carrying capacity for learning. The images presented in the worksheets that there are less obvious. The use of appropriate teaching materials can help students to more easily obtain information, understand the material, and can help students learn independently. One of the teaching materials that can be used is the student worksheet (LKS). This study aims to produce pictorial LKSbased approaches to learning cycle 5-e on the material organization of life for SMP systems is valid. Where LKS-based Learning Cycle 5-E has excess can increase learning motivation because students are actively involved in the learning process and their stage of engagement, exploration, explanation, elaboration, evaluation, so that students easily understand the concepts and be able to encourage and develop students' activeness in the process learning. This study is a development that uses 4-D Models consist of four main stages, namely, define (definition), design (design), develop (development), and disseminate (spread) but disseminate stages (deployment) does not do. Processing of this research is the analysis of the results of the validation questionnaire and practicalities. LKS validity test results display based approaches to learning cycle 5-e categorized as very valid with an average of 85.27%. It can be concluded that the LKS pictorial-based approaches to learning cycle 5-e on the material organization of life resulting system is very valid. KEY WORD: LKS, Learning Cycle 5-E, Model 4-D PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan melalui interaksi individu dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada individu tersebut. Salah satu faktor pendukung dalam perubahan tingkah laku ini dapat berupa bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran yang berguna untuk membantu siswa agar mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sejalan dengan hal ini, Majid (2008: 173) menyatakan bahwa bahan ajar merupakan segala bentuk bahan tertulis yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tercapainya hasil pembelajaran akan ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kemampuan guru dalam merancang media pembelajaran yang menarik dan praktis. Dengan kata lain dalam proses pembelajaran diperlukan suatu media yang mampu menyampaikan informasi yang ingin disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan oleh guru tercapai. Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, siswa dituntut untuk memadukan aktivitas fisik dan mental mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan perlu adanya suatu perangkat pembelajaran yang mendukung terciptanya suasana pembelajaran tersebut. Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Lembar Kerja Siswa atau sering disebut dengan LKS. Lembar Kerja Siswa dapat menunjang pencapaian indikator melalui berbuat (hands on activity) dan berfikir (minds on activity) sehingga siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor (Tim Pengembang Rayon 134 Universitas Pasundan Bandung, 2012 ). Guru perlu mengembangkan bahan ajar, yakni yang pertama ketersediaan bahan ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Alasan yang kedua yaitu karakteristik siswa sebagai sasaran. Bahan ajar yang dikembangkan seringkali tidak cocok untuk siswa. Ada sejumlah alasan ketidak cocokkan, misalnya lingkungan sosial, geografi, budaya, dan lain-lain. Alasan yang ketiga yaitu pengembangan bahan ajar dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar (Depdiknas, 2008: 8-9). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan dua orang guru Biologi SMPN 13 Padang pada tanggal 31 Agustus 2015 diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, sekolah tersebut masih menggunakan LKS yang dibeli melalui penyalur yang datang ke sekolah. LKS hanya berwarna hitam dan putih sehingga penampilannya kurang menarik, belum menyajikan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan silabus, standar kompetensi dan kompetensi dasar tidak dicantumkan pada setiap materi dan tujuan pembelajaran kurang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam LKS tersebut sangat sedikit mencantumkan gambar sebagai salah satu daya dukung dalam pembelajaran. Gambar-gambar yang
disajikan di dalam LKS yang ada kurang jelas. Oleh sebab itu, siswa kurang berminat dan termotivasi dalam belajar sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap bahan ajar maka didapatkan hasil bahwa 73,53% siswa suka membaca, 91,18% siswa menyukai pembelajaran biologi, 79,41% memiliki bahan ajar untuk belajar, 61,76% siswa menganggap LKS atau bahan ajar digunakan tidak menarik, 67,65% siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari sistem organisasi kehidupan, 94,12% siswa setuju jika LKS yang digunakan disajikan dengan bergambar dan berwarna. Salah satu materi yang cukup sulit yang harus dikuasai siswa adalah materi sistem organisasi kehidupan. Materi ini mengandung konsep-konsep dan cakupan pembahasan yang bersifat abstrak dan hafalan. Penggunaan bahan ajar yang dapat membantu guru menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa sangat diperlukan sehingga siswa lebih mudah mendapatkan informasi, memahami materi sistem organisasi kehidupan dan dapat membantu siswa belajar mandiri. Penggunaan bahan ajar yang dapat membantu guru menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa sangat diperlukan sehingga siswa lebih mudah mendapatkan informasi, memahami materi sistem organisasi kehidupan dan dapat membantu siswa belajar mandiri. Maka diperlukan solusi agar pembelajaran untuk materi sistem organisasi kehidupan dapat efektif dan bermakna. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan yaitu LKS berbasis Learning Cycle 5-E, dimana LKS berbasis Learning Cycle 5-E memiliki kelebihan dengan menyajikan materi yang contohnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siklus belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif (Ngalimun, 2012: 145). Menurut Wena (2011: 171) Siklus belajar 5-E terdiri dari beberapa fase yaitu: tahap engagement (pembangkitan minat), explorasi (exploration), explanation (penjelasan), elaborasi, evaluasi, sehingga siswa mudah memahami suatu konsep dan mampu mendorong dan mengembangkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS bergambar dengan pendekatan berbasis learning cycle 5-e pada materi sistem organisasi kehidupan untuk SMP yang valid dan praktis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and The Developmen). Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif pengembangan media. Untuk mengumpulkan informasi atau keterangan, maka dilakukan survei dengan maksud untuk mengumpulkan dan mengenai validitas pengembangan media LKS yang berorientasi Pendekatan Berbasis Learning Cycle 5-E Pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan Untuk SMP. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMPN 13 Padang kelas VIII, pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Prosedur penelitian dalam pengembangan lembar kerja siswa (LKS) adalah sebagai berikut: 1) tahap pendefinisian (define), langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini diuraikan sebagai berikut: (a) analisis ujung depan, (b) analisis siswa, (c) analisis tugas. 2) tahap perancangan (design), bertujuan untuk merancang LKS bergambar dengan berbasis learning cycle 5-E. 3) tahap pengembangan (develop), bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu: Lembar validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) bergambar dengan pendekatan berbasis Learning Cycle 5-E oleh dosen dan guru. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis meliputi analisis validitas Lembar Kerja Siswa (LKS). Analisis validitas (LKS) berupa komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan berdasarkan angket validasi dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini. a. Memberikan skor jawaban dengan kriteria yang berdasarkan skala Likert yang dimodifikasi dari Riduwan (2013: 13) sebagai berikut. SB B CB KB SKB = Sangat Baik (Bobot 5) = Baik (Bobot 4) = Cukup Baik (Bobot 3) = Kurang Baik (Bobot 2) = Sangat Kurang Baik (Bobot 1) b. Menentukan skor maksimum Skor maksimum = jumlah validator x Jumlah item pertanyaan x skor tertinggi. c. Menentukan jumlah skor dari masing-masing validator dengan menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing indikator. d. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing validator. e. Penentuan nilai validitas dengan cara f. Memberikan penilaian validitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan (2013: 15) berikut ini. 81% - 100% = sangat valid 61% - 80% = valid 41% - 60% = cukup valid
21% - 40% = kurang valid 0% - 20% = tidak valid HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil utama dari penelitian pengembangan ini adalah lembar kerja siswa bergambar dengan pendekatan berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem organisasi kehidupan untuk SMP. Hasil dari setiap tahapan prosedur pengembangan yang dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap define Pada tahap pendefinisian (define) didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: a) analisis ujung depan, bahan ajar yang digunakan siswa yaitu LKS yang dibeli dari penyalur yang datang kesekolah tersebut, yang mana LKS tersebut dibeli tanpa adanya indikator dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD, sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai dalam pembelajaran. Salah satu materi yang dianggap sulit menurut siswa yaitu sistem organisasi kehidupan. b) analisis siswa, berdasarkan hasil angket karakteristik siswa yang diberikan kepada 34 orang siswa, pada umumnya siswa kelas VIII SMPN 13 Padang berada pada kisaran umur 12-14 tahun, rata-rata semua siswa suka membaca, semua siswa suka belajar biologi, semua siswa suka dan lebih mudah memahami materi yang dilengkapi dengan gambar, dan berdasarkan warna yang disukai siswa banyak yang menyukai warna biru, hijau, ungu, pink, dan merah. Dimana pada usia tersebut adalah masa sulit bagi siswa karena memiliki fase pubertas. c) analisis tugas, analisis tugas dilakukan dengan merinci materi ajar dalam bentuk garis besar, mencangkup: 1) analisis struktur isi, 2) analisis konsep, 3) perumusan tujuan pembelajaran. 2. Tahap design Perencanaan LKS dilakukan sesuai dengan SK, KD dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. a) membuat kerangka isi lembar kerja siswa (LKS), meliputi: 1) LKS yang terdiri dari beberapa komponen secara umum yang terdiri dari ringkasan materi, petunjuk belajar, lembaran kegiatan, lembar enggement, lembar exploration, lembar explanation, lembar elaboration, soal evaluasi. 2) LKS dirancang menggunakan program Microsoft office word 2007 dan Microsoft Publisher 2007. Pemilihan huruf Tempus Sain ITC dengan ukuran 12-14 dan spasi 1,5. Tampilan LKS dibuat semenarik mungkin bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk mengingat informasi yang dibacanya. b) mengembangkan kerangka Lembar Kerja Siswa (LKS), yang meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Merumuskan indikator berdasarkan SK dan KD. Kemudian menyusun materi tentang sistem organisasi kehidupan sesuai dengan SK, KD dan indikator. 2) Merumuskan lembaran enggement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluasi yaitu berupa tugas-tugas atau persoalan-persoalan serta diskusi yang berhubungan dengan uraian materi. 3) Merumuskan soal-soal untuk mengevaluasi dan mengukur pemahaman dan tingkat penguasaan materi siswa setelah belajar menggunakan LKS. 3. Tahap develop Pada tahap Develop dilakukan dua kegiatan yaitu uji validitas terhadap LKS yang dikembangkan. Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan Learning Cycle 5-E yang divalidasi oleh guru dan dosen. Tabel 1. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Learning Cycle 5-E Oleh Dosen Dan Guru No Kelayakan isi Nilai validitas (%) Kriteria 1 Kelayakan isi 86,11% Sangat Valid 2 Komponen kebahasaan 85% Sangat Valid 3 Komponen penyajian 85,62% Sangat Valid 4 Komponen kegrafikan 84,37% Sangat Valid Total 341,1% Rata-Rata Nilai Validasi 85,27% Sangat Valid Berdasarkan Tabel 1, penilaian validator terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan Learning Cycle 5-E pada kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 85,27%. Hal in berarti Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan Learning Cycle 5-E yang dihasilkan sangat valid. Aspek Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan Learning Cycle 5-E yang diperbaiki pada revisi sesuai dengan saran dari validator. Hal ini menunjukkan bahwa LKS mudah digunakan karena materi yang disampaikan jelas dan sederhana, serta langkah-langkah kegiatan dalam LKS jelas. LKS didesain untuk digunakan peserta didik secara mandiri. Hal ini sependapat dengan pendapat Prastowo (2011:216) bahwa peserta didik hanya berperan sebagai fasilitator dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari LKS materi yang terdapat dalam LKS. Apabila desain yang dibuat terlalu sulit dan rumit bagi peserta didik, maka mereka akan kesulitan dalam memahami materi.
KESIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan Lembar Kerja Siswa (LKS) bergambar dengan pendekatan berbasis learning cycle 5-e pada materi sistem organisasi kehidupan dikategorikan sangat valid dengan rata-rata 85,27% ditinjau dari segi validitas Adapun saran untuk peneliti selanjutnya yaitu: 1. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui praktikalitas dan efektifitasnya. 2. Peneliti lain dapat mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bergambar Dengan Pendekatan Berbasis Learning Cycle 5-E Pada materi lainnya yang disajikan media atau alat bantu dalam proses pembelajran. 3. Peneliti lain dapat mengembangkan bahan ajar dengan menggunakan model pengembangan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Ngalimun, B. 2012. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:Aswaja Pressindo. Prastowo, A. 2011. Panduan Keatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakata: DIVA Press. Bandung: Yram Widya. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakary. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.