Eter dan Epoksida Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter yang paling banyak penggunaan nya ialah dietil eter, anisol, dan THF Apa kegunaan / aplikasi ketiganya? Tiol (R-S-R) dan sulfida (R-S-H) adalah analog eter 1
18.1 Tata Nama (dan Penggolongan) ETER rantai induk alkana (atom C lebih banyak) R OR' cabang alkoksi (atom C lebih sedikit) Nama IUPAC: alkoksialkana Nama trivial: nama kedua gugus alkil (urut abjad Inggris) + eter. Latihan 1: Tuliskan nama IUPAC untuk senyawa berikut a) d) b) e) c) f) 2
Bandingkan titik didih eter dengan alkana, mana yang Td nya lebih besar? Mengapa? 18.2 Pembuatan Eter Pembuatan dietil eter dan eter simetris lain dalam industri Apakah alkohol sekunder dan tersier bisa menghasilkan eter? 3
18.2a Sintesis Eter Williamson Mengapa jika RX nya tersier, hasilnya alkena? 18.2b Alkoksimerkurasi Alkena Mekanisme alkoksimerkurasi serupa dengan reaksi hidroksimerkurasi pada bab alkena Apakah semua alkohol bisa bereaksi? 4
Latihan 2: 1. Bagaimana menyintesis eter berikut menggunakan sintesis eter Williamson a) Metil propil eter c) anisol b) Benzil isopropil eter d) Etil 2,2-dimetilpropil eter 2. Bagaimana menyintesis eter berikut? Metode apa yang digunakan? a) Butil sikloheksil eter c) benzil etil eter b) sec-butil tert-butil eter d) THF 3. Urutkan kenaikan reaktivitas halida berikut dalam sintesis eter Williamson : a. Bromoetana, 2-bromopropana, bromobenzena b. Kloroetana, bromoetana, 1-iodopropena 18.3 Reaksi Eter 18.3a Pemutusan dengan Asam Asam yang bisa digunakan hanya HBr dan HI 5
Eter dengan gugus alkil primer atau sekunder menjalani mekanisme S N 2 Eter dengan gugus tersier, benzilik dan alilik menjalani mekanisme S N 1 atau E1 18.3b Penataan Ulang Claisen Spesifik untuk alil aril eter (CH 2 =CH-CH 2 -O-Ar) dan alil vinil eter (CH 2 =CH-CH 2 -O-CH 2 =CH 2 ) 6
Mekanisme nya menyerupai reaksi Diels-Alder, melalui mekanisme perisiklik Latihan 3: 1. Prediksi produk reaksi berikut : 2. Tuliskan mekanisme reaksi antara sikloheksil tert-butil eter untuk menghasilkan sikloheksanol dan 2-metilpropena! 3. Apa produk dari penataan ulang Claisen 2-butenil fenil eter? 7
18.4 ETER SIKLIK (EPOKSIDA/OKSIRANA) Tata Nama (dan Penggolongan) O Nama IUPAC: nama cabang (no. 1 di atom O) + oksirana Nama trivial: nama analog alkenanya + oksida. CH 2 CH 2 O oksirana etilena oksida CH 2 CH CH 3 O metiloksirana propilena oksida H 2 3 CH 3 C C H 3 C H O 1 trans-2,3-dimetiloksirana trans-2-butena oksida 18.5 Pembuatan epoksida Lazim disintesis dengan epoksidasi alkena dengan asam peroksi organik (perasam). Mekanisme lainnya melalui halohidrin 8
18.5 Reaksi epoksida Epoksida mudah mengalami pembukaan-cincin: 9
Cincin epoksida juga dapat mengalami pembukaan dengan adanya basa dan nukleofili. 10
Latihan 4: 1. Prediksi produk reaksi berikut : 2. Prediksi produk reaksi berikut : 11
18.6 Eter Mahkota Penamaan : x-crown-y x = jumlah atom dalam siklik y = jumlah atom O Kekhasan dari eter mahkota adalah kemampuannya dalam mengkelat kation logam di pusat eter mahkota 18.7 Tiol dan Sulfida Tiol / merkaptan Penamaan : alkanatiol Jika SH sebagai substituen disebut sebagai merkapto etanatiol sikloheksanatiol Asam m-merkaptobenzoat Bagaimana keasaman tiol? Apakah tiol bisa larut dalam air? 12
Pembuatan Tiol Reaksi di atas tidak efektif karena sering terjadi reaksi S N 2 kedua dengan RX menghasilkan produk samping sulfida (R-S-R) Solusinya, digunakan tiourea sebagai nukleofili Tiol dapat dioksidasi menjadi disulfida (RSSR ), reaksi bersifat reversible Konversi tiol-disulfida adalah kunci beberapa proses biologis 13
Sulfida Nama IUPAC: alkiltioalkana Nama trivial: alkil alkil sulfida Dimetil sulfida Metil fenil sulfida 3-(metiltio)sikloheksena Pembuatan Sulfida Reaksi Sulfida Senyawa sulfur lebih nukleofili dibanding oksigen Reaksi substitusi tersebut banyak terjadi pada sistem biologis 14
Berbeda dengan eter, sulfida mudah dioksidasi Latihan 5: 1. Berika nama pada senyawa berikut : 2. Bagaimana menyintesis senyawa 2-buten-1-tiol dari : a. Metil 2-butenoat b. 1,3-butadiena 15