UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1
Visi dan Misi Universitas Visi Universitas Pendidikan Nasional Menjadi universitas unggul di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan konsep Tri Hita Karana serta berperan aktif dalam meningkatkan IPTEKS, peradaban, serta mampu menghasilkan lulusan yang berwawasan global dan bermoral Pancasila. Misi Universitas Pendidikan Nasional a. Menyelenggarakan proses pendidikan untuk menghasilkan mahasiswa atau peserta didik menjadi manusia yang berkualitas dan visioner, berkemampuan akademik tinggi, bermartabat, berkepribadian kuat, profesional, berjiwa entrepreneur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Menjadi agen pembaharuan, pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional serta mengupayakan pemanfaatan kemajuan IPTEKS untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat pula memperkaya kebudayaan daerah dan nasional. c. Sebagai pelopor pelaksanaan Tri Hita Karana dalam mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Rasional Pendidikan adalah bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa melalui penguasaan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa serta menghasilkan iptek melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan kecerdasaan bangsa. Proses pendidikan di perguruan tinggi (PT) berkaitan dengan pembelajaran yang mencakup bagaimana seharusnya proses pembelajaran yang dapat dijadikan 2
Subyek/Pihak yang bertanggung jawab untuk Mencapai/ Memenuhi Isi Standar Definisi Istilah pedoman bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam melaksanakan aktivitasnya. Proses pembelajaran merupakan proses membangun pengetahuan dan transformasi pengalaman. Proses ini dikatakan berhasil bila dalam prosesnya terbentuk pengetahuan, sikap, keterampilan, atau kebiasaan baru yang mengacu lebih baik dari sebelumnya. Proses ini dapat terjadi karena adanya peranan individu dengan lingkungan belajar secara mandiri atau dengan sengaja dirancang. Terkait dengan proses pembelajaran, UU No.12 Tahun 2012 menyatakan pendidikan tinggi diselenggarakan dengan prinsip pembelajaran yang mengacu pada mahasiswa, dengan memperhatikan lingkungan secara selaras dan seimbang. Sementara itu, Permenristekdikti RI No. 44 Tahun 2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, menyebutkan bahwa standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses pembelajaran harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi pembelajaran. 1. Rektor dan Direktur Akademik 2. Dekan 3. Ketua Program Studi 4. Tenaga Dosen 5. Tenaga Kependidikan/karyawan 6. Lembaga Penjaminan Mutu 1. Standar Proses Pembelajaran adalah merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. 2. Kurikulum adalah perangkat mata kuliah dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. 3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah Rencana program kegiatan pembelajaran yang mencakup kompetensi, pokok dan sub pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar, media, serta interaksi pembelajaran selama 1 (satu) semester. 4. Periodik adalah periode tertentu atau secara berkala dalam hal proses pembelajaran dalam kurun waktu 1 (satu) semester. 3
Pernyataan Isi Standar 1. PENETAPAN Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana bersama-sama dengan Kaprodi dan forum program studi wajib menetapkan kurikulum dan metode pembelajaran sesuai dengan masing-masing prodi. Kurikulum wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. a. Dekan, Direktur Pascasarjana bersama-sama dengan Kaprodi wajib menyusun dan menetapkan standar proses pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. b. Standar proses mencakup: a) karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Interaktif merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. Holistik merupakan proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. Integratif merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. Saintifik merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. Kontekstual merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. Tematik merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang 4
disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. Efektif merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Kolaboratif merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berpusat pada mahasiswa sebagaimana merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. b) perencanaan proses pembelajaran c) pelaksanaan proses pembelajaran; dan d. beban belajar mahasiswa. c. Dekan, Direktur Pascasarjana bersama Kaprodi merencanakan proses pembelajaran dengan menyusun setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain dengan kriteria sebagai berikut : a. Setiap dosen Program Studi secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian bidang ilmu menetapkan dan mengembangkan rencana pembelajaran semester (RPS). b. Rencana pembelajaran semester (RPS) paling sedikit memuat: a. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e. metode pembelajaran f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu 5
semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan. c. Rencana pembelajaran semester (RPS) wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. PELAKSANAAN : Dekan, Direktur Pascasarjana bersama Kaprodi melaksanakan proses pembelajaran melangsungkan dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu dengan kriteria sebagai berikut : a. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan karakteristik. b. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Penelitian. c. Proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. d. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. e. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. f. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. g. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran. h. Bentuk pembelajaran dapat berupa: a. kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar; dan d. praktikum dan 6
praktik lapangan. i. Bentuk pembelajaran bagi program program sarjana dan program magister wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan. j. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa. k. Bentuk pembelajaran bagi program sarjana wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat. l. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks, dengan kriteria sebagai berikut : a. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. b. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester antara. c. Semester antara diselenggarakan: 1) selama paling sedikit 8 (delapan) minggu; 2) beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; 3) sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. d. Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara. e. Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan: 1) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh 7
empat) sks; f. paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister, g. Rektor dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum. h. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: 1) kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; 2) kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan 3) kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. i. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: 1) kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan 2) kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester. j. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran. k. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. l. Beban belajar mahasiswa program sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikut. m. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi merupakan mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi semester lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik. 3. EVALUASI : Dekan dan Kaprodi bersama dengan Kepala Audit Mutu di masing-masing prodi melakukan Evaluasi Standar Proses Pembelajaran dengan langkah sebagai berikut : a. Melakukan pengukuran secara periodic setiap 1 tahun sekali terhadap ketercapaian semua isi Standar Proses Pembelajaran b. Mencatat dan merekam terhadap semua temuan 8
penyimpangan, kelalaian, kesalahan atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar c. Mencatat kekurangan atau ketidaklengkapan dokumen yang ditemukan seperti prosedur kerja, formulir, dsb, dari setiap standar yang telah dilaksanakan d. Memeriksa dan mempelajari kembali alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dan kegagalan ketercapaian dari isi standar e. Membuat laporan tertulis secara periodic terhadap semua hasil pengukuran. f. Melaporkan hasil pengukuran ketercapaian semua isi Standar Proses Pembelajaran kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Universitas, disertai saran atau rekomendasi pengendalian. 4. PENGENDALIAN : Dekan, Direktur Pascasarjana bersama Kaprodi setelah menerima hasil Evaluasi Standar Proses Pembelajaran wajib melaksanakan Pengendalian Standar Proses Pembelajaran dalam kurun waktu 1 bulan dengan langkah sebagai berikut : a. Memeriksa dan mempelajari catatan dan laporan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi Standar Proses Pembelajaran, atau apabila isi Standar Proses Pembelajaran gagal dicapai b. Mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan/ kegagalan ketercapaian isi Standar Proses Pembelajaran c. Mencatat dan merekam semua tindakan korektif yang diambil d. Memantau secara terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, sehingga penyelenggaraan pendidikan tinggi kembali berjalan sesuai dengan isi Standar Proses Pembelajaran e. Membuat laporan tertulis secara periodic tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar. f. Melaporkan hasil dari pengendalian standar tersebut kepada Rektor. 5. PENINGKATAN : Dekan, Direktur Pascasarjana, bersama dengan Kaprodi 9
Strategi Indikator Dokumen terkait Referensi membahas hasil evaluasi, apabila telah sesuai dengan standar proses pembelajaran yang telah di tetapkan maka wajib untuk meningkatkan standar proses pembelajaran tersebut dengan langkah sebagai berikut : a. Mempelajari laporan hasil pengendalian Standar Proses Pembelajaran b. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi bersama para pengguna lulusan atau Stakeholder untuk menetapkan peningkatan dari standar proses pembelajaran. 1. Dekan, Direktur Pascasarjana, bersama dengan Kaprodi menyusun dan menetapkan strategi dalam upaya pencapaian Standar Proses Pembelajaran. 2. Dekan, Direktur Pascasarjana, bersama dengan Kaprodi mengimplementasikan Standar Proses Pembelajaran untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan 3. Dekan, Direktur Pascasarjana, bersama dengan Kaprodi melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk mengukur tingkat ketercapaian Standar Proses Pembelajaran di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. Lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi 1. Pedoman Akademik Proses Pembelajaran di Undiknas Denpasar 2. Prosedur Kerja Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran di Undiknas Denpasar 3. Prosedur Kerja Audit Proses Pembelajaran di Undiknas Denpasar 4. Formulir Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran di Undiknas denpasar 5. Formulir Audit Proses Pembelajaran di Undiknas Denpasar 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 10