Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

dokumen-dokumen yang mirip
Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

wanibesak.wordpress.com 1

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Larutan Penyangga XI MIA

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Bandung, 02 Februari Penulis, M.HAM

BAB 7. ASAM DAN BASA

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

Teori Asam-Basa Arrhenius

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

M 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Metodologi Penelitian

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

VOLUMETRI / TITRIMETRI

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

= 0,33 m 2. Berapakah molalitas larutan NaOH jika 750 ml larutan NaOH 10 m. apabila Mr NaOH =40 dengan massa jenis larutan adalah 1,12 gr/ml?

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Titrasi asam kuat-basa kuat

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

Bab. Kesetimbangan Ion-Ion dalam Larutan

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m


KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

Titrasi Potensiometri

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Reaksi dalam larutan berair

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Soal 1. a. MgSO 4.nH 2O(s) Mg 2+ (aq) + SO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL KIMIA TAHUN 2006

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

LOGO TEORI ASAM BASA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Transkripsi:

Larutan bufer* merupakan sistem larutan yang dapat mempertahankan lingkungannya dari pengaruh seperti oleh penambahan sedikit asam/basa kuat, atau oleh pengenceran. Sistem bufer terdiri atas dua komponen, yakni (1) komponen pelarut (umumnya air), dan (2) komponen zat terlarutnya. Komponen terakhir ini dapat berupa: (a) asam lemah dan garam kuatnya, (b) basa lemah dan garam kuatnya, (c) sepasang asam-basa konyugat, atau (d) sepasang pemberi-penerima proton. Pada sistem bufer-asetat (CH 3 COOH-CH 3 COONa) dalam pelarut air, reaksi yang terjadi adalah: CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah CH 3 COONa(aq) CH 3 COO - (aq) + Na + (aq) (9.2) garam kuat Spesi kimia pada sistem bufer, seperti pada bufer-asetat di atas, maka yang terlibat dalam kesetimbangan dinamiknya adalah hanya reaksi 9.1 atau biasa disebut sebagai reaksi kesetimbangan ionisasi asam asetat. erdasar pada teori asam-basa ronsted-lowry, persamaan reaksi kesetimbangan 9.1 dapat ditulis sebagai: CH 3 COOH(aq) + H 2 O(l) CH 3 COO - (aq) + H 3 O + (aq) (9.3) (asam-1) (basa-1) (asam-2) (basa-2) (pemberi proton) (penerima proton) Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan *istilah lain: larutan dapar, atau larutan penyangga. 165

bergeser ke arah kiri (pembentukan asam lemah) sedangkan penambahan basa (OH - ) menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah kanan (pengurangan asam lemah). Jadi, penambahan dalam jumlah kecil ini tidak akan mengakibatkan perubahan yang berarti terhadap konsentrasi H + atau dari larutan bufer asetat. Kerja sistem bufer lainnya analog seperti kerja bufer asetat tersebut. erdasarkan pada alasan ini pula, kemampuan sistem bufer untuk mempertahankan lingkungannya juga terbatas, yakni bergantung pada kuantitas dan sifat komponen terlarutnya (yakni asam lemah/basa lemah dan garam kuatnya; atau asam-basa konyugasinya).. LRUTN UFER Pada sistem bufer-asetat seperti yang dicontohkan di atas, persamaan tetapan kesetimbangan ionisasi asamnya adalah: K a [H ][CH3COO ] (9.4) [CH COOH] 3 Dengan menganggap bahwa, CH 3 COO - CH 3 COONa garam, dan CH 3 COOH asam maka tetapan kesetimbangan ionisasi di atas dapat dinyatakan sebagai, [asam] [H ] x K a (9.5a) tau: [asam] pk a - log (9.5b) Untuk sistem bufer dari basa-lemah dan garam-kuatnya, secara analog berlaku: [basa] [OH ] x K b (9.6a) tau: [basa] poh pkb - log (9.6b) Keterangan: K a adalah tetapan ionisasi asam; dan K b adalah tetapan ionisasi basa. Pada suhu 25 0 C terhadap air berlaku K w = [H + ][OH - ] = 10-14 ; dimana K w adalah tetapan ionisasi air. Dengan kata lain, berlaku pula hubungan: + poh = 14 (9.7) 166

Dengan demikian untuk larutan dengan pelarut air, bila nilai larutan itu diketahui maka nilai poh larutannya pun akan diketahui; demikian pula sebaliknya. Rumus larutan bufer secara umum (Henderson- Hasselbalch) dapat dinyatakan sebagai, [pemberi proton] pk - log (9.8a) [penerima proton] [asam - konyugasi] pk - log (9.8b) [basa - konyugasi]. KPSITS DN KEEFEKTIFN LRUTN UFER 1. Kapasitas ufer Kapasitas suatu bufer merupakan ukuran kemampuan bufer itu untuk mempertahankan lingkungannya terutama dari pengaruh-luar oleh penam-bahan ion H + (asam) atau ion OH - (basa). Yang paling menentukan kemampuan bufer ialah kuantitas atau konsentrasi masing-masing campurannya (misalnya asam/basa-lemah dan garamkuatnya; atau asam dan basa-konyugatnya). Makin tinggi konsentrasi zat-zat ini, makin tinggi pula kapasitas bufer itu untuk mempertahankan -nya terhadap pengaruh dari luar. (Lihat Tabel 9.1.) Tabel 9.1 ufer Dan Perubahan oleh Penambahan sam/asa ufer-asetat 25 ml CH 3COOH 0,40 M + 25 ml CH 3COONa 0,60 M ufer-asetat 25 ml CH 3COOH 0,10 M + 25 ml CH 3COONa 0,15 M * = 5,004 = 0,073 = 4,931 = 0,072 ** = 4,859 * = 5,004 = 4,931 ** = 4,859 = 0,324 = 0,281 Keterangan: * = bufer setelah penambahan 1 ml NaOH 1M ** = bufer setelah penambahan 1 ml HCl 1M = perbedaan Kapasitas bufer didefinisikan sebagai banyaknya mol H + (asam) yang diperlukan untuk mengubah 1 liter larutan bufer 167

sebesar 1 satuan. (erikut ini dicontohkan perhitungan terhadap kapasitas bufer asetat.) Menghitung kapasitas bufer-asetat Dari Tabel 9.1: volum total campurannya = 50 ml; mmol asam = 10; dan mmol garam = 15. Untuk bufer-asetat, diperoleh: [asam] = 0,2; dan = 0,3 Jika K a = 1,76 x 10-5 (Lamp. 14) maka dari bufer asetat adalah 4,931. Untuk perubahan satu satuan, misal diakibatkan oleh penambahan x mol asam kuat, maka bufer akan berubah dari 4,931 menjadi (4,931 1) = 3,931; [asam] = 0,2 + x; dan = 0,3 x. Kuantitas ini disubstitusikan pada persamaan yang sesuai (yakni persamaan 9.5b). pk a - log [asam] log [asam] 0,2 x log 4,754-3,931 0,823 0,3 x 0,2 x 6,653 7,653 x 1,796 0,3 x x 0,235 mol. pk Kapasitas bufer-asetat adalah 0,235 mol H +. a - Jika bufer-asetat diperkirakan terhadap basa, kapasitasnya adalah 1,873 mol OH -. nalog untuk kapasitas bufer-asetat adalah 0,059 mol H + (asam) atau 0,464 mol OH - (basa). erarti bufer-asetat memiliki kapasitas yang lebih tinggi dari bufer-asetat di dalam mempertahan-kan lingkungannya. 2. Keefektifan ufer Yang dimaksud dengan keefektifan bufer ialah ketepatan suatu bufer dengan rentang perubahan lingkungannya oleh penambahan maksimal suatu asam atau basa yang diinginkan. Di bidang biologis misalnya, seorang peneliti sering berasumsi terlebih dulu mengenai rentang perubahan lingkungan obyek penelitiannya bila terkait erat dengan. Di bidang lain, analis menginginkan suatu rentang perubahan (misalnya tidak lebih dari 0,2 satuan ) pada penambahan sejumlah mol asam atau basa. Justeru di bidang biokimia dan fisiologilah, sistem bufer paling banyak dijumpai dan diterapkan, bahkan rentang perubahan lingkungan biologis yang diharapkan jauh lebih kecil dari 1 satuan. 168

Pemahaman sifat sistem bufer yang didukung dengan perhitungan (analisis sederhana) dapat membantu di dalam merancang pembuatan bufer dengan ketepatan seperti yang diinginkannya. Keuntungan lain, ketepatan sistem bufer dapat menghindarkan pemborosan pemakaian zat/pereaksi di samping mengurangi akibat negatif lain seperti kepekatan larutan karena dapat menurunkan bahkan mematikan keaktifan sistem hidup. Tabel 9.1 menunjukkan bahwa rentang perubahan bufer asetat memiliki keefektifan (ketepatan) yang berbeda antara akibat penambahan asam dan akibat penambahan basa. Untuk menghindarkan perbedaan ini, beberapa sumber menyarankan bahwa pilihlah asam dengan pka sedekat mungkin dengan bufernya ( lingkungan yang diinginkan). Seandainya pilihan ini terpenuhi (misalnya bufernya pka), maka perbandingan mol asam dan mol garam harus sama dengan 1. Dengan demikian, keefektifan bufer akan maksimal di dalam mempertahankan suasana lingkungannya akibat penambahan baik oleh ion H + (asam) maupun ion OH - (basa). C. PERHITUNGN PEMUTN LRUTN UFER erikut ini ditunjukkan beberapa contoh perhitungan pembuatan larutan bufer sesuai dengan sifat bufer yang dikehendaki. Contoh 1 kan dibuat 250 ml larutan bufer dengan 10,0. Disediakan larutan NH 4 OH 0,1N dan serbuk NH 4 Cl. Perhitungan: Jika = 10,0 maka poh = 4,0. Harga pk b (NH 4OH) = 4,75 (dari Lampiran 17); harga M r NH 4Cl = 53,49. Persamaan yang diterapkan: [basa] poh pk log b [basa] [basa] - log log 4,75-4,0 0,75 0,562. [basa] pk b - poh Diperoleh perbandingan konsentrasi, [basa] : = 0,562 : 1. erarti untuk memperoleh bufer NH 4OH-NH 4Cl 10,0 dapat dibuat dari berbagai perbandingan konsentrasi. (a) Jika volum total = volum NH 4OH (volum padatan garam diabaikan); berarti kuantitas NH 4OH banyaknya (250 ml)(0,1m) = 25 mmol NH 4OH. 169

Massa garam dapat diperkirakan dari penerapan perbandigan di atas pada perbandingan berikut. 25 mmol basa/250 ml 0,562 x mmol garam/250 ml 1 x 25 0,562 44,48. 44,48 mmol NH 4Cl (44,48 mmol)(53,49 mg/mmol) = 2379,2 mg NH 4Cl = 2,379 g NH 4Cl. Timbang 2,379 g NH 4 Cl, dan larutkan dalam 250 ml NH 4 OH 0,1N. (b) Jika volum NH 4OH 0,1 N yang digunakan adalah 200 ml lalu sejumlah garam dilarutkan, dan selanjutnya volum akhir dijadikan 250 ml dengan menambahkan akuades, berarti: - kuantitas NH 4OH adalah (200 ml)(0,1n) = 20 mmol, dan - jumlah garam yang harus ditimbang (dilarutkan) dihitung berdasarkan perbandingan berikut. 20 mmol basa/250 ml 0,562 x mmol garam/250 ml 1 x 20 0,562 35,59. 40,04 mmol NH 4Cl (35,59 mmol)(53,49 mg/mmol) = 1903,71 mg NH 4Cl = 1,904 g NH 4Cl. Timbang garam NH 4Cl sejumlah 1,904 g; larutkan dalam 200 ml NH 4OH 0,1 N; kemudian diencerkan dengan akuades sampai volum total 250 ml. Contoh 2 Diperlukan ml larutan bufer 5,00. Yang tersedia adalah asam asetat, asam benzoat, asam format dan garam-garamnya. nalisis/perhitungan (1) Yang dipilih adalah asam dengan pk a-nya mendekati larutan bufer, yaitu asam asetat. (2) Dasar Perhitungan: pk log a [asam] [asam] - log [asam] log 4,76-5,0-0,24 0,575 [asam] pk a - Diperoleh perbandingan, [asam] : = 0,575 : 1. (3) Menentukan mmol dari asam asetat dan garamnya. Misal tersedia CH 3COOH 0,5 M; dan andaikan yang digunakan ml CH 3COOH 0,5 M berarti setara dengan: ( ml)(0,5 M) = 50 mmol CH 3COOH. 170

Perbandingan (dalam mmol) antara asam dan garam adalah: 0,575 :1 50 mmol : x (1)(50 mmol) 86,957 mmol CH COONa 0,575 (86,957 mmol)(82,0 3 mg/mmol) 7133,1 mg x 3 7,13 gch3coona. (4) Prosedur pembuatan: Ditimbang 7,13 g CH 3COONa, dan ukur ml CH 3COOH 0,5 M. Larutkan garam ke dalam larutan asam. Contoh 3 Jika pada contoh 3, bufer yang ingin dibuat selain ber- 5,00 juga harus memiliki rentang perubahan lingkungannya maksimal 0,10 satuan oleh penambahan 1 mmol H + atau 1 mmol OH -. agaimana cara membuatnya? nalisis/perhitungan Gunakan perbandingan molar dari asam dan garam (lihat contoh 2). (1) Dasar: kelipatan berapapun dari perbandingan, tetap akan memberikan = 5,0. Dimisalkan: CH 3COONa awal = a mmol; dan CH 3COOH awal = 0,575a mmol. (2) ndai karena penambahan 1 mmol basa (OH - ), maka setelah penambahan terjadi perubahan mmol asam dan garam dari bufer sebagai: CH 3COONa akhir = (a+1) mmol; dan CH 3COOH akhir = (0,575a 1) mmol. (3) Karena rentang perubahan yang dinginkan sebesar 0,10 satuan, maka akibat penambahan basa menyebabkan bufer harus paling tinggi menjadi = 5,10. (4) Perhitungan mmol dari asam & garam. (0,575a - 1) log 4,76-5,10-0,24 (a 1) (0,575a - 1) 0,457. (a 1) 0,118a 1,457 a 12,347 Jadi, mmol asam terlarut adalah 0,575a mmol = 7,10 mmol CH 3COOH. mmol garam terlarut adalah: a mmol = 12,347 mmol CH 3COONa (5) Volum asam, jika yang digunakan CH 3COOH 0,5 M, besarnya adalah: (7,10 mmol) : 0,5 M = 14,20 ml. 7,10 mmol Volum asam 14,20 ml. 0,5 M 171

(6) Massa garam, banyaknya adalah: 12,347 mmol atau (12,347)(82,03 mg/mmol) = 1,013 g. Prosedur pembuatan ml bufer asetat 5,00 adalah, (a) Ditimbang teliti: 1,013 g CH 3COONa, dan pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar ml. (b) Turunkan 14,20 ml CH 3COOH 0,5 M (gunakan buret) ke dalam labu takar, tambahkan sekitar 25 ml akuades, dan goyang labu sehingga garam melarut. (c) Tambahkan akuades hingga tanda batas. D. PEMUTN LRUTN UFER 1. Pembuatan ufer aku Tabel 9.2 Pembuatan ufer aku* ufer** pada 20 0 C 25 0 C 38 0 C KHC 2 O 4.H 2 C 2 O 4.2H 2 O 0,05 m 1,675 1,679 1,691 HCl 0,1M + KCl 0,09 M - 2,07 2,08 KHC 4 H 4 O 6 ; larutan jenuh - 3,557 3,549 KHC 8 H 4 O 4 0,05 m 4,002 4,008 4,030 KH 2 PO 4 0,025 m + NaH 2 PO 4.12H 2 O 0,025 m 6,881 6,865 6,840 Na 2 4 O 7.10H 2 O 0,01 m 9,225 9,180 9,081 CH 8 COOH 0,1 M + CH 3 COONa 0,1 M - 4,64 4,65 *ufer ini cocok untuk kalibrasi -meter, dan untuk tujuan lain dengan ketelitian yang memadai. **Pembuatan masing-masing larutan bufer dapat ditelusuri melalui daftar indeks. Catatan: KHC 2 O 4.H 2 C 2 O 4.2H 2 O (kalium tetroksalat dihidrat); KHC 4 H 4 O 6 (kalium hidrogen tartrat); KHC 8 H 4 O 4 (kalium hidrogen ftalat; KHP); KH 2 PO 4 (kalium dihidrogen fosfat); Na 2 4 O 7.10H 2 O (natrium tetraborat dekahidrat; boraks); NaH 2 PO 4.12H 2 O (natrium dihidro-gen fosfat dodekahidrat); m = molal (mol/liter air); dan M = molar (mol/liter larutan). 2. Pembuatan ufer CH 3 COONa HCl (ufer 0,65-4,76) Tabel 9.3 Pembuatan ufer CH 3 COONa HCl (ufer 0,65-4,76) + + + 172

x y x y x y 0,65 0,75 0,91 1,09 1,24 1,42 1,71 1,85,0 90,0 80,0 70,0 65,0 60,0 55,0 53,5,0 110,0 120,0 130,0 135,0 140,0 145,0 146,5 1,99 2,32 2,63 2,72 3,09 3,29 3,49 52,5 51,0 50,0 49,75 48,5 47,5 46,25 147,5 149,0 150,0 150,25 151,5 152,5 153,75 3,61 3,79 3,95 4,19 4,39 4,58 4,76 45,0 42,5 40,0 35,0 30,0 25,0 20,0 (50 ml CH 3COONa 1 M); (x ml HCl 1 M); dan Y (y ml akuades) 155,0 157,7 160,0 165,0 170,0 175,0 180,0 (Timbang 136,080 g CH 3COONa.3H 2O; masukkan ke labu takar 1 liter; tambah 300 ml akuades, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas) (Encerkan dari larutan baku HCl yang lebih pekat hingga diperoleh HCl 1M.) Volum akhir dari campuran adalah 250 ml. 3. Pembuatan ufer 1,00-2,20 (ufer KCl-HCl) Tabel 9.4 Pembuatan ufer 1,00-2,20 (ufer KCl-HCl) 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 + + + x y x y x y 67,0 52,8 42,5 33,6 26,6 8,0 22,2 32,5 41,4 48,4 1,50 1,60 1,70 1,80 20,7 16,2 13,0 10,2 54,3 58,8 62,0 64,8 1,90 2,00 2,10 2,20 8,1 6,5 5,1 3,9 66,9 68,5 69,9 71,1 (25 ml KCl 0,2 M); (x ml HCl 0,2 M); dan Y (y ml akuades). (Timbang 7,455 g KCl; masukkan ke labu takar 500 ml; tambah akuades ¼ labu; dan homogenkan; tambahkan lagi akuades sampai tanda batas.) (Encerkan larutan baku HCl yang lebih pekat hingga didapatkan HCl 0,2 M). Volum akhir dari campuran adalah ml. 4. Pembuatan ufer 2,20 4,00 (ufer KHP HCl) Tabel 9.5 Pembuatan ufer 2,20 4,00 (ufer KHP HCl) + + + 173

x y x y x y 2,20 2,30 2,40 2,50 2,60 2,70 2,80 49,5 45,8 42,2 38,8 35,4 32,1 28,9 0,5 4,2 7,8 11,2 14,6 7,9 21,1 2,90 3,00 3,10 3,20 3,30 3,40 25,7 22,3 18,8 15,7 12,9 10,4 24,3 27,7 31,2 34,3 37,1 39,6 3,50 3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 8,2 6,3 4,5 2,9 1,4 1,0 41,8 43,7 45,5 47,1 48,6 49,0 (50 ml Kalium-hidrogenftalat 0,1M); (x ml HCl 0,1M); dan Y (y ml akuades) (Timbang teliti: 10,222 g KHP*; masukkan ke labu takar 500 ml; tambah akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas.) (dibuat dari pengenceran larutan HCl baku.) Keterangan: *KHP = kalium hidrogen ftalat; dan volum akhir dari campuran adalah ml. 5. Pembuatan ufer 3,4 5,5 (ufer sam sitrat Natrium sitrat)* Tabel 9.6 Pembuatan ufer 3,4 5,5 (ufer sam sitrat Natrium sitrat) 3,4 3,6 3,8 4,0 80 76 70 65 20 24 30 35 4,2 4,5 4,8 61 55 46 39 45 54 5,0 5,3 5,5 40 35 30 60 65 70 (Larutan asam sitrat 0,2 M) Timbang teliti: 21,014 g C 6H 8O 7.2H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; tambahkan akuades ½ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas. (Larutan Na-sitrat 0,2M) Timbang teliti; 29,412 g Na 3C 6H 5O 7.H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi aquades sampai tanda batas. *disebut bufer sitrat. 6. Pembuatan ufer 3,8 5,6 (ufer CH 3 COOH CH 3 COONa)* Tabel 9.7 Pembuatan ufer 3,8-5,6 (ufer CH 3 COOH CH 3 COONa) 174

3,8 4,0 4,2 4,4 87 80 73 62 13 20 27 38 4,6 4,8 5,0 51 40 30 49 60 70 5,2 5,4 5,6 21 14,5 11 79 85,5 89 (Larutan 1,2 ml asam asetat dalam ml akuades.) (Larutan 2,7 g CH 3COONa.3H 2O dalam ml akuades). Catatan: Tambahkan dulu beberapa kristal kamfor pada kedua larutan. *disebut bufer asetat. 7. Pembuatan ufer 4,10 5,90 (ufer KHP NaOH) Tabel 9.8 Pembuatan ufer 4,10 5,90 (ufer KHP NaOH) 4,10 4,20 4,30 4,40 4,50 4,60 4,70 x 1,3 3,0 4,7 6,6 8,7 11,1 13,6 + y 48,7 47,0 45,3 43,4 41,3 38,9 36,4 4,80 4,90 5,00 5,10 5,20 5,30 x 16,5 19,4 22,6 25,5 28,8 31,6 + y 33,5 30,6 27,4 24,5 21,2 18,4 5,40 5,50 5,60 5,70 5,80 5,90 x 34,1 36,6 38,8 40,6 42,3 43,7 + y 15,9 13,4 11,2 9,4 7,7 6,3 (50 ml KHP 0,1 M); (x ml NaOH 0,1 M); dan Y (y ml akuades) (Pembuatan, lihat: ufer 2,20-4,00). (Dibuat dengan mengencerkan larutan baku NaOH bebas karbonat dengan akuades bebas CO 2 sehingga diperoleh NaOH 0,1 M.) 8. Pembuatan ufer 4,6 6,4 (ufer Na-maleat NaOH) Tabel 9.9 Pembuatan ufer 4,6 6,4 (ufer Na-maleat NaOH) + + + x y x y x y 175

4,6 4,8 5,0 5,2 0,5 1,0 1,8 2,8 49,5 49,0 48,2 47,2 5,4 5,6 5,8 4,0 5,8 7,6 46,0 44,2 42,4 6,0 6,2 6,4 10,0 12,5 14,5 40,0 37,5 35,5 (50 ml Na-maleat asam 0,4M); (x ml NaOH 0,1M); dan Y (y ml akuades) (Dimbang 23,214 g asam maleat; masukkan ke labu takar 500 ml; tambah akuades ½ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas). (Dibuat dengan mengencerkan larutan baku NaOH bebas karbonat dengan akuades bebas CO 2 sedemikian sehingga diperoleh larutan NaOH 1 N.) 9. Pembuatan ufer 5,3 8,0 (ufer Na 2 HPO 4 NaH 2 PO 4 )* Tabel 9.10 Pembuatan ufer 5,3 8,0 (ufer Na 2 HPO 4 NaH 2 PO 4 ) 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 5,9 6,0 6,1 2,6 3,2 4,0 5,1 6,4 8,0 9,9 12,3 15,1 97,4 96,8 96,0 94,9 93,6 92,0 90,1 87,7 84,9 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 6,8 6,9 7,0 18,6 22,5 26,7 31,7 37,5 43,3 49,1 55,1 61,1 81,4 77,5 73,3 68,3 62,5 56,7 50,9 44,9 38,9 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8,0 (larutan Na 2HPO 4 0,1 M); dan (larutan NaH 2PO 4 0,1 M) 66,6 72,0 76,8 80,8 84,1 87,0 89,4 91,5 93,2 94,7 (timbang: 17,799 g Na 2HPO 4.2H 2O; masukkan ke labu takar 1 liter; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas). (timbang; 15,601 g NaH 2PO 4.2H 2O; masukkan ke labu takar 1 liter; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas). *disebut bufer fosfat. 10. Pembuatan ufer 5,8 8,0 (ufer KH 2 PO 4 NaOH) Tabel 9.11 Pembuatan ufer 5,8 8,0 (ufer KH 2 PO 4 NaOH) x + y x + y x 33,4 28,0 23,2 19,2 15,9 13,0 10,6 8,5 6,8 5,3 + y 176

5,80 5,90 6,00 6,10 6,20 6,30 6,40 6,50 3,6 4,6 5,6 6,8 8,7 11,1 13,6 13,9 46,4 45,4 44,4 43,2 41,3 38,9 36,4 36,1 6,60 6,70 6,80 6,90 7,00 7,10 7,20 7,30 16,4 19,3 22,4 25,9 29,1 32,1 34,7 37,0 33,6 30,7 22,6 24,1 20,9 17,9 15,3 13,0 7,40 7,50 7,60 7,70 7,80 7,90 8,00 39,1 40,9 42,4 43,5 44,5 45,3 46,1 10,9 9,1 7,6 6,5 5,5 4,7 3,9 (50 ml KH 2PO 4 0,1 M); (x ml NaOH 0,1 M); dan y ml akuades. (Timbang: 6,805 g KH 2PO 4; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas.) (Dibuat dengan mengencerkan larutan baku NaOH bebas karbonat dengan akuades bebas CO 2.sedemikian sehingga diperoleh larutan NaOH 0,1 M.) 11. Pembuatan ufer 7,00 9,00 Tabel 12 Pembuatan ufer 7,00 9,00 7,00 7,10 7,20 7,30 7,40 7,50 7,60 + + + x y x y x y 46,6 45,7 44,7 43,4 42,0 40,3 38,5 3,4 4,3 5,3 6,6 7,0 9,7 11,5 7,70 7,80 7,90 8,00 8,10 8,20 8,30 36,6 34,5 32,0 29,2 26,2 22,9 19,9 13,4 15,5 18,0 20,8 23,8 27,1 30,1 8,40 8,50 8,60 8,70 8,80 8,90 9,00 17,2 14,7 12,2 10,3 8,5 7,0 5,7 32,8 35,3 37,8 39,7 41,5 43,0 44,3 {50 ml tris-(hidroksimetil)aminometana 0,1 M}; (x ml HCl 0,1 M); dan y ml akuades. (timbang 6,057 g C 4H 11O 3N; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas). (Encerkan larutan baku HCl sedemikian sehingga diperoleh larutan HCl 0,1 M.) 12. Pembuatan ufer 7,4 9,2 (ufer H 3 O 3 Na 2 4 O 7 ) Tabel 9.13 Pembuatan ufer 7,4 9,2 (ufer H 3 O 3 Na 2 4 O 7 )* 7,4 90 10 8,4 55 45 177

7,6 7,8 8,0 8,2 85 80 70 65 15 20 30 35 8,6 8,8 9,0 9,2 45 30 20 10 55 70 80 9 (larutan H 3O 3 0,2 M); dan (larutan Na 2 4O 7.10H 2O 0,05 M) (Timbang 6,184 g H 3O 3; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi aqkades sampai tanda batas.) (Timbang 9,536 g Na 2 4O 7.10H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; larutkan; kemudian tambah akuades sampai tanda batas.) *disebut bufer borat. 13. Pembuatan ufer 8,00 9,10 (ufer oraks HCl) Tabel 9.14 Pembuatan ufer 8,00 9,10 (ufer oraks HCl) 8,00 8,10 8.20 8,30 8,40 8,50 + + x y x y 20,5 19,7 18,8 17,7 16,6 15,2 29,5 30,5 31,2 32,3 33,4 34,8 8,60 8,70 8,80 8,90 9,00 9,10 13,5 11,6 9,6 7,1 4,6 2,0 36,5 38,4 40,4 42,9 45,5 48,0 (50 ml Na 2 4O 7 0,025 M); (x ml HCl 0,1 M); dan y ml akuades. (Timbang 4,768 g Na 2 4O 7.10H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas.) (Encerkan larutan baku HCl sedemikian sehingga diperoleh larutan HCl 0,1 M.) 14. Pembuatan ufer 7,8 10,0 (ufer H 3 O 3 +KCl NaOH) Tabel 9.15 Pembuatan ufer 7,8 10,0 (ufer H 3 O 3 +KCl NaOH) + + x y x y 178

7,80 8,00 8,20 8,40 8,60 8,80 2,65 4,00 5,90 8,55 12,00 16,40 147,35 146,00 144,10 141,45 138,00 133,60 9,00 9,20 9,40 9,60 9,80 10,00 21,40 26,70 32,00 36,85 40,80 43,90 128,60 123,30 118,00 113,15 109,20 106,10 (50 ml larutan H 3O 3 + KCl); (x ml NaOH 0,2 M); dan Y (y ml akuades) (Timbang 6,1845 g H 3O 3 dan 7,4555 g KCl; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas.) (Enceran larutan baku NaOH bebas karbonat sedemikian sehingga diperoleh larutan NaOH 0,2 M.) 15. Pembuatan ufer 9,20-10,80 (ufer oraks NaOH) Tabel 9.16 Pembuatan ufer 9,20-10,80 (ufer oraks NaOH) 9,20 9,30 9,40 9,50 9,60 9,70 9,80 9,90 10,00 + + x y x y 0,9 3,6 6,2 8,8 11,1 13,1 15,0 16,7 18,3 49,1 46,4 43,8 41,2 38,9 36,9 35,0 33,3 31,7 10,10 10,20 10,30 10,40 10,50 10,60 10,70 10,80 19,5 20,5 21,3 22,1 22,7 23,3 23,8 24,25 30,5 29,5 28,7 27,9 27,3 26,7 26,2 25,75 (50 ml Na 2 4O 7.10H 2O 0,025 M); (x ml NaOH 0,1 M); dan y ml akuades. (Pembuatan, lihat: ufer 8,00-9,10.) (Pembuatan, lihat di bagian sebelumnya.) 16. Pembuatan ufer 9,60 11,0 (ufer NaHCO 3 NaOH)* Tabel 9.17 Pembuatan ufer 9,60 11,0 (ufer NaHCO 3 NaOH) + + x y x y 179

9,60 9,70 9,80 9,90 10,00 10,10 10,20 10,30 5,0 6,2 7,6 9,1 10,7 12,2 13,8 15,2 45,0 43,8 42,4 40,9 39,3 37,8 36,2 34,8 10,40 10,50 10,60 10,70 10,80 10,90 11,00 16,5 17,8 19,1 20,2 21,2 22,0 22,7 33,5 32,2 30,9 29,8 28,8 28,0 27,3 (50 ml NaHCO 3 0,05 M); (x ml NaOH 0,1 M); dan Y (y ml akuades) (Timbang 4,2005 g NaHCO 3; masukkan ke labu takar 1 liter; tuangi akuades bebas CO 2 sampai ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas.) (Pembuatan, lihat di bagian sebelumnya.) *disebut buffer bikarbonat 17. Pembuatan ufer 10,90 12,00 (ufer Na 2 HPO 4 NaOH) Tabel 9.18 Pembuatan ufer 10,90 12,00 (ufer Na 2 HPO 4 NaOH) 10,90 11,00 11,10 11,20 11,30 11,40 + + x y x y 3,3 4,1 5,1 6,3 7,6 9,1 46,7 45,9 44,9 43,7 42,4 40,9 11,50 11,60 11,70 11,80 11,90 12,00 11,1 13,5 16,2 19,4 23,0 26,9 38,9 36,5 33,8 30,6 27,0 23,1 (50 ml Na 2HPO 4 0,05 M); (x ml NaOH 0,1 M); dan y ml akuades) (Cara pembuatan, lihat: ufer 5,3-8,0.) (Cara pembuatan, lihat di bagian sebelumnya.) 18. Pembuatan ufer 12,00 13,00 (ufer KCl NaOH) Tabel 9.19 Pembuatan ufer 12,00 13,00 (ufer KCl NaOH) + + x y x y 180

12,00 12,10 12,20 12,30 12,40 12,50 6,0 8,0 10,2 12,8 16,2 20,4 69,0 67,0 64,8 62,2 58,8 54,6 12,60 12,70 12,80 12,90 13,00 25,6 32,2 41,2 53,0 66,0 (25 ml KCl 0,2 M); (x ml NaOH 0,2 M); dan y ml akuades. 49,4 42,8 33,8 22,0 9,0 (Timbang 7,455 g KCl; masukkan ke labu takar 500 ml; tuangi akuades sampai ¼ labu, dan homogenkan; tambah lagi akuades sampai tanda batas) (Cara pembuatan, lihat di bagian sebelumnya.) 19. Pembuatan ufer 2,2 8,0 (ufer sam sitrat Na 2 HPO 4 ) Tabel 9.20 Pembuatan ufer 2,2 8,0 (ufer sam sitrat Na 2 HPO 4 ) 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 39,20 37,52 35,64 33,66 31,78 30,12 28,60 27,12 25,80 24,58 0,80 2,48 4,36 6,34 8,22 9,88 11,40 12,88 14,20 15,42 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 23,44 22,36 21,30 20,28 19,40 18,56 17,70 16,80 15,82 14,74 16,56 17,64 18,70 19,72 20,60 21,44 22,30 23,20 24,18 25,26 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6 7,8 8,0 13,56 12,30 10,90 9,10 7,06 5,22 3,66 2,54 1,70 1,10 26,44 27,70 29,10 30,90 32,94 34,78 36,34 37,46 38,30 38,90 (Timbang teliti: 10,507 g asam sitrat, C 6H 8O 7.H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; tambahkan ml akuades dan kocok hingga melarut; encerkan dengan akuades sampai tanda batas). (Timbang teliti: 26,809 g Na 2HPO 4.7H 2O; masukkan ke labu takar 500 ml; tambahkan ml, akuades dan kocok hingga garam melarut; tambahkan lagi akuades sampai tanda batas). 20. Pembuatan ufer 2,62 9,16 (ufer Veronal setat) Tabel 9.21 Pembuatan ufer 2,62 9,16 (ufer Veronal setat) (+) ml + (+) ml + x ml y ml x ml y ml 181

2,62 3,20 3,62 3,88 16,0 15,0 14,0 13,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,99 7,25 7,42 7,66 6,0 5,5 5,0 4,0 12,0 12,5 13,0 14,0 4,13 4,33 4,66 4,93 12,0 11,0 10,0 9,0 6,0 7,0 8,0 9,0 7,90 8,18 8,55 8,68 3,0 2,0 1,0 0,75 15,0 16,0 17,0 17,25 5,32 6,12 6,75 8,0 7,0 6,5 10,0 11,0 11,5 8,90 9,16 0,50 0,25 17,50 17,75 (5 ml larutan Veronal asetat); (2 ml larutan NaCl 8,5%); C (x ml larutan HCl 0,1 M); dan y ml akuades bebas CO 2). - Timbang teliti: 4,857 g CH 3COONa.3H 2O, dan 7,357 g dietil barbiturat (veronal) murni. - Masukkan ke dalam gelas kimia 500 ml yang berisi 225 ml akuades bebas CO 2, dan didihkan beberapa lama. - Setelah dingin pindahkan ke labu takar 250 ml. - Tambahkan akuades bebas CO 2 sampai tanda batas. (Larutkan 21,25 g NaCl p.a ke dalam 250 ml akuades bebas CO 2.) Larutan C (Encerkan larutan HCl baku yang lebih pekat hingga didapat HCl 0,1 M.) 21. Pembuatan ufer 2,6-12,0 (ufer Universal) pada 18 0 C Tabel 9.22 Pembuatan ufer 2,6-12,0 (ufer Universal) pada 18 0 C 2,6 2,3 5,8 36,5 9,0 72,7 182

2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 4,3 6,4 8,3 10,1 11,8 13,7 15,5 17,6 19,9 22,4 24,8 27,1 29,5 31,8 34,2 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6 7,8 8,0 8,2 8,4 8,6 8,8 38,9 41,2 43,5 46,0 48,3 50,6 52,9 55,8 58,6 61,7 63,7 65,6 67,5 69,3 71,0 9,2 9,4 9,6 9,8 10,0 10,2 10,4 10,6 10,8 11,0 11,2 11,4 11,6 11,8 12,0 74,0 74,9 77,6 79,3 80,8 82,0 82,9 83,9 84,9 86,0 87,7 89,7 92,0 95,0 99,6 ( ml larutan Universal); dan (x ml NaOH 0,2 M) (Timbang teliti: 6,008 g C 6H 8O 7.H 2O p.a; 3,893 g KH 2PO 4 p.a; 1,769 g H 3O 3 p.a; dan 5,266 g asam dietilbarbiturat* p.a. Masukkan ke labu takar 1 liter; tambahkan 200 ml akuades dan kocok perlahan hingga semua zat melarut; tambahkan lagi akuades sampai tanda batas.) (Dapat diperoleh dari pengenceran larutan baku NaOH 1 N bebas karbonat dengan akuades bebas CO 2.) Keterangan: *disebut juga barbital atau veronal, C 8H 12N 2O 3. 183