GLossary. Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency) Penilaian Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment)

dokumen-dokumen yang mirip
Latar Belakang Gambar 1. Kriteria Pinjaman Daerah

Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP)

PANDUAN OPERASI (Operation Manual)

PT Sarana Multi Infrastruktur Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

PEDOMAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (ENVIRONMENTAL AND SOCIAL SAFEGUARDS / ESS) PROYEK MULTILATERAL

LEMBAR DATA PENGAMANAN TERPADU TAHAP KONSEP

Penggunaan Sistem Upaya Perlindungan Negara (CSS) di Tingkat Instansi bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM

AMDAL DAN KRITERIA KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK

IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

RP817 IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1. A. Latar Belakang

PEDOMAN ENVIRONMENTAL AND SOCIAL MANAGEMENT SYSTEM (ESMS) PROYEK

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE

Resolusi Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Indonesia terhadap Tinjauan Kebijakan Perlindungan Kelompok Bank Dunia (WBG)

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Prosedur dan mekanisme AMDAL

DRAF KE DUA UNTUK KONSULTASI 1 JULI 2015 BANK DUNIA. Kerangka Lingkungan dan Sosial

Manajemen Kinerja Sosial

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Kebijakan Manajemen Risiko

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Pengawasan Lintas Sektor (Cross cutting Oversight)

SERTIFIKASI GREENSHIP

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL DI KPHP DAMPELAS TINOMBO PROVINSI SULAWESI TENGAH

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

(DRAF KERJA DELIBERATIF)

1 of 9 21/12/ :39

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

Pedoman Pertimbangan Lingkungan dan Sosial Japan International Cooperation Agency

(1) dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan atau KA ANDAL, (3) dokumen RKL dan RPL, di sisi lain terdapat dokumen

Kerangka Acuan Kerja/KAK

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

R=l C0PY. E733 V. 3 March Kerangka Kebij akan. Pembebasan Lahan dan Pemukiman. Kembal i. Java-Bali Power Sector Restructuring

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Inisiatif Accountability Framework

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

IIF: KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (ESSF) 1

Catatan informasi klien

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Baharuddin Nurkin, Ph.D Lahir : 24 Febr. 1946, Bantaeng Pendidikan formal: M.Sc (Washington State Univ. USA, 1983); Ph.D (University of Idaho, USA, 19

SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BADAN STANDARDISASI NASIONAL


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Forest Stewardship Council

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

BAB IX RENCANA KERJA ANTI KORUPSI

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

MANAJEMEN KEBERLANGSUNGAN USAHA

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

2012, No

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 107 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGKAJIAN CAO CAO ASSESSMENT REPORT

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

BAB III ANALISIS METODOLOGI

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final

MANAJEMEN RISIKO AS / NZ 4360:2004

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN. KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN dan SOSIAL

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

FAQ. bahasa indonesia

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 20 /PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

Harry Capital Resources In Associated of PT. MERCUSUAR INDONESIA INVESTASI

PEMBIAYAAN INVESTASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

PERTEMUAN 11 : ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Transkripsi:

GLossary ADB AFD AMDAL EIA EMP ESIA ESMF ESS ESSBCM FS IFC IPP LARAP MFI PT SMI RKL-RPL SIA ToR UKL-UPL Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Penilaian Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment) Rencana Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management Plan) Penilaian Dampak Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Impact Assessment) Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Management Framework) Perlindungan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Safeguards) Environmental and Social Safeguards and Business Continuity Management Division Study Kelayakan (Feasibility Study) Lembaga Keuangan Internasional (International Finance Corporation) Rencana Pengelolaan Masyarakat Adat (Indigenous People Plan) Rencana Aksi Pemukiman Kembali dan Pembebasan Lahan (Land Acquistion and Ressetlement Plan) Lembaga Keuangan Multilateral (Multilateral Finance Institution) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (Environmental Management and Monitoring Plan) Penilaian Dampak Sosial (Social Impact Assessment) Kerangka Acuan (Terms of Reference) Usaha Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (Environmental Management and Monitoring Effort)

Ringkasan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF-Environmental and Social Management Framework) Korporasi PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR Latar Belakang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) adalah Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2009 dan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sepenuhnya di miliki oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan. PT SMI memainkan peran aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur serta persiapan proyek dan menyediakan peran konsultasi untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Untuk mengaktifkan program pinjaman PT SMI dan untuk lebih memudahkan penilaian kelayakan proyek yang dijamin oleh pemerintah, PT SMI menyiapkan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Management Framwork atau ESMF) untuk memandu PT SMI dalam mengelola siklus proyek investasi mereka dalam hal terkait pengamanan lingkungan dan sosial (Environmental and Social Safeguards). Tujuan dari penyusunan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial saat ini adalah untuk memperinci kebijakan, prinsip, prosedur detail dari pengelolaan lingkungan dan sosial serta pengaturan kelembagaan dan alur kerja yang perlu dipatuhi oleh PT SMI untuk memastikan semua investasi yang diberikan selaras dengan persyaratan-persyaratan baik dari undang-undang nasional, prinsip ESS PT SMI, prinsip ESS yang dikemukakan oleh pemangku kepentingan Multilateral Finance Institurion (MFI) dan sesuai standar internasional dan praktik terbaik. PT SMI juga berkomitmen dalam pelaksanaan ESMF sebagai bagian dari komitmen untuk pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan baik dalam aspek lingkungan dan sosial, serta menjadi bagian dari implementasi Perlindungan Lingkungan dan Sosial pada level manajemen perusahaan. Secara keseluruhan pelaksanaan prosedur ESMF ini dilakukan oleh staf dan divisi di dalam PT SMI dengan struktur organisasi dan tanggung jawab untuk pengelolaan ESS dan input kepada prosedur ESMF meliputi Presiden Direktur, Direktorat Manajemen Risiko meliputi Direktur Direktorat Manajemen Risiko, Divisi ESS&BCM, Divisi Unit Bisnis, dan beberapa Divisi terkait lainnya.. Aplikasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF) Korporasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Korporasi (ESMF) akan menjelaskan secara detail mengenai kebijakan, prinsip, prosedur, kerangka kerja institusi, dan juga alur kerja PT. SMI untuk menghindari, meminimisasi, dan mengelola dampak lingkungan dan sosial terkait proyek infrastruktur. ESMF ini disusun berdasarkan peraturan Pemerintah Indonesia, ESS (Environmental and Social Safeguard Standards) PT.SMI, dan Standar Internasional meliputi 3 Kebijakan Safeguards Bank Pembangunan Asia (ADB), 10 Kebijakan Safeguards Bank Dunia, dan 8 Kebijakan Safeguards Lembaga Keuangan Internasional (International Finance Corporation atau IFC) versi 2012, serta didukung dengan Kebijakan French Development Agency (AFD), dalam menilai proses pengelolaan dan pelaksanaan (lihat Halaman Terakhir Ringkasan). 1

ESMF ini dimaksudkan untuk digunakan oleh institusi PT SMI dan oleh staf dari semua level manajemen dalam organisasi, sebagai dokumen pernyataan kebijakan, dan juga menyediakan peran komunikasi dengan publik dan potensial investor (seperti MFI) untuk membantu pemangku kepentingan eksternal untuk memahami Perlindungan Lingkungan Sosial kebijakan (ESS) dan prosedur PT SMI. Secara umum, dokumen ESMF ini terdiri dari (i) dokumen utama Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial; dan (ii) detail prosedur, proses, format untuk Pengelolaan Perlindungan Lingkungan dan Sosial (lampiran-lampiran). Kerangka pengelolaan lingkungan dan sosial ini berlaku untuk semua komponen proyek dan produk keuangan PT. SMI yaitu meliputi 3 kategori sebagai berikut: i) Jasa Konsultasi dimana PT SMI telah menyediakan dana atau diperintahkan (terutama dari Kementrian Keuangan) untuk menyediakan jasa konsultasi pengembangan proyek, yang tidak melibatkan pencairan dana PT SMI; ii) Investasi dan Pembiayaan (produk berbasis dana) dimana PT SMI menyediakan jasa keuangan dan perbankan untuk membantu pengembangan proyek seperti seperti hutang senior (senior debt), hutang subordinasi (subordinated debt), pendanaan mezzanine (mezzanine funding), investasi ekuitas (equity investment), pembiayaan dana talangan (bridging finance), pendanaan ulang (refinancing), sekuritisasi (securitization) melibatkan pencarian secara actual dari dana PT SMI; iii) Pengembangan Proyek (produk berbasis dana) dimana PT SMI mengelola dan mempersiapkan pengembangan proyek secara langsung dalam mendukung pengembang proyek melibatkan pencairan secara actual dari dana PT SMI. Pembiayaan infrastruktur dan pengembangan usaha yang dilakukan oleh PT SMI terutama akan mencakup produk berbasis dana, dan juga akan memerlukan pertimbangan dari berbagai tingkat kesiapan atau persiapan proyek untuk implementasinya, sesuai definisi tipe proyek di atas. Dengan demikian, akan ada empat jenis proyek (berdasarkan tingkat kesiapan proyek) yang akan tunduk pada proses bisnis PT SMI dan akan membutuhkan prosedur kajian ESMF yang juga berbeda, sebagaimana berikut: i) Tipe 1 Proyek pada tahap awal persiapan (dimana lokasi belum dipilih dan pilihan desain yang masih terbuka). Selain dokumen persiapan proyek lainnya (seperti Feasibility Study atau FS), Klien harus mempersiapkan dan mengungkapkan dokumen-dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial (seperti Environmental Impact Assessment atau EIA atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau, Environmental Management Plan atau EMP atau Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan atau RKL-RPL, Social Impact Assessment atau SIA, Land Acquisition and Resettlement Action Plan atau LARAP, Indigenous People Plan atau IPP, etc) yang relevan dengan proyek. Pada tahap ini, PT SMI akan menyarankan Klien untuk berkolaborasi dengan tim ESS dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan; ii) Tipe 2 Proyek yang telah sepenuhnya siap (dimana lelang konstruksi telah dilakukan). PT SMI akan meninjau secara detail dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial yang tersedia dan akan meminta Klien untuk melengkapi atau mengungkapkan dokumen yang baru, sesuai peraturan yang berlaku, sebelum penilaian akhir proyek. Apabila dalam penilaian ditemukan kesenjangan (gap), PT SMI harus memastikan bahwa Klien telah memenuhi kesenjangan tersebut baik dalam hal dokumen yang diproduksi namun juga dalam hal menangani risiko/dampak yang dihasilkan untuk dihindari atau diminimalkan. 2

iii) Tipe 3 Proyek dengan fasilitas yang telah dibangun atau proyek dalam tahap konstruksi. PT SMI akan melaksanakan due diligence untuk mengkonfirmasi bahwa (a) proyek tersebut sesuai dengan ESMF ini; (b) tidak ada risiko reputasi bagi PT SMI dan MFI apabila mereka terlibat; dan (c) tidak terdapat masalah warisan atau sengketa atau kewajiban hukum yang tertunda. Berdasarkan temuan penilaian tersebut, PT SMI akan meminta Klien untuk menerapkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, atau mengurangi potensi risiko reputasi atau untuk menangani masalah atau kewajiban yang tertunda, melalui pengungkapan semua dokumen ESS dan instrument lain sebelum penilaian final proyek. iv) Tipe 4 Proyek menyediakan jasa konsultasi. PT SMI akan melakukan due diligence untuk mengkonfirmasi bahwa: (a) proyek tersebut sesuai dengan ESMF ini; dan (b) tidak terdapat risiko reputasi untuk PT SMI dan/atau MFI yang terlibat. Untuk produk berbasis dana (baik untuk pembiayaan dan investasi dan pengembangan proyek), langkahlangkah ESMF standar dan prosedur yang diuraikan dalam dokumen ESMF bab 2.3.3 dan Bab 4 (dalam dokumen lengkap ESMF) akan berlaku. Proyek yang menyediakan layanan konsultasi akan dikaji secara berbeda, dan pada dasarnya akan melibatkan jasa konsultasi dan konsultan untuk berbagai klien seperti Pemerintah, pengembang swasta dan badan pengatur. Perbedaan persyaratan dan prosedur ESS di antara tipe jenis produk berbasis dana dan tipe penyediaan layanan konsultasi dijelaskan lebih detail pada dokumen ESMF lampiran 10 (lampiran dokumen lengkap ESMF), yang akan memuat sebuat matriks yang mengandung paparan risiko, contoh, dan pendekatan untuk penilaian risiko ESS untuk berbagai jenis prosedur bisnis PT SMI. Dokumen ESMF ini dirancang untuk melibatkan ESS ke dalam siklus proses pinjaman untuk proyek-proyek yang mencari dukungan dana dari PT SMI. Penerapan prosedur ESMF dimulai tepat sejak awal persiapan proyek dan pengajuan pinjaman kepada PT SMI dan hasil melalui langkah-langkah seperti: (1) pengajuan pinjaman, (2) penyaringan awal, (3) penilaian proyek, (4) penandatangan kontrak, (5) pencairan kredit, dan (6) pemantauan dan evaluasi. ESMF juga mencakup kegiatan seperti audit eksternal, pembaruan dokumen dan pengungkapan norma-norma. Lingkup panduan operasional dari ESMF meliputi: i) Alat mitigasi risiko lingkungan dan sosial seperti penilaian dampak lingkungan (ESIA, AMDAL, UKL UPL) dan rencana pengelolaan lingkungan (EMP atau RKL RPL) berdasarkan kategorisasi risiko proyek. Kerangka acuan (ToR) dari dokumen tersebut juga disediakan sehingga dapat dipergunakan untuk studi persiapan proyek (pra-fs, FS) dalam rangka review oleh PT SMI; ii) Kerangka kebijakan pembebasan lahan dan pemukiman kembali, yang meliputi prinsip-prinsip, prosedur, persyaratan, dan pengaturan organisasi untuk pembebasan lahan dan pemukiman kembali secara sukarela, rencana pembebasan lahan dan pemukiman kembali secara komprehensif atau disingkat rencana aksi pemukiman kembali berdasarkan kategorisasi risiko proyek (LARAP Land Acquisition and Resettlement Action Plan); iii) Kerangka perencanaan masyarakat adat, yang meliputi prinsip-prinsip, prosedur, persyaratan, dan pengaturan organisasi untuk mengatasi dampak terhadapt masyarakat adat yang diakibatkan oleh proyek; penilaian sosial dan rencana masyarakat adat ketika masyarakat adat terkena dampak; (IPP Indigenous People Plan) 3

iv) Mekanisme penanganan keluhan dan konsultasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memastikan pendekatan partisipatif dan adil dalam mengevaluasi dan memitigasi risiko proyek; v) Mengungkapkan secara detail stakeholder yang terkait termasuk peran dan kewajibannya; vi) Mengungkapkan secara detail pada upaya-upaya penguatan sumber daya manusia dalam PT SMI guna menerapkan kerangka dokumen ini; vii) Pedoman terkait peningkatan kapasitas (capacity building); dan viii) Instruksi atau tata cara pada kegiatan pemantauan dan pembaruan dokumen kerangka ini. Dokumen ESMF menggarisbawahi persyaratan dan prosedur untuk pengajuan dari kerangka ini dalam siklus proses bisnis PT SMI. ESMF meliputi seperangkat alat pembantu seperti format untuk check list dan bentuk-bentuk penilaian, contoh kerangka acuan (terms of reference) untuk mempersiapkan dokumen dalam langkah-langkah mitigasi perlindungan, poin penting untuk berbagai instrument perlindungan lingkungan dan sosial, dan daftar persyaratan mandatori yang perlu dimasukkan kedalam perjanjian pinjaman. ESMF ini juga menjelaskan secara detail prosedur operasional, aplikasi dari kerangka tersebut dan juga penggunaan format, kerangka acuan (ToR) dan poin penting dari dokumen ESIA, AMDAL, UKL- UPL, LARAP, SA, dan IPP yang tersedia. Updating dan Operasionalisasi ESMF ESMF ini merupakan dokumen yang dinamis dan dapat terus diperbaharui oleh PT SMI dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan, pembelajaran selama pelaksanaan pengelolaan ESS dan pengembangan proyek, dan untuk menyelaraskan ESMF ini dengan ketentuan perlindungan lingkungan dan sosial yang dimiliki baik oleh PT SMI dan stakeholder MFI, persyaratan peraturan yang berlaku, sifat dan skala proyek dan status lingkungan. Pembaruan dokumen ESMF ini perlu dikaji oleh stakeholder MFI, disetujui oleh manajemen PT SMI, dan tersedia untuk para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui website PT SMI. Berbagai pengamatan/temuan dan ulasan eksternal, pembelajaran, juga perlu dimasukkan kedalam dokumen pembaruan ESMF untuk memastikan kesesuaian dan kecukupan yang kontinyu. Pembaruan harus dicatat dalam lembar revisi sebagai kontrol dokumen dari ESMF untuk menjaga sejarah, ulasan lingkup dan alasan perubahan yang terjadi. Divisi ESSBCM (staf perlindungan lingkungan dan sosial) PT SMI akan bertanggungjawab dalam pembaruan ESMF ini. ESMF juga akan beroperasi, hanya dengan melalui proses review dan persetujuan yang dilakukan secara secara internal oleh manajemen PT SMI, dan kemudian diperiksa lebih lanjut oleh pemangku kepentingan MFI sebagai proses peer review dari standar penerapan ESS PT SMI. 4

PT.SMI ESS, Asian Development Bank, World Bank and IFC Policies PT SMI s Environmental and Social Safeguards 1. ES-1: Assessment and Management of Environmental & Social Risks and Impact 2. ES-2: Labour and Working Conditions 3. ES-3: Pollution Prevention and Abatement 4. ES-4: Safety, Health and Security 5. ES-5: Land Acquisition and Resettlement 6. ES-6: Biodiversity Conservation and Natural Resources Management 7. ES-7: Indigenous Peoples and Local Communities 8. ES-8: Cultural Heritage 9. ES-9: Energy Conservation and Environment-Friendly Energy 10. ES-10: Consultation and Grievance Mechanisms Asian Development Bank (ADB) Operational Policies 1. Safeguard Requirement 1 Environment 2. Safeguard Requirement 2 Involuntary Resettlement 3. Safeguard Requirement 3 Indigenous Peoples World Bank s Safeguards Operational Policies 1. OP 4.01 Environmental Assessment 2. OP 4.04 Natural Habitats 3. OP 4.09 Pest Management 4. OP 4.11 Physical Cultural Resources 5. OP 4.12 Involuntary Resettlement 6. OP 4.10 Indigenous Peoples 7. OP 4.36 Forests 8. OP 4.37 Safety of Dam 9. OP 7.50 Projects on International Waterways 10. OP 7.60 Projects in Disputed Areas International Finance Corporations Environmental and Social Performance Standards 1. PS 1 Assessment and Management of Environmental and Social Risks and Impacts 2. PS 2 Labour and working condition 3. PS 3 Resource use efficiency and pollution prevention and abatement 4. PS 4 Community health, safety, and security 5. PS 5 Land acquisition and involuntary resettlement 6. PS 6 Biodiversity conservation and sustainable natural resource 7. PS 7 Indigenous Peoples 8. PS 8 Cultural heritage 5