Latar Belakang Gambar 1. Kriteria Pinjaman Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Latar Belakang Gambar 1. Kriteria Pinjaman Daerah"

Transkripsi

1 Ringkasan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF-Environmental and Social Management Framework) Regional Infrastructure Development Fund (RIDF) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR Latar Belakang RIDF bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akses pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui pinjaman kepada pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. RIDF adalah perpanjangan tangan PT SMI (Sarana Multi Infrasturtur) yang dibentuk Kementerian Keuangan untuk menyalurkan pinjaman kepada Pemda yang awalnya berada di bawah skema pembiayaan general obligation lihat Gambar 1, dan kemudian seiring dengan meningkatnya kemampuan teknis Pemda maka pemberian pinjaman dapat dialokasikan kepada proyek-proyek yang secara finansial layak. Oleh sebab itu untuk awal bisnisnya, RIDF akan berlandaskan kepada beberapa hal seperti: i) penilaian kelayakan sub-proyek lebih berdasarkan kepada kelayakan ekonomi dibandingkan keuangan (termasuk aspek sosial dan lingkungan hidup); ii) tenor pinjaman mencakup jangka pendek hingga panjang (misalnya tenor 5 hingga 20 tahun). Untuk mengurangi dampak negatif terhadap posisi keuangan PT.SMI, bisnis RIDF akan dilengkapi dengan jaminan dari Pemerintah Pusat melalui mekanisme pemotongan DAU/DBH. Hal ini akan memberikan perlindungan kepada PT.SMI dalam kasus gagal bayar. Gambar 1. Kriteria Pinjaman Daerah RIDF juga akan mengaplikasikan norma kehati-hatian dalam memberikan pinjaman (prudential norms) dan proses penilaian yang ketat. Proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai oleh RIDF bersifat open menu di sektor yang terkait dengan infrasturktur lingkungan, sosial dan sektor produktif dan menjadi kewenangan dari pemerintah daerah sebagaimana diatur oleh peraturan yang berlaku. Adapun sektor tersebut adalah i) pasokan air dan sanitasi; ii) 1

2 infrastruktur lingkungan (seperti manajemen limbah padat, drainase, dan energy effisiensi); iii) perumahan rakyat dan peningkatan pemukiman kumuh; iv) infrastruktur transportasi dan logistik (seperti pembangunan jalan, pembangunan infrastruktur untuk Buss Rapid Transit); v) infrastuktur sosial (seperti pembangunan rumah sakit, sekolah, dan pasar baru) lihat table 1. Komponen selanjutnya dalam proyek RIDF ini, juga akan dibentuk RIDF Project Development Facility yang bertujuan untuk memberikan pengembangan kapasitas dan pendampingan kepada Pemda dalam bidang penyiapan proyek, studi kelayakan, keahlian sektoral dan lain-lain. Untuk RIDF akan dilaksanakan oleh PT. SMI dibawah Divisi Pembiayaan Pemda dan Instansi Pemerintah Lainnya yang berada di bawah Direktorat Pembiayaan dan Investasi. Adapun komponen RIDF-PDF akan berada di bawah Divisi Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi yang berada di bawah Direktorat Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi. Gambar 2. Struktur Organisasi PT. SMI Aplikasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF) RIDF Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial RIDF akan menjelaskan secara detail kebijakan, prinsip, prosedur, kerangka kerja institusi, dan juga alur kerja PT. SMI untuk menghindari, meminimisasi dan mengelola dampak lingkungan dan sosial terkait proyek infrastruktur yang 2

3 didukung oleh RIDF. ESMF ini disusun berdasarkan peraturan Pemerintah Indonesia, ESS (Environmental and Social Standards) PT.SMI dan Standar Internasional termasuk Kebijakan Safeguards Bank Dunia (OP 4.01, OP 4.04, OP 4.09, OP 4.36, OP. 4.11, OP 4.37 dan OP 4.10 and OP 4.12) (mohon lihat Annex 1 untuk penjelasan). Seperti telah disebutkan di atas, kerangka pengelolaan lingkungan dan sosial ini berlaku untuk semua proyek yang akan mendapatkan pembiayaan melalui RIDF. Proyek yang menjadi cakupan ESMF ini dibagi menjadi 3 yaitu: Tabel 1. Tipe Proyek dan Action melalui ESMF No Jenjang Proyek Action di ESMF Type 1 Proyek masih pada tahap konseptual. Lokasi dan alternatif desain masih dipertimbangankan Type 2 Tahap persiapan proyek telah selesai; bidding untuk konstruksi sudah dimulai. Dokumen lingkungan dan sosial telah selesai. Type 3 Proyek yang sudah dimulai atau bahkan sudah selesai konstruksinya Pemda akan menyiapkan dan mengungkapkan semua dokumen lingkungan dan social (yaitu AMDAL, UKL/UPL, EIA, EMP, SIA, LARAP, IPP, dll) sebelum persetujuan proyek yang akan mendapatkan dukungan pendanaan dari RIDF. Pada tahap ini, pemohon dapat berkolaborasi dengan tim PDF untuk mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Dokumen lingkungan dan sosial yang memiliki dampak signifikan dan penting harus dilakukan konsultasi publik yang bermakna sebelum finalisasi. PT.SMI akan meninjau dokumen lingkungan dan social yang sudah tersedia dan akan meminta Pemda untuk melengkapi atau melakukan pengembangan atau penambahan studi lanjutan apabila diperlukan. Semua dokumen harus disetujui oleh PT SMI dan dilakukan konsultasi public yang bermakna sebelum persetujuan pinjaman PT. SMI akan melakukan due diligence untuk mengkonfirmasi bahwa: (a) proyek tersebut memenuhi ESMF ini termasuk juga semua peraturan nasional dan internasional lain yang berlaku terkait dengan aspek lingkungan dan social; (b) tidak ada resiko reputasi bagi PT.SMI dan juga Bank Dunia; (c) tidak ada masalah terdahulu (legacy issue) atau kewajiban hukum. Berdasar atas penilaian tersebut, PT. SMI akan meminta Pemda untuk menerapkan langkah-langkah perbaikan, yang diperlukan, untuk mengurangi resiko potensial terkait reputasi atau masalah yang terkait kewajiban di masa lalu. 3

4 Cakupan ESMF ini juga melihat dampak terhadap daerah sekitar yang kemungkinan akan terkena dampak dari proyek tersebut seperti halnya dampak dari proyek terhadap quarry (area penggalian material), koridor, transmisi listrik, jaringan pipa, kanal, terowongan, jalan akses, daerah pembuangan (disposal area), serta daerah yang berkembang secara tidak direncanakan yang timbul dari adanya proyek (influx management), seperti misalnya pemukiman mendadak, logging, atau pergeseran lahan pertanian di sepanjang jalan akses. ESMF ini juga akan mencakup analisa dampak proyek terhadap area yang digunakan untuk kegiatan mata pencaharian seperti berburu, memancing, pengembalaan, pengumpulan, pertanian, dll atau terkait dengan upacara keagamaan atau upacara yang bersifat adat. Pada intinya, ESMF ini juga melihat dampak baik langsung maupun tidak langsung dari proyek yang dibiayai oleh RIDF terhadap kegiatan lainnya yang masih berhubungan dengan proyek tersebut. ESMF ini menjelaskan secara komprehensif instrumen safeguards yang digunakan serta peran dari pihak terkait (PT. SMI dan Pemda) pada tiap siklus proses pinjaman dari inisiasi/aplikasi pinjaman, screening awal, penilaian proyek, penandatangan kontrak, pencairan, hingga evaluasi dan pemantauan. Gambar 2. Alur Proses Pinjaman Daerah Dokumen ESMF ini juga mencakup audit eksternal, pembaruan dokumen dan norma-norma pengungkapan. Adapun dokumen ESMF ini meliputi: Alat mitigasi resiko lingkungan dan sosial seperti penilaian dampak lingkungan (AMDAL, UKL UPL) dan rencana pengelolaan lingkungan (EMP atau RKL RPL) berdasarkan kategorisasi resiko proyek. 4

5 Pembebasan lahan dan kerangka kebijakan pemukiman kembali atau disingkat rencana aksi pemukiman kembali berdasarkan kategorisasi resiko proyek (LARAP Land Acquisition and Resettlement Action Plan). Kerangka perencanaan masyarakat adat termasuk penanganan keluhan dan mekanisme, konsultasi public untuk memastikan pendekatan partisipatif dan adil dalam mengevaluasi dan mengurangi resiko proyek. ESMF ini juga menjelaskan secara detail stakeholder yang terkait termasuk peran dan kewajibannya. Direktorat Manajemen Resiko di PT.SMI akan menggunakan dokumen ini dalam melakukan penilaian terhadap dampai resiko lingkungan dan sosial dan bagaimana mitigasi resiko dapat diukur dan dilakukan sebelum tercapainya perjanjian akan pinjaman. Divisi Pengendalian Fasilitias Pembiayaan juga akan memonitor compliance dari perjanjian pinjaman dan norma pengungkapan (disclosure). Di lain sisi, Pemda sebagai pihak peminjam akan menggunakan dokumen ESMF ini untuk mengisi checklist terkait lingkungan dan sosial sebagai bagian dari paket aplikasi pinjaman untuk RIDF dan juga sebagai panduan dalam menyiapkan dokumen dan instrument mitigasi dampak seperti AMDAL, UKL-UPL, LARAP, IPP, dan remedial action plan, dll. Pedoman terkait capacity building (peningkatan kapasitas). Seperti telah disebutkan diatas, ESMF ini menguraikan secara detail prosedur penerapan kerangka kerja dalam siklus bisnis RIDF. ESMF mencakup juga seperangkat alat pembantu seperti template untuk check list dan bentuk penilaian, kerangka acuan (terms of reference) untuk mempersiapkan dokumen untuk pengamanan langkah-langkah mitigasi, detail perencanaan, dan detail terkait safeguards yang harus dimasukkan ke dalam perjanjian pinjaman. ESMF ini juga menjelaskan secara detail prosedur operasional, aplikasi dari kerangka tersebut dan juga penggunaan template, kerangka acuan dan petunjuk lainyang telah disediakan. ESMF ini terdiri atas 4 bagian (i) Penapisan proyek dan penilaian dampak ; (ii) Langkah mitigasi beserta implementasinya; (iii) Implementasi terkait kebutuhan yang telah disebutkan; dan (iv) pemantauan, pengawasan dan pelaporan. Dalam menegakkan rencana mitigasi, hasil dari penilaian isu terkait lingkungan dan social harus diterjemahkan kedalam perjanjian tentang pelaksanaan instrumen pengamanan antara PT.SMI dan Pemda. Dalam perjanjian pinjaman tersebut juga harus menentukan langkah-langkah yang harus diambil apabila terjanji masalah yang tidak diinginkan. Pemda juga diwajibkan secara berkala menyampaikan laporan kemajuan kepada PT. SMI terkait pelaksanaan rencana mitigasi yang disepakati dalam instrumen safeguards. Selanjutnya, PT. SMI akan melakukan kunjungan rutin untuk memverifikasi kemajuan dan kinerja pelaksanaan instrument safeguards yang disepakati. Secara khusus, ESMF ini juga mengharuskan pembebasan lahan dan persyaratan pengungkapan (disclosure requirement) terkait harus terpenuhi sebelum pencairan pinjaman. 5

6 Updating dan Operasionalisasi ESMF ESMF ini adalah dokumen yang dapat terus diperbaharui oleh PT. SMI dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan dan situasi terkini. ESMF yang diperbaharui harus juga mendapat persetujuan dari pihak Bank Dunia dan akan tersedia untuk para pemangku kepentingan melalui website PT. SMI. Detail prosedur yang harus diikuti olehpt.smi untuk setiap jenis proyek untuk screening, penilaian dampak, dan penentuan instrument pengamanan dan tindakan perbaikan, pemantauan, pengawasan dan pelaporan serta konsultasi publik dan pengungkapan untuk proyek akan dimasukkan ke dalam dokumen Operational Manual dari RIDF. 6

7 Annex 1. PT.SMI ESS dan World Bank Safeguards Operational Policies PT SMI s Environmental and Social Safeguards 1. ES-1: Assessment and Management of Environmental & Social Risks and Impact 2. ES-2: Labour and Working Conditions 3. ES-3: Pollution Prevention and Abatement 4. ES-4: Safety, Health and Security 5. ES-5: Land Acquisition and Resettlement 6. ES-6: Biodiversity Conservation and Natural Resources Management 7. ES-7: Indigenous Peoples and Local Communities 8. ES-8: Cultural Heritage 9. ES-9: Energy Conservation and Environment-Friendly Energy 10. ES-10: Consultation and Grievance Mechanisms World Bank s Safeguards Operational Policies 1. OP 4.01 Environmental Assessment 2. OP 4.04 Natural Habitats 3. OP 4.09 Pest Management 4. OP 4.11 Physical Cultural Resources 5. OP 4.12 Involuntary Resettlement 6. OP 4.10 Indigenous Peoples 7. OP 4.36 Forests 8. OP 4.37 Safety of Dam 9. World Bank Group General EHS Guidelines and Industry Sector Guidelines 7

GLossary. Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency) Penilaian Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment)

GLossary. Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency) Penilaian Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment) GLossary ADB AFD AMDAL EIA EMP ESIA ESMF ESS ESSBCM FS IFC IPP LARAP MFI PT SMI RKL-RPL SIA ToR UKL-UPL Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency)

Lebih terperinci

Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP)

Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP) Millennium Challenge Account - Indonesia Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP) Mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi www.mca-indonesia.go.id Kinerja Lingkungan dan Sosial MCA-I (ESP) Pemerintah

Lebih terperinci

PT Sarana Multi Infrastruktur Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

PT Sarana Multi Infrastruktur Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial PT Sarana Multi Infrastruktur Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial 03 Februari 2017 Didukung oleh TA 8484 INO: Program Bantuan Infrastruktur Berkelanjutan Fasilitas Pengelolaan Klaster Bantuan

Lebih terperinci

PANDUAN OPERASI (Operation Manual)

PANDUAN OPERASI (Operation Manual) PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE PANDUAN OPERASI (Operation Manual) S I S T E M M A N A J E M E N S O S I A L & L I N G K U N G A N (SEMS) Desember 2014 i Disclaimer Dokumen SEMS versi Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Tujuan Perlindungan Sosial dan Lingkungan Menjamin tidak adanya dampak negatif dari hasil pelaksanaan program kepada sosial dan lingkungan Optimalisasi

Lebih terperinci

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T Pedoman Layanan Informasi dan Konsultasi Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Berbasis Web D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J

Lebih terperinci

R=l C0PY. E733 V. 3 March Kerangka Kebij akan. Pembebasan Lahan dan Pemukiman. Kembal i. Java-Bali Power Sector Restructuring

R=l C0PY. E733 V. 3 March Kerangka Kebij akan. Pembebasan Lahan dan Pemukiman. Kembal i. Java-Bali Power Sector Restructuring Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized E733 V. 3 March 2003 Java-Bali Power Sector Restructuring and Strengthening Project Kerangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

Prosedur dan mekanisme AMDAL

Prosedur dan mekanisme AMDAL Prosedur dan mekanisme AMDAL Bagaimana prosedur AMDAL di Indonesia? Apakah kegiatan anda wajib menyusun AMDAL? Apa yang harus dilakukan bila wajib menyusun AMDAL? Apa itu revisi RKL dan RPL? Apa itu AMDAL?

Lebih terperinci

PERANAN USDRP DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKOTAAN

PERANAN USDRP DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKOTAAN PERANAN USDRP DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKOTAAN PROJECT LAUNCHING & WORKSHOP URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROGRAM (USDRP) LOAN NO. 4786-IND, PHRD GRANT NO. TF-053555-IND JAKARTA, 24 26 JULI 2006

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KOMPONEN BANTUAN TEKNIS 120809 KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KOMPONEN BANTUAN TEKNIS 116559 KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

Lebih terperinci

LEMBAR DATA PENGAMANAN TERPADU TAHAP KONSEP

LEMBAR DATA PENGAMANAN TERPADU TAHAP KONSEP Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized. Tanggal ISDS disusun/ diperbaharui: I. INFORMASI DASAR A. Data Proyek Dasar LEMBAR DATA

Lebih terperinci

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN. KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN dan SOSIAL

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN. KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN dan SOSIAL PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN dan SOSIAL PROGRAM PENANGANAN PERKOTAAN (P2KKP) PROGRAM KOTAKAWASAN TANPA KUMUH KUMUH (KOTAKU) TAHUN 2016 TAHUN 2016 KERANGKA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL FINAL 19 Januari 2018 DAFTAR

Lebih terperinci

2012, No.662. www.djpp.depkumham.go.id

2012, No.662. www.djpp.depkumham.go.id 13 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN UMUM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PANDUAN UMUM PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan

2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan 2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

KA atau Andal dan RKL-RPL

KA atau Andal dan RKL-RPL PEMRAKARSA KA atau Andal dan RKL-RPL Uji Administrasi (gunakan format dalam panduan 01 dan 02 Lampiran Permen LH No.08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN DALAM RANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1 1.1. Latar Belakang. Dalam kontek Program Pembangunan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP), sanitasi didefinisikan sebagai tindakan memastikan pembuangan tinja, sullage dan limbah padat agar lingkungan rumah

Lebih terperinci

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016 MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SAR.ANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK FAKTOR KUNCI PENYELENGGARAAN JALAN Penegakan Hukum dan Peraturan Penggunaan Jalan Jaringan Jalan mendukung Pengelolaan Tata

Lebih terperinci

FAQ. bahasa indonesia

FAQ. bahasa indonesia FAQ bahasa indonesia Q: Apa itu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) A: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau PT PII, adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk dan berada

Lebih terperinci

DRAF KE DUA UNTUK KONSULTASI 1 JULI 2015 BANK DUNIA. Kerangka Lingkungan dan Sosial

DRAF KE DUA UNTUK KONSULTASI 1 JULI 2015 BANK DUNIA. Kerangka Lingkungan dan Sosial BANK DUNIA Kerangka Lingkungan dan Sosial Menetapkan Standar Lingkungan dan Sosial untuk Pendanaan Proyek Investasi DRAF PERTAMA UNTUK KONSULTASI ISI DRAF INI ADALAH UNTUK KEPERLUAN KONSULTASI DAN BELUM

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT.

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT. AMDAL vs UKL/UPL Pengajar : Salmani, ST., MS., MT. Apa yang dimaksud dengan AMDAL? AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap

Lebih terperinci

Pengawasan Lintas Sektor (Cross cutting Oversight)

Pengawasan Lintas Sektor (Cross cutting Oversight) Pengawasan Lintas Sektor (Cross cutting Oversight) - Performa Lingkungan Hidup (ESP) - Kajian Sosial dan Integrasi Gender (SGA) - Ekonomi (ERR) - Monitoring & Evaluasi (M&E) MSF Lombok Kemakmuran Hijau

Lebih terperinci

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP)

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) III.1. Tujuan Umum Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam penyediaan infrastruktur melalui kerja sama pemerintah swasta. III.2. Tujuan Khusus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.EKON/05/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN

Lebih terperinci

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Dipersiapkan untuk Market Sounding Proyek KPBU: Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dan

Lebih terperinci

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility

Lebih terperinci

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Apa yang dimaksud dengan AMDAL? AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1

IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized IPP361 IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1 A.

Lebih terperinci

CORNE tge i. E733 V. 2 March Pengkajian dan Rencana. Pengelolaan Lingkungan & Sosial. Java-Bali Power Sector Restructuring

CORNE tge i. E733 V. 2 March Pengkajian dan Rencana. Pengelolaan Lingkungan & Sosial. Java-Bali Power Sector Restructuring Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized E733 V. 2 March 2003 Java-Bali Power Sector Restructuring and Strengthening Project Pengkajian

Lebih terperinci

Resolusi Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Indonesia terhadap Tinjauan Kebijakan Perlindungan Kelompok Bank Dunia (WBG)

Resolusi Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Indonesia terhadap Tinjauan Kebijakan Perlindungan Kelompok Bank Dunia (WBG) Resolusi Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Indonesia terhadap Tinjauan Kebijakan Perlindungan Kelompok Bank Dunia (WBG) Seiring dengan pelaksanaan tinjauan atas kebijakan perlindungan lingkungan dan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan kebijakan pembangunan sanitasi sebagai bagian dari strategi nasional bidang sanitasi dan higienitas untuk diterapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Percepatan

Lebih terperinci

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1-1 1.2 Tujuan Studi... 1-2 1.3 Wilayah Studi dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR: PER-01/M.EKON/05/2006

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014 KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH 2015-2019 Jakarta, 22 Desember 2014 Persentase Juta Jiwa Kondisi dan Tantangan Permukiman Kumuh Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) Definisi AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Lebih terperinci

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB 2016-2020 NO INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA (TAHUN) 2016 2017 2018 2019 2020 STRATEGI OPERASIONAL KOMPONEN PENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 2 Key Performance Indicator NSUP-IDB

Lebih terperinci

RP817 IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1. A. Latar Belakang

RP817 IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1. A. Latar Belakang Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized IIFF: DRAFT KERANGKA KERJA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL (ESSF) 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB IX RENCANA KERJA ANTI KORUPSI

BAB IX RENCANA KERJA ANTI KORUPSI BAB IX RENCANA KERJA ANTI KORUPSI 9.1. Ketentuan umum Di dalam Project Appraisal Document (PAD) disebutkan bahwa ACAP (Anti-Corruption Action Plan) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam program

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA DALAM MENDUKUNG INDONESIA BEBAS SAMPAH MEKANISME DAN LINGKUP PENGADAAN

KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA DALAM MENDUKUNG INDONESIA BEBAS SAMPAH MEKANISME DAN LINGKUP PENGADAAN OVERVIEW KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA DALAM MENDUKUNG INDONESIA BEBAS SAMPAH 2020 Disampaikan Oleh Robin A. Suryo Deputi Pengembangan Strategi dan Kebijakan OVERVIEW 1. Konsep Pengelolaan Persampahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan

Lebih terperinci

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di AUDIT PEMANTAUAN DAN LAPORAN PENUTUPAN CAO Audit IFC Kepatuhan CAO C-I-R6-Y08-F096 27 Maret 2013 Respon Pemantauan IFC ke Audit CAO mengenai investasi IFC di Wilmar Trading (IFC No. 20348) Delta Wilmar

Lebih terperinci

AMDAL DAN KRITERIA KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

AMDAL DAN KRITERIA KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan AMDAL DAN KRITERIA KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan 1 Pengertian AMDAL DEFINISI AMDAL Analisis Mengenai Dampak

Lebih terperinci

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP Laporan No.: Nama Proyek Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor Lingkungan dan Pedesaan ID

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur DJPPR Kebutuhan Pembangunan

Lebih terperinci

Penggunaan Sistem Upaya Perlindungan Negara (CSS) di Tingkat Instansi bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Penggunaan Sistem Upaya Perlindungan Negara (CSS) di Tingkat Instansi bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Penggunaan Sistem Upaya Perlindungan Negara (CSS) di Tingkat Instansi bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ringkasan Konsultasi dengan Organisasi Masyarakat Sipil 11 Desember 2017, Le Méridien Hotel, Jakarta

Lebih terperinci

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan pemenuhan

Lebih terperinci

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan 1 Pendahuluan 1986 tonggak awal (PP Nomor 29 tahun 1986) 1993 1999 2010 Perbaikan (PP Nomor 27 tahun 1999) revitalisasi Pengembangan

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Persentase Juta Jiwa MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH? Urbanisasi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program:

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GREENSHIP

SERTIFIKASI GREENSHIP SERTIFIKASI GREENSHIP ALUR PENDAFTARAN SERTIFIKASI GREENSHIP NEW BUILDING VERSI 1.0 Keterangan : Proses Perijinan (Pihak Pemerintah) FS/TOR Project Plan Target Setting Proses Perencanaan (Pihak Pemilik

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

Pedoman Pertimbangan Lingkungan dan Sosial Japan International Cooperation Agency

Pedoman Pertimbangan Lingkungan dan Sosial Japan International Cooperation Agency Pedoman Pertimbangan Lingkungan dan Sosial Japan International Cooperation Agency April 2004 Japan International Cooperation Agency JICA Daftar Isi Pedoman Pertimbangan Lingkungan dan Sosial Japan International

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL ( ESMF )

KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL ( ESMF ) SIMURP WISMP 2 Preparation for Strategic Irrigation Modernization and Urgent Revitalisation Project (P157585) IBRD Loan 8027-ID KERANGKA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL ( ESMF ) Oktober 2017 Environmental

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PERATURANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Kerangka Kebijakan Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali

Kerangka Kebijakan Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali Lampiran 6 : Kerangka Kebijakan Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali 1. Definisi-definisi a. Definisi-definisi yang digunakan dalan kerangka kebijakan ini adalah : 1). Sensus adalah hitungan per kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan

Lebih terperinci

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL 1. Pengertian Untuk dapat mengetahui perbedaan antara Amdal dan Andal, maka kita dapat merujuk pada Pasal 5 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA Informasi Umum Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi (Clean Stove

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.365, 2015 INDUSTRI. Kawasan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5806) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142

Lebih terperinci

SFG2511. Agustus 2016 PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JAWA BAGIAN BARAT. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

SFG2511. Agustus 2016 PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JAWA BAGIAN BARAT. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized SFG2511 DOKUMEN RENCANA KERJA PENGADAAN LAHAN (LAND ACQUISTION AND RESETTLEMENT ACTION

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT (NUWSP) KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN & SOSIAL

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT (NUWSP) KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN & SOSIAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT (NUWSP) KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN & SOSIAL (ENVIRONMENTAL AND SOCIAL MANAGEMENT

Lebih terperinci

Peran Partisipan Proyek dalam JCM. Sekretariat JCM Indonesia

Peran Partisipan Proyek dalam JCM. Sekretariat JCM Indonesia Peran dalam JCM Sekretariat JCM Indonesia Konsep dasar JCM Jepang Digunakan untuk membantu memenuhi target penurunan emisi Jepang Teknologi, investasi, pendanaan dan pembangunan kapasitas Sistem pelaporan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN. Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA

TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN. Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA PASAL 26 PP 16 THN 2005 (1) Perencanaan pengembangan SPAM meliputi penyusunan rencana induk, studi kelayakan, dan/atau

Lebih terperinci

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek Oleh: Dini Ayudia, M.Si Kepala Subbidang Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada

Lebih terperinci

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN 2012, No.991 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

(1) dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan atau KA ANDAL, (3) dokumen RKL dan RPL, di sisi lain terdapat dokumen

(1) dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan atau KA ANDAL, (3) dokumen RKL dan RPL, di sisi lain terdapat dokumen A. Sejarah Amdal Di Indonesia AMDAL merupakan kependekkan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang merupakan suatu sistem atau proses yang melibatkan suatu kajian/studi dan menghasilkan beberapa dokumen

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN PLTA UPPER CISOKAN PUMP STORAGE: TANTANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN TINDAK LANJUTNYA

RENCANA PEMBANGUNAN PLTA UPPER CISOKAN PUMP STORAGE: TANTANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN TINDAK LANJUTNYA RENCANA PEMBANGUNAN PLTA UPPER CISOKAN PUMP STORAGE: TANTANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN TINDAK LANJUTNYA Tona Indora, Arief Heryana tona.indora@pln.co.id; arief.heryana@pln.co.id Abstrak Berdasarkan RUPTL

Lebih terperinci

PEDOMAN ENVIRONMENTAL AND SOCIAL MANAGEMENT SYSTEM (ESMS) PROYEK

PEDOMAN ENVIRONMENTAL AND SOCIAL MANAGEMENT SYSTEM (ESMS) PROYEK PEDOMAN ENVIRONMENTAL AND SOCIAL MANAGEMENT SYSTEM (ESMS) PROYEK PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 2014 DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 1.1. Latar Belakang Penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah dan bertempat tinggal di kawasan padat dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Proyek Infrastruktur. Rencana. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi AUDIT LINGKUNGAN Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi industri dan jasar AMDAL sebagai salah

Lebih terperinci

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME I. PENGANTAR PT Bank OCBC NISP, Tbk ("Bank") adalah perusahaan

Lebih terperinci