BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 KUESIONER. No :

Lampiran 1. Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

Daftar Pertanyaan Penelitian. menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. LAJ. Untuk itu saya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Kuesioner

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

LAMPIRAN 1 Kuesioner

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

: Rianto Effendi NPM : Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing: Dr. Adi Kuswanto, MBA

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUISIONER PENELITIAN. : Mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi UNY

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

BAB V PENUTUP. 2. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap goal commitment. 3. Goal commitment berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

: Septiani Permata Sari NPM : Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Hormat saya, Wibiesono Wijaya

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS 11.5 dan hasil yang diperoleh bisa dilanjutkan dengan target total 100 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan April 2009. Waktu penyebaran kuesioner dilakukan kurang lebih 2 minggu. Penyebaran kuesioner yang dilakukan selama dua minggu tersebut akan memiliki kemungkinan jumlah kuesioner yang terkumpul akan kurang dari target. Dan pada batas waktu penyebaran, terdapat 100 buah kuesioner yang valid untuk diolah dan diteliti. 4.2 Profil Responden Pada penelitian ini, profil responden adalah pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk mencakup jenis kelamin, usia responden, pengeluran per bulan dan daerah tempat tinggal. 4.2.1 Jenis kelamin Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Pria 51 51.0 51.0 51.0 Wanita 49 49.0 49.0 100 Total 100 100.0 100.0 38

39 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa komposisi jenis kelamin untuk responden kuesioner pelanggan PT Asuransi Ramayana terdiri atas 51 orang (51%) pria dan 49 orang (49%) wanita. Dapat diketahui bahwa jumlah responden pria lebih besar daripada responden wanita namun tidak berbeda jauh. 4.2.2 Usia Tabel 4.2 Usia Responden Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <25 th 10 10.0 10.0 10.0 25-34 th 35 35.0 35.0 45.0 35-54 th 47 47.0 47.0 92.0 > 54 th 8 8.0 8.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.2 diatas, menunjukkan komposisi usia dari pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk, yaitu <25 tahun sebanyak 10 orang (10%), 25-34 tahun sebanyak 35 orang (35%), 35-54 tahun sebanyak 47 orang (47%), >54 tahun sebanyak 8 orang(8%).

40 4.2.3 Pengeluaran per bulan Tabel 4.3 Pengeluaran per bulan Responden Pengeluaran Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <Rp 1.000.000 2 2.0 2.0 2.0 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000 17 17.0 17.0 19.0 Rp 2.500.000 Rp 4.000.000 27 27.0 27.0 46.0 Rp 4.000.000 Rp 5.500.000 24 24.0 24.0 70.0 > Rp 5.500.000 30 30.0 30.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Tabel 4.3 memberikan deskripsi mengenai frekuensi pengeluaran per bulan dari responden penelitian ini. Dapat dilihat sebanyak 2 orang(2%) mempunyai pengeluaran < Rp 1.000.000, Rp 1.000.000 Rp 2.500.000 sebanyak 17 orang, Rp 2.500.000 Rp 4.000.000 sebanyak 27 orang (27%), Rp 4.000.000 Rp 5.500.000 sebanyak 24 orang (24%), >Rp 5.500.000 sebanyak 30 orang (30%). Pengeluaran >Rp 5.500.000 mendominasi dikarenakan banyak dari responden sudah memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tetap.

41 4.2.4 Domisili Tabel 4.4 Domisili Responden Wilayah Domisili Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Jakarta Utara 15 15.0 15.0 15.0 Jakarta Pusat 12 12.0 12.0 27.0 Jakarta Timur 20 20.0 20.0 47.0 Jakarta Barat 13 13.0 13.0 60.0 Jakarta Selatan 30 30.0 30.0 90.0 Bogor, Depok, Tangerang 10 10.0 10.0 Total 100 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden bertempat tinggal di Jakarta Selatan sebanyak 30 orang (30%), Jakarta Timur sebanyak 20 orang (20%), Jakarta Utara sebanyak 15 orang (15%), Jakarta Barat 13 orang (13%), Jakarta Pusat sebanyak 12 orang (12%). Sementara itu terdapat 10 orang (10%) bertempat tinggal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang. 4.3 Analisis Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabelnya. Menurut Malhotra (2004) dengan melihat batas nilai Alpha Cronbach diatas 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah reliable, konsisten dan relevan terhadap variabel atau faktor dalam penelitian. Dalam penelitian kali ini, peneliti akan melakukan uji reliabilitas pada variabel public relation perception, customer loyalty, dan brand image.

42 4.3.1 Uji Reliabilitas Public Relation Perception Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Public Relation Perception Variabel Cronbach s Alpha N of Items Public Relation Perception 0.9155 8 Tabel 4.5 mendeskripsikan bahwa variabel public relation perception memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,9155 yang berarti pertanyaan untuk variabel ini sudah reliable untuk diteliti lebih lanjut. 4.3.2 Uji Reliabilitas Customer Loyalty Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Brand Loyalty Variabel Cronbach s Alpha N of Items Customer Loyalty 0.9339 5 Tabel 4.6 di atas mendiskripsikan bahwa variabel customer loyalty memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,9339 yang berarti pertanyaan untuk varibel ini sudah reliable untuk diteliti lebih lanjut.

43 4.3.3 Uji Reliabilitas Brand Image Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Brand Image Variabel Cronbach s Alpha N of Items Brand Image 0.8866 3 Tabel 4.7 di atas mendeskripsikan bahwa variabel brand image memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,8866 yang berarti pertanyaan untuk variabel ini sudah reliable untuk diteliti lebih lanjut. 4.4 Analisis Faktor Berikut ini akan dilakukan analisis faktor atas pertanyaan-pertanyaan dari variabel public relation perception, customer loyalty, dan brand image yang bertujuan untuk mereduksi pertanyaan (data) yang tidak relevan pada penelitian. Kemudian dengan melihat nilai Sig. pada uji KMO and Barleet s yang memberikan penjelasan tentang korelasi antar komponen pada setiap varibel. Nilai Sig yang lebih kecil dari 0,05 berarti ada korelasi yang signifikan antar komponen pada setiap variabel (Singgih, 2006), dan berarti pula bahwa proses penelitian dapat dilanjutkan. 4.4.1 Analisis Faktor Variabel Public Relation Perception Tabel 4.8 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..857 Bartlett's Test of Sphericity Sig..000

44 Pada tabel 4.8 di atas terlihat KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,857 yang berarti memenuhi persyaratan yaitu di atas 0,5 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yaitu jauh berada di bawah 0,05 (Singgih, 2006) Tabel 4.9 Component Matrix- Public Relation Perception Factor Loadings Saya merasa jumlah uang yang digunakan PT Asuransi Ramayana untuk aktivitas PR lebih banyak dari perusahaan pesaing lainnya.723 Saya merasa PT Asuransi Ramayana sering menggunakan aktivitas PR untuk meningkatkan pengetahuan konsumen akan produk mereka.829 Saya merasa perusahaan menghadapi isu yang timbul secara tepat waktu dan sungguh-sungguh.880 Saya merasa PT Asuransi Ramayana menanggapi komentar konsumen secara tapat waktu dan sungguh-sungguh.802 Saya merasa PT Asuransi Ramayana terlibat dalam aktivitas sponsor, seperti kegiatan amal, sponsor olahraga, sponsor seni, dan sponsor sekolah.803 Saya merasa PT Asuransi Ramayana akan terus melakukan aktivitas PR.855 Saya merasa PT Asuransi Ramayana menempatkan aktivitas PR sebagai aktivitas yang penting.870 Pesan mengenai PR PT Asuransi Ramayana yang saya dapat dari media lebih banyak dari perusahaan asuransi yang lain.581 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted. Variabel public relation perception terdiri dari 8 pertanyaan. Dan berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kedelapan pertanyaan tersebut seluruhnya memiliki nilai loading diatas 0,5. Hal ini menggambarkan bahwa semua item pertanyaan tersebut valid (benar- benar mengukur apa yang ingin diukur).

45 4.4.2 Analisis Faktor Variabel Customer Loyalty Tabel 4.10 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..873 Bartlett's Test of Sphericity Sig..000 Pada tabel 4.10 di atas terlihat angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,873 yang berarti memenuhi persyaratan yaitu di atas 0,5 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yaitu jauh di bawah 0,05 (Singgih, 2006). Tabel 4.11 Component Matrix- Customer Loyalty Factor Loadings Saya akan menggunakan jasa PT Asuransi Ramayana di masa depan.862 Saya akan mengatakan hal yang positif mengenai PT Asuransi Ramayana.900 ketika saya berbicara ke teman saya mengenai asuransi Saya akan merekomendasikan PT Asuransi Ramayana ke teman saya atau relasi ketika mereka membutuhkan informasi yang berhubungan dengan.920 asuransi Saya akan mempengaruhi teman baik saya atau relasi untuk menggunakan.902 jasa PT Asuransi Ramayana Produk jasa PT Asuransi Ramayana akan menjadi pilihan utama saya ketika.875 saya membutuhkan asuransi Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.

46 Variabel customer loyalty terdiri dari lima pertanyaan. Dan berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa kelima pertanyaan tersebut seluruhnya memiliki nilai loading di atas 0,5. Hal ini menggambarkan bahwa semua item pertanyaan tersebut valid (benar-benar mengukur apa yang ingin diukur). 4.4.3 Analisi Faktor Variabel Brand Image Tabel 4.12 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..704 Bartlett's Test of Sphericity Sig..000 Pada tabel 4.12 di atas terlihat angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,704 yang berarti memenuhi persyaratan yaitu di atas 0,5 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yaitu jauh berada di bawah 0,05 (Singgih, 2006). Tabel 4.13 Component Matrix- Brand Image Factor Loadings Saya merasa merek produk PT Asuransi Ramayana memiliki fungsi praktis.927 Saya merasa merek produk PT Asuransi Ramayana memiliki arti positif.936 secara simbolis Saya merasa merek produk PT Asuransi Ramayana dapat meningkatkan saya.847 ke pengalaman yang menyenangkan Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.

47 Variabel brand image terdiri dari tiga pertanyaan. Dan berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa ketiga pertanyaan tersebut seluruhnya memiliki nilai loading diatas 0,5. Hal ini menggambarkan bahwa semua item pertanyaan tersebut valid. 4.5 Regresi Public Relation Perception Terhadap Customer Loyalty Tabel 4.14 Correlations Public Relation Perception Customer Loyalty Pearson Correlation public relation peception customer royalty 1.000.714.714 1.000 Sig. (1-tailed) public relation perception customer loyalty..000.000. N public relation perception customer loyalty 100 100 Menurut Hair (2003), ukuran korelasi adalah sebagai berikut: 1. 0,81 1.00 (baik plus atau minus) menunjukan adanya hubungan yang sangat kuat 2. 0,61-0,80 (baik plus atau minus) menunjukan hubungan yang kuat 3. 0,41 0,60 (baik plus atau minus) artinya adanya korelasi yang kuat 4. 0,21-0,40 (baik plus atau minus) artinya korelasi rendah

48 5. 0,00-0,20 (baik plus atau minus) menunjukkan bahwa korelasi dapat diabaikan (tidak terdapat korelasi) Dari tabel 4.14 kita dapat menyimpulkan bahwa antara variabel public relation perception dengan customer loyalty mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,714. Angka korelasi dari variabel tersebut menunjukkan hubungan yang kuat dengan variabel customer loyalty. Untuk tingkat signifikansi antara variabel customer loyalty dengan variabel public relation perception adalah sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen ini terhadap variabel customer loyalty sebesar koefisien korelasi untuk masing-masing variabel. Tabel 4.15 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.714(a).509.504.49449 a Predictors: (Constant), Public Relations Perception Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,509 menunjukkan bahwa customer loyalty ditentukan sebesar 50,9 % oleh public relation perception. Ini berarti masih ada 49,1 % faktor lain di luar dari public relation perception dalam menentukan customer loyalty. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,714, mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel public relation perception (X) dan customer loyalty (Y) cukup erat. Korelasi antara variabel customer loyalty dan public relation perception bersifat positif. Artinya, jika nilai dari variabel X naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y.

49 Tabel 4.16 ANOVA (b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 24.861 1 24.861 101.673.000(a) Residual 23.963 98.245 Total 48.824 99 a Predictors: (Constant), Rata- Rata Public Relation Perception b Dependent Variabel: Rata-Rata Customer Loyalty Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung 101,673 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 memberikan pengertian bahwa model regresi ini layak untuk digunakan dalam memprediksi hubungan antara variabel independen dengan dependennya, dan dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Tabel 4.17 Coefficient (a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.875.192 15.004.000 Rata rata prp.489.048.714 10.083.000 a Dependent Variabel: Customer Loyalty Terlihat bahwa probabilita (Sig) dari public relation perception sebesar 0,000 yang berarti di bawah 0,05, dimana ini berarti bahwa variabel public relation perception berpengaruh secara signifikan terhadap

50 variabel customer loyalty. Koefisien regresi 0,489 menyatakan bahwa setiap penambahan satu tingkat public relation perception akan menaikkan customer loyalty sebesar 0,489. Public Relation Perception memiliki hubungan yang positif dengan Customer Loyalty. Tabel di atas menggunakan persamaan regresi : Persamaan 4.1 Y= 2,857 + 0,489 X Dimana : Y = variabel Customer Loyalty X = variabel Public Relation Perception Keterangan : Konstanta sebesar 2,857 menyatakan bahwa jika tidak terdapat public relation perception, maka customer loyalty adalah 2,857. Berikut merupakan hipotesis yang menjelaskan pengaruh public relation perception terhadap customer loyalty : H 0 : H 1 : Public Relation Perception tidak memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Customer Loyalty Public Relation Perception memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Customer Loyalty Berdasarkan pada tabel coefficients di atas, terlihat angka signifikansi sebesar 0,000 yang menyatakan terdapat pengaruh antara variabel public relation perception terhadap customer loyalty. Dengan angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis dapat dibuktikan, karena tingkat signifikansi jauh berada di bawah 0,05 yang menandakan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel public relation perception terhadap customer loyalty, hal tersebut berarti menyatakan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik penjelasan bahwa suatu persepsi konsumen akan sebuah kegiatan public relation yang dilakukan oleh

51 perusahaan, yang dalam penelitian ini adalah PT Asuransi Ramayana, sangat berpengaruh terhadap kesetiaan dari pelanggan terhadap PT Asuransi Ramayana. Perlu kiranya bagi PT Asuransi Ramayana untuk terus meningkatkan dan menjaga persepsi konsumen mereka akan public relation yang mereka lakukan demi menjaga agar pelanggan semakin setia terhadap PT Asuransi Ramayana. 4.5.1 Analisa Regresi Customer Loyalty dengan Dummy variable Tabel 4.18 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.731(a).534.514.48955 a Dependent Variabel: Customer Loyalty Berdasarkan pada tabel 4.18 model summary di atas, angka R lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,731 yang menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat antara customer loyalty dengan variabel independennya, yaitu public relation perception, serta tiga variabel dummy, yaitu jenis kelamin, usia dan pengeluaran (spending). Dapat dilihat pula angka R Square sebesar 0.534 atau yang berarti sebanyak 53,4 % dari variabel dependen customer loyalty dapat dijelaskan oleh variabel-variabel tersebut kemudian sisanya sebanyak 46,4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.

52 Tabel 4.19 ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 26.056 4 6.514 27.180.000(a) Residual 22.768 95.240 Total 48.824 99 a Predictors: (Constant), Dummy Spending, Dummy Gender, Rata-Rata Public Relations Perception, Dummy Age Berdasarkan uji ANOVA atau F test pada table 4.19 di atas, dapat diketahui nilai F hitung adalah 27,180 dengan tingkat signifikansi (Sig) 0,000 yang jauh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi customer loyalty, atau bisa dikatakan public relation perception, jenis kelamin, usia dan spending secara bersama-sama berpengaruh terhadap customer loyalty. Tabel 4.20 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.875.192 15.004.000 Rata Rata PRP.489.048.714 10.083.000 Dummy Gender.114.106.082 1.083.281 Dummy Age -.067.109 -.047 -.612.542 Dummy Spending -.153.146 -.086-1.048.297 a Predictors: (Constant), Dummy Spending, Dummy Gender, Rata-Rata Public Relations Perception, Dummy Age

53 Dari tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa ketiga dummy variabel memiliki nilai signifikan di atas 0,05, dimana ini berarti ketiga dummy variabel tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap customer loyalty. Tabel di atas menggunakan persamaan regresi : Persamaan 4.2 Y= 3,072 + 0,465 X Dimana : Y = variabel Customer Loyalty X = variabel Public Relation Perception Keterangan : Konstanta sebesar 3,072 menyatakan bahwa jika tidak terdapat Public Relation Perception, maka Customer Loyalty adalah 3,072. 4.5.2 Analisa Regresi dengan Unfavourable Brand Image Sebagai Moderator Tabel 4.21 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.577(a).333.238.35046 a Predictors: (Constant), PRPXBI,PRP Tabel 4.21 di atas menerangkan besarnya korelasi (R), koefisien determinasi (R2), koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R2) dan standar error. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,334, artinya bahwa hubungan antara Public Relation Perception terhadap Customer Loyalty hanya ditentukan sebesar 33,3 % oleh Unfavourable Brand Image sebagai variabel moderating.

54 Tabel 4.22 ANOVA Unfavourable Brand Image Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression.859 2.430 3.498.059(a) Residual 1.720 14.123 Total 2.579 16 a Predictors: (Constant), PRPXBI, PRP b Dependent Variable: CL Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung 3,498 dengan tingkat signifikansi 0,059 yang berarti lebih besar dari 0.05 memberikan pengertian bahwa model regresi ini tidak layak untuk digunakan dalam memprediksi ada atau tidaknya pengaruh dari unfavourable brand image sebagai varibel moderating dalam hubungan antara public relation perception terhadap customer loyalty, dan dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel unfavourable brand image tidak berpengaruh secara signifkan sebagai moderator dalam hubungan antara variabel independent terhadap dependennya. Tabel 4.23 Coefficients Unfavourable Brand Image Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.291.409 8.050.000 PRP.138.465.306.296.771 PRPXBI.030.114.274.265.795 a Dependent Variable: Customer Loyalty

55 Pada tabel 4.23 di atas terlihat bahwa probabilita dari masingmasing variabel yang digunakan sebagai efek moderasi tidak ada yang di bawah 0,05, dimana ini berarti bahwa variabel unfavourable brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan antara Public Relation Perception dengan Customer Loyalty. Dengan demikian dapat ditarik penjelasan bahwa suatu hubungan public relation perception terhadap customer loyalty tidak dapat dipengaruhi oleh brand imege sebagai moderator, ketika brand image perusahaan itu sendiri, dalam hal ini PT Asuransi Ramayana dianggap rendah oleh konsumen. Atau dengan kata lain adalah brand image yang rendah akan perusahaan tidak dapat digunakan sebagai moderator dalam hubungan public relation perception terhadap customer loyalty. 4.5.3 Analisa regresi Favourable Brand Image Sebagai Moderator Tabel 4.24 Model Summary Favourable Brand Image Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.620(a).384.368.47590 a Predictors: (Constant), PRPXBI,PRP Tabel 4.24 di atas menerangkan besarnya korelasi (R), koefisien determinasi (R2), koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R2) dan standar error. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,384, artinya bahwa hubungan antara Public Relation Perception terhadap Customer Loyalty hanya ditentukan sebesar 38,4 % oleh Favourable Brand Image sebagai variabel moderating.

56 Tabel 4.25 ANOVA Favourable Brand Image Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.287 2 5.644 24.919 11.287 Residual 18.119 80.226 18.119 Total 29.406 82 29.406 a Predictors: (Constant), PRPXBI, PRP b Dependent Variable: CL Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung 24,919 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 memberikan pengertian bahwa model regresi ini layak untuk digunakan dalam memprediksi hubungan antara variabel independen dengan dependennya, dan dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan antara variabel independen dan dependennya. Tabel 4.26 Coeffisients Favourable Brand Image Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.713.322 11.530.000 PRP -.110.185 -.147 -.596.553 PRPXBI.087.029.755 3.062.003 a Dependent Variable: Customer Loyalty

57 Pada tabel 4.26 di atas terlihat bahwa probabilita dari variabel hasil perkalian public relation perception dengan brand image yang digunakan sebagai efek moderasi sebesar 0,003, dimana ini berarti bahwa variabel favourable brand image sebagai moderating berpengaruh secara cukup signifikan terhadap hubungan antara Public Relation Perception dengan Customer Loyalty. Tabel di atas menggunakan persamaan regresi : Persamaan 4.3 Y= 3,713 + 0,087 X Dimana : Y = variabel Customer Loyalty X = variabel Brand Image sebagai moderator Keterangan : Konstanta sebesar 3,713 menyatakan bahwa jika tidak terdapat Public Relation Perception, maka Brand Image adalah 3,713. Berikut merupakan hipotesis yang menjelaskan pengaruh Public Relation Perception terhadap Customer Loyalty : H 0 : Favourable Brand Image tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan public relation perception terhadap customer loyalty H 1 : Favourable Brand Image memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan public relation perception terhadap customer loyalty Berdasarkan pada tabel coefficients di atas, terlihat angka signifikansi sebesar 0,000 yang menyatakan terdapat pengaruh antara variabel brand image sebagai moderator terhadap hubungan public relation perception terhadap customer Loyalty. Dengan angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis dapat dibuktikan, karena tingkat signifikansi jauh berada di bawah 0,05 yang menandakan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel brand image sebagai moderator terhadap

58 hubungan antara public relation perception terhadap customer loyalty, hal tersebut berarti menyatakan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik penjelasan bahwa ketika brand image akan suatu perusahaan itu baik di mata konsumen, maka brand image bisa dijadikan sebagai moderator dalam hubungan public relation perception terhadap customer loyalty, dan juga secara bersamaan brand image dapat mempengaruhi hubungan antara public relation perception terhadap customer loyalty. Dari penjelasan di atas perlu kiranya bagi perusahaan untuk mempertahankan dan juga meningkatkan brand image mereka di benak konsumen. 4.5.4 Pengujian Hipotesis Terhadap Customer Loyalty Berdasarkan hasil olahan data yang dapat dilihat pada tabel, maka dihasilkan kumpulan dari pengujian H1, H2 yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini, yaitu: Tabel 4.27 Pengujian Hipotesis Hipotesis Deskripsi Sig. Kesimpulan H1: Public relations perception memiliki hubungan positif terhadap customer loyalty H2: Hubungan antara public relations perception dan customer loyalty dipengaruhi oleh brand image sebagai moderating, dimana hubungan akan terjadi ketika brand image perusahaan baik bagi masyarakat..000 diterima.000 diterima

59 Berdasarkan tabel 4.27 pengujian hipotesis, memberikan penjelasan pada penelitian bahwa: 1. Variabel public relation perception berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel customer loyalty. Hal ini mengindikasikan bahwa suatu persepsi konsumen akan suatu kegiatan public relation yang dilakukan PT Asuransi Ramayana dapat mempengaruhi kesetiaan konsumen terhadap PT Asuransi Ramayana. 2. Variabel brand image sebagai moderator berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara variable public relation perception dengan customer loyalty ketika brand image itu sendiri baik di benak masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa brand image yang buruk tidak mempengaruhi hubungan public relation perception terhadap customer loyalty. Untuk variabel kontrol, yaitu jenis kelamin, usia dan tingkat pengeluaran didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel customer loyalty. Hal ini mengindikasikan bahwa baik pria maupun wanita memiliki tingkat kesetiaan yang tidak berbeda. 2. Variabel tingkat pengeluaran tidak berpengaruh terhadap variabel customer loyalty. Hal ini mengindikasikan, bahwa dengan tingkat pengeluaran yang tinggi ataupun rendah, tidak mempengaruhi kesetiaan pelanggan. 3. Variabel usia tidak berpengaruh terhadap variable customer loyalty. Hal ini mengindikasikan, bahwa usia tua maupun muda tidak berpengaruh terhadap kesetiaan pelanggan.