PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Abstrak. Kata kunci : pembelajaran, teams games and tournament, domino matematika, hasil belajar matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 Eksperimen (3B) Kontrol (3C) Jumlah 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

Transkripsi:

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email : 202010134@student.uksw.edu Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Pembelajaran matematika berkaitan dengan guru, siswa, dan materi Matematika. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain dan mempengaruhi proses belajar. Proses belajar yang hanya didasarkan pada pemahaman secara tekstual dari bahan-bahan ajar seperti buku saja akan mengakibatkan proses belajar yang miskin makna. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk (1) untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga. (2) untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap sikap siswa pada pelajaran matematika kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga. Penelitian ini merupakan eksperimen semu. Populasi peneleitian adalah siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pengambilan sampel menggunakan Custer Random Sampling dengan jumlah siswa sebanyak 43 yang terbagi atas dua kelas yaitu kelas XI a sebagai kelas kontrol dan kelas IX b sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, metode observasi, metode tes dan angket. Teknik analisis data mengunakan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, uji homogenitas dengan Levene test dan uji beda rata-rata dua sampel dengan Independent Samples Test bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Sikap siswa ditunjukkan dari nilai signifikan uji t sebesar 0,001 < 0,05. Sikap siswa yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dari pada sikap siswa yang diajar tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Hasil belajar siswa ditunjukan dari nilai signifikan uji t sebesar 0,001< 0,05. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar tanpa pendekatan konstruktivisme. Hasil rata-rata kelas IX A sebesar 77,85 lebih baik dibandingkan dengan kelas IX B sebesar 68,18. Kata Kunci : pendekatan konstruktivisme, hasil belajar, sikap siswa terhadap matematika PENDAHULUAN Pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau prinsip itu terbangun (Jajang, 2005). Tujuan diberikan pelajaran matematika pada pendidikan dasar dan menengah menurut standar isi adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Permendiknas, 2006). Suryadi (2010) mengatakan bahwa pada dasarnya pembelajaran matematika berkaitan dengan guru, siswa, dan materi Matematika. Ketiga hal tersebut saling berkaitan 1

satu sama lain dan mempengaruhi proses belajar yang terjadi. Proses belajar yang hanya didasarkan pada pemahaman secara tekstual dari bahan-bahan ajar seperti buku saja akan mengakibatkan proses belajar yang miskin makna dan konteks seperti yang disampaikan oleh de Lange (Turmudi, 2008). Hasil observasi di SMP Pangudi Luhur Salatiga, menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di SMP Pangudi Luhur Salatiga masih berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif. Contohnya dalam pembelajaran guru langsung memberikan rumus tanpa melibatkan siswa dalam menurunkan rumus tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar proses yang telah ditentukan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 dalam permendikbud no 67 bahwa seharusnya siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan belajar mengajar sepenuhnya berpusat pada siswa (Depdikbud, 2013). Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar dan juga sikap siswa terhadap pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari data ulangan harian siswa, dimana rata-ratanya belum optimal yaitu 68,13 yang masih di bawah KKM yaitu 70. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa sikap siswa pada saat mengikuti pelajaran cenderung pasif. Siswa hanya melihat dan mendengarkan apa yang dijelaskan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu, beberapa siswa juga memperlihatkan sikap siswa juga menunjukkan ketidakseriusannya dalam belajar, seperti pada saat guru menjelaskan ada siswa yang berbicara bersama temannya, ada juga siswa yang tidak memperhatikan. Hal tersebut memperlihatkan sikap siswa yang kurang pada saat kegiatan belajar mengajar. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi/reaksi terhadap suatu obyek, memihak/tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005). Menurut Djamarah (2002) tujuan pembelajaran dapat tercapai jika siswa berusaha aktif untuk mencapainya, oleh karena itu perlu digunakannya pendekatan pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa dalam belajar. Salah satunya adalah dengan pendekatan konstruktivisme. Poedjiadi (2005) yang menyatakan bahwa konstruktivisme bertitik tolak dari pembentukan pengetahuan dan rekonstruksi pengetahuan adalah mengubah pengetahuan yang dimiliki seseorang yang telah dibangun atau dikonstruk sebelumnya dan perubahan itu sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap sikap siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan dilakukan pada pembelajaran matematika siswa kelas IX di SMP Pangudi Luhur pada Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dalam penelitian adalah (1) Untuk mengetahui ada tidaknya 2

pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap sikap siswa pada pelajaran matematika kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga; (2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental) dengan desain penelitian The Randomize Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga yang berjumlah 65 siswa yang terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas IX A, IX B dan IX C. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dimana sampel diambil dengan acak. Teknik pengambilan data menggunakan metode dokumentasi, metode observasi, metode angket dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa yang digunakan untuk data nilai pretes siswa, Metode observasi digunakan untuk mengukur penerapan konstruktivisme dalam proses pembelajaran, Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap siswa, sedangkan Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Terdapt tiga instrumen dalam penelitian ini yaitu tes hasilbelajar, angket dan lembar observasi. Instrumen posttest berupa soal pilihan ganda terkait materi kesebangunan yang berjumlah 20 soal dengan 4 altenatif jawaban. Uji coba instrumen tes hasil belajar meliputi uji tingkat kesukaran, validitas butir dan reliabilitas. Analisis data meliputi uji normalitas dengan metode Shapiro-wilk, uji homogenitas dengan metode Levene test, dan uji beda rerata menggunakan uji independent t-test dalam taraf signifikan 0,05. HASIL DAN ANALISIS DATA Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial untuk kemampuan awal hasil belajar dan kemampuan akhir hasil belajar. Analisis inferensial terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda rerata. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Hasil analisis deskriptif kemampuan awal dapat dilihat pada Tabel 1. 3

Tabel 1 Deskripsi Kemampuan Awal N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 21 60.00 85.00 69.047 6.636 Kontrol 22 52.00 90.00 68.136 9.760 Valid N (listwise) 21 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh data nilai minumum sebesar 60 dan nilai maksimum sebesar 85untuk kelas eksperimen dan nilai minimum sebesar 52 dan nilai maksimum sebesar 90 untuk kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai rata-rata sebesar 69,074 sedangkan kelas kontrol mempunyai rata-rata 68,136. Standar deviasi kelas eksperimen 6,63 sedangkan untuk kelas kontrol 9,760. Susunan angket terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kelima pilihan tersebut skor tertinggi pada item favorable dan unfavorable adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Tabel 2 Sebaran Angket Awal Interval Kriteria Kelas Kelas kontrol eksperimen 100,8 x 120 Sangat tinggi 0 0 81,6 x 100,8 Tinggi 11 16 62,4 x 81,6 Sedang 11 5 43,2 x 62,4 Rendah 0 0 24 x 43,2 Sangat rendah 0 0 Berdasarkan tabel 2 sebaran angket awal sikap siswa terhadap pelajaran matematika kelas kontrol sebesar 2 siswa tergolong tinggi dan sebesar 11 siswa tergolong sedang. Pada kelas eksperimen terdapat 16 siswa tergolong tinggi dan 5 siswa tergolong sedang. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas bisa dilihat pada tabel Tests of Normality setelah di olah dengan SPSS 16.0 for windows. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk. Hasil olah data uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3. 4

Tabel 3 Uji Normalitas Kemampuan Awal Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Eksperimen.916 21.072 Kontrol.971 21.765 Berdasarkan Tabel 3 pada kolom Shapiro-Wilk untuk kelas kontrol diperoleh signifikan 0,765 dan kelas eksperimen sebesar 0.072 keduanya masing-masing lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel masing-masing berassal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil analisis diketahui bahwa hasil analisis > 0,05 artinya data berdisribusi normal. Kelas eksperimen dengan taraf signifikan 0,072 > 0,05. Hasil analisis diketahui bahwa hasil analisis > 0,05 artinya data berdistribusi normal. Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah varian pupulasi sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Levene test. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan lebih dari 0,05 (α > 0,05), sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan α < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Uji Homogenitas dan Uji T Kemampuan Awal VAR00001 Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. 3.646.063 t df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed ) Mean Differe nce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.356 41.72.91126 2.55761-4.25394 6.07645.359 37.125.72.91126 2.53531-4.22518 6.04769 Uji homogenitas kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4 kolom Levene's Testa for Equality of Variances kolom signifikansi menunjukan nilai sebesar 0,063> 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau homogen. 5

Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan sampel berasal dari populasi yang rataan dua sampel berasal dari dua populasi yang berbeda. Statistik uji yang digunakan adalah uji - t. Namun sebelum dilakukan uji t, dilakukan uji normalitas populasi sebagai uji prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi untuk menentukan uji t yang akan digunakan. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding dua sampel yaitu dengan independent t-test dengan taraf signifikan 0,05. Uji T kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4 Bagian kolom t-test for Equality of Means bahwa sig.(2- tailed) sebesar 0,72 > 0,05 yang artinya bahwa kedua kelas tidak memiliki perbedaan ratarata atau memiliki rata-rata hasil belajar yang sama. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data tes kemampuan akhir dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif tes kemampuan akhir dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 21 60.00 95.00 77.85 9.023 Kontrol 22 50.00 90.00 68.18 8.937 Valid N (listwise) 21 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa untuk kelas eksperimen mempunyai skor maksimal 95, skor minimal 60, dengan rata-rata 77,85 dan standar deviasi 9,023. Kelas kontrol mempunyai skor maksimal 90, skor minimal 50, dengan rata-rata 68.18 dan standar deviasi 8.937. Angket sikap siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan pendekatan konstruktivisme dan kelas kontrol dengan metode ceramah dan drill, dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Sebaran Angket Akhir Interval Kriteria Kelas Kelas kontrol eksperimen 100,8 x 120 Sangat tinggi 0 2 81,6 x 100,8 Tinggi 12 19 62,4 x 81,6 Sedang 10 0 43,2 x 62,4 Rendah 0 0 24 x 43,2 Sangat rendah 0 0 6

Berdasarkan Tabel 6 sebaran angket awal sikap siswa terhadap pelajaran matematika kelas kontrol sebesar 12 siswa tergolong tinggi dan sebesar 10 siswa tergolong sedang. Pada kelas eksperimen terdapat 2 siswa tergolong sangat tinggi dan 5 siswa tergolong tinggi. Data hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji kenormalitasanya atau kemiringan data. Berikut dapat dilihat pada Tabel 7 uji normalitas data hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 7 Uji Normalitas Kemampuan akhir Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Eksperimen.952 21.364 Kontrol.949 21.324 Berdasarkan tabel 7 tabel Test of Normality kolom Shapiro-Wilk kelas eksperimen dengan signifikan 0,364 > 0,05. Diketahui bahwa hasil analisis > 0,05 artinya data berdisribusi normal. Kelas kontrol dengan taraf signifikan 0,324> 0,05. Hasil analisis diketahui bahwa hasil analisis > 0,05, artinya data berdistribusi normal. Uji homogenitas kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan data hasil ulangan matematika setelah diberi perlakuan. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Uji Homogenitas dan Uji T Kemampuan Akhir Siswa Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. T df tailed) Difference Difference VAR0001 Equal variances assumed Equal variances not assumed.075.785 3.53 41.001 9.67532 2.73944 3.53 40.866.001 9.67532 2.74008 Uji homogenitas kemampuan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 8 bagian Levene's Test for Equality of Variances kolom signifikansi menunjukan 7

0,78 > 0,05 maka H 0 diterima artinya ke dua kelompok mempunyai varian yang sama atau homogen. Uji T kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan data hasil ulangan matematika setelah diberi perlakuan. Hasil uji T dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan uji prasyarat data hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilanjut dengan uji t- Independent Samples Test (Uji banding dua sampel). Tabel 8 pada bagian t-test for Equality of Mean diperoleh informasi bahwa nilai t sebesar 3,53 dengan signifikansi 0,001 < 0,05 maka H 0 ditolak atau menerima H 1, maka rataan ke dua kelompok berbeda. Kita lihat pada Tabel 5 bahwa rataan untuk kelas eksperimen 77,85 jauh lebih baik dari pda kelas kontrol 68,18. Hal ini menunjukan pendekatan konstruktivesme berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Data angket sikap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji kenormalitasanya atau kemiringan data. Berikut dapat dilihat pada Tabel 9 uji normalitas data angket sikap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 9 Uji Normalitas Angket Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Eksperimen.911 21.058 Kontrol.972 21.787 Berdasarkan Tabel 9 tabel Test of Normality kolom Shapiro-Wilk kelas eksperimen dengan signifikan 0,058 > 0,05. Diketahui bahwa hasil analisis > 0,05 artinya data berdisribusi normal. Kelas kontrol dengan taraf signifikan 0,787> 0,05. Hasil analisis diketahui bahwa hasil analisis > 0,05, artinya data berdistribusi normal. Uji homogenitas angket kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan data angket sikap siswa setelah diberi perlakuan. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 10. 8

Tabel 10 Uji Homogenitas dan Uji T Angket Sikap Siswa Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference VAR00002 Equal variances assumed Equal variances not assumed 1.332.255 3.8 41.001 7.09091 1.86233 3.8 39.456.001 7.09091 1.85153 Uji homogenitas angket sikap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 10 bagian Levene's Test for Equality of Variances kolom signifikansi menunjukan 0,255 > 0,05 maka H 0 diterima artinya ke dua kelompok mempunyai varian yang sama atau homogen. Uji T angket sikap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan data angket setelah diberi perlakuan. Hasil uji T dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan uji prasyarat angket sikap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilanjut dengan uji t- Independent Samples Test (Uji banding dua sampel). Tabel 10 pada bagian t-test for Equality of Mean diperoleh informasi bahwa nilai t sebesar 3,8 dengan signifikansi 0,001 < 0,05 maka H 0 ditolak atau menerima H 1 maka rataan ke dua kelompok berbeda. Kita lihat pada Tabel 6 bahwa kriteria untuk kelas eksperimen jauh lebih baik dari pda kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar matematika kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar dan sikap siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2014/2015. Analisis uji yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua sampel, sehingga kedua data harus di uji terlebih dahulu dengan uji prasyarat menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui uji t yang akan digunakan. Uji normalitas nilai postest siswa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan drill berturutturut adalah 0,364 dan 0,324 keduanya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kedua nilai tersebut berdistrisibusi normal. Uji homogenitas nilai postest siswa kelas kontrol SMP yang menggunakan metode ceramah dan kelas eksperimen yang menggunakan 9

pendekatan konstruktivisme adalah 0,785 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kedua nilai tersebut homogen. Berdasarkan uji prasyarat tersebut maka dapat dilakukan uji beda rata-rata menggunakan Indipendent samples t test. Hasil uji beda rata-rata postest siswa menujukan bahwa nilai signifikan 0,001 < 0,05 hal ini menunjukan kedua kelompok memilki rataan yang berbeda. Hasil pada Tabel 5 menunjukan bahwa rataan kelas kontrol 68,18 lebih rendah dari pada kelas eksperimen yaitu 77,85 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga pendekatan konstruktivisme pengaruh terhadap hasil belajar. Uji beda rerata skor sikap siswa kelas eksperimen dan kontrol menghasilkan signifikan sebesar 0,01 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh sikap siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sikap siswa terhadap matematika. Selain itu, secara deskriptif penyebaran sikap siswa pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan juga terlihat lebih baik. Sebelum diberi perlakuan terdapat 24% dalam kategori sedang dan 76% dalam kategori tinggi, sedangkan setelah diberi perlakuan terdapat 90% dalam kategori tinggi, sedangkan 10% dalam kategori sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa pada saat mengikuti pelajaran, siswa yang sebelumnya hanya pasif dalam mengikuti pelajaran sekarang menjadi lebih aktif dan berani untuk berpendapat. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sikap siswa terhadap pelajaran matematika, karena sebelum diberi perlakuan dalam proses pembelajaran siswa hanya memperhatikan guru dan mendengarkan apa yang guru jelaskan, tetapi setelah diberi perlakuan siswa menjadi lebih aktif, mulai berani untuk berpendapat dan mengikuti pelajaran dengan senang. Pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme didapat bahwa siswa benar-benar belajar membangun sebuah konsep. Siswa belajar pemecahan masalah berdasarkan konsep yang dibangun. Siswa juga belajar bekerja sama, berbagi pendapat dan juga melatih siswa untuk belajar mandiri dan percaya diri. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 77,85 lebih baik dari pada kelas kontrol 68,18. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar dan sikap siswa pada matematika siswa kelas IX semester 1 SMP Pangudi Luhur Salatiga. Terdapat berbedaan nilai rata-rata dan kriteria pada angket sikap siswa pada siswa yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme dan yang diajar tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Sikap siswa dapat dilihat dari kriteria sikap yang terdapat pada kelas 10

eksperimen dan kontrol, yaitu sebanyak 10 siswa pada kriteria sedang dan 12 siswa pada kriteria tinggi pada kelas kontrol, sedangkan pada kelas ekserimen sebanyak 19 siswa pad akriteria tinggi dan 2 siswa pada kriteria sangat tinggi. Hasil belajar siswa ditunjukan dari nilai signifikan uji t sebesar 0,001< 0,05. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar tanpa pendekatan konstruktivisme. Hasil rata-rata kelas IX A sebesar 77,85 lebih baik dibandingkan dengan kelas IX B sebesar 68,18. DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Edisi Pertama Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA, cv Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Turmudi. 2008. Landasan Filosofis dan Teoritis Pembelajaran Matematika. Jakarta: Leuser Cita Pustaka Wahyudi, Kriswandani. 2013. Pengembangn Pembelajaran Matematika. Salatiga: Widya Sari Press 11