PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGASAPAN. PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu)

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

Pengeringan Untuk Pengawetan

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

Tujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

Pengawetan bahan pangan

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

Proses Pembuatan Madu

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

Pengawetan pangan dengan pengeringan

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

BLANSING. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

STUDI MUTU PRODUK IKAN JAPUH (Dussumieria acuta C.V.) ASAP KERING INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA TUMPAAN BARU, KECAMATAN TUMPAAN

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

I. PENDAHULUAN. menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak. Faktor penghambat. kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

Souvia Rahimah Pengemasan Ikan

MATA PELAJARAN : PRAKARYA SEMESTER : II Tema : Pengolahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BLANSING. mrngurangi terjadinya pengkaratan kaleng dan memperoleh keadaan vakum yang baik dalam headspace kaleng. dalam wadah

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

Pengolahan dengan suhu tinggi

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Rendemen Kerupuk Kulit Kelinci dengan Berbagai Konsentrasi Garam

1. Suhu Rendah 2. Suhu Tinggi 3. Pengeringan 4. Penggunaan BTM 5. Penggunaan asam, Garam, dan gula.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN TEKNOLOGI PENGASAPAN PADA IKAN ATAU MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. freezer selama 5 hari, 10 hari, 15 hari dan 20 hari dapat dilihat pada table ini.

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

Nama : Fitriyatun Nur Jannah Nim : Makul : Teknologi Pangan TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN

Pengasapan pangan. Kuliah ITP

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

Program Studi Teknologi Pangan

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Karakteristik mutu daging

Transkripsi:

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK

PERLAKUAN SEBELUM PENGERINGAN

1. INAKTIVASI ENZIM Produk yang akan dikeringkan mengandung enzim seperti katalase, peroksidase, polifenolase dan enzim lain Inaktivasi enzim dapat dilakukan dengan cara: Asidifikasi Blansing Jika blansing tidak sempurna: Perubahan flavor Browning

PERLAKUAN SETELAH PENGERINGAN

Bervariasi tergantung dari jenis produk Penambahan anti penggumpalan Pengayakan Pemisahan benda-benda asing dan warna menyimpang Pengemasan: Produk kering sangat dipengaruhi jenis pengemas Fungsi melindungi dari kelembaban, cahaya, udara, kotoran, mikroorganisme, bau asing, dll Produk hasil pengeringan beku harus dikemas dalam gas inert seperti N 2, volume headspace 1-2%

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK

1. TEKSTUR Perubahan yang terjadi pada produk hasil ternak yang memiliki tekstur padat sangat rentan terhadap kerusakan berupa : Gelatinisasi pati Kristalisasi pada selulosa Apabila suhu pengeringan terlalu tinggi maka akan membuat tekstur pangan menjadi mudah rapuh, retak atau bahkan menjadi keriput

2. Flavor dan aroma Pengeringan tidak hanya menguapkan air dalam pangan, namun juga kehilangan komponen volatil, sehingga makanan/minuman akan kehilangan flavor khasnya. hilangya komponen volatil ini tergantung dari suhu pengeringan dan kadar air pangan

3. warna Pengeringan yang berlebihan dapat menyebabkan warna permukaan bahan pangan menjadi berubah, sehingga menurunkan value dari bahan pangan tersebut. Permukaan bahan pangan menjadi lebih gelap

4. Nilai nutrisi Nilai nutrisi pada bahan pangan akan berubah karena proses pengeringan, tergantung pada Proses persiapan Suhu dan waktu pengeringan Kondisi penyimpanan

4. Nilai nutrisi

pengasapan

pendahuluan Metode pengasapan tradisional Indonesia : cara pengasapan kurang begitu luas dipraktekkan pemasaran agak sulit / konsumen masih sangat terbatas.

PRINSIP PENGASAPAN Asap kayu terdiri dari uap dan padatan yg berupa partikel-partikel yg amat kecil. Keduanya mempunyai komposisi kimia yg sama, tetapi dalam perbandingan yg berbeda Senyawa-senyawa kimia yg menguap diserap bahan pangan terutama dalam bentuk uap warna dan rasa

PRINSIP PENGASAPAN Adanya senyawa FENOL dan FORMAL DEHIDA, masing-masing bersifat bakterisida (membunuh bakteri) dan (membunuh kapang). Kedua senyawa membentuk lapisan mengkilat pada permukaan daging. Panas pembakaran juga membunuh mikroba, dan menurunkan kadar air daging. Pada kadar air rendah daging lebih sulit dirusak oleh mikroba. Dihasilkanya bahan antioksidan dari senyawa-senyawa tersebut. Sehingga menjadi awet, cita rasa khas, mencegah ketengikan.

Tujuan pengasapan Memperpanjang Lama Simpan Meningkatkan Flavour dan Warna khas Penampakan Permukaan Lebih Menarik Menambah Cita Rasa Menghambat Terjadinya Oksidasi Lemak

Faktor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan asap Suhu Pemanasan atau Pembakaran Tipe Alat yang Digunakan Metode Pembuatan Asap Jenis Kayu Kandungan Air Bahan Pangan

PENGARUH PENGASAPAN 1.CITA RASA DAN PENGHAMBATAN OKSIDASI Kelompok aldehyda dan phenol memberi bau yang enak Kelompok phenol : mencegah oksidasi lemak di bawah kulit bahan pangan.

PENGARUH PENGASAPAN 2. TEKSTUR BAHAN PANGAN Kulit bahan pangan asap mengkilat reaksi-reaksi kimia antara zat-zat yg terdapai asap. dalam Formaldehid dengan phenol menghasilkan lapisan damar tiruan pada permukaan bahan pangan (mengkilap) diperlukan suasana asam, asam ada pada asap.

PENGARUH PENGASAPAN 3. WARNA Kuning emas sampai kecoklatan reaksi kimia antara phenol dari asap dengan oksigen dari udara. 4. RASA Rasa keasap-asapan yg sedap dihasilkan oleh asam-asam organik dan phenol serta zat-zat lain sebagai pembantu.

PENGARUH PENGASAPAN 5. DAYA PENGAWETAN Kelompok phenol, kelompok asam organik dan kelompok aldehyda menghambat pertumbuhan mikroorganisme Mikroorganisme tidak membentuk spora kurang tahan terhadap asap dan dapat diasapipanas dengan pengasapan yg singkat Mikroorgansime pembentuk spora mempunyai ketahanan yg lebih besar dan meningkat dengan waktu setelah pembentukan spora

DAYA PENGAWETAN Mikroba jenis patogen kurang tahan terhadap pengasapan dapat dihilangkan dengan pengasapan selama 1 jam Penetrasi asap ke bagian dalam pahan pangan terbatas kemampuan menghambat kerusakan terbatas pada permukaan

DAYA PENGAWETAN Daya awet hasil pengasapan sangat tergantung pada pengeringan dan penurunan Aw dari penggaraman Produk asap dengan kadar garam rendah dan kadar air tinggi, tidak dapat disimpan dengan baik.

MUTU BAHAN PANGAN ASAP Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu bahan pangan asap : 1. Bahan mentah / raw material - Bahan mentah harus segar

MUTU BAHAN PANGAN ASAP Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu bahan pangan asap : 2. Pre Treatment - Pembersihan bahan pangan - Penggaraman : penggaraman basah atau larutan / brine salting - Larutan garam yg digunakan harus mempunyai kejenuhan antara 70 80 % permukaan mengkilat

MUTU BAHAN PANGAN ASAP Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu bahan pangan asap : 3. Pengeringan sebelum Pengasapan - Penggaraman pencucian dengan air tawar tahap pengeringan - Pengeringan : menghilangkan sebagian air sebelum proses pengasapan - Pengeringan/ penirisan dapat dilakukan dengan menggantung bahan pangan di atas rak-rak pengering di udara terbuka (Kelembaban / Rh rendah) - Rh Tinggi pengeringan lambat pengeringan dalam lemari pengering

METODE PENGASAPAN 1. Pengasapan dingin / cold smoking 2. Pengasapan panas / hot smoking

COLD SMOKING Suhu asap tidak boleh melebihi 40 0 C, idealnya 15 30 0 C Kelembaban nisbi / Rh yg terbaik 60 70 % Rh >70% : proses pengeringan sangat lambat Rh < 60% : permukaan bahan pangan akan mengering terlalu cepat.

COLD SMOKING Kadar air bahan pangan asap relatif rendah (< 4o%) awet ( waktu pengasapan lama) lebih Suhu pengasapan 28 25 0 C 3 4 minggu Bahan-bahan mentah dengan kadar garam yg tinggi, diasapidikeringkan dengan waktu lama

COLD SMOKING TAHAPAN PROSES : PERSIAPAN DIASINKAN DIKERINGKAN PENGASAPAN

HOT SMOKING Suhu asap mencapai 120 0 C atau lebih, suhu pada bahan pangan bagian dalam mencapai 60 0 C Suhu pengasapan sekitar 50 70 0 C, terkadang dinaikkan sampai 90 0 C untuk menimbulkan penggumpalan thermo. Kadar air bahan pangan asap relatif masih tinggi daya awet rendah

PENYIMPANAN PRODUK YG DIASAP Walaupun formaldeidyda dalam pengasapan bersifat anti mikrobial, tetapi penetrasinya ke dalam tubuh bahan pangan tidaklah kuat dampak anti pembusukan rendah Produk yg diasapi panas (kadar air tinggi) harus didinginkan Produk yg diasapi-dingin (kadar air 40%) dan kadar garam tinggi relatif bebas dari pembusukan

PENYIMPANAN PRODUK YANG DIASAP Produk cenderung untuk menjamur atau menjadi tengik atau kerusakan oleh serangga, Penyimpanan : digantung dalam ruang pengasapan diasapi terus Cara penyimpanan yg paling baik adalah pendinginan karena kecenderungan produk menjadi terlalu kering.

PENGGARAMAN

pendahuluan Metode pengawetan dengan menggunakan garam dalam konsentrasi tinggi

Tujuan penggaraman Mendapatkan perubahan TEKSTUR DAN WARNA yang diinginkan Mendapatkan karakteristik tertentu : Produk menjadi awet Terbentuk aroma dan rasa yang khas

prinsip penggaraman Mengapa penggaraman dapat membuat makanan awet??? Bakteri patogen dan pembusuk peka terhadap kadar garam tinggi Na + Cl bersifat bakteriostatik Aktivitas air (Aw) produk menurun Garam mengikat air sehigga jumlah air bebas menurun Penurunan Aw menyebabkan MO yang tidak tahan Aw rendah MENURUN

prinsip penggaraman

prinsip penggaraman