BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

Semester/Minggu : I/XVIII Tema/Sub tema : Tanaman/Manfaat Tanaman Hari, Tanggal : Rabu, 7 Desember 2011 : WIB. Guru, anak.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jumlah Anak Di Tk Kristen 03 Eben Haezer Salatiga Sebagai Berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS I - SEMESTER 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan rencana pembelajaran yang telah

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GONDANGMANIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. naungan yayasan Ihyaa ul Islam Indonesia dan berdiri sejak tahun 1969.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di PAUD AL-AZHAR. Kabupaten Bengkulu Selatan. Subjek penelitian yaitu kelompok B dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di PAUD MELATI Desa Suka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. TK Alkhairat Kelurahan Dembe II Kota Gorontalo didirikan pada tanggal

Lembar Observasi (Cek List)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT KETERANGAN Nomor : 24/TK LT III/BTL/XII/2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DENGAN LATIHAN GERAK DASARTARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEMBINA MANNA BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

drill pada keterampilan membaca siswa tanpa mengeja di kelas I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA KEGIATAN HARIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

Jurnal Publikasi Ilmiah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Kuesioner kompetensi perkembangan anak usia tahun NO INDIKATOR KOGNITIF TES PERBUATAN PENILAIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BURUNG-BURUNG DI POHON PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH I

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel.4.1. Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin f % L 12 57,14 P 9 42,85 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suka Nanti Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan di

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Subyek Penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin f % P 15 60% L 10 40% Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar subyek penelitian adalah Siswa berjenis kelamin perempuan 60%. b. Jumlah subyek berdasarkan usia Tabel 4.2 Subyek Penelitian berdasarkan usia Usia f % <6 Tahun 9 36% >6 Tahun 16 64% Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar subyek penelitian ini adalah siswa dengan usia 6 tahun (64%). 33

4.2 Kondisi Awal Motorik Kasar Berdasarkan kondisi awal Motorik Kasar anak sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan, hasil Tes Perbuatan pertama tanggal 14 Agustus 2015 yang telah dilakukan di TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi dalam kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan, sebagian besar (44%) anak dalam kegiatan berlari lurus dengan melewati 4 rintangan yang dibuat menggunakan styrofoam dengan panjang jalur rel 1 meter yang dibuat menggunakan lakban hitam, berada pada Kategori Kurang, padahal semua anak diharapkan sudah dapat menguasai motorik kasar berlari lurus pada usia 5-6 tahun. (Permendikbud No.137 tahun 2014), ini menunjukkan bahwa perkembangan motorik kasar anak TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi masih rendah, belum sesuai dengan perkembangan motorik kasar anak pada umumnya, sehingga perlu adanya tindakan yang dilaksankan agar motorik kasar berlari lurus dengan rintangan anak mencapai hasil yang optimal yaitu 80%. Tabel 4.3 Prasiklus Tes Perbuatan Motorik Kasar berlari lurus dengan rintangan TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi No Kategori f Prosentase 1 Kurang(6-9) 11 44% 2 Cukup(10-13) 6 24% 3 Baik(14-18) 8 32% Jumlah 25 100 % Pada tabel 4.3 Kondisi awal Motorik Kasar sebagian besar berada pada kategori Kurang (44%). 34

50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik Gambar 4.1 Diagram Batang prosentase kemampuan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan (Prasiklus). 4.3 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) b. Menentukan materi dan tema kegiatan c. Menyiapkan bahan lakban berwarna hitam, cuter, 4 rintangan yang di buat menggunakan styrofoam, menyiapkan lembar observasi d. Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran 4.4 Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada 35

Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 4.4.1 Pelaksanaan Siklus I a. Siklus I Tahap Tindakan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 September 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, lihat kebunku, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak berkeliling lingkungan sekolah untuk mengamati ciptaan Tuhan. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan dan berlatih melakukan kegiatan berdiri statis selama 30 detik, berjalan dinamis dengan merentangkan kedua tangan, berjalan lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan dan berlari lurus dengan rintangan sebelum melakukan kegiatan 36

inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan dan berlari lurus dengan rintangan supaya kegiatan berlari lurus dengan rintangan dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak selama bermain bersama. Doa pulang. b. Siklus I Tahap Tindakan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25 September 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, dan bungaku, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, 37

menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menyiram tanaman. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan, latihan berdiri statis selama 30 detik, kemudian melakukan latihan kegiatan berjalan dinamis mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan dan berlari lurus dengan rintangan yang sudah di buat guru dan peneliti tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang. 38

c. Siklus I Tahap Tindakan 3 Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 September 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, menanam jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon yang sedang tertiup angin. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan, sebelum melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan rintangan, anak-anak mengulang kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan berjalan lurus dan kemudian berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur yang dibuat guru menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar 39

berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami kram saat melakukan kegiatan ini. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang. 4.4.2 Observasi dan hasil tindakan pelaksanaan siklus I Selama kegiatan siklus I kegiatan yang peneliti berikan yang berupa berdiri statis, berjalan dinamis, berjalan lurus, berlari lurus, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan dan berlari lurus dengan rintangan, guru dan peneliti melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan berlangsung dengan mencatat perkembangan yang dialami anak dan mendokumentasikan hasil observasi. Pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 24, 25, dan 26 september 2015. Pada kegiatan hari pertama anak-anak merasa senang karena setelah melakukan kegiatan senam pemanasan, berlatih berdiri statis selama 30 detik, berjalan dinamis, berjalan lurus, berlari lurus, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan dan berlari lurus dengan rintangan, anak-anak di beri kesempatan bermain bebas di luar kelas selama 5 menit, sebelum melanjutkan kegiatan belajar di dalam kelas. 40

Biasanya dalam pembelajaran anak jarang diberi kesempatan bermain bebas setelah melakukan kegiatan motorik. Pada saat melakukan kegiatan berdiri statis, berjalan dinamis dan berjalan lurus anak-anak melakukan kegiatan ini dengan perasaan senang, tertib dan mengikuti perintah dari guru dan peneliti yang mengawasi dengan baik. Dari tindakan yang dilakukan pada siklus I maka diperoleh data dari observasi. Data nilai anak pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Tabel Tindakan Siklus I Hasil Penilaian Siklus I Tindakan I Tindakan II Tindakan III Kategori f % f % f % Kurang (6-9) 11 44% 10 40% 8 32% Cukup (10-13) 5 20% 4 16% 4 16% Baik (14-18) 9 36% 11 44% 8 52% Dari hasil Tes Perbuatan siklus I pada tabel III Gambar Tabel 4.4 yang diperoleh, kenaikan prosentase terletak pada kategori Baik, sedangkan kategori Cukup dan Kurang menurun. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel III dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.2. 41

60% 50% 40% 30% 20% Kurang Cukup Baik 10% 0% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Gambar 4.2 Diagram Batang prosentase Hasil Belajar Siklus I Dari diagram Batang 4.2 prosentase keterampilan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api pada siklus I pertemuan III anak yang mencapai kriteria Kurang (K) 8 anak atau 32%, sedangkan anak yang mencapai kriteria Cukup (C) sebanyak 4 orang atau16% dan anak yang mendaptkan kriteria Baik (B) sebanyak 11 anak atau 52%. Hasil tindakan siklus I sudah mengalamai peningkatan namun belum mencapai indikator yang di tentukan. 4.4.3 Refleksi Refleksi dari hasil observasi pada siklus I masih ada beberapa anak yang masih mendapat kriteria Cukup (C) sebanyak 4 orang anak dan Kurang (K) 8 orang anak, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar hasil belajar anak mencapai kategori Baik yaitu 80%. Dari hasil observasi kegiatan anak selama siklus I, masih ada beberapa anak yang belum dapat mengikuti semua kegiatan pembelajaran dengan baik, seperti senam pemanasan, berdiri statis, berjalan dinamis, berlari 42

lurus, berlari lurus dengan menggunakan waktu dan berlari lurus dengan rintangan. Selain itu anak juga masih banyak yang berbicara bersama temannya, maka peneliti perlu menggadakan perbaikan pada pembelajaran siklus II agar ada peningkatan pada keterampilan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan. Hal yang dapat dilakukan sebagai perbaikan pada siklus II, antara lain: a. Peneliti lebih meningkatkan penguasan kelas agar anak tidak berbicara atau bercerita bersama temannya saat diberi penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yangg akan di laksanakan. b. Lebih efektif membagi waktu agar kegiatan bisa terlaksana semua dan anak tidak merasa bosan. c. Lebih tegas terhadap peraturan yang sudah disepakati bersama. 4.5 Tahap Perencanaan Siklus II Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) b. Menentukan materi dan tema kegiatan c. Menyiapkan bahan lakban berwarna hitam, cuter, 4 rintangan yang di buat menggunakan styrofoam, menyiapkan lembar observasi d. Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran 4.5.1 Tahap Tindakan Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada 43

Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut a. Siklus II Tahap Tindakan I Pertemuan pertama Siklus II Tahap Tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 01 Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, menanam jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon yang sedang tertiup angin. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan, mengulang kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur yang di buat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat 44

berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang. b. Siklus II Tahap Tindakan II Siklus II Tahap Tindakan II dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, mengamati pertumbuhan jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon yang sedang tertiup angin. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan rintangan, mengulang kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur yang dibuat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari 45

lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang. c. Siklus II Tahap Tindakan III Siklus II Tahap Tindakan III dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 03 Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, mengamati tumbuhan jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon yang sedang tertiup angin. b) Kegiatan Inti Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan rintangan, mengulang 46

kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur yang dibuat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah dibuat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini. c) Kegiatan Akhir Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang. 4.5.2 Observasi dan hasil tindakan pelaksanaan siklus II Dari tindakan yang sudah dilakukan pada siklus II maka dapat diperoleh data melalui penilaian kegiatan pembelajaran berlangsung dan data anak dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Tabel Siklus II Hasil Penilaian Siklus II Tindakan I Tindakan II Tindakan III Kategori f % F % f % Kurang (6-9) 7 28% 5 20% 2 8% Cukup (10-13) 3 12% 2 8% 2 8% Baik (14-18) 15 60% 18 72% 21 84% 47

Dari hasil perbaikan siklus II pada tabel 4.5, kenaikan prosentase terletak pada kriteria Baik. Dalam siklus II Tindakan III masih ada 2 orang anak yang memiliki kategori Cukup (C) dan 2 orang anak memiliki kategori Kurang (K). Berikut gambar 4.3 grafik hasil Ketuntasan siklus II. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Kurang Cukup Baik Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan gambar diagram Batang 4.3 hasil pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi dari siklkus II pertemuan III anak yang mencapai kategori Kurang (K) 2 anak atau 8%, sedangkan yang berada pada kategori Cukup (C) 2 anak atau 8% dan anak yang mencapai kategori Baik (B) 21 anak atau 84%. Dari hasil tersebuat dapat dikatakan berhasil karena sudah mencukupi indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80%. 4.5.3 Refleksi Berdasarkan refleksi dan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus II sebagian besar sudah mencapai kategori Baik. Dari hasil pelaksanaan 48

pembelajaran siklus II menunjukan terjadinya peningkatan keterampilan berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api. Hal ini menunjukan bahwa indikator yang diharapkan telah tercapai. 4.6 Pembahasan hasil penelitian Analisa penelitian tindakan kelas pada Prapenelitian, siklus I, siklus II berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api diperoleh hasil belajar seperti tabel 4.6 Gambar tabel 4.6 Hasil Perbandingan Siklus I Dan Siklus II No Nilai Siklus I Siklus II f % f % 1 Kurang (6-9) 8 32% 2 8% 2 Cukup (10-13) 4 16% 2 8% 3 Baik (14-18) 13 52% 21 84% Jumlah 25 100% 25 100% Berdasarkan tabel 4.6 anak yang mencapai keterampilan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api pada siklus I Tindakan III Siswa yang berada pada kategori Baik 13 anak atau 52%, selanjutnya pada siklus II Tindakan III kategori Baik meningkat menjadi 8 anak atau 84%. 49

100% 80% 60% 40% 20% Kurang Cukup Baik 0% Siklus I Siklus II Gambar Diagram Batang 4.4 Hasil Penelitian Perkembangan Motorik Kasar Berlari Lurus Dengan RintanganSiklus I, Siklus II Berdasarkan data yang diperoleh melalui siklus I, dan siklus II pada Gambar 4.4 membuktikan bahwa kegiatan berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api dapat membantu guru untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa melalui bermain jalur rel kereta api dapat meningkatkan motorik kasar berlari lurus anak Kelompok TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi. Hal ini dapat diketahui melalui peningkatan prosentase keberhasilan dari hasil siklus I dan siklus II seperti sudah tertera pada gambar grafik 4.7 pada siklus II Tindakan III sebesar 84%.>80%. 4.7 Pembahasan Penggunaan permainan berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api bertujuan untuk meningkatkan motorik kasar anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari salah satunya berlari lurus. Dengan hasil penelitian ini dapat dibuktikan terjadi peningkatan terhadap 50

perkembangan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan anak di TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi dapat dilihat dari lembar penilaian yang digunakan untuk menilai pada saat proses tindakan pada saat penelitian, kemampuan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan pada siklus I 52 % meningkat menjadi 84% atau 21 anak dari 25 anak berada pada kategori Baik pada Siklus II, serta pengaruh dari usia sebagian besar 16 anak atau 64% berusia 6 Tahun dan sebagian besar siswa 15 atau 60 % berjenis kelamin perempuan, serta melakukan tindakan Berdiri Statis, Berjalan Dinamis, Berjalan Lurus, Berlari Lurus, Berlari lurus Dengan Waktu yang Ditentukan, Berlari Lurus Dengan Rintangan. Sehingga penelitian ini mendukung penelitian yang terdahulu dari penelitian Ayuning (2012) berjudul peningkatkan motorik kasar berlari melalui aktivitas bermain halang rintang anak kelompok B2 TK Negeri Pembina Panjatan Kulon Progo, yang menunjukan bahwa melalui permainan berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api didalam pembelajaran anak usia dini dapat meningkatkan motorik kasar anak. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat (Ray,2013) yang mengatakan bahwa bermain rel kereta api dapat meningkatkan motorik kasar. 51