AMALDO FIRJARAHADI TANE

dokumen-dokumen yang mirip
AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Sulistyani, M.Si.

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

D. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

UN SMA IPA Kimia. Kode Soal 305

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

D kj/mol E kj/mol

UN SMA 2012 IPA Kimia

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

MODUL SEL ELEKTROLISIS

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim ( JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

UN SMA 2015 PRE Kimia

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

PREDIKSI UJIAN NASIONAL 2011 KIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA


11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

UN SMA 2012 IPA Kimia

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

Naskah SBMPTN 2016 Kode 208 No. 39 Soal Pengantar Siswa Medica Kimia 4P IPA/D No. 07 Naskah SBMPTN 2016 Kode 206 No. 40

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

OLIMPIADE SAINS NASIONAL V. Bidang Kimia

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

KIMIA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA Waktu 120 menit. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 77 Tahun 2008 Tanggal 5 Desember 2008

LAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

D. 50 E. 64. D. -1,40 kj E. -2,80 kj

wanibesak.wordpress.com 1

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

PEMBAHASAN KIMIA 2011(NGACAK)

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Try Out UN 2011 paket 61

Transkripsi:

DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 1

1. MATERI: IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Pada soal diketahui bahwa nomor atom fluor adalah 9 (ditulis 9 F) dan nomor atom belerang atau sulfur adalah 16 (ditulis 16 S). Soal ini meminta kita untuk mengidentifikasi senyawa belerang tetrafluorida atau SF 4. Agar bisa menjawabnya, diperlukan struktur Lewis SF 4, dengan menggambarkan elektron-elektron valensi 9 F dan 16 S pada masing-masing atomnya seperti gambar berikut. (1) Molekul SF 4 bersifat polar dan di dalam molekulnya atom S bertindak sebagai atom pusat dan atom F bertindak sebagai atom kawan sehingga elektronelektron pada atom S berpindah ke 4 atom F yang berikatan sehingga terjadi perbedaan keelektronegatifan antara S dan F (sekitar 1,4 Pauling). Walaupun vektor (arah) perbedaan keelektronegatifan SF 4 seperti pada gambar terlihat sama ke segala arah (atas, kiri, kanan, dan bawah) namun vektor keelektronegatifan tersebut tidaklah sama dikarenakan adanya sepasang PEB yang ditandai dengan tanda silang tersebut. Bisa jadi PEB yang ada di gambar berada di sisi kiri atas, sisi kanan bawah, atau sisi kiri bawah sehingga kita tidak bisa beranggapan pada bagian manakah arah keelektronegatifannya sama. Alasan inilah yang menyebabkan molekul SF 4 bersifat polar. (BENAR) (2) Pada gambar struktur Lewis di atas, sudah jelas secara matematis sudut ikatan yang terbentuk adalah 120. Sementara untuk sudut 109 biasanya terdapat di struktur molekul tetrahedal, AX 4. (SALAH) (3) Jika pernyataan (1) benar, sudah pasti pernyataan (3) benar. Pada struktur Lewis di atas terlihat jelas bahwa terdapat sepasang (terdiri atas 2 PEB). (BENAR) PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 2

2. (4) Pernyataan ini sudah pasti salah karena molekul SF 4 memiliki bentuk molekul AX 4 E atau jungkat jungkit atau tetrahedral terdistrosi, bukan tetrahedral. (SALAH) JAWABAN: B MATERI: IKATAN KIMIA Etanol memiliki rumus kimia C 2 H 5 OH dan bersifat polar karena vektor (arah) perbedaan keelektronegatifan antara C dengan H, C dengan O, serta O dengan H tidak sama meskipun perbedaan keelektronegatifan (lihat gambar) antara C dengan H terlihat sama tetapi lengan atom C satunya lagi mengikat atom O yang memiliki nilai keelektronegatifan lebih tinggi dibanding H sehingga vektornya tidak sama untuk setiap sisi. Lain halnya dengan molekul unsur iodin (I 2 atau I I). Iodin termasuk senyawa nonpolar dan memiliki ikatan kovalen nonpolar karena perbedaan keelektronegatifannya adalah nol akibat arah keelektronegatifannya (lihat gambar) terlihat sama walaupun dipandang dari sisi manapun sehingga kita bisa katakan tiap sisi jumlah vektornya adalah nol. Berdasarkan uraian di atas, didapatkan kesimpulan bahwa etanol memiliki ikatan kovalen polar sementara I 2 memiliki ikatan kovalen nonpolar. Biasanya, ikatan kovalen polar dikukuhkan oleh gaya dipol-dipol atau dipol permanen antarmolekulnya. Lain halnya dengan ikatan kovalen nonpolar yang dikukuhkan oleh dua gaya, yaitu gaya London (antarmolekul nonpolar; contohnya I 2 dengan I 2 ) dan gaya dipol terimbas (antarmolekul polar nonpolar). Artinya, interaksi antara C 2 H 5 OH dan I 2 adalah dipol permanen dipol terimbas seperti gambar disamping. JAWABAN: B PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 3

3. 4. MATERI: STOIKIOMETRI Soal ini penyelesaiannya sangat sederhana, yaitu cukup membandingkan volume tiap-tiap senyawa yang diketahui. Kenapa? Karena perbandingan volume menyatakan perbandingan mol atau koefisien tiap-tiap zat yang bereaksi. Hal inilah yang dinyatakan dalam hukum Avogadro, dengan syarat pada suhu dan tekanan yang sama dan tertentu. Reaksi pembakaran hidrokarbon X dengan perbandingan volumenya (masingmasing dibagi 80 ml) adalah sebagai berikut. X + O 2 CO 2 + H 2 O 80 ml 360 ml 240 ml 240 ml 1 9/2 3 3 Sehingga didapatkan reaksi setaranya: X + 9/2 O 2 3CO 2 + 3H 2 O Hidrokarbon pasti hanya memiliki atom C dan H, maka dari itu pada produklah dapat diprediksi hidrokarbon yang dimaksud di soal. Di sebelah produk terdapat 3 buah atom C pada CO 2 dan 6 buah atom H pada H 2 O. Jadi, dapat disimpulkan hidrokarbon X tersebut adalah C 3 H 6 atau propena. JAWABAN: C MATERI: STOIKIOMETRI Persentase dalam kimia dapat dinyatakan dalam persentase massa/massa (m/m), volume/volume (v/v), dan massa/volume (m/v). Biasanya, jenis-jenis persentase ini jarang banget lho disebutkan di SBMPTN, tapi sering banget muncul di SIMAK UI. Oke, persentase yang dimaksud di soal ini adalah persentase m/m karena di soal PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 4

5. hanya diketahui massanya saja. Persentase biasanya dihubungkan dengan rendemen, sesuai rumus (massa teoritis > massa eksperimen): % rendemen = massa eksperimen x 100% massa teoritis Di soal ditanya persentase (rendemen) hasil reaksi, yaitu rendemen senyawa SiC. Pada soal diketahui ada 1,5 gram SiC yang terbentuk dan massa inilah yang merupakan massa eksperimen karena berdasarkan teoritis atau stoikiometri, massa SiC yang didapatkan tidak tepat 1,5 gram. Hitung massa teoritisnya secara stoikiometri reaksi! n C = 4,5 gram/12 = 0,375 mol n SiO 2 = 3 gram/60 = 0,046875 mol Reaksi setara: 2C (s) + SiO 2 (s) SiC (s) + CO 2 (g) M 0,375 0,046875 - - B -0,09375-0,046875 +0,046875 +0,046875 S 0,28125-0,046875 0,046875 Berdasarkan reaksi di atas terlihat bahwa SiC pada keadaan sisa sebanyak 0,046875 mol (M r SiC = 40) dengan massa 2 gram. Memang, secara eksperimen massa SiC yang didapatkan tidak sepenuhnya 2 gram, melainkan 1,5 gram. Hal ini dikarenakan pada stoikiometri kita menganggap ada suatu zat yang habis bereaksi sehingga adanya suatu zat reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas pada reaksi kimia. Nah, hitung rendemen SiC! % rendemen SiC = 1,5 gram x 100% 2 gram = 75% JAWABAN: D MATERI: STOIKIOMETRI Sama seperti soal sebelumnya, kadar tembaga yang dimaksud adalah persentase m/m (rendemen). Massa 1,6 gram batuan tersebut bisa dianggap setara dengan 1,6 gram tembaga (Cu), namun belum bisa dipastikan apakah massa tersebut massa PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 5

eksperimen atau teoritis. Untuk memeriksanya, kita bisa dapatkan massa Cu dari reaksi kimia yang menghasilkan 0,48 gram endapan. Reaksi 1: Cu (s) + 2HCl (aq) CuCl 2 (aq) + H 2 (g) Reaksi 2: Reaksi kedua ini dinyatakan bahwa semua ion tembaga dilarutkan dan diendapkan menjadi CuS. Artinya, CuS salah satu bagian produk yang terbentuk. Semua ion tembaga yang dimaksud adalah ion tembaga Cu 2+ yang terdapat di CuCl 2 diendapkan menjadi CuS, artinya CuCl 2 bereaksi dengan unsur belerang (S) agar didapatkan CuS. CuCl 2 (aq) + S (s) CuS (s) + Cl 2 (g) Hitung massa Cu pada batuan melalui reaksi stoikiometri! n CuS = 0,48 gram/95,5 = 0,005 mol CuCl 2 (aq) + S (s) CuS (s) + Cl 2 (g). (reaksi 2) x mol 0,005 mol Karena perbandingan mol CuCl 2 dan CuS adalah 1 : 1, maka jumlah mol CuCl 2 sama dengan jumlah mol CuS, yaitu 0,005 mol (nilai x). Cu (s) + 2HCl (aq) CuCl 2 (aq) + H 2 (g) (reaksi 1) y mol 0,005 mol Perbandingan mol CuCl 2 dengan Cu juga 1 : 1 sehingga jumlah mol Cu adalah 0,005 mol (A r Cu = 63,5) dengan massa 0,3175 gram (nilai y). Didapatkan bahwa dalam reaksi tersebut ada 0,3175 gram Cu. Dari sini sudah dapat ditentukan mana yang massa eksperimen dan massa teoritis. Ingat, bahwa massa eksperimen harus lebih kecil dibandingkan massa teoritis. Jadi, 0,3175 gram adalah massa eksperimen dan 1,6 gram adalah massa teoritis sehingga didapatkan kadar Cu dalam batuan: % kadar (rendemen) Cu = 0,3175 gram x 100% 1,6 gram = 20% JAWABAN: D PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 6

6. 7. MATERI: TERMOKIMIA Untuk mendapatkan nilai entalpi pembakaran standar (ΔH c ) B 5 H 9 (pentaboran-9) didapatkan dari hasil pengurangan entalpi pembentukan produk dengan reaktan pada reaksi pembakaran B 5 H 9 pada soal. Nah, di soal produknya adalah B 2 O 3 dan air, sedangkan reaktannya B 5 H 9 dan O 2. Tapi ingat, bahwa entalpi pembakaran yang dimaksud di soal adalah kj per 1 mol B 5 H 9! Sementara reaksi di soal masih dalam 2 mol B 5 H 9. Sederhanakan saja reaksinya agar didapatkan 1 mol B 5 H 9 dengan membagi semua koefisien dengan 2: B 5 H 9 (l) + 6O 2 (g) 5/2 B 2 O 3 (s) + 9/2 H 2 O (l) Hitung besar entalpi pembakarannya! ΔH c = ΔH f produk ΔH f reaktan = [5/2 (ΔH f B 2 O 3 ) + 9/2 (ΔH f H 2 O)] [ΔH f B 5 H 9 + 6 (ΔH f O 2 )] = [5/2 (-1263,6) + 9/2 (-285,8)] [73,2 + 6 (0)] = -4518,3 kj/mol JAWABAN: D MATERI: REDOKS Zink (Zn) sebagai reduktor artinya mengalami reaksi oksidasi atau mengalami kenaikan bilangan oksidasi (biloks). Untuk memeriksanya, identifikasi dan pilih di reaktan dan produk yang mengandung unsur zink (Zn) saja. (1) Zn Zn(NO 3 ) 2 Zn = biloks 0 Zn(NO 3 ) 2 = biloks +2 bisa didapatkan dari reaksi ionisasi: Zn(NO 3 ) 2 Zn 2+ + 2NO 3 - Biloks dari 0 ke +2 adalah oksidasi (BENAR) PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 7

8. (2) Zn ZnSO 4 Zn = biloks 0 ZnSO 4 = biloks +2 bisa didapatkan dari reaksi ionisasi: ZnSO 4 Zn 2+ + SO 4 2- Biloks dari 0 ke +2 adalah oksidasi (BENAR) (3) Zn Zn(NO 3 ) 2 Sama seperti pernyataan nomor 1 (BENAR) (4) Zn ZnCl 2 Zn = biloks 0 ZnCl 2 = biloks +2 bisa didapatkan dari reaksi ionisasi: ZnCl 2 Zn 2+ + 2Cl - Biloks dari 0 ke +2 adalah oksidasi (BENAR) JAWABAN: E MATERI: REDOKS DAN ELEKTROKIMIA Di soal diketahui dan ditanya: i = 8 A t = 200 menit = 12000 detik E (oksidasi) = -0,4 volt (Cd) E (reduksi) = +0,34 volt (Cu) Pengurangan massa di anoda = gram? Soal ini menghubungkan konsep sel elektrolisis dengan sel volta (galvani). Nilai E sel pada soal hanya sebagai bahan bantu agar kita tahu zat mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi. Oleh karena reduksi potensial selnya lebih positif, maka Cu mengalami reaksi reduksi dan sebaliknya unsur Cd mengalami reaksi oksidasi. Untuk mencari massa di anoda, maka kita memerlukan massa yang terbentuk di anoda yaitu massa Cd karena dalam elektrolisis katode tempat terjadi reaksi reduksi sementara anode tempat terjadi reaksi oksidasi (ingat singkatan KARAOS). Untuk mendapatkan massa Cd, kita memerlukan mol elektron. Ingat, bahwa elektron terbawa dalam arus listrik yang mengalir selama proses elektrolisis PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 8

9. berlangsung dan arus listrik ini dirangkai secara seri sehingga arus listrik di kedua sel (sel Cd dan Cu) bernilai sama; ingat konsep fisika juga, ya. Cari besarnya mol elektron! Mol elektron = i x t. 96500 = 8 A x 12000 detik 96500 = 96/965 mol Cari besarnya mol Cd di anode! Ingat, bahwa di anode terjadi pelepasan elektron karena terjadi reaksi oksidasi! Cd Cd 2+ + 2e x mol 96/965 mol Nilai x bisa didapatkan dari perbandingan koefisien (mol): Mol Cd (ditanya) = koefisien Cd (ditanya) x mol e (diketahui) koefisien e (diketahui) = 1 x 96/965 mol 2 = 48/965 mol Cd Cari massa Cd dengan konsep mol! mol Cd = g (massa)/a r Cd 48/965 mol = g (massa)/112 g (massa) = 5,57 gram = 5,6 gram (pembulatan) JAWABAN: C MATERI: LAJU DAN ORDE REAKSI Persamaan laju reaksi biasanya dinyatakan dengan: r = k [A] x [B] y. (persamaan 1) atau 1/t = k [A] x [B] y. (persamaan 2); PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 9

dengan r adalah laju reaksi, k adalah konstanta laju reaksi, A dan B adalah zat pada reaktan, t adalah waktu, dan x dan y adalah orde reaksi. Untuk mendapatkan nilai x dan y pada soal, bisa didapatkan dengan perbandingan laju reaksi dari data-data di tabel, dengan pemisalan x adalah orde NO dan y adalah orde Br 2 sehingga nanti rumus laju reaksinya: r = k [NO] x [Br 2 ] y Cari orde x dengan perbandingan data 1 dan 3, dan ingat bahwa 1 dipangkatkan berapapun hasilnya tetap 1! (0,1/0,2) x (0,05/0,05) y = (1/4) x = 2 Cari orde y dengan perbandingan data 1 dan 2, dan ingat bahwa 1 dipangkatkan berapapun hasilnya tetap 1! (0,1/0,1) x (0,05/0,1) y = (2/4) y = 1 Sehingga rumus laju reaksinya adalah r = k [NO] 2 [Br 2 ] JAWABAN: E 10. MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: Volume sistem = 10 L [HBr] 0 = [H 2 ] 0 = [Br 2 ] 0 = 0,3 M n H 2 = n Br 2 = 3 mol (saat penambahan) [HBr] 1 = M? Dalam reaksi kimia (termasuk kesetimbangan) untuk mencari K c, biasanya diperlukan mol masing-masing senyawa dalam reaksi terlebih dahulu. Nah, dari data semua konsentrasi zat tercatat 0,3 M pada volume 10 L, sehingga: [HBr] 0 = [H 2 ] 0 = [Br 2 ] 0 = n (HBr, H 2, dan Br 2 ) volume (L) 0,3 M = n (HBr, H 2, dan Br 2 ) 10 L n (HBr, H 2, dan Br 2 ) 0 = 3 mol PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 10

Cari nilai K c reaksi! K c = [H 2 ][Br 2 ] [HBr] 2 = [0,3][0,3] [0,3] 2 = 1 Untuk mencari nilai [HBr] 1 setelah penambahan 3 mol H 2 dan Br 2, kita perlu jumlah mol pada setimbang (label S ) di reaksi kesetimbangan yang baru di bawah ini. Nah, setelah adanya penambahan 3 mol H 2 dan Br 2, yang molnya bertambah hanya H 2 dan Br 2 saja sehingga: n HBr (data ke-2) = 3 mol n H 2 (data ke-2) = 3 mol + 3 mol = 6 mol n Br 2 (data ke-2) = 3 mol + 3 mol = 6 mol Buat reaksi kesetimbangan yang baru! Ingat, pada kondisi setelah ditambah H 2 dan Br 2 mula-mula jumlah mol reaktan dan produk masih ada yaitu jumlah mol sisa sebelum penambahan H 2 dan Br 2! Dan ingat, jika ditambah gas H 2 dan Br 2 di produk, otomatis kesetimbangan bergeser ke arah reaktan (kiri) sehingga bagian produk saat bereaksi (label B ) lajunya berkurang sementara bagian reaktan lajunya bertambah. Di sini, kita asumsikan pada saat bereaksi (label B ) jumlah mol HBr yang bereaksi adalah x mol. 2HBr H 2 + Br 2 M 3 mol 6 mol 6 mol B +x mol -½ x mol -½ x mol S (3+x) (6 ½ x) (6 ½ x) Ingat, bahwa K c adalah suatu tetapan kesetimbangan. Jadi, dalam kondisi apapun (kecuali jika suhu dimainkan) nilainya adalah tetap! K c = [H 2 ][Br 2 ] [HBr] 2 1 = [(6 ½ x)/10 L][(6 ½ x)/10 L] [(3+x)/10 L] 2 x = 2 mol Jika nilai x adalah 2 mol, maka jumlah mol HBr saat kesetimbangan adalah: n HBr (data ke-2; label S ) = 3 + x = 3 + 2 mol = 5 mol [HBr] 1 = n HBr (data ke-2; label S ) volume (L) = 5 mol 10 L = 0,5 M JAWABAN: C PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 11

11. MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Di soal diketahui dan ditanya: K f = 1,86 m Ba(NO 3 ) 2 = 26,1 gram p larutan A = 500 gram m MgSO 4 = 3 gram p larutan B = 250 gram α = 1 (terdisosiasi sempurna) ΔT f larutan A : ΔT f larutan B =? Dalam penurunan titik beku (ΔT f ) dipengaruhi oleh tetapan penurunan titik beku pelarut (K f ), molal terlarut, dan faktor Van t Hoff (i). Di soal, larutan A dan larutan B masing-masing merupakan zat elektrolit sehingga nilai ΔT f -nya dipengaruhi juga oleh faktor Van t Hoff juga. Nilai faktor Van t Hoff (i) larutan A: Ba(NO 3 ) 2 1Ba 2+ - + 2NO 3 (n = 1 + 2 = 3) i = 1 + (n 1)α = 1 + (3 1).1 = 3 Nilai faktor Van t Hoff (i) larutan B: MgSO 4 1Mg 2+ 2- + 1SO 4 (n = 1 + 1 = 2) i = 1 + (n 1)α = 1 + (2 1).1 = 2 Hitung nilai ΔT fa (larutan A)! ΔT fa = K f x m x i = K f x g x 1000 x i M r x p (gram) = K f x 26,1 x 1000 x 3 261 x 500 = 0,6K f PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 12

Hitung nilai ΔT fb (larutan B)! ΔT fb = K f x m x i = K f x g x 1000 x i M r x p (gram) = K f x 3 x 1000 x 2 120 x 250 = 0,2K f Bandingkan! ΔT fa = 0,6K f = 3 ΔT fb 0,2K f 1 JAWABAN: A 12. MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Di soal diketahui senyawa HCN (asam lemah) dan KOH (basa kuat) dicampur dengan jumlah mol tertentu. Kita nggak tahu sistem ph apasih yang ada antara HCN dan KOH tersebut. Untuk memeriksanya, kita reaksikan! n HCN = 0,2 L x 0,3 M = 0,06 mol n KOH = 0,1 L x 0,3 M = 0,03 mol HCN + KOH KCN + H 2 O... (reaksi 1) M 0,06 mol 0,03 mol - - B -0,03 mol -0,03 mol +0,03 mol +0,03 mol S 0,03 mol - 0,03 mol 0,03 mol Terlihat bahwa saat sisa (label S ), yang habis bereaksi hanya basa kuat KOH, sehingga tidak terjadi sistem asam-basa dan hidrolisis di sini, melainkan sistem larutan penyangga asam. Reaksi di atas adalah reaksi awal HCN + KOH sebelum ditambah dengan basa kuat lainnya, yaitu NaOH. Ingat, jumlah mol HCN dan KOH setelah bereaksi tertera di label S reaksi 1 sudah ada sebelum penambahan NaOH! Jika suatu buffer asam ditambah basa kuat (di soal jenis NaOH), maka ion OH - dari NaOH tersebut akan bereaksi dengan zat asam dari buffer asam tersebut, yaitu HCN. n NaOH = 0,8 gram/40 = 0,02 mol PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 13

NaOH Na + + OH - 0,02 mol 0,02 mol Ketika ditambahkan NaOH dan terjadi reaksi pengikatan OH - oleh HCN pada reaksi awal: HCN + KOH KCN + H 2 O (reaksi 1) HCN + KOH + NaOH? (setelah ditambah NaOH) Maka, [HCN] atau konsentrasi HCN akan semakin berkurang karena terus-menerus mengikat ion OH - sehingga reaksi tersebut akhirnya nanti menjadi setimbang sehingga reaksi kesetimbangan tersebut bergeser ke kanan, akibatnya pada bagian reaktan lajunya (mol/detik) semakin berkurang sementara bagian produk lajunya (mol/detik) semakin bertambah (lihat label B reaksi di bawah). Paham? Lanjut! Setelah terjadi penambahan NaOH, ion OH - -nya tertarik ke senyawa HCN sesuai reaksi di bawah ini. Ingat, bahwa pada kondisi reaksi 2 di bawah ini, jumlah mol HCN, CN -, dan air mula-mula sudah ada karena berasal dari reaksi 1 di atas; dengan catatan ion CN - berasal dari garam KCN. Banyaknya ion CN - dari KCN pada reaksi 1 KCN K + + CN - 0,03 mol 0,03 mol Reaksi setelah penambahan NaOH (reaksi 2) HCN + OH - CN - + H 2 O... (reaksi 2) M 0,03 mol 0,02 mol 0,03 mol 0,03 mol B -0,02 mol -0,02 mol +0,02 mol +0,02 mol S 0,01 mol - 0,05 mol 0,05 mol Pada reaksi 2 di atas, terlihat ion OH - dari NaOH habis bereaksi dan reaksi ini masih dalam sistem buffer asam sehingga nilai ph-nya adalah: [H + ] = K a x [asam]. [basa konjugasi] = K a x [HCN] [CN - ] = 5 x 10-10 x [0,01 mol/(0,2 L + 0,1 L)] [0,05 mol/(0,2 L + 0,1 L)] = 1 x 10-10 ph = log[h + ] = log[1 x 10-10 ] = 10 JAWABAN: D PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 14

13. MATERI: TITRASI ASIDI-ALKALIMETRI DAN PENGENCERAN Soal ini membicarakan tentang pengenceran dan titrasi asidi-alkalimetri. Jangan kaget dulu dengan nama titrasi asidi-alkalimetri. Titrasi ini adalah nama kerennya titrasi asam-basa. Hehe. Asam oksalat (rumusnya C 2 H 2 O 4 ) maksud di soal adalah asam bervalensi dua, artinya asam ini terionisasi menghasilkan 2 buah ion H +. Pada kondisi pertama, asam oksalat diencerkan hingga volumenya 100 ml, artinya agar volume asam oksalat tersebut 100 ml harus ada penambahan air sebanyak 90 ml. Dari sini bisa disimpulkan pengenceran C 2 H 2 O 4 sebagai berikut. Pengenceran asam oksalat V 1 M 1 = V 2 M 2 10 ml. M 1 = 100 ml. M 2 Nilai M 1 atau konsentrasi awal yang akan diencerkan belum diketahui dan M 1 inilah yang dicari atau ditanya di soal. Untuk mendapatkannya, kita memerlukan data M 2 atau konsentrasi C 2 H 2 O 4 setelah pengenceran. Data M 2 didapatkan dari hasil titrasi C 2 H 2 O 4 dengan basa kuat NaOH: Persamaan titrasi C 2 H 2 O 4 oleh NaOH: jumlah grek C 2 H 2 O 4 = jumlah grek NaOH V 1. M 1. valensi asam = V 2. M 2. valensi basa 25 ml. M 1. 2 = 20 ml. 0,2 M. 1 M 1 = 0,08 M Didapatkan bahwa konsentrasi M 1 asam oksalat untuk titrasinya dengan NaOH adalah 0,08 M. Ingat, bahwa konsentrasi inilah yang juga merupakan konsentrasi hasil pengenceran C 2 H 2 O 4 dengan 90 ml air tadi! Di sini bisa ditentukan nilai konsentrasi awal C 2 H 2 O 4 sebelum pengenceran! V 1 M 1 = V 2 M 2 10 ml. M 1 = 100 ml. M 2 10 ml. M 1 = 100 ml. 0,08 M M 1 = 0,8 M JAWABAN: C PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 15

14. MATERI: KIMIA ORGANIK Kata kunci jawaban di soal ini adalah: Tidak menghasilkan endapan dengan pereaksi Tollens Jika direduksi menghasilkan suatu alkohol sekunder Fungsinya sebagai pelarut Dari kata kunci di atas sudah ditebak dengan mudah bahwa senyawa organik tersebut mengandung gugus keton ( CO ) sehingga kemungkinan senyawa organiknya adalah propanon. JAWABAN: C 15. MATERI: BIOKIMIA Kata kunci jawaban di soal ini adalah mempercepat hidrolisis amilum. Di biologi, suatu reaksi biokimia akan berlangsung cepat jika ditambah suatu biokatalisator atau enzim. Nah, biokatalisator ini bekerja pada substrat yang khusus artinya tidak bekerja untuk sembarang substrat. Untuk hidrolisis amilum, maka digunakan suatu enzim amilase sebagai biokatalisatornya. Sementara itu obsein B, amilosa, adalah jenis karbohidrat, bukan sebagai biokatalisator. JAWABAN: A #SBMPTN2015 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 16