BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

(Populasi dan Sampel)

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan November

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

DAFTAR PUSTAKA. Chariri, A., and Ghozali, I Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN

Zul Firda Adha

Daftar Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI tahun ( Populasi dan Sampel )

BAB III METODE PENELITIAN. publik tahun yang diperoleh dengan menggunakan cara download

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah tanah hak dan atau bangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk periode pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI.,

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode

DAFTAR PUSTAKA. Anissa Amalia, M Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan

BAB III METODE PENELITIAN. mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

: Fachmy Syahtiadi NPM : Kelas : 4 EB 04 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Henny Medyawati, Skom, MM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent variables).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

Rr. Latifah Indah Rahmaningrum Dosen Pembimbing: Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

Dua model keseimbangan:

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Jogiyanto,2005). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real

BAB I PENDAHULUAN. yang terus bertambah di Indonesia mengakibatkan adanya daya saing yang cukup

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi yang aktivitasnya bertujuan untuk

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh penulis dari Bursa Efek Jakarta dan Bank Indonesia. Data tersebut merupakan data sekunder dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari data Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga saham penutupan (closing price) harian pada masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember tahun 2011 menggunakan model Capital Asset Princing Model (CAPM). Adapun langkahlangkah dalam analisa tersebut sebagai berikut: 4.1 Variable Pasar 4.1.1 Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko (Risk Free Rate) Analisis risiko tingkat pengembalian dengan menggunakan Capital Asset Princing Model (CAPM) diperlukan dalam menganalisa risiko dan tingkat pengembalian, memerlukan perhitungan dari aset bebas risiko (risk free rate) atau asset dengan risiko nol. Investasi pada aset bebas risiko (risk free) dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Assset tersebut sengaja dikeluarkan atau diterbitkan oleh pemerintah, khususnya Bank Indonesia agar jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikendalikan. Karena 59

60 Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter dan keuangan di Indonesia. Namun, aset tersebut dapat dijamin oleh pemerintah akan tingkat pengembaliannya. Pembahasan mengenai investasi bebas risiko (risk free), adalah dengan mengolah data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) berupa Tingka Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) pada periode tahun 2011 (satu tahun). Perhitungan mengenai investasi bebas risiko (risk free) di peroleh dari total SBI dari tiap bulannya SBI di bagi jumlah bulan yang di pakai kemudian dikalikan pajak dan dibagi lagi dengan jumlah hari yang di gunakan dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus di bawah ini : Dimana : Rf = SBI x Pajak n Rf SBI = Investasi bebas risiko (risk free rate) = Rata-rata Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia Pajak = Pajak yang dipakai pada tahun tersebut n = Jumlah periode yang diteliti Untuk menghitung suku bunga bebas risiko per hari dapat dilihat pada tabel di bawah ini atau dapat dilihat pada Lampiran 1: Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Bunga Bebas Rsiko (Risk Free) Periode 1 Januari-31 Desember 2011 Periode RF (%) Januari 6.5 Februari 6.75

61 Maret 6.75 April 6.75 Mei 6.75 Juni 6.75 Juli 6.75 Agustus 6.75 September 6.75 Oktober 6.5 Novemver 6 Desember 6 Rf 79 Rata-Rata Rf 6.583333 Pajak 0.8 Rf per hari 0.014429 Rf (Desimal) 0.000144 Sumber : Data yang diolah Hasil yang diperoleh rata-rata dari tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) yang dibagi dengan jumlah bulan setahunnya kemudian dikalikan pajak dan dibagi denga jumlah hari yang dipakai untuk analisa, sehingga didapat tingkat pengembalian untuk investasi bebas risiko sebesar 0,00014429 atau 0,0144%/ hari selama periode Januari-Desember 2011. 4.1.2 Tingkat Pengembalian (Return) Pasar Sebelum melakukan investasi di Pasar Modal, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui secara jelas kondisi dari pasar yang akan dimasukinya. Setelah mengetahui dengan pasti kondisi Pasar Modal tersebut, maka diharapkan dapat meminimumkan risiko dari kerugian yang akan dihadapi dalam hal ini indeks pasar atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan perkembangan pasar.data diperoleh dari IHSG selama bulan Januari-Desember 2011.

62 Perhitungan tingkat pengembalian harga pasar ini diperoleh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode t dikurangi IHSG t-1 dan hasilnya dibagi IHSG periodet-1. Perhitungannya dihitung dengan rumus: Dimana : Rm = IHSG IHSG IHSG Rm IHSGt IHSGt-1 = Tingkat pengembalian pasar (Return Pasar) = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari tertentu = Indeks Harga Saham Gabungan hari sebelumnya Rumus tersebut digunakan untuk menghitung seluruh tingkat pengembalian pasar yaitu Data diperoleh dari IHSG selama bulan Januari-Desember 2011. Dari total return pasar tersebut dapat diketahui rata-rata return pasar yang sebenarnya dengan cara membagi total return pasar dengan jumlah hari yang diteliti atau : Rm = Rm n Dimana : Rm Rm n = Rata-rata tingkat pengembalian pasar = Tingkat pengembalian pasar = Jumlah periode yang diteliti Dengan demikian dapat diketahui hasil perhitungan total return dan rata-rata return pasar sebagai berikut atau perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 3 :

63 Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Return Pasar Harian Periode Januari Desember 2011 Parameter Pasar Tingkat Return Pasar Rm IHSG 0.05182383 0.00020897 Sumber : Data yang diolah Rata-rata Return Pasar Rm Dari hasil pengolahan data dapat diperoleh total tingkat pengembalian pasar sebesar 5,18% dan tingkat pengembalian pasar (Rm) harian besarnya adalah 0,021%. Tingkat pengembalian (return) pasar mempunyai nilai positif sebesar 0,021%. Nilai positif ini membuktikan bahwa kondisi pasar modal pada tahun 2011 merupakan kondisi yang tepat untuk melakukan investasi di pasar modal. 4.1.3 Varian Pasar dan Standar Deviasi Pasar Penyimpangan standar atau deviasi standar merupakan pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko yang berhubungan dengan return ekspektasi. Varian merupakan kuadrat dari standar deviasi.dari hasil perhitungan rata-rata return pasar diatas dapat diperoleh total varian pasar. Total varian didapat dari perhitungan atas jumlah total setiap kuadrat dari return pasar harian dikurangi rata-rata return pasar kemudian dibagi dengan jumlah periode yang diteliti. Untuk menghitung standar deviasi dengan cara akar kuadrat dari varians pasar. Untuk lebih jelasnya, berikut cara perhitungan total varian (σ²m), dan standar deviasi (σm) : σm² = [ ]² σm = σ m

64 Dimana : (σm²) = Varian pasar Rm Rm n σm = Return / tingkat pengembalian Pasar = Rata-rata return pasar = Jumlah waktu yang diteliti (banyaknya Rm yang diteliti) = Standar Deviasi pasar Berikut adalah hasil dari perhitungan varian pasar dan standar deviasi pasar atau perhitungan varain pasar dan standar deviasi pasar dapat dilihat pada lampiran 3 : Tabel 4.3 Varian dan Standar Deviasi Pasar Harian Periode Januari Desember 2011 Parameter Pasar Varian Pasar (σ²m) Standar Deviasi Pasar (σm) IHSG 0.00021332 0.01460554 Sumber : Data yang diolah Dari hasil perhitungan di peroleh varian (risiko) pasar sebesar 0,000213 atau 0,0213% tingkat standar deviasi pasar selama periode waktu Januari-Desember 2011 sebesar 0,0146 atau 1,46%. 4.2 Variabel Saham 4.2.1 Tingkat Pengembalian (Return) Saham Individual Perusahaan Investor yang melakukan investasi mengharapkan tingkat risiko yang diperoleh disesuaikan dengan tingkat keuntungan yang diinginkan.dalam

65 menganalisa saham-saham perusahaan sektor industry property dan real estate perlu dibutuhkan data saham penutupan harian dari masing-masing saham tersebut selama periode Januari - Desember 2011 yang diperoleh dari situs Yahoo Finance. Dari data saham penutupan harian kemudian akan diperoleh perhitungan-perhitungan berikutnya. Dari data saham penutupan harian masing-masing saham perusahaan, dicari return saham masing-masing perusahaan (tingkat pengembalian saham induvidu) dengan menggunakan rumus : Dimana : Ri = IHSI IHSI IHSI Ri IHSIt IHSIt-1 = Return saham i = IHSI (saham penutupan harian) pada hari tertentu = IHSI (saham penutupan harian) pada hari sebelumnya Rumus tersebut digunakan untuk menghitung seluruh tingkat pengembalian dari saham penutupan harian dari masing-masing saham yang diteliti yaitu selama 1 tahun terakhir yaitu tahun 2011.Dari total return tersebut dapat diketahui rata-rata return yang sebenarnya dengan cara membagi total return dengan jumlah hari yang diteliti, atau dapat dilihat dengan rumus : Rı = Ri n

66 Dimana : Ri Ri n = Tingkat pengembalian rata-rata investasi pada saham i = Tingkat pengembalian investasi pada saham i = Jumlah periode yang diteliti Untuk lebih lengkapnya perhitungan total return dan rata-rata return yang sebenarnya dapat dilihat dalam lampiran 4 dan 5. Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap return saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang dirangkum dalam tabel berikut ini : Tabel 4.4 Total Return dan Rata-rata ReturnSaham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari Desember 2011 No Kode Saham Nama Perusahaan Return Saham (Ri) Rata-Rata Return Saham (Ri) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk -0.00526871-0.00002125 2 ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk 0.53382629 0.00215253 3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk -0.16068121-0.00064791 4 BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk 1.12794580 0.00454817 5 BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk 0.00117647 0.00000474 6 BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk 0.10019771 0.00040402 7 BKSL PT. Sentul City, Tbk 1.08627558 0.00438014 8 BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 0.20857725 0.00084104 9 COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk 0.96115525 0.00387563 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk 0.55691061 0.00224561 11 CTRP PT. Ciputra Property, Tbk 0.17226962 0.00069464 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk 0.34484193 0.00139049 13 DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk 1.05354277 0.00424816 14 DILD PT. Intiland Development, Tbk -0.32281166-0.00130166 15 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 1.92569123 0.00780521 16 FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk 1.93165983 0.00778895

67 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism 1.39731783 0.00563435 Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.29835639 0.00120350 19 JIHD PT. Jakarta International Hotels & 0.60465793 0.00243814 Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk 1.56859684 0.00632499 21 KPIG PT. Global Land Development, Tbk 0.72140026 0.00290887 22 LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.60342910 0.00243318 23 LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.23723952 0.00095661 24 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk 1.88156975 0.00758698 25 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk 0.01547118 0.00006238 26 MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 0.18606005 0.00075024 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.71497168 0.00288295 28 OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk 2.74290577 0.01106010 29 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.25577084 0.00103133 30 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.23345939 0.00094137 31 RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk 0.91913891 0.00370621 32 SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk 2.37706879 0.00958496 33 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 0.66001298 0.00266134 34 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk 0.22814379 0.00091994 Sumber : Data yang diolah Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 total tingkat pengembalian dan rata-rata tingkat pengembalian saham sektor industri property dan real estate periodejanuari-desember 2011ada yang menunjukkan nilai positif dan ada yang menunjukkan nilai negatif. Namun, sebagian besar return dan rata-rata return saham sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 menunjukkan nilai positif. Artinya saham sektor industri property dan real estate pada periode tersebut dalam keadaan yang baik dan dalam keadaan yang menguntungkan untuk melakukan pembelian saham atau berinvestasi pada saham tersebut. Dari tabel diatas, maka saham yang mempunyai return/tahun 2011 dan ratarata return/hari positif adalah saham-saham ASRI, BCIP, BIPP, BKDP, BKSL,

68 BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, FMII, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan saham-saham yang mempunyai return/tahun 2011 dan rata-rata return/hari negatif adalah APLN, BAPA, dan DILD. Dilihat dari tabel diatas, maka saham yang mempunyai keuntungan terbesar adalah saham OMRE dengan total tingkat pengembalian sebesar 2.74290577 atau 274,291% selama tahun 2011dan rata-rata tingkat pengembalian sebesar 0.01106010 atau 1.160% per hari. Sedangkan saham-saham yang mempunyai keuntungan yang terkecil namun tetap memberikan keuntungan adalah saham BIPP yaitu dengan total tingkat pengembalian sebesar 0.00117647 atau 1,118% selama tahun 2011 dan ratarata tingkat pengembalian saham sebesar 0.00000474 atau 0,00048% per hari. 4.2.2 Varian Saham dan Standar Deviasi Saham Individual Perusahaan Setelah menghitung rata-rata return saham, maka dapat menghitung total varian (σ²i ) didapat dari perhitungan atas jumlah total setiap kuadrat dari return saham individu (harian) dikurangi rata-rata return saham individu dibagi dengan banyaknya return saham dalam 1 tahun. Dan untuk menghitung standar deviasi masing-masing saham individu dengan cara akar kuadrat total varian dari masingmasing saham individu. Atau dapat menghitung dengan melihat rumus sebagai berikut : σ²i = ( )² σi = σ i

69 Dimana : σ²i Ri Ri n σi = Varians saham individual = Tingkat pengembalian saham i = Tingkat pengembalian rata-rata saham i = Jumlah periode yang diteliti = Standar Deviasi saham i Analisa varian menunjukkan berapa besar kuadrat penyimpangan setiap tingkat pengembalian terhadap penyimpangan rata-rata tingkat pengembalian dalam periode tertentu dan standar deviasi (σi ) merupakan akar kuadrat dari varian tersebut. Tabel di bawah ini merupakan ringkasan nilai-nilai varian dan standar deviasi masing-masing saham sektor industri property dan real estate periode Januari- Desember 2011 yang diperoleh dari lampiran 4 dan 5. No Tabel 4.5 Varian dan Standar Deviasi Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari Desember 2011 Kode Saham Nama Perusahaan Varian Saham (σ²i) Standar Deviasi Saham (σi) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk 0.00072866 0.02699370 2 ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk 0.00099541 0.03155004 3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk 0.00279315 0.05285029 4 BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk 0.00195660 0.04423344 5 BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk 0.00000949 0.00308050 6 BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk 0.00088310 0.02971707 7 BKSL PT. Sentul City, Tbk 0.00158374 0.03979617 8 BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 0.00081717 0.02858614 9 COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk 0.00274176 0.05236184 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk 0.00100057 0.03163185 11 CTRP PT. Ciputra Property, Tbk 0.00052292 0.02286743

70 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk 0.00069025 0.02627269 13 DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk 0.00168876 0.04109458 14 DILD PT. Intiland Development, Tbk 0.00143874 0.03793066 15 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 0.01662093 0.12892218 16 FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk 0.01539080 0.12405965 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism 0.00261774 0.05116387 Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.00122692 0.03502736 19 JIHD PT. Jakarta International Hotels & 0.00702684 0.08382625 Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk 0.00795398 0.08918509 21 KPIG PT. Global Land Development, Tbk 0.00202921 0.04504674 22 LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.00372616 0.06104226 23 LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.00059640 0.02442131 24 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk 0.00306256 0.05534036 25 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk 0.00070909 0.02662880 26 MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 0.00168885 0.04109563 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.00566862 0.07529026 28 OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk 0.01919511 0.13854642 29 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.00111658 0.03341527 30 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.00132197 0.03635892 31 RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk 0.00552213 0.07431106 32 SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk 0.02055748 0.14337881 33 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 0.00350446 0.05919848 34 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk 0.00072233 0.02687625 Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan varian terhadap saham sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang diteliti terlihat bahwa saham SCBD memiliki varian / risiko terbesar yaitu 0.02055748 atau 2,056% dan saham BIPP memiliki varian / risiko terkecil yaitu 0.00000949 atau 0,00095%. Risiko yang diperoleh dari setiap saham merupakan risiko yang disesuaikan dengan tingkat keuntungan yang diperoleh masing-,masing saham sektor industry property dan real estate selama periode Januari-Desember 2011.

71 Hasil dari perhitungan varian masing-masing saham perusahaan maka dapat diperoleh standar deviasi masing-masing perusahaan.dapat dilihat juga pada tabel diatas, saham yang memiliki standar deviasi terbesar adalah saham SCBD dengan nilai sebesar 0.14337881 atau 14,338% dan saham yang memberikan standar deviasi terkecil adalah BIPP dengan nilai standar deviasi sebesar 0.00308050 atau 0,308%. 4.3 Tingkat Hubungan Pengembalian Pasar dengan Pengembalian Saham Individu (Covarian Ri,Rm) Tiap Saham Perusahaan Besarnya Covarian (Ri,Rm) mencerminkan besarnya suatu hubungan antara tingkat pengembalian pasar dengan tingkat pengembalian suatu sahamtertentu. Hubungan tersebut akan menjadi ukuran dalam model keseimbangan dalam mencari beta setiap saham. Untuk mencari Covarian (Ri,Rm) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut: Dimana : Cov (Ri, Rm) = ( )( ) Ri Ri Rm Rm n = Tingkat pengembalian saham i = Rata-rata pengembalian saham i = Tingkat pengembalian pasar = Rata-rata pengembalian pasar = Jumlah periode yang diteliti

72 Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap covarians saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang dirangkum dalam tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5: No Kode Saham Tabel 4.6 Tingkat Covarians (Ri,Rm) Tiap Saham Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Nama Perusahaan Kovarian Saham Cov (Ri, Rm) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk 0.00025111 2 ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk 0.00029993 3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk -0.00001689 4 BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk 0.00013662 5 BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk -0.00000094 6 BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk 0.00025527 7 BKSL PT. Sentul City, Tbk 0.00025876 8 BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 0.00027786 9 COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk 0.00037824 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk 0.00024278 11 CTRP PT. Ciputra Property, Tbk 0.00022044 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk 0.00015125 13 DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk 0.00012021 14 DILD PT. Intiland Development, Tbk 0.00027589 15 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 0.00006397 16 FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk -0.00007773 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 0.00000186 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.00011879 19 JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk 0.00010168 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk 0.00001880 21 KPIG PT. Global Land Development, Tbk 0.00013563 22 LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.00019882 23 LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.00000254 24 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk 0.00039339 25 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk 0.00025357 26 MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 0.00033299

73 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.00009959 28 OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk 0.00013840 29 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.00001115 30 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.00019667 31 RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk 0.00011023 32 SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk 0.00001888 33 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 0.00022235 34 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk 0.00023188 Sumber : Data yang diolah Kovarian saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang memiliki nilai positif adalah saham-saham APLN, ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA,CTRP, CTRS, DART, DILD, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan kovarian saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011yang memiliki nilai negatif adalah sahamsaham BAPA, BIPP, dan FMII. Dengan melihat tabel diatas,saham-saham dengan kovarian positif artinya memiliki hubungan searah antara fluktuasi return saham dengan return pasar. Sehingga apabila return pasar naik, maka return saham individu juga akan naik, demikian pula sebaliknya. Sedangkan saham-saham dengan kovarian negatif artinya memiliki hubungan yang berlawanan arah antara fluktuasi return saham individu dengan return pasar, apabila return pasar naik maka return saham individu akan turun pula, demikian pula sebaliknya.

74 4.4 Tingkat Koefisien Beta Saham (Systematic Risk) dari Tiap Saham Perusahaan Untuk mengetahui tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum, maka dapat ditunjukkan dengan koefisien beta (Systematic Risk / β). Beta adalah kepekaan keuntungan saham terhadap perubahan-perubahan pasar. Beta secara singkat merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitu tingkat kelebihan pengembalian portofolio pasar dan kelebihan keuntungan suatu saham.beta juga menunjukkan kemiringan (slope) garis karakteristik. Kemiringan ini menunjukkan kepekaan kelebihan keuntungan (excess returns) suatu saham dengan excess return portofolio pasar.dimana koefisien beta ini dapat positif maupun negatif. Nilai untuk beta pasar adalah saham dengan 1 atau (β = 1).Jika saham mempunyai β > 1 (Beta lebih besar dari 1) berarti adanya kenaikan return sebesar X% akan menaikkan return saham lebih dari X% dimana saham dengan β > 1 ini digolongkan sebagai saham yang kuat (aggressive stock) atau saham yang sangat sensitif dengan perubahan pasar. Sedangkan saham yang mempunyai β < 1 (beta lebih kecil dari satu) berarti kenaikan return pasar sebesar X% akan menaikkan return saham kurang dari X%, sehingga saham dengan β < 1 disebut sebagai saham lemah (defensive stock) atau kurang sensitif terhadap perubahan pasar. Apabila β bernilai negatif, maka kenaikan return pasar sebesar X% akan menurunkan return saham sebesar X% dan sebaliknya. Untuk mencari beta (β) atau risiko sistematis digunakan persamaan sebagai berikut :

75 βi = Cov (Ri, Rm) σ²m Dimana : βi σ²m = Koefisien beta saham = Varian Pasar Cov (Ri, Rm) =Hubungan return saham dan returnpasar Hasil perhitungan beta (β) pada perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 disajikan pada tabel dibawah ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5. Tabel 4.7 Tingkat Koefisien Beta (β) Tiap Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari- Desember Tahun 2011 No Kode Saham Nama Perusahaan Beta Saham (β) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk 1.17712210 2 ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk 1.40599625 3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk -0.07917655 4 BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk 0.64046324 5 BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk -0.00439063 6 BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk 1.11957262 7 BKSL PT. Sentul City, Tbk 1.21299253 8 BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 1.30255600 9 COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk 1.77310425 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk 1.13809936 11 CTRP PT. Ciputra Property, Tbk 1.03339102 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk 0.70902202 13 DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk 0.56353210 14 DILD PT. Intiland Development, Tbk 1.29328974 15 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 0.29989085 16 FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk -0.36438372 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 0.00873234 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.55683574 19 JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk 0.47663987

76 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk 0.08811908 21 KPIG PT. Global Land Development, Tbk 0.63577828 22 LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.93203580 23 LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.01192168 24 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk 1.84409769 25 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk 1.19335781 26 MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 1.56095628 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.46683303 28 OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk 0.64878071 29 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.05228995 30 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.92192478 31 RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk 0.51674964 32 SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk 0.08850969 33 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 1.04231179 34 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk 1.08700573 Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan koefisien β darisaham sektor industri property dan real esate periode Januari-Desmber 2011 pada tabel diatas dapat dilihat terdapat saham yang memiliki koefisien(β > 1) dan digolongkan sebagai aggresive stock adalah sahamsaham APLN, ASRI, BKDP, BKDP, BKSL,BSDE, COWL, CTRA, CTRP, DILD, LPCK, LPKR, MDLN, SMDM, dan SMRA, saham-saham ini merupakan sahamsaham yang harga sahamnya akan naik lebih tinggi dari pasar pada saat pasar bergerak naik, dan akan turun lebih rendah dari pasar jika pasar bergerak turun. Sedangkan saham-saham sektor industri property dan real esate periode Januari- Desmber 2011 yang memiliki koefisien (β < 1) dan digolongkan defensive stock adalah saham-saham BCIP, CTRS,DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, dan SCBD, sahamsaham ini merupakan saham-saham yang harga sahamnya bergerak lebih lambat dari

77 pergerakan pasar atau saham yang mempunyai fluktuasi returnnya lebih kecil daripada return pasar secara keseluruhan. Kemudian saham-saham dengan (β< 0) adalah saham-saham BAPA, BIPP, dan FMII. Saham-saham yang mempunyai beta negatif merupakan pergerakan harga dari saham-saham ini akan melawan pergerakan pasar. Pada saat pasar naik, sahamsaham jenis ini justru bergerak turun, dan sebaliknya pada saat pasar bergerak turun, maka saham-saham ini justru bergerak naik. Sementara itu, saham yang memberikan risiko terbesar adalah LPCK yaitu sebesar 1.84409769 artinya setiap ada kenaikan return pasar sebesar 1% maka return LPCK akan mengalami kenaikan sebesar 1,84%dan saham yang memberikan risiko terkecil adalah FMIIyaitu sebesar (-0.36438372) artinya setiap ada penurunan return pasar sebesar 1% maka saham FMII akan mengalami penurunan saham sebesar (-0,37%). 4.5 Tingkat Pengembalian Ekspektasi Saham Masing-Masing Perusahaan (Expected Return) Berdasarkan Model CAPM Hubungan risiko dan tingkat pengembalian suatu saham dalam model CAPM digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian yang disyaratkan dalam suatu investasi dengan memperhitungkan risiko yang melekat pada asset investasi tersebut. Adapun risiko yang diperhitungkan dalam CAPM adalah beta yang merupakan pengukur kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan pasar.untuk mengetahui tingkat pengembalian yang disyaratkan pada suatu saham perlu diketahui tingkat

78 pengembalian dari saham itu sendiri (actual return), tingkat investasi bebas risiko (risk free), risiko beta (beta) dan tingkat pengembalian pasar (return market). Untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan masing-masing saham perusahaan digunakan rumus Capital Asset Princing Model (CAPM). Dimana : E(Ri) = Rf + (Rm Rf)βi E(Ri) Rf Rm βi = Tingkat pengembalian Ekspektasi Saham i = Tingkat pengembalian bebas risiko = Rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar = Systematic Risk (Risiko Pasar) Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap expected return saham perusahaan sektor industri property dan real estate yang dirangkum dalam tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5: No Tabel 4.8 Tingkat Expected Return Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode Saham Nama Perusahaan Expected Return Saham E(Ri) Beta Saham (β) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk 0.00022042 1.17712210 2 ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk 0.00023523 1.40599625 3 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk 0.00013917-0.07917655 4 BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk 0.00018571 0.64046324 5 BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk 0.00014401-0.00439063 6 BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk 0.00022169 1.11957262 7 BKSL PT. Sentul City, Tbk 0.00022274 1.21299253 8 BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 0.00022854 1.30255600 9 COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk 0.00025897 1.77310425

79 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk 0.00021790 1.13809936 11 CTRP PT. Ciputra Property, Tbk 0.00021113 1.03339102 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk 0.00019015 0.70902202 13 DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk 0.00018074 0.56353210 14 DILD PT. Intiland Development, Tbk 0.00022794 1.29328974 15 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 0.00016369 0.29989085 16 FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk 0.00012072-0.36438372 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism 0.00014485 0.00873234 Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.00018030 0.55683574 19 JIHD PT. Jakarta International Hotels & 0.00017512 0.47663987 Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk 0.00014999 0.08811908 21 KPIG PT. Global Land Development, Tbk 0.00018541 0.63577828 22 LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.00020457 0.93203580 23 LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.00014506 0.01192168 24 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk 0.00026356 1.84409769 25 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk 0.00022147 1.19335781 26 MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 0.00024525 1.56095628 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.00017448 0.46683303 28 OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk 0.00018625 0.64878071 29 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.00014767 0.05228995 30 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.00020392 0.92192478 31 RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk 0.00017771 0.51674964 32 SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk 0.00015001 0.08850969 33 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 0.00021170 1.04231179 34 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk 0.00021459 1.08700573 Sumber : Data yang diolah Besar kecilnya nilai expected return tergantung dari nilai beta masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011. Apabila beta saham bernilai besar maka nilai expected return saham bernilai besar, begitupula sebaliknya bila beta saham bernilai kecil maka nilai expected return saham juga kecil.

80 Saham perusahaan dengan nilai expected return tertinggi adalah saham LPCK dengan nilai sebesar 0.00026356 atau 0,026% dengan beta saham sebesar 1,84. Dan saham perusahaan dengan nilai expected return terendah adalah saham FMII dengan nilai sebesar 0.00012072 atau 0,0012% dengan beta saham sebesar (-0,37). Sementara itu, 32 saham sektor industri property dan real estate yang lainnya pada periode Januari-Desember 2011 nilai expected return berkisar antara 0,026% s/d 0,012% dengan beta saham berkisar antara 1,84 s/d (-0,37). 4.6 Menentukan Peringkat Saham dari Saham Baik Hingga Saham Buruk Masing- Masing Perusahaan Untuk menentukan peringkat saham perusahaan sektorindustri property dan real estate dari saham yang baik hingga saham buruk menggunakan rata-rata alfa (α) merupakan menentukan selisih antara rata-rata Actual Retun (Ri) dengan Expeced Return E(Ri) kemudian dibagi dengan jumlah periode yang diteliti dari masingmasing saham sektor industri property real estate periode Januari-Desember 2011. Hal ini agar dapat mengetahui saham-saham mana yang memiliki investasi saham baik hingga saham buruk. Saham yang memiliki rata-rata alfa (α) positif maka dianggap merupakan saham yang baik dari industri tersebut, sedangkan saham yang memiliki rata-rata alfa (α) negatif maka dianggap merupakan saham buruk dari industri tersebut. Untuk menghitung alfa (α) digunakan rumus sebagai berikut :

81 α = Ri E(Ri ) n Dimana : a Ri E(Ri ) n = Selisih antara Actual Return dengan Ecxpected Return = Actual Return = Expected Return / return yang diharapkan = Jumlah periode yang di teliti Berikut ini adalah hasil keseluruhan nilai rata-rata alfa (α) untuk menentukan peringkat investasi saham dari saham baik hingga saham buruk pada perusahaan sektor industri property dan real estateperiode Januari-Desember 2011 yang dirangkum pada tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7: Tabel 4.9 Peringkat Saham Dari Saham Baik Hingga Saham Buruk Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode NO Saham Nama Perusahaan α 1 (OMRE) PT. Indonesia Prima Property, Tbk 0.01087406 2 (SCBD) PT. Danayasa Arthatama, Tbk 0.00943547 3 (FMII) PT. Fortunemate Indonesia, Tbk 0.00766902 4 (DUTI) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 0.00764193 5 (LPCK) PT. Lippo Cikarang, Tbk 0.00732292 6 (JRPT) PT. Jaya Real Property, Tbk 0.00617553 7 (GMTD) PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 0.00549007 8 (BCIP) PT. Bumi Citra Permai, Tbk 0.00436266 9 (BKSL) PT. Sentul City, Tbk 0.00415728 10 (DART) PT. Duta Anggada Reality, Tbk 0.00406767 11 (COWL) PT. Cowel Develpoment, Tbk 0.00361621 12 (RDTX) PT. Roda Vitatex, Tbk 0.00352877 13 (KPIG) PT. Global Land Development, Tbk 0.00272367 14 (MKPI) PT. Metropolitan Kentjana, Tbk 0.00270878

82 15 (SMDM) PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk 0.00244961 16 (JIHD) PT. Jakarta International Hotels &Development, Tbk 0.00226332 17 (LAMI) PT. Lamicitra Nusantara, Tbk 0.00222865 18 (CTRA) PT. Ciputra Development, Tbk 0.00202763 19 (ASRI) PT. Alam Reaty Sutera, Tbk 0.00191171 20 (CTRS) PT. Ciputra Surya, Tbk 0.00120051 21 (GPRA) PT. Perdana Gapura Prima, Tbk 0.00102300 22 (PWSI) PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 0.00088421 23 (LCGP) PT. Laguna Cipta Griya, Tbk 0.00081212 24 (RBMS) PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk 0.00073750 25 (SMRA) PT. Summarecon Agung, Tbk 0.00070529 26 (BSDE) PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 0.00061233 27 (MDLN) PT. Moderland Reality Ltd, Tbk 0.00050467 28 (CTRP) PT. Ciputra Property, Tbk 0.00048349 29 (BKDP) PT. Bukit Damo Property, Tbk 0.00018725 30 (BIPP) PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk -0.00013868 31 (LPKR) PT. Lippo Karawaci, Tbk -0.00015920 32 (APLN) PT. Agung Podomoro Land, Tbk -0.00024177 33 (BAPA) PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk -0.00078645 34 (DILD) PT. Intiland Development, Tbk -0.00152977 Sumber : Data yang diolah Dari tabel diatas dapat diperoleh saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 memiliki nilai rata-rata alfa (α) positif atau saham-saham baik adalah saham-saham OMRE, SCBD, FMII, DUTI, LPCK, JRPT, GMTD, BCIP, BKSL, DART, COWL, RDTX, KPIG, MKPI, SMDM, JIHD, LAMI, CTRA, ASRI, CTRS, GPRA, PWSI, LCGP, RBMS, SMRA, BSDE, MDLN, CTRP, dan BKDP. Sedangkan perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang memiliki nilai rata-rata alfa (α) negatif atau saham-saham buruk adalah saham-saham DILD, BIPP, LPKR, APLN, dan BAPA. Saham perusahaan yang memiliki peringkat saham terbaik dengan nilai alfaterbesar adalah saham OMRE dengan nilai alfa sebesar 0.01087406. Sedangkan

83 saham perusahaan yang memiliki peringkat saham terburuk dengan nilai alfa terkecil adalah saham DILD dengan nilai alfa sebesar (-0.00152977). 4.7 Menentukan Saham-Saham Yang Layak Untuk DiInvestasikan Pada Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Esate 4.7.1 Posisi / Letak Antara Expected Return Dan Actual Return Setelah mengetahui nilai expected return suatu saham sektor industri property dan real estate pada tahun 2011, maka kita akan membandingkannya dengan nilai actual return dalam hal ini (Ri) dari masing-masing saham sektor industri property dan real estate pada tahun 2011. Hal ini untuk mengetahui apakah saham-saham sektor industri property dan real estate pada periode selanjutnya layak dibeli ataukahsebaiknya dijual atau dipertahankan bila sudah memiliki saham-saham tersebut. Expected return dengan nilai lebih besar dari nilai saham aktual (dalam hal ini Ri) maka saham tersebut dikatakan undervalued atau harga dalam keadaan lebih murah. Sebaliknya bila expected returnlebih kecil daripada nilai saham aktual, saham dikatakan overvalued atau harga dalam keadaan lebih mahal. Sedangkan bila nilai expected return adalah sama dengan harga aktual maka saham dikatakan dalam posisi seimbang.

84 Tabel berikut ini perbandingan antara Expected Return [Rf+(Rm-Rf) βi] dan Actual Return masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011. No Tabel 4.10 Actual Return (Ri) dan Expected Return (CAPM) Saham Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode Saham Return Market (Rm) Risk Free (Rf) Beta Saham (βi) Expected Return (CAPM) Actual Return (Ri) 1 APLN 0.00020897 0.00014429 1.17712210 0.00022042-0.00002125 2 ASRI 0.00020897 0.00014429 1.40599625 0.00023523 0.00215253 3 BAPA 0.00020897 0.00014429-0.07917655 0.00013917-0.00064791 4 BCIP 0.00020897 0.00014429 0.64046324 0.00018571 0.00454817 5 BIPP 0.00020897 0.00014429-0.00439063 0.00014401 0.00000474 6 BKDP 0.00020897 0.00014429 1.11957262 0.00022169 0.00040402 7 BKSL 0.00020897 0.00014429 1.21299253 0.00022274 0.00438014 8 BSDE 0.00020897 0.00014429 1.30255600 0.00022854 0.00084104 9 COWL 0.00020897 0.00014429 1.77310425 0.00025897 0.00387563 10 CTRA 0.00020897 0.00014429 1.13809936 0.00021790 0.00224561 11 CTRP 0.00020897 0.00014429 1.03339102 0.00021113 0.00069464 12 CTRS 0.00020897 0.00014429 0.70902202 0.00019015 0.00139049 13 DART 0.00020897 0.00014429 0.56353210 0.00018074 0.00424816 14 DILD 0.00020897 0.00014429 1.29328974 0.00022794-0.00130166 15 DUTI 0.00020897 0.00014429 0.29989085 0.00016369 0.00780521 16 FMII 0.00020897 0.00014429-0.36438372 0.00012072 0.00778895 17 GMTD 0.00020897 0.00014429 0.00873234 0.00014485 0.00563435 18 GPRA 0.00020897 0.00014429 0.55683574 0.00018030 0.00120350 19 JIHD 0.00020897 0.00014429 0.47663987 0.00017512 0.00243814 20 JRPT 0.00020897 0.00014429 0.08811908 0.00014999 0.00632499 21 KPIG 0.00020897 0.00014429 0.63577828 0.00018541 0.00290887 22 LAMI 0.00020897 0.00014429 0.93203580 0.00020457 0.00243318 23 LCGP 0.00020897 0.00014429 0.01192168 0.00014506 0.00095661 24 LPCK 0.00020897 0.00014429 1.84409769 0.00026356 0.00758698 25 LPKR 0.00020897 0.00014429 1.19335781 0.00022147 0.00006238 26 MDLN 0.00020897 0.00014429 1.56095628 0.00024525 0.00075024 27 MKPI 0.00020897 0.00014429 0.46683303 0.00017448 0.00288295 28 OMRE 0.00020897 0.00014429 0.64878071 0.00018625 0.01106010

85 29 PWSI 0.00020897 0.00014429 0.05228995 0.00014767 0.00103133 30 RBMS 0.00020897 0.00014429 0.92192478 0.00020392 0.00094137 31 RDTX 0.00020897 0.00014429 0.51674964 0.00017771 0.00370621 32 SCBD 0.00020897 0.00014429 0.08850969 0.00015001 0.00958496 33 SMDM 0.00020897 0.00014429 1.04231179 0.00021170 0.00266134 34 SMRA 0.00020897 0.00014429 1.08700573 0.00021459 0.00091994 Sumber : Data yang diolah Untuk mengukur kinerja suatu saham dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan SML (Security Market Line). SML adalah representasi dari Capital Asset Princing Model (CAPM). Selanjutnya hasil perhitungan pada tabel tersebut dituangkan dalam SML. SML digunakan untuk melihat apakah saham sektor industri property dan real estate sudah memberikan return yang sepantasnya sesuai dengan risiko pasar. SML (Security Market Line) menggambarkan return pasar secara keseluruhan terhadap risiko sistematik (risiko yang tidak bisa didiversifikasi lagi) atau beta. Dalam SML kita akan melihat kinerja saham berdasarkan return dan beta. Beta adalah satuan untuk mengukur volatilitas (naik turunnya/fluktuasi) return saham berdasarkan volatilitas return market (IHSG). Beta 1 dimiliki oleh Rm (IHSG). Dalam riset ini, beta 0 diwakili oleh risk free (Rf) yang diasumsikan tidak akan terpengaruh oleh pergerakan pasar. Garis yang ditarik antara return risk free dan market return inilah yang disebut sebagai SML. Garis SML ini menggambarkan market risk premium, yaitu return yang sepantasnya dari beta yang dimiliki. Semakin besar angka beta semakin besar pula volatilitas return suatu saham terhadap return pasar.

86 Saham yang berada diatas garis SML artinyareturn yang diberikan sesuai dengan risiko yang di tanggung dan saham ini sesuai dengan pergerakan pasar. Saham yang berada diatas garis SML (ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LPCK, LCGP, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, SCBD, RDTX, SMDM,dan SMRA) memberikan return yang lebih dari seharusnya artinya untuk risiko yang ditanggung sesuai dengan return yang dihasilkan lebih besar dari return yang diharapkan dan saham-saham inilah yang baik untuk investasi, contohnya saham (BCIP, CTRS, DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, dan SCBD), yang selama satu tahun ini walaupun betanya dibawah IHSG namun memberikan return yang jauh diatas indeks. Sedangkan saham yang berada dibawah garis SML (APLN, DILD, dan LPKR) memberikan return yang kurang dari seharusnya, artinya untuk risiko yang ditanggung semestinya return yang dihasilkan lebih tinggi dari return yang diharapkan, namun dalam hal ini return yang dihasilkan lebih rendah dari return yang diharapkan dan saham ini kurang baik untuk investasi. Untuk saham (BAPA, BIPP, dan FMII), dimana nilai rata-rata actual return ada yang lebih besar dari expected return dan ada juga rata-rata actual return lebih kecil expected return, namun beta bernilai negatif dan hubungan dengan pasar juga bernilai negatif, artinya pergerakan harga dari saham-saham ini akan melawan pergerakan pasar. Dimana pada saat pasar bergerak naik, saham-saham ini justru bergerak turun, dan sebaliknya pada saat pasar bergerak turun,saham-saham ini justru

87 bergerak naik. Saham-saham ini berarti bernilai buruk dan sebaiknya investor tidak investasi pada saham ini dan apabila memiliki saham ini sebaiknya dijual. Dengan SML ini diharapkan para investor dapat menilai kinerja suatu saham, dan tentunya sedikit banyak menilai juga kinerja manajer investasi yang mengelola saham tersebut. Harap diingat, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa yang akan datang. Peta SML, dapat berubah sesuai dengan jangka waktu pengamatan. Investor di harapkan membuat suatu keputusan investasi setelah mendapatkan informasi yang memadai. Dibawah ini adalah gambar Security Market Line (SML) posisi / letak antara rata-rata actual return dan expected return saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011.

88 1.200 Gambar 4.1 Grafik Security Market Line (SML) "Posisi Rata-rata Actual Return Dan Expected Return Saham Perusahaan Sektor Industri Property Dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011" OMRE Actual Return (Ri) Exp Return E(Ri) 1.000 SCBD 0.800 FMII DUTI LPCK Actual return / Expected return 0.600 0.400 0.200 JRPT GMTD BCIP DART RDTX MKPIKPIG JIHD BKSL SMDM LAMI CTRA ASRI COWL LCGP PWSI CTRS GPRA RBMSMRABSDE CTRP MDLN BKDP RM 0.000 BIPP APLN LPKR -0.5 0.0 BAPA 0.5 1.0 1.5 2.0 DILD -0.200 Beta / Risiko

89 4.7.2 Saham-Saham Yang Layak Di Investasikan Oleh Investor Berdasarkan analisa dengan menggunakan metode CAPM, untuk menentukan suatu saham dikatakan layak atau tidak layak untuk diinvestasikan terlihat jelas pada garis pasar sekuritas (Security Market Line) bahwa saham-saham yang memiliki nilai rata-rata aktual return/tingkat pengembalian lebih besar dibandingkan expected return dan posisinya berada diatas garis SML sehingga dapat disimpulkan bahwa saham-saham tersebut layak untuk dibeli atau di investasikan. Dan sebaliknya, bahwa saham yang memiliki rata-rata actual return/tingkat pengembalian (return) aktual yang lebih rendah dibandingkan dengan expected return/tingkat Pengembalian yang diharapkan atau rata-rata actual return saham tersebut lebih kecil dibandingkan dengan expected return maka maka saham tersebut tidak layak untuk dimiliki atau diinvestasikan. Posisi saham-saham tersebut yang berada di bawah garis Security Market Line (SML) dapat disimpulkan bahwa saham-saham tersebut tidak layak dibeli atau sebaiknya dijual jika dimiliki. Sebaliknya bila, atau dapat dituliskan sebagai berikut : Rata-rata Actual Return > Expected Return, maka saham tersebut layak untuk di investasikan Rata-rata Actual Return < Expected Return, maka saham tersebut tidak layak untuk di investasikan Tabel berikut memperlihatkan hasil perbandingan antara rata-rata actual return dengan expected Return perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011

90 Tabel 4.11 Perbandingan Rata-rata Actual Return E(Ri) dengan Expected Return (CAPM) Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 No Kode Saham Actual Return (Ri) Expected Return (CAPM) Keterangan Kesimpulan 1 ASRI 0.00215253 0.00023523 ActR > ExpR Layak 2 BCIP 0.00454817 0.00018571 ActR > ExpR Layak 3 BKDP 0.00040402 0.00022169 ActR > ExpR Layak 4 BKSL 0.00438014 0.00022274 ActR > ExpR Layak 5 BSDE 0.00084104 0.00022854 ActR > ExpR Layak 6 COWL 0.00387563 0.00025897 ActR > ExpR Layak 7 CTRA 0.00224561 0.00021790 ActR > ExpR Layak 8 CTRP 0.00069464 0.00021113 ActR > ExpR Layak 9 CTRS 0.00139049 0.00019015 ActR > ExpR Layak 10 DART 0.00424816 0.00018074 ActR > ExpR Layak 11 DUTI 0.00780521 0.00016369 ActR > ExpR Layak 12 FMII 0.00778895 0.00012072 ActR > ExpR Layak 13 GMTD 0.00563435 0.00014485 ActR > ExpR Layak 14 GPRA 0.00120350 0.00018030 ActR > ExpR Layak 15 JIHD 0.00243814 0.00017512 ActR > ExpR Layak 16 JRPT 0.00632499 0.00014999 ActR > ExpR Layak 17 KPIG 0.00290887 0.00018541 ActR > ExpR Layak 18 LAMI 0.00243318 0.00020457 ActR > ExpR Layak 19 LCGP 0.00095661 0.00014506 ActR < ExpR Layak 20 LPCK 0.00758698 0.00026356 ActR > ExpR Layak 21 MDLN 0.00075024 0.00024525 ActR > ExpR Layak 22 MKPI 0.00288295 0.00017448 ActR > ExpR Layak 23 OMRE 0.01106010 0.00018625 ActR > ExpR Layak 24 PWSI 0.00103133 0.00014767 ActR < ExpR Layak 25 RBMS 0.00094137 0.00020392 ActR > ExpR Layak 26 RDTX 0.00370621 0.00017771 ActR > ExpR Layak 27 SCBD 0.00958496 0.00015001 ActR > ExpR Layak 28 SMDM 0.00266134 0.00021170 ActR > ExpR Layak 29 SMRA 0.00091994 0.00021459 ActR > ExpR Layak 30 APLN -0.00002125 0.00022042 ActR < ExpR Tidak Layak 31 BAPA -0.00064791 0.00013917 ActR < ExpR Tidak Layak 32 BIPP 0.00000474 0.00014401 ActR < ExpR Tidak Layak 33 DILD -0.00130166 0.00022794 ActR < ExpR Tidak Layak 34 LPKR 0.00006238 0.00022147 ActR < ExpR Tidak Layak Sumber : Data yang diolah

91 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saham sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang layak untuk dijadikan investasi saham karena rata-rata actual return lebih besar dari expected return ada 29saham diantaranya yaitu saham ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, FMII, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan sisanya yaitu 5 saham sektor industri property dan real estate yang tidak layak untuk dijadikan investasi oleh investor karena rata-rata actual return lebih kecil daripada expected return diantaranya yaitu saham APLN, BAPA, BIPP, DILD, dan LPKR.