KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM 10080365 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING Iskamimi Jekri 1, Dra. Asmawati, M. Pd. 2, Asri Wahyuni Sari, M. Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi masalah sebagai berikut. Pertama, guru mengajarkan dengan cara ceramah dan tidak menggunakan alat atau teknik sehingga pembelajaran jadi membosankan. Kedua, media untuk pembelajaran sastra relatif kurang khususnya menulis cerpen. Hasil wawancara dengan seorang guru kelas X SMA Semen Padang. Pertama, terbatasnya alokasi waktu untuk latihan keterampilan menulis cerpen, teknik yang digunakan kurang bervariasi. Kedua, siswa kurang termotivasi mengikuti pelajaran menulis cerpen sebab sering kekurangan ide dalam menulis cerpen. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang dengan menerapkan teknik mind mapping. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2015. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 202 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 30 siswa. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. (1) memberikan skor pada hasil cerpen siswa dimasukkan ke dalam tabel pengumpulan data, (2) mengubah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase, (3) mencari rata-rata hitungan, (4) mengonversikan nilai dengan klasifikasi skala 10, (5) membuat grafik hasil penelitian keterampilan menulis cerpen siswa (6) menuliskan pembahasan, dan (7) menyimpulkan hasil deskripsi data.bardasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang dengan menerapkan teknik mind mapping, kemampuan menulis cerpen siswa berada pada taraf kualifikasi lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata-rata 70.74. Berarti keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping membuat siswa menjadi kreatif dan produktif. Berdasarkan hasil yang diperoleh berdasarkan indikator, maka dapat diambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada indikator 1 mean (M) 44.44 dengan kualifikasi Kurang (K). Pada indikator 2 diperoleh mean (M) sebesar 80.02 dengan kualifikasi Baik (B). Pada indikator 3 mean (M) sebesar 87.79 dengan kualifikasi baik sekali (BS). Kata Kunci: menulis, cerpen, Mind Mapping
1) SHORT STORY WRITING SKILLS CLASS X SMA SEMEN PADANG BY APPLYING THE MIND MAPPING TECHNIQUE IskamimiJekri1,Asmawati2, AsriWahyuni Sari3 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated the problems as follow. first, teachers teach the by speech and not using do not used a tool and technique so the learning be bored. Second, media in learning sastra relative less as specially writing short story. The Result of the interview with a teacher class X SMA Semen Padang. First, limited a location of time to practice the skill in writing short stories, techniques wich used is less varied. Second, students are less motivated to follow the lesson in writing short story because often limited idea in writing short story. The purpose of this research is to describe the ability in writing a short story class X SMA Semen Padang by applying the mind mapping technique. The research was conducted on March 25, 2015. The kind of this research is quantitative descriptive method. Population of this research is 202 students. Samples of this research is included 30 students. Technique of analyzing data used by using steps as follow. (1) gives a score on result of short story students put on table of data collection, (2) converting raw scores into final sscore by using percentage formula, (3) finding the average count, (4) converting score by classification scale 10 (5) made a graffict the result of research skill writing short story (6) wrote the discussion, and (7) concludes the result of description data. Based on research has been conducted toward the ability in writing short story students class X SMA Semen Padang by applying mind mapping techniques, the ability in writing short story students on the level qualification is more than enough (LDC) with average value 70.74. Means short story writing skills by using mind mapping technique made the students be creative and productive. Based on the result wich achivied based on the indicators, does it can be concluded the students' average score on the indicator 1, mean (M) 44.44 with qualifying Less (K). On the indicator 2 got mean (M) at 80.02 good qualifying (B). On the indicator 3 mean (M) at 87.79 with excellent qualifications (BS). Keywords: Writing, short stories, Mind Mapping
PENDAHULUAN Menulis yaitu suatu kegiatan yang menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menerapkan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dengan kegiatan penulisan ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis yang baik diperoleh dengan latihan berulang-ulang dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk mengekspresikan diri serta menuliskan ide dan gagasan tentang kehidupan, mulai yang bersifat fiktif maupun nonfiktif. Salah satu karya yang bersifat fiktif merupakan cerpen. Cerita pendek biasanya cerita yang dibaca dalam waktu singkat. cerita pendek cenderung cerita yang dapat dibaca dalam waktu satu kali duduk atau berkisar setengah jam. Cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya fiktif yang mengungkapkan berbagai realita dinamika kehidupan. Cerita pendek cenderung menginterpretasi pengarang tentang konsep mengenai kehidupan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebagai karya sastra berbentuk prosa, cerpen merupakan cerita yang bersifat rekaan fiktif yang isinya tentang penggalan kisah seseorang penokohan dalam kehidupannya disuatu situasi serta ceritanya relatif pendek. Pengetahuan seseorang dapat dilihat dari kemampuan dalam menulis cerpen. Cerpen cenderung mengungkapkan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan secara kronologis hingga dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian. Cerpen juga berhubungan dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkai dalam suatu kejadian dan peristiwa yang kejadiannya berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Dengan membaca dan memahami cerpen, pembaca merasa terharu dan termotivasi dalam peristiwa yang diceritakan. Selain itu, pembelajaran menulis cerpen penting bagi siswa karena cerpen merupakan salah satu jenis tulisan yang cukup digemari oleh masyarakat. Materi tentang menulis cerpen diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat Sekolah Menengah Atas kelas X semester II dengan Standar Kompetensi 16 yaitu mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen. Kompetensi Dasar 16.2 menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (penokohan, peristiwa, latar). Indikator menuliskan cerpen yang telah dituliskan konsepnya dengan memperhatikan aspek penokohan, latar dan peristiwa (Menteri Pendidikan Nasional, 2006:335). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2014 dengan siswa kelas X SMA Semen Padang, ternyata menulis cerpen bagi siswa merupakan kegiatan yang membosankan, kurang menarik, dan terasa sulit. Hal ini terlihat dari kurangnya minat dan keinginan siswa dalam menulis cerpen sehingga sedikit cerpen yang dihasilkan oleh para siswa. Permasalahan itu diantaranya sebagai berikut pertama, guru mengajarkan dengan cara ceramah dan tidak menggunakan alat atau teknik sehingga pembelajaran jadi membosankan. Kedua, media untuk pembelajaran sastra relatif kurang khususnya menulis cerpen. Hasil wawancara dengan seorang guru kelas X SMA Semen Padang. Pertama, terbatasnya alokasi waktu untuk latihan keterampilan menulis cerpen, teknik yang digunakan kurang bervariasi. Kedua, siswa kurang termotivasi mengikuti pelajaran menulis cerpen sebab sering kekurangan ide dalam menulis cerpen. Hal tersebut terlihat dari (1) keterampilan siswa dalam penamaan penokohan dan karakter cenderung tidak jelas dan (2) keterampilan siswa dalam mengembangkan peristiwa dan latar cenderung tidak dapat dipahami serta tidak memiliki hubungan kausalitas. Berdasarkan pemaparan tersebut dalam pembelajaran sastra terutama menulis cerpen, guru menerapkan teknik yang menarik sekaligus dapat melatih siswa sehingga terampil menulis cerpen. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik mind mapping. Teknik mind mapping ini memberikan konsep kepada siswa, memberikan proyeksi dalam bentuk peta sehingga siswa terlebih dahulu menemukan ide-ide pokok dari sebuah cerpen, kemudian siswa secara terarah dilatih untuk dapat menulis cerpen secara berurutan atau tersruktur dari konsep atau proyeksi sesuai dengan gambaran yang telah mereka dapatkan dari mind mapping. Jadi, siswa menulis cerpen berdasarkan mind mapping yang telah dituliskan peta konsepnya. Dengan teknik ini siswa sudah memiliki gambaran cerpen dari semula sehingga permasalahan kekurangan ide dalam menulis cerpen dapat ditanggulangi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penelitian jenis kuantitatif dengan metode deskriptif yang berjudul Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Semen Padang dengan Menerapkan Teknik Mind mapping.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 25 Maret 2015 di SMA Semen Padang terhadap 30 orang siswa diambil secara acak dari kelas X yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Semen Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah siswa kelas X yaitu 202 orang siswa yang tersebar dalam enam kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah presentase secara acak (Propotional Random Sampling), pengambilan sampel berdasarkan jumlah proporsi perkelas. Menurut Arikunto (2006:134), jumlah populasi yang kurang dari 100 diambil secara keseluruhan populasi sebagai objek penelitian. Untuk yang jumlahnya besar melebihi 100, sampel diambil 10%-15% dari populasi yang ada. Berdasarkan pendapat tersebut, mengingat populasi penelitian ini lebih dari 100 orang, maka peneliti mengambil sampel 15% dari jumlah populasi dari setiap kelas. Maka sampel dari masing-masing kelas yakni terdiri dari 5 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Siswa ditugaskan untuk menulis teks cerpen dengan mind mapping yang telah diidentifikasi sebelumnya, menghubungkan dengan konsep yang diukur dalam cerpen meliputi unsur-unsur intrinsic, yaitu penokohan, peristiwa, dan latar. Teknik analisis data yaitu Pertama, memeriksa hasil tulisan cerpen siswa berdasarkan indikator yang akan dinilai dan memberi skor 1 untuk nilai terendah dan skor 3 untuk nilai tertinggi. yang telah ditulis oleh siswa dan memberi skor tulisan siswa dengan indikator yang dinilai yaitu struktur teks cerita pendek dengan menggunakan rubrik penilaian. Kedua, mengubah skor mentah menjadi nilai. Ketiga, mendistribusikan frekuensi kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang. Keempat, mencari nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen menggunakan rumus. Kelima, mengklasifikasikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang.. Keenam, membuat diagram batang..ketujuh, menafsirkan kemampuan menulis cerpen dengan teknik mind mapping siswa kelas X SMA Semen Padang. Kedelapan, membuat kesimpulan hasil deskripsi data penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian kemampuan menulis cerpen dengan menerapkan teknik mind mapping siswa kelas X SMA Semen Padang dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis cerpen dengan menerapkan teknik mind mapping indikator 1(penokohan) skor 1 sebanyak 20 orang, skor 2 sebanyak 10 orang. Kedua, kemampuan menulis cerpen dengan menerapkan teknik mind mapping indikator 2 (alur) skor 2 sebanyak 18, dan skor 3 sebanyak 12 orang. Ketiga,, kemampuan menulis cerpen dengan menerapkan teknik mind mapping 3(latar) skor 2 sebanyak 11 orang, skor 3 sebanyak 19 orang. Berikut ini tulisan siswa yang mendapatkan skor 3 untuk indikator latar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang dengan menerapkan teknik mind mapping, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa berada pada taraf kualifikasi lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata-rata 70.74 berada pada rentangan 66 75%. Berarti keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping membuat siswa menjadi kreatif dan produktif. Berdasarkan hasil yang diperoleh berdasarkan indikator, maka dapat diambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada indikator 1 atau kemampuan menggambarkan Penokohan diperoleh mean (M) 44.44% berada pada rentangan 36 45% berada pada kualifikasi Kurang (K). Pada indikator 2 atau kemampuan siswa menggambarkan Alur (peristiwa) memperoleh mean (M) sebesar 80.02% berada pada rentangan 76 85% berada pada kualifikasi Baik (B). Pada indikator 3 atau kemampuan dalam menerapkan latar memperoleh mean (M) sebesar 87.79% berada pada rentangan 86 95%, berada pada kualifikasi baik sekali. Untuk gabungan ketiga indikator, kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang dengan menerapkan teknik mind mapping terdiri atas 4 klasifikasi. Pertama, klasifikasi baik sekali (BS) berjumlah 5 orang (88.89). Kedua, kualifikasi baik (B) berjumlah 7 (77.78). Ketiga, kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 12 orang (66.67). Keempat, kualifikasi cukup (C) berjumlah 6 orang (55.56). Diperoleh rata-rata (M) sebesar 70.74 Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemempuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Semen Padang untuk secara umum adalah lebih dari cukup (LDC). Hal ini disebabkan karena M-nya berada pada rentangan 66 67% berdasarkan presentase skala 10. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram batang berikut. 14 12 10 8 6 4 2 0 C LDC B BS Baik Sekali Baik Lebih dari cukup Cukup KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil yang diperoleh berdasarkan indikator, maka dapat diambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada indikator 1 atau kemampuan menggambarkan Penokohan diperoleh mean (M) 44.44% berada pada rentangan 36 45% berada pada kualifikasi Kurang (K). Pada indikator 2 atau kemampuan siswa menggambarkan Alur (peristiwa) memperoleh mean (M) sebesar 80.02% berada pada rentangan 76 85% berada pada kualifikasi Baik (B). Pada indikator 3 atau kemampuan dalam menerapkan latar memperoleh mean (M) sebesar 87.79% berada pada rentangan 86 95%, berada pada kualifikasi baik sekali. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru perlu merancang program pembelajaran dangan sistematis agar dalam memberikan pelajaran lebih kreatif. Kedua, kepada siswa, agar meningkatkan kemampuan di bidang menulis khususnya menulis cerpen dalam menerapkan teknik yang sesuai, serta memperhatikan aspek penokohan, peristiwa dan latar. Ketiga, kepada siswa kelas X SMA Semen Padang dituntut untuk lebih banyak membaca dan menulis, khususnya menulis cerpen agar terampil menulis cerpen. Keempat, bagi peneliti lain dapat dijadikan masukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian lain yang relevan dengan penelitian lain.
DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Buku Ajar). Padang: FBSS UNP. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Kurikulum 2006Bahasa Indonesia. Jakarta: Pendidikan Nasional.