LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Kondisi Perekonomian Indonesia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Kinerja CENTURY PRO FIXED

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

Robohnya Rupiah Kami 1

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

BAB I PENDAHULUAN. naik secara signifikan melainkan return saham pun ikut naik secara signifikan.

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Transkripsi:

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang. Hasil pemilu Yunani dapat memunculkan kemungkinan keluarnya Yunani dari Zona Euro, sehingga bisa mengguncang pasar keuangan internasional. Bank Sentral Eropa menyatakan siap memberikan bantuan likuiditas kepada bank-bank Eropa yang bermasalah. Bank Sentral Inggris mengumumkan akan menerbitkan skema pinjaman jangka panjang sebesar 100 miliar kepada perbankan dengan tingkat bunga rendah sebesar 0.75% untuk mendorong penyaluran kredit. Selain itu, bank-bank sentral dari G20 menyiapkan langkahlangkah untuk menstabilkan pasar keuangan melalui penyediaan likuiditas dan pencegahan pengetatan kredit. Imbal hasil surat utang Spanyol dan Italia naik signifikan. Imbal hasil obligasi Spanyol berjangka waktu 10 tahun mencapai rekor 7%. Hal ini menunjukkan kekhawatiran investor terhadap prospek kawasan Euro, meskipun telah disetujui dana talangan bagi perbankan Spanyol. Sedangkan imbal hasil surat utang Italia berjangka waktu 10 tahun naik diatas 6% saat penjualan surat utang pada 1 hari setelah lembaga pemeringkat Moody s menurunkan peringkat Spanyol sebanyak 3 notches. Imbal hasil diatas 6% mengindikasikan ekonomi yang kurang sehat, pasar khawatir Italia akan menjadi negara berikutnya yang membutuhkan dana talangan. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Ketidakstabilan kondisi keuangan global memberikan dampak pada pelemahan IHSG dan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Terkait dengan Rupiah, Bank Indonesia telah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan Dollar AS dalam sistem keuangan dalam negeri dengan menawarkan term deposit berbasis Dollar dengan tujuan menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Pandangan yang berkembang selama ini adalah bahwa surplus NPI mencerminkan kebijakan yang berhasil sedangkan defisit NPI mencerminkan kelemahan ekonomi. Namun, pada kondisi eksternal yang sedang tidak stabil dipandang lebik baik mempertahankan posisi NPI defisit dengan tujuan untuk memobilisasi tabungan dari luar negeri dan meningkatkan investasi domestik terutama jika diperuntukan untuk pembangunan infrastruktur. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Bursa-bursa saham global mengalami penguatan selama sepekan terakhir. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan positif ini, antara lain: (i) berita bahwa bankbank sentral utama dunia sedang menyiapkan tindakan terkoordinasi untuk menstabilkan pasar keuangan apabila terjadi gejolak akibat hasil pemilu Yunani pada 17 Juni; (ii) harapan stimulus lanjutan dari Bank Sentral Amerika yang dianggap dapat meredam kekhawatiran krisis utang Eropa; dan (iii) Bank Sentral Eropa menyatakan akan memberikan penjaminan bagi obligasi perbankan Spanyol. Berkebalikan dengan pasar-pasar saham dunia, IHSG turun sebesar 7.2 poin (-0.2%) dan ditutup pada level 3,818.1. Kemungkinan hal ini diakibatkan oleh tindakan para investor yang wait and see terkait hasil pemilu Yunani. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Euro terhadap Dollar AS sedikit menguat sebesar 0.95% dari posisi minggu lalu, namun penguatan ini dinilai hanya akan terjadi dalam jangka pendek. Ekspektasi pasar akan adanya tindakan dari Bank Sentral Eropa dan pimpinan negara-negara Eropa untuk mengatasi masalah keuangan di kawasan tersebut seperti bantuan likuiditas untuk bankbank Eropa yang bermasalah. Akan tetapi penguatan Euro dinilai akan tertahan pada pekan depan sebagai implikasi dari meningkatnya imbal hasil surat utang Spanyol dan Italia. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS ditutup sedikit melemah pada akhir periode laporan yaitu sebesar 0.11% ke posisi Rp. 9,398 dibandingkan minggu lalu. Tekanan berasal dari faktor eksternal yaitu kenaikan signifikan pada imbal hasil surat utang Spanyol dan Italia dan resiko keluarnya Yunani dari Zona Eropa pasca pemilu.(lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Pada periode laporan, harga minyak mentah di pasar internasional kembali mengalami penurunan setelah sedikit mengalami kenaikan pada pekan lalu. Dibandingkan dengan harga pekan lalu, harga minyak mentah pada 15 Juni 2012 adalah sebesar 97.61 Dollar AS per barel atau turun 1.87%. Laporan kondisi perekonomian Amerika Serikat pada akhir Mei 2012 menunjukan bahwa produksi sektor industri AS menurun tajam sepanjang bulan Mei dan jauh dibawah ekspektasi, selain itu tingkat kepercayaan konsumen di AS turun hingga ke level terendah dalam tahun 2012. Hasil Pemilu Yunani yang dikhawatirkan akan mengancam keberadaan Yunani sebagai anggota Zona Eropa dan turut mengancam kestabilan sektor keuangan Eropa, juga menjadi sentimen negatif di pasar komoditas. Ketidakstabilan kondisi pasar keuangan internasional memberikan pengaruh positif terhadap harga emas. Harga emas di pasar internasional pada pekan ini naik sebesar 2.31% dibandingkan pekan lalu, hal ini mencerminkan emas kembali menjadi pilihan investor untuk menginvestasikan dana nya kepada komoditas logam mulia dibandingkan instrumen-instrumen keuangan ditengah kondisi keuangan internasional yang tidak stabil. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Laju Pertumbuhan Ekonomi Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 Q1-2012 Pertumbuhan PDB q-to-q (%) 1.5 2.9 3.5 (1.3) 1.4 Pertumbuhan PDB y-on-y (%) 6.5 6.5 6.5 6.5 6.3 Indikator Bulanan Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.76 0.05 0.07 0.21 0.07 Inflasi y-o-y (%) 3.65 3.56 3.97 4.50 4.45 BI Rate (%) 6.00 5.75 5.75 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (15 Juni '12) (8 Juni '12) mingguan ytd Tahunan BRIC Brasil (BVSP) 56,105.0 54,430.0 3.1 (1.1) (8.9) Rusia (RTS) 1,337.5 1,282.5 4.3 (3.2) (30.3) India (BSE) 16,949.8 16,718.9 1.4 9.7 (6.5) Cina (SSEA) 2,416.0 2,389.8 1.1 4.9 (14.8) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 3,818.1 3,825.3 (0.2) (0.1) 0.6 Malaysia (KLSE) 1,579.2 1,570.6 0.5 3.2 1.5 Singapura (STI) 2,811.0 2,737.9 2.7 6.2 (8.0) Thailand (SET) 1,165.7 1,127.1 3.4 13.7 13.1 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 19,233.9 18,502.3 4.0 4.3 (13.9) Jepang (Nikkei 225) 8,569.3 8,459.3 1.3 1.3 (10.5) Korea Selatan (KOSPI) 1,858.2 1,835.6 1.2 1.8 (10.9) Amerika Serikat (DJIA) 12,767.2 12,554.2 1.7 4.5 7.3 Amerika Serikat (S&P 500) 1,342.8 1,325.7 1.3 6.8 6.1 Uni Eropa (STOXX 50) 2,181.2 2,143.9 1.7 (5.8) (20.1) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (11-15 Juni '12) (4-8 Juni '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 17,592 16,108 1,483.13 Nilai (Rp juta) 18,456 18,655 (199) Frekuensi (kali) 602,698 578,184 24,514 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (15 Juni '12) (8 Juni '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,591 3,603 (12) Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 236 227 225 229 225 (% terhadap total) 32.1 30.2 29.5 29.6 28.8 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 8 8 4 4 2 (% terhadap total) 7.2 8.1 4.3 4.5 1.7 Saham (Rp triliun) 1,306 1,315 1,374 1,392 1,256 (% terhadap total) 59.8 58.4 59.0 58.4 57.8 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (15 Juni '12) (8 Juni'12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 78.73 79.49 (0.96) 2.37 (2.75) USD-EUR 0.791 0.799 (0.95) 2.59 12.22 USD-GBP 0.64 0.65 (1.55) (1.12) 3.04 USD-CNY 6.37 6.37 (0.08) 1.12 (1.80) USD-IDR 9398.00 9388.00 0.11 3.63 9.94 USD-MYR 3.17 3.19 (0.75) (0.08) 4.39 USD-SGD 1.27 1.28 (0.97) (1.99) 4.39 USD-THB 31.51 31.70 (0.60) (0.13) 3.18 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (15 Jun '12) (8 Jun '12) mingguan ytd Tahunan Beras 13.92 14.05 (0.93) (4.69) (2.01) Gula 20.84 19.98 4.30 (10.56) (16.91) Gandum 609.5 630.25 (3.29) (6.63) (13.97) Kacang Kedelai 1376 1426.25 (3.52) 14.81 0.58 Jagung 506 544 (6.99) (13.69) (16.43) Cokelat 2247 2185 2.84 3.93 (26.26) Minyak Mentah (Brent Oil) 97.61 99.47 (1.87) (9.10) (16.64) Gas Alam 2.467 2.299 7.31 (23.93) (49.90) Emas 1628.1 1591.4 2.31 3.45 6.11 Tembaga 339.05 328.5 2.93 (2.01) (18.50) Perak 28.74 28.471 0.94 2.65 (18.70)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Komoditas Terakhir Minggu Lalu % perubahan (15 Jun '12) (8 Jun '12) mingguan ytd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,669 9,682 (0.13) 0.28 1.47 Minyak Goreng Curah 11,345 11,443 (0.86) 5.53 6.83 Daging Sapi 74,413 74,178 0.32 3.46 8.30 Daging Ayam Broiler 24,806 24,564 0.99 (2.43) 1.03 Daging Ayam Kampung 47,565 47,488 0.16 (0.19) 6.71 Telur Ayam Ras 16,964 16,850 0.68 (1.17) 3.83 Telur Ayam Kampung 37,761 37,894 (0.35) 4.31 5.56 Tepung Terigu 7,563 7,569 (0.08) (1.55) 0.03 Kedelai Impor 8,430 8,457 (0.32) 1.76 1.12 Kedelai lokal 8,983 8,985 (0.02) 1.21 1.84 Beras Medium 7,901 7,890 0.14 0.32 10.88 Gula Pasir 12,198 11,821 3.19 16.39 18.07 Susu Kental Manis 8,720 8,720 0.00 0.11 1.61 Mie Instant 1,547 1,548 (0.06) 1.58 4.10 Cabe Merah Keriting 28,464 26,878 5.90 (14.46) 92.29 Cabe Merah Biasa 29,814 25,904 15.09 (4.73) 86.54 Bawang Merah 17,998 17,586 2.34 36.79 (10.05) Ikan Teri Asin 48,684 48,387 0.61 6.73 12.87 Kacang Hijau 13,946 13,961 (0.11) (9.79) (15.97) Kacang Tanah 16,653 16,642 0.07 2.10 6.64 Ketela Pohon 3,840 3,877 (0.95) 5.67 27.49 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia