LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

Transkripsi

1 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan momentum setelah rilis datadata ekonomi AS yang kurang baik. Data perekrutan oleh sektor swasta melambat menjadi hanya sebesar 115 ribu selama bulan April 2012 atau dibawah ekspektasi pasar sebesar 170 ribu dan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Meskipun tingkat pengangguran menurun tipis dari 8.2% menjadi 8.1%, tetapi sebagian besar adalah dampak dari semakin banyak penduduk yang berhenti mencari kerja. Tingkat pengangguran tetap lebih tinggi 2% dari rata-rata selama 50 tahun, sehingga Bank Sentral AS memperkirakan pasar tenaga kerja baru akan pulih pada Selain itu, sektor ekspor dan perbankan akan semakin terpuruk jika krisis utang Eropa memburuk. Rilis data terbaru untuk Uni Eropa menunjukkan bahwa sektor manufaktur mengalami kontraksi yang dalam di bulan April, dimana indeks purchasing manager turun menjadi 46.7 dari 49.2 di bulan sebelumnya. Data tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi Uni Eropa secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 0.5% selama April HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun berada ditengah krisis keuangan global yang melemahkan ekspor, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 6.3% pada triwulan I 2012 jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun yang lalu. Peningkatan investasi dan konsumsi domestik berkontribusi sebesar 87% terhadap kinerja positif tersebut, dimana masing-masing meningkat sebesar 9.9% dan 4.9% YoY selama 3 bulan pertama. Peningkatan investasi tersebut telah membantu menciptakan 3.1 juta lapangan kerja baru selama Agustus 2011-Februari Berdasarkan asumsi Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan mampu menciptakan 450 ribu lapangan kerja baru. Pelambatan ekonomi dunia yang melemahkan permintaan global telah menyebabkan hampir tidak ada kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi nasional selama dua kuartal terakhir. Hal ini berarti bahwa sumber pertumbuhan ekonomi harus didorong melalui peningkatan konsumsi domestik yang lebih jauh. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Pasar-pasar saham utama dunia, terutama di negara maju, melemah selama sepekan terakhir. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat rilis datadata ekonomi AS dan Eropa yang kurang menggembirakan. IHSG terus melaju naik dari awal minggu hingga mencapai rekor tertinggi baru di level 4,224 pada hari kamis (3/5), namun terhenti pada akhir pekan. Kinerja IHSG pada akhir pekan dipengaruhi oleh sentimen negatif eksternal akibat data-data ekonomi AS dan Eropa yang mengecewakan. Dari faktor internal, pergerakan indeks didorong oleh ketidakpastian pembatasan BBM dan surplus perdagangan yang diproyeksi menurun seiring melambatnya nilai ekspor. Meskipun demikian, selama sepekan IHSG menguat 1.3% hingga mencapai level 4, (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Pada periode laporan, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS ditutup melemah pada akhir minggu di posisi Rp9.214 per USD atau melemah sebesar 0.27% dari posisi minggu lalu. Faktor eksternal yang mempengaruhi pelemahan Rupiah dan beberapa mata uang negara Asia Tenggara lainnya antara lain: memburuknya laporan beberapa data ekonomi di Amerika Serikat serta kondisi pasar keuangan di Eropa yang cenderung negatif salah satunya adalah meningkatnya yield dari obligasi Spayol. Nilai tukar Euro terhadap Dolar AS juga melemah sebesar 1.31% ke posisi per Dollar AS. Tekanan terhadap nilai tukar Euro disebabkan karena memburuknya data indeks bisnis dan industri dari negara Perancis, Jerman dan Kawasan Eropa secara keseluruhan, serta meningkatnya data pengangguran di Eropa sebesar 0.1%. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Pada awal Mei 2012, harga minyak mentah dunia terus mengalami tren penurunan harga. Pada periode laporan harga di pasar internasional turun sebesar 5.55% dari pekan lalu ke posisi USD /barel. Sinyal negatif tentang melambatnya pemulihan perekonomian AS dan kontraksi sektor bisnis dan industri di kawasan Eropa menurunkan tekanan terhadap harga minyak mentah. Selain itu cadangan minyak mentah di pasar internasional cenderung meningkat, antara lain peningkatan produksi minyak dari OPEC dan kelebihan produksi dari Brazil. Seiring dengan penurunan harga minyak mentah, harga sebagian besar komoditas pertanian utama dan logam mulia di pasar internasional juga menurun. Beberapa komoditas seperti gula, gandum dan kacang kedelai mengalami penurunan harga cukup signifikan dikarenakan kondisi cuaca di sejumlah wilayah produsen utama masih memberikan pengaruh positif pada peningkatan produksi/panen. Selain itu perekonomian dunia yang belum stabil, seperti melambatnya pertumbuhan AS, kontraksinya industri Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China juga mempengaruhi ekspektasi harga dan tingkat permintaan pada pasar komoditas. (Lihat Tabel 6)

2 Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Laju Pertumbuhan Ekonomi Q Q Q Q Q Pertumbuhan PDB q-to-q (%) (1.3) 1.4 Pertumbuhan PDB y-on-y (%) Indikator Bulanan Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Inflasi Bulanan (%) Inflasi y-o-y (%) BI Rate (%) Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (4 Mei '12) (27 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 60, ,691.0 (1.4) 7.2 (4.4) Rusia (RTS) 1, ,594.2 (6.0) 8.4 (23.2) India (BSE) 16, ,134.3 (1.8) 8.9 (8.9) Cina (SSEA) 2, , (14.4) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4, , Malaysia (KLSE) 1, , Singapura (STI) 2, , (3.9) Thailand (SET) 1, , Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21, , (9.6) Jepang (Nikkei 225) 9, ,520.9 (1.5) 10.9 (6.2) Korea Selatan (KOSPI) 1, , (8.8) Amerika Serikat (DJIA) 13, ,228.3 (1.4) Amerika Serikat (S&P 500) 1, ,403.4 (2.4) Uni Eropa (STOXX 50) 2, ,344.0 (4.1) (2.9) (23.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (30 Apr-4 Mei '12) (23-27 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 29, , , Nilai (Rp juta) 27,984 27, Frekuensi (kali) 695, ,528 (11,997) Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (4 Mei '12) (27 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,976 3, Sumber: Bursa Efek Indonesia

3 Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) (% terhadap total) 30,8 32,1 30,2 29,5 29,6 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) (% terhadap total) 6,5 7,2 8,1 4,3 4,5 Saham (Rp triliun) (% terhadap total) 55,4 55, Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (4 Mei '12) (27 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY (0.52) 3.82 (0.94) USD-EUR (0.92) USD-GBP (3.78) 2.09 USD-CNY (0.06) 0.18 (2.88) USD-IDR USD-MYR (0.18) (4.00) 2.21 USD-SGD (4.00) 2.21 USD-THB (1.93) 2.86 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (4 Mei'12) (27 April '12) mingguan ytd tahunan Beras (0.20) Gula (1.93) (10.69) (2.53) Gandum (5.99) (7.51) (18.52) Kacang Kedelai (1.45) Jagung (0.84) (6.20) (10.24) Cokelat (0.87) 6.56 (29.50) Minyak Mentah (Brent Oil) (5.55) 5.40 (6.61) Gas Alam (28.38) (54.47) Emas (1.18) Tembaga (2.72) 7.70 (10.91) Perak (3.12) 8.70 (22.38)

4 Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Komoditas Terakhir Minggu Lalu % perubahan (4 Mei '12) (27 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,739 9,773 (0.35) Minyak Goreng Curah 11,739 11,742 (0.03) (0.12) 9.87 Daging Sapi 73,298 73,345 (0.06) Daging Ayam Broiler 24,175 24,357 (0.75) Daging Ayam Kampung 47,224 47, Telur Ayam Ras 16,590 16,719 (0.77) (0.85) 5.55 Telur Ayam Kampung 37,509 37,734 (0.60) (0.79) 6.41 Tepung Terigu 7,576 7, (0.04) Kedelai Impor 8,415 8,425 (0.12) (0.08) 0.48 Kedelai lokal 8,896 8,907 (0.12) (0.12) 3.72 Beras Medium 7,948 7,952 (0.05) (0.06) Gula Pasir 11,525 11, Susu Kental Manis 8,749 8, Mie Instant 1,548 1,551 (0.19) (0.19) 4.24 Cabe Merah Keriting 23,311 23,810 (2.10) (0.51) Cabe Merah Biasa 21,644 22,479 (3.71) Bawang Merah 15,398 15, (14.31) Ikan Teri Asin 49,292 49, (0.35) Kacang Hijau 13,845 13, (18.86) Kacang Tanah 16,684 16, (0.35) 5.20 Ketela Pohon 3,708 3,714 (0.16) Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 Indonesia AS Inggris 80 Hongkong 60 Jepang Uni Eropa 40 Mei-11 Agust-11 Nop-11 Feb-12 Mei-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

5 Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia