Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

dokumen-dokumen yang mirip
Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Perbanyakan Inokulum BCMV Persiapan Lahan dan Tanaman Uji

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein

Lampiran A : Komposisi Media MS

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

RPMI 1640 medium. Kanamisin 250 µg. Coomassie brilliant blue G-250

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. Bahan dan Metode

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1 Analisis fitokimia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Veteriner dan

Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian Persiapan dan Pemeliharaan Kelinci sebagai Hewan Coba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Rotofor

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

Transkripsi:

36 LAMPIRAN

37 Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005) Nilai toksisitas Non-Manusia : Rat LD50 oral 5,3 g / kg; Mouse LD50 oral 2 g / kg; Ip Mouse LD50 0,9-1,3 g / kg; LD50 ip rat 2 g / kg. Formula molekul : C 8 -H 12 -N 4 -O 5 Bobot molekul : 244.20 Warna / Bentuk : Tanpa warna/ Kristal putih bubuk Bau : Tanpa bau Rasa : Hambar Melting Point : 166-168 o C (aq etanol); 174-176 o C (etanol). Kelarutan : Larut air, Sedikit larut dalam alkohol. Dalam air, 142 mg / ml pada 25 o C Spectral Properties : Khusus rotasi optik: -36,5 derajat di 25 o C / D Fitotoksisitas : 100 ppm

38 Lampiran 2 Tahapan umum penelitian Plbs (Protocorm likes bodies) dari anggrek Dendrobium Deteksi CyMV pada plbs anggrek Dendrobium dengan DAS-ELISA Positif terinfeksi CyMV Negatif terinfeksi CyMV Perbanyakan plbs yang terinfeksi (+) pada media VW (Vacin and Went) Cair Eliminasi CyMV dengan perlakuan antivirus Analisis Statistik Membedakan pola pita protein pada tanaman dan plbs anggrek Dendrobium sehat atau bebas CyMV dengan tanaman dan plb anggrek Dendrobium sakit (terinfeksi CyMV) dengan Elektroforesis Gel Komposit

39 Lampiran 3 Deteksi CyMV pada plbs anggrek Dendrobium dengan DAS-ELISA (Clark&Adam 1977; BALITHI 2003) Coating/lapisi lubang plate dengan antibody-anti CyMV (IgG) yang dicampur dengan penyangga coating ( 1,59 g Na 2 CO 3 + 2,93 g NaHCO 3 + 0.20 g NaN 3 + H 2 O s/d 1 Liter) (1:200), tiap lubang sebanyak 100 µl. Inkubasi selama 1 malam pada suhu 4 o C atau 2jam pada suhu 37 o C Cuci lubang plate dengan penyangga PBS Tween (8 g NaCl + 1,2 g KH 2 PO 4 + 2,9 g Na 2 HPO 4.12H 2 O + 0,2 g KCl + 500 µl Tween 20 + H 2 O s/d 1 liter) menggunakan botol semprot 3 x 3 menit (sambil dishaker). Kemudian tunggu hingga cukup kering. Inkubasi selama 1 malam pada suhu 4 o C atau 2jam pada suhu 37 o C Timbang sampel (plbs anggrek) 0,2 g berikut control negatif dan positif CyMV, hancurkan dalam mortar dengan penyangga ekstraksi (PBS IX; 0,10% tween 20; 20% PVP; 0,20% BSA) dengan perbandingan 1:5 s/d 1: 10 Masukan sampel ke dalam lubang plate sebanyak 100 µl, posisi sampel disesuaikan dengan format yang telah diisi sebelumnya Inkubasi selama 1 malam pada suhu 4 o C atau 2jam pada suhu 37 o C Cuci kembali dengan penyangga PBST 3 x 3 menit Masukan antibody-anti CyMV (yang telah dilabel dengan enzim alkalin fosfatase) yang dicampur dengan ECl (20% PBS 5 x 0,02% tween 20; 20% PVP; 0,20% BSA, H 2 O) (1:200) sebanyak 100 µl Inkubasi selama 1 malam pada suhu 4 o C atau 2jam pada suhu 37 o C Cuci kembali dengan penyangga PBST 3 x 3 menit Masukan penyangga substrat yang mengandung 4-nitrophenylphosphate (1mg/ml), tiap lubang 100 µl Inkubasi pada suhu kamar + selama 1 jam Setelah terjadi perubahan warna menjadi kuning, hentikan reaksi dengan NaOH 3 M sebanyak 25 µl Ukur intensitas perubahan warna (kandungan virus) dengan menggunakan Elisa Reader pada panjang gelombang 410 nm

40 Lampiran 4 Perbanyakan plbs yang terinfeksi (+) pada media VW (Vacin and Went) Cair Plbs terinfeksi CyMV Masukan dan lakukan kultur dalam media VW Cair Inkubasi selama 2 bulan (18 o C) sambil di shaker Plbs siap uji eliminasi CyMV dengan

41 Lampiran 5 Eliminasi CyMV dengan perlakuan antivirus Plbs yang akan diberi perlakuan, berukuran + 5 mm dicampur ke dalam media steril dengan cara difilter (saringan bakteri/milipore 0.22 µm) Ditanam pada media VW padat mengandung 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm Botol kultur disimpan di ruang kultur (18 o C) dengan intensitas cahaya 1000 lux Subkultur selama 18 hari pada media yang sama dilakukan 3 kali Deteksi kembali CyMV dalam sampel dengan ELISA

42 Lampiran 6 Pembuatan Media Vacin and Went (VW) Cair dan Padat sebanyak 1 liter. STOK A: KNO3 0,525 gr; KH2PO4 0,25 gr; (NH4)2SO4 0,5 gr; MnSO4.4H2O 7,5 mg; (dilarutkan dalam 20 ml aquades steril) STOK C: Na EDTA 37,5 mg; FeSO4.7H2O 27,8 mg; (dilarutkan dalam 20 ml aquades steril panas) STOK B: MgSO4.7H2O 25mg; (dilarutkan dalam 20 ml aquades steril) STOK D: Ca3(PO4)2 0,2 gr (dilarutkan dalam HCl 1 N) Membuat media VW cair STOK A 20 ml + STOK B 20 ml + STOK C 20 ml + STOK D 20 ml + 150 ml air kelapa + 20 gr sukrosa Membuat media VW Padat STOK A 20 ml + STOK B 20 ml + STOK C 20 ml + STOK D 20 ml + 150 ml air kelapa + 20 gr sukrosa Ditambahkan aquades hingga volume 1 liter Ditambahkan aquades hingga volume 1 liter Diukur ph hingga 5,2 dengan penambahan sedikit demi sedikit NaOH 3 M Diukur ph hingga 5,2 dengan penambahan sedikit demi sedikit NaOH 3 M Ditambahkan 7 gr agar dan panaskan hingga mendidih

43 Lampiran 7 Membedakan pola pita protein tanaman dan plbs anggrek Dendrobium sehat atau bebas CyMV dengan tanaman dan plbs anggrek Dendrobium sakit (terinfeksi CyMV) dengan Elektroforesis Gel Komposit Cara membuat gel: Agarose 0,5% dan aquades dicampurkan dalam wadah I, dipanaskan dalam microwave Acrylamid:bis 2% dan TBE 3x dicampurkan dalam wadah II, dipanaskan dalam inkubator (water bath) 100 o C selama 1 menit Ditambahkan 200 µl APS 10% Ditambahkan 30 µl TEMED Setelah hangat kuku,dicampurkan kedua larutan tersebut, diaduk sebentar, kemudian dicetak dalam casting (pencetak gel). Prosedur: 1 g daun/plbs digerus dalam 1 ml buffer ekstraksi Diinkubasi 10 menit pada suhu 50 o C (water bath) Disentrifus 12.000 rpm selama 10 menit. Diambil supernatan, sebelum dipakai disimpan di suhu 4 o C 100 µl supernatan tiap sampel yang sudah dicampur dengan 20 µl loading buffer (sample buffer 6x) dan Marker protein dipanaskan pada suhu 95 o C selama 5 menit lalu didinginkan selama 15 detik dan dimasukan ke dalam sumur gel Running dilakukan selama ± 3,5 jam pada voltase 50 Pewarnaan dengan Amidobalck (0,1 g Amidoblack dilarutkan dalam 100 ml asam asetat 7%) Penentuan BM (bobot molekul) CyMV

44 Lampiran 8 Deteksi CyMV pada plbs anggrek Dendrobium untuk perlakuan zat antivirus Jenis Plbs Dendrobium Absorbansi Hasil Uji D. Sonia 1 0,00-2 0,01-3 0,00 - D. Jayakarta 1 0,09 + 2 0,07 + 3 0,08 + D. Polisema 1 0.01-2 0,00-3 0.01 - Kontrol positif subkultur 3 = 0.17 ; Kontrol negatif = 0.10 Sampel dikatakan positif (+) terinfeksi CyMV jika nilai absorbansinya sama dengan atau lebih besar dari dua kali nilai absorbansi kontrol negatif (Sutula 1986)

45 Lampiran 9 Hasil uji DAS-ELISA terhadap plbs anggrek D. Jayakarta selama tiga kali subkultur Sub kultur 1 Hasil Uji DAS-ELISA Absorbansi pada 410 nm Hasil uji 1 2 3 1 2 3 0 0.13 0.15 0.13 + + + 0 10 0.2 0.22 0.22 + + + 0 20 0.18 0.18 0.19 + + + 0 30 0.19 0.21 0.21 + + + 0 40 0.18 0.17 0.17 + + + 0 50 0.17 0.14 0.17 + + + 0 (ppm) % bebas CyMV 0 0.12 0.11 0.14 + + + 0 10 0.07 0.09 0.08 + + + 0 2 20 0.09 0.11 0.1 + + + 0 30 0.12 0.15 0.13 + + + 0 40 0.12 0.17 0.22 + + + 0 50 0.22 0.21 0.2 + + + 0 0 0.24 0.29 0.25 + + + 0 10 0.27 0.27 0.19 + + - 33.33 3 20 0.13 0.21 0.21 - + + 33.33 30 0.13 0.15 0.18 - - - 100 40 0.15 0.11 0.1 - - - 100 50 0.13 0.14 0.19 - - - 100 keterangan: kontrol positif subkultur 1 = 0.15 ; kontrol negatif = 0.05 kontrol positif subkultur 2 = 0.16 ; kontrol negatif = 0.03 kontrol positif subkultur 3 = 0.17 ; kontrol negatif = 0.10 Sampel dikatakan positif (+) terinfeksi CyMV jika nilai absorbansinya sama dengan atau lebih besar dari dua kali nilai absorbansi kontrol negatif (Sutula 1986)

46

47 Lampiran 11 Analisis statistika data hasil penelitian Transformasi data % Bebas CyMV berdasarkan arcsin transformation (Gomez&Gomez, 1976) Data % Bebas CyMV Transformasi Data % Bebas CyMV Subkultur 1 Subkultur 1 (ppm) 1 2 3 rata rata- 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 10 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 20 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 30 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 40 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 50 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 Data % Bebas CyMV Transformasi Data % Bebas CyMV Subkultur 2 Subkultur 2 (ppm) 1 2 3 rata rata- 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 10 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 20 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 30 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 40 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 50 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 Data % Bebas CyMV Transformasi Data % Bebas CyMV Subkultur 3 Subkultur 3 (ppm) 1 2 3 rata rata- 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1.28 1.28 1.28 3.84 1.28 10 0 0 100 100 33.33 1.28 1.28 88.72 91.28 30.43 20 100 0 0 100 33.33 88.72 1.28 1.28 91.28 30.43 30 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 40 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 50 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 Keterangan: Transformasi menggunakan rumus Nilai 0% disubstitusi dengan 1/(4n) Nilai 100% disubstitusi dengan [100-1/(4n)] n = banyaknya plbs per perlakuan

48 Hasil analisis ANOVA % Bebas CyMV subkultur 1 Source DF SS MS F P konsentrasi ribavirin 5 0.0000000 0.0000000 * * Error 12 0.0000000 0.0000000 Total 17 0.0000000 S = 0 R-Sq = *% R-Sq(adj) = *% subkultur 2 Source DF SS MS F P konsentrasi ribavirin 5 0.0000000 0.0000000 * * Error 12 0.0000000 0.0000000 Total 17 0.0000000 S = 0 R-Sq = *% R-Sq(adj) = *% subkultur 3 Source DF SS MS F P konsentrasi ribavirin 5 22512 4502 5.30 0.008 Error 12 10194 850 Total 17 32707 S = 29.15 R-Sq = 68.83% R-Sq(adj) = 55.84%

49 Hasil uji Duncan % Bebas CyMV pada setiap subkultur (ppm) % Bebas CyMV Subkultur 1 Transformasi Data Data Asli Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 1.28 a 0 a 10 1.28 a 0 a 20 1.28 a 0 a 30 1.28 a 0 a 40 1.28 a 0 a 50 1.28 a 0 a (ppm) % Bebas CyMV Subkultur 2 Transformasi Data Data Asli Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 1.28 a 0 a 10 1.28 a 0 a 20 1.28 a 0 a 30 1.28 a 0 a 40 1.28 a 0 a 50 1.28 a 0 a (ppm) % Bebas CyMV Subkultur 3 Transformasi Data Data Asli Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 1.28 a 0 a 10 30.43 ab 33.33 ab 20 30.43 ab 33.33 ab 30 88.72 b 100 b 40 88.72 b 100 b 50 88.72 b 100 b Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%

50 Transformasi data % Hidup plbs berdasarkan arcsin transformation (Gomez&Gomez, 1976) (ppm) Data % Hidup plbs Transformasi Data %Hidup plbs Subkultur 1 Subkultur 1 0 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 10 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 20 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 30 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 40 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 50 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 (ppm) Data % Hidup plbs Transformasi Data %Hidup plbs Subkultur 2 Subkultur 2 0 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 10 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 20 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 30 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 40 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 50 100 100 50 250 83.33 88.72 88.72 45 222.4 74.15 (ppm) Data % Hidup plbs Transformasi Data %Hidup plbs Subkultur 3 Subkultur 3 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 3 3 0 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 10 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 20 100 100 100 300 100 88.72 88.72 88.72 266.2 88.72 30 100 100 66.67 266.7 88.89 88.72 88.72 54.94 232.4 77.46 40 100 66.67 66.67 233.3 77.78 88.72 54.94 54.94 198.6 66.20 50 100 100 66.67 266.7 88.89 88.72 88.72 54.94 232.4 77.46 Keterangan: Transformasi menggunakan rumus Nilai 0% disubstitusi dengan 1/(4n) Nilai 100% disubstitusi dengan [100-1/(4n)] n = banyaknya plbs per perlakuan

51 Hasil Analisis ANOVA % Hidup plbs Anggrek D. Jayakarta subkultur 1 Source DF SS MS F P 5 0.0000000 0.0000000 * * Error 12 0.0000000 0.0000000 Total 17 0.0000000 S = 0 R-Sq = *% R-Sq(adj) = *% subkultur 2 Source DF SS MS F P 5 531 106 1.00 0.458 Error 12 1274 106 Total 17 1805 S = 10.30 R-Sq = 29.41% R-Sq(adj) = 0.00% subkultur 3 Source DF SS MS F P 5 1268 254 1.33 0.315 Error 12 2282 190 Total 17 3550 S = 13.79 R-Sq = 35.71% R-Sq(adj) = 8.93%

52 Hasil Uji Duncan % Hidup plbs Anggrek D. Jayakarta pada setiap subkultur (ppm) % Hidup plbs Subkultur 1 Transformasi Data Data Asli Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 88.72 a 100 a 10 88.72 a 100 a 20 88.72 a 100 a 30 88.72 a 100 a 40 88.72 a 100 a 50 88.72 a 100 a % Hidup plbs Subkultur 2 Transformasi Data Data Asli (ppm) Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 88.72 a 100 a 10 88.72 a 100 a 20 88.72 a 100 a 30 88.72 a 100 a 40 88.72 a 100 a 50 74.15 a 83.33 a % Hidup plbs Subkultur 3 Transformasi Data Data Asli (ppm) Rata-rata Uji Duncan Rata-rata Uji Duncan 0 88.72 a 100 a 10 88.72 a 100 a 20 88.72 a 100 a 30 77.46 a 88.89 a 40 66.20 a 77.78 a 50 77.46 a 88.89 a Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%