No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN AGUSTUS 2012 TURUN 0,35 PERSEN Pada Bulan Agustus 2012, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 107,30 atau turun 0,35 persen dibanding NTP Juli 2012 yang mencapai 107,67. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,26 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen. Dilihat dari subsektornya, empat subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan satu subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0.45 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 0,25 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,55 persen dan subsektor Peternakan turun sebesar 0,15 persen. Sementara itu, subsektor Perikanan naik sebesar 0,36 persen. Naiknya indeks harga Konsumsi Rumah Tangga pedesaan sebesar 0,71 persen menunjukan terjadinya Inflasi dipedesaan akibat naiknya indeks pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 1.19 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,57 persen, subkelompok Kesehatan naik sebesar 0,23 persen dan subkelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga naik sebesar 0,80 persen. Sementara itu, subkelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,04 persen, subkelompok Perumahan turun sebesar 0,06 persen, subkelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,19 persen. Pada bulan Agustus 2012, Provinsi Banten mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,00 persen, sebaliknya Provinsi Bengkulu mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 0,53 persen. *) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.50 /09/63 /Th.XV, 3 September 2012 1
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. Pada bulan Agustus 2012, NTP Kalimatan Selatan tercatat sebesar 107,30 atau turun 0,35 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Juli 2012 sebesar 107,67. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara Indeks harga yang diterima petani ( It ) terhadap indeks harga yang dibayar petani ( Ib ). Jika dilihat masing-masing sub sektor, ada empat subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan satu sebsektor mengalami kenaikan NTP. Sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,45 persen, subsektor Hortikultora turun sebesar 0,25 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,55 persen, sub sektor Peternakan turun sebesar 0,15 persen, sedangkan subsektor Perikanan naik sebesar 0,36 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya ( 2007 = 100 ) Subkelompok Juli 2012 Agustus 2012 % Perubahan (1) (2) (3) (4) 1 Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani ( NTP-P) 106,87 106,38-0,45 b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) 146,25 146,44 0,13 - Padi 146,46 146,28-0,12 - Palawija 145,16 147,23 1,43 c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) 136,85 137,66 0,59 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 139,16 140,06 0,65 - Indeks BPPBM 127,87 128,31 0,35 2 Hortikultura a. Nilai Tukar Petani ( NTP-H) 129,25 128,93-0,25 b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) 175,15 175,75 0,34 - Sayur-sayuran 202,54 204,06 0,75 - Buah-buahan 168,32 168,69 0,22 c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) 135,51 136,31 0,59 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 137,70 138,61 0,66 - Indeks BPPBM 124,05 124,29 0,19 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani ( NTP-TPR ) 93,58 93,07-0,55 b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) 125,08 125,27 0,15 - Tanaman Perkebunan Rakyat 125,08 125,27 0,15 c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) 133,66 134,60 0,70 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 138,45 139,65 0,87 - Indeks BPPBM 120,62 120,84 0,18 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya ( 2007 = 100 ) Subkelompok Juli 2012 Agustus 2012 % Perubahan (1) (2) (3) (4) 4 Peternakan a. Nilai Tukar Petani ( NTP-TR ) 104,51 104,35-0,15 b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) 133,46 133,97 0,38 - Ternak Besar 123,18 123,07-0,09 - Ternak Kecil 134,41 134,41 0,00 - Unggas 139,14 140,24 0,79 - Hasil Ternak 147,94 149,15 0,82 c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) 127,70 128,38 0,53 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 138,74 139,75 0,73 - Indeks BPPBM 106,94 106,99 0,05 5 Perikanan a. Nilai Tukar Petani ( NTP- IK ) 86,67 86,99 0,36 b. Indeks Harga yang diterima Petani ( It ) 110,54 111,69 1,04 - Penangkapan Ikan 106,48 107,42 0,88 - Budidaya 120,24 121,89 1,37 c. Indeks Harga yang dibayar Petani ( Ib ) 127,54 128,39 0,67 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 135,55 136,83 0,94 - Indeks BPPBM 111,13 111,13 0,00 Gabungan a. Nilai Tukar Petani ( NTP ) 107,67 107,30-0,35 b. Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It ) 144,92 145,29 0,26 c. Indeks Harga Yang Dibayar Petani ( Ib) 134,59 135,41 0,60 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 138,46 139,44 0,71 - Indeks BPPBM 122,95 123,26 0,25 Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2012, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,26 persen dibandingkan bulan Juli 2012, yaitu dari 144,92 menjadi 145,29 yang sepenuhnya didukung oleh naiknya harga kacang tanah, ketela pohon, kacang kedeli, ketela rambat, petai, sawi, cabe rawit, cabe merah, kangkung, tomat sayur, kelapa, karet, kambing, Ayam, telur, itik, kakap, tongkol, ikan mas dan ikan patin, kurisi, bawal, tenggiri, tongkol, undang, manyung. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan Agustus 2012 naik sebesar 0,60 persen, yaitu dari 134,59 di bulan Juli 2012 menjadi 135,41 di bulan Agustus 2012. Kenaikan tersebut disebabkan harga sub kelompok bahan makanan naik sebesar 1,19 persen, Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.50 /09/63 /Th.XV, 3 September 2012 3
harga sub kelompok sandang naik sebesar 0,57 persen, harga sub kelompok kesehatan naik sebesar 0,15 persen, harga sub kelompok sandang naik sebesar 0,57 persen, harga sub kelompok kesehatan naik sebesar 0,23 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi & olahraga naik sebesar 0,80 persen, sedangkan subkelompok makanan jadi turun sebesar 0,04 persen, sub kelompok perumahan turun sebesar 0,06 persen, sub kelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,19 persen. Dilihat dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal pertanian, pada bulan Agustus 2012 terjadi kenaikan indeks sebesar 0,25 persen dibandingkan kondisi bulan Juli 2012. Kenaikan ini disebabkan bibit naik sebesar 0,71 persen, harga obat-obatan & pupuk naik sebesar 0,53 persen dan penambahan barang modal naik sebesar 0,04 persen.. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan ( NTP- P) Pada bulan Agustus 2012 terjadi penurunan NTP-P sebesar 0,45 persen. Hal ini disebabkan It naik sebesar 0,13 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen. Kenaikan It pada bulan Agustus 2012 terjadi karena kenaikan yang signifikan pada kelompok palawija sebesar 1,43 persen, yaitu dari 145,16 menjadi 147,23 khususnya untuk komoditi kacang kedelai, kacang tanah, ketela rambat, ketela pohon.untuk kelompok padi turun sebesar 0,12 persen khususnya untuk komoditas gabah Kenaikan Ib sebesar 0,59 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga ( KRT ) sebesar 0,65 persen. b. Subsektor Hortikultura ( NTP- H ) Pada bulan Agustus 2012, NTP-H turun sebesar 0,25 persen. Hal ini disebabkan It naik sebesar 0,34 persen sementara Ib naik 0,59 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2012 disebabkan naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran ( khususnya komoditi cabe rawit, cabe merah, kangkung, petai, sawi, tomat sayur ) yang secara rata-rata naik sebesar 0,75 persen, sementara kelompok buah-buahan ( khususnya komoditi semangka, pisang, nanas, mangga, jeruk ) naik sebesar 0,22 persen. Sedangkan Ib terjadi kenaikan sebesar 0,59 persen, yaitu dari 135,51 menjadi 136,31. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat ( NTP- TPR ) Pada bulan Agustus 2012, NTP-TPR turun sebesar 0,55 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,15 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012
Kenaikan It bulan Agustus 2012 utamanya disebabkan naiknya harga pada kelompok tanaman perkebunan rakyat ( khususnya komoditi Keret ) sebesar 0,15 persen, yaitu dari 125,08 menjadi 125,27. Disisi lain terjadi kenaikan pada Ib, dimana indeks kelompok KRT naik sebesar 0,87 persen. d. Subsektor Peternakan ( NTP- TR ) Pada bulan Juli 2012, NTP TR turun sebesar 0,15 persen. Hal ini disebabkan It naik sebesar 0,38 persen, sedangkan Ib hanya naik sebesar 0,53 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2012 disebabkan oleh naiknya harga kelompok peternakan yaitu kelompok Unggas naik sebesar 0,79 persen, kelompok Hasil Ternak naik sebesar 0,82 persen, pada sub kelompok peternakan yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi adalah ayam, itik, telur. Sedangkan kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan naiknya kelompok KRT sebesar 0,73 persen. e. Subsektor Perikanan ( NTP- NTN ) Pada bulan Agustus 2012, NTN naik sebesar 0,36 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 1,04 persen, sedangkan Ib hanya mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen. Kenaikan It pada bulan Agustus 2012 disebabkan naiknya indeks kelompok budidaya ( khususnya komoditi kakap, mas, nila, patin, tongkol, mayung ) sebesar 1,37 persen, dan kelompok penangkapan sebesar 0,88 persen, sedangkan kenaikan yang terjadi pada Ib sebesar 0,67 persen, akibat kelompok KRT naik sebesar 0,94 persen. 5. Perbandingan Antar Provinsi Dari 32 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan Agustus sangat beragam, yaitu 18 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 14 Provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Banten sebesar 1,00 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 0,53 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Agustus 2012, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,35 persen, Kalimatan Tengah turun sebesar 0,38 persen, Kalimantan Timur turun sebesar 0,04 persen dan Kalimantan Barat naik sebesar 0,15 persen. Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2012 Agustus 2012 ( 2007=100) Juli 2012 Agustus 2012 PROPINSI PROPINSI NTP Ranking % NTP Ranking % (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) LAMPUNG 125,55 1 0,24 LAMPUNG 125,82 1 0,21 YOGYAKARTA 116,08 2 0,26 YOGYAKARTA 116,71 2 0,54 SUMSEL 110,08 3 0,26 SUMSEL 110,23 3 0,13 JABAR 108,83 4 0,44 JABAR 109,05 4 0,19 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.50 /09/63 /Th.XV, 3 September 2012 5
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2012 Agustus 2012 ( 2007=100) Juli 2012 Agustus 2012 PROPINSI PROPINSI NTP Ranking % NTP Ranking % (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) BALI 108,80 5 0,23 BALI 108,79 5-0,01 SULSEL 108,46 6 0,14 SULSEL 108,63 6 0,16 KALSEL 107,67 7-0,10 BANTEN 108,61 7 1,00 BANTEN 107,53 8-0,13 KALSEL 107,30 8-0,35 SULTRA 106,43 9-0,38 SULTRA 106,70 9 0,25 JATENG 104,88 10 0,32 JATENG 105,45 10 0,54 KEPRI 104,80 11-0,36 MALUKU 104,89 11 0,42 MALUKU 104,45 12 0,29 KEPRI 104,88 12 0,07 SULBAR 104,18 13-0,11 SULBAR 104,44 13 0,24 RIAU 104,17 14-0,03 SUMBAR 104,15 14 0,12 NAD 104,06 15 0,04 NAD 103,90 15-0,16 SUMBAR 104,03 16 0,12 RIAU 103,73 16-0,42 PAPUA 103,08 17 0,39 PAPUA 102,73 17-0,34 BENGKULU 102,68 18-0,43 JATIM 102,42 18 0,69 GORONTALO 101,91 19-0,64 GORONTALO 102,22 19 0,30 SUMUT 101,81 20-0,16 BENGKULU 102,14 20-0,53 JATIM 101,71 21 0,15 SUMUT 101,66 21-0,14 NTT 101,55 22-0,75 NTT 101,32 22-0,23 PAPUA BARAT 101,22 23-0,51 PAPUA BARAT 100,81 23-0,41 SULUT 100,36 24-0,60 SULUT 100,38 24 0,02 MALUKU UTARA 100,19 25-0,41 KALBAR 100,24 25 0,15 KALBAR 100,09 26-0,76 MALUKU UTARA 100,15 26-0,04 KALTENG 99,04 27-0,22 KALTENG 98,66 27-0,38 BABEL 98,46 28-0,31 BABEL 98,45 28-0,01 KALTIM 98,14 29-0,07 KALTIM 98,09 29-0,04 SULTENG 97,52 30-0,22 SULTENG 97,68 30 0,16 NTB 94,78 31-0,45 NTB 95,09 31 0,33 JAMBI 91,83 32-0,11 JAMBI 91,73 32-0,11 NASIONAL 104.96 0.07 NASIONAL 105.26 0.28 6. Inflasi Pedesaan Perubahan indeks Konsumsi Rumah Tangga ( KRT ) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Agustus 2012 ini, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi Inflasi sebesar 0,71 persen yang utamanya dipicu oleh naiknya indeks subkelompok bahan makanan sebesar 1,19 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,57 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,23 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi & olahraga naik sebesar 0,80 persen, sedangkan subkelompok makanan jadi turun sebesar 0,04 persen, subkelompok perumahan turun sebesar 0,06 persen, subkelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,19 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 RATA-RATA HARGA GABAH ( GKP ) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN AGUSTUS 2012 TURUN 3,91 PERSEN Selama Agustus 2012, komposisi jumlah observasi dari 70 transaksi harga gabah di 10 Kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP). Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Unus Mayang senilai Rp 4.636,00,- per kg yang terjadi di Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.400,,- per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Kerdil yang terjadi di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan. Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 3,91 persen, dari Rp 4.028,53 per kg di bulan Juli menjadi Rp 3.871,06,- per kg di bulan Agustus 2012, sedangkan harga gabah ditingkat penggilingan turun 3,81 persen dari Rp 4.114,48,- per Kg di bulan Juli 2012 menjadi Rp 3.957,91,- per kg dibulan Agustus 2012. Survei harga produsen gabah selama Agustus 2012 dilakukan terhadap 70 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 70 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Agustus 2012 Kalimantan Selatan Kelompok Kualitas Jumlah Observasi ( % ) Harga di Tingkat Petani ( Rp/Kg) Terendah Tertinggi Ratarata Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg) Harga Pembelian Pemerintah ( HPP ) (Rp/Kg) Selisih ( 6 ) thd ( 7 ) ( Rp/Kg) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GKP 70 3.400,00 4.636,00 3.871,06 3.957,91 3.300 675,91 120 (100 % ) Siam Kerdil, Lampihong ( Balangan ) Unus Mayang Gambut ( Banjar ) ( Petani ) 3.350 607,91 118 ( Penggilingan ) Keterangan: GKG : KA 14,00% dan KH 3,00% GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% HPP berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2012 tgl. 27 Februari 2012, diberlakukan mulai 1 Maret 2012 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.50 /09/63 /Th.XV, 3 September 2012 7
4. Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 3,91 persen dari Rp 4.028,53,- per kg di bulan Juli 2012 menjadi Rp 3.871,06,- per kg di bulan Agustus 2012, sedangkan harga di tingkat penggilingan turun 3,81 persen dari Rp 4.114,48,- per kg selama bulan Juli 2012 menjadi Rp 3.957,91,- per kg pada bulan Agustus 2012. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Tingkat Petani ( Rp/Kg) Tingkat Penggilingan ( Rp/Kg) Kelompok Kualitas Juli Agustus Perubahan (3) thd (2) ( % ) Juli Agustus Perubahan (6) thd (5) (%) 1 2 3 4 5 6 7 GKP 4.028,53 3.871,06-3,91 4.114,48 3.957,91-3,81 Secara umum, komponen mutu gabah selama dua bulan terakhir cenderung fluktuatif. Rata-rata Kadar Air ( KA ) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,66 persen dan 3,54 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Kelompok Kualitas Kadar Air ( % ) Kadar Hampa/Kotoran ( % ) Juli Agustus Juli Agustus GKP 14,80 14,66 3,88 3,54 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012