LAPORAN KASUS II BANGSAL PURING - ANGGREK ANEMIA DEFISIENSI FE

dokumen-dokumen yang mirip
CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

BAB III RESUME KEPERAWATAN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

SEORANG LAKI-LAKI USIA 21 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA DEXTRA 1/3 TENGAH

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

LAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr.

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK ANASTESI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG

riwayat personal-sosial

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

STATUS PASIEN. Alamat : Jl. Sungai ngirih, Selakau. Status Perkawinan : Menikah Masuk RS tanggal : Senin, 21 Desember 2015 pukul

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

M/ WITA/ P4A0

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA STATUS ANESTESIOLOGI SPINAL SMF ILMU ANASTESI RS BAYUKARTA. NIM : Tanda tangan :

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat SMF OBSTETRI RS RAJAWALI - BANDUNG

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAB III TINJAUAN KASUS

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS

KASUS. Seorang laki-laki umur 65 thn dengan Hidropneumothoraks dextra ec keganasan primer di paru DD/ metastasis Ca di paru

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam jumlah yang cukup ke

LAPORAN JAGA IGD Tgl 3 Juni 2015

BAB I LAPORAN KASUS. Jenis Kelamin : Perempuan : Tempuksari 20/7 candisari secang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME. PEMBIMBING: dr. H. Syahrir Nurdin, Sp.JP. DISUSUN OLEH: Bellinda Paterasari

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Fraktur Mandibula. Oleh : Uswatun Hasanah Radinal. Pembimbing : dr. Irzal. Supervisor : dr. John Pieter. Jr, Sp.B(K) Onk

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB III TINJAUAN KASUS

Topik: Haemorrhoid grade IV Tanggal (kasus) : 04 september 2013 Nama Pasien : Tn. N No. RM :

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

BAB I STATUS PASIEN. Riwayat Penyakit Sekarang Satu bulan sebelum masuk rumah sakit os mengalami demam selama 3 hari, demam naik

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB III ANALISA KASUS

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE II

PORTFOLIO. 2. Riwayat Pengobatan Pasien sudah sempat berobat ke dokter, kemudian diberikan obat (yang pasien tidak tahu namanya).

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

HASIL DAN PEMBAHASAN

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

Transkripsi:

LAPORAN KASUS II BANGSAL PURING - ANGGREK ANEMIA DEFISIENSI FE Disusun oleh: Dr. Desi Pembimbing Dr. David Sianipar Dr. Dewi Fatmawati PROGRAM INTERNSHIP DOKTER RSUD DR.RUBINI MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT 2017 BAB I LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS Nama pasien : Sdr. H. Umur : 25 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Mejalin Agama : Kristen Status : Belum Menikah Tgl masuk : 11-01-2017 Tgl diperiksa : 11-01-2017 No CM : 0342 II. AUTOANAMNESA Keluhan Utama : Lemas Riwayat Penyakit Sekarang : ± 1 bulan SMRS pasien mulai mengeluh sering merasa lemas tanpa sebab, mudah merasakan lelah meski hanya melakukan pekerjaan ringan ringan di rumah. Selain itu keluhan lemas sering kali di sertai dengan kepala pusing. Keluhan dirasakan hilang timbul sehingga pasien masih menganggap biasa. Keluhan dirasakan belum mengganggu aktifitas, berkurang saat istirahat. Selama pusing pasien belum minum obat. Saat pusing pasien merasa mata berkunangkunang. Semakin hari keluhan dirasakan tidak berkurang. Pasien mengatakan tidak demam dan tidak pingsan. Sekarang pasien mengaku merasa tidak enak (perih) pada ulu hati, mual, namun tidak muntah. Pasien mengaku tidak memiliki gannguan pada BAB dan BAK, pasien menyangkal adanya perdarahan yang keluar, baik mimisan, muntah atau buang air besar. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengaku tidak pernah megalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarg yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien. Riwayat Pengobatan : Pasien selama ini mengaku tidak pernah memeriksakan diri atau berobat kemana pun. Riwayat Alergi : OS menyangkal memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, bahan atau pun jenis makanan tertentu. 2

III. PEMERIKSAAN FISIK Status generalis : Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital : TD : 110/70 mmhg N : 86 x/menit R : 18 x/menit S : Afebris Mata : CA anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks cahaya (+/+) Leher : pembesaran KGB -/-, JVP Thorax: Pulmo : I : gerak napas simetris, retraksi (-), iktus cordis (-) P : fremitus focal vremitus +/+ P : sonor ka = ki A : suara napas vesikuler, ronki (+) halus, wheezing (+) minimal pada basal hemithorax kiri Cor : I : iktus kordis (-) P : iktus kordis tidak teraba P : batas jantung melebar A : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : I : tampak datar, massa (-), jejas (-) P : soepel, nyeri tekan (+) pada regio epigastric, massa (-), organomegali (-) P : timpani, nyeri ketuk (-) A : bising usus (+) Ekstremitas : akral hangat (+) CRT 2 deti IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal 11 Januari 2017 Darah Rutin: 3

Hb : 4,4 gr % WBC : 4800/mm3 Ht : 109 % Eritrosit : 3,04 juta/mm3 Trombosist : 361.000/mm3 M.C.H : 15 pg M.C.H.C : 23 gr/dl M.C.V : 63 fl Kimia Darah : GDS :101 mg /dl V. ASSESMENT : Anemia Defisiensi Fe VI. PENATALAKSANAAN Follow up ruangan Puring 12 Januari 2017 13 Januari 2017 14 Januari 2017 15 Januari 2017 16 Januari 2017 - Keluhan : lemas, pusing dan mual. - Tampak CA +/+ - IVFD RL 20 TPM - Inj. Ranitidin 2x1 Amp - Domperidon 2x1 tab - SF 1x1 tab - Pct 3x1 tab - Transfusi PRC 1 kolf/hr sampai hb 10 gr/dl - Keluhan : lemas, pusing dan mual. - Tampak CA +/ + - IVFD RL 20 TPM - Inj. Ranitidin 2x1 Amp - Domperidon 2x1 tab - SF 1x1 tab - Pct 3x1 tab - Transfusi PRC 1kolf/hrsampai hb 10 gr/dl - Keluhan : lemas, pusing dan mual (-). - Tampak CA +/+ - IVFD RL 20 TPM - Inj. Ranitidin 2x1 Amp - Domperidon 2x1 tab - SF 1x1 tab - Pct 3x1 tab k/p - Transfusi PRC 1kolf/hrsampai hb 10 gr/dl BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Keluhan : (-) - Tampak CA -/- - IVFD RL 20 TPM - Inj. Ranitidin 2x1 Amp - Domperidon 2x1 tab - SF 1x1 tab - Pct 3x1 tab k/p - Transfusi PRC 1kolf/hrsampai hb 10 gr/dl - Cek dl ulang - Keluhan : (-) - Ranitidin 2x1 tab - Sf 1x1 tab - Multivitamin 2x1 tab - Pct 3x1 tab - Ulsidex 3x1 tab - Edukasi pasien : Untuk meningkatkan asupan gizi. - Kontrol rutin. BLPL 4

I. PENDAHULUAN Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokrom yang terjadi akibat defisiensi besi dalam gizi disertai penurunan kuantitatif pada sintesis hemoglobin. Anemia defisiensi besi menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Resiko anemia ini dapat menyebabkan produktifitas kerja rendah, daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan belajar anak sekolah rendah, peningkatan bobot badan ibu hamil rendah dan kelahiran bayi prematur. II. EPIDEMIOLOGI Diperkirakan penderita anemia defisiensi besi diseluruh dunia lebih kurang sebanyak 500 juta orang. Dapat mengenai semua umur dan golongan ekonomi, yang terbanyak pada anak dalam masa pertumbuhan dan terutama dinegara berkembang. Berdasarkan studi dari Australia ditemukan bahwa defisiensi besi sering terjadi pada anak-anak dengan angka kejadian 30% pada anak dibawah umur 2 (dua ) tahun. Tidak seperti pada defisiensi gizi lainnya, defisiensi besi ini terjadi walaupun pada anak dengan tingkat ekonomi tinggi. III.ETIOLOGI Defisiensi besi dapat terjadi akibat adanya: 1. Gangguan absorbsi. 2. Asupan besi yang tidak cukup. 3. Kebutuhan yang meningkat. 4. Kehilangan darah yang menetap. 5. Sintesis kurang. Di tinjau dari segi umur penderita, etiologi anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi : 1. Bayi dibawah usia 1 tahun - kekurangan depot besi dari lahir, misalnya pada prematuritas, bayi kembar, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang anemia. - Pemberian makanan tambahan yang terlambat, yaitu karena bayi hanya diberi ASI saja. 2. Anak umur 1-2 tahun 5

- infeksi yang berulang seperti enteritis, bronchopneumonia dan sebagainya. - Diet yang tidak adekuat. 3. Anak umur lebih dari 5 tahun - kehilangan darah kronis karena infeksi parasit misalnya ankilostomiasis, amubiasis. - Diet yang tidak adekuat. IV. GEJALA KLINIS 1. Traktus Gastrointestinal : a. Anoreksia b. Pica-pagophagia (es), geophagia (pasir) c. Papil lidah atrofi d. Disfagia e. Esophageal webs (sindrom Kelly- Patterson) f. Penurunan asam lambung g. Sindrom malabsorbsi 2. Sistem Saraf Pusat : a. Iritabel b. Lemas c. Lekas lelah d. Sakit kepala e. Pucat (terutama pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku) f. Fungsi neurologist dan intelektual menurun g. Papilla edema h. Konjungtiva okular berwarna kebiruan atau putih mutiara (pearly white) i. Sistem Saraf Pusat Pembesaran jantung j. Takikardia k. Murmur sistolik 3. Sistem Muskuloskeletal : 6

Pemeriksaan radiologis tulang tengkorak : pelebaran diploe dan penipisan tabula eksterna. V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal atau hampir normal dan kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit mikrositik hipokrom (MCV, MCH dan MCHC berkurang) disertai poikilositosis. Jumlah Retikulosit mungkin normal atau berkurang. Komponen Darah Nilai normal Anemia defisiensi besi Eritrosit (juta/mm3) Hemoglobin (g%) Laki-laki : 4.5 5.5 Wanita : 4 5 Laki-laki : 13 16 Wanita : 12 14 Normal Menurun MCV (cu) 76 69 < 76 MCH (cu) 27 32 < 27 MCHC (cu) Retikulosit (%) 32 37 0.5 1.5 < 32 normal / menurun VI. DIAGNOSIS Diagnosis dari anemia defisiensi besi biasanya ditegakkan setelah bermanifestasi sebagai anemia dan gejala klinis, yang berhubungan dengan defisiensi besi, pemeriksaan fisik, dan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom. VII. TATALAKSANA 7

Jika anemia defisiensi besi sudah ditegakkan, pengobatan harus dilakukan sambil mencari dan menghilangkan penyebab. Makanan yang adekuat Sulfas Ferosus Transfusi darah Antelmintik VIII. PROGNOSIS Prognosis anemia defisiensi besi ini baik bila dilakukan terapi dengan pemberian besi yang tepat yang akan meningkat cepat dan mengatasi anemia dalam 2 4 minggu. Bila anemia defiesiensi besi yang sudah kronis, prognosisnya buruk dan dapat menyebabkan kematian. IX. KESIMPULAN Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit. Anemia defisiensi besi ini memerlukan suatu perhatian khusus karena khususnya pada negara kita yang sedang berkembang anemia defisiensi besi ini merupakan penyebab anemia yang tertinggi yang mana terjadi pada semua golongan umur. Mengingat penyebab anemia defisiensi besi yang beraneka ragam, kita dapat menegakkan diagnosa tersebut dari penyebab, gejala klinis dan laboratorium. Karena baik secara klinis maupun laboratorium gejalanya mirip dengan beberapa penyakit darah lainnya. Dari pengobatan yang sudah dijelaskan diatas, anemia defisiensi besi bisa diatasi dengan baik dari pemberian obat oral dengan dosis yang tepat, parenteral, transfusi darah dan edukasi pada keluarga tentang diet. DAFTAR PUSTAKA 8

1. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Buku kuliah Ilmu Kesehatan Anak I. 1997; 432 6 2. Soeparman, Waspadji S. Buku Ilmu Penyakit Dalam jilid II FKUI, Balai Penerbit FKUI. 1990; 404 9 3. Price S, Wilson C. Buku Patofisiologi jilid I, Konsep Klinis Proses proses Penyakit, edisi 14. Penerbit Buku Kedokteran ECG; 236 7 4. Allen R, Baur A. Iron deficiency in Infant and young children. In : Journal of Paediatrics, obstetrics and gynaecology. 2001; 24 8 5. Thom R, Parnel W, Broadbent R. Predicting iron status in low birthweight infants. Journal of Paediatrics and Child Health, 2003; 173 6 6. Anemia defisiensi besi. Available at : http://www.pediatrik.com 7. Pencegahan defisiensi besi pada bayi dan balita. Available at : http://www.kalbe.co.id 8. Maeyer E.M. Pencegahan dan pengawasan anemia defisiensi besi. WHO Jenewa,1993; 11 2 9. Wiratama P. Defisiensi besi dan prestasi belajar. 2004; 4 6 9