BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data identitas ibu yaitu bernama Ny. S berumur 33 tahun dengan suami Tn.S umur 35 tahun. Ibu dan suami termasuk dalam suku jawa dan beralamat di Pucang sawit Rt 01 Rw 01 Jebres, Surakarta. Ny S dan Tn.S yang berpendidikan terakhir SMK memiliki keseharian sebagai ibu rumah tangga dan suami berprofesi sebagai satpam. Ny.S memeriksakan kehamilannya ke puskesmas Ngoresan dengan keluhan mual, pusing, lemas dan cepat lelah saat beraktifitas. Dari data subjektif yang ditanyakan langsung pada pasien didapatkan HPHT sehingga dapat diketahui HPL yaitu Sebelum kehamilan, Ny.S memiliki riwayat menstruasi yang normal. Ny. S mengatakan bahwa ini kehamilan keenamnya dan pernah mengalami keguguran 1 kali pada tahun Selain itu Ny.S pernah menjadi akseptor KB suntik 1 bulan pada tahun 2007 setelah melahirkan anak ke-3 selama 3 bulan. Selama kehamilan ini Ny.S sudah merasakan gerakan janin kurang lebih 7 kali/hari. Pola kebiasaan sehari-hari Ny.S saat dan sebelum hamil memiliki beberapa perubahan, yaitu terutama terjadi pada perubahan pola makan, pada saat hamil napsu makan ibu menjadi menurun, karena pada kehamilan ini ibu merasakan sering mual. 44

2 45 Setelah anamnesa, dilkukan pemeriksaan fisik dan didapatkan hasil berupa Keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis, tanda vital dalam batas normal, yaitu tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 82 kali/menit, respirasi 24 kali/menit dan suhu 36,3 0 C. Dari hasil pengukuran fisik diketahui bahwa tinggi badan ibu 158 cm, berat badan 46 kg dan ukuran LILA 20,5 cm. Dari hasil pemeriksaan obstetri yang dilakukan, terlihat pembesaran perut lebih kecil dari usia kehamilan. Pemeriksaan ini semakin dikuatkan dengan hasil pengukuran TFU ibu, yaitu 20 cm pada usia kehamilan hari. Selain itu didapatkan juga hasil periksa kadar hemoglobin ibu yaitu 10,2 gr/dl. II. INTERPRETASI DATA A. DIAGNOSA KEBIDANAN Ny. S G 6 P 5 A 1 umur ibu 33 tahun, usia kehamilan minggu, janin tunggal hidup intrauteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala dengan KEK dan Anemia Ringan. Data Dasar : DS : 1. Ibu mengatakan bernama Ny. S 2. Ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 12 september Ibu mengatakan merasa lemas, pusing, mual dan cepat lelah saat beraktifitas DO: 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : Lemah

3 46 b. Kesadaran : Composmentis c. Tanda vital : Tekanan darah : 120/90 mmhg Nadi Suhu : 82 kali/menit, Respirasi : 24 kali/menit, : 36,3 0 C d. TB : 157 cm e. BB sebelum hamil : 43 kg f. BB sekarang : 46 kg g. LLA : 20,5 cm 2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi a) Pembesaran perut : Lebih kecil dari usia kehamilan b) Pergerakan anak : 7 kali/hari b. Palpasi a) Gerakan janin : sudah dirasakan dirasakan,kurang lebih 7 kali / hari b) Leopold I : 3 jari dibawah pusat, teraba bulat, lunak dan tidak melenting. c) Leopold II : teraba tahanan memanjang (punggung) janin pada perut bagian kanan dan teraba bagian-bagian kecil (ekstermitas) janin pada perut bagian kiri. d) Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting (kepala janin).

4 47 e) Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul. f) TFU Mc Donald : 20 cm g) TBJ : (20-12) x 155 =1240 gram 3. Data Penunjang 1) Pemeriksaan laboratorium : a) Hb : 10,2 g/dl Masalah : Pada ibu hamil dengan KEK dan anemia ringan masalah yang mungkin terjadi adalah : 1. Ibu rentan terhadap penyakit infeksi 2. Perdarahan pada saat kehamilan 3. Perdarahan pada saat persalinan 4. Pertumbuhan janin terhambat atau IUGR Kebutuhan : 1. Pemberian konseling tentang makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung gizi 4 sehat 5 sempurna. 2. Menganjurkan Ibu untuk terus mengkonsumsi tablet Fe secara rutin. III. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI 1. Perdarahan 2. BB tidak dapat bertambah secara normal 3. Kekebalan tubuh rentang terhadap penyakit infeksi 4. Anemia sedang

5 48 IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian terapi 1. V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH 1. Anjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi dengan cara sering ngemil dan meningkatkan porsi makannya, sedikit tapi sering. 2. Ajarkan ibu cara menyusun menu seimbang yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna (protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan 1 gelas susu) setiap hari. 3. Berikan suplemen / vitamin 4. Berikan ibu makanan tambahan / PMT 5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi beban kerja 6. Anjurkan ibu memeriksakan kehamilannya 1 bulan kemudian saat jadwal ANC selanjutnya atau jika ada keluhan. 7. Dokumentasikan dalam buku KIA VI. PELAKSANAAN 1. Mengannjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi dengan cara sering ngemil dan menambah porsi makannya, sedikit tapi sering. 2. Mengajarkan ibu cara menyusun menu seimbang yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna (protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan 1 gelas susu) setiap hari. 3. Memberikan suplemen atau vitamin kepada ibu, yaitu : a. sulfat ferosus 2 x 200 mg b. Calk 1 x 250 mg

6 49 c. Vit C 1 x 50 mg 4. Pemberian makanan tambahan / PMT belum diberikan karena hari ini bukan jadwal pemberian PMT 5. Mengnjurkan Ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi beban kerjanya, usahakan jangan terlalu lelah beraktifitas. 6. Dokumentasikan hasil tindakan ke dalam buku KIA VII. EVALUASI 1. Ibu telah bersedia menambah asupan nutrisi dan menyeringkan pola makannya sedikit tapi sering 2. dan ibu sudah mengerti tentang cara menyusun menu seimbang 4 sehat 5 sempurna 3. Vitamin dan suplemen telah diberikan kepada ibu dan ibu bersedia mengkonsumsinya secara rutin 4. Pemberian makanan tambahan / PMT belum bisa diberikan karena hari ini tidak bertepatan dengan hari pemberian makanan tambanhan / PMT ibu hamil 5. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup selama kehamilan ini 6. Ibu bersedia untuk datang kembali ke tenaga kesehatan 1 bulan kemudian atau jika ada keluhan 7. Hasil tindakan telah didokumentasikan dalam buku tindakan

7 50 CATATAN PERKEMBANGAN II (KUNJUNGAN RUMAH) : Dilaksanakan pada tanggal : 23 Maret 2013, Pukui : WIB. Ibu mengatakan masih merasakan mual, pusing, lemas dan cepat lelah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, di dapatkan : Keadaan umum: lemah, Kesadaran: composmentis, Vital Sign: tekanan darah : 90/60 mmhg, S : 36,5 0 C, Nadi : 80 kali/menit, respirasi : 22 kali/menit. BB : 47,5 Kg, LILA : 21 cm, TFU : 21,8 cm. Assesment: Ny.S umur 33 tahun G 6 P 5 A 1 hamil minggu dengan (KEK). Perencanaan asuhan yang dilakukan adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu, dengan hasil : keadaan umum dan vital sign Ny.S dalam kondisi baik. Mengobservasi LILA, kenaikan BB dan TFU Ibu dengan hasil : LILA mengalami peningkatan dari pemeriksaan sebelumnya, yaitu dari 20,5 menjadi 21 cm, BB mengalami penambahan dari pemeriksaan sebelumnya, yaitu dari 46 kg menjadi 47,5 kg dan TFU ibu mengalami peningkatan dari pemeriksan sebelumnya, yaitu dari 20 cm menjadi 21,8 cm CATATAN PERKEMBANGAN III (ANC) : Dilaksanakan pada tanggal : 2 April 2014 pukul : WIB. Pada saat itu ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan mengatakan sudah tidak merasakan mual, tapi terkadang masih lemas, pusing dan cepat lelah sudah lumayan berkurang. Didapatkan hasil pemeriksaan, Keadaan umum : Baik, Kesadaran:Composmenti Vital sign: Tekanan darah : 120/90 mmhg, Nadi : 82 kali/menit, Usia kehamilan minggu, Pemeriksaan laboratorium : Hb : 11,5 g/dl, LLA : 22 cm, BB : 48 cm, TFU : 23 cm, Gerakan janin : 10 kali/hari. Assasment : Ny.S umur 33 tahun G 6 P 5 A 1 hamil minggu dengan (KEK)

8 51 Kekurangan Energi Kronis perencanaan yang dilakukan adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign, dengan hasil keadaan umum Ny.S dalam kondisi baik. Mengobservasi kadar Hb, LILA, kenaikan BB dan TFU Ny.S dengan hasil kadar Hb mengalami peningkatan dari bulan lalu, yaitu dari 10,2 g/dl menjadi 11,5 g/dl, sehingga ibu tidak lagi mengalami anemia, LILA mengalami peningkatan dari bulan lau, yaitu dari 20,5 menjadi 22 cm, BB mengalami penambahan dari bulan lalu, yaitu dari 46 kg menjadi 48 kg, TFU ibu mengalami peningkatan dari bulan lalu, yaitu dari 20 cm menjadi 23 cm. A. PEMBAHASAN Dalam pembahasan kasus ini penulis berusaha menguraikan dan mencari kesenjangan studi kasus Ny. S G 6 P 5 A 1 hamil minggu dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan Anemia ringan yang mengacu pada manajemen Varney mulai dari pengumpulan data sampai dengan evaluasi. I. Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Berdasarkan pengumpulan data pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 umur 33 tahun ibu hamil dengan KEK, ditemukan data subjektif berupa keluhan yang dialami Ny.S berupa sering lemas, pusing, nafsu makan menurun dan cepat lelah saat beraktifitas. Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney (2006) disebutkan bahwa keluhan pada penderita KEK dan anemia antara lain : lemah, mengantuk, pusing, lelah, nafsu makan turun, mual dan muntah, konsentrasi hilang dan nafas pendek. Selain itu didapatkan juga paritas Ny.S yang tinggi. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, kemungkinan banyak akan mengalami masalah gizi seperti gizi kurang dan

9 52 anemia (Supriyanto, 2011). Sehingga disini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata. Selain itu didapatkan pula data objektif dalam kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK berupa hasil pengukuran LILA 20,5 cm, hal ini sesuai dengan teori yaitu ibu yang memiliki LILA kurang 23,5 cm memiliki resiko KEK (Supariasa, 2011). Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanyalah pengukuran kadar Hb saja, hal ini tidak sesuai dengan teori Supariasa (2012) yang seharusnya dilakukan pemeriksaan kadar serum protein dan serum protein albumin untuk menilai kadar protein dalam darah yang dapat memperkuat diagnosa KEK, sehingga terdapat kesenjangan pemeriksaan penunjang antara teori dengan kasus nyata, yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan kadar protein albumin dan protein dalam darah. II. Interpretasi Data Dasar a. Diagnosa Kebidanan Pada kasus ini diagnosa yang dapat ditegakkan adalah minggu janin tunggal hidup intra uterin, preskep, puka dengan KEK dan anemia ringan. Dengan data dasar subjektif didapatkan ibu sering mengalami lemas, pusing, pucat pada muka dan kuku jari tangan serta merasa cepat lelah saat beraktifitas. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada penderita anemia biasanya didapatkan keadaan umum lemas, muka, conjungtiva, ekstremitas atas pada ujung jari terlihat dan ekstremitas bawah pada telapak tampak pucat, cepat leleh saat beraktifitas (Varney, 2007). Pada data dasar objektif didapatkan hasil pengukuran LILA 20,5 cm, hal ini sesuai pada teori batas ambang LILA normal untuk ibu hamil adalah 23,5 cm (Supariasa, 2012). Kemudian

10 53 didapatkan pula hasil pemeriksaan Hb untuk Ny.S adalah 10,2 gr/dl yang berarti ny.s mengalami anemia, hal ini sesuai dengan teori bahwa kadar Hb normal untuk seorang wanita yang hamil pada usia kehamilan trimester 2 adalah 10,5 gr/dl (Supariasa, 2011). Sehingga tidak terdapat kesenjangan diagnosa antara teori dan kasus nyata. b. Masalah Pada kasus Ny.S hamil dengan KEK masalah yang terjadi adalah ibu mengalami anemia ringan, hal ini dikarenakan hasil pemeriksaan Hb yang hanya 10,2 gr/dl. Hal ini sesuai dengan teori Sandjaja (2009) yang mengatakan bahwa komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan KEK adalah anemia. Sedangkan menurut Waryana (2010) kadar Hb yang normal untuk ibu hamil trimester 1 dan 3 adalah11,0 gr/dl, sedangkan untuk trimester 2 yaitu 10,5. Sehingga tidak terdapat kesenjangan masalah antara teori dengan kasus nyata. c. Kebutuhan Kebutuhan yang ditetapkam untuk Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah memberikan konseling tentang pemenuhan nutrisi bergizi seimbang. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan ibu hamil KEK adalah dengan memberikan konseling tentang kebutuhan pemenuhan nutrisi dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi seimbang (Kristiyanasari, Proverawati dan Siti, 2009). Sedangkan untuk kasus anemia sedang, ibu diberika terapi tablet SF 200 mg/hari. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2009) untuk penanganan kasus anemia pada kehamilan diberikan terapi SF 200 mg. Sehingga penetapan

11 54 kebutuhan pada Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK tidak ditemukan adanya kesenjangan kebutuhan antara teori dan kasus nyata. III. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Antisipasi Pada kasus Ny. S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK, diagnosa potensial yang mungkin dialami Ny.S adalah anemia sedang, karena pada hasil pemeriksaan Hb menunjukan Ny.S mengalami anemia ringan, yaitu 10,2 gr/dl. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada kasus kehamilan dengan KEK dapat beresiko mengalami komplikasi seperti anemia akibat asupan nutrisi yang kurang, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi (Supariasa, 2103). Sehingga tidak terdapat kesenjangan diagnosa potensial antara teori dan kasus nyata. Pada anemia ringan dapat terjadi tahap anemia yang lebih lanjut yaitu anemia sedang bahkan anemia berat dan bisa menyebabkan dekompensasi kordis, hal ini dapat membahayakan jiwa ibu bila terjadi. Pada kasus ini, Ny.S diberi penyuluhan mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi bergizi seimbang dan pembarian terapi tablet Fe. Hal ini sesuai dengan teori yaitu untuk membuat keadaan anemia defisiensi besi ringan tidak menjadi lebih buruk sebaiknya dilakukan antisipasi berupa penanganan yaitu dengan memberikan penyuluhan mengeneai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu hamil dan pemberian tablet Fe (Saiffudin, 2006). Sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan tindakan antisipasi antara teori dan kasus nyata. IV. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kebutuhan pada Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah berkolaborasi dengan Ahli Gizi untuk pemberian terapi dan tindakan. Hal ini sesuai dengan

12 55 terori dalam penanganan kasus hamil dengan KEK, yaitu berupa pemberian vitamin dan suplemen, edukasi tentang gizi seimbang dan melakukan pemantauan pertambahan berat badan dan kadar Hb. (Waryana, 2010). Pada kasus Ny.S tidak didapatkan kesenjangan penetapan kebutuhan antara teori dan kasus nyata.. V.Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Perencanaan penaganan pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah dengan melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan terapi. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa pada kasus KEK perencanaan asuhan yang diberikan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada Ny. S untuk mengkonsumsi makanan yang berpedoman gizi seimbang dan peningkatan variasi dan jumlah makanan (Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2011). Selain itu, bidan juga merencanakan memberikan PMT Pemulihan bagi ibu hamil. Hal ini sesuai dengan teori yang diambil dari program Kementrian Kesehatan RI yang menyediakan anggaran untuk kegiatan pemberian PMT pemulihan bagi ibu hamil yang memiliki LILA <23,5 cm. Sedangkan untuk kasus anemia ringan, perencanaan terapi yang diberikan adalah pemberian tablet sulfat ferosus dan konseling mengenai kebutuhan nutrisi dan zat besi selama proses kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada anemia diberikan terapi 200 mg (Robson, 2011) dan memberikan konseling mengenai tablet zat besi pada ibu (Sulistyawati, 2009). Selain itu perencanaan yang perlu dilakukan adalah pemantauan kadar Hb dan BB pada pemeriksaan

13 56 berikutnya. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu perlu dilakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan ibu dan kadar Hb setiap kali ANC. (Yuni, 2010 ; Kristyanasari, 2011). Sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan perencanaan tindakan asuhan antara teori dengan kasus nyata. VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman Pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK pemantauan pertambahan berat badan dan kadar Hb dilakukan setiap bulan saat pemeriksaan kehamilan atau ANC. Hal tersebut dikarenakan Ny.S merupakan pasien lama dengan riwayat anemia, sehingga perlu dilakukan pemantauan khusus terhadap kadar Hb-nya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Yani (2011) dan Kristiyanasari (2010), pemeriksaan Hb dan pemantauan berat badan dilakukan pada saat ANC berikutnya. Namun pemberian makan tambahan atau PMT Pemulihan bagi ibu hamil belum bisa dilaksanakan, karena pada saat hari ibu periksa bukanlah jadwal pemberian PMT. Selain itu pihak puskesmas pun mengatakan bahwa anggaran dana BOK untuk tahun 2014 belum bisa digunakan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan program pemberian PMT. Sehingga dalam pelaksanaan langsung asuhan pada ny.s G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK dan anemia ringan, ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik dalam melakukan pelaksanaan asuhan, yaitu tidak diberikannya PMT pemulihan bagi ibu hamil. VII. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah telah dilakukannya pemantauan pada kenaikan BB, LILA, TFU dan

14 57 gerakan janin. Hal ini sesuai dengan teori yaitu dalam kasus hamil dengan KEK perlu dilakukan pemantauan kenaikan berat badan, yaitu ada tidaknya pertambahan berat badan, pertambahan ukuran LILA dan pertambahan TFU (Halimatussakdiah, 2010). Sedangkam untuk kasus anemia ringan, telah dilakukan pemeriksaan kadar Hb setiap kunjungan ANC. Hal ini sesuai dengan teori menurut teori Saifuddin (2006), evaluasi dari kasus ibu hamil dengan anemia adalah naiknya kadar Hb sehingga kondisi ibu membaik atau menurunnya kadar Hb sehingga ibu mengalami tingkat anemia yang lebih lanjut. Sehingga pada evaluasi tidak terdapat kesnjangan antara teori dan kasus nyata. Sedangkan pada kasus ini, dari hasil evaluasi tindakan dan pemantauan selama kurang lebih 1 bulan, yang dilakukan secara teliti dan cermat pada Ny. S G 6 P 5 A 1 dengan KEK dan anemia defisiensi besi ringan mendapatkan hasil kondisi ibu membaik. keluhan pusing, lemas dan cepat lelah berkurang. Peningkatan berat badan ibu lumayan baik yaitu dari 46 kg menjadi 48 kg, ukuran LILA juga mengalami peningkatan yaitu dari 20,5 cm menjadi 22 cm dan TFU Ibu juga mengalami peningkatan yang sebelumnya 20 cm menjadi 23 cm. Selain itu kadar Hb ibu meningkat dari 10,2 g/dl menjadi 11,5 g/dl sehingga ibu mengalami perbaikan keadaan dari anemia defisiensi besi ringan menjadi tidak mengalami anemia. Sehingga tidak terdapat kesenjangan tindakan evaluasi antara teori dengan kasus nyata.

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS Oleh: dr. Diana Zahrawardani DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN IX PERIODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas analisa hasil penatalaksanaan studi kasus dengan harapan untuk memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis asuhan kebidanan pada Ny. A 32 tahun G2P1A0. Penulis melakukan asuhan mulai dari usia kehamilan 27 minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada

Lebih terperinci

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS KALITIDU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis dari proses fertilisasi dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari pembentukan gamet, ovulasi, pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ.

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ. BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ. MAHMUDAH MAWARDI RUMAH SAKIT ISLAM NAHDLOTUL ULAMA (RSI NU) DEMAK

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut lalage (2013) anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7

Lebih terperinci

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum B. Matriks Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi Data (Dx, Masalah, Kebutuhan) Dx Potensial /Masalah Potensial Antisipasi /Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 30 TAHUN G III P II A O DENGAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 I. Pengkajian Tanggal :.. Jam. Tempat :.. Nama Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di mulai dari kehamilan, persalinan bayi baru lahir dan nifas yaang secara berurutan berlangsung secara fisisologis dan diharapkan ibu pasca melahirkan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia, diantara negara

Lebih terperinci

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN 2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Anemia Ibu Bersalin a. Definisi Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya hemoglobin sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal Masuk : 26 Maret 2013 Pukul : 09.15 WIB Tempat : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo No Register : 015113 1. Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas. minggu, persalinan, nifas dan neonatus.

BAB IV PEMBAHASAN. komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas. minggu, persalinan, nifas dan neonatus. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa asuhan kebidanan komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 dari masa kehamilan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL Eka Sarofah Ningsih* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Kehamilan adalah masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan bangsa yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin (KVA) dan obesitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi (pembuahan) hingga permulaan persalinan. Ibu yang sedang hamil mengalami proses pertumbuhan yaitu pertumbuhan fetus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7). BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kematian ibu pada umumnya dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7). Kematan ibu adalah kematian seorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007). Menurut Sylviati (2008)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada tanggal 29 Juni 2016, penulis bertemu dengan Ny. Z sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di Klinik Hj. Hamidah. Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Perasaan sedih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritroprotein. Akibatnya volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu keadaan dari mulainya terjadi pembuahan dalam uterus, pada saat hamil banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 DI RSUD KARANGANYAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 DI RSUD KARANGANYAR 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 TAHUN HAMIL 32 +4 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD KARANGANYAR A. Hasil Tanggal masuk : 27 Februari 2013

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK 23-24 MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014 I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN PASIEN PENANGGUNG Nama : MU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI Kustini Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Persalinan gemelli merupakan salah satu penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses alamiah untuk mejaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... DAFTAR

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak dari tahun ke tahun. AKI merupakan Indikator penting yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359/1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 19/1000 kelahiran hidup, dan kematian neonatal sebesar 20/1000 kelahiran hidup.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kehamilan 10 Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model asuhan kebidanan yang digunakan pada penelitian ini dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Model asuhan kebidanan yang digunakan pada penelitian ini dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Asuhan Kebidanan Model asuhan kebidanan yang digunakan pada penelitian ini dengan manajemen asuhan kebidanan menurut Helrn,Varney meliputi pengkajian subjektif dan objektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi

Lebih terperinci

KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG

KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG Mutiarawati, Iroma Maulida D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal Telp/Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Angka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan karena alat reproduksi ini langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat,dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga, terletak di Propinsi Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Status Gizi a. Definisi Status Gizi Staus gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam

Lebih terperinci

Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Yeni sulistyaningsih Tutik Yuliyanti 2) Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Pendidikan : SD Pendidikan : SMK. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Pendidikan : SD Pendidikan : SMK. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal : 14 Maret 2013 Tempat : Bangsal Kenanga RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen No. Register : 365995 I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap A. Identitas Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung yang terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi juga merupakan target sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

M/ WITA/ P4A0

M/ WITA/ P4A0 RESUME 1.Ny. E/35 tahun/mrs 7 Juni 2015 jam 05.15 WITA/ G 3 P 2 A 0 Aterm Inpartu Kala I Fase Aktif, PER 2.Ny. M/17 tahun/mrs 6 Juni 2015 jam 15.30 WITA/ G 1 P 0 A 0 gravid 40 minggu, janin tunggal hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi (pembuahan) hingga permulaan persalinan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber

Lebih terperinci