Silakan jawab pertanyaan di bawah ini disertai alasan dari jawaban Anda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

SKRIPSI. Semarang. Disusun Oleh SEMARANG

LAMPIRAN WAWANCARA: 1. Mengapa memilih waralaba ini dibandingkan dengan waralaba lainnya? 2. Berapa kira-kira jumlah pembelian produk dalam sehari?

FORMULIR APLIKASI FRANCHISEE DOKUMEN BERSIFAT RAHASIA DAN TERBATAS

Franchise Disclosure Document UD. ELIM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG WARALABA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii

MENJALANKAN BISNIS. Ade Rismanto, ST.,MM.

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll)

PERSIAPAN LEGALISASI USAHA WARALABA

PERLAKUAN AKUNTANSI FRANCHISE PADA CV.DAYA OPTIMASI MANDIRI NAMA : MULYATI INDRI LESTARI NPM : JURUSAN : AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 1997, TENTANG WARALABA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia tergolong sangat prospektif karena

PELUANG BISNIS DALAM BISNIS WARALABA (FRANCHISE) Erwandy S1-SI-2L STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pedoman Pasal 50b Tentang Pengecualian Waralaba. Bab I: PENDAHULUAN

FAQ (FREQUENTLY ASKED QUESTIONS) DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN YANG PALING SERING DITANYAKAN SEPUTAR COFFEELAND

V GAMBARAN UMUM USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 10 tahun terakhir ini bisnis franchise tengah menjadi model bisnis

DAFTAR PUSTAKA. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Tahun 2007, No Sekretariat Negara. Jakarta.

Semarang, Januari : 175/TL-PPL/X/2016 : Penawaran Kerjasama Paket Laundry. Kepada Yth Bapak/Ibu Pimpinan di Tempat

MEMBANGUN BISNIS MAKANAN MELALUI MEDIA ONLINE

MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

V GAMBARAN UMUM RESTORAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENJALANKAN BISNIS KULINER

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN. ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi, menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal

BAB III PENERAPAN KLAUSULA BUYBACK DALAM PERJANJIAN WARALABA. 3.1 Alasan Penerapan Buyback dalam Perjanjian Waralaba

Peluang usaha waralaba bakso Malang Cak Eko

BAB I PENDAHULUAN. menyerahkan fee dari keuntungan yang diperoleh ke pemilik lisensi. Jenis

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah franchise dalam Bahasa Prancis memiliki arti kebebasan atau freedom.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

iii BAB I PENDAHULUAN

(Diferentiated Marketing)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FRANCHISE FEE DAN ROYALTY FEE LAUNDRY SYARIAH. A. Analisis Bisnis Waralaba, Franchise Fee dan Royalty Fee pada

BAB I PENDAHULUAN. penjualan mesin jahitnya. Walaupun usaha Isaac Singer tersebut gagal, dialah yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

More Action. Kami adalah pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi nilai kepercayaan dan bekerja dengan predikat luar biasa melebihi prestasi rata-rata.

MENJALANKAN BISNIS. Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :

Peluang Bisnis. Usaha Sepatu Wanita. Oleh : Dinda Ayu Kusumaningtyas ( )

TAHU KerisPY. New Product. Kress, Mayonaise & Pedas. makanan kota, dan kami punya visi kalau makanan ini akan menjadi makanan favorit orang kota.

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

BAB I PENDAHULUAN. itu tidaklah mudah. Salah satu alternatif yang di ambil guna mencukupi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

BABI. Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas, dunia pemasaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, kondisi pasar bisnis sudah memasuki dunia global yang didukung oleh

PELUANG BISNIS POCOYO INDONESIA A Never Ending Opportunity

BAB III GAMBARAN UMUM POLARIS LAUNDRY SYARIAH. 1. Sejarah dan perkembangan Laundry Syariah

STRATEGI UNTUK BERWARALABA

BISNIS FRANCHISE/ WARALABA

KEDUDUKAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin ketatnya persaingan antar tiap bidang bisnis di setiap negara

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerap 88% tenaga kerja, memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA PENDAFTARAN USAHA WARALABA

Franchise Bisnis dan Pengaturan Hukum Lintas Batas

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pada akhir-akhir ini telah dikenal luas oleh masyarakat,

Software Akuntansi Accounting Software Jurnal

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia pada dewasa ini telah dikenal usaha franchise di berbagai bidang

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

NASI KEBULI MBAH SOLEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan kondisi persaingan yang semakin banyak antar perusahaan,

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. Tatap muka ke /03/2015 KwuAgroind/MerintisUsaha.2013

KUESIONER. Saya, Jefta Ryant Alexander Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, jurusan

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, mulai dari produk makanan, minuman, fashion, maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek budaya dan sosial yang datang dari luar negeri membuat pola

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber : 2016

Auto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. method atau cara, hak kekayaan intelektual, logo, merek (dagang) atas franchise

BAB V PENUTUP. 5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan KKP. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab

Franchise sebagai Peluang Bisnis yang Menjanjikan. Oleh: Ida Faiza ( ) S1 SI 2L

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

I. PENDAHULUAN. adanya perjanjian franchise. Franchise, adalah pemberian hak oleh franchisor

Transkripsi:

LAMPIRAN

KUESIONER IDENTITAS RESPONDEN Nama : Afid Putra F. Jabatan : Owner Usia : 27 tahun Investasi usaha : Coffee Shop Alamat : Jl. Lesanpuro III No. 25 No. Telpon : 085 7777 400 57 Mulai bergabung : 8 Agustus 2011 Silakan jawab pertanyaan di bawah ini disertai alasan dari jawaban Anda. 1. ANALISIS DIRI a. Apakah Anda mau mengikuti sistem yang diatur oleh franchisor? Sistem seperti apakah yang diatur oleh franchisor? Ya, saya mau mengikuti sistem yang telah diatur franchisor karena sistem dan aturan sudah jelas serta mudah dijalankan. Beberapa sistem yang diatur oleh franchisor adalah sebagai berikut : Pembangunan dan pemeliharaan rancang bangun dari Coffee Toffee. Pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai resep dari Coffee Toffee. Standar layanan untuk pelanggan sesuai sistem yang telah ditentukan dari Coffee Toffee. Laporan bulanan tentang berjalannya seluruh aspek operasi franchisee kepada Coffee Toffee. Melaporkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan periklanan dan promosi diluar program sejenis yang dilakukan Coffee Toffee.

b. Apakah Anda mempertimbangkan modal dalam investasi Coffee Toffee? Ya, saya sangat mempertimbangkan dari mana modal dan dana cadangan untuk operasional 3 bulan ke depan saya dapatkan, karena jumlah modal yang cukup besar untuk investasi Coffee Toffee. Modal untuk investasi ini saya dapatkan dari tabunganpribadi dan sebagian merupakan bantuan pinjaman dari orang tua. c. Apakah Anda memiliki pengalaman me-manage karyawan? Jika YA, usaha apa yang pernah Anda miliki sebelumnya dan berapa jumlah karyawan yang Anda miliki? Ya, saya telah memiliki pengalaman me-manage karyawan karena sebelumnya saya pernah mengelola salah satu usaha milik orang tua saya, yaitu rumah makan yang berada di Kendal.Jumlah karyawan yang dimiliki 9 orang. d. Apakah bisnis franchise yang Anda jalani ini didukung oleh keluarga? Bentuk dukungan seperti apa yang Anda dapatkan dari keluarga? Apakah keluarga Anda ada yang ikut dalam pengelolaan bisnis franchise Coffee Toffee? Bisnis franchise Coffee Toffee yang saya jalani sangat didukung oleh keluarga hal ini ditunjukkan dengan keluarga memberikan dukungan moral dan pinjaman modal kepada saya dalam bisnis franchise Coffee Toffee. Tidak ada anggota keluarga yang ikut dalam pengelolaan bisnis franchise Coffee Toffee. 2. ANALISIS MEREK

a. Apakah merek penting dalam membuka suatu usaha? Apakah Anda mengetahui merek franchise yang sejenis dengan franchise yang Anda pilih? Bagi saya merek tidak penting, tapi saya yakin keberhasilan usaha tidak tegantung dari merek tetapi dari upaya yang dilakukan dalam sebuah usaha. Merek franchise kopi local di Indonesia yang saya ketahui salah satunya adalah Kopi Luwak. b. Apakah Anda mempertimbangkan jumlah outlet franchise Coffee Toffee? Ya, saya mempertimbangkan jumlah outlet franchise Coffee Toffee untuk melihat masih adakah peluang pasar untuk Coffee Toffee di Semarang. Semakin banyak outlet, semakin sempit pasar yang bisa dibidik dalam bisnis ini. Saat saya memiliki minat untuk menjadi franchisee Coffee Toffee, saya merasa bahwa masih ada peluang pasar untuk Coffee Toffee karena saat itu baru ada 2 (dua) gerai Coffee Toffee di Semarang, apalagi wilayah gerai (Tembalang) yang saya pilih menurut saya cukup strategis dan tepat dengan pasar yang akan dibidik, yaitu mahasiswa dan masyarakat pecinta kopi. 3. ANALISIS PASAR a. Apakah Anda memperhatikan trend dan kebutuhan pasar dalam menjalankan suatu usaha franchise? Ya, saya sangat memperhatikan trend dan kebutuhan pasar dalam menjalankan suatu usaha karena saya ingin menjual sesuatu sesuai keinginan pasar, terlebih saat ini sedang trend coffee shop di kalangan masyarakat, maka dari itu saya tertarik untuk membeli franchise Coffee Toffee yang merupakan franchise kopi lokal asli Indonesia.

b. Apakah Anda memperhatikan kelancaran supply produk dan bahan baku dalam bisnis franchise ini? Apakah bahan baku bisa dibeli dari luar franchisor? Ya, saya sangat memperhatikan kelancaran supply produk dan bahan baku kopi karena apabila supply produk dan bahan baku tidak lancar akan menghambat usaha yang saya jalani karena saya tidak dapat memproduksi minuman kopi sesuai resep dari Coffee Toffee. Dalam perjanjiannya franchisor menjamin kelancaran supply produk dan bahan baku, setiap ada permintaan pasti bahan baku tersedia. Franchisee tidak diperbolehkan membeli bahan baku dari luar franchisor karena akan merusak cita rasa dari resep Coffee Toffee. 4. ANALISIS PROSPEKTUS WARALABA a. Apakah Anda melakukan pengecekan terhadap identitas dan legalitas franchisor? Identitas apa saja yang Anda cari dan apa manfaatnya untuk Anda? Saya melakukan pengecekan terhadap identitas dan legalitas franchisor dengan mengecek apakah franchisor sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan mengecek apakah perusahaan telah memiliki Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelayanan dan kualifikasi barang atau jasa yang ditawarkan. b. Apakah Anda melakukan pengecekan terhadap struktur organisasi franchisor?

Saya tidak melakukan pengecekan terhadap struktur organisasi franchisor karena struktur organisasi tidak mempengaruhi kelancaran usaha, yang penting adalah usaha secara keseluruhan berkembang. c. Apakah Anda melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan perusahaan selama 2 tahun? Saya melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan perusahaan Coffee Toffee selama 2 tahun terakhir untuk mengetahui apakah perusahaan telah membayar kewajiban pajak atau belum dan mengecek kesehatan keuangan (track record) selama ini baik atau tidak. d. Apakah Anda melakukan pengecekan terhadap hak dan kewajiban antara franchisee dan franchisor? Hak dan kewajibannya seperti apa? Saya melakukan pengecekan hak dan kewajiban antara franchisee dan franchisor untuk mengetahui hak dan kewajiban antara franchisee dan franchisor. HAK franchisee : Lisensi untuk menggunakan nama Coffee Toffee, logo dan semua merek dagang dan merek layanan Coffee Toffee. Pelatihan dan buku petunjuk untuk semua staff yang meliputi pemberian teori dan praktek di Coffee Toffee. Pelatihan dan buku petunjuk untuk semua staff yang meliputi pemberian teori dan praktek di Coffee Toffee.

Perangkat lengkap prosedur sesuai standard operasi - standard operating procedure (SOP). KEWAJIBAN franchisee : Pembangunan dan pemeliharaan rancang bangun dari Coffee Toffee. Pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai resep dan SOP dari Coffee Toffee. Standar layanan untuk pelanggan sesuai SOP dari Coffee Toffee. Laporan bulanan tentang berjalannya seluruh aspek operasi franchisee kepada Coffee Toffee. Melaporkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan periklanan dan promosi diluar program sejenis yang dilakukan Coffee Toffee. Melakukan penilaian berkala terhadap kinerja karyawan. 5. ANALISIS SUPPORT a. Apakah Anda mempertimbangkan support pra operasional (misalnya: training karyawan) dari franchisor sebelum menjalankan bisnis Coffee Toffee? Support dalam bentuk apa? Saya mempertimbangkan support pra operasional dari franchisor sebelum saya menjalankan bisnis ini. Support pra operasional yang saya peroleh dari franchisor dalam bentuk : Ulasan tentang proposal dan rencana bisnis, sasaran perluasan usaha, kinerja penjualan, dll. Ulasan di lokasi untuk membantu Anda dalam memilih lokasi terbaik untuk membuka restaurant baru berdasarkan kriteria obyektif. Pelatihan dan buku petunjuk untuk semua staff yang meliputi pemberian teori dan praktek di Coffee Toffee.

Perangkat lengkap prosedur standard operasi - standard operating procedure (SOP). Pelatihan dan pembinaan karyawan b. Apakah Anda mempertimbangkan support pasca operasional (update informasi) dari franchisor pada saat bisnis franchise Coffee Toffee berjalan? Support dalam bentuk apa? Saya mempertimbangkan support pasca operasional dari franchisor sebelum saya menjalankan bisnis ini. Support pasca operasional yang saya peroleh dari franchisor dalam bentuk : Pengembangan produk baru dan penyempurnaan produk yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan, citarasa dan preferensi. Membantu dalam mengaudit, mengendalikan dan memberikan masukan tentang kualitas dan standard keseluruhan dalam Melakukan audit dan inspeksi operasional secara berkala. 6. ANALISIS SISTEM a. Apakah Anda mempertimbangkan pedoman mengenai sistem keuangan dalam bisnis franchise Coffee Toffee? Mengecek bagaimana prosedur sistem pembayaran, pembukuan perusahaan, dan pelaporan keuangan dalam bisnis franchise Coffee Toffee apakah kesehatan keuangan (track record) selama ini baik, apakah rasio biaya dan keuntungan signifikan, dan apakah ada biaya franchise yang mungkin akan disembunyikan oleh franchisor.

b. Apakah Anda mempertimbangkan pedoman mengenai sistem operasional dalam bisnis franchise Coffee Toffee? Ya, saya mempertimbangkan pedoman mengenai sistem operasional. Saya memastikan bahwa usaha franchise yang akan saya pilih telah memakai Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelayanan dan kualifikasi barang atau jasa yang ditawarkan agar dapat menghasilkan mutu pelayanan yang baik. c. Apakah Anda mempertimbangkan pedoman mengenai sistem pemasaran dalam bisnis franchise Coffee Toffee? Ya, saya mempertimbangkan pedoman mengenai sistem pemasaran dalam bisnis ini. Karena jika sistem pemasaran tidak jelas, prospek usaha bisnis franchise tersebut tidak jelas dan kemungkinan resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Sebagai franchisee, saya dikenakan biaya royalty, oleh karena itu saya berhak mendapatkan dukungan promosi. 7. ANALISIS PROYEKSI KEUANGAN a. Apakah Anda mempertimbangkan harga jual ke pasar dalam pemilihan bisnis franchise Coffee Toffee? Berapa harga jualnya? Apakah pada hari tertentu ada peningkatan atau penurunan penjualan? Ya, saya mempertimbangkan harga jual ke pasar karena harga sangat menentukan pangsa pasar yang dituju.harga jual minuman kopi per gelas ±20 ribuan.pada hari Jumat dan Sabtu terjadi peningkatan penjualan karena pada saat weekend banyak konsumen yang berkunjung ke Coffee Toffee.

b. Apakah Anda mempertimbangkan waktu pengembalian modal (payback period) dalam pemilihan bisnis franchise Coffee Toffee? Saya mempertimbangkan kapan waktu pengembalian modal modal yang telah tertanam atakarena hal itu telah dijanjikan dan ada dalam kontrak, dan itu juga menjadi salah satu tolak ukur dalam penentuan bisnis saya. Selain itu juga diperlukan untuk mengetahui dan menanggulangi resiko yang akan muncul saat pra operasional dan pasca operasional. 8. ANALISIS INVESTIGASI FRANCHISE a. Apakah Anda melakukan investigasi untuk memperoleh informasi dari franchisor? Hal apa saja yang Anda tanyakan? Ya, saya melakukan investigasi untuk memperoleh informasi dari franchisor. Berikut ini adalah contoh beberapa hal penting yang saya tanyakan kepada franchisor : Meminta perhitungan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha Berapa lama waktu pengembalian modal Bantuan seperti apa yang didapatkan dari franchisor Bagaimana sistem keuangan perusahaan Potensi kerugian yang mungkin ditanggung b. Apakah Anda mempertimbangkan kesaksian franchisee yang terlebih dahulu menjalankan bisnis franchise Coffee Toffee sebagai bahan

pertimbangan Anda dalam pemilihan franchise Coffee Toffee? Franchisee mana yang Anda lihat sebagai contoh franchisee Coffee Toffee sukses? Apa yang Anda peroleh? Saya mempertimbangkan kesaksian franchisee terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan bisnis franchise Coffee Toffee dengan mengunjungi salah satu gerai Coffee Toffee di Semarang, yaitu Coffee Toffee Ki Mangun Sarkoro, disana saya bertemu dan bertanya langsung dengan pemilik gerai yang bernama Pak Wiyono, saya menanyakan bagaimana sistem franchise Coffee Toffee, modal yang harus dikeluarkan, sistem pemasaran, resiko-resiko yang akan dihadapi, dan saya juga melihat fasilitas-fasilitas yang didapatkan dari Coffee Toffee. Pak Wiyono menyatakan bahwa bisnis franchise Coffee Toffee menguntungkan dan sistem franchise nya mudah diikuti oleh franchisee. Franchisor juga memberikan support yang baik kepada franchisor saat pra operasional dan pasca operasional.