BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja."

Transkripsi

1 BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan model bisnis tersebut juga dibutuhkan perencanaan waktu untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan, pembagian tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. Perencanaan kegiatan diperlukan untuk menyusun secara sistematis tahapan demi tahapan kegiatan yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnis Manahipun. Estimasi waktu dalam bentuk jadwal pelaksanaan diperlukan untuk memperoleh waktu yang paling efisien. Agar jadwal tersebut bisa dijalankan sesuai rencana, diperlukan fungsi pengawasan. Oleh karena itu, perlu ditetapkan penanggung jawab kegiatan. Selanjutnya, sebagai wujud pengelolaan bisnis perlu dilakukan evaluasi kinerja agar manajemen dapat melihat risiko yang terdapat dalam bisnis baik secara internal maupun eksternal dan tentunya mempersiapkan tindakan-tindakan preventif yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing serta meminimalisir kegagalan bisnis. 5.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan usaha Manahipun dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap eksekusi dan tahap evaluasi. Pelaksanaan seluruh kegiatan 48

2 usaha tersebut diestimasikan dapat terlaksana dalam kurun waktu hampir satu tahun. Tabel 5.1 berisi tentang jadwal kegiatan dan waktu pelaksanaan Manahipun. 1) Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan, terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan binis khususnya melalui analisis keuangan meliputi perhitungan imbal hasil yang diperoleh dari usaha ini serta waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh pengembalian investasi awal. Studi kelayakan membutuhkan waktu 3 bulan termasuk untuk menyesuaikan asumsi yang digunakan dalam perhitungan dengan hasil survei lokasi usaha, yaitu biaya sewa, dan perkiraan biaya desain yang diperlukan. Proses perizinan usaha adalah empat bulan mulai dari proses pendirian badan usaha serta pendaftaran usaha jasa makanan dan minuman apabila sesuai Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.87 /HK.501/MKP/2010 tentang tata cara pendaftaran usaha jasa makanan dan minuman, namun dalam prakteknya mungkin membutuhkan lebih banyak waktu sehingga diasumsikan izin usaha dapat selesai dalam 6 bulan. Proses negosiasi tempat usaha antara lain mengenai jangka waktu sewa, harga sewa, termin pembayaran, proses fitting out atau dekorasi dan hal lainnya diperkirakan membutuhkan waktu 5 bulan dan dapat selesai seiring dengan diperolehnya izin usaha. Umumnya, fitting out dilakukan selama 3 bulan dan dapat dinegosiasikan antara pemberi sewa dan penyewa agar selama proses ini tidak dikenakan pembayaran sewa. 49

3 Berdasarkan studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk Manahipun, hutang bank digunakan untuk mendanai investasi awal dan kegiatan usaha. Hutang bank dapat membantu membentuk struktur pendanaan dengan biaya modal yang lebih efisien bagi Manahipun apabila dibandingkan dengan sumber pendanaan lain seperti dari penanam modal (investor). Proses aplikasi kredit dari bank mulai dari penyerahan dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk penyerahan rencana bisnis dalam bentuk perhitungan keuangan untuk analisis kredit dan risiko oleh bank sampai dengan diperolehnya keputusan pemberian kredit oleh bank diestimasikan memerlukan waktu 3 bulan. Selanjutnya, apabila sudah dilakukan tahapan di atas maka persiapan tempat usaha dan infrastruktur mulai dilakukan antara lain mengerjakan renovasi dan dekorasi restoran, pengadaan mesin, furnitur, infrastruktur, serta peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, termasuk instalasi mesin dan infrastruktur. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah 3 bulan disesuaikan dengan masa fitting out yang disepakati dengan tujuan strategis yaitu tidak perlu membayar biaya sewa sebelum dimulainya kegiatan usaha dan akan siap digunakan pada waktu pembukaan usaha yaitu 3 bulan setelah fitting out selesai. Pada saat fitting out dilakukan, proses kerja sama dengan mitra usaha seperti pemasok dan perekrutan karyawan juga dilakukan. Tujuannya adalah agar dapat dilakukan pelatihan karyawan dan melakukan kegiatan persiapan seolah-olah kegiatan usaha sudah dijalankan. Setidaknya dalam satu bulan sebelum restoran beroperasi secara komersial, akan dilakukan simulasi seolah-olah restoran sudah beroperasi. Pelayan yang telah diberikan pelatihan sebelumnya sudah 50

4 dikondisikan siap untuk melakukan tugas masing-masing serta membantu karyawan lain apabila dibutuhkan dengan bekal pengetahuan yang diberikan selama masa pelatihan. Simulasi ini berguna untuk melihat kelebihan yang bisa dimanfaatkan dan ditonjolkan, kekurangan yang masih harus dibenahi, serta mempersiapkan tindakan antisipasi ketika menjalankan kegiatan usaha Manahipun secara komersial. Pembuatan website dilakukan bekerjasama dengan tenaga ahli. Sehingga bisa dibuatkan sistem yang memadai dan dapat mengakomodir kebutuhan bisnis Manahipun. Desain website juga disesuaikan untuk membangkitkan daya tarik bukan hanya dari konsumen namun dari seluruh pemangku kepentingan sehingga selalu menjadi interaktif bagi semua pihak. Proses pembuatan website diestimasikan memerlukan waktu dua bulan. 2) Tahap Eksekusi Setelah tahap persiapan selesai maka dilakukan realisasi kegiatan operasional Manahipun. Pada awal kegiatan operasional dilakukan lebih banyak kegiatan promosi. Tujuannya untuk menggalang dan meningkatkan pangsa pasar. Bisnis Manahipun secara komersial diharapkan dapat beroperasi sesuai rencana yaitu mulai bulan ke 10. 3) Tahap Evaluasi Evaluasi kinerja Manahipun dilakukan sejak awal kegiatan operasional dijalankan untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk serta pelayanan Manahipun. Pengarahan singkat akan dilakukan secara rutin setiap hari sebelum 51

5 karyawan mulai bekerja dan dilakukan evaluasi pada malam hari untuk materi pengarahan keesokan harinya. Evaluasi kinerja keuangan dilihat berdasarkan pendapatan per hari dan dikaji secara bulanan. Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Manahipun Kegiatan Tahap Persiapan Studi kelayakan bisnis Survei lokasi usaha Proses desain restoran Manahipun Proses perizinan usaha Proses negosiasi penyewaan tempat usaha Proses aplikasi kredit dari bank Renovasi dan dekorasi restoran Manahipun Proses pengadaan mesin, furnitur dan infrastruktur, serta peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan Instalasi mesin dan infrastruktur Proses kerja sama dengan mitra usaha Proses perekrutan karyawan Proses pelatihan karyawan (pra-operasional) Proses pembuatan website Tahap Eksekusi Kegiatan operasional restoran Manahipun Kegiatan promosi produk Tahap Evaluasi Evaluasi kinerja Manahipun Tahun 1 Tahun 2 Tahun Penanggung Jawab Kegiatan Penanggung jawab kegiatan Manahipun melibatkan beberapa bagian sebagaimana tertera dalam Tabel 5.2 di bawah ini. Seorang pemimpin operasional dengan jabatan Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab penuh atas keberhasilan bisnis Manahipun. Dalam menjalankan tugasnya, COO didukung oleh departemen Quality Assurance, audit internal, selain itu juga terdapat 52

6 departemen yang saling berkolaborasi yaitu departemen operasional, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan pengembangan bisnis. Struktur organisasi Manahipun terdapat dalam Gambar 5.1. Tabel 5.2 Penanggung Jawab Kegiatan Manahipun Departemen Quality Assurance Tanggung Jawab Menjamin seluruh standar kualitas perusahaan yang telah dirancang dan diterapkan oleh departemen ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dalam kompetisi di industri makanan dan minuman dipenuhi dalam produk dan layanan Manahipun. Audit Internal Melakukan pengawasan dan mengevaluasi kinerja Manahipun sesuai dengan kebijakan dan prosedur akuntansi yang diakui di Indonesia. Operasional Memastikan kegiatan operasional Manahipun berjalan dengan baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), mengawasi fungsi administrasi, logistik, efisiensi biaya, peningkatan keuntungan, dan pengawasan kualitas produk dan layanan Manahipun. Keuangan Mengelola fungsi akuntansi dan keuangan Manahipun termasuk membuat perencanaan keuangan, mengelola keuangan seefisien mungkin, menentukan keputusan investasi yang terbaik, memproses data keuangan secara akurat untuk digunakan dalam penentuan rencana strategis Manahipun. 53

7 Pemasaran Departemen Tanggung Jawab Memperkenalkan dan memasarkan produk Manahipun kepada target pemasaran, menjalin hubungan baik dengan pelanggan, menjadi sarana komunikasi bagi pelanggan untuk komentar bagi perbaikan kualitas Manahipun, meningkatkan kepuasan pelanggan dengan program-program pemasaran yang menarik, memperluas target pemasaran Manahipun. Sumber Daya Manusia Pengembangan Bisnis Merekrut sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan Manahipun. Membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut dengan program pelatihan, melakukan manajemen sumber daya manusia sehingga tercipta loyalitas dalam bekerja dan menciptakan tenaga kerja yang dapat meningkatkan kompetensi Manahipun dibandingkan dengan pesaing. Menganalisa keunggulan Manahipun dibandingkan dengan pesaing dan menciptakan inovasi serta rencanarencana strategis untuk meningkatkan keunggulan Manahipun dalam persaingan usaha. 54

8 Chief Operating Officer Quality Assurance Audit Internal Departemen Operasional Departemen Keuangan Departemen Pemasaran Departemen Sumber Daya Manusia Departemen Pengembangan Bisnis Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Gambar 5.1 Penanggung Jawab Kegiatan Manahipun 5.3 Ukuran Kinerja Pengukuran kinerja dibagi berdasarkan analisis kelayakan non-ekonomi dan kelayakan ekonomi. Kelayakan non-ekonomi ditinjau dari beberapa aspek yang menjadi syarat pengoperasian bisnis rumah makan. Sedangkan kelayakan ekonomi ditinjau dari perhitungan performa proyeksi keuangan. 1) Kelayakan Non-Ekonomi Manahipun beroperasi dengan badan hukum berbentuk Perusahaan Terbatas (PT) dengan izin usaha restoran. Seluruh peralatan yang mendukung bisnis Manahipun dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar memenuhi kelayakan teknis. Manahipun juga bekerjasama dengan konsultan eksternal dalam rangka pembuatan Standar Operasi Prosedur (SOP) sehingga dapat memenuhi kelayakan operasional serta meminimalisir kesalahan pengantaran order. Pelanggan juga diberikan kartu loyalitas, untuk 5 kali transaksi diberikan satu minuman gratis, 55

9 untuk 10 kali transaksi diberikan satu hidangan penutup gratis, dan untuk 15 kali transaksi pelanggan berhak mendapatkan satu makanan utama gratis. 2) Kelayakan Ekonomi Berdasarkan uraian dalam sub bab 4.3, disusun proyeksi laporan keuangan Manahipun. Berikut merupakan proyeksi laporan keuangan manahipun selama lima tahun. Gambar 5.2 merupakan proyeksi laporan posisi keuangan Manahipun. Gambar 5.3 merupakan proyeksi laporan laba rugi Manahipun, dan Gambar 5.4 merupakan proyeksi laporan arus kas Manahipun. 56

10 Laporan Posisi Keuangan Dalam Rp Tahun Keterangan Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang dagang Persediaan Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Tetap Harga Perolehan Mesin Peralatan, furnitur & fixtur Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Mesin Peralatan, furnitur & fixtur Total Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Liabilitas Jangka Pendek Hutang Dagang Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Hutang Bank Total Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Modal Laba Ditahan ( ) ( ) ( ) Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Gambar 5.2 Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Manahipun 57

11 Laporan Laba Rugi Dalam Rp -19% -2% 6% 12% 18% Tahun Keterangan Penjualan Makanan Ringan Makanan Utama Minuman Total Penjualan Harga Pokok Penjualan Makanan Ringan Makanan Utama Minuman Total Penjualan LABA KOTOR Beban Penjualan: Beban Umum dan administrasi: EBITDA ( ) Penyusutan LABA OPERASIONAL ( ) ( ) Pendapatan (beban) lain-lain Beban Bunga LABA BERSIH SEBELUM PAJAK ( ) ( ) Pajak Penghasilan LABA BERSIH ( ) ( ) Gambar 5.3 Proyeksi Laporan Laba Rugi Manahipun 58

12 Laporan Arus Kas Dalam Rp Tahun Keterangan Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi: Laba bersih ( ) ( ) Ditambah (dikurangi): Penyusutan Penurunan (kenaikan) modal kerja Aset lancar ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Liabilitas jangkapendek Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ( ) Arus Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi: Belanja modal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Arus Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Arus Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan: Modal Hutang Bank ( ) Arus Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( ) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIHKAS DAN SETARA KAS ( ) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIRTAHUN Gambar 5.4 Proyeksi Laporan Arus Kas Manahipun Melalui proyeksi keuangan 5 tahun, diperoleh perhitungan kelayakan bisnis Manahipun. Analisis kelayakan bisnis Manahipun dilakukan dengan menghitung nilai bersih sekarang, Internal Rate of Return (IRR), payback period, dan profitability index. Kesimpulan analisis kelayakan bisnis Manahipun dapat dilihat dalam Tabel

13 Tabel 5.3 Kesimpulan Analisis Kelayakan Bisnis Manahipun Deskripsi Nilai Kesimpulan Tingkat Diskonto 8,76% Nilai Bersih Sekarang Internal Rate of Return (IRR) 33,08% IRR > Tingkat Diskonto berarti layak Payback Period 3 tahun 6 bulan Profitability Index 1,6 Profitability Index > 1 berarti layak Tingkat diskonto menggunakan metode perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau biaya modal tertimbang rata-rata. WACC digunakan karena struktur modal Manahipun terdiri dari modal pemilik ataupun modal saham dan hutang bank. Rumus yang digunakan dalam perhitungan WACC adalah sebagai berikut: WACC = (Persentase ekuitas terhadap modal x biaya ekuitas) + (Persentase hutang terhadap modal x biaya modal setelah dikurangi pajak) Biaya ekuitas = Tingkat bunga bebas resiko + beta (tingkat bunga pasar tingkat bunga bebas resiko) Tabel 5.4 Perhitungan Biaya Modal Manahipun Deskripsi Nilai Sumber Data Bobot Hutang 20,00% Bobot Modal 80,00% Pajak 25,00% Tarif pajak penghasilan Beta (Levered) 81,93% Risk free rate (Rf) 6,40% Suku bunga deposito Rupiah per tanggal 24 Agustus 2016 Risk Premium (Rm) 9,65% Cost of Equity (Ke) 9,06% Cost of Debt (Kd) 10,07% WACC 8,7604% Publikasi Bank Indonesia: Suku Bunga Dasar Kredit per akhir Juli

14 Nilai bersih sekarang diperoleh dari hasil diskonto arus kas Manahipun. Arus kas yang dimaksud adalah selama periode proyeksi. Perhitungan nilai bersih sekarang terdapat dalam Tabel 5.5. Tabel 5.5 Perhitungan Nilai Bersih Sekarang Deskripsi Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Arus Kas ( ) ( ) Tingkat Diskonto 8,76% 8,76% 8,76% 8,76% 8,76% 8,76% 100% 91,9% 84,5% 77,7% 71,5% 65,7% Nilai Sekarang ( ) ( ) Nilai Bersih Sekarang Internal Rate of Return (IRR) mencerminkan tingkat diskonto yang digunakan agar nilai bersih sekarang sama dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto berarti bisnis layak untuk dijalankan. Tabel 5.6 mencerminkan hasil perhitungan IRR. Tabel 5.6 Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) Deskripsi Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Arus Kas ( ) ( ) Tingkat Diskonto 33,08% 33,08% 33,08% 33,08% 33,08% 33,08% 100% 75,1% 56,5% 42,4% 31,9% 24,0% Nilai Sekarang ( ) ( ) Nilai Bersih 0 Sekarang Payback period adalah lamanya periode yang diperlukan untuk dapat menutup semua pengeluaran investasi. Perusahaan mungkin saja tidak langsung memperoleh arus kas positif pada tahun pertama operasionalnya. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu nilai investasi awal yang cukup besar. Seperti halnya 61

15 Manahipun. Melalui perhitungan dalam Tabel 5.7 terlihat bahwa payback period adalah 3 tahun 6 bulan. Setelah itu baru Manahipun memiliki arus kas positif. Tabel 5.7 Perhitungan Payback Period Tahun Kas Masuk Kumulasi Arus Kas Masuk 1 ( ) ( ) ( ) Investasi awal Kumulasi arus kas Sisa Payback Period = Payback Period = 3 tahun 6 bulan 5.4 Mitigasi Risiko Berikut merupakan risiko-risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Manahipun dalam menjalankan kegiatan usaha di bidang makanan dan minuman sehat. Risiko akan diuraikan menjadi risiko internal dan risiko eksternal. Risiko internal yaitu risiko yang timbul dari kegiatan internal Manahipun yang secara umum masih dapat dikendalikan oleh Manahipun. Selain risiko eksternal, terdapat risiko eksternal yaitu risiko yang disebabkan oleh faktor eksternal tetapi dapat berdampak pada aktivitas operasional dan kegiatan usaha Manahipun dan 62

16 umumnya tidak dapat dikontrol secara langsung oleh Manahipun. Dari risikorisiko tersebut disusun cara untuk memitigasi risiko bisnis Manahipun. 1) Risiko Internal A. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang bersifat teknis operasional terkait dengan kegiatan produksi atau proses produksi. antara lain disebabkan oleh tidak maksimalnya proses kegiatan operasional, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Risiko ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti standar operasional prosedur yang tidak dilakukan dengan semestinya, keterlambatan monitoring dalam kegiatan produksi, proses pemeliharaan mesin yang kurang baik sehingga berakibat pada terhambatnya proses produksi, atau kemungkinan disfungsi lain dari masing-masing unit operasional dalam satu rangkaian proses produksi. Risiko ini dapat menyebabkan muncul biaya tambahan yang tidak efisien karena keterlambatan penjualan atau pun muncul keluhan dari pelanggan yang berakibat pada terganggunya kredibilitas Manahipun karena kesalahan penempatan order. Namun, risiko ini dapat diminimalisir melalui proses monitoring terhadap kegiatan operasional dari masing-masing unit operasional di Manahipun. B. Risiko Pemasaran Resiko pemasaran meliputi kegagalan menempatkan produk Manahipun kepada target pemasaran. Kegagalan tersebut ditandai dengan rendahnya akuisisi pelanggan Manahipun dan tidak dikenalnya merek serta produk Manahipun oleh 63

17 prospek pelanggan yang menjadi target pemasaran Manahipun. Risiko ini dapat diminimalisir dengan cara menyusun dan menguasai strategi dan teknik pemasaran yang efektif dalam memasarkan produk sehingga nama baik dan produk Manahipun dapat melekat di hati pelanggan. C. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM) Sesuai bisnis dan kegiatan operasional Manahipun. diperlukan suatu keahlian dalam menentukan kualitas produk makanan dan minuman yang terbukti baik bagi kesehatan konsumen. Risiko sumber daya manusia terjadi apabila Manahipun gagal merekrut karyawan yang kompeten dalam memproduksi dan menyajikan makanan dan minuman dengan kriteria tersebut. Risiko ini dapat diminimalisir dengan merekrut tenaga ahli yang memiliki kualifikasi di bidang makanan dan minuman sehat dan karyawan yang memiliki pengalaman yang baik untuk memproses makanan cepat saji. D. Risiko Keuangan Risiko keuangan khususnya mengenai ketersediaan arus kas untuk terus dapat menjaga kelangsungan kegiatan operasional, melunasi kewajiban atas pendanaan yang diperoleh, dan untuk melakukan kegiatan investasi yang diperlukan oleh Manahipun sebagai bisnis yang berkelanjutan. Manahipun dapat meminimalisir risiko keuangan berupa kegagalan mengelola arus kas dengan cara membuat perencanaan atau proyeksi keuangan jangka panjang (biasanya minimal 5 tahun), mempersiapkan anggaran belanja untuk satu tahun, menyusun strategi untuk mencapai hal-hal yang sudah direncanakan dan melakukan analisis 64

18 keuangan untuk melihat kesesuaian antara kondisi keuangan yang dicapai oleh Manahipun dibandingkan dengan perencanaan yang telah dibuat. Kemudian mempersiapkan strategi keuangan lanjutan yang diperlukan. 2) Risiko Eksternal A. Risiko Kompetensi Pasar Risiko kompetensi pasar adalah risiko kegagalan karena ketidakmampuan Manahipun menghadapi persaingan khususnya dari sisi harga dan kualitas produk. Masyarakat masih memandang produk makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan dijual dengan harga yang lebih tinggi dan rasanya akan kurang enak dari pada produk makanan dan minuman biasa yang tidak menonjolkan spesialisasi di bidang itu. Risiko ini bisa diminimalisir dengan menggunakan bahan baku dengan kualitas baik dan lebih murah, serta menyajikan sejumlah menu yang spesifik dengan variasi yang cukup namun memiliki kualitas rasa yang khas dan menarik bagi pelanggan untuk mengkonsumsi terus seperti yang dilakukan oleh restoran cepat saji. B. Risiko Bencana Alam dan Kejadian Luar Biasa Lainnya Risiko bencana alam dan kejadian luar biasa lainnya merupakan risiko yang dapat terjadi di waktu yang tidak dapat diprediksi oleh Manahipun. Namun, risiko ini dapat diminimalisir dengan asuransi. 65

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia semakin hari semakin pesat, semakin banyaknya orang berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi canggih semakin pesat pula persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 44 BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Setelah dilakukannya analisis ataupun studi tentang produk, lingkungan eksternal, dan aspek-aspek bisnis lainnya, maka selanjutnya untuk memulai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi.

BAB V RENCANA AKSI. perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi. BAB V RENCANA AKSI Pembahasan pada Bab V akan mendeskripsikan implementasi dari rencana bisnis Grab It. Aspek-aspek yang dibahas dalam bab ini meliputi penjabaran aktivitas dan linimasa (timeline), penanggungjawab

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter

BAB V RENCANA AKSI. Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter Car Wash yang diantaranya menguraikan kegiatan, waktu pelaksanaan, perencanaan keuangan, dan ukuran kinerja.

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. realisasi model bisnis Make A Wish Birthday Party Planner yang meliputi empat

BAB V RENCANA AKSI. realisasi model bisnis Make A Wish Birthday Party Planner yang meliputi empat BAB V RENCANA AKSI Bab merupakan bagian terakhir yang berisikan tentang uraian perencanaan realisasi model bisnis Make A Wish Birthday Party Planner yang meliputi empat bagian. Bagian pertama adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Investasi ialah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lainnya, dengan pengharapan untuk memperoleh imbalan di masa mendatang (Bodie, Kane, dan Marcus, 2008).

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamonangan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA dan MVA antara PT. Indocement Tunggal

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi yang terjadi baik antar perusahaan-perusahaan lokal maupun internasional dalam era globalisasi semakin ketat dan dituntut agar mampu menghadapi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016 A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan PT United Tractors Tbk, yang diukur dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dan juga penanggung jawab pada masing-masing kegiatan yang dilaksanakan. serta pengukuran kinerja dari NgeLamar EO.

BAB V RENCANA AKSI. dan juga penanggung jawab pada masing-masing kegiatan yang dilaksanakan. serta pengukuran kinerja dari NgeLamar EO. BAB V RENCANA AKSI Pada bagian terakhir dalam implementasi model bisnis NgeLamar EO adalah rencana aksi, dalam penyusunan rencana aksi menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan, berapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan cukup strategis dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto Nasional (PDB) Indonesia. Sektor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Bandung. DAFTAR PUSTAKA 1. Damodaran, Aswath, 2001, Corporate Finance Theory and Practise (2 nd ed.), New York: Wiley. 2. Lease, Ronald C., 1999, Dividend Policy: Its impact on firm value, Boston, Massachussets:

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015 A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Semester II 2015 Semester I 2015 Surat Berharga Negara 20.056.075.000 5.058.305.000 Tabungan 4.684.964.144 5.714.635.010 Deposito on call 0 0 Deposito

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Manajemen Risiko Daftar Isi Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Latar Belakang Manajemen Risiko Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN,

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Industri Sayur Beku Olahan Pada PT. Kemfarm Indonesia. Dibawah bimbingan DJONI TANOPRUWITO dan SRI HARTOYO. PT. Kemfarm

Lebih terperinci

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015 LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 34.768 35.601 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124

Lebih terperinci

Tabungan/ Deposito On Call/

Tabungan/ Deposito On Call/ LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 31.302 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 Tabungan/ 146 117 244 274 230 219 141 124 156

Lebih terperinci

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015 LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124 156 Deposito On Call/ 1.419

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan penulis pada bab 4 dalam menilai kinerja keuangan pada PT Masterindo Logam Tehnik Jaya, maka pada bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Return saham merupakan ukuran yang dilihat oleh investor yang akan melakukan investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) konsep return

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manager karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis atas laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: V.1.1 Analisis Strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci