LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA Oleh: Nama : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP : 133020112 Kelompok : E Meja : 4 (Empat) Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2013 Asisten : Aldia Januaresti Atmanagara LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013
REAKSI KIMIA Nugraheni Wahyu Permatasari 133020112 Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan ABSTRAK Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Tujuan Percobaan adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan sifat fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksi dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip Percobaan adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan Lavoisier: Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Lowry : Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton. Hasil yang didapatkan adalah kita dapat mengetahui yang termasuk reaksi penetralan terdapat pada percobaan nomor 1, 2, 3 dan 9, yang termasuk reaksi kompleksometri terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12 dan 13, yang termasuk reaksi pertukaran ganda terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6 dan 7, yang termasuk reaksi redoks terdapat pada percobaan nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18 dan 19, yang termasuk reaksi pengendapan terdapat pada percobaan nomor 7, 8, 11, 14, 15, 17, 19 dan 20, yang termasuk reaksi pembentukan terdapat pada percobaan nomor 10 dan 15. Key words: Reaksi kimia. PENDAHULUAN Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas atau bisa juga reaksi kimaia di definisikan sebagi berikut, Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia. Tujuan Percobaan adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan sifat fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksi dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip Percobaan adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih.molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul.reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan Lavoisier: Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Lowry : Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton. METODOLOGI Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah NaOH 0,05M, HCl 0,1M, CH 3COOH 0,05M, phenolphthalein (PP), metil merah (MM), K 2CrO 40,1M, K 2Cr 2O 7 0,1M, Al 2(SO 4) 3 0,1M, NaOH 1M, NH 4OH 1M, ZnSO 4 0,1M, (NH 4) 2SO 4 1M, Pb(No 3) 2 0,1M, NaCl 0,1M, NaCl 0,5M, AgNO 3 1M, BaCl 2 0,1M, HCl 1M, CaCO 3 1M, Ba(OH) 2 1M, H 2C 2O 4 0,1M, H 2SO 4 1M, Fe 2+ 0,1 M, KMnO 4 0,05M, CuSO 4 0,05M,Fe 3+ 0,1M, KSCN 0,1M, Na 3PO 4 1M, dan lakmus merah. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet, botol semprot, cawan, batang pengaduk, corong, timbangan digital, penjepit, bunsen, pipa U, bunsen, dan korek api. Metode Percobaan Tabel 3. Metode Percobaan Reaksi Kimia No Reaksi 1. a. 1ml NaOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) b. 1ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM) c. 1ml HCl 0,1M + 1 tetes phenolphthalein (PP) d. 1ml HCl 0,1M + 1 tetes metil merah (MM)
2 3. a. 1ml CH 3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) b. 1ml CH 3COOH 0,05M + metil merah (MM) c. 1ml NaOH 0,05M + 1 tetes phenolphthalein (PP) d. 1ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM) a. 1ml NaOH 0,05M(pp) (1.a) + 1 ml HCl 0,1M(pp) (1.c) b. 1ml NaOH 0,05M(mm) (1.b) + 1ml HCl 0,1M(mm) (1.d) 10. 11. 12 13. 1ml Pb(NO 3) 2 0,1M + 1 ml NaCl 0,1 Kemudian campuran tersebut dipanaskan sambil dikoconk dan catat pengamatan dan dinginkan sambil diamati 1ml NaCl 0,5M + 10 tetes AgNO 3 1ml BaCl 2 0,1M + 1ml K 2CrO 4 0,1M c. 1ml NaOH 0,05M(pp) (2.a) + 1ml CH 3COOH 0,05M(pp) (2.c) 1ml BaCl 2 0,1M +1ml K 2Cr 2O 7 0,1M 4. d. 1ml NaOH 0,05M(mm) (2.b) + 1 ml CH 3COOH 0,05M(mm) (2.d) a. 1ml K 2CrO 4 0,1M + 1ml HCl 0,1M b. 1ml K 2Cro 4 0,1M + 1ml NaOH 0,05M 14. 15. 1ml BaCl 2 0,1M + 1ml HCl 1M + 1ml K 2CrO 4 0,1M Tabung Pertama : 1 gram CaCO 3 + 1ml HCL 1 M 5. Tabung Kedua : 1ml Ba(OH) 2 6. 7. a. 1ml K 2Cr 2O 7 0,1M + 1ml HCl 0,1M b. 1ml K 2Cr 2O 7 0,1M + 1ml NaOH 0,05M 1ml Al 2(SO 4) 3 0,1M + 1tetes NaOH 1M 16. 17. 1ml H 2C 2O 4 0,1M + 2 tetes H 2SO 4 Lalu dipanaskan dan diteteskan KMnO 4 sambil dikocok, teteskan teruskmno 4 sampai warnanya tidak hilang lagi 1ml Fe 2+ 0,1M + 2 tetes H2C 2O 4 1M Kemudian diteteskan KMnO 4 sambil dikocok, teteskan terus larutan KMnO 4 sampai warna tidak hilang lagi. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KMNO 4 dengan percbaan 16 1ml Al 2(SO 4) 3 0,1M + 1 tetes NaOH 1M + tetes demi tetes NH 4OH 1M 18. 1ml CuSO 4 0,05 M + NaOH 1M sedikit demi sedikit sampai berlebih 8. a. 1ml ZnSO 4 0,1M + 5 tetes NaOH 1M 19. b. 1ml ZnSO 4 0,1 M+ 5 tetes NaOH 1M + tetes demi tetes NH 4OH 1M 1 ml CuSO 4 0,05 + NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih 9. Tabung Pertama Tabung Kedua : 4ml (NH 4) 2SO 4 + NaOH 0,05 M : Lakmus Merah 20. 2ml Fe 3+ 0,1 M + 2ml KSCN 0,1 M Dibagi menjadi 2, yang satu ditambahkan Na 3PO4, lalu dibandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Tabel 4. Hasil Pengamatan Reaksi Kimia No Reaksi Hasil 1. a. 1ml NaOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Larutan berwarna ungu b. 1ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM) Larutan berwarna kuning c. 1ml HCl 0,1M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Larutan berwarna bening d. 1ml HCl 0,1M + 1 tetes metil merah (MM) Larutan berwarna pink 2. a. 1ml CH 3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Larutan berwarna bening b. 1ml CH 3COOH 0,05M + metil merah (MM) Larutan berwarna pink c. 1ml HCl 0,1M + 1 tetes phenolphthalein (PP) Larutan berwarna ungu
d. 1ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM) Larutan berwarna kuning 3. a. 1ml NaOH 0,05M(pp) (1.a) + + 1 ml HCl 0,1M(pp) (1.c) Larutan berwarna bening b. 1ml NaOH 0,05M(mm)(1.b) + + 1ml HCl 0,1M(mm) (1.d) Larutan berwarna merah c. 1ml NaOH 0,05M(pp) (2.a) + + 1ml CH 3COOH 0,05M(pp)(2.c) Larutan berwarna bening d. 1ml NaOH 0,05M(mm) (2.b)+ + 1 ml CH 3COOH 0,05M(mm) (2.d) Larutan berwarna merah 4. a. + 1ml K 2CrO 4 0,1M + 1ml HCl 0,1M Larutan berwarna orange b. + 1ml K 2Cro 4 0,1M + 1ml NaOH 0,05M Larutan berwarna kuning 5. + 1ml K 2Cr 2O 7 0,1M + 1ml HCl 0,1M Larutan berwarna kuning keemasan
b. + 1ml K 2Cr 2O 7 0,1M + 1ml NaOH 0,05M Larutan berwarna kuning 6. 7. + 1ml Al 2(SO 4) 3 0,1M + 1tetes NaOH 1M 1ml Al 2(SO 4) 3 0,1M + + 1 tetes NaOH 1M + tetes demi tetes NH 4OH 1M Larutan berwarna putih Larutan berwarna bening 8. a. 1ml ZnSO 4 0,1M + + 5 tetes NaOH 1M Larutan berwarna putih keruh mengendap b. 1ml ZnSO 4 0,1 M+ 5 tetes NaOH 1M + tetes demi tetes NH 4OH 1M Larutan berwarna putih mengendap 9. Pertama : 4ml (NH 4) 2SO 4 + NaOH 0,05 M Tabung Kedua : Lakmus Merah Lakmus berwarna biru 10. 1ml Pb(NO 3) 2 0,1M + + 1 ml NaCl 0,1 Larutan berwarna bening 11. 1ml NaCl 0,5M + + 10 tetes AgNO 3 Larutan bening dan endapan berwarna putih
12. + 1ml BaCl 2 0,1M + 1ml K 2CrO 4 0,1M Larutan kuning muda dan mengendap 13. + 1ml BaCl 2 0,1M + 1ml K 2Cr 2O 7 0,1M Larutan kuning dan ada gas gelembung 14. 1ml BaCl 2 0,1M + 1ml HCl 1M + + + 1ml K 2CrO 4 0,1M Larutan berwarna orange 15. Tabung Pertama: 1 gram CaCO 3 + 1ml HCL 1 M Tabung Kedua: 1ml Ba(OH) 2 Larutan mengendap dan ada gas gelembung 16. 1ml H 2C 2O 4 0,1M + 2 tetes H 2SO 4 + KMnO 4 Larutan berwarna cokelat dan ada endapan 17 1ml Fe 2+ 0,1M + 2 tetes H2C 2O 4 1M + 1ml KMnO 40,05M Larutan berwarna ungu tua dan mengendap 18. 1ml CuSO 4 0,05 M + NaOH 1M sedikit demi sedikit sampai berlebih Larutan berwarna biru muda dan mengendap
19 1 ml CuSO 4 0,05 + NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih Larutan berwarna biru ke ungu-unguan dan mengendap 20. 1 2 2ml Fe 3+ 0,1 M + 2ml KSCN 0,1 M (dibagi 2, tabung 2 di tambahkan Na 3PO 4) Larutan berwarna cokelat pekat Larutan berwarna cokelat encer (Sumber : Nugraheni Wahyu Permatasari, 133020112, Meja 4, Kelompok E) Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengetahui yang termasuk reaksi penetralan terdapat pada percobaan nomor 1, 2, 3 dan 9, yang termasuk reaksi kompleksometri terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12 dan 13, yang termasuk reaksi pertukaran ganda terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6 dan 7, yang termasuk reaksi redoks terdapat pada percobaan nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18 dan 19, yang termasuk reaksi pengendapan terdapat pada percobaan nomor 7, 8, 11, 14, 15, 17, 19 dan 20, yang termasuk reaksi pembentukan terdapat pada percobaan nomor 10 dan 15. Setiap larutan mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada larutan yang mudah larut apabila dicampurkan dengan larutan yang lain, ada yang memerlukan waktu agak lama. Lalu ada juga larutan yang menghasilkan warna mencolok dan ada juga yang malah tidak berubah warna. Dipercobaan reaksi kimia yang telah dilakukan masih banyak terjadi kesalahan.hasil yang didapat praktikan berbeda dengan hasil reaksi yang benar.kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor diantaranya, kurangnya ketelitian praktikan saat menggunakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat sebelumnya tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain. Sehingga zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil akhir reaksi kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan warna, endapan dan tidak adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan seperti, tinggi rendahnya suhu ruangan yang mempengaruhi proses kelarutan, takaran yang tidak sesuai, ataupun botol larutan yang tidak ditutup kembali. Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas. Beberapa dari percobaan reaksi kimia diatas dapat digolongkan menjadi beberapa jenis reaksi, yaitu: Reaksi Penetralan adalah larutan asam kuat dan larutan basa kuat yang dicampurkan dan menghasilkan produk reaksi berupa garam dalam air. Reaksi yang penting dalam reaksi ini adalah reaksi asam dan basa yang apabila direaksikan dalam perbandingan tertentu selalu membentuk uap air. Perubahan sifat ini menunjukan bahwa pada percampuran larutan asam dengan larutan basa, terjadi suatu reaksi yang mengasilkan garam dan air.yang termasuk kedalam reaksi penetralan terjadi pada percobaan nomor 1, 2, 3 dan 9. Reaksi kompleksometri adalah reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul netral. Terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat pada atom pusat. Satu ion atau molekul kompleks terdiri dari atom pusat yang ditandai dengan bilangan koordinasi, yakni suatu angka bulat yang menunjukan jumlah ligan (monodentat) yang membentuk kompleks stabil dengan satu atan (ion) pusat. Ligan dalam kompleks dapat berupa anion atau molekul netral yang mengandung sebuah atom lebih sepasang elektron yang dapat diberikan pada ion logam.yang termasuk kedalam reaksi kompleksometri terjadi pada percobaan nomor4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, dan 13.
Reaksi pertukaran ganda yang melibatkan pertukaran bagian dari pereaksi. Yang termasuk reaksi pertukaran ganda terjadi pada percobaan nomor4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen). yang termasuk reaksi redoks terjadi pada percobaan nomor10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi pengendapan adalah reaksi antara zat-zat atau ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan. Pembentukan endapan menunjukan perubahan sifat kelarutan yang bila terjadi reaksi antara zat berbeda, maka zat tersebut tidak seluruhnya larut. Sehingga terbentuklah endapan pada hasil reaksinya. yang termasuk reaksi pengendapanterjadi pada percobaan nomor 7, 8, 11, 14, 15, 17, 19, dan 20 Reaksi pembentukan adalah penggabungan atom-atom dari beberapa unsur membentuk senyawa baru.yang termasuk reaksi terjadi pada percobaan nomor 10 dan 15. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia, yaitu: 1. Terjadi pembentukan endapan. Hal ini terjadi jika zat baru yang terbentuk tidak larut/sukar larut dalam air. 2. Terjadi pembentukan gas. Hal ini terjadi jika zat baru yang dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembunggelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas. 3. Terjadi perubahan warna. Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat semula. 4. Terjadi perubahan suhu. Pada setiap reaksi kimia berlangsung selalunya disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi panas (kalor).jika suhu materi naik, maka terjadi reaksi Eksoterm.Sedangkan jika suhu materi menurun maka terjadi reaksi Endoterm. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu: 1. Konsentrasi Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer.semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekulmolekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat. 2. Luas permukaan sentuh Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat.padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. 3. Temperatur Setiap partikel selalu bergerak.dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi.kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi Harga tetapan laju reaksi akan berubah jika suhunya berubah. 4. Katalisator Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea). Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi. Aplikasi di bidang pangan pada percobaan kimia, yaitu pada pnambahan C6H12O6 (Glukosa) pada air dalam pembuatan teh manis, penambahan Na2CO3 dalam pembuatan kue sebagai pengembang, penamahan MSG (Monoso dium Glutamat) pada masakan dan pembuatan garam. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan reaksi kimia, dapat diketahui yang termasuk reaksi penetralan terdapat pada percobaan nomor 1, 2, 3 dan 9, yang termasuk reaksi kompleksometri terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12 dan 13, yang termasuk reaksi pertukaran ganda terdapat pada percobaan nomor 4, 5, 6 dan 7, yang termasuk reaksi redoks terdapat pada percobaan nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18 dan 19, yang termasuk reaksi pengendapan terdapat pada percobaan nomor 7, 8, 11, 14, 15, 17, 19 dan 20, yang termasuk reaksi pembentukan terdapat pada percobaan nomor 10 dan 15.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. http://datachem.blogspot.com/2011/05/faktor-faktoryang-mempengaruhi-laju.html. Accesed : 21 Oct 2013. Anonim. 2012. Reaksi Kimia dan Perubahan Kimia. http://www.kamuslife.com/2012/02/reaksi-kimiadan-perubahan-kimia-tanda.html. Accesed : 21 Oct 2013. Brady, E. James. (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binapura Aksara : Jakarta. Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung