Laporan Kimia Anorganik KI-3131 REAKSI-REAKSI LOGAM TRANSISI DAN SENYAWANYA. : Kartika Trianita NIM : Tanggal Percobaan : 18 September 2012
|
|
- Yohanes Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Kimia Anorganik KI-3131 REAKSI-REAKSI LOGAM TRANSISI DAN SENYAWANYA Nama : Kartika Trianita NIM : Tanggal Percobaan : 18 September 2012 Tanggal Laporan : 27 November 2012 Asisten : Albert Hendriawan ( ) Laboratorium Kimia Anorganik Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2012
2 Abstrak Unsur transisi merupakan unsur yang menarik untuk dipelajari. Ciri khas pada unsur transisi transisi adalah memiliki orbital d yang terisi sebagian atau penuh sebagai orbital valensi. Adanya orbital yang kosong pada orbital d ini memungkinkan terjadinya transisi elektron yang menyebabkan senyawa-senyawa transisi dapat -warni. Reaksi yang terjadi antara senyawa logam transisi dengan senyawa lain dapat menghasilkan warna-warna yang menarik. Hal ini dapat digunakan sebagai uji kualitatif. Pada percobaan ini, dilakukan reaksi logam transisi dengan asam, reaksi pembentukan hidroksida, reaksi peng senyawa perak(i), reaksi redoks, kesetimbangan ion kromat dan dikromat, dan reaksi pembentukan senyawa kompleks kobalt(iii). Hasil percobaan menunjukkan bahwa logam Cr dan Fe tidak larut dalam asam nitrat dan aqua regia, logam Cu tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat, sedangkan logam Zn larut dalam semua asam. CrCl 3 0,3, MnCl 2, FeCl 3, CoCl 2, NiCl 2, dan CuSO 4 membentuk hidroksida dengan NaOH 0,1M, sedangkan ZnSO 4 tidak. Namun, CrCl 3 0,3 M, MnCl 2, FeCl 3, dan CoCl 2 membentuk hidroksida dengan NH 3 5%, sedangkan NiCl 2, CuSO 4, dan ZnSO 4 tidak. Perak(I) membentuk dengan larutan NaCl dan KBr dan membentuk kompleks dengan larutan NH 3 5% dan Na 2 S 2 O 3 0,1M. Garam vanadat mengalami reaksi redoks dengan logam Zn. Begitupula terhadap gula dengan NaOH dan KMnO 4, CrCl 3 dengan H 2 O 2 dalam NaOH, serta CuSO 4 dengan KI dan Na 2 S 2 O 3. Ion kromat stabil dalam suasana basa, sedangkan ion dikromat stabil dalam suasana asam. Co(II) membentuk senyawa kompleks kobalt(iii), yaitu [Co(gly) 3 ] yang merah muda. Selain itu, Co(II) juga membentuk ion kompleks kobalt(iii) dengan oksalat, yaitu [Co(ox) 3 ] 3- biru kehijauan, dengan karbonat membentuk [Co(ox) 3 ] 3- hijau, dengan air membentuk [Co(H 2 O) 6 ] 3+ yang tidak. Kata kunci: Unsur transisi, orbital d, senyawa kompleks 1. PENDAHULUAN Unsur logam transisi merupakan unsur yang menarik untuk dipelajari. Unsur-unsur golongan transisi merupakan unsur logam yang memiliki orbital elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur golongan transisi mempunyai 53 unsur dan terbagi atas 3 deret, yaitu deret pertama (transisi ringan, unsur pada periode 4), deret kedua (transisi berat, unsur pada periode 5), dan deret ketiga (golongan lantanida). Unsur logam transisi memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu mempunyai biloks lebih dari satu, orbital d terisi sebagian atau penuh sebagai orbital valensi, ionnya -warni, dapat membentuk senyawa kompleks dan organologam, banyak digunakan sebagai katalis.. Unsur-unsur ini disebut sebagai unsur transisi dikarenakan letaknya berada diantara unsur-unsur logam (golongan 1 dan 2) dan unsur-unsur non logam (golongan 13-18). Kondigurasi elektron unsur transisi penting diketahui karena tingkat oksidasi, sifat magnetik, ikatan kimia, dan kereaktifan zat didasarkan pada konfigurasi elektronnya. Gaambar 1. Klasifikasi unsur dalam tabel periodik Secara umum, penyerapan energi cahaya oleh senyawa logam transisi akan menyebabkan elektron tereksitasi dari tingkat energi dasar (ground state) ke tingkat energi yang lebih tinggi (excitation state). Eksitasi elektron yang terjadi pada senyawa logam transisi melibatkan perubahan tingkat energi yang setara dengan energi cahaya tampak. Menurut Teori Medan Kristal, perubahan tingkat energi yang setara dengan energi cahaya tampak dimungkinkan oleh adanya pemisahan tingkatan energi orbital-orbital d. Pada senyawa logam utama, penyerapan energi cahaya melibatkan eksitasi elektron dari subkulit s ke p. Perbedaan tingkat energi yang terjadi antara subkulit s dan p lebih besar dari energi cahaya tampak atau setara dengan energi sinar UV. Hal ini yang menyebabkan logam utama umumnya tidak. Sifat logam transisi d pada deret pertama (3d) sangat berbeda dengan logam pada deret kedua (4d), namun perbedaan deret kedua dengan deret ketiga (5d) tidak terlalu besar. Misalnya, jari-jari logam skandium sampai tembaga memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari logam yttrium sampai perak. Namun, jari-jari logam yttrium sampai perak tidak berbeda jauh dengan jari-jari logam pada deret kelima, yang mengandung unsurunsur golongan lantanida. Hal ini bisa terjadi disebabkan efek kontraksi lantanoid. Senyawa logam transisi deret pertama jarang yang berkoordinasi 7, sedangkan senyawa logam transisi deret kedua dan ketiga dapat berkoordinasi 7-9. Banyak aplikasi dari unsur unsur transisi. Misalnya logam transisi digunakan sebagai reduktor. Selain itu, dapat pula digunakan sebagai bahan bangunan, contohnya alumunium. Logam Cu dan Hg bernilai mata uang. Emas atau aurum banyak digunakan sebagai perhiasan.
3 2. PERCOBAAN Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai Tabung reaksi mikro Pipet tetes Bunsen Kertas mika Kertas karton putih Batang pengaduk plastik mika Gelas kimia Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai Logam: Cr, Fe. Cu. Zn garam logam transisi: CrCl 3 0,3 M, MnCl 2, FeCl 3, CoCl 2, NiCl 2, CuSO 4, ZnSO 4 0,25 M, dan AgCl 0,1M asam: HCl (3 M, 6 M), HNO 3 (3 M, 6M), H 2 SO 4 (1 M, 3 M, 6 M), dan aqua regia basa: NH 3 pekat, NaOH 0,1 M : KBr 0,1 M, Na 2 S 2 O 3 0,1 M, H 2 O 2 30% Padatan NaOH Gula KMnO 4 K 2 C 2 O 4.H 2 O NaHCO 3 Glisin (natrium glisinat) Co(NO 3 ) 2.6H 2 O Aqua dm Cara kerja yang dilakukan adalah sebagai Bagian 1. Reaksi logam transisi dengan asam Ke dalam 7 buah tabung mikro, masing-masing dimasukkan sedikit serbuk atau lempengan logam Cr. Pada tabung 1 hingga 7, masing-masing ditambahkan larutan secara berturut-turut HCl 3M, HCl 6M, HNO 3 3M, HNO 3 6M, H 2 SO 4 3M, H 2 SO 4 6M, dan aqua regia. Perubahan yang terjadi diamati. Jika tidak teramati adanya perubahan, campuran dipanaskan di atas pemanas listrik dengan penangas air. Tahap-tahap di atas diulangi untuk logam Fe, Cu, dan Zn. Bagian 2. Reaksi pembentukan hidroksida. Pada plastik mika transparan yang dialasi dengan karton putih, diteteskan 1-2 tetes larutan garam logam transisi berturut-turut CrCl 3 0,3 M, MnCl 2, FeCl 3, CoCl 2, NiCl 2, CuSO 4 0,25 M, ZnSO 4. Pada pengamatan pertama, kepada 7 larutan garam logam transisi tersebut diteteskan larutan NaOH 0,1 M hingga diamati terbentuknya, lalu diaduk. Kemudian, diteteskan lagi larutan NaOH berlebih sampai larut kembali atau bertambah banyak. Pada pengamatan kedua, tahap-tahap di atas diulangi, larutan NaOH diganti dengan larutan NH 3 5%. Bagian 3. Reaksi peng senyawa perak(i) Ke dalam sebuah tabung reaksi dimasukkan 5 ml aqua dm. Kemudian, ditambahkan 0,2 ml larutan AgNO 3 0,1M dan 0,8 ml larutan NaCl 1M, lalu diamati perubahan yang terjadi. Kemudian ditambahkan 1 ml larutan NH 3 5% sampai larut kembali. Kemudian ditambahkan 0,2 ml larutan KBr 0,1M sampai diamati adanya. Kemudian ditambahkan 1,5 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 M sampai larut kembali. Bagian 4. Reaksi oksidasi dan reduksi Ke dalam botol vial, sebanyak 0,01 g garam vanadium(v), ammonium vanadat dilarutkan dengan 20 tetes H 2 SO 4 3M dan diencerkan dengan 2 ml air. Kemudian, ditambahkan sedikit lempengan Zn dan botol ditutup dengan prop karet. dikocok perlahan. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat waktunya. Ke dalam gelas erlenmeyer 250 ml, sebanyak 0,5 g NaOH dan 1 g gula dilarutkan dengan 75 ml air. Kemudian, ditambahkan dengan larutan KMnO 4 (1 mg/50 ml air) dan diaduk. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat waktunya. Ke dalam tabung reaksi, 1 ml larutan CrCl 3 0,3M dicampur dengan larutan NaOH 0,1M berlebih sampai yang terbentuk larut kembali. Kemudian, ditambahkan H 2 O 2 10% berlebih dan diaduk. dipanaskan sampai mendidih. Ke dalam tabung reaksi, 1 ml larutan CuSO 4 0,25M direaksikan dengan 15 tetes larutan KI 0,1M sampai diamatin adanya putih dan warna larutan menjadi coklat. Kemudian, ditambahkan 15 tetes larutan Na 2 S 2 O 3 0,1M sampai warna larutan menjadi bening. Bagian 5. Kesetimbangan ion kromat dan dikromat Ke dalam tabung reaksi, sedikit garam kromat (natrium kromat atau kalium kromat) dilarutkan dengan 15 tetes air, kemudian ditambahkan 15 tetes asam sulfat encer 1M. Kemudian, ditambahkan 15 tetes NaOH encer 1M. Ke dalam tabung reaksi, sedikit garam dikromat (natrium dikromat atau kalium dikromat) dilarutkan dengan 15 tetes air, kemudian ditambahkan 15 tetes NaOH encer 1M. Kemudian, ditambahkan 15 tetes asam sulfat encer 1M. Bagian 6. Reaksi pembentukan senyawa kompleks kobalt(iii) Sebanyak 0,123 g garam Co(NO 3 ) 2.6H 2 O dilarutkan dalam 100 ml aqua dm sebagai larutan stok Co(II). Ke dalam tabung reaksi, 5 ml larutan Co(II) direaksikan dengan 0,38 g garam glisin dan diaduk. Kemudian, ditambahkan 2,5 ml H 2 O 2 30% dan dibiarkan beberapa saat hingga warna larutan menjadi ungu. Ke dalam tabung reaksi, 5 ml larutan Co(II) direaksikan dengan 0,78 g K 2 C 2 O 4.H 2 O dan diaduk. Kemudian, ditambahkan 5 ml larutan H 2 O 2 30%. diaduk dan dipanaskan pada suhu 30 o C-40 o C selama 15 menit hingga larutan menjadi biru kehijauan.
4 Ke dalam tabung reaksi 1, 0,3 g Co(NO 3 ) 2.6H 2 O dilarutkan dalam 5 ml aqua dm lalu ditambahkan 4 tetes H 2 O 2 30%. Ke dalam tabung reaksi 2, 1,7 g NaHCO 3 dilarutkan dalam 5 ml aqua dm lalu ditambahkan 4 tetes H 2 O 2 30%. pada tabung reaksi 1 dan 2 dicampurkan pada gelas kimia kemudian didihkan dan warna larutan menjadi hijau. Ke dalam tabung reaksi, 2 ml larutan [Co(CO 3 ) 3 ] 3- dicampurkan sedikit demi sedikit dengan 8 ml larutan HNO 3 hingga warna larutan menjadi biru. Data-data yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai Bagian 1 Tabel 1. Data pengamatan pada logam Cr Tabel 4. Data pengamatan pada logam Zn Zn dipanaskan pengamatan +HCl 3M x larut +HCl 6M x tidak, menjadi kekuningan, larut +HNO 3 3M x larut +HNO 3 6M x larut +H 2 SO 4 3M x putih keruh, menjadi tidak larut +H 2 SO 4 6M x tidak, larut +aqua regia x berasap, larut Bagian 2 Cr dipanaskan pengamatan +HCl 3M x hijau muda +HCl 6M x hijau muda +HNO 3 3M v tidak larut +HNO 3 6M v tidak larut +H 2 SO 4 3M v tidak larut +H 2 SO 4 6M x biru tua +aqua regia v oranye lalu menjadi kuning, tidak larut Tabel 2. Data pengamatan pada logam Fe Fe dipanaskan pengamatan +HCl 3M x putih keruh +HCl 6M x putih keruh +HNO 3 3M v tidak larut +HNO 3 6M v tidak larut +H 2 SO 4 3M x putih keruh +H 2 SO 4 6M x putih keruh +aqua regia v sedikit larut Tabel 3. Data pengamatan pada logam Cu dipanaskan pengamatan HCl 3M +HCl 3M v tidak larut +HCl 6M v kuning +HNO 3 3M v kebiruan, larut +HNO 3 6M x tidak, menjadi kebiruan, larut +H 2 SO 4 3M v sedikit larut +H 2 SO 4 6M v tidak larut +aqua regia x oranye, menjadi hijau, larut Gambar 2. Warna awal garam logam transisi Tabel 5. garam logam transisi dengan larutan NaOH 0,1M +NaOH +NaOH awal 0,1M berlebih CrCl 3 0,3 M MnCl 2 FeCl 3 CoCl 2 NiCl 2 CuSO 4 ZnSO 4 biru tua tidak berwarma kuning pink hijau muda biru muda tidak hijau krem oranye biru putih biru hijau agak tua, larut bertambah, kecoklatan bertambah, coklat bertambah bertambah
5 +NH 3 5% KBr 0,1M tidak putih, larutan tidak + Na 2 S 2 O 3 0,1 M larut, tidak Bagian 4 Gambar 3. Warna garam logam transisi setelah ditambahkan NaOH 0,1M Tabel 6. garam logam transisi dengan larutan NH 3 5% awal +NH 3 5% +NH 3 berlebih CrCl 3 0,3 M MnCl 2 biru tua tidak hijau keruh kecoklatan Tabel 8. pada garam vanadium(v) ammonium vanadat + oranye H 2 SO 4 + air oranye lebih muda + logam Zn hijau dikocok hijau toska, menjadi biru waktu 1 menit FeCl 3 CoCl 2 NiCl 2 CuSO 4 ZnSO 4 kuning pink hijau muda biru muda tidak coklat tua biru tua keunguan, tidak ada biru tua, tidak ada biru tua, larutan kecoklatan warna menjadi biru lebih muda Gambar 5. Reaksi redoks ammonium vanadat Tabel 9. pada gula NaOH + gula + air + KMnO 4 diaduk ungu hijau tua kehitaman, menjadi coklat kehitaman, menjadi oranye, menjadi coklat gelap Gambar 4. Warna garam logam transisi setelah ditambahkan NH 3 5% Tabel 10. pada larutan CrCl 3 Bagian 3 Tabel 7. peng senyawa perak(i) Aqua dm + AgNO 3 + putih keruh NaCl CrCl 3 + NaOH 0,1M berlebih + H 2 O 2 10% berlebih dipanaskan Hijau tua Hijau keputihan Oranye
6 Gambar 8. ki-ka: kromat dan dikromat di akhir reaksi Gambar 6. Reaksi redoks CrCl 3 Tabel 11. pada larutan CuSO 4 0,25M Bagian 6 Tabel 14. reaksi pembentukan senyawa kompleks Co(III) CuSO 4 0,25M + KI 0,1M Coklat Co(NO 3 ) 2.6H 2 O + aqua dm Pink muda + Na 2 S 2 O 3 0,1 M Putih susu Gambar 7. Reaksi redoks CuSO 4 Bagian 5 Tabel 12. pada ion kromat Co(II) + garam glisin + H 2 O 2 30% Co(II) + K 2 C 2 O 4.H 2 O + H 2 O 2 30% Tabung 1 (Co(NO 3 ) 2.6H 2 O + aqua dm + H 2 O 2 30%) Tabung 2 (NaHCO 3 + aqua dm + H 2 O 2 30%) Tabung 1 + tabung 2 [Co(CO 3 ) 3 ] 3- + HNO 3 Pink Biru kehjauan Tidak Tidak hijau Tidak Garam kromat (kuning)+ air + H 2 SO 4 encer (1M) oranye + NaOH kuning Tabel 13. pada ion dikromat Gambar 9. pembentukan senyawa kompleks [Co(gly) 3 ] Garam dikromat (oranye) + air + NaOH Kuning + H 2 SO 4 encer (1M) Oranye
7 Logam Cr tidak larut dalam aqua regia. Hal ini dikarenakan logam Cr tidak mengalamsi pelarutan ketika direaksikan dengan aqua regia. Gambar 10. Pembentukan senyawa kompleks [Co(ox) 3 ] 3-. Gambar 11. Pembentukan senyawa kompleks [Co(CO) 3 ] HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum, suatu logam yang bereaksi dengan asam akan menghasilkan ion logam dan gas H 2 seperti ditunjukkan M (s) + nh + (aq) M n+ + H 2(g) Hal ini bisa terjadi jika potensial reduksi standar logam lebih kecil dari potensial reduksi ion H +, yaitu kurang dari nol volt. Hasil percobaan menunjukkan bahwa logam krom menghasilkan warna hijau muda ketika ditambahkan asam klorida. Ini menunjukkan bahwa krom larut dalam HCl. Reaksi yang terjadi adalah sebagai 2Cr (s) + 6HCl (aq) CrCl 3(aq) + 3H 2(g) Warna hijau muda menunjukkan terbentuknya senyawa Cr 3+. Gelembung yang dihasilkan merupakan gas H 2 yang tebentuk. Krom tidak larut dalam asam nitrat sehingga tidak terjadi reaksi apa-apa ketika Cr dicampur dengan asam nitrat. Cr (s) + HNO 3(aq) Krom tidak larut dalam H 2 SO 4 3M namun larut dalam H 2 SO 4 6M. Hal ini dikarenakan H 2 SO 4 6M merupakan oksidator yang kuat dibandingkan H 2 SO 4 3M sehingga dapat mengoksidasi Cr menjadi Cr 2+. 2Cr (s) + 3H 2 SO 4(aq) CrSO 4(aq) + 3H 2(g) Hasil reaksi menunjukkan bahwa Fe dalam asam klorida menghasilkan putih keruh. Hal ini terjadi dikarenakan Fe terokdidasi menjadi Fe 2+. Reaksi yang terjadi adalah sebagai Fe (s) + 2H + (aq) Fe 2+ + H 2(g) Nilai potensial reduksi Fe 2+ Fe (-0,44) lebih kecil dibandingkan dengan Fe 3+ Fe (-0,04) sehingga reaksi akan lebih spontan menjadi Fe 2+ karena akan menghasilkan potensial sel yang lebih positif. Namun, Fe2+ dapat beraksi dengan oksigen menghasilkan Fe 2 O 3. Oleh karenanya diperoleh larutan putih keruh yang menunjukkan terbentuknya Fe 2 O 3. Fe tidak larut dalam asam nitrat. Fe (s) + HNO 3(aq) Fe bereaksi dengan larutan H 2 SO 4 menurut reaksi Fe (s) + H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(s) + H 2(g) Dihasilkan warna putih keruh yang menunjukkan terbentuknya besi(iii)sulfat. Fe sukar larut dalam aqua regia sehingga hanya sedikit Fe yang dapat larut. Cu tidak bereaksi dengan HCl sehingga dihasilkan larutan tidak, yaitu HCl dan Cu yang berbentuk padatan. Hal ini dikarenakan Cu memiliki potensial reduksi yang lebih besar (+0,15 V) dibandingkan dengan potensial reduksi H + H 2 (0,00 V). Cu tidak larut dalam H 2 SO 4 dikarenakan hal yang sama. Cu (s) + HCl (aq) Cu (s) + H 2 SO 4(aq) Namun, Cu mengalami oksidasi menjadi Cu 2+ yang hijau dalam asam nitrat dikarenakan E 0 Cu 2+ Cu lebih kecil dari E 0 NO - 3 NO. Reaksi yang terjadi adalah sebagai - 3Cu (s) + 2NO 3 (aq) + 8H + (aq) 3Cu 2+ (aq) + 2NO (g) + 4H 2 O (l) Gas NO yang dihasilkan dapat bereaksi lagi dengan O 2 menghasilkan NO 2(g) menurut reaksi NO (g) + O 2(g) 2NO 2(g) Oleh karenanya diperoleh larutan kebiruan yang merupakan campuran warna dari Cu 2+ yang hijau dengan gas NO 2 yang coklat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa logam Zn larut dalam semua asam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl 2(aq) + H 2(g) 3Zn (s) + 2NO 3 - (aq) + 8H + (aq) 3Zn 2+ (aq) + 2NO (g) + 4H 2 O (l) Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(s) + H 2(g) Salah satu bukti terjadinya reaksi adalah dengan perubahan warna. Hasil percobaan 2 menunjukkan CrCl 3 berubah warna dari biru tua menjadi hijau tua
8 ketika ditambahkan NaOH 0,1M. Hal ini menunjukkan bahwa CrCl 3 bereaksi dengan NaOH. CrCl 3(aq) + 3NaOH (aq) 3NaCl (aq) + Cr(OH) 3(s) Endapan yang terbentuk merupakan hidroksida Cr(OH) 3. MnCl 2 juga membentuk hidroksida dengan NaOH menurut reaksi MnCl 2(aq) + 2NaOH (aq) 2NaCl (aq) + Mn(OH) 2(s) Endapan hidroksida juga terbentuk dari reaksi NaOH dengan FeCl 3, CoCl 2, NiCl 2, dan CuSO 4. Reaksi peng yang terjadi adalah sebagai FeCl 3(aq) + 3NaOH (aq) 3NaCl (aq) + Fe(OH) 3(s) CoCl 2(aq) + 2NaOH (aq) 2NaCl (aq) + Co(OH) 2(s) NiCl 2(aq) + 2NaOH (aq) 2NaCl (aq) + Ni(OH) 2(s) CuSO 4(aq) + 2NaOH (aq) 2Na 2 SO 4(aq) + Cu(OH) 2(s) Sedangkan, hidroksida tidak terbentuk antara ZnSO 4 dengan NaOH. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perubahan ketika ZnSO 4 ditambahkan dengan NaOH. ZnSO 4(aq) + NaOH (aq) Hasil percobaan menunjukkan bahwa CrCl 3 ditambah NH 3 5% menghasilkan. Endapan ini merupakan hidroksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai CrCl 3(aq) + 3NH 3 H 2 O (aq) 3NH 4 Cl (aq) + Cr(OH) 3(s) Endapan hidroksida juga terbentuk dari reaksi NH 3 dengan MnCl 2, FeCl 3, dan CoCl 2. MnCl 2(aq) + 2NH 3 H 2 O (aq) 2NH 4 Cl (aq) + Mn(OH) 2(s) FeCl 3(aq) + 3NH 3 H 2 O (aq) 3NH 4 Cl (aq) + Fe(OH) 3(s) CoCl 2(aq) + 2NH 3 H 2 O (aq) 2NH 4 Cl (aq) + Co(OH) 2(s) Sedangkan pada NiCl 2 dan CuSO 4 tidak terbentuk namun terjadi perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa terbentuk senyawa kompleks yang larut. NiCl 2(aq) + 6NH 3 H 2 O (aq) [NI(NH 3 ) 6 ]Cl 2(aq) + 6H 2 O (l) CuSO 4(aq) + 6NH 3 H 2 O (aq) (NH 4 ) 2 SO 4(aq) + Cu(NH 3 ) 4 (OH) 2(aq) Sedangkan pada ZnSO 4 tidak memberikan perubahan seperti halnya ketika ditambahkan dengan NaOH. Hal ini menunjukkan bahwa ZnSO 4 tidak bereaksi dengan NH 3. ZnSO 4(aq) + NH 3 H 2 O (aq)) Pada percobaan bagian 3, ketika AgNO 3 dicampurkan dengan aqua dm dan NaCl diperoleh larutan putih keruh yang menunjukkan terbentuknya AgCl menurut reaksi AgNO 3(aq) + AgCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3(aq) Kemudian, ketika ditambahkan larutan NH3 5%, diperoleh larutan tidak. Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi pengompleksan. AgCl (aq) + 2NH 3 H 2 O (aq) [Ag(NH 3 ) 2 ]Cl (aq) + 2H 2 O (l) Ketika ditambahkan KBr, diperoleh larutan tidak yang terdapat putih. Hal ini menunjukkan terbentuknya AgBr. [Ag(NH 3 ) 2 ]Cl (aq) + KBr (aq) KCl (aq) + AgBr (s) + 2NH 3(aq) Ketika ditambahkan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 M, diperoleh kembali larutan tidak tanpa. Pada proses ini terjadi reaksi ionik, penggantian ganda. KBr (aq) + Na 2 S 2 O 3(aq) K 2 S 2 O 3(aq) + NaBr (aq) Pada percobaan bagian 4, diperoleh larutan yang berubah warna dari oranye, menjadi hijau, lalu menjadi biru. Pada proses ini terjadi reaksi redoks. 2NH 3 VO 3(aq) + 6H 2 SO 4(aq) + 3Zn (s) 2VSO 4(aq) + 3ZnSO 4(aq) + 6H 2 O (l) + Na 2 SO 4(aq) Reaksi berlangsung cukup cepat, sekitar 1 menit. Pada reaksi yang terjadi, vanadium mengalami reduksi dari +5 menjadi +2. Sedangkan senyawa yang mengalami oksidasi adalah Zn, dari 0 menjadi +2. Ketika gula dicampurkan dengan NaOH, air, dan KMnO 4 terjadi perubahan warna dari ungu menjadi hijau, lalu menjadi coklat, menjadi oranye, dan akhirnya menjadi coklat gelap. Pada percobaan ini juga terjadi reaksi redoks dimana KMnO 4 berperan sebagai oksidator yang akan mengoksidasi gula. NaOH (aq) + KMnO 4(aq) +C 6 H 12 O 6(aq) C 6 H 11 O 7 Na (aq) + K 2 MnO 4(aq) +MnO 2(aq) +H 2 O (aq) - Pada reaksi ini terjadi perubahan biloks dari MnO 4 3- (ungu) menjadi MnO 4 (biru), lalu menjadi MnO 4 (hijau), dan berakhir pada Mn 3+ (oranye kecoklatan). Pada CrCl 3 yang ditambahkan larutan NaOH dan larutan H 2 O 2, terjadi perubahan bilangan oksidasi Cr dari +3 (hijau) menjadi +6 (oranye). 2CrCl 3(aq) + 10NaOH(aq) + 9H 2 O 2(aq) 2Na 2 CrO 7(aq) + 14H 2 O (l) + 6NaCl (aq) Ketika larutan CuSO 4 dicampurkan dengan larutan KI, diperoleh larutan coklat yang menunjukkan terbentuknya I 2. Kemudian, ketika ditambahkan Na 2 S 2 O 3 larutan menjadi putih susu. Hal ini menunjukkan terbentuknya CuI menurut reaksi 2CuSO 4(aq) + 2Na 2 S 2 O 3(aq) + 4KI (aq) 2CuI (s) + 2K 2 SO 4(aq) + Na 2 S 4 O 6(aq) + 2NaI (aq) Pada percobaan ini terjadi reaksi redoks, dengan Cu mereduksi dari +2 menjadi +1 dan S mengalami oksidasi dari +2 menjadi +6. Hasil percobaan 5 menunjukkan bahwa ion kromat yang kuning berubah menjadi oranye ketika ditambahkan larutan asam dan berubah menjadi kuning lagi ketika ditambahkan basa. Hal ini menunjukkan bahwa ion kromat stabil dalam suasana basa. Dalam asam: 2CrO 4 (aq) + H + (aq) C 2 O 7 (aq) + H 2 O (l) Dalam basa: 2CrO 4 (aq) + OH - (aq) Sedangkan pada ion dikromat terjadi sebaliknya, yaitu larutan dikromat yang oranye berubah menjadi kuning ketika ditambahkan basa dan menjadi
9 oranye kembali ketika ditambahkan asam. Hal ini menunjukkan bahwa ion dikromat stabil dalam keadaan asam karena pada keadaan asam tidak terjadi perubahan warna. Dalam basa: Cr 2 O 7 (aq) + 2OH - (aq) 2CrO 4 (aq) + H 2 O (l) Dalam asam: Cr 2 O 7 (aq) + H + (aq) Reaksi ion kromat dalam asam dan ion dikromat dalam basa bukan merupakan reaksi redoks dikarenakan tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi. Percobaan bagian 6 menunjukkan reaksi pembentukan senyawa kompleks kobalt(iii). Pelarutan padatan Co(NO 3 ) 2.6H 2 O dalam aqua dm menghasilkan larutan pink muda yang menunjukkan terbentuknya senyawa Co(II). Campuran larutan Co(II) dengan garam glisin dan larutan H 2 O 2 30% menghasilkan larutan pink yang menunjukkan terbentuknya senyawa kompeks [Co(gly) 3 ]. Pada reaksi ini terjadi perubahan biloks Co dari +2 menjadi +3. Senyawa H 2 O 2 berfungsi sebagai oksidator. Co(II) (aq) + 3gly (aq) + H 2 O 2(aq) [Co(gly) 3 ] (aq) + 2H 2 O Campuran larutan Co(II) dengan padatan K 2 C 2 O 4.H 2 O dan larutan H 2 O 2 30% menghasilkan larutan biru kehijauan yang menunjukkan terbentuknya ion kompleks [Co(ox) 3 ] 3- menurut reaksi Co(NO 3 ) 2(aq) + 3K 2 C 2 O 4(aq) + H 2 O 2(aq) K 3 [Co(ox) 3 ] (aq) + 2KNO 3(aq) + KOH (aq) Campuran larutan Co(NO 3 ) 2 dengan larutan NaHCO 3 yang keduanya tidak ditambahkan larutan H 2 O 2 30% menghasilkan larutan hijau yang menunjukkan terbentuknya ion kompleks [Co(CO 3 ) 3 ] 3-. Reaksinya adalah sebagai Co(NO 3 ) 2 + 3NaHCO 3 + H 2 O 2(aq) Na 3 [Co(CO 3 ) 3 ] (aq) + 2HNO 3(aq) + H 2 O(l) Campuran larutan [Co(CO 3 ) 3 ] 3- dengan asam nitrat menghasilkan larutan tidak yang menunjukkan terbentuknya ion kompleks [Co(H 2 O) 6 ] 3+. Reaksi yang terjadi adalah sebagai [Co(CO 3 ) 3 ] 3- (aq) + 6HNO 3(aq) + 6H 2 O (l) [Co(H 2 O) 6 ](NO 3 ) 3(aq) + 3CO 2 (g) + 3NO 3- (aq) + 3H 2 O (l) 4. KESIMPULAN Logam Cr dan logam Fe tidak larut dalam asam nitrat dan aqua regia, logam Cu tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat, sedangkan logam Zn larut dalam semua asam. CrCl 3 0,3, MnCl 2, FeCl 3, CoCl 2, NiCl 2, dan CuSO 4 membentuk hidroksida dengan NaOH 0,1M, sedangkan ZnSO 4 tidak. Namun, CrCl 3 0,3 M, MnCl 2, FeCl 3, dan CoCl 2 membentuk hidroksida dengan NH 3 5%, sedangkan NiCl 2, CuSO 4, dan ZnSO 4 tidak. Perak(I) membentuk AgCl dengan larutan NaCl dan AgBr dengan larutan KBr. Perak(I) membentuk senyawa kompleks dengan larutan NH 3 5% dan Na 2 S 2 O 3 0,1M. Garam vanadat mengalami reaksi redoks dengan logam Zn. Begitupula terhadap gula dengan NaOH dan KMnO 4, CrCl 3 dengan H 2 O 2 dalam NaOH, serta CuSO 4 dengan KI dan Na 2 S 2 O 3. Ion kromat stabil dalam suasana basa, sedangkan ion dikromat stabil dalam suasana asam. Co(II) membentuk senyawa kompleks kobalt(iii), yaitu [Co(gly) 3 ] yang merah muda. Selain itu, Co(II) juga membentuk ion kompleks kobalt(iii) dengan oksalat, yaitu [Co(ox) 3 ] 3- biru kehijauan, dengan karbonat membentuk [Co(ox) 3 ] 3- hijau, dengan air membentuk [Co(H 2 O) 6 ] 3+ yang tidak. UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH Subhanahu wata ala karena atas karunia dan kuasanya sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga saya berikan kepada orang tua saya yang telah membantu dengan do a dan pemberian fasilitas sehingga penyelesaian tugas ini bisa lebih mudah. Saya ucapkan terima kasih pula kepada Irma Mulyani, Ph.D sebagai pimpinan praktikum Kimia Anorganik serta kakak-kakak asisten praktikum yang telah membimbing kami selama melakukan percobaan. Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada bapak dan ibu laboran atas bantuan selama keberjalanan praktikum dan kesabaran beliau, serta kepada bapak ibu analis yang telah menyediakan zat-zat kimia yang kami butuhkan dalam melakukan percobaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Clara, Zyahra Islami, dan Sandra Agustin sebagai rekan sekelompok praktikum saya yang telah berperan banyak dalam pelaksanaan percobaan ini dan berdiskusi mengenai hasil percobaan yang diperoleh. DAFTAR PUSTAKA Riordan, AR, Jansma, A, Fleischman, S, Green, DB, Mulford, DR The Chemical Educator. 10. Hal Vogel s Qualitative Inorganic Analysis. 7th ed. Singapore: Longman Publisher. Hal. 234 Housecroft, CE and Sharpe AG Inorganic Chemistry. 3rd ed. Pearson Prentice Hall. Hal
2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik
2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2006 Shift : Kamis Pagi Kelompok : 4.3. A Disusun Oleh : Aulia Qiranawangsih (16606227)
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
Lebih terperinciKELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN DATA PENGAMATAN Eksperimen 1 : Reaksi Eksperimen 2 : Pemanasan Garam Nitr Asam Nitrat dengan Logam Cu Perlakuan 1 keping logam Cu + HNO3 pekat beberapa tetes 1 keping
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION BY : Djadjat Tisnadjaja Golongan ketiga Besi (II) dan (III), Alumunium, Kromium (III) dan (VI), nikel, kobalt, Mangan (II) dan (VII) serta Zink Djadjat Tisnadjaja,
Lebih terperinciBERKAS SOAL (ANALISIS KUALITATIF)
BERKAS SOAL (ANALISIS KUALITATIF) BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL II KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012 Hal-0 Instruksi Pastikan bahwa nama dan kode peserta Anda sudah tertulis pada halaman pertama
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciREAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA
REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis
Lebih terperinciAnalisis Kation Golongan III
Analisis Kation Golongan III A. Tujuan Percobaan Dalam percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat 1. Memisahkan kation kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III 2. Memisahkan kation kation
Lebih terperinciTES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit
TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciTES PRESTASI BELAJAR
TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : selasa/8 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu
Lebih terperinciIII. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.
III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinciChapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih
Lebih terperinciREAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak
REAKSI KIMIA 17 Oktober 2014 Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA 11140162000033 Abstrak Percobaan ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perubahan kimia maupun perubahan sifat fisis pada reaksi kimia.
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA Oleh: Nama : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP : 133020112 Kelompok : E Meja : 4 (Empat) Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2013 Asisten : Aldia Januaresti
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1 LOGO Analisis Kation 2 Klasifikasi Kation Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari: Klorida (asam klorida) Sulfida, (H 2
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciReaksi Dan Stoikiometri Larutan
A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:
Lebih terperinciReaksi dan Stoikiometri Larutan
Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciREAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION
REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama
Lebih terperinciD. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8
1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI 2 dalam air adalah 1,5 x 10-3 mol/liter. Berdasarkan itu maka Kp PbI 2 adalah... A. 4,50 x 10-9 B. 3,37 x 10-9 C. 6,75 x 10-8 S : PbI 2 = 1,5. 10-3 mol/liter
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia
K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium
Lebih terperinci30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.
30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi
Lebih terperinciPERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam
PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)
BAB VI REAKSI REDUKSIOKSIDASI (REAKSI REDOKS) Telah dipelajari bahwa persamaan reaksi kimia menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atomatom sebelum reaksi sama
Lebih terperinciPEMBAHASAN UJIAN NASIONAL KIMIA TAHUN 2006
UJIAN NASIONAL KIMIA TAHUN 2006 HTTP://GUDANGSOALPRO.BLOGSPOT.COM 1 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53 T yang terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur adalah...
Lebih terperinciModul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA
Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperinciSOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA
SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA 1. Tulis persamaan molekul yang seimbang untuk reaksi antara KMnO 4 dan KI dalam larutan basa. Kerangka reaksi ionnya adalah MnO 4 (aq) + I 2 (aq) MnO 4 2 (aq)
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan
Lebih terperinciSoal-soal Redoks dan elektrokimia
1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi
Lebih terperinciPresentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIFAT PERIODISITAS SPESIES KIMIA ANORGANIK I
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT PERIODISITAS SPESIES KIMIA ANORGANIK I KELOMPOK 6 ANGGOTA : 1. Harry Rizka Permatasari (061014100278) 2. Rezki Nocica Sari (06101410029) 3. Delsi Fitriani (06101410030) 4. Ardi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM
Lebih terperinciTITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION
TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION HERMAN, S.Pd., M.Si FARMASI UNMUL TITRASI REDUKSI OKSIDASI TITRASI REDUKSI OKSIDASI DEFINISI analisis titrimetri yang didasarkan pada reaksi reduksi
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53
Lebih terperinciSIMULASI UJIAN NASIONAL 2
SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34
Lebih terperinciSoal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)
Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-T01 (soal) Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciReview II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil 1. Golongan Alkohol Etanol + K2Cr 2 O 7 + H 2 SO 4 50 % Larutan warna kuning + H2SO4
Lebih terperinciPembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia
Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Sri Haryati 1,a), Djulia Onggo 2,b) 1 SMAN 17 Garut Magister Pengajaran Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciBAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik
Lebih terperinciD. 2 dan 3 E. 2 dan 5
1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciLaporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN
Laporan Analisis Anion Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. 1.2 Prinsip Percobaan
Lebih terperinciSOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA
SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar
Lebih terperinciMacam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya
Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri Permanganometri Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri
PENENTUAN KADAR CuSO 4 Dengan Titrasi Iodometri 22 April 2014 NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Widya Kusumaningrum (111201620000) 2. Ipa Ida Rosita (1112016200007) 3. Ummu Kalsum A.L
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciKIMIA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA Waktu 120 menit. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 77 Tahun 2008 Tanggal 5 Desember 2008
KIMIA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA Waktu 120 menit Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 77 Tahun 2008 Tanggal 5 Desember 2008 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Kimia : IPA PETUNJUK UMUM A. Isikan
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )
LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 Kimia
Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida
Lebih terperinciLAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion
LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciPengendapan. Sophi Damayanti
Titrasi Pengendapan 1 Sophi Damayanti 1. Proses Pelarutan Senyawa ionik dan ionik Dalam keadaan padat: kristal Struktur kristal: Gaya tarik menarik, gaya elektrostatik, ikatan hidrogen dan antaraksi dipol-dipol
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.
Lebih terperinciTES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)
TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10
Lebih terperinciKimia Koordinasi SOAL LATIHAN. Jawab soal sudah tersedia. Selesaikan soalnya, dan pelajari mengapa dipilih jawaban tersebut
Kimia Koordinasi SOAL LATIHAN Jawab soal sudah tersedia. Selesaikan soalnya, dan pelajari mengapa dipilih jawaban tersebut 1. Suatu logam nickel dapat ditulis sebagai [Ar] 4s 2 3d 8, manakah representasi
Lebih terperinciSoal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga
Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TUGAS KIMIA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI KIMIA OLEH : KELOMPOK 7 1.Ida Ayu Putu Sri Puspitawati 2.Putu Devi Yani 1213031023 1213031017 3.Lalu Tio Noval Wiratama 1213031006 UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciRegina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY
DASAR-DASAR ANALISIS KIMIA Oleh : Regina Tutik Padmaningrum, M.Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta regina_tutikp@uny.ac.id Klasifikasi Analisis Analisis merupakan suatu bidang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciSel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr
Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM ARTIKEL Oleh : Nama : Tania Liztari NRP : 123020392 Kelompok : Non Reguler Meja : 11 Tanggal percobaan : 04 November 2012 Asisten
Lebih terperinciReaksi dalam larutan berair
Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai
Lebih terperinciL A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA
L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) I. Judul eksperimen : Reaksi reduksi oksidasi. II. Tujuan : Mengamati terjadinya reaksi reduksi oksidasi dalam berbagai situasi lingkungan serta penyetaraan persamaan koefisien
Lebih terperinciSMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2
SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang
Lebih terperinciModul 1 Analisis Kualitatif 1
Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.
Lebih terperinciBab 4. Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut.
Lebih terperinci1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn
1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...
Lebih terperinciHubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan
STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan
Lebih terperinciREAKSI OKSIDASI REDUKSI
BAB 6 REAKSI OKSIDASI REDUKSI Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi
Lebih terperinciPERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN
PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Mata Pelajaran : Kimia Hari/Tanggal : Minggu, 10 Mei 2011 Waktu : 120 menit 1. Perhatikan beberapa perubahan materi berikut!
Lebih terperinci3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah.
Soal dan Pembahasan Reaksi Redok 20 butir Pilihan ganda 1. H 2 S dapat dioksidasi oleh KMnO 4 menghasilkan antara lain K 2 SO 4 dan MnO 2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H 2 S melepaskan. A. 2 mol elektron
Lebih terperinciSOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006
SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 Soal 1 ( 13 poin ) KOEFISIEN REAKSI DAN LARUTAN ELEKTROLIT Koefisien reaksi merupakan langkah penting untuk mengamati proses berlangsungnya reaksi. Lengkapi koefisien reaksi-reaksi
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2
Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS TETRA AMIN TEMBAGA (II) SULFAT MONOHIDRAT Cu(NH 3 ) H O DAN GARAM RANGKAP AMONIUM TEMBAGA (II) SULFAT HEKSAHIDRAT Cu(SO ).6HO OLEH:
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Unsur dengan nomor massa 45 dan mempunyai jumlah netron
Lebih terperinciKIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciDisampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4.
Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4 siti_marwati@uny.ac.id Golongan I - Membentuk endapan jika direaksikan dengan asam klorida encer - Pb 2+, Hg 2 2+, Ag + Tidak bereaksi
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10
Lebih terperinciTabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron
Lebih terperinci